• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Pengaruh Konsumsi Jahe Asam terhadap Penurunan Dismenore)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Pengaruh Konsumsi Jahe Asam terhadap Penurunan Dismenore)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang  Pubertas

 Pubertas  merupakan masa perkembangan yang ditandai dengan perubahan  merupakan masa perkembangan yang ditandai dengan perubahan cepat pada bentuk, ukuran dan komposisi tubuh (1). Pada perempuan, 2

cepat pada bentuk, ukuran dan komposisi tubuh (1). Pada perempuan, 2 –  –  3 tahun 3 tahun setelah awal

setelah awal pubertas pubertas akan terjadi akan terjadi menarkemenarke (2). (2).  Menarke

 Menarke merupakan mulainya siklus menstruasi, biasanya terjadi antara usia merupakan mulainya siklus menstruasi, biasanya terjadi antara usia 12 hingga 13 tahun. Siklus menstruasi terjadi rata

12 hingga 13 tahun. Siklus menstruasi terjadi rata –  –  rata 28 hari. Selama menstruasi rata 28 hari. Selama menstruasi  beberapa

 beberapa remaja remaja putri putri akan akan merasakan merasakan nyeri nyeri haid, haid, atau atau dalam dalam bahasa bahasa medis medis disebutdisebut dismenore

dismenore  yang disebabkan oleh kejang otot uterus (3). 45  yang disebabkan oleh kejang otot uterus (3). 45 –  – 75% remaja putri75% remaja putri mengalami

mengalami dismenoredismenore dan sekitar 13dan sekitar 13 –  – 51% tidak hadir di sekolah karena51% tidak hadir di sekolah karena dismenoredismenore (4).

(4).  Dismenore Dismenore  terbagi menjadi dua, yaitu  terbagi menjadi dua, yaitu dismenore primer dismenore primer   dan  dan dismenoredismenore  sekunder 

 sekunder ..  Dismenore  Dismenore primer primer   terjadi apabila tidak terdapat gangguan fisik yang  terjadi apabila tidak terdapat gangguan fisik yang menjadi penyebab dan hanya terjadi selama siklus

menjadi penyebab dan hanya terjadi selama siklus  –  –   siklus ovulatorik. Sedangkan  siklus ovulatorik. Sedangkan dismenore sekunder 

dismenore sekunder  timbul karena ada gangguan fisik (3). timbul karena ada gangguan fisik (3).

Pada

Pada dismenore primer dismenore primer  terjadi nyeri spasmodic yang khas dan terasa di perut terjadi nyeri spasmodic yang khas dan terasa di perut  bagian

 bagian bawah bawah dan dan dapat dapat menyebar menyebar ke ke punggung punggung dan dan sepanjang sepanjang paha. paha. 7575 –  –   85%  85%  perempuan

 perempuan mengalami mengalami dismenore dismenore ringan ringan (5). (5). Pasien Pasien melaporkan melaporkan nyeri nyeri saat saat haid,haid, dimana sebanyak 12% nyeri haid sudah parah, 37% nyeri haid sedang, dan 49% dimana sebanyak 12% nyeri haid sudah parah, 37% nyeri haid sedang, dan 49%

(2)

nyeri haid masih ringan. Di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita nyeri haid masih ringan. Di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenore dan 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat, yang mengalami dismenore dan 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Bahkan di menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Bahkan di  perkirakan

 perkirakan para para perempuan perempuan di di Amerika Amerika kehilangan kehilangan 1,7 1,7 juta juta hari hari kerja kerja setiap setiap bulanbulan akibat dismenore (6). Sebuah laporan pada pertengahan tahun 1980 memperkirakan akibat dismenore (6). Sebuah laporan pada pertengahan tahun 1980 memperkirakan kerugian ekonomi di Amerika Serikat karena

kerugian ekonomi di Amerika Serikat karena  dismenore  dismenore  sekitar 2 miliar, dengan  sekitar 2 miliar, dengan lebih dari 600 juta jam kerja yang hilang (7). Di Indonesia angka kejadian

lebih dari 600 juta jam kerja yang hilang (7). Di Indonesia angka kejadian dismenoredismenore  primer

 primer sebesar 54,89% sedangkan sisanya adalah tipe sekunder. Prevalensisebesar 54,89% sedangkan sisanya adalah tipe sekunder. Prevalensi dismenore primer 

dismenore primer   di Indonesia cukup tinggi yaitu 60  di Indonesia cukup tinggi yaitu 60  –  –  70% 70% dan dan 15% 15% mengalamimengalami nyeri yang hebat (6).

nyeri yang hebat (6).  Dismenore

 Dismenore  dapat dikurangi secara farmakologis dan non farmakologis.  dapat dikurangi secara farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis dapat dikurangi dengan obat golongan NSAIDs (Non Steroid Secara farmakologis dapat dikurangi dengan obat golongan NSAIDs (Non Steroid Anti-Infamatory Drugs) diantaranya ada ibu profen, diclofenac, acetaminophen Anti-Infamatory Drugs) diantaranya ada ibu profen, diclofenac, acetaminophen tetapi obat

tetapi obat –  –  obat tersebut menyebabkan ketergantungan dan memiliki kontraindikasi obat tersebut menyebabkan ketergantungan dan memiliki kontraindikasi yaitu hipersensitivitas, ulcus peptic (tukak lambung), perdarahan atau perforasi yaitu hipersensitivitas, ulcus peptic (tukak lambung), perdarahan atau perforasi gastrointestinal, insufisiensi ginjal dan resiko tinggi perdarahan (8). Sedangkan gastrointestinal, insufisiensi ginjal dan resiko tinggi perdarahan (8). Sedangkan secara non farmakologis antara lain dengan pengaturan posisi, teknik relaksasi, secara non farmakologis antara lain dengan pengaturan posisi, teknik relaksasi, manajemen sentuhan, manajemen lingkungan, distraksi, imajinasi, kompres dan manajemen sentuhan, manajemen lingkungan, distraksi, imajinasi, kompres dan  pemberian minuman

 pemberian minuman herbal. Minuman herbal. Minuman dibuat dari dibuat dari beberapa tanaman beberapa tanaman yang dipercayayang dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri. Salah satunya adalah jahe (

dapat mengurangi rasa nyeri. Salah satunya adalah jahe ( Zingibers Officinale  Zingibers Officinale Rosc.Rosc.)) yang dapat berfungsi sebagai analgesik, a

(3)

1.2

1.2 Pertanyaan PenelitianPertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut : “Apakah minuman jahe asam menurun dirumuskan pertanyaan sebagai berikut : “Apakah minuman jahe asam menurunkankan nyeri dismenore primer pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas Nusa nyeri dismenore primer pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas Nusa Cendana Kupang?”

Cendana Kupang?” 1.3

1.3 HipotesisHipotesis

Adapun hipotesis pada penelitian ini : Adapun hipotesis pada penelitian ini : 1.

1. H0 : Hipotesis yang tidak diharapkanH0 : Hipotesis yang tidak diharapkan

Tidak ada hubungan minuman jahe asam terhadap penurunan dismenore primer Tidak ada hubungan minuman jahe asam terhadap penurunan dismenore primer  pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang

 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang 2.

2. H1: Hipotesis yang diharapkanH1: Hipotesis yang diharapkan

Ada hubungan minuman jahe asam terhadap penurunan dismenore primer pada Ada hubungan minuman jahe asam terhadap penurunan dismenore primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang 1.4

1.4 Rumusan MasalahRumusan Masalah

Ruang lingkup permasaahan yang diteliti adalah mencari tahu pengaruh Ruang lingkup permasaahan yang diteliti adalah mencari tahu pengaruh  pemberian

 pemberian jahe jahe asam asam terhadap terhadap penurunan penurunan dismenore dismenore pada pada mahasiswa mahasiswa FakultasFakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang. Penelitian ini akan dilakukan pada Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang. Penelitian ini akan dilakukan pada  bulan Juli 2014.

 bulan Juli 2014.

1.5

1.5 Tujuan PenelitianTujuan Penelitian Tujuan penelitian :

(4)

-- Tujuan Umum :Tujuan Umum : 1.

1. Mengetahui pengaruh minuman rempah jahe asam terhadap dismenorea primerMengetahui pengaruh minuman rempah jahe asam terhadap dismenorea primer -- Tujuan Khusus :Tujuan Khusus :

1.

1. Mengetahui usia responden yang menderita dismenoreMengetahui usia responden yang menderita dismenore 2.

2. Mengetahui skala nyeri dismenore responden sebelum dan setelah diberikanMengetahui skala nyeri dismenore responden sebelum dan setelah diberikan minuman rempah jahe asam

minuman rempah jahe asam 1.6

1.6 Manfaat PenelitianManfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain : Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain : 1.

1. Manfaat teoritisManfaat teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti hal serupa maupun yang berkaitan dengan jahe dan asam

meneliti hal serupa maupun yang berkaitan dengan jahe dan asam

2.

