• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ragam Cerita. Pembelajaran dari. Marty Mawarpury Eko A. Meinarno. E-Learning (Belajar di Rumah) Gabung Rekam Diskusi Pencarian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ragam Cerita. Pembelajaran dari. Marty Mawarpury Eko A. Meinarno. E-Learning (Belajar di Rumah) Gabung Rekam Diskusi Pencarian"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Maya Khairani Marty Mawarpury Eko A. Meinarno

Pembelajaran dari

Pembelajaran dari

Pembelajaran dari

Ragam Cerita

E-Learning (Belajar di Rumah) Gabung Rekam Diskusi Pencarian

E-Learning (Belajar di Rumah) GabungRekamDiskusi Pencarian

Pembelajaran dari Pembelajaran dari

Pembelajaran dari

Ragam Cerita

Diterbitkan oleh:

Percetakan & Penerbit

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Jl. Tgk Chik Pante Kulu No.1

Kopelma Darussalam 23111, Kec. Syiah Kuala. Banda Aceh, Aceh

Telp: 0651 - 8012221 Email: upt.percetakan@unsyiah.ac.id unsyiahpress@unsyiah.ac.id http://www.unsyiahpress.unsyiah.ac.id ISBN 978-623-264-091-7 E-ISBN: 978-623-264-090-0

Ragam Cerita Pembelajaran dari

UNSYIAH PRESS Ma ya Khair ani Mar ty Ma w arpur y Ek o A. Meinarno

(2)
(3)

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak eko-nomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk peng-gunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk penggunaan secara komersial dipidana den-gan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, hur-uf e, dan/atau hurhur-uf g untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda pa-ling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 4. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

(4)

S Y I A H K U A L A U N I V E R S I T Y P R E S S

Editor:

Maya Khairani,

Marty Mawarpury,

(5)

Judul Buku:

Ragam Cerita Pembelajaran dari COVID-19

Penulis:

Ainiyyah Nurfath Afifah Lubis, Dinda Anisa, Fatmawati Fadli, Haiyun Nisa, Ida Fitria, Intan Novianti, Isra Ajria, Iyulen Pebry Zuanny, Kartika Sari, Khatijatusshalihah, Lely Safrina, Marty Mawarpury, Maya Khairani, Mirza, Mitha Adisty Putri, Nada Salsabila, Nadhira Rizkia Fatha, Novita Harianty, Putri Mawaddah, Risana Rachmatan, Rizkina Meutuah, Sarah Hafiza, Wenny Aidina, Zaujatul Amna, Zuhro Nazifah Chair, Rizky Anisah, Muhammad Al Fajar, Eriza Andini

Editor:

Maya Khairani, Marty Mawarpury, Eko A. Meinarno

Sampul & Layout:

Masduki Khamdan Muchamad

ISBN:

978-623-264-091-7

E-ISBN:

978-623-264-090-0

Pracetak dan Produksi:

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Penerbit:

Syiah Kuala University Press

Jl. Tgk Chik Pante Kulu No.1 Kopelma Darussalam 23111, Kec. Syiah Kuala. Banda Aceh, Aceh

Telp: 0651 - 8012221

Email: upt.percetakan@unsyiah.ac.id

Website: http://www.unsyiahpress.unsyiah.ac.id

Cetakan Pertama, 2020

XIV + 168

Anggota IKAPI 018/DIA/2014 Anggota APPTI 005.101.1.09.2019

Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit.

(6)

v

RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih Maha Penyayang yang memberikan nikmat dan kesehatan kepada kita semua hingga sampai saat ini kita masih diberikan kemudahan dalam menjalankan aktifitas.

Pada Desember 2019, dunia dikejutkan oleh virus Corona, yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan infeksi saluran pernafasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius Virus Corona merupakan jenis virus baru yang kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2) dan menyebabkan penyakit yang kemudian diberi nama Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Di Indonesia pasien pertama COVID-19 mulai muncul pada bulan Maret 2020 dan sejak saat itu pemerintah mulai melakukan berbagai upaya untuk dapat meredam

lajunya virus ini, diantaranya adalah dengan memberlakukan work from home,

me-ngubah sistem pembelajaran sekolah jarak jauh dengan menggunakan media daring, dan menetapkan pembatasan fisik/sosial dalam keseharian guna memutus rantai penyebaran virus ini. Upaya yang dilakukan Pemerintah tentu saja membawa perubahan pada masyarakat dimana masyarakat dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dan memulai kebiasaan baru dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Ada begitu banyak pengalaman baru yang dirasakan oleh masyarakat dan beberapa pengalaman dituliskan sebagai pembelajaran dari pandemi yang melanda. Semua itu terangkum dalam buku yang dapat dibaca dan dapat diceritakan kembali kepada generasi mendatang. Sedih, haru, kesal dan bahagia semua tertuang dalam setiap tulisan berdasarkan pengalaman yang dapat diambil sisi positif.

Terima kasih untuk semua penulis yang sudah bersedia berbagi cerita, dan kepada tim editor yang telah menyunting tulisan demi tulisan. Selamat membaca dan menikmati setiap cerita dalam buku ini, semoga menggugah optimisme kita semua untuk tetap berpikir dan berperilaku positif menghadapi pandemi ini.

Untuk Program Studi Psikologi, Selamat dan semangat terus berkarya!!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Darussalam, 27 Juli 2020

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala,

(7)

vi RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillaah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang tanpa henti mengucurkan rahmat bagi kita dan sekalian alam.

Sejak awal tahun 2020, seluruh dunia dikejutkan dan disibukkan dengan pandemi COVID-19. Virus jenis baru yang awalnya melanda Cina dan dalam waktu singkat telah menginvasi dunia dalam berbagai sektor, dan masih berlangsung hingga saat ini. Pada awal-awal pandemi kita cenderung fokus pada berbagai usaha agar tidak menjadi korban dari keganasan virus ini. seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), belajar dan bekerja dari rumah, dan lain sebagainya. Namun seiring waktu, kehidupan juga harus mulai berjalan kembali setelah berhenti sejenak. Ada banyak penyesuaian yang kita lakukan dalam berbagai tingkatan, pada tingkatan individu, keluarga, hingga masyarakat secara luas. Penyesuaian-penyesuaian ini merupakan buah dari pembelajaran kita sebagai makhluk pembelajar, yang terus beradaptasi terhadap berbagai tantangan dalam hidup.

Kehadiran pandemi ini telah mengubah banyak sekali kebiasaan yang selama ini kita lakukan, dan menghadirkan kebiasaan baru yang untuk selanjutnya harus kita terapkan demi menjaga diri pribadi, orang-orang terdekat, maupun lingkungan sosial secara keseluruhan. Buku ini merangkum berbagai proses ataupun hasil dari pembelajaran selama pandemi COVID-19. Sebuah rangkuman dari buah pikir, pemaknaan dari berbagai kajian teoritis serta refleksi pengalaman para penulis yang berasal dari civitas akademika Program Studi Psikologi Unsyiah, termasuk alumni. Kita berharap buku ini menjadi salah satu rujukan bagi kita dalam memaknai pandemi yang sampai saat ini masih berlangsung.

