• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PELATIHAN PELATIH PASIEN STANDAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PELATIHAN PELATIH PASIEN STANDAR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

MODUL PELATIHAN PELATIH PASIEN STANDAR

A. LATAR BELAKANG

Dasar hukum kegiatan ini adalah :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Komponen 2 HPEQ Project mempunyai fokus kegiatan pada upaya peningkatan sistem ujian. Salah satu wujud peningkatan sistem ujian ini adalah dengan pelaksanaan metode ujian tambahan yaitu Objective Structured Clinical Examination (OSCE).

OSCE memiliki keunggulan karena dapat menguji tahap demonstrasi atau “show how” yang lebih tinggi tingkatannya untuk uji kompetensi dibandingkan ujian tulis yang saat ini berjalan. Selain itu, OSCE mungkin dilaksanakan mengingat metode ini telah dilaksanakan di hampir semua institusi pendidikan terutama dalam bidang kedokteran. Salah satu unsur penting dalam OSCE adalah keberadaan standardized patient (PS). PS sangat penting untuk menggantikan pasien yang sebenarnya. Hal ini dimungkinkan terutama untuk pengujian keterampilan komunikasi dalam hubungan dokter-pasien, pengambilan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dapat digantikan oleh orang

(2)

2 sehat. Untuk memungkinkan peran yang sangat baik sehingga dapat menggantikan posisi pasien yang sebenarnya diperlukan pelatihan bagi pelatih PS.

Pelatihan khusus untuk pelatih PS ini tidak saja menguntungkan bagi pelaksanaan ujian tingkat nasional, tetapi diharapkan para peserta dapat menyebarluaskan apa yang diperoleh dari kegiatan tersebut untuk pengembangan OSCE di institusinya masing-masing. Mengingat kedua fungsi yang sangat penting ini, maka perlu dilakukan pelatihan berjenjang dimulai dari tingkat regional sampai dengan nasional untuk meningkatkan jumlah dan kualitas pelatih PS untuk OSCE di institusi dan nasional

B. TUJUAN

1. Tersedianya jumlah pelatih PS yang berkualitas untuk pelaksanaan ujian nasional, minimal 5 orang pelatih PS di setiap institusi pendidikan dokter

2. Terstandarisasinya cara dan metode pelatihan pelatih PS yang akan direkrut dan dilibatkan pada pelaksanaan ujian nasional.

3. Meningkatnya kemampuan pelatih PS dalam melaksanakan tugasnya maupun dalam mengembangkan sistem pelatihan PS di institusi dan wilayahnya masing-masing.

C. PESERTA

(3)

3 a. Sudah pernah menjadi instruktur skills lab minimal 1 tahun atau 6 Blok

b. Ditunjuk oleh pimpinan institusi pendidikan dokter yang bersangkutan, dibuktikan dengan surat tugas

2. Jumlah maksimum peserta pelatihan adalah 30 orang

D. FASILITATOR

1. Fasilitator adalah dokter staf pengajar institusi pendidikan dokter yang telah memiliki sertifikat pelatih PS nasional dari Komite Bersama Ujian Kompetensi Dokter Indonesia/ KB-UKDI

2. Jumlah fasilitator minimal 3 orang yang berasal dari pelatih PS nasional

3. Fasilitator diutamakan berasal dari wilayah regional (AIPKI) masing-masing dan wilayah regional terdekat.

E. WAKTU

Waktu pelatihan adalah 2 hari pelaksanaan dengan waktu efektif 10 Jam.

F. MATERI

1. Pre-Test (15 menit) 2. Pendahuluan (15 menit)

(4)

4 4. Peran Pasien Standar dalam OSCE (Rekaman audiovisual pada pelaksaan OSCE) (45 menit)

5. Prinsip Pelatihan PS (30 menit)

6. Pengelolaan Pasien Standar (45 menit)

7. Interpretasi Instruksi untuk Pasien Standar (120 menit)

8. Praktek Melatih PS (120 menit)

9. Uji Coba PS dalam Pelaksanaan OSCE (60 menit) 10. Pembahasan Hasil Evaluasi PS (30 menit)

11. Post-Test (15 menit)

12. Penutup (15 menit)

(5)

5

WAKTU TOPIK TUJUAN METODE DAN PROSES FASILITATOR

ALAT DAN MEDIA HARI 1

14.00 – 14.15

Pre –Test Mengetahui tingkat pengetahuan awal peserta terhadap materi pelatihan PS

Metode:

Soal ujian tulis pilihan ganda 10 soal

Proses:

Fasilitator membacakan dan membuka slide soal, peserta menulis F1 • Slide soal • Lembar jawaban 14.15 – 14.30 Pendahuluan 1. Perkenalan 2. Penjelasan umum tujuan dan program pelatihan pelatih PS