2. Manfaat PraktisManfaat Praktis

--

Dapat memberikan informasi dan solusi bagi remaja dalam mengurangiDapat memberikan informasi dan solusi bagi remaja dalam mengurangi dismenore primer dengan menggunakan rempah-rempah tanpa bahan pengawet dismenore primer dengan menggunakan rempah-rempah tanpa bahan pengawet

--

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan tanaman obat danMemberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan tanaman obat dan

cara mengolahnya agar dapat menjadi penghilang nyeri cara mengolahnya agar dapat menjadi penghilang nyeri

(5)

BAB 2 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

2.1

2.1 Landasan TeoriLandasan Teori 2.1.1

2.1.1 MenstruasiMenstruasi

Menstruasi adalah suatu siklus perdarahan uterus sebagai respon terhadap Menstruasi adalah suatu siklus perdarahan uterus sebagai respon terhadap interaksi kompleks dari hipothalamus, hipofisis dan ovarium. Menstruasi adalah interaksi kompleks dari hipothalamus, hipofisis dan ovarium. Menstruasi adalah  perdarahan

 perdarahan periodik periodik dan dan sekitar sekitar 3030  –  –   40 ml darah keluar saat menstruasi. Siklus  40 ml darah keluar saat menstruasi. Siklus menstruasi bervariasi dari 21

menstruasi bervariasi dari 21 –  –  35 hari dengan lama  35 hari dengan lama menstruasi 3menstruasi 3 –  –  7 hari (4). 7 hari (4). Sebelum terjadi menstruasi terdapat fase

Sebelum terjadi menstruasi terdapat fase –  –  fase lainnya. Fase fase lainnya. Fase –  –  fase tersebut antara fase tersebut antara lain :

lain : a.

a. Fase proliferasiFase proliferasi

Segera setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis dan stadium Segera setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis dan stadium istirahat. Stadium ini berlangsung kira

istirahat. Stadium ini berlangsung kira –  –  kira 5 hari. Kadar estrogen yang meningkat kira 5 hari. Kadar estrogen yang meningkat akan merangsang stroma endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar akan merangsang stroma endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar –  –  kelenjar menjadi hipertrofi dan berproliferasi, dan pembuluh darah menjadi banyak kelenjar menjadi hipertrofi dan berproliferasi, dan pembuluh darah menjadi banyak sekali. Lamanya proliferasi sangat berbeda

sekali. Lamanya proliferasi sangat berbeda  –  –   beda pada setiap orang, dan berakhir  beda pada setiap orang, dan berakhir  pada saat terjadinya ovulasi (3).

 pada saat terjadinya ovulasi (3).  b.

 b. Fase sekresiFase sekresi

Setelah ovulasi, dibawah pengaruh progesteron yang meningkat dan terus Setelah ovulasi, dibawah pengaruh progesteron yang meningkat dan terus diproduksinya estrogen dari korpus luteum, endometrium menebal dan menjadi diproduksinya estrogen dari korpus luteum, endometrium menebal dan menjadi

(6)

seperti beludru. Kelenjar menjadi lebih besar dan berkelok

seperti beludru. Kelenjar menjadi lebih besar dan berkelok  –  –   kelok dan epitel  kelok dan epitel kelenjar menjadi berlipat

kelenjar menjadi berlipat  –  –   lipat. Terjadi infiltrasi leukosit yang banyak, dan  lipat. Terjadi infiltrasi leukosit yang banyak, dan  pembuluh

 pembuluh darah darah menjadi menjadi berbentuk berbentuk spiral spiral dan dan melebar. melebar. Lamanya Lamanya fase fase sekresi sekresi samasama  pada setiap perempuan yaitu 14 ± 2 hari (3).

 pada setiap perempuan yaitu 14 ± 2 hari (3). c.

c. Fase menstruasiFase menstruasi

Korpus luteum berfungsi sampai kira

Korpus luteum berfungsi sampai kira –  –  kira hari ke kira hari ke –  –  23 atau 24 pada siklus 23 atau 24 pada siklus 28 hari, dan kemudian mulai beregresi. Akibatnya terjadi penurunan progesterone 28 hari, dan kemudian mulai beregresi. Akibatnya terjadi penurunan progesterone dan estrogen yang tajam sehingga menghilangkan perangsangan pada endometrium. dan estrogen yang tajam sehingga menghilangkan perangsangan pada endometrium. Perubahan iskemik terjadi pada arteriola dan d

Perubahan iskemik terjadi pada arteriola dan diikuti dengan menstruasi (3).iikuti dengan menstruasi (3).

2.1.2

2.1.2 DismenoreDismenore a.

a. DefinisiDefinisi

Dismenore didefinisikan sebagai menstruasi yang menyakitkan. Kata tersebut Dismenore didefinisikan sebagai menstruasi yang menyakitkan. Kata tersebut  berasal

 berasal dari dari kata kata Yunani Yunani dys dys yang yang berarti berarti sulit sulit / / menyakitkan menyakitkan / / abnormal, abnormal, menomeno  berarti bulan dan rrhea berarti mengalir (7).

 berarti bulan dan rrhea berarti mengalir (7).

 b.

 b. PatofisiologiPatofisiologi

Patofisiologi dismenore sampai saat ini masih belum jelas

Patofisiologi dismenore sampai saat ini masih belum jelas (10). Terjadinya(10). Terjadinya dismenore primer diyakini berhubungan dengan banyak faktor (4)

dismenore primer diyakini berhubungan dengan banyak faktor (4).. Bukti terbaruBukti terbaru menunjukkan bahwa dismenore berhubungan dengan tingkat peningkatan menunjukkan bahwa dismenore berhubungan dengan tingkat peningkatan  prostaglandin yang menyebabkan kontraksi uterus dan iskemia (5)

(7)

Pada dasarnya dismenore primer berhubungan dengan prostaglandin Pada dasarnya dismenore primer berhubungan dengan prostaglandin endometrial, fosfolipid membrane sel dan leukotrien. Setelah ovulasi, asam lemak endometrial, fosfolipid membrane sel dan leukotrien. Setelah ovulasi, asam lemak akan meningkat dalam fosfolipid membrane sel . Lalu asam arakidonat dan asam akan meningkat dalam fosfolipid membrane sel . Lalu asam arakidonat dan asam lemak omega - 7 lainnya dilepaskan dan memulai aliran mekanisme prostaglandin lemak omega - 7 lainnya dilepaskan dan memulai aliran mekanisme prostaglandin dan leukotriene dalam rahim. Hal inilah yang kemudian akan memediasi respon dan leukotriene dalam rahim. Hal inilah yang kemudian akan memediasi respon inflamasi, kram menstruasi dan molimina menstruasi lainnya (7).

inflamasi, kram menstruasi dan molimina menstruasi lainnya (7).

Prostaglandin ( PG ) F2 - alpha adalah hasil metabolism dari asam arakidonat Prostaglandin ( PG ) F2 - alpha adalah hasil metabolism dari asam arakidonat yang merupakan siklooksigenase (COX) yang menyebabkan hypertonus yang merupakan siklooksigenase (COX) yang menyebabkan hypertonus myometrium dan vasokonstriksi sehingga menimbulkan iskemia dan nyeri. Individu myometrium dan vasokonstriksi sehingga menimbulkan iskemia dan nyeri. Individu yang mengalami dismenore primer menghasilkan lebih banyak prostaglandin yang mengalami dismenore primer menghasilkan lebih banyak prostaglandin dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami dismenore. Selain PGF2 dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami dismenore. Selain PGF2  –  –  alpha, PGE2 juga berperan dalam menyebabkan dan meningkatkan dismenore alpha, PGE2 juga berperan dalam menyebabkan dan meningkatkan dismenore  primer (7).

 primer (7).

Leukotriene juga turut berperan dalam menyebabkan dismenore dengan Leukotriene juga turut berperan dalam menyebabkan dismenore dengan meningkatkan sensitivitas serabut saraf nyeri uterus. Peningkatan leukotriene meningkatkan sensitivitas serabut saraf nyeri uterus. Peningkatan leukotriene ditemukan pada remaja putri dan wanita dewasa yang mengalami dismenore. ditemukan pada remaja putri dan wanita dewasa yang mengalami dismenore. Leukotrien

Leukotrien dan dan prostaglandin prostaglandin merupakan merupakan vasokonstriktor vasokonstriktor kuat kuat dan dan mediatormediator inflamasi. Namun peranan yang lebih spesifik dari kedua zat tersebut masih perlu inflamasi. Namun peranan yang lebih spesifik dari kedua zat tersebut masih perlu  penelitian lebih lanjut (7).

(8)

Selain hormon, leukotrien, dan prostaglandin, dismenorea primer juga bisa Selain hormon, leukotrien, dan prostaglandin, dismenorea primer juga bisa diakibatkan oleh adanya tekanan atau faktor kejiwaan. Stres atau tekanan jiwa dapat diakibatkan oleh adanya tekanan atau faktor kejiwaan. Stres atau tekanan jiwa dapat meningkatkan kadar vasopresin dan katekolamin yang menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan kadar vasopresin dan katekolamin yang menyebabkan vasokonstriksi kemudian iskemia pada sel (7).

kemudian iskemia pada sel (7).

Dismenore sekunder disebabkan oleh keadaan patologis seperti fibrosis Dismenore sekunder disebabkan oleh keadaan patologis seperti fibrosis uterus, endometriosis , adenomiosis , dan penyakit tulang panggul (pelvis) lainnya uterus, endometriosis , adenomiosis , dan penyakit tulang panggul (pelvis) lainnya (7).

(7). c.

c. KlasifikasiKlasifikasi

Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, dismenore Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, dismenore dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekund

dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekund er (11)er (11)..