Atas nama pribadi dan Program Studi Psikologi Unsyiah mengucapkan terima kasih kepada seluruh penulis atas kontribusinya, dan juga kepada Tim Reviewer yang telah berkenan menjalankan berbagai proses guna memastikan kelayakan buku ini. Kehadiran buku ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan sumbangsih Program Studi Psikologi Unsyiah dalam menjalankan perannya tengah masyarakat.

Doa kita bersama semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa kembali menjalani hidup sebagaimana adanya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Darussalam, 27 Juli 2020

Ketua Program Studi Psikologi FK Unsyiah,

(8)

vii

RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

PROLOG

Eko A Meinarno

Universitas Indonesia

Sejak Maret 2020 hingga buku ini diterbitkan, Indonesia masih dalam situasi pandemi COVID-19. Kita ketahui bahwa mulai dari petinggi sampai masyarakat awam membicarakan COVID-19, dengan berbagai tema pembicaraan. Kondisi ini yang kemudian dengan sangat cepat dan tanggap digarap oleh rekan-rekan dosen dari Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH). Sungguh suatu keberanian ilmiah yang dahsyat untuk menginisiasi buku tentang narasi pandemi secara psikologis di saat banyak pihak lebih membicarakan hal-hal pesimistis.

Keterlibatan saya dalam buku ini adalah hal yang tidak terduga. Suatu ke-hormatan ketika saya diminta untuk menjadi bagian dari proses pembuatan buku ini. Membayangkan hidup dalam masa pandemi saja sudah cukup mencemaskan, tapi re-kan dari UNSYIAH malah menawarre-kan satu peran yang pada kerangka besarnya ada-lah mengajak untuk hidup lebih optimistis di masa pandemi ini (hal yang mirip adaada-lah Buletin K-PIN yang terbit secara daring dengan edisi COVID-19 pada bulan April hingga Juni 2020). Oleh karena itu keterlibatan saya di sini menjadi bagian dari proyek paling besar saya semasa pandemi ini (selain mendesain perkuliahan ala PJJ darurat).

Beberapa puluh artikel masuk ke tim penyusun buku, yang selanjutnya mulai untuk disunting. Saya kemudian menyarankan agar puluhan naskah ini dibagi menjadi beberapa bagian atau tema. Hal ini akan memudahkan banyak hal dalam penyuntingan. Pembagian ini sederhana saja, beberapa kata kunci yang muncul dari tiap-tiap artikel kemudian dimasukkan dalam satu bagian/tema. Saran saya saat itu adalah tema tidak sekaku dalam pengajaran, karena buku ini walau dalam koridor ilmiah tinggi, tapi tetap disampaikan dalam kondisi manusiawi. Saya bersyukur ketika ide pembagian ini disetujui rekan UNSYIAH, maka kemudian dimulailah langkah pembagian berdasar tema tadi.

(9)

viii RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

kalangan akademisi psikologi Aceh. Kedelapan tema itu beserta artikel di dalamnya

akan saya tuliskan sebagai berikut. Tema Stres dengan tulisan Bagaimana Mengatasi

Stres Akibat COVID-19? dari Ainiyyah Nurfath Afifah Lubis, artikel lainnya Perjalanan

Konflik Menuju Kelekatan Dengan Pasangan Selama Masa #Dirumahaja dari Wenny

Aidina. Bagian Kontrol Diri diisi dengan tulisan Mengendalikan Diri Selama Pandemi

COVID-19 dari Dinda Anisa, Empati Sebagai Kesadaran Diri Selama Pandemi dari

Iyulen Pebry Zuanny, dan Self Quarantine? Social Distancing? Tidak Hanya Fisik, Ternyata

Psikis Juga Butuh Asupan, Lho! dari Novita Harianty & Putri Mawaddah.

Bagian Kesehatan Mental diisi dengan tulisan Sehat Mental Pada Masa

Pandemi COVID-19 dari Zaujatul Amna, dan Telehealth, Sebuah Upaya untuk

Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi COVID-19 dari Fatmawati. Bagian

Psikologi Sosial dari Perilaku Masyarakat di Masa COVID-19 diisi dengan

tulisan Panic Buying Dalam Masa Pandemi COVID-19 dari Nada Salsabila, Ketidakjujuran

Pasien COVID-19: Sebuah Refleksi dari Intan Novianti, Pendekatan Kognitif Bandura: Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia Dalam Menghadapi Virus Corona dari Zuhro Nazifah Chair, Rizky Annisa Husna, Muhammad Al Fajar, Eriza Andini,

Tungang, Bateu, Batat dan Bias-Bias Kognitif Perilaku Masyarakat Aceh Selama

Pandemi COVID-19 dari Haiyun Nisa, dan Insight Dari Krisis Pandemi: Kebutuhan

Akan Altruisme dari Marty Mawarpury

Bagian Kembali Menikmati Hidup dengan tulisan Baiti Jannati: Ikut

Beristirahat Di Rumah Aja Bersama “Bumi” dari Ida Fitria, Makna COVID-19

Bagi Lingkungan Keluarga dari Isra Ajria, Menjadi Ibu Setrong di Masa Pandemi

COVID-19 (Sekelumit Kisah Di Rumah Saja) dari Kartika Sari, Lupakan Work-Life

Balance Saat Harus WorkFrom Home dari Khatijatusshalihah, dan Perubahan Sosial:

Pelajaran dari Pandemi Virus Corona dari Risana Rachmatan. Bagian Tetap Menjaga

Tumbuh Kembang Anak dengan tulisan Apa yang Dirasakan Anak di Masa Pandemi

COVID-19? dari Sarah Hafiza, dan Strategi Sabar: Membantu Anak Tetap Termotivasi Belajar dari Rumah Selama Pandemi COVID-19 dari Lely Safrina.

Bagian Sesat Pikir Selama Masa COVID-19 dengan tulisan No Hoax, Please!

Demi Mental yang Sehat dari Maya Khairani, Berita Hoaks dan Teori Konspirasi Saat

Pandemi Corona Virus: Mengapa Banyak yang Percaya? dari Nadhira Rizkia Fatha.

Bagian Hidup Tetap Berjalan: Jelang New Normal dengan tulisan Harapan Setelah

Pandemi: Terus Berutinitas dari Mitha Adisty Putri, dan COVID-19: Optimalisasi Penggunaan Teknologi untuk Perubahan Sosial dari Rizkina Meutuah.

