• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) BERBASIS WEB"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

92

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DENGAN

MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE

ANALYSIS (IPA) BERBASIS WEB

Sri Haryati1*, Heldalina2, Muhammad Syahid Pebriadi3 1,2,3 Prodi Komputerisasi Akuntansi,Politeknik Negeri Banjarmasin

e-mail: sriharyati@poliban

.ac.id

ABSTRACT

Students are internal academic and administrative customers in a higher education environment. It is hoped that students as consumers can enjoy good educational services. However, it is necessary to have a forum for channeling the aspirations of student satisfaction levels as a benchmark for higher education performance in providing quality educational services.

The focus of this study is the measurement of service satisfaction to students. This study uses the SERVQUAL instrument to measure student satisfaction and data analysis is carried out using the importance performance analysis (IPA) method and testing by creating a web-based questionnaire system design in which the hope is that this system can support university decision making, especially in the Computerized Accounting Study Program, Banjarmasin State Polytechnic

Keywords : Education Services, Importance Performance Analysis (IPA), web-based.

PENDAHULUAN

Pendidikan Tinggi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional, sehingga pendidikan tinggi menjadi ujung tombak dalam mendorong perkembangan suatu bangsa (Kardoyo and Nurkhin 2016). Penyelenggaraan pendidikan saat ini dituntut dapat memberikan pelayanan yang berkualitas bagi pelanggannya sehingga kualitas pelayanan mencerminkan kualitas manajemen pendidikan. Pelayanan yang berkualitas akan membuat pelanggan pendidikan merasa puas karena merasa kebutuhannya telah dipenuhi dengan baik bahkan lebih dari harapan yang diharapkan pelanggan.

Menurut (Ilyas 2014) Tuntutan masyarakat pengguna kepada lembaga pendidikan agar memberikan layanan yang semakin maju dan memuaskan semakin kuat, hal ini dimungkinkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi “menu sajian utama” di lembaga pendidikan juga semakin maju pesat. Di sisi lain, dalam penyajian menu berupa layanan administrasi yang menyenangkan, dengan demikian diharapkan mahasiswa sebagai konsumen bisa belajar dengan baik dan mendapatkan kepuasan. Mahasiswa merupakan pelanggan internal akademik dan administratif dalam lingkungan pendidikan tinggi. Tingkat kepuasan yang diukur untuk mengetahui kualitas pembelajaran adalah tingkat kepuasan mahasiswa. Kepuasan dimaksudkan sebagai pemenuhan kebutuhan dan harapan mahasiswa sebagai pelanggan pelayanan jasa Pendidikan. (Marlien 2018)

Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Jika lembaga pendidikan tidak memberikan layanan yang berkualitas, bukan tidak mungkin pada saatnya akan ditinggalkan mahasiswanya lantaran mereka tidak mendapatkan sesuatu yang diharapkan. Di sisi lain, dengan masuknya perguruan tinggi asing di Indonesia, yang cenderung memberikan layanan akademik dan administrasi dengan memanjakan konsumen (mahasiswa), maka tuntutan untuk memberikan layanan yang berkualitas dan menyenangkan itu menjadi semakin kuat.(Ilyas 2014)

Oleh karena itu dipilih strategi peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dengan menganalisa kualitas pendidikan dengan metode Importance Performance Analisys (IPA) berbasis web. IPA

(2)

93

merupakan alat bantu yang digunakan untuk membandingkan sampai sejauh mana antara kinerja yang dirasakan dibanding dengan tingkat kepuasan yang diinginkan (Putri and Martha 2019). Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi membawa dampak transformasi di berbagai aspek kehidupan serta mencakup seluruh bidang ilmu dalam dunia pendidikan. Penelitian ini menganalisis kualitas pelayanan pendidikan dengan metode IPA dengan fitur webbased yang dirasa akan memudahkan pelanggan (mahasiswa) dalam mengakses dan mengisi semua kriteria yang diperlukan untuk mendapatkan kualitas pelayanan pendidikan yang baik dan bisa memenuhi tuntutan dan keluhan mahasiswa. Dari uraian diatas dengan adanya penelitian ini dapat mengukur tingkat kepuasan mahasiswa dalam mendapatkan kualitas pelayanan pendidikan di Politeknik Negeri Banjarmasin khususnya pada Jurusan Akuntansi Prodi Komputerisasi Akuntansi.

