• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Bayu Permana Indra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Bayu Permana Indra"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

Oleh

:

:

Bayu

Bayu

Permana

Permana

Indra

Indra

2207100532

2207100532

STUDI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK

IPP - PLT PANAS BUMI BEDUGUL 10 MW

KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

BALI PADA PROYEK PERCEPATAN 10.000 MW

PADA TAHUN 2018

Dosen

Dosen PembimbingPembimbing II

Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M. Eng

Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M. Eng

NIP. 130 520 749

NIP. 130 520 749

Dosen

Dosen PembimbingPembimbing IIII Ir. Teguh Yuwono

Ir. Teguh Yuwono

(2)

Pendahuluan

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang banyak

Indonesia merupakan negara yang banyak

memiliki potensi Panas Bumi atau energi

memiliki potensi Panas Bumi atau energi

terbarukan, sedangkan minyak bumi potensinya

terbarukan, sedangkan minyak bumi potensinya

sangat terbatas dan gas bumi walaupun potensinya

sangat terbatas dan gas bumi walaupun potensinya

besar, tetapi dalam pemanfaatannya memerlukan

besar, tetapi dalam pemanfaatannya memerlukan

penanganan khusus. Kondisi ini menyebabkan Panas

penanganan khusus. Kondisi ini menyebabkan Panas

Bumi akan dapat menjadi sumberdaya energi

Bumi akan dapat menjadi sumberdaya energi

terbarukan dalam penyediaan energi di Indonesia,

terbarukan dalam penyediaan energi di Indonesia,

terutama sebagai bahan bakar dalam pembangkit

terutama sebagai bahan bakar dalam pembangkit

listrik di masa mendatang.

(3)

LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

TARGET BAURAN ENERGI

TARGET BAURAN ENERGI

(

(

Peraturan

Peraturan

Presiden

Presiden

No. 5

No. 5

Tahun

Tahun

2006)

2006)

Batubara 33% Gas, 30%

Minyak Bumi 20%

Bahan Bakar Nabati, 5%

Panas Bumi, 5%

Biomasa, Nuklir, Tenaga air Energi Matahari, Tenaga angin, 5%

Batubara cair, 2%

RE,17%

Energi Mix Tahun 2025

Gas Alam 28.57% Batubara 15.34% Minyak Bumi 51.66% Panas Bumi 1.32% Tenaga Air 3.11%

(4)

POTENSI PANAS BUMI INDONESIA

(5)

Potensi Energi di provinsi Bali dan

Kabupaten Tabanan

-4.8 200 -TABANAN 4.85 36 226 6.8 76.2 -BALI SURYA (KWh/m3) BIOMASS (MW) PANAS BUMI (MW) ANGIN (MW) AIR (MW) BATUBARA MINYAK TEBARUKAN BARU ENERGI FOSIL UNIT / PROVINSI

(6)

PERMASALAHAN

PERMASALAHAN





Bagaimana analisa investasi yang akan diterapkan

Bagaimana analisa investasi yang akan diterapkan

untuk pembangunan PLTP

untuk pembangunan PLTP





Upaya mengurangi ketergantungan terhadap

Upaya mengurangi ketergantungan terhadap

pemakaian BBM khususnya minyak bumi sehingga

pemakaian BBM khususnya minyak bumi sehingga

penyediaan listrik daya mencapai kondisi keuangan

penyediaan listrik daya mencapai kondisi keuangan

yang diinginkan

yang diinginkan





Bagaimana analisa pemanfaatan energi panas bumi

Bagaimana analisa pemanfaatan energi panas bumi

secara optimal

secara optimal





Seberapa besar kapasitas daya listrik yang terpasang

Seberapa besar kapasitas daya listrik yang terpasang

serta peramalan pertumbuhan pemakaian energi listrik

serta peramalan pertumbuhan pemakaian energi listrik

di Bali

di Bali





Bagaimana analisa IPM dan Lingkungan terhadap

Bagaimana analisa IPM dan Lingkungan terhadap

pembangunan PLTP Bedugul.

