• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Perkerasan Kaku dan Lentur pada Bandara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perhitungan Perkerasan Kaku dan Lentur pada Bandara"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan

Perencanaan T

T

ebal

ebal Perk

Perk

erasan

erasan

Lapa

(2)

Perkerasan

Perkerasan

Perkerasan adalah struktur yang terdiri dari beberapa

Perkerasan adalah struktur yang terdiri dari beberapa

lapisan dengan daya dukung yang berlainan. Perkerasan

lapisan dengan daya dukung yang berlainan. Perkerasan

yang dibuat dari campuran aspal dengan agregat,digelar

yang dibuat dari campuran aspal dengan agregat,digelar

di atas suatu permukaan material granular mutu

di atas suatu permukaan material granular mutu tinggitinggi

disebut perkerasan lentur, sedangkan perkerasan yang

disebut perkerasan lentur, sedangkan perkerasan yang

dibuat dari slab-slab beton (Portland Cemen Concrete)

dibuat dari slab-slab beton (Portland Cemen Concrete)

disebut perkerasan

disebut perkerasan kaku (Fkaku (FAA, 2009).AA, 2009).

Perkerasan

Perkerasan

(3)

Perkerasan Lentur adalah suatu perkerasan yang mempunyai sifat Perkerasan Lentur adalah suatu perkerasan yang mempunyai sifat elastis. Penggunaan lapisan aspal diperlukan agar lapisan dapat elastis. Penggunaan lapisan aspal diperlukan agar lapisan dapat  bersifat kedap air

 bersifat kedap air, di samping itu bahan aspal sendiri memberikan, di samping itu bahan aspal sendiri memberikan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas. Pemilihan bahan untuk lapisan terhadap beban roda lalu lintas. Pemilihan bahan untuk lapisan  permukaan perlu dipertimbangkan kegunaanya, umur rencana  permukaan perlu dipertimbangkan kegunaanya, umur rencana

serta pentahapan konstruksi agar tercapai manfaat yang sebesar

serta pentahapan konstruksi agar tercapai manfaat yang sebesar

 – 

 – 

 besarnya dari biaya yang dikeluarkan.  besarnya dari biaya yang dikeluarkan.

(4)

Perkerasan kaku adalah suatu perkerasan yang mempunyai Perkerasan kaku adalah suatu perkerasan yang mempunyai sifat dimana saat pembebanan berlangsung perkerasan tidak sifat dimana saat pembebanan berlangsung perkerasan tidak mengalami perubahan bentuk, artinya perkerasan tetap seperti mengalami perubahan bentuk, artinya perkerasan tetap seperti kondisi semula sebelum pembebanan berlangsung. Sehingga kondisi semula sebelum pembebanan berlangsung. Sehingga dengan sifat ini, maka dapat dilihat apakah lapisan permukaan dengan sifat ini, maka dapat dilihat apakah lapisan permukaan yang terdiri dari plat beton tersebut akan pecah atau patah.

yang terdiri dari plat beton tersebut akan pecah atau patah.

Pada perkerasan kaku biasanya dipilih untuk : Ujung landasan, Pada perkerasan kaku biasanya dipilih untuk : Ujung landasan,  pertemuan antara landasan pacu dan taxiway

 pertemuan antara landasan pacu dan taxiway, apron dan, apron dan

daerah-daerah lain yang dipakai untuk parkir pesawat atau daerah-daerah lain yang dipakai untuk parkir pesawat atau daerah-daerah yang mendapat pengaruh panas blast jet dan daerah-daerah yang mendapat pengaruh panas blast jet dan limpahan minyak ( Basuki, 1986 ).

(5)

TIPE PERKERASAN DI BANDARA TIPE PERKERASAN DI BANDARA

PERKERASAN LENTUR

PERKERASAN LENTUR PERKERASAN KAKUPERKERASAN KAKU

•CAMPCAMPURANURAN ASPASPALAL DGNDGN AGREAGREGAGATT •

•CCAAMMPPUURRAAN IN INNI DI DIILLEETTAAKKKKAAN DN DII AATTAASS P

PEERRMMUUKKAAAANN MMAATTEERRIIAALL GGRRAANNUULLAARR MMUUTTUU TTIINNGGGGII (GRA

(GRANULANULARR BASEBASE AGGRAGGREGAEGATE)TE)