Kedelapan tema ini jika merujuk pada kajian arus utama psikologi berada dalam kajian psikologi klinis, psikologi perkembangan, psikologi kognitif dan tentu tidak ketinggalan psikologi sosial. Dalam buku ini kita akan dapat membaca dan memahami bagaimana COVID-19 menjadi stresor baru dalam kehidupan kita. Jika

(10)

ix

RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

selama ini seakan diri kita yang kendalikan lingkungan, kali ini lingkunganlah yang mengendalikan diri kita. Namun bukan manusia jika tidak mampu mengatasi keadaan. Manusia menghadapi sesuatu yang di luar dirinya dengan segala kemampuannya termasuk menggunakan kognitifnya. Hanya saja kali ini informasi yang masuk tidak hanya satu sumber, bisa berbagai sumber sehingga dibutuhkan kemampuan tingkat tinggi lainnya seperti berpikir kritis untuk menganalisis informasi yang didapat.

Dari Aceh untuk Indonesia

Buku ini sangat mungkin menjadi buku psikologi Indonesia pertama yang membahas COVID-19 pada aspek tingkah laku manusia Indonesia. Para penulis telah mencurahkan ide agar dapat menjelaskan gejala, khususnya yang terjadi di Aceh.

Penggunaan konsep psikologi yang kuat dan dibahasakan lebih populer tampaknya akan memudahkan pembaca dari berbagai kalangan masyarakat. Terlebih para penulis banyak menuliskan definisinya sehingga para pembaca dapat mengetahui, memahami, dan bisa jadi menggunakannya untuk gejala lainnya.

Hal lainnya adalah bagi pembaca akademisi, khususnya ilmuwan atau mahasiswa yang sering berinteraksi dengan psikologi akan semakin terbuka peluang menelaah psikologi. Sebagai gambaran kuatnya nuansa keilmiahan buku ini adalah terdapat total 203 sumber rujukan dalam penulisan buku ini. Bahkan jika dibagi rata dengan 23 bab yang ada, maka rerata setiap bab menggunakan sembilan rujukan!! Melihat hal ini tidak tertutup kemungkinan paparan dari para penulis akan memuncul-kan pertanyaan atau bahmemuncul-kan memaksa diri untuk mengajumemuncul-kan konsep psikologi khas Aceh (yang belum banyak diangkat) agar dapat menjawab gejala psikologis akibat

COVID-19. Keadaan yang mirip dengan ide Indonesia adalah bangsa yang berproses,

maka psikologi Indonesia juga berproses (Meinarno & Hafiz, 2019).

Penutup

Pandemi masih berlangsung. Kita masih terus berjaga-jaga dengan tetap menjaga kesehatan. Aktivitas sosial tidak mungkin selamanya ditahan, pasti harus dimulai lagi. Rasa cemas tetap ada, walau demikian kita masih optimistis dalam menghadapi wabah ini, dengan prinsip psikologi. Pada akhirnya kita perlu untuk bersiap hidup bersama dengan COVID-19. Kita belum dapat mengalahkannya, tapi kita masih berpeluang untuk dapat tetap sehat dan tidak tertular atau menulari orang lain. Saatnya pameo untuk psikologi berubah dari “psikologi untuk Anda” menjadi “psikologi dari kita, oleh kita, dan untuk kita” (Meinarno, 2020).

(11)

x RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

Daftar Pustaka

Meinarno, EA. Psikologi Sosial untuk Hadapi Covid 19. Buletin KPIN. ISSN

2477-1686. Vol.6 No. 06, Maret 2020.

https://buletin.k-pin.org/index.php/daftar-artikel/578-psikologi-sosial-untuk-hadapi-COVID-19.

Meinarno, EA., El Hafiz, SE. (2019). Pengantar Psikologi Indonesia. Dalam Psikologi Indonesia dari KPIN. Penyunting Eko A Meinarno dan Subhan El Hafiz. Ra-jawali Pers.

(12)

xi

RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

DAFTAR ISI

PENGANTAR DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN --- V PENGANTAR KETUA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI --- VI PROLOG --- VII

BAGIAN SATU STRES

BAGAIMANA MENGATASI STRES AKIBAT COVID-19? --- 1

PERJALANAN KONFLIK MENUJU KELEKATAN DENGAN PASANGAN . SELAMA MASA #DIRUMAHAJA --- 7

BAGIAN DUA KONTROL DIRI

MENGENDALIKAN DIRI SELAMA PANDEMI COVID-19 --- 15 EMPATI SEBAGAI KESADARAN DIRI SELAMA PANDEMI --- 21

SELF QUARANTINE? SOCIAL DISTANCING? TIDAK HANYA FISIK,

TERNYATA PSIKIS JUGA BUTUH ASUPAN, LHO! --- 27

BAGIAN TIGA

KESEHATAN MENTAL

SEHAT MENTAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 --- 33

TELEHEALTH, SEBUAH UPAYA UNTUK MENJAGA KESEHATAN MENTAL

SELAMA PANDEMI COVID-19 --- 41

BAGIAN EMPAT

PSIKOLOGI SOSIAL DARI PERILAKUMASYARAKAT DI MASA COVID-19

PANIC BUYING DALAM MASA PANDEMI COVID-19 --- 49

(13)

xii RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

PENDEKATAN KOGNITIF BANDURA: ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT INDONESIA DALAM MENGHADAPI VIRUS CORONA --- 61

TUNGANG, BATEU, BATAT DAN BIAS-BIAS KOGNITIF PERILAKU

MASYARAKAT ACEH SELAMA PANDEMI COVID-19 --- 67

INSIGHT DARI KRISIS PANDEMI: KEBUTUHAN AKAN ALTRUISME --- 75

BAGIAN LIMA

KEMBALI MENIKMATI HIDUP

BAITI JANNATI: IKUT BERISTIRAHAT DI RUMAH AJA BERSAMA “BUMI” --- 83

MAKNA COVID-19 BAGI LINGKUNGAN KELUARGA --- 89

MENJADI IBU SETRONG DI MASA PANDEMI COVID-19 (SEKELUMIT KISAH DI RUMAH SAJA) --- 95

LUPAKAN WORK-LIFE BALANCE SAAT HARUS WORK FROM HOME --- 101

PERUBAHAN SOSIAL: PELAJARAN DARI PANDEMI VIRUS CORONA --- 107

BAGIAN ENAM

MANJAGA TUBUH KEMBANG ANAK

APA YANG DIRASAKAN ANAK DI MASA PANDEMI COVID-19? --- 115 STRATEGI SABAR : MEMBANTU ANAK TETAP TERMOTIVASI BELAJAR DARI RUMAH SELAMA PANDEMI COVID-19 --- 121

BAGIAN TUJUH

SESAT PIKIR SELAMA MASA COVID-19

NO HOAX, PLEASE! , DEMI MENTAL YANG SEHAT --- 129

BERITA HOAKS DAN TEORI KONSPIRASI SAAT PANDEMI CORONA VIRUS: MENGAPA BANYAK YANG PERCAYA? --- 135

BAGIAN DELAPAN

HIDUP TETAP BERJALAN, JELANG TATANAN HIDUP BARU

HARAPAN SETELAH PANDEMI: TERUS BERUTINITAS --- 143 COVID-19: OPTIMALISASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI UNTUK PERUBAHAN SOSIAL --- 149

EPILOG --- 153

(14)

Bagian Satu:

(15)
(16)

1

BAGAIMANA MENGATASI STRES

AKIBAT COVID-19?

