• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Aghion, Boustan, Hoxby, and Vandenbussche)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Aghion, Boustan, Hoxby, and Vandenbussche)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Imagination is more important than knowledge.

For knowledge is limited, whereas imagination

embraces the entire world, stimulating progress,

giving birth to evolution

(Albert Einstein)

(3)

"high brow" education fosters technological

innovation and “low brow” education fosters

technological imitation (and potentially other

growth enhancing externalities most

relevant to developing countries). Innovation

makes intensive use of highly educated

workers while imitation relies more on

combining physical capital with less

educated labor.

(4)

• 

Mediocre(teacher(tells(

• 

Good(teacher(explains(

• 

Superior(teacher(demonstrates(

• 

Great(teacher(inspires(

(5)

PENINGKATAN IKLIM AKADEMIS

MELALUI KARYA ILMIAH BERKUALITAS

(6)

IKLIM AKADEMIK

8

Gambar 1. Proses Transformasi-Produktif di Perguruan Tinggi

(Sumber : Buku Pedoman Evaluasi-Diri Program Studi – BAN PT, 2002)

akademik merupakan komponen evaluasi diri yang harus selalu diperbaiki dan ditingkatkan secara sistematis, berkelanjutan serta dipergunakan sebagai salah satu komponen penjamin mutu.

Suasana akademik memang bukan sebuah komponen fisik yang memiliki dimensi yang bisa diukur dengan suatu tolok ukur yang jelas, namun suasana akademik yang berkualitas

PROSES

Tata Pamong (Governance) Pengelolaan Program

Proses Pembelajaran

SUASANA AKADEMIK

Penelitian & Tesis

Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat

Dosen dan Tenaga Pendukung Sarana dan Prasarana

Kurikulum, Biaya dan Sumber Dana

Masukan Instrumental

Visi dan Misi Sasaran dan Tujuan

Masukan Lingkungan

Masukan

(Mahasiswa)

Keluaran (Lulusan, dll)

(7)

9 akan mampu dikenali dan dirasakan. Identifikasi serta daya upaya untuk melakukan perubahan dan perbaikan dari komponen pendukung terbentuknya suasana akademik yang

kondusif akan menghasilkan proses pembelajaran

(transformasi-produktif) yang berkualitas.

Gambar 2. Obyek dan Komponen Evaluasi Diri

(Sumber : Buku Pedoman Evaluasi-Diri BAN PT, 2002)

Suasana akademik atau sering juga disebut sebagai

academic atmosphere merupakan kondisi yang harus mampu

diciptakan untuk membuat proses pembelajaran di Perguruan Tinggi (PT) berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya. Suasana akademik menciptakan iklim yang kondusif bagi

sdm Pustaka Fasilitas Fisik Lab Organisasi Sumber Daya Kurikulum Belajar-Mengajar Suasana Akademik Objek Evaluasi Diri Mahasiswa

Masukan Proses Keluaran

Tujuan Persyaratan Minimal (Minimum Requirement) Lulusan (Alumni) Efektivitas

(8)

Suasana akademik atau sering juga disebut

sebagai academic atmosphere merupakan kondisi

yang harus mampu diciptakan untuk membuat

proses pembelajaran di Perguruan Tinggi (PT)

berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya.

Suasana akademik menciptakan iklim yang

kondusif bagi Suasana Akademik kegiatan

akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa,

antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama

dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran

(9)

Seberapa jauh suasana akademik

sudah berhasil mencapai tingkat

kualitas yang diidealkan, maka hal

tersebut bisa diukur dengan

diwujudkannya budaya akademik yang

mengedepankan nilai-nilai dan etika

akademik dari seluruh sivitas

akademika Perguruan Tinggi.

(10)

Dalam rangka menumbuhkembangkan suasana

akademik, PT harus memfasilitasi pembentukan

kepribadian ilmiah sivitas akademika secara

berkelanjutan. Kepribadian ilmiah akan terwujud,

apabila sivitas akademika dalam melaksanakan

aktivitas akademik berpijak pada etika akademik

dan budaya akademik. Kepribadian ilmiah akan

muncul dari mereka yang memiliki perilaku dan

kepribadian dalam koridor komunitas intelektual

yang santun, jujur, memiliki budi pekerti, bermoral/

(11)

38

Gambar 5. Mekanisme Standar Keterkaitan Tri Dharma

Perguruan Tinggi Terintegrasi dengan Perwujudan Suasana Akademik Kondusif

Contoh praktek baik untuk keterlibatan mahasiswa atau dosen muda dalam berbagai kegiatan akademik, mulai dari asistensi/responsi mata kuliah sampai menjadi “grader” (membantu dosen untuk memberikan penilaian terhadap tugas-tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswa), dilakukan melalui pendampingan oleh dosen senior. Selain itu mahasiswa senior, dapat juga dilibatkan sebagai asisten

laboratorium dan/atau membantu melakukan kegiatan

penelitian, mulai sebagai surveyor, pengumpul dan pengolah

data, sampai dengan membuat analisis. Dalam

Pendidikan/Pengajaran Wawasan,/knowledge Buku Ajar/Hand-Out Studi Kasus Nyata

Penelitian Publikasi Ilmiah Patent Kompetensi Kepakaran Pengabdian/Pelayanan pada Masyarakat