•DDIIBBUUAAT DT DAARRI SI SLLAABB SSLLAABB BBEETTOONN •

•SLSLABAB TSTSBB DIDILELETTAKAKKAKANN DIDI AATTASAS SUSUBB BABASESE

SURFACES; CAMPURAN ASPAL SURFACES; CAMPURAN ASPAL

BASE COURSE; AGREGAT; STAB. SEMEN, ASPAL ATAU BASE COURSE; AGREGAT; STAB. SEMEN, ASPAL ATAU

UNTREATED UNTREATED

SUBBASE COURSE; AGREGAT; STAB. SEMEN, ASPAL ATAU SUBBASE COURSE; AGREGAT; STAB. SEMEN, ASPAL ATAU

UNTREATED UNTREATED

TANAH DASAR TANAH DASAR

SURFACE

SURFACES; SLAB S; SLAB BETONBETON

SUBBASE COURSE; AGRGAT SUBBASE COURSE; AGRGAT STABILISASI ASPAL, SEMEN DAN STABILISASI ASPAL, SEMEN DAN

UNTREATED UNTREATED TANAH DASAR TANAH DASAR

(6)

Met

Metode pode pereerencanncanaanaan tebtebal pal perkeerkerasrasanan antantara ara lailain :n :

Perkerasan

Perkerasan

Metode PerhitunganMetode Perhitungan

1. Metode CBR 1. Metode CBR 2. Metode 2. Metode FFAAAA 3. Metode ICAO 3. Metode ICAO

(7)

Metode ini adalah berdasarkan atas investigasi

Metode ini adalah berdasarkan atas investigasi

kekuatan daya dukung tanah dasar. Investigasi ini

kekuatan daya dukung tanah dasar. Investigasi ini

meliputi 3 jenis utama kegagalan yang terjadi pada

meliputi 3 jenis utama kegagalan yang terjadi pada

 perkerasan, yaitu : (1) pergeseran lateral

 perkerasan, yaitu : (1) pergeseran lateral material padamaterial pada

lapisan pondasi akibat adanya penyerapan air oleh

lapisan pondasi akibat adanya penyerapan air oleh

lapisan perkerasan, (2) penurunan yang terjadi pada

lapisan perkerasan, (2) penurunan yang terjadi pada

lapisan di bawah perkerasan, dan (3) lendutan yang

lapisan di bawah perkerasan, dan (3) lendutan yang

 berlebihan

 berlebihan pada perpada perkerasan kerasan akibat adaakibat adanya bebnya beban yangan yang

 berkerja.

 berkerja.

Perkerasan

Perkerasan

Metode CBR Metode CBR 

(8)

M

Meettooddee ppeerreennccaannaaaann FFAAAA yyaanngg ddiibbaahhaass aaddaallaahh mmeettooddee

 perencanaan

 perencanaan yangyang mengacumengacu padapada standarstandar perencanaanperencanaan

 pekerasan

 pekerasan FFAAAA  Advisory Advisory CirCircular cular  (A(AC)C) NoNo.1.15050_5_532320_0_6D6D..

M Meettooddee iinnii aaddaallaahh ppeennggeemmbbaannggaann ppeerreennccaannaaaann bbeerrddaassaarrkkaann m meettooddee CCBBRR.. PPeerreennccaannaaaann kkoonnssttrruukkssii ppeerrkkeerraassaann ddeennggaann m meenngggguunnaakkaann ggrraaffiikk--ggrraaffiikk,, ttaabbeell ttaabbeell,,yyaanngg tteellaahh ddiibbuuaatt  bersasarkan

 bersasarkan hasilhasil pengamatapengamatann yangyang telahtelah ada.ada.

Perkerasan

(9)

Metode Load Classification Number (LCN) adalah metode perencanaan perkerasan dan

Metode Load Classification Number (LCN) adalah metode perencanaan perkerasan dan

evaluasi, merupakan formulasi dari Air Ministry Directorat General

evaluasi, merupakan formulasi dari Air Ministry Directorat General UniversitasUniversitas

Sumatera Utara

Sumatera Utara

of W

of Work, Inggris dan ork, Inggris dan dewasa ini telah dewasa ini telah diakui oleh ICAO. Dalam diakui oleh ICAO. Dalam prosedurnya kapasitasprosedurnya kapasitas

daya dukung perkerasan dinyatakan dalam angka LCN.

daya dukung perkerasan dinyatakan dalam angka LCN.

Seperti halnya ESWL, setiap pesawat dapat dinyatakan dalam LCN, dimana

Seperti halnya ESWL, setiap pesawat dapat dinyatakan dalam LCN, dimana

angka-angka LCN tergantung kepada geometri roda pendaratan, tekanan roda pesawat dan

angka LCN tergantung kepada geometri roda pendaratan, tekanan roda pesawat dan

komposisi dari tebal perkerasan (Basuki, 1986).

komposisi dari tebal perkerasan (Basuki, 1986).

ICAO (

ICAO ( International Civil AInternational Civil Aviation Organization) menggunakan viation Organization) menggunakan sistem penggolongansistem penggolongan

 perkerasan untuk menentukan kekuatan perkerasan suatu bandar udara berguna untuk

 perkerasan untuk menentukan kekuatan perkerasan suatu bandar udara berguna untuk

menentukan kelayakan suatu perkerasan melayani pesawat dengan type tertentu sesuai

menentukan kelayakan suatu perkerasan melayani pesawat dengan type tertentu sesuai

dengan daya dukung perkerasan tersebut.

dengan daya dukung perkerasan tersebut.

