• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Analisa N Total Menggunakan Metode Kjeldahl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prosedur Analisa N Total Menggunakan Metode Kjeldahl"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nora Dwi Saputri / 121810301021

Prosedur analisa N total menggunakan metode Kjeldahl

Metode Kjeldahl merupakan metode yang sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein dan senyawa yang mengandung nitrogen. Prinsip kerja dari metode Kjeldahl adalah protein dan komponen organik dalam sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat dan katalis. Hasil destruksi dinetralkan dengan menggunakan larutan alkali dan melalui destilasi. Destilat ditampung dalam larutan asam borat atau larutan asam klorida. Selanjutnya destilat yang terbentuk dititrasi dengan menggunakan larutan HCl atau larutan NaOH. Cara Kjeldahl pada umumnya dapat dibedakan atas dua cara, yaitu cara makro dan semimakro. Cara makro Kjeldahl digunakan untuk sampel yang sukar dihomogenisasi dan besar sampel 1-3 g, sedang semimikro Kjeldahl dirancang untuk sampel ukuran kecil yaitu kurang dari 300 mg dari bahan yang homogen.

Analisa protein menggunakan metode Kjeldahl dibagi menjadi tiga tahapan yaitu:

(2)

Tahap pertama yaitu destruksi merupakan tahap dekomposisi nitrogen dalam sampel menggunakan asam pekat. Tahap ini disempurnakan dengan mendidihkan sampel pada asam sulfat pekat. Hasil akhir destruksi merupakan larutan amonium sulfat. Sebelum memulai tahap destruksi, sampel terlebih dahulu ditimbang sebanyak 0,5 - 1 gram dan dihaluskan untuk kemudian dimasukkan kedalam labu kjedahl 500 mL. Selanjutnya ditambahkan 7,5 gram kalium sulfat (K2SO4.) dan 0,35 g raksa (II) oksida (HgO) kedalam labu kjedahl untuk memulai

tahap destruksi. Penambahan K2SO4 berfungsi sebagai katalisator yang dapat

meningkatkan titik didih. Satu gram K2SO4 dapat meningkatkan titik didih hingga

30C (Sudarmadji dkk., 1996). Peningkatan titik didih akan mengefektifkan reaksi antara asam sulfat dengan sampel (destruksi berjalan efektif). Hal tersebut disebabkan oleh lamanya waktu yang dibutuhkan oleh asam sulfat untuk menguap (semakin tinggi titik didih, maka waktu yang dibutuhkan asam sulfat untuk menguap akan semakin lama).

Setelah itu, ditambahkan H2SO4 sebanyak 15 mL dalam lemari asam sampai

berhenti berasap dan diteruskan pemanasan sampai mendidih sehingga cairan menjadi jernih. Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan kurang lebih 30 menit. Pada tahapan ini sampel yang dipanaskan dalam asam sulfat pekat akan mangalami destruksi menjadi unsur-unsurnya. Destruksi sampel bertujuan untuk

Tahap 1

• Destruksi bertujuan untuk untuk mempercepat reaksi dan hidrolisis protein menjadi unsur C, H, O, N, S dan P

Tahap 2

• Destilasi bertujuan untuk memisahkan zat yang akan dianalisa dengan cara memecah ammonium sulfat menjadi ammonia (NH3)

Tahap 3

• Titrasi bertujuan untuk mengukur jumlah amonia dalam larutan penerima

(3)

mempercepat reaksi dan hidrolisis protein menjadi unsur C, H, O, N, S dan P. Elemen karbon, hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO2 dan H2O. Sedangkan nitrogennya

(N) akan berubah menjadi (NH4)2SO4. Adapun persamaan reaksinya adalah

sebagai berikut:

HgO + H2SO4 → HgSO4 + H2

Hg2SO4 + 2 H2SO4 →2 HgSO4 + 2 H2O + SO2

(CHON) + On + H2SO4 → CO2 + H2O + (NH4)2SO4

Selain penambahan katalisator K2SO4 maupun CuSO4 yang telah disebutkan

tadi, kadang-kadang juga diberikan Selenium. Selenium berfungsi untuk mempercepat proses oksidasi karena zat tersebut selain menaikkan titik didih juga mudah mengadakan perubahan dari valensi tinggi ke valensi rendah atau sebaliknya.