Jasa Produk, Informasi Nilai-Nilai Baru

Studi Kasus Nyata Jasa Konsultasi, Pelatihan, dll Problem Solving (Aplikasi) Permasalahan Teori/ Metodologi Wawasan Baru Knowledge Information

(12)

45

Gambar 7. Langkah Perbaikan Berkelanjutan Menuju

Suasana Akademik Berkualitas

Banyaknya keluhan dari sivitas akademika (dosen/mhs) Jumlah karya ilmiah mahasiswa

Jumlah PPM dosen

Jumlah penelitian, penulisan buku dan jurnal dosen Jumlah seminar oleh dosen dan mahasiswa

Jumlah rasio dosen S1, S2 dan S3

Banyaknya sanksi akademik yang diberikan Kondisi sarana dan prasarana akademik Indeks Prestasi Dosen (IPD)

Prosentase kehadiran dosen/mahasiswa

Jumlah buku teks, referensi, jurnal, CD-Rom, dan lain-lain

Sarana & Prasarana Interaksi Kegiatan Rancangan Pengembangan Keterlibatan Sivitas Akademika Kepribadian Ilmiah Continuous Improvement (Kaizen) F o k u s P er b a ik a n P et a P er m a sa la h a n P et a P er m a sa la h a n

(13)

Karya ilmiah (scientific paper) adalah

laporan tertulis dan dipublikasikan

yang memaparkan hasil penelitian atau

pengkajian yang telah dilakukan oleh

seseorang atau sebuah tim dengan

memenuhi kaidah dan etika keilmuan

yang dikukuhkan dan ditaati oleh

masyarakat keilmuan

(14)

Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan masyarakat ilmiah, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan.

Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana

transformasi pengetahuan antara kalangan masyarakat ilmiah dengan masyarakat umum, atau orang-orang yang berminat membacanya.

Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki masyarakat ilmiah dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah.

(15)

Suatu karya ilmiah, apakah itu berbentuk laporan

penelitian, makalah, buku, maupun terjemahan, baru

dapat disebut ilmiah apabila memenuhi tiga syarat,

yakni :

Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan

ilmiah.

Menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir

ilmiah.

Sosok penampilannya sesuai dan telah memenuhi

persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan.

(16)

The$Wheel$of$Science$

induc

/on$

de

cuc

/on$

Theories$ Hypothesis$ Observa/ons$ Empirical$ Generaliza/ons$

(17)

Metode Ilmiah

(logiko-hipotetiko-verifikatif)

Merumuskan masalah: mengajukan pertanyaan- pertanyaan problematik untuk dicari jawabannya. Sumber: teori atau

fakta empirik (hasil berpikir deduktif atau induktif ).

Mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara, yang

didasarkan pada kajian teoretik (melalui penalaran deduktif ). Verifikasi data secara empirik: mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data untuk menguji kebenaran hipotesis.

Menarik kesimpulan: menentukan jawaban definitif terhadap masalah-masalah yang diajukan berdasarkan pembuktian

(18)

Components)of)Scien.fic)Theory)

Earth) (ground)of)empirical) support)) “Rivets”) (concepts)) “Girders”) (proposi.ons))

(19)

Karya Ilmiah yang Baik

Asli, BUKAN merupakan plagiat, jiplakan, atau

disusun dengan niat dan prosedur yang tidak jujur.

Perlu, permasalahan bukan hal yang mengada-ada,

atau memasalahkan sesuatu yang tidak perlu

Ilmiah, penelitian atau gagasan inovatif harus

berbentuk, berisi, dan dilakukan sesuai dengan

kaidah-kaidah kebenaran ilmiah.

Konsisten, penelitian atau gagasan inovatif harus

disusun sesuai dengan kemampuan penyusunnya.

(20)

Delta Sumbangan terhadap perkembangan ilmu,

teknologi, seni atau inovasi.

Originalitas isi atau ide bukan hasil jiplakan.

Kebenaran temuan/ide, termasuk Validitas dan

Reliabilitas Metode.

Terbebas dari fabrikasi, falsifikasi, dan plagiasi.

Penulisan memenuhi kaidah penulisan artikel ilmiah

yang baku.

(21)

Etika Penulisan Karya Ilmiah

Fabrikasi: mengarang data (pentingnya logbook)

Falsifikasi: memalsu data atau informasi

Plagiarisme: menjiplak

Parafrasa untuk mengungkapkan rangkuman dari

berbagai acuan dengan kata-kata sendiri (tidak

mengutip tetapi mengacu)

Tidak Menghargai hak kepengarangan dan HKI

Tidak Menuliskan sumber acuan untuk gagasan atau

hasil orang lain (tidak mengutip kutipan orang lain)

(22)

Plagiarisme adalah tindakan mencuri

gagasan atau hasil pemikiran dan

tulisan orang lain yang digunakan

dalam tulisan seakan-akan gagasan

atau tulisan orang lain tersebut ialah

gagasan atau tulisan sendiri,

sehingga merugikan orang lain.