Perkerasan

(10)

1.

1. Menentukan umur rencana, pembebanan, pesawat Menentukan umur rencana, pembebanan, pesawat rencana, dan annual rencana, dan annual departuredeparture

2.

2. Menentukan tipe roda pendaratan dan menhitung MTOW (Menentukan tipe roda pendaratan dan menhitung MTOW ( M Maaxiximmum um TTaake ke Off Off WWeeiight ght ))

3.

3. Konversikan tipe rodKonversikan tipe roda pendaratan a pendaratan tiap tipe pesawat yang diramalktiap tipe pesawat yang diramalkan harus dilayanian harus dilayani

ke pesawat rencana.

ke pesawat rencana.

4.

4. Menentukan wheel load tiap jenis pesawatMenentukan wheel load tiap jenis pesawat

5.

5. Menentukan nilai modulus tanah dasar (k) dariMenentukan nilai modulus tanah dasar (k) dari su subbgrgraaddeedandan su subbbbaasesedari perkerasandari perkerasan

rencana

rencana

6.

6. MenentukanMenentukan fle flexuraxural l ststrreengtngthh dari beton yang akan digunakan pada perkerasandari beton yang akan digunakan pada perkerasan

7.

7. MenghitungMenghitung equivalent annual departureequivalent annual departure(EAD)(EAD)

8.

8. MenggunakanMenggunakan fle flexural xural ststrreengtngthh, harga k, MTOW pesawat rencana dan equivalent, harga k, MTOW pesawat rencana dan equivalent

annual departure total sebagai data yang menghitung perkerasan kaku dengan kurva

annual departure total sebagai data yang menghitung perkerasan kaku dengan kurva

rencana yang sesuai dengan jenis pesawat

rencana yang sesuai dengan jenis pesawat

Perkerasan

(11)

Spesifikasi

Spesifikasi PesawaPesawatt

Elevasi lapangan terbang : 500 m (1500 ft)

Elevasi lapangan terbang : 500 m (1500 ft) di atas Mean Sea Level (MSL)di atas Mean Sea Level (MSL)

Temperatur standar lapangan terbang tersebut adalah 1

Temperatur standar lapangan terbang tersebut adalah 12̊2̊CC

Airport reference temperature (ART) 29 C

Airport reference temperature (ART) 29 C

Kelandaian (effectiv

Kelandaian (effective slope) runway : e slope) runway : 0.8%0.8%

Asumsi : Sumbu tunggal roda ganda

Asumsi : Sumbu tunggal roda ganda

CBR tanah dasar

CBR tanah dasar 10% (medium strength)10% (medium strength)

k = 80 (medium strength)

k = 80 (medium strength)

Airbus:

Airbus: RefRef

Kode

Kode

AEROPLANE CHARACTERISTICS

AEROPLANE CHARACTERISTICS

A

ARRFFL L ((mm)) WWiinngg--ssppaan n ((mm)) OMOMGGWWS S ((mm)) LLeenngghht t ((mm)) MTOWMTOW (kg)

(kg) TP (kPa)TP (kPa) A300-600

A300-600 4D4D 22333322 4444,,88 1100,,99 5544,,11 116655000000 11226600

Perkerasan

(12)

Perhitungan Perkerasan

Perhitungan Perkerasan

Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)

Bila nilai CBR tanah < 25% maka perlu subbase, konversi nilai Bila nilai CBR tanah < 25% maka perlu subbase, konversi nilai MTOW

MTOW

Dengan rumus

Dengan rumusMTOW x Fak Pengali JumlahMTOW x Fak Pengali Jumlah

Keberangkatan

Keberangkatan

Diketahui : MTOW = 165000kg = 363763 lbs Diketahui : MTOW = 165000kg = 363763 lbs

Faktor Pengali Jumlah Keberangkatan = 0,6 Faktor Pengali Jumlah Keberangkatan = 0,6

(13)

=

=MTOW x Fak Pengali Jumlah KeberangkatanMTOW x Fak Pengali Jumlah Keberangkatan = 363763 lbs x 0,6 = 363763 lbs x 0,6 = 218258 lbs = 218258 lbs  Annual DepartureI  Annual DepartureI = 6000= 6000 F Fiirrsst t ppeenneettrraattiioonn = = 118 8 iinncchh F Fss == 665500 ppssii S Suubb--BBaassee = = 6 6 iinncch h = = 1155,,224 4 ccmm, Material P-304, Material P-304 T

Tebal subbase perencanaan perkerasan kaku minimal 4 iebal subbase perencanaan perkerasan kaku minimal 4 inch (102 mm), nch (102 mm), diambil berdasarkandiambil berdasarkan peraturan F