Ainiyyah Nurfath Afifah Lubis

Saat ini dunia sedang dihebohkan dengan munculnya virus corona atau

Corona-virus Disease 2019 (COVID-19). Pada tanggal 11 Maret 2020, World Health Organization

(WHO) telah menetapkan bahwa COVID-19 sebagai pandemi. Sepanjang sejarah hanya terdapat beberapa penyakit yang ditetapkan sebagai pandemi sehingga kondisi tersebut bukanlah hal yang dapat diremehkan. Pandemi merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke berbagai negara yang menunjukkan tingkat penyebarannya bukan tingkat keparahan sebuah penyakit, sedangkan epidemi merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukkan peningkatan jumlah suatu kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu wilayah tertentu (Rahmawati, 2020).

COVID-19 awalnya menjangkiti masyarakat di kota Wuhan, China, kemudian menyebar hingga total 1.300 penduduk China terinfeksi dan menyebabkan 41 orang meninggal dunia (Hadi, 2020). Tingkat penyebaran virus tersebut sangat cepat hingga ke beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri hampir seluruh wilayahnya sudah terpapar oleh virus tersebut dan menyebabkan beberapa kasus kematian.

Penyebaran COVID-19 yang semakin meluas di seluruh wilayah Indonesia memiliki dampak tidak hanya pada aspek kesehatan, namun hampir seluruh aspek kehidupan salah satunya aspek psikologis. Dalam kajian ilmu psikologi yaitu kesehatan mental, dijelaskan bahwa ada beberapa dampak psikologis yang timbul mengenai bagaimana seseorang bereaksi dalam menghadapi situasi ini. Reaksi yang dimunculkan oleh seseorang dalam situasi ini seperti perasaan bosan, cemas, dan stres yang berkepanjangan.

(17)

Bagian Dua:

(18)
(19)

15

MENGENDALIKAN DIRI

SELAMA PANDEMI COVID-19

Dinda Anisa

Pada tahun 2020, dunia dihebohkan dengan hadirnya virus yang disebut dengan

virus corona atau COVID-19. COVID-19 merupakan sebuah penyakit yang telah

menjadi pandemi. Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat

keparahan suatu penyakit, tetapi menggambarkan tingkat penyebaran suatu penyakit. Berbagai sumber menyebutkan COVID-19 berasal dari kota Wuhan, Cina. Penyebaran COVID-19 yang sangat pesat menyebabkan banyak pemerintah berbagai negara melakukan berbagai upaya untuk mengatasi penyebarannya.

WHO (World Health Organization) menetapkan empat hal utama yang harus

dilakukan oleh suatu negara, yaitu: 1) mempersiapkan, 2) mendeteksi, melindungi, dan merawat, 3) kurangi penyebaran, dan 4) inovasi dan belajar. WHO juga meng-himbau seluruh penduduk dunia untuk tidak panik dan selalu mengikuti berbagai cara untuk mencegah penyebaran COVID-19 dengan mengikuti protokol yang telah diatur di setiap negara.

Pemerintah Indonesia telah menyusun berbagai kebijakan maupun himbauan sebagai upaya menanggulangi serta memutus rantai penyebaran COVID-19. Beberapa langkah yang diambil pemerintah saat ini adalah himbauan untuk melakukan

jaga jarak sosial (social distancing), melakukan berbagai aktivitas dari rumah, melakukan

rapid test atau tes massal kesehatan kepada masyarakat, dan menjalankan bantuan

sosial langsung dengan menggunakan anggaran negara maupun anggaran daerah untuk warga terdampak, serta memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di berbagai daerah Indonesia.

(20)

Bagian Tiga:

KESEHATAN

MENTAL

(21)
(22)

33

SEHAT MENTAL PADA MASA

PANDEMI COVID-19

Zaujatul Amna

COVID-19 telah memicu ketidakpastian di seluruh penjuru dunia dan pem-beritaannya tak kunjung mereda setiap harinya. Bermula dari pemberitaan yang

dilayangkan oleh Republik Rakyat Tiongkok (Cina) kepada World Health Organization

(WHO) pada akhir Desember 2019 lalu, adanya kasus gangguan pernapasan, demam tinggi, sesak hingga menyebabkan kematian ratusan individu di kota Wuhan, Cina. Disaat itulah seakan dunia kehilangan pegangannya. Kasus tersebut disebabkan oleh

Corona Virus disease 2019 atau dikenal dengan istilah COVID-19. Besarnya dampak

dari virus tersebut hingga dunia mencatatnya sebagai pandemi, artinya virus tersebut merupakan suatu penyebaran penyakit yang terjadi secara global. Wabah yang dimulai di Cina akhir 2019 lalu, kini telah berubah menjadi pandemi karena telah menginfeksi lebih dari 118.000 orang di lebih dari 114 negara pada tanggal 11 Maret 2020

(Coronavirus disease-19 report, 2020).

Penyebaran wabah pandemi global menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran individu di berbagai negara dan dilaporkan telah memengaruhi kesejahteraan kognitif setiap individu. Bahkan pada tanggal 17 Maret 2020, wabah COVID-19 dinyatakan sebagai keadaan darurat nasional di Amerika Serikat karena jumlah kasus bertambah lebih dari 4.226 dengan jumlah kematian sekitar 75%. Secara global, ada 105.586 kasus

infeksi yang dilaporkan pada 8 Maret 2020 dengan 3.656 infeksi baru (Coronavirus

dis-ease 2019 (COVID-19), 2020). Lebih lanjut dijelaskan bahwa WHO dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention), serta lembaga kesehatan lainnya di seluruh dunia

saat ini berfokus pada penanggulangan pandemi pneumonia COVID-19 dengan merekomendasikan langkah-langkah seperti jarak sosial dan karantina, namun belum ada

(23)

Bagian Empat:

PSIKOLOGIS SOSIAL DARI

PERILAKU MASYARAKAT

(24)
(25)

49

PANIC BUYING DALAM MASA

PANDEMI COVID-19

Nada Salsabila

Pada akhir bulan Desember tahun 2019, Republik Rakyat Tiongkok (RRT)

memberikan laporan kepada World Health Organization (WHO) tentang beberapa

kasus terkait penyakit pernapasan, yang diduga berhubungan dengan pasar makanan laut dan ternak terbuka di kota Wuhan (Rothan & Byrareddy, 2020). Penyakit ini diakibatikan oleh virus corona, sekarang disebut SARS - CoV-2 (awalnya disebut 2019-nCoV), yang kemudian menjadi awal dari mimpi buruk untuk masyarakat di seluruh dunia.