Kualitas Pelayanan

menurut Valerie Zeithaml, Parasuraman, dan Leonard Berry dalam Alaan (2016) kualitas layanan memiliki dimensi / bagian yaitu:

- Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan handal dan akurat. Dalam arti luas, keandalan berarti bahwa perusahaan memberikan janji-janjinya tentang penyediaan (produk atau jasa yang ditawarkan), penyelesaian masalah dan harga yang diberikan. - Responsiveness (daya tanggap) yaitu kesadaran dan keinginan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat. Dimensi ini menekankan pada perhatian dan ketepatan ketika berurusan dengan permintaan, pertanyaan, dan keluhan pelanggan.

- Assurance (kepastian) yaitu pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan. Dimensi ini mungkin akan sangat penting pada jasa layanan yang memerlukan tingkat kepercayaan cukup tinggi dimana pelanggan akan merasa aman dan terjamin.

- Empathy (empati) yaitu kepedulian, dan perhatian secara pribadi yang diberikan kepada pelanggan. Inti dari dimensi empati adalah menunjukkan kepada pelanggan melalui layanan yang diberikan bahwa pelanggan itu special, dan kebutuhan mereka dapat dipahami.

- Tangible (berwujud), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, pegawai, dan material yang dipasang. Dimensi ini menggambarkan wujud secara fisik dan layanan yang akan diterima oleh konsumen. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan impresi yang positif terhadap kualitas layanan yang diberikan tetapi tidak menyebabkan harapan pelanggan yang terlalu tinggi. Hal ini meliputi lingkungan fisik seperti interior outlet, penampilan personil yang rapi dan menarik saat memberikan jasa.

Importance Performance Analysis

Menurut Philip Kotler analisis arti penting-kinerja (Importance Performance Analysis)

dapat digunakan untuk merangking berbagai elemen dari kumpulan jasa dan

mengidentifikasi tindakan yang diperlukan. Martilla dan Jams dalam menyarankan penggunaan metode Importance

Performance Analysis dalam mengukur tingkat kepuasan pelayanan . Dalam metode ini diperlukan

pengukuran tingkat kesesuaian untuk mengetahui seberapa besar Mahasiswa merasa puas terhadap kinerja Universitas, dan seberapa besar pihak penyedia layanan memahami apa yang diinginkan Mahasiswa terhadap Layanan yang mereka berikan (Rizal Nugraha, 2014).

Pada analisis Importance Performance Analysis, dilakukan pemetaan menjadi 4 kuadran untuk seluruh Variabel yang mempengaruhi kualitas pelayanan. Pembagian kuadran dalam Importance

(3)

94

Gambar 1 Importance - Performance Analysis

Strategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing Variabel pada keempat kuardan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kuadran 1 ( Concentrate These ) Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh Mahasiswa, tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai dengan harapan Mahasiswa (tingkat kepuasan yang diperoleh masih rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.

2. Kuadran 2 (Keep Up The Good Work) Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh Mahasiswa, dan faktor-faktor yang dianggap Mahasiswa sudah sesuai dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan pelayanan dan kinerja unggul di mata Mahasiswa.

3. Kuadran 3 (Low Priority) Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh Mahasiswa, dan pada kenyatannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh Mahasiswa sangat kecil.

4. Kuadran 4 (Possible Overkill) Ini adalah wilayah yang memuat faktror-faktor yang dianggap kurang penting oleh Mahasiswa, dan dirasakan terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar Universitas dapat menghemat biaya.

METODE PENELITIAN

Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei menggunakan kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu daftar pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban (skala likert) dan data demografis responden. Survei dilakukan oleh peneliti dibantu oleh tenaga enumerator/surveyor dari kalangan mahasiswa. Adapun model pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pemodelan waterfall, tahapan dalam pemodelan

waterfall dapat digambarkan seperti gambar 2 dibawah ini.