(7)

TUJUAN

TUJUAN





Memperkirakan konsumsi energi listrik yang

Memperkirakan konsumsi energi listrik yang

terpasang di Bali

terpasang di Bali

serta

serta

biayanya

biayanya





Mengetahui pengaruh pembangunan PLTP

Mengetahui pengaruh pembangunan PLTP

Bedugul 10 MW kecamatan Baturiti kabupaten

Bedugul 10 MW kecamatan Baturiti kabupaten

Tabanan Bali terhadap kondisi daya di Bali

Tabanan Bali terhadap kondisi daya di Bali

Sebagai masukan dalam pemenuhan energi

Sebagai masukan dalam pemenuhan energi

listrik di Bali

listrik di Bali

(8)

Analisa Ekonomi

Analisa Ekonomi

Cost of Geothermal Power

Geothermal

Power

Investment Geothermal Cost Variable Cost

-Variable Fuel Cost -Variable O&M Cost

Fixed Cost

-Fixed Fuel Cost -Fixed O&M Cost -Taxes & Insurance

Capital Investment Cost

-Depreciation

-Return of Investment -Other Fixed Charged

(9)

Perhitungan Biaya Modal

Biaya modal pertahun adalah biaya investasi pembangunan pembangkit

tenaga listrik dikalikan dengan faktor penyusutan

Biaya modal / Capital Cost (CC) dirumuskan sebagai berikut :

Dimana:

CRF

= Capital Recovery Factor (desimal)

i

= Suku Bunga (%)

n = Umur Pembangkit / Lama waktu penyusutan (Tahun)

CC = Capital Cost / Biaya Modal (US$ / kWh)

Jumlah Pembangkitan Netto Tenaga Listrik (kWh / Tahun)

= (Daya Terpasang) x (Faktor Kapasitas) x 8760.

(10)

BIAYA TETAP (O & M BIAYA TETAP (O & M BIAYA TETAP (O & M BIAYA TETAP (O & M

BIAYA TETAP (O & M BIAYA TETAP (O & M BIAYA TETAP (O & M BIAYA TETAP (O & M))

Biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun peralatan-peralatan di pusat pembangkit tidak sedang beroperasi. Biaya O & M ini

merupakan biaya untuk perawatan pusat pembangkit, dan juga biaya tenaga kerja yang mengoperasikan dan merawat pusat pembangkit.

BIAYA BAHAN BAKAR BIAYA BAHAN BAKAR BIAYA BAHAN BAKAR BIAYA BAHAN BAKAR

Biaya operasi ini merupakan biaya yang hanya dikeluarkan

apabila pusat pembangkit dioperasikan untuk membangkitkan tenaga listrik. Biaya operasi ini merupakan biaya pembelian uap panas bumi dan minyak pelumas

BIAYA LINGKUNGAN

Yang dimaksud biaya lingkungan dalam pembangunan PLTP

adalah biaya pemeliharaan lingkungan. Seperti alat pengurangan emisi, pengolahan limbah oli, menjaga kuantitas dan kualitas air tanah.

(11)

BIAYA PEMBANGKITAN TOTAL BIAYA PEMBANGKITAN TOTAL BIAYA PEMBANGKITAN TOTAL BIAYA PEMBANGKITAN TOTAL

Biaya pembangkitan total dalam pembangkitan tahunan dapat dinyatakan sebagai berikut:

TC

TC

TC

TC

= CC + FC + O&M Cost +

= CC + FC + O&M Cost +

= CC + FC + O&M Cost +

= CC + FC + O&M Cost + E

E

E

EC

C

C

C

dimana TC = Biaya Total

CC = Biaya Modal

FC = Biaya Bahan Bakar

O&M = Biaya Operasi dan Perawatan

EC = Biaya lingkungan

PENETAPAN HARGA JUAL LISTRIK PLTP PENETAPAN HARGA JUAL LISTRIK PLTP PENETAPAN HARGA JUAL LISTRIK PLTP PENETAPAN HARGA JUAL LISTRIK PLTP

Penetapan harga dari pihak produsen adalah mengacu pada harga minimum yang dibutuhkan untuk memproduksi energi listrik per kWh. Oleh karena itu penetapan harga ekonomi energi listrik dari PLTP Bedugul selain memperhitungkan biaya pembangkitan total, juga harus memperhatikan pengaruh dari sektor pajak sebesar 10%, dan dari sektor keuntungan yang diambil dari pihak produsen sebesar 10%.

