1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang Pubertas
Pubertas merupakan masa perkembangan yang ditandai dengan perubahan merupakan masa perkembangan yang ditandai dengan perubahan cepat pada bentuk, ukuran dan komposisi tubuh (1). Pada perempuan, 2
cepat pada bentuk, ukuran dan komposisi tubuh (1). Pada perempuan, 2 – – 3 tahun 3 tahun setelah awal
setelah awal pubertas pubertas akan terjadi akan terjadi menarkemenarke (2). (2). Menarke
Menarke merupakan mulainya siklus menstruasi, biasanya terjadi antara usia merupakan mulainya siklus menstruasi, biasanya terjadi antara usia 12 hingga 13 tahun. Siklus menstruasi terjadi rata
12 hingga 13 tahun. Siklus menstruasi terjadi rata – – rata 28 hari. Selama menstruasi rata 28 hari. Selama menstruasi beberapa
beberapa remaja remaja putri putri akan akan merasakan merasakan nyeri nyeri haid, haid, atau atau dalam dalam bahasa bahasa medis medis disebutdisebut dismenore
dismenore yang disebabkan oleh kejang otot uterus (3). 45 yang disebabkan oleh kejang otot uterus (3). 45 – – 75% remaja putri75% remaja putri mengalami
mengalami dismenoredismenore dan sekitar 13dan sekitar 13 – – 51% tidak hadir di sekolah karena51% tidak hadir di sekolah karena dismenoredismenore (4).
(4). Dismenore Dismenore terbagi menjadi dua, yaitu terbagi menjadi dua, yaitu dismenore primer dismenore primer dan dan dismenoredismenore sekunder
sekunder .. Dismenore Dismenore primer primer terjadi apabila tidak terdapat gangguan fisik yang terjadi apabila tidak terdapat gangguan fisik yang menjadi penyebab dan hanya terjadi selama siklus
menjadi penyebab dan hanya terjadi selama siklus – – siklus ovulatorik. Sedangkan siklus ovulatorik. Sedangkan dismenore sekunder
dismenore sekunder timbul karena ada gangguan fisik (3). timbul karena ada gangguan fisik (3).
Pada
Pada dismenore primer dismenore primer terjadi nyeri spasmodic yang khas dan terasa di perut terjadi nyeri spasmodic yang khas dan terasa di perut bagian
bagian bawah bawah dan dan dapat dapat menyebar menyebar ke ke punggung punggung dan dan sepanjang sepanjang paha. paha. 7575 – – 85% 85% perempuan
perempuan mengalami mengalami dismenore dismenore ringan ringan (5). (5). Pasien Pasien melaporkan melaporkan nyeri nyeri saat saat haid,haid, dimana sebanyak 12% nyeri haid sudah parah, 37% nyeri haid sedang, dan 49% dimana sebanyak 12% nyeri haid sudah parah, 37% nyeri haid sedang, dan 49%
nyeri haid masih ringan. Di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita nyeri haid masih ringan. Di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenore dan 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat, yang mengalami dismenore dan 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Bahkan di menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Bahkan di perkirakan
perkirakan para para perempuan perempuan di di Amerika Amerika kehilangan kehilangan 1,7 1,7 juta juta hari hari kerja kerja setiap setiap bulanbulan akibat dismenore (6). Sebuah laporan pada pertengahan tahun 1980 memperkirakan akibat dismenore (6). Sebuah laporan pada pertengahan tahun 1980 memperkirakan kerugian ekonomi di Amerika Serikat karena
kerugian ekonomi di Amerika Serikat karena dismenore dismenore sekitar 2 miliar, dengan sekitar 2 miliar, dengan lebih dari 600 juta jam kerja yang hilang (7). Di Indonesia angka kejadian
lebih dari 600 juta jam kerja yang hilang (7). Di Indonesia angka kejadian dismenoredismenore primer
primer sebesar 54,89% sedangkan sisanya adalah tipe sekunder. Prevalensisebesar 54,89% sedangkan sisanya adalah tipe sekunder. Prevalensi dismenore primer
dismenore primer di Indonesia cukup tinggi yaitu 60 di Indonesia cukup tinggi yaitu 60 – – 70% 70% dan dan 15% 15% mengalamimengalami nyeri yang hebat (6).
nyeri yang hebat (6). Dismenore
Dismenore dapat dikurangi secara farmakologis dan non farmakologis. dapat dikurangi secara farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis dapat dikurangi dengan obat golongan NSAIDs (Non Steroid Secara farmakologis dapat dikurangi dengan obat golongan NSAIDs (Non Steroid Anti-Infamatory Drugs) diantaranya ada ibu profen, diclofenac, acetaminophen Anti-Infamatory Drugs) diantaranya ada ibu profen, diclofenac, acetaminophen tetapi obat
tetapi obat – – obat tersebut menyebabkan ketergantungan dan memiliki kontraindikasi obat tersebut menyebabkan ketergantungan dan memiliki kontraindikasi yaitu hipersensitivitas, ulcus peptic (tukak lambung), perdarahan atau perforasi yaitu hipersensitivitas, ulcus peptic (tukak lambung), perdarahan atau perforasi gastrointestinal, insufisiensi ginjal dan resiko tinggi perdarahan (8). Sedangkan gastrointestinal, insufisiensi ginjal dan resiko tinggi perdarahan (8). Sedangkan secara non farmakologis antara lain dengan pengaturan posisi, teknik relaksasi, secara non farmakologis antara lain dengan pengaturan posisi, teknik relaksasi, manajemen sentuhan, manajemen lingkungan, distraksi, imajinasi, kompres dan manajemen sentuhan, manajemen lingkungan, distraksi, imajinasi, kompres dan pemberian minuman
pemberian minuman herbal. Minuman herbal. Minuman dibuat dari dibuat dari beberapa tanaman beberapa tanaman yang dipercayayang dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri. Salah satunya adalah jahe (
dapat mengurangi rasa nyeri. Salah satunya adalah jahe ( Zingibers Officinale Zingibers Officinale Rosc.Rosc.)) yang dapat berfungsi sebagai analgesik, a
1.2
1.2 Pertanyaan PenelitianPertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut : “Apakah minuman jahe asam menurun dirumuskan pertanyaan sebagai berikut : “Apakah minuman jahe asam menurunkankan nyeri dismenore primer pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas Nusa nyeri dismenore primer pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas Nusa Cendana Kupang?”
Cendana Kupang?” 1.3
1.3 HipotesisHipotesis
Adapun hipotesis pada penelitian ini : Adapun hipotesis pada penelitian ini : 1.
1. H0 : Hipotesis yang tidak diharapkanH0 : Hipotesis yang tidak diharapkan
Tidak ada hubungan minuman jahe asam terhadap penurunan dismenore primer Tidak ada hubungan minuman jahe asam terhadap penurunan dismenore primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang 2.
2. H1: Hipotesis yang diharapkanH1: Hipotesis yang diharapkan
Ada hubungan minuman jahe asam terhadap penurunan dismenore primer pada Ada hubungan minuman jahe asam terhadap penurunan dismenore primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang 1.4
1.4 Rumusan MasalahRumusan Masalah
Ruang lingkup permasaahan yang diteliti adalah mencari tahu pengaruh Ruang lingkup permasaahan yang diteliti adalah mencari tahu pengaruh pemberian
pemberian jahe jahe asam asam terhadap terhadap penurunan penurunan dismenore dismenore pada pada mahasiswa mahasiswa FakultasFakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang. Penelitian ini akan dilakukan pada Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli 2014.
bulan Juli 2014.
1.5
1.5 Tujuan PenelitianTujuan Penelitian Tujuan penelitian :
-- Tujuan Umum :Tujuan Umum : 1.
1. Mengetahui pengaruh minuman rempah jahe asam terhadap dismenorea primerMengetahui pengaruh minuman rempah jahe asam terhadap dismenorea primer -- Tujuan Khusus :Tujuan Khusus :
1.
1. Mengetahui usia responden yang menderita dismenoreMengetahui usia responden yang menderita dismenore 2.
2. Mengetahui skala nyeri dismenore responden sebelum dan setelah diberikanMengetahui skala nyeri dismenore responden sebelum dan setelah diberikan minuman rempah jahe asam
minuman rempah jahe asam 1.6
1.6 Manfaat PenelitianManfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain : Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain : 1.
1. Manfaat teoritisManfaat teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti hal serupa maupun yang berkaitan dengan jahe dan asam
meneliti hal serupa maupun yang berkaitan dengan jahe dan asam
2.