(14)

Meningkatkan nilai K sesuai dengan

Meningkatkan nilai K sesuai dengan

thickness

thickness

ofsubbase

ofsubbase

permisalan di atas

permisalan di atas

Berdasarkan grafik di atas diperoleh nilai k baru

(15)

Sehingga didapat ketebalan subbase dengan

Sehingga didapat ketebalan subbase dengan

grafik sebagai berikut :

grafik sebagai berikut :

Berdasarkan diperoleh rencana tebal

Berdasarkan diperoleh rencana tebal

 perkerasan kak

 perkerasan kaku (Rigid Pavemu (Rigid Pavement) untukent) untuk

 jenis pesawat

 jenis pesawat Airbus Airbus A-300-600 adA-300-600 adalahalah

Co

Concncrretete e papavevemement nt = = 16 16 ininchchii ==

40,64 cm

(16)

Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

Perencanaan tebal perkerasan lentur (Flexible Pavement) untuk jenis pesawat

Perencanaan tebal perkerasan lentur (Flexible Pavement) untuk jenis pesawat

Airbus A-300-600 menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration)

Airbus A-300-600 menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration)

Diketahui : Sumbu tunggal roda ganda

Diketahui : Sumbu tunggal roda ganda

A

Annnnuuaal l ddeeppaarrttuurree = = 66000000

Gross

(17)

Penentuan tebal lapis perkerasan lentur (

Penentuan tebal lapis perkerasan lentur ( fleksible fleksible

 pavement )

 pavement )menggunakan grafik berikut ini :menggunakan grafik berikut ini :

Berdasarkan grafik diperoleh tebal

Berdasarkan grafik diperoleh tebal

rencana perkerasan lentur (Fleksble

rencana perkerasan lentur (Fleksble

Pavement)

Pavement) untuk untuk jenis pejenis pesawatsawat

Airbus A-300-600 adalah 18 inchi

Airbus A-300-600 adalah 18 inchi

(45,72 cm)

(45,72 cm)

18 18

Gross Aircraft Weight 218258 lbs Gross Aircraft Weight 218258 lbs

Annual Departure 6000 Annual Departure 6000

T

(18)

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan perkerasan kakuBerdasarkan hasil perhitungan perencanaan perkerasan kaku

(Rigid Pavement) metode FAA (

(Rigid Pavement) metode FAA (Federal Aviation AdministrationFederal Aviation Administration))

diperol

diperoleh tebal eh tebal lapisan subbase lapisan subbase yaitu 6 yaitu 6 inch (15,24 inch (15,24 cm ) dancm ) dan

concrete pavement yaitu 16 inch ( 40,64 cm).

concrete pavement yaitu 16 inch ( 40,64 cm).

Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan perkerasan lenturBerdasarkan hasil perhitungan perencanaan perkerasan lentur

(Fleksible Pavement) metode FAA (

(Fleksible Pavement) metode FAA (Federal AviationFederal Aviation

 Administration

 Administration)) diperolah tebal lapisan untuk jenis diperolah tebal lapisan untuk jenis pesawapesawatt

Airbus A-300-600 adalah 18 inchi (45,72 cm).

(19)

TERIMAKASIH

Gambar

grafik sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil pengujian kuat tekan dan kuat lentur beton berdasarkan proporsi campuran pada perkerasan kaku jalan tol

Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Jalan Raya Dengan Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku Menggunakan Metode AASHTO 1993 Pada Jalan Olahbebaya STA 0+000 – STA

Tugas Akhir ini akan membahas perhitungan perencanaan tebal konstruksi perkerasan lentur menggunakan metode Bina Marga (Analisis Komponen) dan konstruksi perkerasan kaku

Pada tugas akhir ini dilakukan perbandingan antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku terhadap beban operasional lalu lintas pada ruas jalan Kalianak STA 0+000 – 5+350

Akan tetapi perkerasan kaku menerus dengan tulangan telah terbukti mempunyai pembiayaan yang efektif pada jalan dengan lalu lintas yang tinggi, disebabkan oleh

Agregat merupakan material penyusun utama plat beton perkerasan kaku. Mutu agregat sangat mempengaruhi tingkat ketahanan dan keawetan kontruksi perkerasan kaku. Penurunan muka

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PERKERASAN JALAN RAYA ANTARA PERKERASAN LENTUR FLEXIBLE PAVEMENT DENGAN PERKERASAN KAKU RIGID PAVEMENT STUDI KASUS PADA RUAS JALAN SEKAMPUNG –

Gambar 4.3 Hasil perancangan tebal perkerasan kaku, FAA pesawat Boeing 737-900ER untuk tahun 2039 Sumber: Boeing, 2020 Dengan menggunakan kurva Gambar 4.3 masukkan nilai flexural