(12)

2,07 Cent US$/KWh Biaya Bahan Bakar

4 25 tahun Umur Operasi 7 8 5 3 2 1

PARAMETER

PARAMETER

PARAMETER

PARAMETER

PARAMETER

PARAMETER

PARAMETER

PARAMETER PLTP BEDUGUL

PLTP BEDUGUL

PLTP BEDUGUL

PLTP BEDUGUL

110 MW Daya yang dibangkitkan 12% Suku Bunga 0,1548 Cent US$/KWh Biaya Lingkungan 0,2548 Cent US$/KWh Biaya O & M 0,0585 US$/KWh Biaya modal (CC)

(13)

Untuk Suku Bunga i = 6%

TC = 3,6cent/kWh + 2,07cent/kWh + 0,2548cent/kWh+ 0,1548cent/kWh = 6,0796 cent/kWh

= 0,06796 USD/kWh = Rp 679.6 /kWh

Untuk Suku Bunga i = 9%

TC = 4,66 cent/kWh + 2,07cent/kWh + 0,2548cent/kWh+ 0,1548cent/kWh = 7,08 cent/kWh

= 0,078 USD/kWh = Rp 780 /kWh

Untuk Suku Bunga i = 12%

TC= 5,85 cent/kWh + 2,07cent/kWh + 0,2548cent/kWh + 0,1548cent/kWh = 8,33 cent/kWh = 0,0833 USD/kWh = Rp 833 /kWh

TC

TC

TC

(14)

Penetapan Harga Jual Listrik PLTP

1012 859 763 Bali JAMALI BPP BPP BPP BPP----TR TR TR TR (RP/KWH) (RP/KWH) (RP/KWH) (RP/KWH) BPP BPP BPP BPP----TM TM TM TM (RP/KWH) (RP/KWH) (RP/KWH) (RP/KWH) BPP BPPBPP BPP----TT TT TT TT (RP/KWH) (RP/KWH) (RP/KWH) (RP/KWH) Sub SubSub

Sub----systemsystemsystemsystem SISTEM SISTEM SISTEM SISTEM KELISTRIKAN KELISTRIKANKELISTRIKAN KELISTRIKAN

Penentuan BPP dari pemerintah

Apabila biaya modal 50% ditanggung oleh pemerintah pusat dan daerah dan 50% ditanggung oleh investor untuk pembangunan pembangkit .sehingga didapatkan :

5.24 5.92

6.66 Harga jual listrik (cent US$/KWh)

4.24 4.79

5.39 Biaya Pembangkitan baru

(cent US$/KWh)

6% 9%

12% Suku bunga

(15)

Pay Back

Pay Back

Pay Back

Pay Back Periode

Periode

Periode

Periode

Pay Back adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai

investasi melalui penerimaan-penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut

NCF

P

=

n

p

Dimana : P = Investasi Awal

(16)

Pembangunan PLTP Bedugul 10 MW membutuhkan investasi awal

sebesar US$ 30 juta. Apabila pengeluaran tahunannya sebesar

US$ 1.359.990, dan pendapatan per tahunnya disesuaikan dengan

harga jual listrik per KWh. Jadi Payback periodnya adalah :

11 13

16

Pay back periode (tahun) 4.119.390 3.661.680 3.203.970 Pendapatan pertahun (US$/KWh) 9 8 7

Harga jual listrik (cent US$/KWh)

(17)

Net Present Value

Metode NPV merupakan metode yang dipakai untuk menilai usulan

proyek investasi yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang (time

value of money) sehingga arus kas yang dipakai adalah arus kas yang

telah di discount atas dasar biaya modal perusahaan. Dengan usia

pembangkit 25 tahun dan faktor bunga sebesar 12% maka net present

value dapat dihitung.

n

Pengeluara

Pendapatan

-

PW

PW

=

NPV

60.626.580 63.716.123 66.805.665 9 50.556.960 53.303.220 56.049.480 8 40.487.340 42.890.318 45.293.295 7 i = 12 % i = 9% i = 6%