1.

1. Dismenore PrimerDismenore Primer

Dismenore primer

Dismenore primer adalah nyeri haid yadalah nyeri haid yang dijumpai tanpa di aang dijumpai tanpa di adanya danya kelainankelainan  pada

 pada alat- alat alat- alat genital genital yang yang nyata. nyata. Dismenore Dismenore primer primer terjadi bterjadi beberapa eberapa waktu waktu setelahsetelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus- siklus haid pada menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus- siklus haid pada  bulan-

 bulan- bulan bulan pertama pertama setelah setelah menarche menarche umumnya umumnya berjenis berjenis anovulator anovulator yang yang tidaktidak disertai dengan rasa nyeri (11).

disertai dengan rasa nyeri (11).

Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama- sama dengan Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama- sama dengan  permulaan haid dan b

 permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa erlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada jam, walaupun pada beberapa kasusbeberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri adalah kejang berjangkit- jangkit, dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri adalah kejang berjangkit- jangkit,

(9)

 biasanya

 biasanya terbatas terbatas pada pada perut perut bagian bagian bawah, bawah, tetapi tetapi dapat dapat menyebar menyebar ke ke daerahdaerah  pinggang dan paha (11).

 pinggang dan paha (11).

2.

2. Dismenore SekunderDismenore Sekunder

Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainan anatomis Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainan anatomis genitalis. Menurut Hacker (2001) tanda

genitalis. Menurut Hacker (2001) tanda  –  –   tanda klinik dari dismenore sekunder  tanda klinik dari dismenore sekunder adalah endometriosis, radang pelvis, fibroid, adenomiosis, kista ovarium dan adalah endometriosis, radang pelvis, fibroid, adenomiosis, kista ovarium dan kongesti pelvis. Umumnya, dismenore sekunder tidak terbatas pada haid, kurang kongesti pelvis. Umumnya, dismenore sekunder tidak terbatas pada haid, kurang  berhubungan

 berhubungan dengan dengan hari hari pertama pertama haid, haid, terjadi terjadi pada pada perempuan perempuan yang yang lebih lebih tua tua (30- (30-40 th) dan dapat disertai dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan dan 40 th) dan dapat disertai dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan dan  perdarahan yang abnormal) (11).

 perdarahan yang abnormal) (11).

d.

d. Derajat DismenoreDerajat Dismenore

Dismenorea dapat dibagi menjadi 4 tingkatan menurut keparahannya, yaitu (12) : Dismenorea dapat dibagi menjadi 4 tingkatan menurut keparahannya, yaitu (12) : 1) Derajat 0 : tanpa rasa n

1) Derajat 0 : tanpa rasa nyeri dan aktivitas sehari-hari tidak terpengaruh.yeri dan aktivitas sehari-hari tidak terpengaruh.

2) Derajat 1 : nyeri ringan dan memerlukan obat rasa nyeri seperti parasetamol, 2) Derajat 1 : nyeri ringan dan memerlukan obat rasa nyeri seperti parasetamol, antalgin, ponstan, namun aktivitas sehari-hari jarang terpengaruh.

antalgin, ponstan, namun aktivitas sehari-hari jarang terpengaruh.

3) Derajat 2 : nyeri sedang dan tertolong dengan obat penghilang nyeri tetapi 3) Derajat 2 : nyeri sedang dan tertolong dengan obat penghilang nyeri tetapi mengganggu aktivitas sehari-hari.

mengganggu aktivitas sehari-hari.

4) Derajat 3 : nyeri sangat berat dan tidak berkurang walaupun telah memakan obat 4) Derajat 3 : nyeri sangat berat dan tidak berkurang walaupun telah memakan obat dan tidak mampu bekerja. Kasus ini harus diatasi segera dengan berobat ke dokter. dan tidak mampu bekerja. Kasus ini harus diatasi segera dengan berobat ke dokter.

(10)

 Nyeri

 Nyeri bersifat bersifat subjektif subjektif dan dan sangat sangat bersifat bersifat individual. individual. Stimulus Stimulus nyeri nyeri dapatdapat  berupa stimulus

 berupa stimulus yang beyang bersifat fisik rsifat fisik dan dan mental. Nyeri mental. Nyeri dapat dapat diukur dendiukur dengan gan beberapabeberapa metode. Salah satunya dengan

metode. Salah satunya dengan Numeric Rating Scale Numeric Rating Scale (NRS) (9).(NRS) (9).

 Numeric

 Numeric Rating Rating ScaleScale (NRS) digunakan untuk menggantikan penilaian(NRS) digunakan untuk menggantikan penilaian dengan deskripsi kata. Responden menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. dengan deskripsi kata. Responden menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10.  NRS

 NRS merupakan merupakan skala skala nyeri nyeri yang yang paling paling sering sering dan dan lebih lebih banyak banyak digunakan digunakan didi klinik, khususnya pada kondisi akut, NRS digunakan untuk mengukur intensitas klinik, khususnya pada kondisi akut, NRS digunakan untuk mengukur intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi teraupetik (9).

nyeri sebelum dan sesudah intervensi teraupetik (9).

Gambar 2.1 Skala Penilaian Nyeri NRS Gambar 2.1 Skala Penilaian Nyeri NRS

e.

e. Etiologi dan faktor resikoEtiologi dan faktor resiko 1.

1. Dismenore PrimerDismenore Primer

Dismenore primer terjadi pada usia yang lebih muda, timbul setelah

Dismenore primer terjadi pada usia yang lebih muda, timbul setelah

terjadinya siklus haid yang teratur, nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan

terjadinya siklus haid yang teratur, nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan

spesifik, nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua

spesifik, nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua

haid.

(11)

Menurut Manuaba (2001) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Menurut Manuaba (2001) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dismenore primer antara lain (11):

dismenore primer antara lain (11):

1. Faktor Kejiwaan 1. Faktor Kejiwaan

Dismenore primer banyak dialami oleh remaja yang sedang mengalami tahap Dismenore primer banyak dialami oleh remaja yang sedang mengalami tahap  pertumbuhan

 pertumbuhan dan dan perkembangan perkembangan baik baik fisik fisik maupun maupun psikis. psikis. Ketidaksiapan Ketidaksiapan remajaremaja  putri

 putri dalam dalam menghadapi menghadapi perkembangan perkembangan dan dan pertumbuhan pertumbuhan pada pada dirinya dirinya tersebut,tersebut, mengakibatkan gangguan psikis yang akhirnya menyebabkan gangguan fisiknya, mengakibatkan gangguan psikis yang akhirnya menyebabkan gangguan fisiknya, misalnya gangguan haid seperti dismenore (11).

misalnya gangguan haid seperti dismenore (11).

2. Faktor Konstitusi 2. Faktor Konstitusi

Faktor konstitusi berhubungan dengan faktor kejiwaan sebagai penyebab Faktor konstitusi berhubungan dengan faktor kejiwaan sebagai penyebab timbulnya dismenore primer yang dapat menurunkan ketahanan seseorang terhadap timbulnya dismenore primer yang dapat menurunkan ketahanan seseorang terhadap nyeri. Faktor ini antara lain:

nyeri. Faktor ini antara lain:

a). Anemia a). Anemia

Sebagian besar penyebab anemia adalah kekurangan zat besi. Kekurangan zat Sebagian besar penyebab anemia adalah kekurangan zat besi. Kekurangan zat  besi

 besi ini ini dapat dapat menimbulkan menimbulkan gangguan gangguan atau atau hambatan hambatan pada pada pertumbuhan, pertumbuhan, baik baik selsel tubuh maupun sel otak (11).

tubuh maupun sel otak (11).

 b). Penyakit Menahun  b). Penyakit Menahun

(12)

Penyakit menahun yang diderita seorang perempuan akan menyebabkan Penyakit menahun yang diderita seorang perempuan akan menyebabkan tubuh kehilangan terhadap suatu penyakit atau terhadap rasa nyeri. Penyakit yang tubuh kehilangan terhadap suatu penyakit atau terhadap rasa nyeri. Penyakit yang termasuk penyakit menahun dalam hal ini adalah asma dan migraine (11).

termasuk penyakit menahun dalam hal ini adalah asma dan migraine (11).

3. Faktor Endokrin 3. Faktor Endokrin

Kejang pada dismenore primer disebabkan oleh kontraksi yang berlebihan. Kejang pada dismenore primer disebabkan oleh kontraksi yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena endometrium dalam fase sekresi memproduksi Hal ini disebabkan karena endometrium dalam fase sekresi memproduksi  prostaglandin

 prostaglandin F2 F2 α α yang yang menyebabkan menyebabkan kontraksi kontraksi otototot-otot polos. Jika jumlah-otot polos. Jika jumlah  prostagl

 prostaglandin F2 α berlebih akan dilepaskan dalam peredaran darah, maka selainandin F2 α berlebih akan dilepaskan dalam peredaran darah, maka selain dismenore, dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, dan muntah (11).

dismenore, dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, dan muntah (11).

4. Faktor Alergi 4. Faktor Alergi

Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antara dismenore primer Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antara dismenore primer dengan urtikaria, migren atau asma bronkial. Smith menduga bahwa sebab alergi dengan urtikaria, migren atau asma bronkial. Smith menduga bahwa sebab alergi ialah toksin haid (11).

ialah toksin haid (11).

