• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Fisika Kuantum - Sutopo.pdf.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengantar Fisika Kuantum - Sutopo.pdf.pdf"

Copied!
314
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Sutopo
  • Pengajar:
    • Prof. Dr. Muslim
    • Drs. Abdul Aziz, M.S
    • Drs. Supahar, M.Si
    • Drs. Parlindungan Sinaga, M.Si
    • Dr. Muhammad Nurhuda
  • Sekolah: Universitas Negeri Malang
  • Mata Pelajaran: Fisika
  • Topik: Pengantar Fisika Kuantum
  • Tipe: Buku
  • Tahun: 2005
  • Kota: Malang

I. RADIASI BENDA HITAM

Bab ini membahas tentang radiasi benda-hitam yang menjadi salah satu pendorong lahirnya fisika kuantum. Dimulai dengan pengertian radiasi termal, dijelaskan bahwa setiap benda memancarkan radiasi berdasarkan temperaturnya. Dalam konteks pendidikan, pemahaman tentang radiasi benda-hitam penting untuk memahami konsep dasar fisika kuantum. Penjelasan tentang bagaimana radiasi benda-hitam menyerap dan memancarkan energi membantu mahasiswa memahami transisi dari fisika klasik ke fisika kuantum. Hal ini relevan untuk mencapai tujuan pendidikan dalam memahami fenomena fisik yang lebih kompleks.

1.1 Radiasi Termal

Radiasi termal adalah radiasi yang dipancarkan oleh benda akibat temperaturnya. Pembahasan ini penting untuk memberikan dasar pemahaman tentang bagaimana benda berinteraksi dengan radiasi. Dalam konteks pembelajaran, mahasiswa diajak untuk memahami konsep kesetimbangan termal dan bagaimana radiasi termal berfungsi dalam berbagai aplikasi fisika, seperti dalam termodinamika dan mekanika statistik.

1.2 Data Eksperimen Radiasi Benda-Hitam

Data eksperimen yang mencakup distribusi radiansi spektral, Hukum Pergeseran Wien, dan Hukum Stefan-Boltzmann memberikan pemahaman empiris tentang radiasi benda-hitam. Dalam pendidikan, analisis data eksperimen ini membantu mahasiswa memahami pentingnya pengukuran dan validasi teori dengan eksperimen, serta bagaimana hukum-hukum ini berkontribusi terhadap perkembangan fisika kuantum.

1.3 Rumusan Teoretis

Bab ini membahas penjabaran teoretis dari radiasi benda-hitam melalui analisis radiasi dalam rongga. Ini memberikan mahasiswa pemahaman tentang bagaimana teori Maxwell berperan dalam fisika kuantum. Penekanan pada perbedaan antara teori klasik dan kuantum dalam menjelaskan radiasi membantu mahasiswa memahami transisi pemikiran dalam fisika.

1.4 Implikasi dan Signifikansi Postulat Planck

Penjelasan tentang postulat Planck yang mengubah pandangan tentang energi dari kontinu menjadi diskret adalah kunci dalam memahami fisika kuantum. Dalam konteks pendidikan, ini menjadi titik awal untuk diskusi lebih lanjut tentang pengkuantuman dan bagaimana konsep ini berpengaruh pada teori-teori fisika selanjutnya. Hal ini penting untuk mencapai hasil belajar yang mendalam tentang mekanika kuantum.

1.5 Ragam Gelombang Tegak dalam Rongga

Pembahasan tentang gelombang tegak dalam rongga memberikan mahasiswa pemahaman tentang perilaku gelombang elektromagnetik. Ini penting dalam konteks aplikasi praktis dan teori fisika. Pemahaman tentang syarat batas dan penyelesaian persamaan gelombang memperkuat dasar teori yang diperlukan untuk mempelajari mekanika kuantum lebih lanjut.

II. EFEK FOTOLISTRIK

Bab ini membahas efek fotolistrik yang menjadi salah satu eksperimen kunci dalam fisika kuantum. Melalui analisis eksperimen dan penjelasan teoretis, mahasiswa akan memahami bagaimana fenomena ini mendukung teori pengkuantuman cahaya. Pembahasan ini relevan untuk mencapai tujuan pendidikan dalam memahami interaksi antara cahaya dan materi.

2.1 Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik menunjukkan bagaimana cahaya dapat mempengaruhi elektron dalam suatu material. Dalam konteks pendidikan, pemahaman ini penting untuk menunjukkan sifat dualitas gelombang-partikel dari cahaya. Ini juga mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya eksperimen dalam membuktikan teori fisika.

2.2 Fakta-Fakta Eksperimen

Fakta-fakta eksperimen tentang efek fotolistrik memberikan data empiris yang mendukung teori kuantum. Dalam pembelajaran, analisis data ini membantu mahasiswa memahami bagaimana observasi eksperimen dapat memvalidasi atau menolak teori yang ada, serta pentingnya metode ilmiah.

2.3 Penjelasan Teoretis

Penjelasan teoretis tentang efek fotolistrik berdasarkan fisika klasik dan teori Einstein memberikan perspektif yang berbeda. Ini membantu mahasiswa memahami pergeseran paradigma dari fisika klasik ke kuantum, serta pentingnya pemikiran kritis dalam fisika.

2.4 Komplementaritas Bak-Gelombang dan Bak-Partikel bagi Cahaya

Konsep komplementaritas menjelaskan bahwa cahaya dapat berperilaku sebagai gelombang dan partikel. Pembahasan ini penting dalam pendidikan fisika karena memberikan mahasiswa pemahaman tentang sifat dualitas yang menjadi dasar mekanika kuantum.

III. GELOMBANG MATERI DAN ASAS KETAKPASTIAN HEISENBERG

Bab ini membahas gelombang materi dan asas ketakpastian Heisenberg yang merupakan konsep fundamental dalam fisika kuantum. Pemahaman tentang gelombang materi sangat penting untuk memahami sifat partikel pada skala kuantum.

3.1 Postulat de Broglie

Postulat de Broglie memperkenalkan konsep bahwa partikel dapat berperilaku sebagai gelombang. Dalam konteks pendidikan, ini menjadi dasar untuk memahami gelombang materi dan pentingnya konsep ini dalam mekanika kuantum.

3.2 Eksistensi Gelombang Materi

Pembahasan tentang eksistensi gelombang materi membantu mahasiswa memahami bagaimana partikel seperti elektron dapat menunjukkan sifat gelombang. Ini penting untuk mencapai hasil belajar yang baik dalam memahami dualitas partikel-gelombang.

3.3 Wujud Gelombang Materi

Wujud gelombang materi menjelaskan bagaimana fungsi gelombang dapat digunakan untuk mendeskripsikan keadaan partikel. Dalam pendidikan, ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana fisika kuantum beroperasi pada skala mikroskopis.

3.4 Penafsiran Fungsi Gelombang

Penafsiran fungsi gelombang adalah kunci untuk memahami probabilitas dalam fisika kuantum. Pembahasan ini penting dalam pendidikan untuk menunjukkan bagaimana teori kuantum dapat digunakan untuk memprediksi hasil eksperimen.

3.5 Asas Ketakpastian Heisenberg

Asas ketakpastian Heisenberg menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk mengetahui posisi dan momentum partikel secara bersamaan dengan presisi yang tak terhingga. Ini adalah konsep fundamental yang harus dipahami oleh mahasiswa dalam mempelajari fisika kuantum.

IV. POKOK-POKOK METODOLOGI FISIKA KUANTUM

Bab ini menjelaskan metodologi yang digunakan dalam fisika kuantum, termasuk deskripsi keadaan sistem dan pengukuran. Pemahaman ini penting untuk mahasiswa agar dapat menerapkan konsep kuantum dalam analisis fisik.

4.1 Pendeskripsian Keadaan Sistem

Pendeskripsian keadaan sistem adalah langkah awal dalam memahami fisika kuantum. Dalam pendidikan, ini membantu mahasiswa memahami bagaimana sistem kuantum dapat didefinisikan dan dianalisis.

4.2 Pendeskripsian Besaran Fisika

Pembahasan tentang operator dan besaran fisika dalam kuantum memberikan mahasiswa alat untuk menganalisis sistem kuantum. Ini penting untuk membangun dasar pemahaman yang kuat dalam mekanika kuantum.

4.3 Pendeskripsian Pengukuran

Pembahasan tentang pengukuran dalam fisika kuantum menjelaskan bagaimana hasil pengukuran dapat mempengaruhi keadaan sistem. Ini penting dalam pendidikan untuk memahami bagaimana observasi berperan dalam fisika kuantum.

4.4 Pokok-Pokok Matematika Dalam Ruang Kompleks

Pemahaman tentang matematika dalam ruang kompleks adalah kunci untuk mempelajari fisika kuantum. Dalam pendidikan, ini membantu mahasiswa menguasai alat matematis yang diperlukan untuk analisis kuantum.

4.5 Asas Ketakpastian Heisenberg

Pembahasan kembali tentang asas ketakpastian Heisenberg di bab ini menekankan konsistensi postulat fisika kuantum. Ini memberikan mahasiswa pemahaman mendalam tentang batasan pengukuran dalam fisika kuantum.

V. PERSAMAAN SCHRÖDINGER

Bab ini membahas persamaan Schrödinger yang merupakan alat utama dalam mekanika kuantum. Pemahaman ini sangat penting bagi mahasiswa untuk menganalisis sistem kuantum.

5.1 Perumusan Persamaan Schrödinger

Perumusan persamaan Schrödinger memberikan mahasiswa pemahaman tentang bagaimana sistem kuantum dapat dimodelkan. Ini adalah langkah penting dalam memahami dinamika sistem kuantum.

5.2 Tinjauan Umum

Tinjauan umum tentang persamaan Schrödinger membantu mahasiswa memahami struktur dasar dari persamaan tersebut. Ini penting untuk membangun pemahaman yang lebih dalam tentang aplikasi persamaan dalam fisika.

5.3 Perubahan Nilai Harap Terhadap Waktu

Pembahasan tentang bagaimana nilai harap suatu besaran fisika berubah terhadap waktu adalah kunci dalam analisis kuantum. Dalam pendidikan, ini membantu mahasiswa memahami evolusi sistem kuantum.

5.4 Rapat Arus Peluang

Pembahasan tentang rapat arus peluang memberikan mahasiswa pemahaman tentang distribusi probabilitas dalam fisika kuantum. Ini penting untuk memahami konsep probabilitas dalam konteks kuantum.

5.5 Persamaan Schrödinger Bebas Waktu

Persamaan Schrödinger bebas waktu adalah bentuk dasar dari persamaan kuantum. Dalam pendidikan, ini membantu mahasiswa memahami aplikasi dasar dari persamaan dalam berbagai konteks fisika.

VI. KEADAAN STASIONER PARTIKEL DALAM POTENSIAL KOTAK

Bab ini membahas keadaan stasioner partikel dalam potensial kotak, memberikan contoh konkret dari aplikasi persamaan Schrödinger. Ini penting untuk memahami konsep dasar dalam fisika kuantum.

6.1 Tinjauan Umum

Tinjauan umum tentang keadaan stasioner partikel membantu mahasiswa memahami konsep dasar dari sistem kuantum. Ini adalah langkah penting dalam memahami aplikasi praktis dari teori kuantum.

6.2 Potensial Undak

Pembahasan tentang potensial undak memberikan contoh konkret dari aplikasi persamaan Schrödinger. Ini penting untuk membantu mahasiswa memahami bagaimana potensi mempengaruhi perilaku partikel.

6.3 Potensial Tanggul

Pembahasan tentang potensial tanggul memberikan wawasan tentang efek resonansi dalam sistem kuantum. Ini penting untuk memahami fenomena kuantum yang lebih kompleks.

6.4 Potensial Sumur: Keadaan Terikat

Pembahasan tentang potensial sumur memberikan contoh dari keadaan terikat dalam kuantum. Ini penting untuk memahami bagaimana partikel berperilaku dalam potensi yang terbatas.

VII. OSILATOR HARMONIS

Bab ini membahas osilator harmonis, memberikan contoh penting dari sistem kuantum. Pemahaman ini penting untuk memahami dinamika sistem kuantum.

7.1 Tinjauan Klasik

Tinjauan klasik tentang osilator harmonis memberikan dasar untuk memahami sistem kuantum. Ini penting untuk menunjukkan perbedaan antara fisika klasik dan kuantum.

7.2 Persamaan Schrödinger

Pembahasan tentang persamaan Schrödinger dalam konteks osilator harmonis adalah kunci untuk memahami dinamika sistem kuantum. Ini penting untuk aplikasi praktis dalam fisika.

7.3 Penyelesaian Persamaan Schrödinger

Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk osilator harmonis memberikan contoh konkret dari aplikasi teori kuantum. Ini penting untuk memahami bagaimana teori dapat diterapkan dalam praktik.

7.4 Polinom Hermite

Pembahasan tentang polinom Hermite memberikan alat matematis yang penting dalam analisis kuantum. Ini membantu mahasiswa memahami bagaimana matematika digunakan dalam fisika kuantum.

7.5 Fungsi Eigen Osilator Harmonis

Pembahasan tentang fungsi eigen osilator harmonis memberikan wawasan tentang bagaimana keadaan kuantum dapat didefinisikan. Ini penting untuk memahami konsep dasar dalam mekanika kuantum.

VIII. MOMENTUM SUDUT dan ATOM BERELEKTRON TUNGGAL

Bab ini membahas momentum sudut dan aplikasinya pada atom berelektron tunggal. Pemahaman ini sangat penting untuk memahami struktur atom dalam konteks kuantum.

8.1 Tinjauan Klasik Momentum Sudut

Tinjauan klasik tentang momentum sudut memberikan dasar untuk memahami konsep momentum dalam fisika kuantum. Ini penting untuk menunjukkan perbedaan antara fisika klasik dan kuantum.

8.2 Operator Momentum Sudut

Pembahasan tentang operator momentum sudut memberikan alat matematis yang penting dalam analisis kuantum. Ini membantu mahasiswa memahami bagaimana operator digunakan dalam fisika kuantum.

8.3 Persamaan Nilai Eigen Momentum Sudut

Pembahasan tentang persamaan nilai eigen momentum sudut memberikan wawasan tentang bagaimana keadaan kuantum dapat didefinisikan. Ini penting untuk memahami konsep dasar dalam mekanika kuantum.

8.4 Orientasi Vektor Momentum Sudut

Pembahasan tentang orientasi vektor momentum sudut membantu mahasiswa memahami bagaimana momentum berperilaku dalam konteks kuantum. Ini penting untuk aplikasi praktis dalam fisika.

8.5 Hukum Kekekalan Momentum Sudut

Pembahasan tentang hukum kekekalan momentum sudut memberikan pemahaman tentang prinsip dasar dalam fisika. Ini penting untuk memahami bagaimana hukum fisika berlaku dalam konteks kuantum.

Referensi Dokumen

  • Asas ketakpastian Heisenberg ( Heisenberg )
  • Penafsiran fungsi gelombang ( Born, Max )
  • Teori radiasi benda-hitam ( Planck )
  • Kaitan Planck-Einstein ( Einstein )
  • Persamaan Schrödinger ( Schrödinger )

Gambar

Diagram Alur Cara Menggunakan Buku Ini
Gambar  1.2  Distribusi  spektral  radiansi  benda-hitam  pada  temperatur  T 5  >  T 4   >  T 3   >  T 2   >  T 1
Gambar 1.3  Kecocokan teori Rayleigh-Jeans dengan data eks- eks-perimen hanya pada frekuensi rendah
Diagram  tingkat  energi  (Gambar  1.4)  berikut  merupakan  ilustrasi  yang  cukup memadai untuk menjelaskan distribusi energi yang mungkin  dimiliki  entitas  fisis  yang  tunduk  pada  postulat  Planck
+7

Referensi

Dokumen terkait