Corona virus disease yang sering disebut COVID-19 ini tidak hanya

mengakibat-kan korban meninggal atau sakit secara fisik, namun juga menyebabmengakibat-kan terjadinya gangguan mental pada individu. Jika ditinjau dari studi epidemiologi wabah COVID-19

telah ditetapkan sebagai pandemi di seluruh dunia (World Health Organization, 2020).

Jumlah kasus infeksi COVID-19 terjadi peningkatan setiap harinya di seluruh dunia. Menurut data pada 24 April 2020, tercatat jumlah pasien yang terinfeksi 2,73 juta orang di lebih dari 100 negara. Indonesia memiliki jumlah 8.211 kasus COVID-19 tersebar di 34 provinsi. COVID-19 membuat individu di seluruh dunia menjadi ketakutan. Pemberitaan beberapa media yang terkesan masif juga sangat rentan me-nyebabkan kondisi psikologis yang buruk pada individu.

Dampak psikologis yang ditimbulkan COVID-19 selain stres dan kecemasan

adalah panic buying, fenomena psikologis yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.

Panic buying merupakan perilaku menimbun barang yang dilakukan oleh individu

(26)

Bagian Lima:

Kembali

(27)
(28)

83

BAITI JANNATI:

IKUT BERISTIRAHAT DI RUMAH

AJA BERSAMA “BUMI”

Ida Fitria

Hampir tiga bulan bekerja dari rumah menjadikan saya mendapat banyak

insight tentang bagaimana alam ikut beristirahat dengan kita. Hidup dengan balita,

menjadikan gadget (gawai) bukan merupakan sarana yang bijaksana untuk

menghilangkan kebosanan. Secara sederhana, “di rumah aja” bagi saya, lebih banyak

waktu untuk menjaga lingkungan sendiri, banyak menanam dan melakukan penghijauan. Terakhir kali saya ke Pasar Lamnyong juga melihat toko penjual pot bunga laris manis. Rupanya bukan saya saja yang kemudian memulai dan mengembang-kan hobi baru ini. Beberapa unggahan teman sejawat di berbagai media sosial juga terlihat sama, lebih banyak yang mengunggah status tentang berkebun dan sejenisnya. Selama bekerja dari rumah, jadinya memiliki banyak waktu untuk menata halaman depan dan sudut-sudut rumah lain yang sudah hampir enam tahun terabaikan. Sekarang, rumah terasa lebih asri, lebih banyak oksigen dan menjadi area cuci mata pagi dan sore hari.

Di sisi lain, berdasarkan laporan dari media nasional dan internasional, ternyata kondisi bumi telah membaik selama pandemi COVID-19. Ketika kota-kota di

dunia melakukan lockdown dan kampanye “di rumah aja” dikumandangkan, satelit

yang dipasang untuk mengobservasi bumi mendeteksi konsentrasi polusi di udara menurun secara signifikan. Jumlah nitrogen dioksida yang biasanya dihasilkan dari mobil, truk, bus, dan pembangkit listrik menurun secara drastis di lapisan atmosfer (Widyaningrum, 2020; Koren, 2020; Wahyudi, 2020; Wicaksono, 2020).

(29)

Bagian Enam:

Menjaga Tumbuh

Kembang Anak

(30)
(31)

115

APA YANG DIRASAKAN ANAK

DI MASA PANDEMI COVID-19?

Sarah Hafiza

Perhatian dunia saat ini fokus pada transmisi coronavirus diease 2019 atau

COVID-19. Dalam situasi yang berubah dengan cepat ini media dan sosial selalu membahas wabah COVID-19. Banyaknya informasi yang beredar membuat setiap individu merasakan kecemasan dan stres yang cukup tinggi termasuk anak-anak (Dalton, Rapa, & Stein, 2020). Pada awalnya virus ini pertama kali dideteksi di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 dan ditetapkan sebagai pandemi (epidemi

penyakit yang menyebar di wilayah yang luas) oleh World Health Organization (WHO).

Terjadi peningkatan jumlah kasus terinfeksi COVID-19 setiap harinya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menurut data pada 29 April 2020, tercatat jumlah pasien yang terinfeksi mencapai 3,1 juta pasien di dunia dan hampir 10 ribu pasien di Indonesia. Semakin meningkatnya kasus positif COVID-19 maka pemeritah melakukan beberapa upaya untuk menekan jumlah penyebaran virus ini.

Salah satunya adalah melakukan physical distancing atau yang biasa dikenal

dengan jaga jarak. Menurut juru bicara pemerintah COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto, jaga jarak dalam komunikasi secara fisik dapat mengurangi risiko penularan dari satu individu ke individu lainnya dan cara ini dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk memutuskan rantai penyebaran virus. Tidak hanya melaku-kan jaga jarak, namun pemerintah juga menambahmelaku-kan dengan menjaga kebersihan seperti mencuci tangan juga dapat mengurangi risiko tertular virus ini. Adanya imbauan untuk menjaga jarak, mendorong pemerintah memutuskan untuk meliburkan sekolah, universitas, tempat kursus dan lainnya, sehingga murid melakukan proses belajar dari rumah agar tetap menerapkan sistem jaga jarak. Tidak hanya itu, pemerintah juga

(32)

Bagian Tujuh:

SESAT PIKIR SELAMA

MASA COVID-19

(33)
(34)

129

NO HOAX, PLEASE!

DEMI MENTAL YANG SEHAT

Maya Khairani

Apa yang Anda rasakan ketika dibohongi oleh orang lain? Berbagai emosi negatif barangkali pernah dirasakan ketika dibohongi. Sebut saja marah, sedih, kesal, bahkan kecewa pernah kita alami ketika kita mengetahui bahwa diri kita dibohongi oleh orang lain. Lantas, kapan terakhir kali Anda dibohongi? Jangan-jangan saat Anda membaca tulisan ini pun sudah berbagai macam kebohongan Anda telan tanpa Anda sadari. Meskipun selama masa pandemi COVID-19 aktivitas Anda dibatasi dan jaga jarak fisik dan sosial menjadi hal yang kerap Anda lakukan, bisa jadi segala macam kebohongan tak luput hadir di kehidupan Anda.