Faktor resiko terjadinya dismenore primer adalah (11): Faktor resiko terjadinya dismenore primer adalah (11): a.

a. Menarche Menarche pada usia lebih awal pada usia lebih awal  Menarche

 Menarche  pada  pada usia usia lebih lebih awal awal menyebabkan menyebabkan alat-alat alat-alat reproduksireproduksi  belum

 belum berfungsi berfungsi secara secara optimal optimal dan dan belum belum siap siap mengalami mengalami perubahanperubahan  perubahan sehingga timbul nyeri ketika menstruasi.

 perubahan sehingga timbul nyeri ketika menstruasi.  b. Belum pernah hamil dan melahirkan

(13)

Perempuan yang hamil biasanya terjadi alergi yang berhubungan Perempuan yang hamil biasanya terjadi alergi yang berhubungan dengan saraf yang menyebabkan adrenalin mengalami penurunan, serta dengan saraf yang menyebabkan adrenalin mengalami penurunan, serta menyebabkan leher rahim melebar sehingga sensasi nyeri haid berkurang menyebabkan leher rahim melebar sehingga sensasi nyeri haid berkurang  bahkan hilang.

 bahkan hilang.

c. Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari) c. Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari)

Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari), menstruasi menimbulkan Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari), menstruasi menimbulkan adanya kontraksi uterus, terjadi lebih lama mengakibatkan uterus lebih sering adanya kontraksi uterus, terjadi lebih lama mengakibatkan uterus lebih sering  berkontraksi,

 berkontraksi, dan dan semakin semakin banyak banyak prostaglandin prostaglandin yang yang dikeluarkan. dikeluarkan. ProduksiProduksi  prostaglandin

 prostaglandin yang byang berlebihan erlebihan menimbulkan menimbulkan rasa rasa nyeri, sedangkan nyeri, sedangkan kontraksikontraksi uterus yang turus menerus menyebabkan suplai darah ke uterus terhenti dan uterus yang turus menerus menyebabkan suplai darah ke uterus terhenti dan terjadi dismenore

terjadi dismenore.. d. Umur

d. Umur

Perempuan semakin tua, lebih sering mengalami menstruasi maka Perempuan semakin tua, lebih sering mengalami menstruasi maka leher rahim bertambah lebar, sehingga pada usia tua kejadian dismenore leher rahim bertambah lebar, sehingga pada usia tua kejadian dismenore  jarang

 jarang ditemukan. ditemukan. Wanita Wanita yang yang mempunyai mempunyai resiko resiko menderita menderita dismenor dismenor ee  primer adalah (11):

 primer adalah (11): a. Konsumsi Alkohol a. Konsumsi Alkohol

Alkohol merupakan racun bagi tubuh. Hati bertanggungjawab Alkohol merupakan racun bagi tubuh. Hati bertanggungjawab terhadap penghancur estrogen untuk disekresi tubuh. Adanya alkohol dalam terhadap penghancur estrogen untuk disekresi tubuh. Adanya alkohol dalam tubuh secara terus menerus dapat mengganggu fungsi hati sehingga estrogen tubuh secara terus menerus dapat mengganggu fungsi hati sehingga estrogen

(14)

tidak dapat disekresi tubuh sehingga estrogen yang menumpuk dalam tubuh tidak dapat disekresi tubuh sehingga estrogen yang menumpuk dalam tubuh dapat merusak pelvis.

dapat merusak pelvis.  b. Perokok

 b. Perokok

Merokok dapat meningkatkan lamanya mensruasi dan meningkatkan Merokok dapat meningkatkan lamanya mensruasi dan meningkatkan lamanya dismenore.

lamanya dismenore.

c. Tidak pernah berolah raga c. Tidak pernah berolah raga

Kejadian dismenore akan meningkat dengan kurangnya aktifitas Kejadian dismenore akan meningkat dengan kurangnya aktifitas selam menstruasi dan kurangnya olah raga, hal ini dapat menyebabkan selam menstruasi dan kurangnya olah raga, hal ini dapat menyebabkan sirkulasi darah dan oksigen menurun. Dampak pada uterus adalah aliran sirkulasi darah dan oksigen menurun. Dampak pada uterus adalah aliran darah dan sirkulasi oksigen pun berkurang dan menyebabkan nyeri.

darah dan sirkulasi oksigen pun berkurang dan menyebabkan nyeri. d. Stres

d. Stres

Stres menimbulkan penekanan sensasi saraf-saraf pinggul dan Stres menimbulkan penekanan sensasi saraf-saraf pinggul dan otot-otot punggung bawah sehingga menyebabkan dismenore (11)

otot punggung bawah sehingga menyebabkan dismenore (11).. 2.

2. Dismenore SekunderDismenore Sekunder

Dismenore sekunder terjadi pada usia yang lebih tua, cenderung timbul

Dismenore sekunder terjadi pada usia yang lebih tua, cenderung timbul

setelah 2 tahun siklus haid teratur, nyeri sering terasa terus menerus dan tumpul,

setelah 2 tahun siklus haid teratur, nyeri sering terasa terus menerus dan tumpul,

nyeri dimulai dari haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah.

nyeri dimulai dari haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah.

Penyebab tersering dismenore sekunder adalah endometriosis dan infeksi

Penyebab tersering dismenore sekunder adalah endometriosis dan infeksi

kronik genitalia. Dismenore sekunder terjadi hanya sekitar 25% (10).

(15)

Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid,

Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid,

adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam

adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam

 perut, dan pemakaian IUD, faktor psikologis yaitu stress (10).

 perut, dan pemakaian IUD, faktor psikologis yaitu stress (10).

f.

f. GejalaGejala

Gejala-gejala nyeri haid diantaranya: rasa sakit yang datang secara tidak

Gejala-gejala nyeri haid diantaranya: rasa sakit yang datang secara tidak

teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian

teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian

 belakang,

 belakang, ke ke kaki, kaki, pangkal pangkal paha paha dan dan vulva vulva (bagian (bagian luar luar alat alat kelamin kelamin wanita).wanita).

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai

 puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang (10

 puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang (10).).

Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti kegelisahan, depresi,

Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti kegelisahan, depresi,

iritabilitas/sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah, mengidam

iritabilitas/sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah, mengidam

makanan dan kadang-kadang perubahan suasana hati yang sangat cepat. Selain itu

makanan dan kadang-kadang perubahan suasana hati yang sangat cepat. Selain itu

 juga

 juga keluhan keluhan fisik fisik seperti seperti payudara payudara terasa terasa sakit sakit atau atau membengkak, membengkak, perut perut kembungkembung

atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, muntah, diare atau

atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, muntah, diare atau

sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat (10).

sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat (10).

1.

1. Dismenore PrimerDismenore Primer

Timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu,

Timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu,

dengan lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah

dengan lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah

atau melahirkan. Nyeri haid ini adalah normal, namun dapat berlebihan

atau melahirkan. Nyeri haid ini adalah normal, namun dapat berlebihan

apabila dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan

(16)

 pembuluh

 pembuluh darah, darah, penyakit penyakit yang yang menahun, menahun, kurang kurang darah, darah, kondisi kondisi tubuh tubuh yangyang

menurun, atau pengaruh hormon prostaglandine. Gejala ini tidak membahayakan

menurun, atau pengaruh hormon prostaglandine. Gejala ini tidak membahayakan

kesehatan (10).

kesehatan (10).

2.

2. Dismenore SekunderDismenore Sekunder

Dismenore sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada suatu

Dismenore sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada suatu

 penyakit. Penyebabnya adalah k

 penyakit. Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista atauelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista atau

 polip,

 polip, tumor tumor sekitar sekitar kandungan, kandungan, atau atau bisa bisa karena karena kelainan kelainan kedudukan kedudukan rahim rahim yangyang

menetap (10).

menetap (10).

g.

g. PenatalaksanaanPenatalaksanaan 1.

1. Dismenore primer (11):Dismenore primer (11):

o

o FarmakologisFarmakologis

 OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)

Upaya farmakologis yang dapat dilakukan untuk menurunkan Upaya farmakologis yang dapat dilakukan untuk menurunkan dismenore adalah dengan memberikan obat analgesik sebagai penghilang rasa dismenore adalah dengan memberikan obat analgesik sebagai penghilang rasa sakit. Obat-obatan ini dapat menurunkan nyeri dan menghambat produksi sakit. Obat-obatan ini dapat menurunkan nyeri dan menghambat produksi  prostaglandin

 prostaglandin dari dari jaringan-jaringan jaringan-jaringan yang yang mengalami mengalami trauma trauma dan dan inflamasiinflamasi yang dapat menghambat reseptor nyeri agar tidak sensitive terhadap stimulus yang dapat menghambat reseptor nyeri agar tidak sensitive terhadap stimulus menyakitkan sebelumnya, contoh obat anti inflamasi nonsteroid adalah aspirin menyakitkan sebelumnya, contoh obat anti inflamasi nonsteroid adalah aspirin dan ibuprofen (11).

dan ibuprofen (11). 

(17)

Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenore primer.

untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenore primer. 

