PENGARUH UMUR PANEN DAN MASA SIMPAN BUAH SUKUN
(Artocarpus altilis)
TERHADAP KUALITASTEPUNG SUKUN YANG DffiASILKAN
Oleh
CAHYO NOVIARSO F02498049
2003
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANL\N mSTITUT PERT�NBOGOR
CAHYO NOVIARSO. F02498049. Pengaruh Umur Panen dan Masa Simpan Buah Sukun
(Artocarpus altilis)
terhadap Kualitas Tepung Sukun yang Dihasilkan. Di bawah bimbingan Dedi Fardiaz, Nun Andarwulan, dan Dede R. Adawiyah.2003.
RINGKASAN
Buah sukuo yang diperoleh dari tanaman sukun merupakan komoditi hasil pertanian yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku pangan sumber karbohidrat, seperti halnya umbi-umbian (ubi, singkong, gamt, gadung). Keunggulan tanaman sukun dibandingkan tanaman lain adalah berbuah sepanjang tabun (tanaman
tidak semusim) sehingga menjamin ketersediaan bahan pangan, mudah ditanam dan
dirawat, jarang terkena
hama dan
penyakit yang membahayakan sehingga biaya perawatan relatif murab. Selain itu clap at tumbuh dengan baik pada areal kering maupun marjinal atau dengan kata lain beradaptasi luas Diversifikasi produk sukun mulai berkembang yaitu pengolahan sukun menjadi tepung sukun. Tepuug sukun memiliki posisi tawar yang lebih baik bila dibandingkan dengan sifat buah segar yang mudah rusaI<. Bentuk tepung memungkinkan aplikasi penggunaan yang lebih luas. Produk makanan yang berkualitas dari buah sukun sangat dipengaruhi oleh bahan bakunya (tepung). Karakteristik tepung sukun sangat dipengaruhi oleh umur panen dan lama penyimpanan buah sukun. Jaringan pangan yang dipanen pada umur yang belum cukup maka akan menghasilkan rendemendan
mutu yang tidak optimum. Buah sukun tennasuk buah yang mudah rusak (maksimal7 hari)
sehingga lama penyimpanan menjadi sangat penting dalam menentukan karakteristik tepung yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu diketahui mengenai umur panen buah yang optimaldan
pengaruh masa simpan dalam menentukan karakteristik tepung yang dihasilkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur panen yang optimal sehingga diperoleh tepung sukun yang berkualitas melalui pengujian fisik
dan
kimia. Selain itu juga bertujuan untuk mempelajari pengaruh masa simpan buah sukunterhadap karakteristik tepung yang dihasilkan melalui ana1isis kimia dan fisik (susut bobot, kekerasan) selama tujuh han penyimpanan
Warna kulit buah sukun dan keadaan getah dapat digunakan sebagai tanda kematangan buah sukun. Buah sukun yang masih muda
(2·2.5
bulan) mempunyai kulit yang berwama hijau dan getah putih belum keluar dari kulit, sedangkan buah sukun yang agak matang(2.5-3
bulan) kulitnya berwama hijau kekuningan dan getah mulai keluar. Buah sukun yang matang(3.3.5
bulan) tampak berwarna hijau kecoklatan dan getah sudah banyak keluar Buah sukun tua (lebihdari 3.5
bulan) kulitnya berwarna coklat gelap, getah berubah menjadi coklat kehitaman dan telah berhenti keluar. Buah sukun yang telah tua ini kulitnya tampak retak-retak dan bagian bawahnya (ujung buah) berwama hitam.Berdasarkan hasil penelitian, diketahui umur panen tidak terlalu mempengaruhi kadar protein, leadar lemak, leadar karbohidrat, dan kadar abu buah sukun.
Kadar
protein,Iemak,
karbohidrat, dan abu masing-masing sekitarI
Kandungan serat kasar buah sukun untuk masing-masing umur panen ialah
8.40
%
(2 - 2.5
bulan),6.42
%
(25- 3
bulan),6.48%
(3 - 3.5
bulan), dan5.11
%
(>3.5
bulan). Dengan demikian karlar serat cenderung mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya umur panen huah sulcun. Hasil pengukuran kadar pati buah sukun pada masing-masing umur panen adalah56.58
%
(2 - 2.5
bulan),61.11
%
(2.5-3
bulan),6118
%
(3-3.5
bulan),79.06
%
(> 3.5
bulan). Nilai ini menunjukkan hahwa semakin tlia umur panen maka akansemakin tinggi kadar pati buah sukun.