2. Manfaat PraktisManfaat Praktis
--
Dapat memberikan informasi dan solusi bagi remaja dalam mengurangiDapat memberikan informasi dan solusi bagi remaja dalam mengurangi dismenore primer dengan menggunakan rempah-rempah tanpa bahan pengawet dismenore primer dengan menggunakan rempah-rempah tanpa bahan pengawet--
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan tanaman obat danMemberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan tanaman obat dancara mengolahnya agar dapat menjadi penghilang nyeri cara mengolahnya agar dapat menjadi penghilang nyeri
BAB 2 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1 Landasan TeoriLandasan Teori 2.1.1
2.1.1 MenstruasiMenstruasi
Menstruasi adalah suatu siklus perdarahan uterus sebagai respon terhadap Menstruasi adalah suatu siklus perdarahan uterus sebagai respon terhadap interaksi kompleks dari hipothalamus, hipofisis dan ovarium. Menstruasi adalah interaksi kompleks dari hipothalamus, hipofisis dan ovarium. Menstruasi adalah perdarahan
perdarahan periodik periodik dan dan sekitar sekitar 3030 – – 40 ml darah keluar saat menstruasi. Siklus 40 ml darah keluar saat menstruasi. Siklus menstruasi bervariasi dari 21
menstruasi bervariasi dari 21 – – 35 hari dengan lama 35 hari dengan lama menstruasi 3menstruasi 3 – – 7 hari (4). 7 hari (4). Sebelum terjadi menstruasi terdapat fase
Sebelum terjadi menstruasi terdapat fase – – fase lainnya. Fase fase lainnya. Fase – – fase tersebut antara fase tersebut antara lain :
lain : a.
a. Fase proliferasiFase proliferasi
Segera setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis dan stadium Segera setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis dan stadium istirahat. Stadium ini berlangsung kira
istirahat. Stadium ini berlangsung kira – – kira 5 hari. Kadar estrogen yang meningkat kira 5 hari. Kadar estrogen yang meningkat akan merangsang stroma endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar akan merangsang stroma endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar – – kelenjar menjadi hipertrofi dan berproliferasi, dan pembuluh darah menjadi banyak kelenjar menjadi hipertrofi dan berproliferasi, dan pembuluh darah menjadi banyak sekali. Lamanya proliferasi sangat berbeda
sekali. Lamanya proliferasi sangat berbeda – – beda pada setiap orang, dan berakhir beda pada setiap orang, dan berakhir pada saat terjadinya ovulasi (3).
pada saat terjadinya ovulasi (3). b.
b. Fase sekresiFase sekresi
Setelah ovulasi, dibawah pengaruh progesteron yang meningkat dan terus Setelah ovulasi, dibawah pengaruh progesteron yang meningkat dan terus diproduksinya estrogen dari korpus luteum, endometrium menebal dan menjadi diproduksinya estrogen dari korpus luteum, endometrium menebal dan menjadi
seperti beludru. Kelenjar menjadi lebih besar dan berkelok
seperti beludru. Kelenjar menjadi lebih besar dan berkelok – – kelok dan epitel kelok dan epitel kelenjar menjadi berlipat
kelenjar menjadi berlipat – – lipat. Terjadi infiltrasi leukosit yang banyak, dan lipat. Terjadi infiltrasi leukosit yang banyak, dan pembuluh
pembuluh darah darah menjadi menjadi berbentuk berbentuk spiral spiral dan dan melebar. melebar. Lamanya Lamanya fase fase sekresi sekresi samasama pada setiap perempuan yaitu 14 ± 2 hari (3).
pada setiap perempuan yaitu 14 ± 2 hari (3). c.
c. Fase menstruasiFase menstruasi
Korpus luteum berfungsi sampai kira
Korpus luteum berfungsi sampai kira – – kira hari ke kira hari ke – – 23 atau 24 pada siklus 23 atau 24 pada siklus 28 hari, dan kemudian mulai beregresi. Akibatnya terjadi penurunan progesterone 28 hari, dan kemudian mulai beregresi. Akibatnya terjadi penurunan progesterone dan estrogen yang tajam sehingga menghilangkan perangsangan pada endometrium. dan estrogen yang tajam sehingga menghilangkan perangsangan pada endometrium. Perubahan iskemik terjadi pada arteriola dan d
Perubahan iskemik terjadi pada arteriola dan diikuti dengan menstruasi (3).iikuti dengan menstruasi (3).
2.1.2
2.1.2 DismenoreDismenore a.
a. DefinisiDefinisi
Dismenore didefinisikan sebagai menstruasi yang menyakitkan. Kata tersebut Dismenore didefinisikan sebagai menstruasi yang menyakitkan. Kata tersebut berasal
berasal dari dari kata kata Yunani Yunani dys dys yang yang berarti berarti sulit sulit / / menyakitkan menyakitkan / / abnormal, abnormal, menomeno berarti bulan dan rrhea berarti mengalir (7).
berarti bulan dan rrhea berarti mengalir (7).
b.
b. PatofisiologiPatofisiologi
Patofisiologi dismenore sampai saat ini masih belum jelas
Patofisiologi dismenore sampai saat ini masih belum jelas (10). Terjadinya(10). Terjadinya dismenore primer diyakini berhubungan dengan banyak faktor (4)
dismenore primer diyakini berhubungan dengan banyak faktor (4).. Bukti terbaruBukti terbaru menunjukkan bahwa dismenore berhubungan dengan tingkat peningkatan menunjukkan bahwa dismenore berhubungan dengan tingkat peningkatan prostaglandin yang menyebabkan kontraksi uterus dan iskemia (5)
Pada dasarnya dismenore primer berhubungan dengan prostaglandin Pada dasarnya dismenore primer berhubungan dengan prostaglandin endometrial, fosfolipid membrane sel dan leukotrien. Setelah ovulasi, asam lemak endometrial, fosfolipid membrane sel dan leukotrien. Setelah ovulasi, asam lemak akan meningkat dalam fosfolipid membrane sel . Lalu asam arakidonat dan asam akan meningkat dalam fosfolipid membrane sel . Lalu asam arakidonat dan asam lemak omega - 7 lainnya dilepaskan dan memulai aliran mekanisme prostaglandin lemak omega - 7 lainnya dilepaskan dan memulai aliran mekanisme prostaglandin dan leukotriene dalam rahim. Hal inilah yang kemudian akan memediasi respon dan leukotriene dalam rahim. Hal inilah yang kemudian akan memediasi respon inflamasi, kram menstruasi dan molimina menstruasi lainnya (7).
inflamasi, kram menstruasi dan molimina menstruasi lainnya (7).
Prostaglandin ( PG ) F2 - alpha adalah hasil metabolism dari asam arakidonat Prostaglandin ( PG ) F2 - alpha adalah hasil metabolism dari asam arakidonat yang merupakan siklooksigenase (COX) yang menyebabkan hypertonus yang merupakan siklooksigenase (COX) yang menyebabkan hypertonus myometrium dan vasokonstriksi sehingga menimbulkan iskemia dan nyeri. Individu myometrium dan vasokonstriksi sehingga menimbulkan iskemia dan nyeri. Individu yang mengalami dismenore primer menghasilkan lebih banyak prostaglandin yang mengalami dismenore primer menghasilkan lebih banyak prostaglandin dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami dismenore. Selain PGF2 dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami dismenore. Selain PGF2 – – alpha, PGE2 juga berperan dalam menyebabkan dan meningkatkan dismenore alpha, PGE2 juga berperan dalam menyebabkan dan meningkatkan dismenore primer (7).
primer (7).
Leukotriene juga turut berperan dalam menyebabkan dismenore dengan Leukotriene juga turut berperan dalam menyebabkan dismenore dengan meningkatkan sensitivitas serabut saraf nyeri uterus. Peningkatan leukotriene meningkatkan sensitivitas serabut saraf nyeri uterus. Peningkatan leukotriene ditemukan pada remaja putri dan wanita dewasa yang mengalami dismenore. ditemukan pada remaja putri dan wanita dewasa yang mengalami dismenore. Leukotrien
Leukotrien dan dan prostaglandin prostaglandin merupakan merupakan vasokonstriktor vasokonstriktor kuat kuat dan dan mediatormediator inflamasi. Namun peranan yang lebih spesifik dari kedua zat tersebut masih perlu inflamasi. Namun peranan yang lebih spesifik dari kedua zat tersebut masih perlu penelitian lebih lanjut (7).
Selain hormon, leukotrien, dan prostaglandin, dismenorea primer juga bisa Selain hormon, leukotrien, dan prostaglandin, dismenorea primer juga bisa diakibatkan oleh adanya tekanan atau faktor kejiwaan. Stres atau tekanan jiwa dapat diakibatkan oleh adanya tekanan atau faktor kejiwaan. Stres atau tekanan jiwa dapat meningkatkan kadar vasopresin dan katekolamin yang menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan kadar vasopresin dan katekolamin yang menyebabkan vasokonstriksi kemudian iskemia pada sel (7).
kemudian iskemia pada sel (7).
Dismenore sekunder disebabkan oleh keadaan patologis seperti fibrosis Dismenore sekunder disebabkan oleh keadaan patologis seperti fibrosis uterus, endometriosis , adenomiosis , dan penyakit tulang panggul (pelvis) lainnya uterus, endometriosis , adenomiosis , dan penyakit tulang panggul (pelvis) lainnya (7).