(4)

95

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun dimensi dan atribut yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1sebagai berikut;

Tabel 1 Dimensi dan Atribut

No Daftar Pernyataan Kepentingan Kinerja I Dimensi Tangible ( Bukti Fisik )

1. Kenyamanan Ruangan kuliah ( kursi, kipas angin, AC,kebersihan,dsb)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

2. Ketersediaan kawasan koneksi internet (WiFi) yang mendukung kegiatan belajar

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

3 Kondisi peralatan pratikum di laboratorium 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

4 Kebersihan dan tersedianya air bersih di toilet/kamar mandi

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

5 Kelengkapan buku,jurnal dan literature kuliah di perpustakaan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

6 Kelengkapan peralatan pratikum di laboratorium 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

7 Ketersediaan tempat parkir yang memadai 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

8 Kemudahan pencarian buku diperpustakaan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 II Dimensi Realibility ( Kehandalan )

9 Dosen/Asisten dosen/asisten lab menyampaikan materi belajar dengan jelas

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

10 Dosen mengajar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

11 Pengawas ujian memulai dan mengakhiri ujian dengan tepat waktu

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

12 Soal – soal ujian sesuai dengan materi yang diberikan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

13 Sistem pemberian nilai dilakukan secara objektif 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

14 Sistem pembayaran uang kuliah 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 III Dimensi Responsiveness ( Daya Tanggap )

15 Kemampuan dosen dalam menjawab pertanyaan mahasiswa secara jelas

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

16 Ketersediaan pihak jurusan dalam merespon dan menanggapi keluhan mahasiswa

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

17 Staff pengajar melayani pengurusan berkas secara cepat dan professional

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 IV Dimensi Assurance ( Jaminan )

18 Keamanan lingkungan kampus dan adanya petugas keamanan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

19 Kemudahan dalam memperoleh informasi tentang sistem pendidikan ( kurikulum, jadwal kuliah, beasiswa,dll)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

20 Kejelasan adanya biaya administrasi dan jumlah biaya dalam pengurusan berkas

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 V Dimensi Empathy ( Kepedulian )

21 Dosen memberikan motivasi bagi mahasiswa saat sedang mengajar dikelas

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

22 Adanya dosen pengganti ketika dosen berhalangan mengajar

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

23 Pembahasan ulang soal ujian oleh dosen dan asisten lab

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

24 Adanya organisasi kampus penunjang kegiatan mahasiswa

(5)

96

Tahapan pertama dalam metode Importance Performance Analysis (IPA) yaitu menentukan

tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja kualitas atribut-atribut yang diteliti melalui perbandingan skor kinerja dengan skor kepentingan. Rumus tingkat kesesuaian yang digunakan:

Tki = 𝑋𝑖 𝑌𝑖 𝑥 100 Keterangan:

Tki : Tingkat Kesesuaian

Xi : Skor Penilaian Kinerja (Performance) Yi : Skor Penilaian Kepentingan (Importance)

Tabel 2. Tingkat Kesesuaian

Tahapan Kedua adalah analisis kuadran yaitu menghitung rata-rata penilaian tingkat

kepentingan (importance) dan kinerja (performance) untuk setiap item atribut dengan rumus;

Hasil dari analisis kuadran dan menghitung nilai rata-rata tingkat penilaian atribut kinerja (Xi) dan atribut kepentingan (Yi) dapat dilihat seperti tabel2 dibawah ini;

Tabel 3 Hasil Analisis Kuadran

Xi = Bobot rata-rata tingkat penilaian atribut kinerja ke-i

n = Jumlah responden

Yi = Bobot rata-rata tingkat penilaian atribut kepentingan ke-i

(6)

97

Nilai X memotong diagram tegak lurus pada sumbu horizontal di titik (3,62;0) dan nilai Y memotong diagram secara tegak lurus pada sumbu vertikal di titik (0;4,38). Hasil analisis diagram IPA dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini;

Gambar 3 Grafik Metode IPA

Berikut merupakan tampilan menu kuisioner berbasis web dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini;

A1 A2 A3A5 A4 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 3.80 3.90 4.00 4.10 4.20 4.30 4.40 4.50 4.60 4.70 4.80 0 . 0 0 1 . 0 0 2 . 0 0 3 . 0 0 4 . 0 0 5 . 0 0 TI NG K AT K EP ENTI NG AN ( IM P O R TANCE)

TINGKAT KINERJA (PERFORMANCE)

DIAGRAM IPA KUALITAS PELAYANAN

PENDIDIKAN

Kuadran III Prioritas Rendah Kuadran II Pertahankan Kinerja Kuadran IV Berlebihan Kuadran I Prioritas Utama

(7)

98

Gambar 4 Tampilan menu kuisioner

Adapun tampilan hasil perhitungan analisis kualitas pelayanan pendidikan dengan metode IPA dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini;

Gambar 5 Tampilan hasil perhitungan analisis dengan metode IPA

(8)

99

1. Dari hasil analisis kuadran, maka dapat diketahui atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran

I, II, III dan IV serta implikasi terhadap hasil yang telah diperoleh.