Net Present Value (US$) Harga Listrik

(18)

Suku bunga investasi digunakan untuk mengetahui laju pengembalian

modal. Apabila bunga investasi lebih besar dari bunga bank maka

investasi tersebut layak dilaksanakan.

n

Pengeluara

Pendapatan

PW

PW

=

Internal Rate of Return

4.119.390 = 30.000.000 (A/P,i*,25)

Jika i*= 15% maka 30.000.000 (0,078) =2.342.041 Jika i*= 20% maka 30.000.000 (0,0858) =2.574.429

(19)

Analisa

Analisa

Peramalan

Peramalan

Beban

Beban

Analisa peramalan beban untuk menentukan kebutuhan tenaga listrik

beberapa tahun ke depan. Untuk itu diproyeksikan kebutuhan tenaga listrik

jangka panjang untuk menentukan kapasitas pembangkit untuk jangka

panjang.

Untuk menghitung proyeksi kebutuhan energi listrik jangka panjang

digunakan metode peramalan dengan menggunakan analisa regresi

linear berganda. Pada analisa ini digunakan variabel tidak bebas yaitu

energi terjual (GWh) dan variabel bebas yaitu parameter yang

mempengaruhi proyeksi kebutuhan tenaga listrik jangka panjang.

Parameter yang digunakan analisa regresi berganda adalah :

a) Jumlah penduduk (X1)

b) Jumlah konsumsi (X2)

c) Produk Domestik Regional Bruto (X 3)

d) Jumlah industri (X4)

(20)

Parameter Analisa Regresi

Berganda

23497 3,336.7 88.54 96.12 1,003.4 1,025.4 2,213.5 2007 22184.6 3,291.9 86.52 92.38 936.36 947.36 2,062.6 2006 21072.4 3,247.7 84.55 88.78 873.73 874.74 1,921.7 2005 21017.7 3,216.8 78.86 82.81 814.97 815.91 1,792.5 2004 20953.4 3,185.9 73.56 77.24 760.16 761.04 1672 2003 20886.9 3,155.4 74.2 72.7 751.46 755.45 1653.8 2002 20825.3 3,125.1 77 69.2 729.83 733.87 1609.9 2001 20757 3,095.1 75.7 64.7 687.01 612.84 1440.2 2000 20447.2 3,065.4 80.8 58.6 600.31 519 1258.7 1999 20396.6 3,035.9 89.32 52.46 574.95 465.7 1182.4 1998 20472.1 3,006.8 86.3 45.32 483.18 357.56 972.3 1997 X6 X5 X4 X3 X2 X1 Y (Milyar Rp) ( juta Jiwa) (GWh) PDRB Pen-duduk Industri (GWh) Publik (GWh) Komersial (GWh) Rumah Tangga (GWh) Kons Energi Tahun

(21)

Data tersebut dapat dinyatakan dalam matrik dengan menggunakan rumus

Y = βX + e Dimana :

(22)

Dari matrik diatas dapat dicari

β

dengan menggunakan rumus :

β

= (X.X’)-1X’.Y

diperoleh harga ββββ sebagai berikut: β0 = 0.002 β1 = 0.9999 β2 = 0.9989 β3 = 1.0127 β4= 1.0003 β5= 0.000000001 β6= - 0.0000000021

Setelah diperoleh nilai ββββ, maka proyeksi kebutuhan tenaga listrik dapat dicari dengan menggunakan rumus :

(23)