(7). c.
c. KlasifikasiKlasifikasi
Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, dismenore Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, dismenore dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekund
dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekund er (11)er (11)..
1.
1. Dismenore PrimerDismenore Primer
Dismenore primer
Dismenore primer adalah nyeri haid yadalah nyeri haid yang dijumpai tanpa di aang dijumpai tanpa di adanya danya kelainankelainan pada
pada alat- alat alat- alat genital genital yang yang nyata. nyata. Dismenore Dismenore primer primer terjadi bterjadi beberapa eberapa waktu waktu setelahsetelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus- siklus haid pada menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus- siklus haid pada bulan-
bulan- bulan bulan pertama pertama setelah setelah menarche menarche umumnya umumnya berjenis berjenis anovulator anovulator yang yang tidaktidak disertai dengan rasa nyeri (11).
disertai dengan rasa nyeri (11).
Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama- sama dengan Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama- sama dengan permulaan haid dan b
permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa erlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada jam, walaupun pada beberapa kasusbeberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri adalah kejang berjangkit- jangkit, dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri adalah kejang berjangkit- jangkit,
biasanya
biasanya terbatas terbatas pada pada perut perut bagian bagian bawah, bawah, tetapi tetapi dapat dapat menyebar menyebar ke ke daerahdaerah pinggang dan paha (11).
pinggang dan paha (11).
2.
2. Dismenore SekunderDismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainan anatomis Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainan anatomis genitalis. Menurut Hacker (2001) tanda
genitalis. Menurut Hacker (2001) tanda – – tanda klinik dari dismenore sekunder tanda klinik dari dismenore sekunder adalah endometriosis, radang pelvis, fibroid, adenomiosis, kista ovarium dan adalah endometriosis, radang pelvis, fibroid, adenomiosis, kista ovarium dan kongesti pelvis. Umumnya, dismenore sekunder tidak terbatas pada haid, kurang kongesti pelvis. Umumnya, dismenore sekunder tidak terbatas pada haid, kurang berhubungan
berhubungan dengan dengan hari hari pertama pertama haid, haid, terjadi terjadi pada pada perempuan perempuan yang yang lebih lebih tua tua (30- (30-40 th) dan dapat disertai dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan dan 40 th) dan dapat disertai dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan dan perdarahan yang abnormal) (11).
perdarahan yang abnormal) (11).
d.
d. Derajat DismenoreDerajat Dismenore
Dismenorea dapat dibagi menjadi 4 tingkatan menurut keparahannya, yaitu (12) : Dismenorea dapat dibagi menjadi 4 tingkatan menurut keparahannya, yaitu (12) : 1) Derajat 0 : tanpa rasa n
1) Derajat 0 : tanpa rasa nyeri dan aktivitas sehari-hari tidak terpengaruh.yeri dan aktivitas sehari-hari tidak terpengaruh.
2) Derajat 1 : nyeri ringan dan memerlukan obat rasa nyeri seperti parasetamol, 2) Derajat 1 : nyeri ringan dan memerlukan obat rasa nyeri seperti parasetamol, antalgin, ponstan, namun aktivitas sehari-hari jarang terpengaruh.
antalgin, ponstan, namun aktivitas sehari-hari jarang terpengaruh.
3) Derajat 2 : nyeri sedang dan tertolong dengan obat penghilang nyeri tetapi 3) Derajat 2 : nyeri sedang dan tertolong dengan obat penghilang nyeri tetapi mengganggu aktivitas sehari-hari.
mengganggu aktivitas sehari-hari.
4) Derajat 3 : nyeri sangat berat dan tidak berkurang walaupun telah memakan obat 4) Derajat 3 : nyeri sangat berat dan tidak berkurang walaupun telah memakan obat dan tidak mampu bekerja. Kasus ini harus diatasi segera dengan berobat ke dokter. dan tidak mampu bekerja. Kasus ini harus diatasi segera dengan berobat ke dokter.
Nyeri
Nyeri bersifat bersifat subjektif subjektif dan dan sangat sangat bersifat bersifat individual. individual. Stimulus Stimulus nyeri nyeri dapatdapat berupa stimulus
berupa stimulus yang beyang bersifat fisik rsifat fisik dan dan mental. Nyeri mental. Nyeri dapat dapat diukur dendiukur dengan gan beberapabeberapa metode. Salah satunya dengan
metode. Salah satunya dengan Numeric Rating Scale Numeric Rating Scale (NRS) (9).(NRS) (9).
Numeric
Numeric Rating Rating ScaleScale (NRS) digunakan untuk menggantikan penilaian(NRS) digunakan untuk menggantikan penilaian dengan deskripsi kata. Responden menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. dengan deskripsi kata. Responden menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. NRS
NRS merupakan merupakan skala skala nyeri nyeri yang yang paling paling sering sering dan dan lebih lebih banyak banyak digunakan digunakan didi klinik, khususnya pada kondisi akut, NRS digunakan untuk mengukur intensitas klinik, khususnya pada kondisi akut, NRS digunakan untuk mengukur intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi teraupetik (9).
nyeri sebelum dan sesudah intervensi teraupetik (9).
Gambar 2.1 Skala Penilaian Nyeri NRS Gambar 2.1 Skala Penilaian Nyeri NRS
e.
e. Etiologi dan faktor resikoEtiologi dan faktor resiko 1.
1. Dismenore PrimerDismenore Primer
Dismenore primer terjadi pada usia yang lebih muda, timbul setelah
Dismenore primer terjadi pada usia yang lebih muda, timbul setelah
terjadinya siklus haid yang teratur, nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan
terjadinya siklus haid yang teratur, nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan
spesifik, nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua
spesifik, nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua
haid.
Menurut Manuaba (2001) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Menurut Manuaba (2001) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dismenore primer antara lain (11):
dismenore primer antara lain (11):
1. Faktor Kejiwaan 1. Faktor Kejiwaan
Dismenore primer banyak dialami oleh remaja yang sedang mengalami tahap Dismenore primer banyak dialami oleh remaja yang sedang mengalami tahap pertumbuhan
pertumbuhan dan dan perkembangan perkembangan baik baik fisik fisik maupun maupun psikis. psikis. Ketidaksiapan Ketidaksiapan remajaremaja putri
putri dalam dalam menghadapi menghadapi perkembangan perkembangan dan dan pertumbuhan pertumbuhan pada pada dirinya dirinya tersebut,tersebut, mengakibatkan gangguan psikis yang akhirnya menyebabkan gangguan fisiknya, mengakibatkan gangguan psikis yang akhirnya menyebabkan gangguan fisiknya, misalnya gangguan haid seperti dismenore (11).
misalnya gangguan haid seperti dismenore (11).
2. Faktor Konstitusi 2. Faktor Konstitusi
Faktor konstitusi berhubungan dengan faktor kejiwaan sebagai penyebab Faktor konstitusi berhubungan dengan faktor kejiwaan sebagai penyebab timbulnya dismenore primer yang dapat menurunkan ketahanan seseorang terhadap timbulnya dismenore primer yang dapat menurunkan ketahanan seseorang terhadap nyeri. Faktor ini antara lain:
nyeri. Faktor ini antara lain:
a). Anemia a). Anemia
Sebagian besar penyebab anemia adalah kekurangan zat besi. Kekurangan zat Sebagian besar penyebab anemia adalah kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi
besi ini ini dapat dapat menimbulkan menimbulkan gangguan gangguan atau atau hambatan hambatan pada pada pertumbuhan, pertumbuhan, baik baik selsel tubuh maupun sel otak (11).
tubuh maupun sel otak (11).
b). Penyakit Menahun b). Penyakit Menahun
Penyakit menahun yang diderita seorang perempuan akan menyebabkan Penyakit menahun yang diderita seorang perempuan akan menyebabkan tubuh kehilangan terhadap suatu penyakit atau terhadap rasa nyeri. Penyakit yang tubuh kehilangan terhadap suatu penyakit atau terhadap rasa nyeri. Penyakit yang termasuk penyakit menahun dalam hal ini adalah asma dan migraine (11).
termasuk penyakit menahun dalam hal ini adalah asma dan migraine (11).
3. Faktor Endokrin 3. Faktor Endokrin
Kejang pada dismenore primer disebabkan oleh kontraksi yang berlebihan. Kejang pada dismenore primer disebabkan oleh kontraksi yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena endometrium dalam fase sekresi memproduksi Hal ini disebabkan karena endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin
prostaglandin F2 F2 α α yang yang menyebabkan menyebabkan kontraksi kontraksi otototot-otot polos. Jika jumlah-otot polos. Jika jumlah prostagl
prostaglandin F2 α berlebih akan dilepaskan dalam peredaran darah, maka selainandin F2 α berlebih akan dilepaskan dalam peredaran darah, maka selain dismenore, dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, dan muntah (11).
dismenore, dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, dan muntah (11).