Coba cek media sosial Anda. Apakah selama masa pandemi COVID-19 Anda pernah mendapat berita di media sosial tentang menyemprot alkohol atau disinfektan ke seluruh tubuh untuk menangkal virus? Atau membaca berita tentang vaksin pneumonia untuk mencegah terinfeksi virus corona? Atau anjuran makan bawang putih mencegah infeksi? Atau jauh sebelum corona hadir di tahun 2019, Anda telah berkali-kali menerima pesan di media sosial tentang anjuran melakukan kebaikan dengan meneruskan kembali pesan tersebut agar mendapat pahala?

Lantas apa yang Anda lakukan saat menerima informasi tersebut? Meneruskan informasi ke orang atau grup lain; langsung eksekusi melakukan semua yang dianjurkan dalam pesan-pesan tersebut; atau justru merasa tidak nyaman, khawatir, takut, cemas, tertekan setelah membaca pesan-pesan tersebut? Jika jawabannya ya, maka tenang saja, Anda tidak sendiri. Banyak orang pernah mengalaminya.

(35)

Bagian Delapan:

HIDUP TETAP BERJALAN:

JELANG TATANAN

HIDUP BARU

(36)
(37)

143

HARAPAN SETELAH PANDEMI:

TERUS BERUTINITAS

Mitha Adisty Putri

World Health Organization (WHO) sebagai organisasi kesehatan dunia

mengumumkan saat ini sedang mengalami masalah kesehatan dunia yaitu pandemi

COVID-19 atau Coronavirus Disease 2019. COVID-19 yang muncul pada akhir tahun

2019 di Wuhan, China, hingga April 2020 (saat artikel ini ditulis) telah menyebar ke-200 negara di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Setiap negara memiliki cara dalam menangani wabah ini, seperti Korea Selatan melakukan tes COVID-19 secara massal kepada masyarakatnya, selain itu Jerman sebagai salah satu negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi, namun dengan angka kematian dibawah 2%. Salah satu yang dilakukan oleh pemerintah Jerman ialah membuka diri dari informasi dan arahan ahli dalam pengambilan kebijakan dan keputusan, sehingga seluruh kebijakan berdasarkan data yang ilmiah.

Pandemi COVID-19 di Indonesia yang muncul sekitar Maret 2020 ini belum berakhir. COVID-19 telah memberi dampak terhadap perubahan perilaku secara masif pada kehidupan masyarakat. Atas kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia, beberapa hal yaitu dengan aktivitas yang dilakukan di rumah, masyarakat diminta untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan dan kebersihan, hingga menjaga jarak antar individu. Dalam beberapa hari, aktivitas masyarakat tampak berbeda, jumlah pengguna transportasi umum yang dibatasi, penutupan

area wisata, hingga work from home (WFH) juga diberlakukan. Namun, tetap saja ada

masyarakat yang belum mengindahkan aturan pemerintah tersebut dengan tetap beraktivitas di luar rumah, melakukan mudik, serta tidak menggunakan masker ketika berpergian.

(38)

153

RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

Epilog

Maya Khairani & Marty Mawarpury

Universitas Syiah Kuala

Menghadapi Pandemi telah menjadi bagian kehidupan manusia di muka bumi. Sulit pada awalnya, namun bukan berarti tak dapat dilalui. Sejarah membuktikan bahwa dunia dalam kurun waktu tertentu menghadapi tantangannya masing-masing, yang naakan membawa manusia ke dalam episode-episode baru dalam berkehidupan. Saat ini tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana untuk tetap dapat melanjutkan hidup bersamaan dengan hadirnya sebuah virus baru yang telah mengguncang dunia dalam berbagai tatanan.

Manusia pada dasarnya mempelajari sejarah, menjalankan hidup berdasarkan apa yang telah dan sedang terjadi dan nantinya menjadi bagian dari sejarah itu sendi-ri. Manusia mempersiapkan kehidupannya saat ini tidak hanya untuk dirinya sendiri namun juga untuk kehidupan selanjutnya. Untuk menjadi bagian dari sejarah ini, muncullah gagasan menuliskan berbagai pengalaman dan pembelajaran yang telah di-dapatkan, dirasakan dan dimaknai dalam proses adaptasi dan penyesuaian sejak pan-demi COVID-19 ini melanda. Cara ini yang kami pilih untuk mengukir sejarah bagi diri sendiri dan berharap menjadi pembelajaran bagi orang lain.

Buku ini mewakili berbagai sudut pandang gagasan, permasalahan hingga pemaknaan atas apa yang dialami individu, keluarga maupun masyarakat dalam mer-espon ancaman. Secara langsung atau tidak, menggambarkan bahwa setiap manusia memiliki perhatian yang berbeda dalam memandang pandemi ini. Sekiranya buku ini menjadi bagian dari sejarah dalam menghadapi tantangan saat ini, dan dapat menjadi salah satu pengingat bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi berbagai masalah yang muncul akibat pandemi ini.

(39)
(40)

155

Para Kontributor

B

iasa dipanggil Nia, lahir di Bandung pada tanggal 10 Agustus 1999. Nia merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dan memiliki dua saudara laki-laki. Saat ini berstatus sebagai mahasiswi angkatan 2017 Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Univer-sitas Syiah Kuala. Artikel dalam buku ini merupakan tulisan kedua yang dipublikasikan sebagai hasil dari mata kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah pada semester genap 2019/2020. Harapannya tulisan dalam buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan ia sangat terbuka dengan kritik serta saran untuk tulisannya.

D

inda berasal dari daerah yang dikenal sebagai kota

Serambi Mekkah, yaitu Aceh, tepatnya kota Lhok-seumawe. Dinda lahir pada tanggal 17 November 1999. Dinda merupakan mahasiswa angkatan 2017, Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala.

F

atmawati lulus S1 pada tahun 2013 dengan program

double degree dari jurusan Psikologi Universitas Syiah

Kuala (Indonesia) dan Universiti Pendidikan Sultan Idris (Malaysia). Kemudian menyelesaikan S2-nya pada tahun 2015 di The University of Leeds, United Kingdom pada

bidang konsentrasi “Psychological Approaches to Health”.

Saat ini, Fatmawati bekerja sebagai dosen tetap di Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

Ainiyyah Nurfath

Afifah Lubis

niaalubis@gmail.com

Dinda Anisa

anisadinda03@gmail.com

Fatmawati Fadli

fatmawati@ar-raniry.ac.id

(41)

156 RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

H

aiyun menyelesaikan studi Sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia pada tahun 2000 dan melanjutkan pendidikan pada Magister Profesi Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan selesai pada tahun 2008. Saat ini bertugas sebagai Staf Pengajar Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Aktivitas lain yang pernah dilakukan adalah bertugas sebagai Psikolog di Rehabilitasi Narkoba, Psikolog Yayasan Pulih dan sebagai Psikolog di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Aceh dan berbagai aktivitas kemasyarakatan lainnya.