Rendemen tepung terhadap berat utuh buah bervariasi tergantung umur panen buah yaitu
13.11
%
(2-2.5
bulan),15.48
%
(2.5-3
bulan),16.90
%
( 3-3.5
bulan), dan
17.16
%
(>3.5
bulan). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tua umur panen maka akan semakin besar rendemen tepung sukun yang dihasilkan. Hasil uji statistik (Anova) diperoleh bahwa umur panen buah sukun berpengaruh nyata terhadap hampir seluruh komponen fisik tepung sukun pada taraf uji5
%
yaitu rendemen, derajat putih tepung, dan densitas kamba. Nilai derajat putih tepung sukun pengering kabinet untuk masing-masing umur panen adalah sebesar59.41
%
(2-2 5
bulan),65.93
%
(2.5-3
bulan),68.90
%
(3-3.5
bulan), dan70.96
%
(>3.5
bulan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa derajat putih tepung sukun meningkat dengan semakin bertambahnya umur panen buah sukun. Densitas kamba tepung sukun yang diperoleh untuk masing-masing umur panen sebesar
0.45
glml
(2-2.5
bulan),0.56
g/ml
(2.5-3
bulan),0.65
giml
(3-3.5
bulan),0.56
g/ml
(>3.5
bulan).Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa umur panen berpengaruh nyata terhadap hampir seluruh komponen kimia tepung sukun pada taraf uji
5
%.
Kadar air tepung sukun pada masing-masing umur panen setelah proses pengeringan adalah10.82
%
(
2-2.5
bulan),10.37
%
(2 5-3
bulan),9.77
%
(3-3.5
bulan), dan9.53
%
(>3.5
bulan). Semakin tua umur panen maka kadar air tepung sukun semakin berkurang. Hasit tersebut menunjukkan bahwa telah memenuhi persyaratan kadar air agar mikroba tidak dapat tumbuh, yaitu dibawah14-15
%
dan telah memenuhi standar kadarair
tepung (terigu) menurut SNl01-3751-2000.
Proses penepungan mempengaruhi kadar abu, protein, lemak, pati, gula pereduksi, dan serat kasar. Kadar abu tepung sukun untuk masing-masing umor panen
ialah
4.30
%
(2-2.5
bulan),3.89
%
(2.5-3
bulan),3.82
%
(3-3.5
bulan), dan4.05
%
(>3.5
bulan). Peningkatan kadar abu karena proses penepungan (pengeringan) rata-rata21.73
%
(10.94-35.90
%)
terhadap buah segamya. Nilai kadar abu tepung sukun untuk semua umor panen jauh lebih besar dibandingkan dengan standar kadar abu tepung-tepungan menurut SNl01-4447-1998.
Kadar protein untuk masing-masing umor panen adalah
4.39
%
(2-2.5
bulan),
6.24
%
(2.5-3
bulan),5.90
%
(3-3.5
bulan), dan5.74
%
(>3.5
bulan). Penurunan kadar protein tepung sukun akibat proses penepungan terhadap buah segarnya rata-rata26.93
%
(10.51-54.08
%).
Analisis kadar lemak tepung sukun untuk masing-masing umur panen adalah1.74
%
(2-2.5
bulan),1.72
%
(2.5-3
bulan),1.72
%
(3-3.5
bulan), dan1.20
%
(>3.5
bulan). Peningkatan kadar lemak tepung sukun rata-rata2
kali
lipat dibandingkan bUah segarnya.Kandungan kaItohidrat tepung sukun
(by difference)
yang diperoleh tidak menunjukkan hasil yang bervariasi untuk masing-masing umor panen yaitu89.57
%
(2-2.5
bulan),88.16
%
(2.5-3
bulan),88.34
%
(3-3.5
bulan), dan89.02
%
(>3.5
bulan). Proses penepungan (pengeringan) tidak terlalu mempengaruhi kandungan karbohidratnya. Kadar pati tepung sukun untuk masing-masing umurpanen adalah 42.38
%
(2-2.5 bulan), 42.28
%
(2 5-3 bulan), 44.26
%(3-3.5 bulan),
dan 44.93
%
(>3.5 bulan). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tua umur panen
maka kandungan patinya sedikit mengalami peningkatan. Peningkatan kadar pati
tepung sukun berpengaruh terhadap kenaikan derajat putih tepung sukun. Proses
penepungan menyebabkan penurunan kadar pati tepung
sukun terhadap buah
segamya, yaitu rata-rata 31.64
%
(24.98-43,09
%).