Peramalan Kebutuhan Energi Listrik di Bali

tahun 2008-2020

47626.9 3967942 118.71 157.88 2328.07 2660.81 4664.69 2020 45107.6 3915409 116.07 151.97 2182.13 2472.63 4422.11 2019 42721.5 3863571 113.48 146.28 2045.35 2297.75 4202.26 2018 40461.7 3812420 110.95 140.80 1917.13 2135.25 4003.62 2017 38321.4 3761946 108.47 135.52 1796.96 1984.23 3814.76 2016 36294.3 3712140 106.05 130.45 1684.31 1843.90 3644.36 2015 34374.4 3662994 103.69 125.56 1578.73 1713.49 3471.19 2014 32556.1 3614498 101.37 120.86 1479.77 1592.30 3294.08 2013 30833.9 3566644 99.11 116.33 1387.01 1479.69 3121.98 2012 29202.9 3519424 96.90 111.98 1300.06 1375.04 2893.86 2011 27658.1 3472829 94.74 107.78 1218.56 1277.79 2698.81 2010 26195.1 3426851 92.63 103.75 1142.18 1187.42 2525.94 2009 24809.4 3381482 90.56 99.86 1070.58 1103.44 2364.45 2008 X6 X5 X4 X3 X2 X1 Y

((((MilyarMilyarMilyarMilyar Rp Rp Rp Rp)))) ((((JiwaJiwaJiwa))))Jiwa

((((GWhGWhGWh))))GWh PDRB PDRB PDRB PDRB Penduduk PendudukPenduduk Penduduk Industri Industri Industri Industri ((((GWhGWhGWhGWh)))) Publik Publik Publik Publik ((((GWhGWhGWhGWh)))) Komersial Komersial Komersial Komersial ((((GWhGWhGWhGWh)))) Rumah Rumah Rumah Rumah Tangga Tangga Tangga Tangga (GWh) (GWh)(GWh) (GWh) Kons Kons Kons Kons Energi Energi Energi Energi Tahun Tahun Tahun Tahun

(24)

Peramalan Pertumbuhan

Beban Puncak Provinsi Bali

Setelah didapatkan hasil dari analisa pertumbuhan

kebutuhan energi listrik di Bali maka besarnya pertumbuhan

beban puncak di Bali dapat ditentukan dengan persamaan

sebagai berikut:

Peak Load (MW)=

t t

LF

GWh

EPT

×

76

,

8

)

(

Dimana:

Lft=Faktor beban pada tahun t

ETSt=Energi terjual total pada tahun t (GWh)

ERt=Energi rumah tangga pada tahun t(GWh)

EKt=Energi komersial pada tahun t(GWh)

EPt=Energi publik pada tahun t(GWh)

EIt=Energi industri pada tahun t (GWh)

(25)

Pertumbuhan Beban Puncak di Bali

Tahun 2008 Sampai Dengan 2020

1011.0 4,472.37 0.505 5479.91 125.19 182.71 2468.03 2704 2020 950.0 4,202.60 0.505 5110.14 121.89 173.9 2302.96 2511.4 2019 892.9 3,957.90 0.506 4765.44 118.69 165.52 2148.92 2332.3 2018 843.0 3,736.57 0.506 4444.11 115.57 157.54 2005.19 2165.8 2017 798.0 3,537.01 0.506 4144.55 112.53 149.95 1871.07 2011 2016 756.0 3,357.74 0.507 3865.28 109.57 142.72 1745.92 1867.1 2015 719.9 3,197.39 0.507 3604.93 106.69 135.84 1629.15 1733.2 2014 687.8 3,054.65 0.507 3362.19 103.89 129.29 1520.18 1608.8 2013 659.3 2,928.34 0.507 3135.88 101.16 123.06 1418.5 1493.2 2012 633.1 2,817.34 0.508 2924.88 98.5 117.12 1323.62 1385.6 2011 611.4 2,720.60 0.508 2728.14 95.91 111.48 1235.09 1285.7 2010 591.4 2,637.16 0.509 2544.7 93.39 106.1 1152.48 1192.7 2009 575.5 2,566.12 0.509 2373.66 90.93 100.99 1075.4 1106.3 2008 INDUSTRI PUBLIK KOMERSIAL R.TANGGA Beban Puncak (MW) Energi Produksi (GW) Load Faktor (LF) Total (GWh) Energi Per Pelanggan (GWh)

(26)