 Dilatasi kanalis servikalisDilatasi kanalis servikalis

Dilatasi kanalis servikalis dapat memberikan keringanan karena dapat Dilatasi kanalis servikalis dapat memberikan keringanan karena dapat memudahkan pengeluaran darah dengan haid dan prostaglandin didalamnya. memudahkan pengeluaran darah dengan haid dan prostaglandin didalamnya.  Neurektomi

 Neurektomi prasakral prasakral (pemotongan (pemotongan urat urat saraf saraf sensorik sensorik antara antara uterus uterus dandan susunan saraf pusat) ditambah dengan neurektomi ovarial (pemotongan urat susunan saraf pusat) ditambah dengan neurektomi ovarial (pemotongan urat saraf sensorik pada diligamentum infundibulum) merupakan tindakan saraf sensorik pada diligamentum infundibulum) merupakan tindakan terakhir, apabila usaha-usaha lainnya gagal.

terakhir, apabila usaha-usaha lainnya gagal.

o

o  Non Farmakologis Non Farmakologis

 Stimulasi dan Masase kutaneusStimulasi dan Masase kutaneus

Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot (1

nyaman karena masase membuat relaksasi otot (11).1). 

 Terapi es dan panasTerapi es dan panas

Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat sensitifitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan sensitifitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan menghambat proses inflamasi. Terapi panas mempunyai keuntungan menghambat proses inflamasi. Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurungkan nyeri dengan memprcepat penyembuhan (11).

menurungkan nyeri dengan memprcepat penyembuhan (11). 

(18)

TENS bekerja dengan memblokir rangsangan nyeri saraf eferen TENS bekerja dengan memblokir rangsangan nyeri saraf eferen sehingga dismenore dapat berkurang (7).

sehingga dismenore dapat berkurang (7). 

 DistraksiDistraksi

Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan nyeri, contoh: menyanyi, brdoa, menceritakan gambar atau foto denaga kertas, nyeri, contoh: menyanyi, brdoa, menceritakan gambar atau foto denaga kertas, mendengar musik dan bermain satu permainan (11).

mendengar musik dan bermain satu permainan (11). 

 RelaksasiRelaksasi

Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan. Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat dan berirama. Contoh: bernafas dalam-dalam dan pelan (11).

lambat dan berirama. Contoh: bernafas dalam-dalam dan pelan (11). 

 ImajinasiImajinasi 

 Minuman RempahMinuman Rempah  Nyeri

 Nyeri haid haid bisa bisa juga juga diatasi diatasi dengan dengan minuman minuman rempah. rempah. Rempah Rempah yangyang digunakan memiliki manfaat sebagai anti radang, anti nyeri dan digunakan memiliki manfaat sebagai anti radang, anti nyeri dan antispasmodik (kejang otot) (9).

antispasmodik (kejang otot) (9). 2.

2. Dismenore SekunderDismenore Sekunder

Pengobatan pada dismenorea sekunder yang paling utama adalah pengobatan Pengobatan pada dismenorea sekunder yang paling utama adalah pengobatan  berdasarkan

 berdasarkan penyebabnya. penyebabnya. Namun, Namun, diperlukan diperlukan juga juga obat-obatan obat-obatan sebagai sebagai terapiterapi simtomatik, misalnya analgetika (12).

(19)

2.1.3

2.1.3 JaheJahe

Jahe (

Jahe ( Zingiber  Zingiber OfficinaleOfficinale Rosc.) adalah salah satu bumbu dapur yang sudah Rosc.) adalah salah satu bumbu dapur yang sudah lama digunakan sebagai tanaman obat. Tanaman jahe termasuk dalam famili lama digunakan sebagai tanaman obat. Tanaman jahe termasuk dalam famili temu-temuan (

temuan ( Zingiberaceae) Zingiberaceae) dan satu famili dengan temu-temuan lainnya yaitudan satu famili dengan temu-temuan lainnya yaitu temulawak (

temulawak (Curcuma xanthorrhizaCurcuma xanthorrhiza  Roxb.), kunyit (  Roxb.), kunyit (Curcuma domesticaCurcuma domestica), kencur), kencur ((kaempferia galangakaempferia galanga) dan lengkuas () dan lengkuas ( Lenguas galaga Lenguas galaga) (13).) (13).

Jahe tersebar luas di brbagai belahan dunia dan telah digunakan sejak zaman Jahe tersebar luas di brbagai belahan dunia dan telah digunakan sejak zaman dahulu. Nama

dahulu. Nama  Zingiber Zingiber  berasal  berasal dari dari bahasa bahasa SansekertaSansekerta “Singaberi”.“Singaberi”. KataKata “Singaberi”

“Singaberi” berasal dari  berasal dari bahasa bahasa ArabArab “Zanzabil”“Zanzabil” atau Yunaniatau Yunani “Zingiberi”“Zingiberi” (13). Di(13). Di setiap negara, jahe mempunyai nama yang berbeda-beda. Diantaranya

setiap negara, jahe mempunyai nama yang berbeda-beda. Diantaranya haliahalia (Malaysia),

(Malaysia), aduadu (India),(India),  ginger ginger (Inggris),(Inggris),  gember gember (Belanda) dan(Belanda) dan  gingembre gingembre (Perancis). Di Indonesia tanaman ini mempunyai beberapa nama daerah antara lain (Perancis). Di Indonesia tanaman ini mempunyai beberapa nama daerah antara lain  jae

 jae (Jawa),(Jawa), jhai jhai (Madura),(Madura), haliahalia (Aceh),(Aceh), lahialahia (Nias),(Nias), lealea (Flores),(Flores), aliaalia (Sumba), dan(Sumba), dan lain sebagainya (13).

lain sebagainya (13).

Taksonomi Jahe : Taksonomi Jahe :

Kingdom

Kingdom : : PlantaePlantae Divisio

Divisio : : PteriophytaPteriophyta Subdivisi

Subdivisi : : AngiospermaAngiosperma Kelas

Kelas : : Mono-cotyledoneaeMono-cotyledoneae Ordo

(20)

Famili

Famili : : ZingiberaceaeZingiberaceae Genus

Genus : : ZingiberZingiber Species

Species : : Zingiber Zingiber OfficinaleOfficinale

(13) (13)

Jahe bisa hidup di tanah dengan ketinggian 200-600 meter di atas permukaan Jahe bisa hidup di tanah dengan ketinggian 200-600 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 2.500-4.000 mm/tahun. Umumnya jahe hanya ditanam di laut dengan curah hujan 2.500-4.000 mm/tahun. Umumnya jahe hanya ditanam di  pekarangan

 pekarangan atau sekitar atau sekitar rumah. Pemanfaatannrumah. Pemanfaatann ya pun ya pun masih terbatas masih terbatas untuk untuk konsumsikonsumsi rumah tangga saja (13).

rumah tangga saja (13).

Rimpang jahe mengandung 2-3% minyak atsiri yang terdiri dari

Rimpang jahe mengandung 2-3% minyak atsiri yang terdiri dari zingiberin, zingiberin, kemferia, limonene, boreneol, sineol, zingiberal, linalool, geraniol, kavikol, kemferia, limonene, boreneol, sineol, zingiberal, linalool, geraniol, kavikol,  zingiberol,

 zingiberol, gingerolgingerol dandan  shogaol. shogaol. Rimpang jahe juga mengandung minyak damarRimpang jahe juga mengandung minyak damar yang terdiri dari

yang terdiri dari zingeron, zingeron, pati, d pati, damar, asam amar, asam organic, organic, asam okasam oksalat, salat, asam asam malat dmalat danan  gingerin.

 gingerin. Rimpang jahe dapat berperan sebaRimpang jahe dapat berperan sebagai anti radang/anti inflamasi (9).gai anti radang/anti inflamasi (9).

Gingerol,

Gingerol, senyama utama dalam jahe, berperan sebagai antioksidan kuatsenyama utama dalam jahe, berperan sebagai antioksidan kuat dalam mengatasi radang. Selain itu, rimpang jahe juga mengandung beberapa zat gizi dalam mengatasi radang. Selain itu, rimpang jahe juga mengandung beberapa zat gizi  penting seperti kalsium, magnesium, zat besi, beta karoten dan vitamin C (9).

 penting seperti kalsium, magnesium, zat besi, beta karoten dan vitamin C (9).

Zat besi yang terkandung dapat mengcegah anemia saat haid. Kalsium dan Zat besi yang terkandung dapat mengcegah anemia saat haid. Kalsium dan vitamin C

vitamin C berguna untuk menenagkan berguna untuk menenagkan saraf dan msaraf dan mengurangi rasa nyengurangi rasa nyeri. eri. SenyawaSenyawa  shogaol

 shogaol dandan  gingerol gingerol dapat berfungsi ssebagai anti mual dan memiliki sifatdapat berfungsi ssebagai anti mual dan memiliki sifat antioksidan yang lebih tinggi dari vitamin E. Saat tubuh mengalami suatu reaksi antioksidan yang lebih tinggi dari vitamin E. Saat tubuh mengalami suatu reaksi

(21)

 peradangan/inflamasi,

 peradangan/inflamasi, tubuh tubuh memprooduksi memprooduksi zat zat yang yang disebut disebut prostaglandin prostaglandin yangyang memicu rasa nyeri. Obat golongan NSAIDs digunakan karena dapat memblok memicu rasa nyeri. Obat golongan NSAIDs digunakan karena dapat memblok  produksi prtaglandin sehingga nyeri akan mereda (9).

 produksi prtaglandin sehingga nyeri akan mereda (9).