4. Faktor Alergi 4. Faktor Alergi
Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antara dismenore primer Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antara dismenore primer dengan urtikaria, migren atau asma bronkial. Smith menduga bahwa sebab alergi dengan urtikaria, migren atau asma bronkial. Smith menduga bahwa sebab alergi ialah toksin haid (11).
ialah toksin haid (11).
Faktor resiko terjadinya dismenore primer adalah (11): Faktor resiko terjadinya dismenore primer adalah (11): a.
a. Menarche Menarche pada usia lebih awal pada usia lebih awal Menarche
Menarche pada pada usia usia lebih lebih awal awal menyebabkan menyebabkan alat-alat alat-alat reproduksireproduksi belum
belum berfungsi berfungsi secara secara optimal optimal dan dan belum belum siap siap mengalami mengalami perubahanperubahan perubahan sehingga timbul nyeri ketika menstruasi.
perubahan sehingga timbul nyeri ketika menstruasi. b. Belum pernah hamil dan melahirkan
Perempuan yang hamil biasanya terjadi alergi yang berhubungan Perempuan yang hamil biasanya terjadi alergi yang berhubungan dengan saraf yang menyebabkan adrenalin mengalami penurunan, serta dengan saraf yang menyebabkan adrenalin mengalami penurunan, serta menyebabkan leher rahim melebar sehingga sensasi nyeri haid berkurang menyebabkan leher rahim melebar sehingga sensasi nyeri haid berkurang bahkan hilang.
bahkan hilang.
c. Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari) c. Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari)
Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari), menstruasi menimbulkan Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari), menstruasi menimbulkan adanya kontraksi uterus, terjadi lebih lama mengakibatkan uterus lebih sering adanya kontraksi uterus, terjadi lebih lama mengakibatkan uterus lebih sering berkontraksi,
berkontraksi, dan dan semakin semakin banyak banyak prostaglandin prostaglandin yang yang dikeluarkan. dikeluarkan. ProduksiProduksi prostaglandin
prostaglandin yang byang berlebihan erlebihan menimbulkan menimbulkan rasa rasa nyeri, sedangkan nyeri, sedangkan kontraksikontraksi uterus yang turus menerus menyebabkan suplai darah ke uterus terhenti dan uterus yang turus menerus menyebabkan suplai darah ke uterus terhenti dan terjadi dismenore
terjadi dismenore.. d. Umur
d. Umur
Perempuan semakin tua, lebih sering mengalami menstruasi maka Perempuan semakin tua, lebih sering mengalami menstruasi maka leher rahim bertambah lebar, sehingga pada usia tua kejadian dismenore leher rahim bertambah lebar, sehingga pada usia tua kejadian dismenore jarang
jarang ditemukan. ditemukan. Wanita Wanita yang yang mempunyai mempunyai resiko resiko menderita menderita dismenor dismenor ee primer adalah (11):
primer adalah (11): a. Konsumsi Alkohol a. Konsumsi Alkohol
Alkohol merupakan racun bagi tubuh. Hati bertanggungjawab Alkohol merupakan racun bagi tubuh. Hati bertanggungjawab terhadap penghancur estrogen untuk disekresi tubuh. Adanya alkohol dalam terhadap penghancur estrogen untuk disekresi tubuh. Adanya alkohol dalam tubuh secara terus menerus dapat mengganggu fungsi hati sehingga estrogen tubuh secara terus menerus dapat mengganggu fungsi hati sehingga estrogen
tidak dapat disekresi tubuh sehingga estrogen yang menumpuk dalam tubuh tidak dapat disekresi tubuh sehingga estrogen yang menumpuk dalam tubuh dapat merusak pelvis.
dapat merusak pelvis. b. Perokok
b. Perokok
Merokok dapat meningkatkan lamanya mensruasi dan meningkatkan Merokok dapat meningkatkan lamanya mensruasi dan meningkatkan lamanya dismenore.
lamanya dismenore.
c. Tidak pernah berolah raga c. Tidak pernah berolah raga
Kejadian dismenore akan meningkat dengan kurangnya aktifitas Kejadian dismenore akan meningkat dengan kurangnya aktifitas selam menstruasi dan kurangnya olah raga, hal ini dapat menyebabkan selam menstruasi dan kurangnya olah raga, hal ini dapat menyebabkan sirkulasi darah dan oksigen menurun. Dampak pada uterus adalah aliran sirkulasi darah dan oksigen menurun. Dampak pada uterus adalah aliran darah dan sirkulasi oksigen pun berkurang dan menyebabkan nyeri.
darah dan sirkulasi oksigen pun berkurang dan menyebabkan nyeri. d. Stres
d. Stres
Stres menimbulkan penekanan sensasi saraf-saraf pinggul dan Stres menimbulkan penekanan sensasi saraf-saraf pinggul dan otot-otot punggung bawah sehingga menyebabkan dismenore (11)
otot punggung bawah sehingga menyebabkan dismenore (11).. 2.
2. Dismenore SekunderDismenore Sekunder
Dismenore sekunder terjadi pada usia yang lebih tua, cenderung timbul
Dismenore sekunder terjadi pada usia yang lebih tua, cenderung timbul
setelah 2 tahun siklus haid teratur, nyeri sering terasa terus menerus dan tumpul,
setelah 2 tahun siklus haid teratur, nyeri sering terasa terus menerus dan tumpul,
nyeri dimulai dari haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah.
nyeri dimulai dari haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah.
Penyebab tersering dismenore sekunder adalah endometriosis dan infeksi
Penyebab tersering dismenore sekunder adalah endometriosis dan infeksi
kronik genitalia. Dismenore sekunder terjadi hanya sekitar 25% (10).
Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid,
Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid,
adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam
adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam
perut, dan pemakaian IUD, faktor psikologis yaitu stress (10).
perut, dan pemakaian IUD, faktor psikologis yaitu stress (10).
f.
f. GejalaGejala
Gejala-gejala nyeri haid diantaranya: rasa sakit yang datang secara tidak
Gejala-gejala nyeri haid diantaranya: rasa sakit yang datang secara tidak
teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian
teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian
belakang,
belakang, ke ke kaki, kaki, pangkal pangkal paha paha dan dan vulva vulva (bagian (bagian luar luar alat alat kelamin kelamin wanita).wanita).
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang (10
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang (10).).
Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti kegelisahan, depresi,
Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti kegelisahan, depresi,
iritabilitas/sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah, mengidam
iritabilitas/sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah, mengidam
makanan dan kadang-kadang perubahan suasana hati yang sangat cepat. Selain itu
makanan dan kadang-kadang perubahan suasana hati yang sangat cepat. Selain itu
juga
juga keluhan keluhan fisik fisik seperti seperti payudara payudara terasa terasa sakit sakit atau atau membengkak, membengkak, perut perut kembungkembung
atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, muntah, diare atau
atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, muntah, diare atau
sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat (10).
sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat (10).
1.
1. Dismenore PrimerDismenore Primer
Timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu,
Timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu,
dengan lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah
dengan lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah
atau melahirkan. Nyeri haid ini adalah normal, namun dapat berlebihan
atau melahirkan. Nyeri haid ini adalah normal, namun dapat berlebihan
apabila dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan
pembuluh
pembuluh darah, darah, penyakit penyakit yang yang menahun, menahun, kurang kurang darah, darah, kondisi kondisi tubuh tubuh yangyang
menurun, atau pengaruh hormon prostaglandine. Gejala ini tidak membahayakan
menurun, atau pengaruh hormon prostaglandine. Gejala ini tidak membahayakan
kesehatan (10).
kesehatan (10).
2.
2. Dismenore SekunderDismenore Sekunder
Dismenore sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada suatu
Dismenore sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada suatu
penyakit. Penyebabnya adalah k
penyakit. Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista atauelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista atau
polip,
polip, tumor tumor sekitar sekitar kandungan, kandungan, atau atau bisa bisa karena karena kelainan kelainan kedudukan kedudukan rahim rahim yangyang
menetap (10).
menetap (10).
g.
g. PenatalaksanaanPenatalaksanaan 1.
1. Dismenore primer (11):Dismenore primer (11):
o
o FarmakologisFarmakologis
OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)
Upaya farmakologis yang dapat dilakukan untuk menurunkan Upaya farmakologis yang dapat dilakukan untuk menurunkan dismenore adalah dengan memberikan obat analgesik sebagai penghilang rasa dismenore adalah dengan memberikan obat analgesik sebagai penghilang rasa sakit. Obat-obatan ini dapat menurunkan nyeri dan menghambat produksi sakit. Obat-obatan ini dapat menurunkan nyeri dan menghambat produksi prostaglandin
prostaglandin dari dari jaringan-jaringan jaringan-jaringan yang yang mengalami mengalami trauma trauma dan dan inflamasiinflamasi yang dapat menghambat reseptor nyeri agar tidak sensitive terhadap stimulus yang dapat menghambat reseptor nyeri agar tidak sensitive terhadap stimulus menyakitkan sebelumnya, contoh obat anti inflamasi nonsteroid adalah aspirin menyakitkan sebelumnya, contoh obat anti inflamasi nonsteroid adalah aspirin dan ibuprofen (11).
dan ibuprofen (11).
Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenore primer.
untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenore primer.
Dilatasi kanalis servikalisDilatasi kanalis servikalis
Dilatasi kanalis servikalis dapat memberikan keringanan karena dapat Dilatasi kanalis servikalis dapat memberikan keringanan karena dapat memudahkan pengeluaran darah dengan haid dan prostaglandin didalamnya. memudahkan pengeluaran darah dengan haid dan prostaglandin didalamnya. Neurektomi
Neurektomi prasakral prasakral (pemotongan (pemotongan urat urat saraf saraf sensorik sensorik antara antara uterus uterus dandan susunan saraf pusat) ditambah dengan neurektomi ovarial (pemotongan urat susunan saraf pusat) ditambah dengan neurektomi ovarial (pemotongan urat saraf sensorik pada diligamentum infundibulum) merupakan tindakan saraf sensorik pada diligamentum infundibulum) merupakan tindakan terakhir, apabila usaha-usaha lainnya gagal.
terakhir, apabila usaha-usaha lainnya gagal.
o
o Non Farmakologis Non Farmakologis
Stimulasi dan Masase kutaneusStimulasi dan Masase kutaneus
Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot (1
nyaman karena masase membuat relaksasi otot (11).1).
Terapi es dan panasTerapi es dan panas
Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat sensitifitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan sensitifitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan menghambat proses inflamasi. Terapi panas mempunyai keuntungan menghambat proses inflamasi. Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurungkan nyeri dengan memprcepat penyembuhan (11).
menurungkan nyeri dengan memprcepat penyembuhan (11).
TENS bekerja dengan memblokir rangsangan nyeri saraf eferen TENS bekerja dengan memblokir rangsangan nyeri saraf eferen sehingga dismenore dapat berkurang (7).
sehingga dismenore dapat berkurang (7).
DistraksiDistraksi
Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan nyeri, contoh: menyanyi, brdoa, menceritakan gambar atau foto denaga kertas, nyeri, contoh: menyanyi, brdoa, menceritakan gambar atau foto denaga kertas, mendengar musik dan bermain satu permainan (11).
mendengar musik dan bermain satu permainan (11).
RelaksasiRelaksasi
Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan. Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat dan berirama. Contoh: bernafas dalam-dalam dan pelan (11).
lambat dan berirama. Contoh: bernafas dalam-dalam dan pelan (11).
ImajinasiImajinasi
Minuman RempahMinuman Rempah Nyeri
Nyeri haid haid bisa bisa juga juga diatasi diatasi dengan dengan minuman minuman rempah. rempah. Rempah Rempah yangyang digunakan memiliki manfaat sebagai anti radang, anti nyeri dan digunakan memiliki manfaat sebagai anti radang, anti nyeri dan antispasmodik (kejang otot) (9).
antispasmodik (kejang otot) (9). 2.
2. Dismenore SekunderDismenore Sekunder
Pengobatan pada dismenorea sekunder yang paling utama adalah pengobatan Pengobatan pada dismenorea sekunder yang paling utama adalah pengobatan berdasarkan
berdasarkan penyebabnya. penyebabnya. Namun, Namun, diperlukan diperlukan juga juga obat-obatan obat-obatan sebagai sebagai terapiterapi simtomatik, misalnya analgetika (12).
2.1.3
2.1.3 JaheJahe
Jahe (
Jahe ( Zingiber Zingiber OfficinaleOfficinale Rosc.) adalah salah satu bumbu dapur yang sudah Rosc.) adalah salah satu bumbu dapur yang sudah lama digunakan sebagai tanaman obat. Tanaman jahe termasuk dalam famili lama digunakan sebagai tanaman obat. Tanaman jahe termasuk dalam famili temu-temuan (
temuan ( Zingiberaceae) Zingiberaceae) dan satu famili dengan temu-temuan lainnya yaitudan satu famili dengan temu-temuan lainnya yaitu temulawak (
temulawak (Curcuma xanthorrhizaCurcuma xanthorrhiza Roxb.), kunyit ( Roxb.), kunyit (Curcuma domesticaCurcuma domestica), kencur), kencur ((kaempferia galangakaempferia galanga) dan lengkuas () dan lengkuas ( Lenguas galaga Lenguas galaga) (13).) (13).
Jahe tersebar luas di brbagai belahan dunia dan telah digunakan sejak zaman Jahe tersebar luas di brbagai belahan dunia dan telah digunakan sejak zaman dahulu. Nama
dahulu. Nama Zingiber Zingiber berasal berasal dari dari bahasa bahasa SansekertaSansekerta “Singaberi”.“Singaberi”. KataKata “Singaberi”
“Singaberi” berasal dari berasal dari bahasa bahasa ArabArab “Zanzabil”“Zanzabil” atau Yunaniatau Yunani “Zingiberi”“Zingiberi” (13). Di(13). Di setiap negara, jahe mempunyai nama yang berbeda-beda. Diantaranya
setiap negara, jahe mempunyai nama yang berbeda-beda. Diantaranya haliahalia (Malaysia),
(Malaysia), aduadu (India),(India), ginger ginger (Inggris),(Inggris), gember gember (Belanda) dan(Belanda) dan gingembre gingembre (Perancis). Di Indonesia tanaman ini mempunyai beberapa nama daerah antara lain (Perancis). Di Indonesia tanaman ini mempunyai beberapa nama daerah antara lain jae
jae (Jawa),(Jawa), jhai jhai (Madura),(Madura), haliahalia (Aceh),(Aceh), lahialahia (Nias),(Nias), lealea (Flores),(Flores), aliaalia (Sumba), dan(Sumba), dan lain sebagainya (13).
lain sebagainya (13).
Taksonomi Jahe : Taksonomi Jahe :
Kingdom
Kingdom : : PlantaePlantae Divisio
Divisio : : PteriophytaPteriophyta Subdivisi
Subdivisi : : AngiospermaAngiosperma Kelas
Kelas : : Mono-cotyledoneaeMono-cotyledoneae Ordo
Famili
Famili : : ZingiberaceaeZingiberaceae Genus
Genus : : ZingiberZingiber Species
Species : : Zingiber Zingiber OfficinaleOfficinale
(13) (13)
Jahe bisa hidup di tanah dengan ketinggian 200-600 meter di atas permukaan Jahe bisa hidup di tanah dengan ketinggian 200-600 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 2.500-4.000 mm/tahun. Umumnya jahe hanya ditanam di laut dengan curah hujan 2.500-4.000 mm/tahun. Umumnya jahe hanya ditanam di pekarangan
pekarangan atau sekitar atau sekitar rumah. Pemanfaatannrumah. Pemanfaatann ya pun ya pun masih terbatas masih terbatas untuk untuk konsumsikonsumsi rumah tangga saja (13).
rumah tangga saja (13).
Rimpang jahe mengandung 2-3% minyak atsiri yang terdiri dari
Rimpang jahe mengandung 2-3% minyak atsiri yang terdiri dari zingiberin, zingiberin, kemferia, limonene, boreneol, sineol, zingiberal, linalool, geraniol, kavikol, kemferia, limonene, boreneol, sineol, zingiberal, linalool, geraniol, kavikol, zingiberol,
zingiberol, gingerolgingerol dandan shogaol. shogaol. Rimpang jahe juga mengandung minyak damarRimpang jahe juga mengandung minyak damar yang terdiri dari
yang terdiri dari zingeron, zingeron, pati, d pati, damar, asam amar, asam organic, organic, asam okasam oksalat, salat, asam asam malat dmalat danan gingerin.
gingerin. Rimpang jahe dapat berperan sebaRimpang jahe dapat berperan sebagai anti radang/anti inflamasi (9).gai anti radang/anti inflamasi (9).
Gingerol,
Gingerol, senyama utama dalam jahe, berperan sebagai antioksidan kuatsenyama utama dalam jahe, berperan sebagai antioksidan kuat dalam mengatasi radang. Selain itu, rimpang jahe juga mengandung beberapa zat gizi dalam mengatasi radang. Selain itu, rimpang jahe juga mengandung beberapa zat gizi penting seperti kalsium, magnesium, zat besi, beta karoten dan vitamin C (9).
penting seperti kalsium, magnesium, zat besi, beta karoten dan vitamin C (9).