Neraca Daya Bali Sampai Tahun 2020

Dengan Penambahan

PLTU Bedugul 10 MW

DSM -283 728 1011 2020 DSM -222 728 950 2019 DSM -164.9 728 892.9 2018 PLTP bedugul tahap 3 -115 728 843 2017 DSM -125 673 798 2016 DSM -83 673 756 2015 DSM -46.9 673 719.9 2014 DSM -14.8 673 687.8 2013 PLTP bedugul tahap 2 13.7 673 659.3 2012 DSM -15.1 618 633.1 2011 PLTP bedugul tahap 1 6.6 618 611.4 2010 DSM 16.6 608 591.4 2009 KETERANGAN CADANGAN SISTEM (MW) DAYA MAMPU (MW) BEBAN PUNCAK (MW) TAHUN

(27)

ANALISA LINGKUNGAN

ANALISA LINGKUNGAN

Prakiraan dampak penting dalam pembangunan PLTP Ulubelu ini, Upaya pemantauan lingkungan untuk kegiatan

Pembangunan PLTP ini prakiraan dampak yang terjadi akan ditinjau dalam 4 (empat) tahapan:

1. Tahap Persiapan

Dampak keresahan sosial dan juga persepsi positif dan negatif pada masyarakat setempat akibat dari pembangunan PLTP

Ulubelu

2. Tahap Konstruksi

Dampak pembangunan bangunan dan pengolahan limbah oli serta dampak dari pembuatan sumur

3. Tahap Operasional

Dampak kebisingan dari operasional peralatan pembangkit, Kualitas udara dan kualitas serta kuantitas air tanah

4. Tahap Pasca Operasi

(28)

Apabila dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan tenaga fossil,

maka PLTP mempunyai produksi CO2 yang lebih kecil daripada

pembangkit yang lainnya.

Berdasar dari ratifikasi “kyoto protocol” yang menunjukkan komitmen

negara maju tekait global warming untuk insentif atau carbon credit

terhadap pembangunan (clean development mecahnism) berdasarkan

seberapa besar pengurangan CO2 dibandingkan dengan base line

yang telah ditetapkan.

(29)

Dengan kapasitas sebesar 10 MW, maka PLTP Bedugul dapat

menghasilkan energi listrik per tahunnya adalah sebesar 65.700.000 kWh/

tahun dengan factor beban sebesar 95%.

Apabila nilai persamaan terhadap bahan bakar fossil (baseline factor)

adalah sebesar 0,79. maka:

CO2 Emission Reduction

= Produksi energi listrik * Baseline Factor

= 65.700 MWh * 0,79

= 51903 ton CO2 / tahun

Dengan harga rata-rata jual emisi CO2 adalah sebesar US$12/ ton,

maka pendapatan yang didapat dari CO2 Reduction adalah sebesar :

Pendapatan dari CO2 Reduction = CO2 Emission Reduction * US$ 12

= 51903 * 12

(30)

Indek Pembangunan Manusia (IPM)

IPM merupakan indeks komposit yang digunakan untuk mengukur

pencapaian rata-rata suatu negara dalam tiga hal mendasar

pembangunan manusia, yaitu: lama hidup, yang diukur dengan

angka harapan hidup ketika lahir; pendidikan yang diukur

berdasarkan rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf

penduduk usia 15 tahun ke atas; dan standar hidupyang diukur

dengan pengeluaran per kapita yang telah disesuaikan menjadi

paritas daya beli.

(31)
(32)

Perbandingan IPM pada Asia tenggara

pada tahun 2008

1,027 49.5 60.8 0.583 Myanmar 132 2,727 60 58 0.598 Cambodia 131 3,843 91.9 72.8 0.728 Indonesia 107 3,071 63.9 73.7 0.733 Viet Nam 105 5,137 81.1 71 0.771 Philippines 90 8,677 71.2 69.6 0.781 Thailand 78 10,882 74.3 73.7 0.811 Malaysia 63 29,663 87.3 79.4 0.922 Singapore 25 GDP per Capita (PPP US$) Gross Enrollment ratio (%) Life Expectacy at Birth(years) HDI Value Negara No

(33)
(34)
(35)

Pengelompokan Kabupaten Bali

berdasarkan IPM dan Reduksi

Shortfall tahun 2008

(36)

Kesimpulan

 Analisa investasi yang digunakan untuk pembangunan PLTP Bedugul yaitu

membutuhkan sebesar 30 juta US$ dengan asumsi 50% ditanggung pemerintah daerah ataupun pusat dan 50% ditanggung investor agar di dapatkan harga jual yang lebih kecil yaitu Rp.666,4 daripada BPP yang ditentukan pemerintah dengan harga Rp.763. Dengan harga 9 centUS$/KWh, diperlukan waktu selama 11 tahun agar bisa kembali modal dan mulai memperoleh keuntungan.