Penelitian menunjukan bahwa jahe memiliki efektivitas yang sama dengan Penelitian menunjukan bahwa jahe memiliki efektivitas yang sama dengan ibuprofen dan

ibuprofen dan asam mefenamat dalam asam mefenamat dalam mengurangi dismenore promer mengurangi dismenore promer (9).(9).

2.1.4

2.1.4 AsamAsam

Tanaman asam bukan tanaman asli Indonesia. Ada beberapa literature yang Tanaman asam bukan tanaman asli Indonesia. Ada beberapa literature yang menyebutkan bahwa asam merupakan tanaman asli Gurun Sahara Selatan dan India. menyebutkan bahwa asam merupakan tanaman asli Gurun Sahara Selatan dan India. Orang Arab dan Persia menyebut asam dengan nama

Orang Arab dan Persia menyebut asam dengan nama tamar hindi,tamar hindi,  artinya kurma  artinya kurma india (14).

india (14).

Taksonomi tumbuhan asam jawa sebagai berikut : Taksonomi tumbuhan asam jawa sebagai berikut :

Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Famili : Fabaceae Subfamili : Caesalpinioideae Subfamili : Caesalpinioideae Genus : Tamarindus Genus : Tamarindus Species :

(22)

Kandungan bahan aktif terpenting dari buah asam jawa adalah

Kandungan bahan aktif terpenting dari buah asam jawa adalah xylose xylose (18%).(18%). Sedang bahan lain yang bisa diperoleh antara lain galaktosa (23%), glukosa (55%), Sedang bahan lain yang bisa diperoleh antara lain galaktosa (23%), glukosa (55%), dan

dan arabinosearabinose (4%). Bahan lain yang bisa diperoleh dari buah ini melalui dilusi(4%). Bahan lain yang bisa diperoleh dari buah ini melalui dilusi menggunakan asam dan pemanasan adalah

menggunakan asam dan pemanasan adalah  xyloglycans xyloglycans,, tanninstannins,,  saponins saponins,, ssesquiterpenesesquiterpenes,, alkaloidsalkaloids, dan, dan  phlobatamins phlobatamins (Pauly, 1999). Selain agen-agen yang(Pauly, 1999). Selain agen-agen yang dapat ditemukan di atas, ternyata baru-baru ini juga ditemukan agen aktif yang dapat ditemukan di atas, ternyata baru-baru ini juga ditemukan agen aktif yang sangat bermanfaat dalam bidang medis, yaitu

sangat bermanfaat dalam bidang medis, yaitu anthocyaninanthocyanin (12)(12)..

 Xylose

 Xylose dandan xyloglycans xyloglycans sangat bermanfaat dalam hal kosmetika medis (Pauly,sangat bermanfaat dalam hal kosmetika medis (Pauly, 1999). Sedangkan yang paling bermanfaat dalam hal antiinflamasi dan antipiretika 1999). Sedangkan yang paling bermanfaat dalam hal antiinflamasi dan antipiretika adalah

adalah anthocyaninanthocyanin karena agen tersebut mampu menghambat kerja enzimkarena agen tersebut mampu menghambat kerja enzim cyclooxygenase

cyclooxygenase (COX) sehingga mampu menghambat dilepaskannya prostaglandin(COX) sehingga mampu menghambat dilepaskannya prostaglandin (Nair,

(Nair, et al.et al., 2004). Sedangkan bahan, 2004). Sedangkan bahan tanninstannins,,  saponins saponins, , ssesquiterpenesesquiterpenes,, alkaloidsalkaloids,, dan

dan  phlobatamins phlobatamins akan sangat bermanfaat untuk menenangkan pikiran danakan sangat bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan mengurangi tekanan psikis (12).

mengurangi tekanan psikis (12).

2.1.5

2.1.5 Cara pengolahan minuman jahe asamCara pengolahan minuman jahe asam

Jamu/minuman nyeri haid terdiri dari bahan yang mempunyai khasiat sebagai Jamu/minuman nyeri haid terdiri dari bahan yang mempunyai khasiat sebagai  pengurang

 pengurang nyeri, nyeri, pereda pereda kejang, kejang, dan dan peluruh peluruh haid. haid. Bahan-bahan Bahan-bahan yang yang diperlukandiperlukan untuk membuat ramuan nyeri

untuk membuat ramuan nyeri dismenoredismenore adalah sebagai berikut (9):adalah sebagai berikut (9): a. Jahe merah (pengurang nyeri) 10 gram.

a. Jahe merah (pengurang nyeri) 10 gram.

 b. Buah asam kawak (peluruh haid dan pereda kejang) 10 gram.  b. Buah asam kawak (peluruh haid dan pereda kejang) 10 gram.

(23)

c. Gula merah atau aren (pemanis) 10 gram. c. Gula merah atau aren (pemanis) 10 gram.

d. Air 400 ml. d. Air 400 ml.

Cara pembuatan minuman jahe asam adalah sebagai berikut: jahe dikupas, Cara pembuatan minuman jahe asam adalah sebagai berikut: jahe dikupas, dicuci, kemudian dipotong-potong. Seluruh bahan direbus sampai tersisa 200 ml. Air dicuci, kemudian dipotong-potong. Seluruh bahan direbus sampai tersisa 200 ml. Air rebusan tersebut diminum 1 kali sehari pada hari pertama atau kedua haid, saat rebusan tersebut diminum 1 kali sehari pada hari pertama atau kedua haid, saat mengalami dismenore.

mengalami dismenore. 2.2

2.2 Kerangka TeoriKerangka Teori

Gambar

Gambar 2.2 2.2 Kerangka Kerangka teoriteori

Menstruasi Menstruasi Dismenore Dismenore Primer Primer Peningkatan Peningkatan Prostaglandin Prostaglandin Kontraksi Kontraksi miometrium miometrium Farmakologis : Farmakologis : -- OOAAIINNSS

-- TTeerraappi i HHoorrmmoonnaall -- DDiillaattaassi i KKaannaalliiss

Servikalis Servikalis

Non Farmakologis : Non Farmakologis :

-- StStiimmuullaassi di daan mn maassaassee Kutaneus

Kutaneus

-- TTereraappi i ees s ddaan n ppaannaass -- TTEENNSS

-- DDiissttrraakkssii -- RReellaakkssaassii -- IImmaajjiinnaassii

-- MiMinnumuman an rremempapah h (j(jahahee dan asam)

(24)

Keterangan : Keterangan :

:

: Menimbulkan ; Menimbulkan ; MenyebabkanMenyebabkan

: Menghambat : Menghambat

(25)

BAB 3 BAB 3

METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN

3.1

3.1 Kerangka KonsepKerangka Konsep

Keterangan : Keterangan :

: Diteliti : Diteliti

Gambar 3.1 Kerangka konsep Gambar 3.1 Kerangka konsep

3.2

3.2 Identifikasi VariabelIdentifikasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, antara

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, antara lain sebagai berikut :lain sebagai berikut : 1.

1. Variabel terikat adalah Dismenore PrimerVariabel terikat adalah Dismenore Primer 2.

2. Variabel bebas adalah Minuman Jahe AsamVariabel bebas adalah Minuman Jahe Asam 3.

3. Variabel perancu atau pengganggu adalah makanan yang dikonsumsi respondenVariabel perancu atau pengganggu adalah makanan yang dikonsumsi responden dan aktivitas fisik nya.

dan aktivitas fisik nya.

Minuman Jahe Minuman Jahe Asam Asam (Variabel Bebas) (Variabel Bebas) Dismenore Primer Dismenore Primer (Variabel terikat) (Variabel terikat)

(26)

3.3

3.3 Definisi OperasionalDefinisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional

 No  No 1. 1. Variabel Variabel Minuman Minuman Jahe Asam Jahe Asam Definisi Variabel Definisi Variabel

Terdiri dari jahe Terdiri dari jahe merah 10 gram, asam merah 10 gram, asam 10 gram, gula merah 10 gram, gula merah 10 gram, dan air 400 10 gram, dan air 400 ml. Jahe dikupas, ml. Jahe dikupas, dicuci lalu diiris. dicuci lalu diiris.

Semua bahan

Semua bahan

dimasukan ke dalam dimasukan ke dalam air dan direbus air dan direbus hingga air tersisa 200 hingga air tersisa 200 ml. Minuman ramuan ml. Minuman ramuan rempah ini diminum rempah ini diminum 1 kali dan langsung 1 kali dan langsung habis ketika merasa habis ketika merasa nyeri

nyeri dismenoredismenore yaituyaitu

Cara Ukur Cara Ukur Air yang Air yang digunakan digunakan untuk untuk merebus merebus diukur diukur menggunaka menggunaka n gelas ukur. n gelas ukur. Bahan yang Bahan yang digunakan digunakan ditimbang ditimbang dengan dengan menggunaka menggunaka n timbangan. n timbangan. Hasil Ukur Hasil Ukur Air yang Air yang digunakan digunakan sebanyak 400 sebanyak 400 ml untuk ml untuk  perebusan.  perebusan. Ramuan Ramuan rempah yang rempah yang telah matang telah matang melalui melalui  proses  proses  perebusan  perebusan sebanyak 200 sebanyak 200 ml. ml. Skala Data Skala Data Ratio Ratio

(27)

2. 2.  Nyeri  Nyeri Dismenore Dismenore Primer Primer

2 hari pertama haid. 2 hari pertama haid.