Metode: Kuliah Proses:

• Fasilitator meminta peserta memperkenalkan diri • Fasilitator menjelaskan materi F2 Slide presentasi 14.30 – 15.00 Prinsip Dasar OSCE • Menjelaskan pengertian OSCE • Menjelaskan tujuan Metode: • Kuliah • Diskusi F3 Slide presentasi

(6)

6 OSCE • Menjelaskan proses pelaksanaan OSCE • Menjelaskan komponen OSCE Proses:

• Fasilitator bertanya kepada peserta tentang

pengetahuan OSCE (5 menit)

• Fasilitator menyampaikan materi (15 menit)

• Diskusi tanya jawab (10 menit) 15.00 – 15.45 Peran PS dalam OSCE 1. Menjelaskan: • Pengertian PS • Kelebihan dan kekurangan penggunaan PS • Peran dan tugas

pelatih PS 2. Memberikan gambaran audiovisual tentang contoh Metode: • Kuliah • Video • Diskusi Proses:

• Fasilitator bertanya kepada peserta tentang peran PS dalam OSCE (5 menit) • Pemutaran video (10 menit) • Diskusi tanya jawab tentang

F1 • Video peran PS dalam pelaksanaan OSCE • Slide presentasi

(7)

7 penggunaan PS dalam

pelaksanaan OSCE

pendapat peserta terhadap video (10 menit)

• Fasilitator menyampaikan materi (10 menit)

• Diskusi tanya jawab (10 menit) 15.45 – 16.15 Prinsip Pelatihan PS 1. Menjelaskan prinsip-prinsip pelatihan PS untuk keterampilan: • Komunikasi • Pemeriksaan fisik • Prosedur 2. Menjelaskan materi dasar pelatihan PS Metode: • Kuliah • Diskusi Proses:

• Fasilitator bertanya kepada peserta cara melatih SP untuk keterampilan komunikasi, pemeriksaan fisik dan prosedur (10 menit)

• Fasilitator menyampaikan materi (10 menit)

• Diskusi tanya jawab (10

F2 • Slide

(8)

8 menit) 16.15 – 17.00 Pengelolaan PS Menjelaskan: • Kriteria PS • Rekrutmen PS • Penggunaan PS • Pengorganisasian (pencatatan, pembiayaan, tindak lanjut) PS • Tata tertib • Kode etik PS • Evaluasi PS Metode: • Kuliah • Diskusi Proses:

• Fasilitator meminta peserta membuat kriteria, perekrutan, penggunaan dan pengorganisasian PS (10 menit) • Fasilitator menyampaikan materi (10 menit)

• Fasilitator meminta peserta membuat tata tertib, kode etik dan evaluasi PS (10 menit)

• Fasilitator memberikan umpan balik kepada peserta (5 menit) F3 • White board/ flip chart • Spidol • Slide presentasi

(9)

9 17.00 – 19.30 ISHOMA 19.30 – 21.30 Interpretasi Instruksi untuk PS 1. Menjelaskan:

• Template soal OSCE • Skenario klinik dalam

soal OSCE

2. Sinkronisasi skenario dengan intruksi PS dan peran yang harus dilakukan PS Metode: • Kuliah • Diskusi Kelompok Proses: • Fasilitator menjelaskan template soal dan scenario klinik OSCE (10 menit) • Fasilitator memberikan

tugas kepada setiap

kelompok untuk membahas contoh soal OSCE,

khususnya bagian scenario klinik, instruksi dan peran yang harus dilakukan PS serta cara melatihkannya kepada PS (5 menit) • Fasilitator mendampingi F1, F2 , F3 • Slide presentasi • Contoh soal OSCE • Kertas

(10)

10 diskusi kelompok (100

menit). Keluaran diskusi adalah notulensi diskusi berupa rincian dan kesepakatan cara

melatihkan instruksi untuk PS

• Fasilitator menjelaskan singkat persiapan teknis praktek (5 menit) HARI 2 08.00 – 09.30 Praktek Melatih PS Mempraktekkan instruksi PS dan peran yang harus dilakukan PS

Metode: • praktek Proses:

• Fasilitator mempersilahkan setiap kelompok untuk melatih PS berdasarkan F1, F2 , F3 • PS • Peralatan dan perlengkapan sesuai kebutuhan soal

(11)

11 hasil diskusi (5 menit)

• Kelompok melatih PS (115 menit)

• Fasilitator mempersiapkan pelaksanaan simulasi OSCE (115 menit) 09.30 – 11.00 Uji Coba PS dalam Pelaksanaan OSCE 1. Mengujicobakan PS yang telah dilatih dalam simulasi pelaksanaan OSCE 2. Mengevaluasi peran PS dalam simulasi pelaksanaan OSCE Metode: • Praktek Proses: • Fasilitator memimpin pelaksanaan simulasi OSCE untuk setiap kelompok (90 menit)