I

da mendapatkan gelar Sarjana Psikologi (S1) dari

Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran Unsyiah pada tahun 2011, kemudian menyelesaikan Magister Sains Psikologi (S2) di Universiti Pendidikan Sultan Idris (Malaysia) pada tahun 2014. Sekarang bekerja sebagai Dosen di Fakultas Psikologi UIN Ar Raniry Banda Aceh. Fokus keilmuan dan penelitian: Psikologi Positif, Psikologi Indigenous, dan Psikologi Lintas Budaya.

I

ntan merupakan alumni S-1 Program Studi Psikologi

Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Selama masa studi, ia menjabat sebagai Ketua Biro Kesekretariatan Himpunan Mahasiswa Psikologi (2016) sebagai Sekretaris Umum (2017). Sejak 2015 menjadi pengajar di bimbin-gan belajar A Plus Creative Learning Center. Memiliki ketertarikan terhadap dunia pendidikan dan kesehatan mental, ia mengambil peran fasilitator kelompok bantu di Wellbeing Shelter, yaitu organisasi kerelawanan berbasis komunitas sejak tahun 2019. Pada awal tahun

2020, Intan ditunjuk sebagai manager di Yayasan Gleeh

Hatee yang juga aktif bergerak di bidang kesehatan mental dan pengembangan komunitas yang bersifat nonprofit.

Haiyun Nisa

haiyunnisa@unsyiah.ac.id

Ida Fitria

ida.fitria@ar-raniry.ac.id

Intan Novianti

intannovianti1711@gmail.com

(42)

157

RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

I

sra lahir di Aceh Besar, 26 Juli 1999. Saat ini tercatat

sebagai mahasiswi Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Unsyiah angkatan 2017. Artikel yang ditulis di buku ini merupakan tulisan kedua yang dipublikasikan dan merupakan hasil dari mata kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah (KMI). Tulisan pertama berjudul Motivasi Kecil yang Dapat Menghasilkan Prestasi telah dipublikasikan di radaraceh.id pada tahun 2018.

I

yulen, alumni Prodi Pikologi, Fakultas Kedoktean

Universitas Syiah Kuala dan menyelesaikan pendidikan S2 Magister Profesi Bidang Psikologi klinis di Fakultas psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saat ini bekerja di sebuah Biro Psikologi serta mengajar bidang ilmu psikologi di beberapa Perguruan Tinggi di Aceh. Menangani klien merupakan panggilan jiwanya, tetapi menulis merupakan langkah awal melatih keterampilan dirinya serta menambah manfaat untuk masyarakat luas yang membaca tulisannya.

K

artika memperoleh gelar Sarjana dan Magister

Psikologi di Universitas Indonesia. Sejak tahun 2009, menjadi pengajar di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Hingga saat ini bergabung dalam organisasi Himpunan Psikologi Indonesia dan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Aceh. Aktif menulis dan telah mem-publikasikan buku ajar Metode penelitian kualitati, serta melakukan penelitian di bidang psikologi dan mempublikasikannya.

Isra Ajria

israajria@mhs.unsyiah.ac.id

Iyulen Pebry Zuanny

iyulenpebry@yahoo.com

Kartika Sari

(43)

158 RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

K

hatijatusshalihah memperoleh gelar sarjana

dari Program Studi Psikologi di Universitas Syiah Kuala pada 2013. Kemudian, menyelesaikan studi mag-ister di Universitas A&M Texas, Amerika Serikat tahun 2016 dalam Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Di akhir kuliahnya Shelly berhasil lulus

sebagai Distinguished Honor Graduate dari departemen

EHRD. Ia juga pernah terpilih sebagai salah satu penerima IELSP untuk berpartisipasi dalam program Imersi Bahasa Inggris dan Budaya di Virginia Tech University, Amerika Serikat pada tahun 2011. Minat penelitian Shelly mulai dari psikologi, organisasi, budaya, konflik, studi gender dalam lingkungan kerja.

L

ely adalah staf pengajar pada Prodi psikologi FK

Unsyiah sejak berdirinya (2007), gelar psikolog diperoleh dari Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada tahun 2004. Ia pernah berkerja di bagian HRD beberapa perusahaan di Jakarta. Menyelesaikan S2 di bidang Social Health and Counselling, Psychology Department, Faculty Human Sciences, Macquarie Uni-versity, Sydney, Australia pada tahun 2013. Minat dan kajian penelitiannya dalam Psikologi Klinis-Kesehatan dan Pengembangan Sistem Kesehatan. Aktif meneliti, menulis, dan saat ini juga menyediakan layanan psikologis di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh.

M

arty memperoleh Sarjana Psikologi dari Univer-sitas Islam Indonesia (2004), kemudian Magister Profesi Psikologi (2007) dan Doktor Ilmu Psikologi ia peroleh dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (2017). Sejak tahun 2007 menjadi dosen di Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Aktif meneliti, dan publikasi diberbagai jurnal dan pertemuan ilmiah. Ia telah menerbitkan buku ajar dan buku bunga rampai tentang psikologi di Aceh bersama Unsyiah dan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) wilayah Aceh.

Khatijatusshalihah

Lely Safrina

lely@unsyiah.ac.id

Marty Mawarpury

marty@unsyiah.ac.id khatijatusshalihah@unsyiah.ac.id

(44)

159

RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

M

aya merupakan staf pengajar Prodi Psikologi

Fakultas Kedokteran Unsyiah sejak April 2010. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Sumatera Utara dan magister profesi di Universitas Gadjah Mada. Demi mengikuti perkembangan zaman, kerap mengikuti berita di berbagai media sosial dan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menjalin silaturahim dengan teman dan kerabat di Indonesia. Dimulai dari hobi membaca sejak kecil, saat ini mengem-bangkan hobi menulis agar buah pikirnya dapat dibagi-kan kepada orang lain yang membutuhdibagi-kan.

M

irza saat ini merupakan Ketua Program Studi

Psikologi Fakultas Kedokteran Unsyiah. Menyele-saikan pendidikan sarjana psikologi di Fakultas Psikologi, Universitas Proklamasi 45, Yogyakarta dan melanjutkan Magister Sains Psikologi, kekhususan Industri dan Organisa-si di UniverOrganisa-sitas Gadjah Mada. Terlibat aktif di Lembaga jaminan mutu tingkat fakultas dan universitas, dan tengah menjabat sebagai kabid kepegawaian pada Rumah Sakit Prince Nayef, Unsyiah sejak 2018 hingga saat ini.

M

itha merupakan alumni Program Studi Psikologi

Unsyiah. Tahun 2018, Ia menjadi peserta Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (PERMATA) di Universitas Airlangga Surabaya. Kemudian mengikuti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) di PT. Timah Tbk Bangka Belitung pada tahun 2019. Saat ini, aktif dalam kegiatan Volunteer Konselor di YPM Salman ITB.