 Nyeri

 Nyeri yang yang terjaditerjadi saat haid diukur saat haid diukur sebelum meminum sebelum meminum ramuan rempah dan ramuan rempah dan 15 menit setelah 15 menit setelah meminum ramuan meminum ramuan rempah jahe asam. rempah jahe asam. Pengukuran Pengukuran dilakukan dengan dilakukan dengan cara melingkari cara melingkari angka pada lembar angka pada lembar  penilaian nyeri.  penilaian nyeri. Alat ukur Alat ukur nyeri nyeri menggunaka menggunaka n lembar n lembar  penilaian  penilaian nyeri NRS nyeri NRS..  Nilai

 Nilai nyerinyeri digambarkan digambarkan dengan dengan menggunaka menggunaka n angka 0-10 n angka 0-10 dimana dimana angka 0 angka 0 menggambar  menggambar  kan kan keadaan keadaan tidak nyeri tidak nyeri dan angka 10 dan angka 10 menggambar  menggambar  kan keadaan kan keadaan nyeri hebat nyeri hebat (tidak dapat (tidak dapat  beraktivitas).  beraktivitas). Ordinal Ordinal

(28)

3.4

3.4 Jenis dan RancanganJenis dan Rancangan

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan desain studi true eksperimen

desain studi true eksperimen Pretest-posttest Control Group  Pretest-posttest Control Group DesignDesign yaitu digunakanyaitu digunakan dua kelompok subyek (kelompok kasus dan kelompok kontrol) yang dipilih secara dua kelompok subyek (kelompok kasus dan kelompok kontrol) yang dipilih secara acak, kedua kelompok tersebut diberi pretest, kemudian kelompok kasus diberi acak, kedua kelompok tersebut diberi pretest, kemudian kelompok kasus diberi  perlakuan, lalu dilakukan posttest pada kelompok kasus maupun kontrol (15).

 perlakuan, lalu dilakukan posttest pada kelompok kasus maupun kontrol (15).

Pada kelompok kasus, sebelumnya diukur skala nyerinya lalu diberi Pada kelompok kasus, sebelumnya diukur skala nyerinya lalu diberi  perlakuan

 perlakuan yaitu yaitu dengan dengan meminum meminum minuman minuman jahe jahe asam. asam. 15 15 menit menit setelah setelah diberidiberi  perlakuan,

 perlakuan, skala skala nyeri nyeri kelompok kelompok ini ini kembali kembali diukur. diukur. 15 15 menit menit ini ini didapat didapat daridari  penelitian

 penelitian sebelumnya sebelumnya tentang tentang pengaruh pengaruh minuman minuman rempah rempah jahe jahe asam asam yangyang menunjukan penurunan tingkat nyeri rata-rata 15 menit setelah perlakuan (9).

menunjukan penurunan tingkat nyeri rata-rata 15 menit setelah perlakuan (9).

X

X O1 O1 X X O2O2

O3 O4

O3 O4

Gambar 3.2 Desain Penelitian Gambar 3.2 Desain Penelitian Keterangan:

Keterangan: X

X == pemberian minuman jahe asam. pemberian minuman jahe asam.

O1 =

O1 = pengukuran skala nyeri awal menggunakan NRS pada kelompok kasus. pengukuran skala nyeri awal menggunakan NRS pada kelompok kasus.

Kelompok Kelompok kasus kasus Kelompok Kelompok kontrol kontrol Sampel Sampel

(29)

O2 =

O2 = pengukuran  pengukuran skala skala nyeri nyeri akhir akhir menggunakan menggunakan NRS NRS 15 15 menit menit setelah setelah diberidiberi minuman

minuman jahe jahe asam.asam.

O3 =

O3 = pengukuran skala nyeri awal menggunakan NRS pada kelompok kontrol. pengukuran skala nyeri awal menggunakan NRS pada kelompok kontrol.

O4

O4 = = pengukuran pengukuran skala skala nyeri nyeri akhir akhir menggunakan menggunakan NRS NRS pada pada kelompok kelompok control.control.

3.5

3.5 Lokasi dan WaktuLokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang pada bulan Mei

Kupang pada bulan Mei –  –  September 2014. Pengambilan data dilakukan pada bulan September 2014. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni

Juni –  –  Agustus 2014. Agustus 2014.

3.6

3.6 Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel 3.6.1

3.6.1 PopulasiPopulasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang.

Universitas Nusa Cendana Kupang.

3.6.2

3.6.2 SampelSampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah  simple random  simple random  sampling 

 sampling   yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa  yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal ini memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis) (16).

dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis) (16).

Digunakan rumus : Digunakan rumus :

(30)

n1 = n2 = 2 ((Z

n1 = n2 = 2 ((Zαα + Z + Zββ)s / (X1-X2)))s / (X1-X2))22

Keterangan : Keterangan :

n1

n1 : : besar besar sampel sampel kelompok kelompok 11

n2

n2 : : besar besar sampel sampel kelompok kelompok 22

s

s : : simpangan simpangan baku baku pada pada 2 2 kelompokkelompok

α

α : tingkat kemaknaan ditentukan oleh peneliti: tingkat kemaknaan ditentukan oleh peneliti

X1-X2 : perbedaaan klinis yang diinginkan dari clinical jugdement X1-X2 : perbedaaan klinis yang diinginkan dari clinical jugdement

Zβ : : power power ditetapkan ditetapkan oleh oleh penelitipeneliti

3.7

3.7 Kriteria Inklusi dan EksklusiKriteria Inklusi dan Eksklusi 1.

(31)

a. mahasiswa yang mengalami

a. mahasiswa yang mengalami dismenoredismenore primer. primer.

 b. mahasiswa yang siklus haidnya teratur (1 bulan sekali mengalami haid).  b. mahasiswa yang siklus haidnya teratur (1 bulan sekali mengalami haid).

c. mahasiswa yang terbiasa, suka, dan

c. mahasiswa yang terbiasa, suka, dan tidak memiliki alergi terhadap bahan rempahtidak memiliki alergi terhadap bahan rempah maupun jamu tradisional.

maupun jamu tradisional.

d. Bersedia menjadi responden. d. Bersedia menjadi responden. 2.

2. Kriteria Kriteria Eksklusi Eksklusi ::

a. mahasiswa yang mengalami kelainan

a. mahasiswa yang mengalami kelainan sistem reproduksi.sistem reproduksi.

 b. mahasiswa yang sudah menikah.  b. mahasiswa yang sudah menikah.

c. mahasiswa yang terbiasa menggunakan terapi untuk mengurangi nyeri haid c. mahasiswa yang terbiasa menggunakan terapi untuk mengurangi nyeri haid (contoh: analgesik atau kiranti).

(contoh: analgesik atau kiranti). 3.8

3.8 Alur Penelitian dan Cara KerjaAlur Penelitian dan Cara Kerja 3.8.1

3.8.1 Alur penelitianAlur penelitian

Alur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Alur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Sampel Sampel

Informed Informed

Kuisioner & Lembar Pe

Kuisioner & Lembar Penilainannilainan Skala Nyeri

(32)

Tabel 3.8.1 Alur Penelitian Tabel 3.8.1 Alur Penelitian

3.8.2 Cara Pengumpulan Data 3.8.2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi eksperimental yaitu observasi yang dilakukan pada hasil perlakuan. eksperimental yaitu observasi yang dilakukan pada hasil perlakuan. Instrumen observasi berupa blanko atau format pengamatan

Instrumen observasi berupa blanko atau format pengamatan (9).(9).

Peneliti membagikan lembar penilaian skala nyeri NRS, cara Peneliti membagikan lembar penilaian skala nyeri NRS, cara  pembuatan minuman jahe asam

 pembuatan minuman jahe asam dan penggunaannya. dan penggunaannya. Lembar skala nyeri diisiLembar skala nyeri diisi oleh responden sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). oleh responden sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Sebelum meminum minuman jahe asam, responden melingkari angka pada Sebelum meminum minuman jahe asam, responden melingkari angka pada lembar penilaian skala nyeri NRS (pretest). Ramuan diminum ketika nyeri lembar penilaian skala nyeri NRS (pretest). Ramuan diminum ketika nyeri dismenore

dismenore mulai dirasakan. 15 menit setelah responden pada kelompok kasusmulai dirasakan. 15 menit setelah responden pada kelompok kasus meminum minuman jahe asam, kembali dilakukan penilaian skala nyeri NRS meminum minuman jahe asam, kembali dilakukan penilaian skala nyeri NRS (posttest) oleh kedua kelompok responden.

(posttest) oleh kedua kelompok responden.

Laporan Hasil Penelitian Laporan Hasil Penelitian Pengolahan Data Penelitian Pengolahan Data Penelitian Kuisioner & Lembar Penilainan Kuisioner & Lembar Penilainan

Skala Nyeri Skala Nyeri

Pemberian Minuman Jahe Asam Pemberian Minuman Jahe Asam

(33)

3.9

3.9 Analisis DataAnalisis Data 3.9.1

3.9.1 Identifikasi DataIdentifikasi Data

Identifikasi data yang diambil merupakan data primer atau langsung dari Identifikasi data yang diambil merupakan data primer atau langsung dari subjek penelitiannya. Data yang diteliti memiliki skala data berupa skala rasio untuk subjek penelitiannya. Data yang diteliti memiliki skala data berupa skala rasio untuk variabel bebas (Minuman Jahe Asam) dan skala ordinal untuk variabel terikat variabel bebas (Minuman Jahe Asam) dan skala ordinal untuk variabel terikat (Dismenore Primer).