Sampel yang sudah didestruksi, akan dibiarkan sampai dingin yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses destilasi. Destilasi merupakan suatu proses memisahkan cairan maupun larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didih. Sebelumnya, sampel hasil destruksi ditambahkan dengan 100 mL aquades dalam labu Kjeldahl agar endapan dapat larut. Kemudian ditambahkan perlahan-lahan larutan natrium hidroksida (NaOH) 50% sebanyak 75 mL yang telah didinginkan dalam lemari es untuk mempercepat pelepasan ammonia dengan cara menciptakan suasana basa (reaksi tidak dapat berlangsung dalam kondisi asam). Selanjutnya campuran dipanaskan kedalam labu Kjeldahl yang sudah dipasang pada alat destilasi perlahan-lahan sampai dua lapis cairan tercampur kemudian dipanaskan dengan cepat sampai mendidih. Agar selama destilasi tidak terjadi superheating ataupun pemercikan cairan atau timbulnya gelembung gas yang besar maka dapat ditambahkan logam zink (Zn). Tujuan dari proses destilasi adalah memisahkan zat yang akan dianalisa dengan cara memecah ammonium sulfat menjadi ammonia (NH3) dengan penambahan NaOH. Adapun persamaan reaksinya

sebagai berikut:

(4)

NH3 dihasilkan dalam destilat berupa gas. Gas ammonia yang dibebaskan

selanjutnya akan ditangkap oleh larutan baku asam klorida (HCl) 0,1 N sebanyak 50 mL atau asam borat (H3BO3) 3% sebanyak 15 mL yang telah diisi ke dalam

erlenmeyer sebagai tempat destilat. Selain itu ditambah kedalam destilat indikator merah metil 0,1% b/v (dalam etanol 95%) sebanyak 5 tetes. Adapun persamaan reaksi untuk larutan baku yang menggunakan asam borat (H3BO3) 3% sebagai

berikut:

4NH3 + 2H3BO3 →2(NH4)2BO3 +H2

Sedangkan persamaan reaksi untuk larutan baku yang menggunakan asam klorida (HCl) 0,1 N sebagai berikut:

2NH3 + 2H2SO4 → (NH4)2SO4 + H2SO4

Asam klorida atau asam borat yang digunakan untuk destilasi dalam jumlah berlebihan, agar kontak antara asam dan ammonia lebih baik maka diusahakan ujung tabung destilasi tercelup sedalam mungkin dalam asam. Untuk mengetahui asam dalam keadaan berlebihan maka diberi indikator misalnya BCG + MR atau PP.

Tahapan terakhir dalam proses analisis n total yaitu titrasi. Apabila penampung destilat digunakan asam klorida maka sisa asam klorida yang bereaksi dengan ammonia dititrasi dengan NaOH standar (0,1 N). Akhir titrasi ditandai dengan tepat perubahan warna larutan menjadi merah muda dan tidak hilang selama 30 detik bila menggunakan indikator PP. Persamaan reaksinya yaitu:

(NH4)2SO4 + H2SO4 + 2NaOH –> (Na)2SO4 + (NH4)2SO4 + 2H2O

Setelah melakukan titrasi, dapat diketahui kadar proteinnya yang tertuang dalam bentuk persen kadar nitrogen. Berikut adalah rumus kadar nitrogen :

%N = × N. NaOH × 14,008 × 100%

Apabila penampung destilasi digunakan asam borat maka banyaknya asam borat yang bereaksi dengan ammonia dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam klorida 0,1 N dengan indikator (BCG + MR). Akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari biru menjadi merah muda.

(5)

Setelah melakukan titrasi, dapat diketahui kadar proteinnya yang tertuang dalam bentuk persen kadar nitrogen. Berikut adalah rumus kadar nitrogen :

%N = × N.HCl × 14,008 × 100 %

Setelah diperoleh %N, selanjutnya dihitung kadar proteinnya dengan mengalikan suatu faktor. Besarnya faktor perkalian N menjadi protein ini tergantung pada persentase N yang menyusun protein dalam suatu bahan.