Zat besi yang terkandung dapat mengcegah anemia saat haid. Kalsium dan Zat besi yang terkandung dapat mengcegah anemia saat haid. Kalsium dan vitamin C
vitamin C berguna untuk menenagkan berguna untuk menenagkan saraf dan msaraf dan mengurangi rasa nyengurangi rasa nyeri. eri. SenyawaSenyawa shogaol
shogaol dandan gingerol gingerol dapat berfungsi ssebagai anti mual dan memiliki sifatdapat berfungsi ssebagai anti mual dan memiliki sifat antioksidan yang lebih tinggi dari vitamin E. Saat tubuh mengalami suatu reaksi antioksidan yang lebih tinggi dari vitamin E. Saat tubuh mengalami suatu reaksi
peradangan/inflamasi,
peradangan/inflamasi, tubuh tubuh memprooduksi memprooduksi zat zat yang yang disebut disebut prostaglandin prostaglandin yangyang memicu rasa nyeri. Obat golongan NSAIDs digunakan karena dapat memblok memicu rasa nyeri. Obat golongan NSAIDs digunakan karena dapat memblok produksi prtaglandin sehingga nyeri akan mereda (9).
produksi prtaglandin sehingga nyeri akan mereda (9).
Penelitian menunjukan bahwa jahe memiliki efektivitas yang sama dengan Penelitian menunjukan bahwa jahe memiliki efektivitas yang sama dengan ibuprofen dan
ibuprofen dan asam mefenamat dalam asam mefenamat dalam mengurangi dismenore promer mengurangi dismenore promer (9).(9).
2.1.4
2.1.4 AsamAsam
Tanaman asam bukan tanaman asli Indonesia. Ada beberapa literature yang Tanaman asam bukan tanaman asli Indonesia. Ada beberapa literature yang menyebutkan bahwa asam merupakan tanaman asli Gurun Sahara Selatan dan India. menyebutkan bahwa asam merupakan tanaman asli Gurun Sahara Selatan dan India. Orang Arab dan Persia menyebut asam dengan nama
Orang Arab dan Persia menyebut asam dengan nama tamar hindi,tamar hindi, artinya kurma artinya kurma india (14).
india (14).
Taksonomi tumbuhan asam jawa sebagai berikut : Taksonomi tumbuhan asam jawa sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Famili : Fabaceae Subfamili : Caesalpinioideae Subfamili : Caesalpinioideae Genus : Tamarindus Genus : Tamarindus Species :
Kandungan bahan aktif terpenting dari buah asam jawa adalah
Kandungan bahan aktif terpenting dari buah asam jawa adalah xylose xylose (18%).(18%). Sedang bahan lain yang bisa diperoleh antara lain galaktosa (23%), glukosa (55%), Sedang bahan lain yang bisa diperoleh antara lain galaktosa (23%), glukosa (55%), dan
dan arabinosearabinose (4%). Bahan lain yang bisa diperoleh dari buah ini melalui dilusi(4%). Bahan lain yang bisa diperoleh dari buah ini melalui dilusi menggunakan asam dan pemanasan adalah
menggunakan asam dan pemanasan adalah xyloglycans xyloglycans,, tanninstannins,, saponins saponins,, ssesquiterpenesesquiterpenes,, alkaloidsalkaloids, dan, dan phlobatamins phlobatamins (Pauly, 1999). Selain agen-agen yang(Pauly, 1999). Selain agen-agen yang dapat ditemukan di atas, ternyata baru-baru ini juga ditemukan agen aktif yang dapat ditemukan di atas, ternyata baru-baru ini juga ditemukan agen aktif yang sangat bermanfaat dalam bidang medis, yaitu
sangat bermanfaat dalam bidang medis, yaitu anthocyaninanthocyanin (12)(12)..
Xylose
Xylose dandan xyloglycans xyloglycans sangat bermanfaat dalam hal kosmetika medis (Pauly,sangat bermanfaat dalam hal kosmetika medis (Pauly, 1999). Sedangkan yang paling bermanfaat dalam hal antiinflamasi dan antipiretika 1999). Sedangkan yang paling bermanfaat dalam hal antiinflamasi dan antipiretika adalah
adalah anthocyaninanthocyanin karena agen tersebut mampu menghambat kerja enzimkarena agen tersebut mampu menghambat kerja enzim cyclooxygenase
cyclooxygenase (COX) sehingga mampu menghambat dilepaskannya prostaglandin(COX) sehingga mampu menghambat dilepaskannya prostaglandin (Nair,
(Nair, et al.et al., 2004). Sedangkan bahan, 2004). Sedangkan bahan tanninstannins,, saponins saponins, , ssesquiterpenesesquiterpenes,, alkaloidsalkaloids,, dan
dan phlobatamins phlobatamins akan sangat bermanfaat untuk menenangkan pikiran danakan sangat bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan mengurangi tekanan psikis (12).
mengurangi tekanan psikis (12).
2.1.5
2.1.5 Cara pengolahan minuman jahe asamCara pengolahan minuman jahe asam
Jamu/minuman nyeri haid terdiri dari bahan yang mempunyai khasiat sebagai Jamu/minuman nyeri haid terdiri dari bahan yang mempunyai khasiat sebagai pengurang
pengurang nyeri, nyeri, pereda pereda kejang, kejang, dan dan peluruh peluruh haid. haid. Bahan-bahan Bahan-bahan yang yang diperlukandiperlukan untuk membuat ramuan nyeri
untuk membuat ramuan nyeri dismenoredismenore adalah sebagai berikut (9):adalah sebagai berikut (9): a. Jahe merah (pengurang nyeri) 10 gram.
a. Jahe merah (pengurang nyeri) 10 gram.
b. Buah asam kawak (peluruh haid dan pereda kejang) 10 gram. b. Buah asam kawak (peluruh haid dan pereda kejang) 10 gram.
c. Gula merah atau aren (pemanis) 10 gram. c. Gula merah atau aren (pemanis) 10 gram.
d. Air 400 ml. d. Air 400 ml.
Cara pembuatan minuman jahe asam adalah sebagai berikut: jahe dikupas, Cara pembuatan minuman jahe asam adalah sebagai berikut: jahe dikupas, dicuci, kemudian dipotong-potong. Seluruh bahan direbus sampai tersisa 200 ml. Air dicuci, kemudian dipotong-potong. Seluruh bahan direbus sampai tersisa 200 ml. Air rebusan tersebut diminum 1 kali sehari pada hari pertama atau kedua haid, saat rebusan tersebut diminum 1 kali sehari pada hari pertama atau kedua haid, saat mengalami dismenore.
mengalami dismenore. 2.2
2.2 Kerangka TeoriKerangka Teori
Gambar
Gambar 2.2 2.2 Kerangka Kerangka teoriteori
Menstruasi Menstruasi Dismenore Dismenore Primer Primer Peningkatan Peningkatan Prostaglandin Prostaglandin Kontraksi Kontraksi miometrium miometrium Farmakologis : Farmakologis : -- OOAAIINNSS
-- TTeerraappi i HHoorrmmoonnaall -- DDiillaattaassi i KKaannaalliiss
Servikalis Servikalis
Non Farmakologis : Non Farmakologis :
-- StStiimmuullaassi di daan mn maassaassee Kutaneus
Kutaneus
-- TTereraappi i ees s ddaan n ppaannaass -- TTEENNSS
-- DDiissttrraakkssii -- RReellaakkssaassii -- IImmaajjiinnaassii
-- MiMinnumuman an rremempapah h (j(jahahee dan asam)
Keterangan : Keterangan :
:
: Menimbulkan ; Menimbulkan ; MenyebabkanMenyebabkan
: Menghambat : Menghambat
BAB 3 BAB 3
METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN
3.1
3.1 Kerangka KonsepKerangka Konsep
Keterangan : Keterangan :
: Diteliti : Diteliti
Gambar 3.1 Kerangka konsep Gambar 3.1 Kerangka konsep
3.2
3.2 Identifikasi VariabelIdentifikasi Variabel
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, antara
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, antara lain sebagai berikut :lain sebagai berikut : 1.
1. Variabel terikat adalah Dismenore PrimerVariabel terikat adalah Dismenore Primer 2.
2. Variabel bebas adalah Minuman Jahe AsamVariabel bebas adalah Minuman Jahe Asam 3.
3. Variabel perancu atau pengganggu adalah makanan yang dikonsumsi respondenVariabel perancu atau pengganggu adalah makanan yang dikonsumsi responden dan aktivitas fisik nya.
dan aktivitas fisik nya.
Minuman Jahe Minuman Jahe Asam Asam (Variabel Bebas) (Variabel Bebas) Dismenore Primer Dismenore Primer (Variabel terikat) (Variabel terikat)
3.3
3.3 Definisi OperasionalDefinisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional
No No 1. 1. Variabel Variabel Minuman Minuman Jahe Asam Jahe Asam Definisi Variabel Definisi Variabel
Terdiri dari jahe Terdiri dari jahe merah 10 gram, asam merah 10 gram, asam 10 gram, gula merah 10 gram, gula merah 10 gram, dan air 400 10 gram, dan air 400 ml. Jahe dikupas, ml. Jahe dikupas, dicuci lalu diiris. dicuci lalu diiris.
Semua bahan
Semua bahan
dimasukan ke dalam dimasukan ke dalam air dan direbus air dan direbus hingga air tersisa 200 hingga air tersisa 200 ml. Minuman ramuan ml. Minuman ramuan rempah ini diminum rempah ini diminum 1 kali dan langsung 1 kali dan langsung habis ketika merasa habis ketika merasa nyeri
nyeri dismenoredismenore yaituyaitu
Cara Ukur Cara Ukur Air yang Air yang digunakan digunakan untuk untuk merebus merebus diukur diukur menggunaka menggunaka n gelas ukur. n gelas ukur. Bahan yang Bahan yang digunakan digunakan ditimbang ditimbang dengan dengan menggunaka menggunaka n timbangan. n timbangan. Hasil Ukur Hasil Ukur Air yang Air yang digunakan digunakan sebanyak 400 sebanyak 400 ml untuk ml untuk perebusan. perebusan. Ramuan Ramuan rempah yang rempah yang telah matang telah matang melalui melalui proses proses perebusan perebusan sebanyak 200 sebanyak 200 ml. ml. Skala Data Skala Data Ratio Ratio
2. 2. Nyeri Nyeri Dismenore Dismenore Primer Primer
2 hari pertama haid. 2 hari pertama haid.
Nyeri
Nyeri yang yang terjaditerjadi saat haid diukur saat haid diukur sebelum meminum sebelum meminum ramuan rempah dan ramuan rempah dan 15 menit setelah 15 menit setelah meminum ramuan meminum ramuan rempah jahe asam. rempah jahe asam. Pengukuran Pengukuran dilakukan dengan dilakukan dengan cara melingkari cara melingkari angka pada lembar angka pada lembar penilaian nyeri. penilaian nyeri. Alat ukur Alat ukur nyeri nyeri menggunaka menggunaka n lembar n lembar penilaian penilaian nyeri NRS nyeri NRS.. Nilai
Nilai nyerinyeri digambarkan digambarkan dengan dengan menggunaka menggunaka n angka 0-10 n angka 0-10 dimana dimana angka 0 angka 0 menggambar menggambar kan kan keadaan keadaan tidak nyeri tidak nyeri dan angka 10 dan angka 10 menggambar menggambar kan keadaan kan keadaan nyeri hebat nyeri hebat (tidak dapat (tidak dapat beraktivitas). beraktivitas). Ordinal Ordinal
3.4
3.4 Jenis dan RancanganJenis dan Rancangan
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan desain studi true eksperimen
desain studi true eksperimen Pretest-posttest Control Group Pretest-posttest Control Group DesignDesign yaitu digunakanyaitu digunakan dua kelompok subyek (kelompok kasus dan kelompok kontrol) yang dipilih secara dua kelompok subyek (kelompok kasus dan kelompok kontrol) yang dipilih secara acak, kedua kelompok tersebut diberi pretest, kemudian kelompok kasus diberi acak, kedua kelompok tersebut diberi pretest, kemudian kelompok kasus diberi perlakuan, lalu dilakukan posttest pada kelompok kasus maupun kontrol (15).
perlakuan, lalu dilakukan posttest pada kelompok kasus maupun kontrol (15).
Pada kelompok kasus, sebelumnya diukur skala nyerinya lalu diberi Pada kelompok kasus, sebelumnya diukur skala nyerinya lalu diberi perlakuan
perlakuan yaitu yaitu dengan dengan meminum meminum minuman minuman jahe jahe asam. asam. 15 15 menit menit setelah setelah diberidiberi perlakuan,
perlakuan, skala skala nyeri nyeri kelompok kelompok ini ini kembali kembali diukur. diukur. 15 15 menit menit ini ini didapat didapat daridari penelitian
penelitian sebelumnya sebelumnya tentang tentang pengaruh pengaruh minuman minuman rempah rempah jahe jahe asam asam yangyang menunjukan penurunan tingkat nyeri rata-rata 15 menit setelah perlakuan (9).
menunjukan penurunan tingkat nyeri rata-rata 15 menit setelah perlakuan (9).
X
X O1 O1 X X O2O2
O3 O4
O3 O4
Gambar 3.2 Desain Penelitian Gambar 3.2 Desain Penelitian Keterangan:
Keterangan: X
X == pemberian minuman jahe asam. pemberian minuman jahe asam.
O1 =
O1 = pengukuran skala nyeri awal menggunakan NRS pada kelompok kasus. pengukuran skala nyeri awal menggunakan NRS pada kelompok kasus.
Kelompok Kelompok kasus kasus Kelompok Kelompok kontrol kontrol Sampel Sampel
O2 =
O2 = pengukuran pengukuran skala skala nyeri nyeri akhir akhir menggunakan menggunakan NRS NRS 15 15 menit menit setelah setelah diberidiberi minuman
minuman jahe jahe asam.asam.
O3 =
O3 = pengukuran skala nyeri awal menggunakan NRS pada kelompok kontrol. pengukuran skala nyeri awal menggunakan NRS pada kelompok kontrol.
O4
O4 = = pengukuran pengukuran skala skala nyeri nyeri akhir akhir menggunakan menggunakan NRS NRS pada pada kelompok kelompok control.control.
3.5
3.5 Lokasi dan WaktuLokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang pada bulan Mei
Kupang pada bulan Mei – – September 2014. Pengambilan data dilakukan pada bulan September 2014. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni
Juni – – Agustus 2014. Agustus 2014.
3.6
3.6 Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel 3.6.1
3.6.1 PopulasiPopulasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang.
Universitas Nusa Cendana Kupang.
3.6.2
3.6.2 SampelSampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random simple random sampling
sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal ini memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis) (16).
dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis) (16).
Digunakan rumus : Digunakan rumus :
n1 = n2 = 2 ((Z
n1 = n2 = 2 ((Zαα + Z + Zββ)s / (X1-X2)))s / (X1-X2))22
Keterangan : Keterangan :
n1
n1 : : besar besar sampel sampel kelompok kelompok 11
n2
n2 : : besar besar sampel sampel kelompok kelompok 22
s
s : : simpangan simpangan baku baku pada pada 2 2 kelompokkelompok
α
α : tingkat kemaknaan ditentukan oleh peneliti: tingkat kemaknaan ditentukan oleh peneliti
X1-X2 : perbedaaan klinis yang diinginkan dari clinical jugdement X1-X2 : perbedaaan klinis yang diinginkan dari clinical jugdement
Zβ
Zβ : : power power ditetapkan ditetapkan oleh oleh penelitipeneliti
3.7
3.7 Kriteria Inklusi dan EksklusiKriteria Inklusi dan Eksklusi 1.
a. mahasiswa yang mengalami
a. mahasiswa yang mengalami dismenoredismenore primer. primer.
b. mahasiswa yang siklus haidnya teratur (1 bulan sekali mengalami haid). b. mahasiswa yang siklus haidnya teratur (1 bulan sekali mengalami haid).
c. mahasiswa yang terbiasa, suka, dan
c. mahasiswa yang terbiasa, suka, dan tidak memiliki alergi terhadap bahan rempahtidak memiliki alergi terhadap bahan rempah maupun jamu tradisional.
maupun jamu tradisional.
d. Bersedia menjadi responden. d. Bersedia menjadi responden. 2.
2. Kriteria Kriteria Eksklusi Eksklusi ::
a. mahasiswa yang mengalami kelainan
a. mahasiswa yang mengalami kelainan sistem reproduksi.sistem reproduksi.
b. mahasiswa yang sudah menikah. b. mahasiswa yang sudah menikah.
c. mahasiswa yang terbiasa menggunakan terapi untuk mengurangi nyeri haid c. mahasiswa yang terbiasa menggunakan terapi untuk mengurangi nyeri haid (contoh: analgesik atau kiranti).
(contoh: analgesik atau kiranti). 3.8
3.8 Alur Penelitian dan Cara KerjaAlur Penelitian dan Cara Kerja 3.8.1
3.8.1 Alur penelitianAlur penelitian
Alur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Alur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sampel Sampel
Informed Informed
Kuisioner & Lembar Pe
Kuisioner & Lembar Penilainannilainan Skala Nyeri
Tabel 3.8.1 Alur Penelitian Tabel 3.8.1 Alur Penelitian
3.8.2 Cara Pengumpulan Data 3.8.2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi eksperimental yaitu observasi yang dilakukan pada hasil perlakuan. eksperimental yaitu observasi yang dilakukan pada hasil perlakuan. Instrumen observasi berupa blanko atau format pengamatan
Instrumen observasi berupa blanko atau format pengamatan (9).(9).
Peneliti membagikan lembar penilaian skala nyeri NRS, cara Peneliti membagikan lembar penilaian skala nyeri NRS, cara pembuatan minuman jahe asam
pembuatan minuman jahe asam dan penggunaannya. dan penggunaannya. Lembar skala nyeri diisiLembar skala nyeri diisi oleh responden sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). oleh responden sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Sebelum meminum minuman jahe asam, responden melingkari angka pada Sebelum meminum minuman jahe asam, responden melingkari angka pada lembar penilaian skala nyeri NRS (pretest). Ramuan diminum ketika nyeri lembar penilaian skala nyeri NRS (pretest). Ramuan diminum ketika nyeri dismenore
dismenore mulai dirasakan. 15 menit setelah responden pada kelompok kasusmulai dirasakan. 15 menit setelah responden pada kelompok kasus meminum minuman jahe asam, kembali dilakukan penilaian skala nyeri NRS meminum minuman jahe asam, kembali dilakukan penilaian skala nyeri NRS (posttest) oleh kedua kelompok responden.