 Dengan dibangunnya PLTP Bedugul maka akan memperkecil pemakaian minyak untuk

penggunaan energi listrik sebab menggunakan energi terbarukan yang ada di propinsi Bali yaitu energi panas bumi 10 MW yang mempunyai potensi sebesar 200 MW serta dapat menanggulangi beban listrik di propinsi Bali khususnya Kabupaten Tabanan.

 Pemanfaatan energi listrik secara optimal yaitu dengan mengetahui terlebih dahulu

suhu yang dihasilkan dari pengeboran sumur panas bumi, Pada pengeboran panas bumi bedugul yaitu dengan panas antara 50 - 100°C ya itu tepat dengan menggunakan Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup jadi tidak ada yang dilepas atau terbuang ke atmosfer.

 Peramalan beban dengan menggunakan Regresi berganda menyimpulkan bahwa

permintaan kebutuhan listrik di Propinsi Bali mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dengan laju perkembangan kebutuhan energi listrik mencapai 4%. Pada tahun 2020 jumlah kebutuhan energi listrik mencapai 5,5 GWh, dimana dengan kondisi tersebut maka diperlukan penambahan pembangkit listrik dengan kapasitas minimal sebesar 760MWh untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Propinsi Bali pada tahun 2020.

 Dengan dibangunnya PLTP Bedugul, maka infrastruktur di Propinsi Bali dapat

berkembang lebih baik. Dengan tersedianya cukup pasokan listrik, secara tidak langsung akan merangsang berkembangnya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, sehingga nilai IPM propinsi Bali yang pada tahun 2007 sebesar 70,1 akan meningkat menjadi lebih baik sehingga propinsi Bali dihaapkan dapat lompat dari kuadran IV menuju kuadran I dan dibangunnya PLTP

bedugul ini bertujuan untuk mengurangi efek rumah kaca yaitu yang menyebabkan pemanasan global.

(37)

SARAN



Pembangunan PLTP Bedugul 10 MW harus

segera dilanjutkan kembali, sehingga kebutuhan

energi listrik khususnya di Propinsi Bali khususnya

dapat terpenuhi dengan baik.



Pemerintah daerah Propinsi Bali harus

meningkatkan infrastruktur yang ada, dengan

begitu tingkat kesejahteraan masyarakat dapat

meningkat dan nilai IPM di Propinsi Bali

meningkat. Dan akhirnya dapat Meningkatkan IPM

nasional, sehingga bangsa Indonesia dapat

(38)

TERIMA KASIH

Gambar

Tabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dari jenis energi terbarukan potensi panas bumi besar untuk energi kapasitas besar yang kontinu sedangkan untuk jenis pembangkitan kecil dan sedang

Sebagai energi terbarukan dan ramah lingkungan, potensi energi panas bumi yang besar ini perlu ditingkatkan kontribusinya untuk mencukupi kebutuhan energi domestik yang akan

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di pulau sumatera yang memiliki banyak potensi energi dan energi terbarukan diantaranya energi panas bumi, minyak, gas

50/2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyedian Tenaga Listrik, namun dalam pelaksanaannya pemerintah pengembangan dan pemanfaatan energi panas

Sebagai energi terbarukan dan ramah lingkungan, potensi energi panas bumi yang besar ini perlu ditingkatkan kontribusinya untuk mencukupi kebutuhan energi domestik yang

Potensi energi terbarukan, seperti: biomassa, panas bumi, energi surya, energi air, energi angin ,energi samudera,hydro power sampai saat ini belum banyak

Utara, dan Maluku; 2) Panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang apabila dikembangkan sebagai energi listrik, selain sebagai sumber energi yang ramah

Pemanfaatan potensi suhu panas air laut sebagai sumber energi terbarukan menghasilkan daya pada pompa, turbin dan generator menghasilkan energi listrik.. Beberapa