Prosedur analisa N total

Tahap 1 Destruksi

- Ditimbang sebanyak 0,5 - 1 gram dan dihaluskan - Dimasukkan ke dalam labu kjeldahl

- Ditambahkan 0,35 gram raksa (II) oksida (HgO) dan 7,5 gram kalium

sulfat (K2SO4)

- Ditambahkan 15 mL H2SO4

- Dipanaskan semua bahan dalam labu Kjeldahl dalam lemari

asam sampai berhenti berasap

- Diteruskan pemanasan sampai mendidih dan cairan menjadi

jernih

- Ditambahkan pemanasan kurang lebih 30 menit kemudian

dimatikan pemanasan

- Didinginkan sampel kemudian dilanjutkan dengan proses destilasi.

Sampel larutan berprotein

(6)

Tahap 2 Destilasi

- Ditambah 100 mL aquades dalam labu Kjeldahl

- Ditambahkan perlahan-lahan larutan natrium hidroksida (NaOH)

50% sebanyak 75 mL yang telah didinginkan dalam lemari es untuk membuat larutan bersifat basa kuat

- Ditambah beberapa lempeng zink (Zn) agar selama destilasi tidak

terjadi superheating ataupun pemercikan cairan

- Dipanaskan kedalam labu Kjeldahl yang sudah dipasang pada alat

destilasi perlahan-lahan sampai dua lapis cairan tercampur kemudian dipanaskan dengan cepat sampai mendidih.

- Destilat ditampung dalam Erlenmeyer yang telah diisi dengan

larutan baku asam klorida (HCl) 0,1 N sebanyak 50 mL atau asam borat (H3BO3) 3% sebanyak 15 mL

- Ditambah kedalam destilat indikator merah metil 0,1% b/v (dalam

etanol 95%) sebanyak 5 tetes

- Dipastikan ujung pipa kaca destilator masuk ke dalam larutan asam

klorida 0,1N atau atau asam borat (H3BO3) 3%

- Proses destilasi selesai jika destilat yang ditampung lebih kurang 75

mL.

- Dilakukan uji lakmus terhadap sampel

Sampel hasil destruksi

(7)

Tahap 3 Titrasi

Proses titrasi dibagi menjadi 2 yaitu titrasi balik (apabila penampung destilat digunakan asam klorida) dan titrasi langsung (apabila penampung destilat digunakan asam borat).

a. Titrasi balik

- Dititrasi dengan NaOH 0,1N

- Akhir titrasi ditandai dengan tepat perubahan warna larutan

menjadi merah muda dan tidak hilang selama 30 detik bila menggunakan indikator PP

- Dihitung kadar nitrogen

b. Titrasi langsung

- Dititrasi dengan HCl 0,1N

- Akhir titrasi ditandai dengan tepat perubahan warna larutan dari

biru menjadi merah muda bila menggunakan indikator BCG + MR

- Dihitung kadar nitrogen

Sisa HCl 0,1N yang tidak bereaksi dengan destilat

Hasil

H3BO3 3% yang bereaksi

dengan destilat

Referensi

Dokumen terkait

14) Amplop kosong yang telah dibubuhi perangko kilat dimasukan dalam berkas lamaran yang ditujukan kepada alamat lengkap pelamar disertai Nomor Telepon/HP yang mudah

1) Firing on civilians to prevent their leaving the conflict zone would keep others from attempting to flee, and thus demonstrate to the outside world the LTTE retained

Organisasional berpengaruh signifikan negatif terhadap Intention to Leave. Ditemukan juga pengaruh tidak langsung antara Budaya Organisasi terhadap intention to leave

Untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan Maestro Link Plus diperlukan experiential marketing yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan agen

Untuk menyelesaikan skripsi ini, penulis akan memberikan apresiasi kepada semua orang yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini.. Oleh karena itu dalam kesempatan ini

Lengan robot penyortir benda berdasarkan warna adalah lengan robot yang digunakan untuk melakukan pekerjaan secara otomatis menyortir benda berdasarkan warna merah, hijau

Bentuk perasaan yang tersembunyi bisa diekspresikan melalui simbol dalam tanda gambar, gestur, dan bahasa tubuh yang diperlihatkannya dengan beragam cara yang tampak

Para além da especificação de módulos YANG o sistema permite a geração simplificada de toda a aplicação de gestão podendo ser usada por administradores para o desenho