Kandungan guta pereduksi tepung sukun uotuk masing-masing umUT
panen yaitu 5.05 % (2-2.5 bulan), 3.88
%
(2 5-3 bulan), 1.62 % (3-3.5 bulan), dan
1.36
%
(>3.5 bulan). Nilai ini tergolong rendah dan terlihat bahwa semakin tua umur
panen maka semakin rendah karlar gula pereduksi tepung sukun. Peningkatan kadar
guta pereduksi terhadap buah segamya rata-rata 83.55 %.
Apabila ditinjau dari kandungan seratnya, tepung sukun yang dihasilkan
mempunyai kandungan serat kasar yang cukup tinggi. Kadar serat kasar untuk
masing-masing umur panen adalah 17.88
%
(2-2.5 bulan), 16.34
%
(2.5-3 bulan),
12.52 % (3-3.5 bulan), dan 11.52
%
(>3.5 bulan). HasH ini menunjukkan bahwa
semakin
tuaumur panen maka semakin rendah kandungan serat kasar tepung sukun.
Kadar serat tersebut tidak memenuhi syarat mutu tepung yang ditetapkan oleh SN I
01-3751-2000 (tepung lerigu), yailu maksimal 3
%.Hasil pengamatan mikroskopis diperoleh granula pati sukun berbentuk agak
bulat dengan diameter sekitar 5-30 �m. Semakin tua umur panen maka sernakin
banyak jumlah granula pati yang terbentuk. Bentuk granula pati sukun agak mirip
dengan granula pati garut. Sifat
birefringence
granula pati sukun ditunjukkan oleh
warna biru-kuning dan hilum granula pati sukun berada ditengah-tengah (titik pusat).
Berdasarkan hasil analisis fisik dan kimia pada buah dan tepung sukun dari
empat tingkat umur panen, dapat dipilih umur panen yang optimal yaitu umur
panen 3 - 3.5 bulan. Buah sukun yang terlalu muda mudah mengalami pencoklatan
dan masa simpannya sangat singkat. Hal ini disebabkan buah yang masih muda
«3 bulan) masih memiliki aktivitas metabolisme yang cukup tinggi. Selain itu buah
yang masih muda menghasilkan tepung yang berwama coklat dengan derajat putih
yang rendah serta rendemen yang sangat kecil. Buah sukun tua (>3.5 bulan) mudah
mengaJami proses pelunakan daging buah sehingga daya simpannya singkat. Proses
penepungan dari buah sukun akan lebih baik segera setelah buah dipanen karena sifat
buah sukun yang mudah rusak.
Lama penyimpanan buah maksimal S hari
penyimpanan yaitu sebelum terjadi puncak klirnakterik.
Susut bobot buah sukun tergolong sangat hesar yaitu hampir mencapai 200 g
selama tujuh hari penyimpanan, dengan rata-rata susutnya per hari ialah 32.08 gram.
Pola susut bobot yang terjadi menggambarkan bahwa buah sukun tennasuk buah
klimakterik. Pada penyimpanan hari pertama nilai kekerasan buah sukun rata
rata sekitar 7.17 mmlS
51l 00g. Sampai pada penyimpanan hari ke-3 nilai kekerasan
relatif konstan. Nilai kekerasan terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi
dimanapada hari ke-6 (11.25 rrun/5
sllOOg) dan pada hari ke-7 mencapai 12.92
mrn!Ssl I00 g. Semakin tinggi nilai kekerasan menunjukkan semakin lunak tekstur
buah, karena jarum penetrometer yang menembus daging buah akan semakin dalam.
Derajat keputihan tepung sukun mengalami penurunan selama penyimpanan buah
sukun.
Hal ini terjadi karena kadar pati dari tepung sukun juga mengalami
penurunan selama penyimp�. Sedangkan kadar total gula mula-mula mengalami
peningkatan kemudian mengalami penurunan hingga hari ke-7
PENGARUH UMUR PANEN DAN MASA SIMPAN BUAH SUKUN
(Arlocarpus allilis)
TERHADAP KUALITASTEPUNG SUKUN YANG DIHASILKAN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh geJar
SARIANATEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan T eknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas
Teknologi Pertanian,
lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
CARYO NOVIARSO
F02498049
2003
FAKULTAS TEKNOLOGIPERTAJUAN
INSTITUT PERTAJUAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PENGARUH UMUR PANEN DAN MASA SIMPAN BUAH SUKUN
(Artocarpus ai/ilis)
TERHADAP KUALlTASTEPUNG SUKUN YANG DIHASILKAN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
CAHYO NOVIARSO
F02498049
Dilahirkan pada tanggal16 November 1980
Di Jakarta
Tanggailulus :
't
anuari 2003
:�
Ir.