N

ada merupakan mahsasiswi Psikologi Unsyiah

angkatan 2017. Artikel ini merupakan tulisan kedua yang dipublikasikannya. Nada sangat bersemangat untuk menulis hal menarik dan bermanfaat, dengan harapan tulisannya dapat memberikan inspirasi bagi semua pembaca.

Maya Khairani

khairani.maya@unsyiah.ac.id

Mitha Adistry Putri

mitha@mhs.unsyiah.ac.id

Nada Salsabila

nadasalsabila776@gmail.com

Mirza

(45)

160 RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

N

adhira (akrab disapa Dhira), merupakan alumni

Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala. Semasa kuliah aktif di or-ganisasi HIMAPSI (ketua departemen Informasi dan Pers), UKM Pers DETaK Unsyiah, dan Rangkang Baca Aceh. Saat ini, Dhira bekerja sebagai content writer di analisaaceh.com sekaligus menjadi asisten dosen di Program Studi Psikologi Unsyiah. Dhira gemar menu-lis cerita pendek tentang kehidupan sehari-hari dan puisi sejak SMP, namun hanya pernah disalurkan melalui blog https://fathadhiera.wordpress.com/

N

ovita, mahasiswa di Prodi Psikologi Fakultas

Kedokteran Universitas Syiah Kuala angkatan 2019, mempunyai hobi membaca buku dan gemar menonton film.

P

utri adalah mahasiswa di Prodi Psikologi

Fakul-tas Kedokteran UniversiFakul-tas Syiah Kuala angakatan

2019. Putri Mawaddah mempunyai hobi menulis puisi

dan tertarik di bidang karya sastra dan kesenian.

R

isana saat ini bertugas sebagai salah satu staf

pengajar pada Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Menamatkan pendidikan Sarjana Psikologi dari Universitas Gunadarma dan Magister Sains dari Universitas Indonesia. Merupakan pengampu dari mata kuliah Psikologi Kelompok, Ergonomi, Psikologi Industri dan Organisasi, dan Kewirausahaan

Nadhira Rizkia Fatha

Novia Harianti

Putri Mawaddah

Risana Rachmatan

risanarachmatan@unsyiah.ac.id

(46)

161

RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

R

izkina salah satu mahasiswa S1 Prodi Psikologi

Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

angkatan 2017. Tulisan ini merupakan salah satu output

dari mata kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah (KMI) dan juga sebagai bentuk kontribusi penulis terhadap isu COVID-19 karena memiliki dampak yang cukup besar, tidak hanya pada bidang kesehatan, tetapi juga kehidupan sosial masyarakat.

S

arah Lahir dan besar di Medan. Ia merupakan

alumni Psikologi Universitas Syiah Kuala yang

lulus tahun 2018 dengan predikat istimewa (cumlaude).

Kegiatan saat ini yaitu menjadi asisten dosen di Prodi Psikologi Unsyiah dan asisten psikolog pada lembaga pelayanan psikologi Our Spirit Consultant (OSC) di Banda Aceh.

W

ernny menggeluti dunia psikologi dengan

masuk ke Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala tahun 2019. Kemudian melanjutkan pendidikan Magister Profesi Klinis Anak di Universitas Indonesia Saat ini, bekerja

sebagai Koordinator Konselor Online yang berada di

seluruh Indonesia di bawah naungan perusahaan Start

Up bernama KALM. KALM membantunya mengulik

isu-isu dan menulis artikel mengenai kesehatan mental di Indonesia yang banyak di muat di beberapa media

online. Selain itu, Wenny juga aktif menjadi pengembang

biro dan berpraktik sebagai psikolog di Ritz Consultant, Banda Aceh.

Sarah Hafiza

Rizkina Mautuah

rizkinameutuah.31.26@gmail.com Sarahhafiza96@gmail.com

Wenny Aidina

wenny.aidina@gmail.com

(47)

162 RAGAM CERITA PEMBELAJARAN DARI COVID-19

Z

aujatul adalah dosen/ peneliti/ praktisi di Program

Studi Psikologi FK Unsyiah yang juga saat ini dipercayakan sebagai ketua Tim Pengelola Skipsi (TPS)

Prodi Psikologi Unsyiah. Sebagai lulusan dari Master of

Counseling and Clinical Psychology, ia aktif menulis karya

ilmiah sesuai bidangnya, baik secara individu maupun tim. Beberapa artikel dimuat di media cetak dan media

daring, juga hasil penelitian yang diterbitkan oleh

beberapa jurnal.

Z

uhro Nazifah Chair, berasal dari keluarga campuran

Padang-Jawa dan Aceh. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program Sudi Psikologi Unsyiah. Ia Senang mengikuti dan aktif dalam organisasi di dalam kampus maupun organisasi di luar kampus, diantaranya menjadi anggota ACT Banda Aceh dan Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia.

R

izky Anisah, lahir di Aceh, saat ini menjadi

mahasiswa di Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran Unsyiah. Ia banyak terlibat dalam organisasi diantaranya organisasi forum anak dan juga aktif di beberapa organisasi di fakultas.

M

uhammad Al Fajar, lahir di desa Kuta Jeumpa,

Kab. Aceh Barat Daya. Tercatat sebagai mahasiswa di Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran Unsyiah. Ia mengikuti beberapa organisasi di dalam maupun luar kampus, salah satunya Hipelmabdya yang menjadi organisasi daerah.

E

riza Andini, kelahiran Kualasimpang, Aceh. Saat

ini tercatat sebagai mahasiswa di Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran Unsyiah.

Zaujatul Amna

amnazaujatul@unsyiah.ac.id

Zuhro Nazifah Chair

Rizky Anisah

Muhammad Al Fajar

Eriza Andini

(48)

Maya Khairani Marty Mawarpury Eko A. Meinarno

Pembelajaran dari

Pembelajaran dari

Pembelajaran dari

Ragam Cerita

E-Learning (Belajar di Rumah) Gabung Rekam Diskusi Pencarian

E-Learning (Belajar di Rumah) GabungRekamDiskusi Pencarian

Pembelajaran dari Pembelajaran dari

Pembelajaran dari

Ragam Cerita

Diterbitkan oleh:

Percetakan & Penerbit

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Jl. Tgk Chik Pante Kulu No.1

Kopelma Darussalam 23111, Kec. Syiah Kuala. Banda Aceh, Aceh

Telp: 0651 - 8012221 Email: upt.percetakan@unsyiah.ac.id unsyiahpress@unsyiah.ac.id http://www.unsyiahpress.unsyiah.ac.id ISBN 978-623-264-091-7 E-ISBN: 978-623-264-090-0

Ragam Cerita Pembelajaran dari

UNSYIAH PRESS Ma ya Khair ani Mar ty Ma w arpur y Ek o A. Meinarno

Referensi

Dokumen terkait