• Peserta mengisi lembar evaluasi PS (90 menit) F1, F2 , F3 • PS • Mahasiswa • Lembar evaluasi PS • Peralatan dan perlengkapan sesuai kebutuhan Soal 11.00 – 11.30 Pembahasan Hasil Evaluasi PS 1. Mendiskusikan hasil evaluasi peran PS dalam simulasi pelaksanaan OSCE Metode: • Diskusi Proses: • Fasilitator memimpin F1, F2 , F3 • Lembar evaluasi

(12)

12 2. Memberikan umpan

balik kepada peserta dari fasilitator, peer dan PS

diskusi laporan hasil evaluasi

• Umpan balik diberikan kepada setiap hasil evaluasi

11.30 – 11.45

Post-Test Mengetahui tingkat pengetahuan peserta setelah mengikuti pelatihan pelatih PS

Metode:

Soal ujian tulis pilihan ganda 10 soal

Proses:

Fasilitator membacakan dan membuka slide soal, peserta menulis F1 • Slide soal • Lembar jawaban 11.45 – 13.00

Penutup 1. Menyampaikan hasil pre-test dan post-test 2. Evaluasi pelaksanaan pelatihan 3. Menyusun rencana tindak lanjut 4. Penyerahan sertifikat Metode: Presentasi Proses: • Fasilitator menyampaikan materi • Fasilitator menyerahkan sertifikat F2 Slide presentasi 13.00 – Check out

(13)

13 dan

ISHOMA

H. EVALUASI

Evaluasi pelaksanaan pelatihan meliputi evaluasi materi dan evaluasi pelaksanaan program. Evaluasi materi pelatihan menggunakan soal pre-test dan post-test. Evaluasi pelaksanaan program berupa pengisian lembar evaluasi.

I. BAHAN BACAAN

Adamo, G (2003) Simulated and standardized patients in OSCEs: achievements and challenges 1992–2003, Medical Teacher, Vol. 25, No. 3, pp. 262–270

Bokken, L., Rethans, JJ., Scherpbier, AJJA., van der Vleuten, CPM. (2008) Strengths and Weaknesses of Simulated and Real Patients in the Teaching of Skills to Medical Students: A Review Simulation in Healthcare, Vol. 3, No. 3, pp. 161–169

Bokken, L., Rethans, JJ., van Heurn, L., Duvivier, R., Scherpbier, A., & van der Vleuten, C. (2009) Students’ Views on the Use of Real Patients and Simulated Patients in Undergraduate Medical Education Acad Med. Vol. 84:pp. 958–963 Bokken,L., Linssen, T., Scherpbier, A., van der Vleuten, C. & Rethans, JJ. (2009) Feedback by simulated patients in

undergraduate medical education: a systematic review of the literature, Medical Education, Vol. 43, pp. 202–210 Brown, R., Doonan, S., & Shellenberger, S. (2005) Using Children as Simulated Patients in Communication Training for

(14)

14 Collins, JP, & Harden, RM. (1998) AMEE Medical Education Guide No. 13: real patients, simulated patients and

simulators in clinical examinations, Medical Teacher, Vol. 20, No. 6, pp. 508-521

Ker, JS., Dowie, A., Dowell, J., Dewar, G., Dent, JA., Ramsay, J., Benvie, S., Bracher, L. & Jackson, C. (2005) Twelve tips for developing and maintaining a simulated patient bank, Medical Teacher, Vol. 27, No. 1, pp. 4–9

Kneebone, R, Kidd, J, Nestel, D, Asvall, S, Paraskeva, P & Darzi, A (2002) An innovative model for teaching and learning clinical procedures, Medical Education, Vol. 36, pp. 628–634

Kneebone, R & Nestel, D. (2005) Learning clinical skills – the place of simulation and feedback, The Clinical Teacher, Vol. 2, No 2, pp. 86-90

Ryan, CA, Walshe, N, Gaffney, R, Shanks, A, Burgoyne, L, & Wiskin, CM. (2010) Using standardized patients to assess communication skills in medical and nursing Students, BMC Medical Education 2010, 10:24

Wind,LA., van Dalen, J., Muijtjens, AMM., & Rethans, JJ (2004) Assessing simulated patients in an educational setting: the MaSP (Maastricht Assessment of Simulated Patients), Medical Education, Vol. 38, pp. 39–44

J. PENUGASAN (BILA ADA)

Setiap peserta diwajibkan melatih PS di institusi pendidikan dokter masing-masing untuk memenuhi ketersediaan PS untuk OSCE Nasional.

Referensi

Dokumen terkait