Dede R. Adawiyah. MSi
Dosen Pembimbing II
Dosen Pembimbing III
BIODATA PENULIS
Penulis lahir di Jakarta pada tanggal 16 November 1980 merupakan anak keempat (empat bersaudara) dari pasangan Drs. H. Edy Sunarjono dan Hj. Tn Widayani. Penulis memiliki riwayat pendidikan lulus SON Sukamaju Barn II tahun 1992, SMPN 2 Cimanggis lahun 1995, dan SMUN 1 Depok tahun 1998. Pada tahun yang sarna, masuk ke IPB melalui jalur USMI di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Selama duduk di bangku kuliah penulis telah mengikuti berbagai kegiatan dan perlombaan diantaranya, Finalis Lomba Karya Inovatif Produktif (LKlP) tingkat IPB lahun 2001, Juara I LKIP Tingkat Nasional lahun 2002, Juara II LKIP tingkat IPB tabun 2002. Selain itu penulis pemah menjadi Asisten Praktikum pada berbagai mata kuliah yaitu Pangan Gizi dan Kesehatan, Prinsip Teknik Pangan, Teknoiogi Penyimpanan Pangan, dan Satuan Operasi Industri Pangan. Penulis juga pernah menjadi pemakalah pada Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan 2002 di MaJang.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur dipanjatkan ke hadapan Allah SWT, karena dengan rahmat Nyalah maka skripsi ini dapat penulis selesaikan.
Dalam penyeJesaian skripsi ini penulis telah banyak dibantu oleh berbagai pihak Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak, dan Ibu, Mba Linda, Mas Haris, dan Mba Yuni atas bantuan dan doanya baik moral maupun materiiL
2. Prof. Dr. If. H. Dedi Fardiaz, MSc. selaku dosen pembimbing I dan Dr. If. Nuri Andarwulan, MSi selaku dosen pembimbing II, serta Ir. Dede Robiatul Adawiyah, MSi atas segala arahan bimbingan, dan sarannya selama peneiitian maupun penulisan skripsi ini.
3.
Bapak Soetomo dan Ibu Pinem atas segala masukan, bimbingan dan bantuannya dalam memperoleh bahan baku penelitian.4. Pak Nurwanto, Pak Subarna, Pak Ilyas atas bantuan dan fasilitasnya se1ama bekerja di Pilot Plant PAU Pangan dan Gizi, IPS
5. Pak Wahid, Pak Gatat, !bu Rubiah, Mbak Ida, Pak Rajak, Pak Yahya, Pak Sobirin dan seluruh staf laboratoriurn jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fateta, IPB atas bantuan dan fasilitasnya.
6. Mbak Ari di Laboratoriurn Mikrobiologi Pangan PAU, IPS atas bantuan dan fasilitasnya.
7.
Ternan-ternan sepefJuangan : Atik, Ade, dan Emi atas ketjasama dan suka dukanya se1ama penelitian.8. Iwa, Mahdy, Ruslan, Sadru, Tulus, Anas, Rinto, Opik dan seluruh rekan-rekan kost Fatahillah atas segala daa dan bantuan, serta semangat yang diberikan.
9.
Yani, Wida, Een, Yuli Sukmawati, Simpati, Dwi Cahyono, Hetty, Pungki dan seluruh rekan-rekan TPG 35.10. Seseorang yang dekat di hati penulis yang senantiasa memberikan perhatian, dorongan, bantuan dan semangat, serta doa selama penelitian betjatan.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas ketjasama dan
12.
Project QUE
(Quality Undergraduate Education)
Program Studi Teknologi
Pangan, Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakulatas Teknologi Pertanian, IPB
atas dana bantuan penelitian yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma, karena itu
penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam skripsi
ini. Penulis juga menerima dengan terhuka segala saran dan kritik yang membangun
untuk dapat menjadi masukan di masa mendatang.
Akhir kata semoga dapat
berkenan dan bermanfaat bagi para pembaca.
KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL . DAFT AR GAMBAR DAFT AR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN A LATARBELAKANG B. TUWAN PENELITI.AN II. TINJAUAN PUST AKA
DAFfAR lSI
A BOTANI DAN BUDIDAYA TANAMAN SUKUN
Halaman IV IX x XII
1
1
2
3
3
B. SIF AT FISIK DAN FISIOLOGI PASCAP ANEN BUAH SUKUN
4
C. KOMPOSISI KIMIA BUAH SUKUN . . .5
D. PENGOLAHAN PASCA PANEN BUAH SUKUN .
6
E.PATI DAN GRANULAPATI 7
1. Pati . . . .
2. Granula Pati
F. PEMBUATAN TEPUNG SUKUN Ill. BAHAN DAN METODE
A. BAHAN DAN ALAT B. METODE PENELITIAN C. PENGAMATAN