(23)

Mengutip secara langsung, melakukan parafrase atau penulisan gagasan orang lain tanpa mencantumkan

sumbernya.

Menggunakan kata-kata seorang penulis tanpa

menyatakan bahwa tulisan merupakan kutipan/rujukan .

Menyampaikan versi sendiri tanpa menyatakan sumbernya. Menggunakan karya sendiri yang telah dipublikasi, tanpa menyatakan sumbernya, disebut autoplagiarisme.

Memakai gambar, diagram, atau karya seni dari sumber lain tanpa disebutkan sumbernya.

Membayar orang lain untuk menulis karya ilmiah dan mengakuinya sebagai karya sendiri.

(24)

Mencegah Plagiarisme

Mengarsipkan sumber acuan

Memahami benar maksud yang tertulis dalam acuan

Mahir membuat parafrasa untuk mengungkapkan

rangkuman dari berbagai acuan dengan kata-kata

sendiri (tidak mengutip tetapi mengacu)

Menghargai hak kepengarangan dan HKI

Menuliskan sumber acuan untuk gagasan atau hasil

orang lain (tidak mengutip kutipan orang lain)

(25)

Surat dirjen dikti Nomor 152/E/T/2012 tanggal 27 Januari

2012 menyatakan bahwa mulai Agustus 2012 salah satu

persyaratan lulus yang harus dipenuhi oleh:

mahasiswa S1 adalah menulis artikel yang (diterima

untuk) diterbitkan di jurnal nasional tidak terakreditasi;

mahasiswa S2 adalah menulis artikel yang (diterima

untuk) diterbitkan di jurnal nasional terakreditasi;

mahasiswa S3 adalah menulis artikel yang (diterima

untuk) diterbitkan di jurnal internasional.

(26)

Untuk itu setiap mahasiswa, peneliti dan dosen

harus akrab dengan artikel, dalam arti:

memahami jurnal-jurnal apa saja di bidangnya

yang merupakan jurnal-jurnal berkualitas.

dapat memahami isi artikel jurnal di bidangnya.

mampu melakukan penelitian dan menulis artikel

hasil penelitian yang layak dimuat dalam jurnal.

(27)

Judul Abstrak Kata kunci Masalah Pendahuluan Metode Interpretasi Bahasan Simpulan Saran Rujukan utama Daftar Rujukan

Judul

Abstrak

Kata kunci

Masalah

Teori rujukan

Pendahuluan

Pembahasan

Penutup

Rujukan utama

Daftar Rujukan

Laporan Penelitian

Ulasan/Review

(28)

Originalitas isi artikel (penelitian/konseptual). Pernahkah dimuat di media lain.

Kesesuaian isi dengan cakupan dan anatomi jurnal. Keruntutan dan kesesuaian pembahasan dengan masalah yang diangkat.

Kemutakhiran teori dan pustaka yang dirujuk.

Kemutakhiran dan kesesuaian pendekatan dan metode penelitian.

Ketepatan interpretasi dan pembahasan hasil penelitian. Ketepatan dan kesesuaian simpulan dan saran.

Kompilasi dan tampilan tata tulis

(29)

TELAAH SUBSTANSI ARTIKEL HASIL PENELITIAN Judul artikel

Abstrak dan kata kunci Pendahuluan

Metode penelitian

Hasil dan pembahasan Kesimpulan dan saran Material tambahan

Pernyataan terima kasih Daftar rujukan

(30)

Pemilihan/penerjemahan kata/istilah Penggunaan ejaan dan tanda baca Penggunaan lambang/simbol

Pengalimatan (menambah/mengurangi)

Pengalineaan(memecah/mengintegrasikan) Penulisan kutipan (langsung/tidak langsung) Penulisan perujukan (sesuai selingkung)

Penulisan daftar rujukan (sesuai selingkung) Penyesuaian rujukan dan daftar rujukan

Penyajian tabel dan gambar

Judul, abstrak, identitas penulis

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Fitri Hidayat, Perlindungan Hukum Unsur Esensial Dalam Suatu Negara Hukum, di unduh dari http://fitrihidayat-ub.blogspot.co.id tanggal 3 Januari 2018 Hukum Tenaga Kerja, di

Perusahaan sampel mempunyai data yang lebih lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan untuk penelitian ini, yaitu perusahaan mengungkapkan data mengenai jumlah

Dengan unit excavator keihatsu 921C yang digunakan, batasan masalah laporan tugas akhir ini yaitu menganalisa cara kerja, melakukan analisa kerusakan main pump dan faktor

Pada hari ini Kamis tanggal Dua belas bulan Juli Tahun Dua ribu dua belas kami yang bertandatangan tangan di bawah ini Panitia Pengadaan Konstruksi Pada Dinas Pekerjaan Umum

[r]

Sungguh jelas bahwa sebab- sebab kemunduruan masyarakat muslim pada abad-abad terakhir ini adalah karena kita menyerahkan studi ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut kepada

Pekerjan : Perencanaan Pembangunan Kantor Stasiun Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang (Lelang Ulang).. Nomor : BA.10.1/POKJA-STA.3/PL.421/V/2017

[r]