2. Adapun atribut yang menjadi prioritas utama adalah (A3) Kondisi peralatan pratikum di laboratorium, (A5) Kelengkapan buku,jurnal dan literature kuliah di perpustakaan, (A6) Kelengkapan peralatan pratikum di laboratorium dan (A23) Pembahasan ulang soal ujian oleh dosen dan asisten lab. Sehingga ini merupakan point yang harus dipertimbangkan pimpinan dalam prioritas perbaikan kualitas pelayanan pendidikan di prodi komputerisasi akuntansi.

3. Sistem ini dapat digunakan oleh mahasiswa dalam melakukan pengisian kuisioner kepuasan pelanggan atau mengukur tingkat kinerja prodi sehingga menjadi lebih baik lagi dalam hal menjaga kualitas pelayanan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Alaan, Y. (2016). Pengaruh Service Quality (Tangible,Empathy,Reliability,Responsiveness dan Assurance) Terhadap Customer Satisfaction : Penelitian Pada Hotel Selera Bandung.

Jurnal Manajemen, 15(2), 255–270.

Fasani, R. F. (2016). PENGARUH KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN TERHADAP KEPUASAN

SISWA DI SMA MTA SURAKARTA TAHUN 2016. 1–10.

Ilyas. (2014). Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Akademik Dosen Pendidikan Agama Islam (Penelitian Pada Mahasiswa Semester Ii Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang). Jurnal Penelitian Pendidikan, 31(2), 155–159. https://doi.org/10.15294/jpp.v31i2.5700

Kardoyo, K., & Nurkhin, A. (2016). ANALISIS KEPUASAN PELAYANAN PERGURUAN TINGGI (Kasus pada Prodi Magister Pendidikan Ekonomi Unnes). Jurnal Cakrawala

Pendidikan, 15(2), 164–175. https://doi.org/10.21831/cp.v15i2.9881

Marlien, R. A. (2018). TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG. Jurnal Dinamika

Teknik, Vol. XI, N, 22–38.

Putri, R. O., & Martha, S. (2019). Analisis kualitas pelayanan akademik dengan metode servperf dan

ipa. 08(1), 103–110.

Saputra, P. A., & Nugroho, A. (2017). Perancangan Dan Implementasi Survei Kepuasan Pengunjung Berbasis Web Di Perpustakaan Daerah Kota Salatiga. JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi

Gambar

Gambar 2 Tahapan pemodelan Waterfall
Tabel 1 Dimensi dan Atribut
Tabel 2. Tingkat Kesesuaian
DIAGRAM IPA KUALITAS PELAYANAN  PENDIDIKAN  Kuadran III  Prioritas Rendah Kuadran II  PertahankanKinerja Kuadran IV  BerlebihanKuadran I Prioritas Utama
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini akan mewujudkan hakikat Biologi yang menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Perlu adanya penelitian lebih mendalam mengenai seberapa jauh

Rekomendasi umum yang diberikan, yaitu: penempatan papan informasi keberadaan taman/sosialisasi (R1), penyediaan jalur jalan yang menarik (R2), penanaman tanaman berbunga

Pada studi ini akan dilakukan analisis mengenai potensi longsor dengan melakukan kajian pada karakteristik tanah dan geometri lereng alami pada daerah bencana. Penyelidikan

Simulasi dengan Metode Monte Carlo lah yang cocok untuk mengamati sistem yang tidak pasti tersebut karena Metode Monte Carlo menggunakan pemilihan angka secara

IDENTIFIKASI PENYAKIT ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA (ALL) MENGGUNAKAN ‘FUZZY RULE-BASED SYSTEM’ BERDASARKAN MORFOLOGI CITRA SEL DARAH

Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan pada penelitian ini adalah metode Importance-Performance Analysis (IPA) dengan tujuan untuk

Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemahaman konsep matematika mahasiswa sebelum penggunaan modul

Hasil analisis kepuasan mahasiswa atas jasa layanan pendidikan STIE Gentiaras menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) terdapat beberapa yang perlu di