(posttest) oleh kedua kelompok responden.
Laporan Hasil Penelitian Laporan Hasil Penelitian Pengolahan Data Penelitian Pengolahan Data Penelitian Kuisioner & Lembar Penilainan Kuisioner & Lembar Penilainan
Skala Nyeri Skala Nyeri
Pemberian Minuman Jahe Asam Pemberian Minuman Jahe Asam
3.9
3.9 Analisis DataAnalisis Data 3.9.1
3.9.1 Identifikasi DataIdentifikasi Data
Identifikasi data yang diambil merupakan data primer atau langsung dari Identifikasi data yang diambil merupakan data primer atau langsung dari subjek penelitiannya. Data yang diteliti memiliki skala data berupa skala rasio untuk subjek penelitiannya. Data yang diteliti memiliki skala data berupa skala rasio untuk variabel bebas (Minuman Jahe Asam) dan skala ordinal untuk variabel terikat variabel bebas (Minuman Jahe Asam) dan skala ordinal untuk variabel terikat (Dismenore Primer).
(Dismenore Primer).
3.9.2
3.9.2 Jenis Pengolahan DataJenis Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan program komputer Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0. Perhitungan variabel menggunakan uji parametrik
SPSS 17.0. Perhitungan variabel menggunakan uji parametrik regresi linear regresi linear .. 3.10
3.10 Etika PenelitianEtika Penelitian
Dalam penelitian yang melibatkan manusia atau h
Dalam penelitian yang melibatkan manusia atau hewan, peneliti harusewan, peneliti harus memperhatikan isu etik. Beberapa yang harus diperhatikan dalam penelitian ini memperhatikan isu etik. Beberapa yang harus diperhatikan dalam penelitian ini antara lain (9) :
antara lain (9) :
1. Mencantumkan nama dan sumber apabila mengutip karya orang lain. 1. Mencantumkan nama dan sumber apabila mengutip karya orang lain.
2.
2. Informed consent. Informed consent. TujuanTujuan informed consentinformed consent adalah supaya responden mengertiadalah supaya responden mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Responden dapat maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Responden dapat menentukan bersedia ataupun menolak menjadi sampel penelitian.
3.
3. Anonymity Anonymity yaitu tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur danyaitu tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode.
hanya menuliskan kode. 4.
4. KerahasiaanKerahasiaan (confidentiality)(confidentiality) yang merupakan masalah etika dengan memberikanyang merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. lainnya. 3.11
3.11 Jadwal Kegiatan PenelitianJadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
No Kegiatan
Waktu Pelaksanaan (bulan) Waktu Pelaksanaan (bulan) Mei
Mei Juni Juni Juli Juli Agt Agt SepSep 1
1 Persiapan Persiapan proposalproposal 2
2 Seminar Seminar proposalproposal 3 Penelitian
3 Penelitian 4
4 Pengumpulan Pengumpulan datadata 5
5 Pengolahan Pengolahan datadata 6
6 Seminar Seminar HasilHasil 7 Skripsi
7 Skripsi
Tabel 3.11 Jadwal Kegiatan Penelitian Tabel 3.11 Jadwal Kegiatan Penelitian 3.12
3.12 Rencana AnggaranRencana Anggaran
No Uraian
No Uraian Volume Volume BiayaBiaya Satuan Satuan
Total Biaya Total Biaya 1
1 Kertas Kertas 1 1 Rim Rim Rp Rp 40.000 40.000 Rp Rp 40.00040.000 2
2 Tinta Tinta 3 3 Buah Buah Rp Rp 35.000 35.000 Rp Rp 105.000105.000 3
4
4 Foto Foto kopi kopi informed informed consent consent Lbr Lbr Rp Rp 150 150 RpRp 5
5 Transportasi Transportasi Ltr Ltr Rp Rp 6.500 6.500 RpRp 6
6 Hadiah Hadiah subjek subjek Orang Orang Rp Rp 7.500 7.500 RpRp 7 7 Jahe Jahe Rp Rp RpRp 8 8 Asam Asam Rp Rp RpRp 9 9 Air Air Rp Rp RpRp 10
10 Gula merah Gula merah Rp Rp RpRp
Total Rp.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1.
1. Rogol Rogol AD, AD, Roemmich Roemmich JN, JN, Clark Clark PA. PA. Adolescent Adolescent Health. Health. Growth Growth of of PubertyPuberty [Internet]. 2002;31:192
[Internet]. 2002;31:192 – – 200. Available from:200. Available from:
http://peds.stanford.edu/Rotations/adolescent_medicine/documents/jahgrowth http://peds.stanford.edu/Rotations/adolescent_medicine/documents/jahgrowth atpuberty.pdf
atpuberty.pdf 2.
2. Batubara Batubara JRL. JRL. Sari Sari Pediatri. Pediatri. Adolesc Adolesc Dev Dev (Perkembangan (Perkembangan Remaja) Remaja) [Internet].[Internet]. 2010;12(1):21
2010;12(1):21 – – 9. Available 9. Available from: http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-1-from: http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-1-5.pdf
5.pdf 3.
3. Price S. Patofisiologi : Konsep Klinis ProsesPrice S. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit. 6th ed.- Proses Penyakit. 6th ed. Hriawati, editor. Jakarta: EGC; 2012.
Hriawati, editor. Jakarta: EGC; 2012. 4.
4. Alam Alam S, S, Hamiki, Hamiki, Sembiring Sembiring T, T, Deliana Deliana M, M, Lubis Lubis SM. SM. PaediatricaPaediatrica Indonesiana. Sch Perform pubertal Adolesc with d
Indonesiana. Sch Perform pubertal Adolesc with d ysmenorrhea [Internet].ysmenorrhea [Internet]. 2011;51(4):213
2011;51(4):213 – – 6. Available from:6. Available from:
http://paediatricaindonesiana.org/pdffile/51-4-6.pdf http://paediatricaindonesiana.org/pdffile/51-4-6.pdf 5.
5. Abbaspour Abbaspour Z, Z, Rostami Rostami M, M, Najjar Najjar S. S. J J Res Res Health Health Sci. Sci. Eff Eff Exerc Exerc PrimPrim Dysmenorrhea [Internet]. 2004;4(2):26
Dysmenorrhea [Internet]. 2004;4(2):26 – – 31. Available from: 31. Available from: http://jrhs.umsha.ac.ir/index.php/JRHS/article/view/482/pdf_16 http://jrhs.umsha.ac.ir/index.php/JRHS/article/view/482/pdf_16 6.
6. Purwanti Purwanti S. S. Jurnal Jurnal Kebidanan. Kebidanan. Anal Anal Perbedaan Perbedaan Ter Ter Dismenore Dismenore dengan dengan MetodMetod Effleurage, Kneading dan Yoga dalam mengatasi Dismenore [Internet].
Effleurage, Kneading dan Yoga dalam mengatasi Dismenore [Internet]. 2013;V:10
2013;V:10 – – 5. Available from:5. Available from:
http://journal.akbideub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/106/105 http://journal.akbideub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/106/105 7.
7. Hillard Hillard PJA. PJA. Pediatrics Pediatrics in in Review Review [Internet]. [Internet]. Chicago; Chicago; 2006. 2006. Available Available from:from: https://pedclerk.uchicago.edu/sites/pedclerk.uchicago.edu/files/uploads/Dysm https://pedclerk.uchicago.edu/sites/pedclerk.uchicago.edu/files/uploads/Dysm enorrhea.PIR_.2006.pdf
enorrhea.PIR_.2006.pdf 8.
8. Anugraheni Anugraheni VMD, VMD, Wahyuningsih Wahyuningsih A. A. Jurnal Jurnal STIKES. STIKES. Ef Ef kompres kompres hangathangat dalam menurunkan intensitas nyeri dysmenorrhea pada
dalam menurunkan intensitas nyeri dysmenorrhea pada mahasiswi STIKESmahasiswi STIKES RS Baptis Kediri [Internet]. 2013;6(1):1
RS Baptis Kediri [Internet]. 2013;6(1):1 – – 10. Available from: 10. Available from:
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/stikes/article/view/18838/18533 http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/stikes/article/view/18838/18533 9.
9. Kinanti Kinanti WA. WA. Pengaruh Pengaruh Minuman Minuman Rempah Rempah Jahe Jahe Asam Asam dalam dalam MengurangiMengurangi Nyeri Dismenore Primer pada Mahasiswi Keperawatan Angkatan 2010-2012 Nyeri Dismenore Primer pada Mahasiswi Keperawatan Angkatan 2010-2012
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Purwokerto: UNIVERSITAS Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Purwokerto: UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN; 2013.