(Dismenore Primer).

3.9.2

3.9.2 Jenis Pengolahan DataJenis Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan program komputer Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0. Perhitungan variabel menggunakan uji parametrik

SPSS 17.0. Perhitungan variabel menggunakan uji parametrik regresi linear regresi linear .. 3.10

3.10 Etika PenelitianEtika Penelitian

Dalam penelitian yang melibatkan manusia atau h

Dalam penelitian yang melibatkan manusia atau hewan, peneliti harusewan, peneliti harus memperhatikan isu etik. Beberapa yang harus diperhatikan dalam penelitian ini memperhatikan isu etik. Beberapa yang harus diperhatikan dalam penelitian ini antara lain (9) :

antara lain (9) :

1. Mencantumkan nama dan sumber apabila mengutip karya orang lain. 1. Mencantumkan nama dan sumber apabila mengutip karya orang lain.

2.

2. Informed consent. Informed consent. TujuanTujuan informed consentinformed consent adalah supaya responden mengertiadalah supaya responden mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Responden dapat maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Responden dapat menentukan bersedia ataupun menolak menjadi sampel penelitian.

(34)

3.

3. Anonymity Anonymity yaitu tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur danyaitu tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode.

hanya menuliskan kode. 4.

4. KerahasiaanKerahasiaan (confidentiality)(confidentiality) yang merupakan masalah etika dengan memberikanyang merupakan masalah etika dengan memberikan  jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah  jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. lainnya. 3.11

3.11 Jadwal Kegiatan PenelitianJadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan (bulan) Waktu Pelaksanaan (bulan) Mei

Mei Juni Juni Juli Juli Agt Agt SepSep 1

1 Persiapan Persiapan proposalproposal 2

2 Seminar Seminar proposalproposal 3 Penelitian

3 Penelitian 4

4 Pengumpulan Pengumpulan datadata 5

5 Pengolahan Pengolahan datadata 6

6 Seminar Seminar HasilHasil 7 Skripsi

7 Skripsi

Tabel 3.11 Jadwal Kegiatan Penelitian Tabel 3.11 Jadwal Kegiatan Penelitian 3.12

3.12 Rencana AnggaranRencana Anggaran

No Uraian

No Uraian Volume Volume BiayaBiaya Satuan Satuan

Total Biaya Total Biaya 1

1 Kertas Kertas 1 1 Rim Rim Rp Rp 40.000 40.000 Rp Rp 40.00040.000 2

2 Tinta Tinta 3 3 Buah Buah Rp Rp 35.000 35.000 Rp Rp 105.000105.000 3

(35)

4

4 Foto Foto kopi kopi informed informed consent consent Lbr Lbr Rp Rp 150 150 RpRp 5

5 Transportasi Transportasi Ltr Ltr Rp Rp 6.500 6.500 RpRp 6

6 Hadiah Hadiah subjek subjek Orang Orang Rp Rp 7.500 7.500 RpRp 7 7 Jahe Jahe Rp Rp RpRp 8 8 Asam Asam Rp Rp RpRp 9 9 Air Air Rp Rp RpRp 10

10 Gula merah Gula merah Rp Rp RpRp

Total Rp.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

1.

1. Rogol Rogol AD, AD, Roemmich Roemmich JN, JN, Clark Clark PA. PA. Adolescent Adolescent Health. Health. Growth Growth of of PubertyPuberty [Internet]. 2002;31:192

[Internet]. 2002;31:192 –  – 200. Available from:200. Available from:

http://peds.stanford.edu/Rotations/adolescent_medicine/documents/jahgrowth http://peds.stanford.edu/Rotations/adolescent_medicine/documents/jahgrowth atpuberty.pdf

atpuberty.pdf 2.

2. Batubara Batubara JRL. JRL. Sari Sari Pediatri. Pediatri. Adolesc Adolesc Dev Dev (Perkembangan (Perkembangan Remaja) Remaja) [Internet].[Internet]. 2010;12(1):21

2010;12(1):21 –  – 9. Available 9. Available from: http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-1-from: http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-1-5.pdf

5.pdf 3.

3. Price S. Patofisiologi : Konsep Klinis ProsesPrice S. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit. 6th ed.- Proses Penyakit. 6th ed. Hriawati, editor. Jakarta: EGC; 2012.

Hriawati, editor. Jakarta: EGC; 2012. 4.

4. Alam Alam S, S, Hamiki, Hamiki, Sembiring Sembiring T, T, Deliana Deliana M, M, Lubis Lubis SM. SM. PaediatricaPaediatrica Indonesiana. Sch Perform pubertal Adolesc with d

Indonesiana. Sch Perform pubertal Adolesc with d ysmenorrhea [Internet].ysmenorrhea [Internet]. 2011;51(4):213

2011;51(4):213 –  – 6. Available from:6. Available from:

http://paediatricaindonesiana.org/pdffile/51-4-6.pdf http://paediatricaindonesiana.org/pdffile/51-4-6.pdf 5.

5. Abbaspour Abbaspour Z, Z, Rostami Rostami M, M, Najjar Najjar S. S. J J Res Res Health Health Sci. Sci. Eff Eff Exerc Exerc PrimPrim Dysmenorrhea [Internet]. 2004;4(2):26

Dysmenorrhea [Internet]. 2004;4(2):26 –  –  31. Available from: 31. Available from: http://jrhs.umsha.ac.ir/index.php/JRHS/article/view/482/pdf_16 http://jrhs.umsha.ac.ir/index.php/JRHS/article/view/482/pdf_16 6.

6. Purwanti Purwanti S. S. Jurnal Jurnal Kebidanan. Kebidanan. Anal Anal Perbedaan Perbedaan Ter Ter Dismenore Dismenore dengan dengan MetodMetod Effleurage, Kneading dan Yoga dalam mengatasi Dismenore [Internet].

Effleurage, Kneading dan Yoga dalam mengatasi Dismenore [Internet]. 2013;V:10

2013;V:10 –  – 5. Available from:5. Available from:

http://journal.akbideub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/106/105 http://journal.akbideub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/106/105 7.

7. Hillard Hillard PJA. PJA. Pediatrics Pediatrics in in Review Review [Internet]. [Internet]. Chicago; Chicago; 2006. 2006. Available Available from:from: https://pedclerk.uchicago.edu/sites/pedclerk.uchicago.edu/files/uploads/Dysm https://pedclerk.uchicago.edu/sites/pedclerk.uchicago.edu/files/uploads/Dysm enorrhea.PIR_.2006.pdf

enorrhea.PIR_.2006.pdf 8.

8. Anugraheni Anugraheni VMD, VMD, Wahyuningsih Wahyuningsih A. A. Jurnal Jurnal STIKES. STIKES. Ef Ef kompres kompres hangathangat dalam menurunkan intensitas nyeri dysmenorrhea pada

dalam menurunkan intensitas nyeri dysmenorrhea pada mahasiswi STIKESmahasiswi STIKES RS Baptis Kediri [Internet]. 2013;6(1):1

RS Baptis Kediri [Internet]. 2013;6(1):1 –  –  10. Available from: 10. Available from:

http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/stikes/article/view/18838/18533 http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/stikes/article/view/18838/18533 9.

9. Kinanti Kinanti WA. WA. Pengaruh Pengaruh Minuman Minuman Rempah Rempah Jahe Jahe Asam Asam dalam dalam MengurangiMengurangi  Nyeri Dismenore Primer pada Mahasiswi Keperawatan Angkatan 2010-2012  Nyeri Dismenore Primer pada Mahasiswi Keperawatan Angkatan 2010-2012

Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Purwokerto: UNIVERSITAS Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Purwokerto: UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN; 2013.

Gambar

Gambar 2.1 Skala Penilaian Nyeri NRSGambar 2.1 Skala Penilaian Nyeri NRS
Gambar 3.1 Kerangka konsepGambar 3.1 Kerangka konsep
Tabel 3.1 Definisi OperasionalTabel 3.1 Definisi Operasional
Gambar 3.2 Desain PenelitianGambar 3.2 Desain Penelitian Keterangan:
+3

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillahirobbil’alamin yang selalu penulis panjatkan atas nikmat yang senantiasa Allah SWT limpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi penelitian ini

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu: “Apakah pemberian coklat hitam efektiv dalam menurunkan tekanan darah pada

[r]

Syarat mutu biji kakao menurut SNI 2323-2008 ditentukan berdasarkan adanya serangga hidup atau benda asing, kadar air, adanya biji berbau asap abnormal atau berbau asing lainnya,

Ketentuan Pasal 11 ayat (1) dan Pasal 49 ayat (2) UU Kekarantinaan Kesehatan mengatur adanya pertimbangan kedaulatan negara, keamanan, ekonomi, sosial, dan budaya dalam

Penyata Harta dan Tanggungan dan Penyata Penerimaan dan Pembayaran Majlis Daerah Kota Marudu/Pitas bagi tahun berakhir 31 Disember 2003 telah diaudit oleh wakil saya. Pihak

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah strategi yang dilakukan Pemerintah Daerah

Dengan demikian multimedia dapat diartikan sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi)