• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2017"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU

LKjIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

(2)

Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2017, sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, semua instansi pemerintah, termasuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau, wajib menyusun LKjIP.

Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas Laporan Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2017 ini bertujuan memberikan informasi kinerja kepada Bupati Pulang Pisau dan berbagai pihak yang berkepentingan atas kinerja yang telah dicapai dan sebagai bagian dari upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau untuk lebih meningkatkan kinerja. Oleh karena itu, informasi yang disajikan bukan hanya berisi tentang keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai, tetapi juga harus memuat kekurangan-kekurangan yang masih dijumpai, sehingga dapat dirumuskan solusi untuk perbaikan di masa mendatang.

Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau 2013-2018 adalah “Unggul Dalam Kualitas Pelayanan, Mewujudkan Pelayanan Yang Profesional dan Akuntabel Demi Kepuasan Masyarakat“. Untuk mewujudkan visi tersebut, pada tahun 2017 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau melaksanakan 12 (dua belas) program dengan 45 (empat puluh lima) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 3.913.669.027,86 (tiga milyar sembilan ratus tiga belas juta enam ratus enam puluh sembilan ribu dua puluh tujuh rupiah koma

(3)

delapan puluh enam sen). Realisasi penyerapan anggaran pada Tahun 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 3.315.128.047,- (tiga milyar tiga ratus lima belas juta seratus dua puluh delapan ribu empat puluh tujuh rupiah) atau mencapai 84,71%. Capaian tersebut karena adanya penghematan yang berasal dari program kegiatan dengan tidak mengurangi outcome capaian kinerja.

Jumlah sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2017 sesuai dengan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2017 sebanyak 2 (dua) sasaran. Sasaran tersebut dicapai melalui program dan kegiatan yang terencana dan dibiayai menggunakan anggaran APBD Kabupaten Pulang Pisau tahun 2017. Berdasarkan penilaian pencapaian sasaran tahun 2017, 2 (dua) sasaran dimaksud berhasil mencapai nilai kinerja 100% sehingga dikategorikan baik. Berikut Capaian Kinerja per Sasaran :

1. Sasaran “Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan perizinan” capaian kinerjanya 100% dengan realisasi keuangan 97,70%;

2. Sasaran “Terlaksananya promosi potensi Kabupaten Pulang Pisau melalui media cetak dan elektronik” capaian kinerjanya 100% dengan realisasi keuangan 90,19%.

Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau maka meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan pelayanan prima serta pemenuhan sarana dan prasarana informatika terutama jaringan internet dan pengadaan dan pengembangan sistem informasi elektronik untuk meningkatkan kualitas aplikasi perizinan online.

Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau lebih baik dan akuntabel antara lain melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU dan dokumen Renstra, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan limpahan rahmat-Nya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 ini sesuai rencana, dalam rangka melaksanakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2017 serta mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/kegagalan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing

bidang sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip -prinsip Good Governance,

yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pulang Pisau.

Besar harapan kami bahwa LKjIP Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2017 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau ditahun selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau.

Pulang Pisau, Januari 2018

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KABUPATEN PULANG PISAU,

USIS I SANGKAI, S.Hut, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP. 19750118 199903 1 006

(5)

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Gambaran Umum DPMPTSP Kab. Pulang Pisau ... 2

1. Tugas Pokok dan Fungsi... 2

2. Struktur Organisasi ... 3

C. Maksud dan Tujuan LKjIP 2017... 24

D. Isu-Isu Strategis ... 24

E. Sistematika Penyajian ... 25

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Kinerja ... 26

B. Perjanjian Kinerja ... 33

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)... 36

B. Capaian Kinerja Organisasi... 37

C. Analisisis Capaian Keuangan ... 41

BAB IV PENUTUP ... 47 LAMPIRAN

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai DPMPTSP Kab. Pulang Pisau Berdasarkan

Tingkat Pendidikan S.d 31 Desember 2017 ... 21

Tabel 1.2 Sarana Prasarana ... 21

Tabel 2.1 Misi – Tujuan ... 27

Tabel 2.2 Tujuan – Sasaran – Strategi – Program ... 28

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ... 34

Tabel 3.1 Sasaran - 1 ... 36

Tabel 3.2 Sasaran - 2 ... 36

Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasaran-1 ... 40

Tabel 3.4 Capaian Kinerja Sasaran-2 ... 40

Tabel 3.5 Realisasi Anggaran ... 41

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement). Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2017, pemerintah daerah menyusun LKjIP 2017 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SOPD, RKPD/Renja SOPD, Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai :

1. Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja;

2. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

(9)

3. Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada tahun berikutnya.

Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIP Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu antara lain :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 02 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pulang Pisau 2013-2018;

5. Peraturan Daerah Pulang Pisau Nomor 5 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran 2017;

6. Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 30 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran 2017;

7. Keputusan Bupati Pulang Pisau Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA -SKPD) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran 2017.

B. Gambaran Umum DPMPTSP Kabupaten Pulang Pisau 1. Tugas Pokok dan Fungsi

Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pulang Pisau, serta Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayananan Terpadu Satu

(10)

Pintu Kabupaten Pulang Pisau disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau adalah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang penanaman modal dan PTSP secara terpadu berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan perencanaan umum penanaman modal daerah Kabupaten Pulang Pisau;

2. Perumusan kebijakan Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal di daerah melalui deregulasi, pemberian insentif dan fasilitas penanaman modal;

3. Identifikasi sumber-sumber potensi daerah secara menyeluruh dalam rangka pengembangan penanaman modal;

4. Pengkajian dan pelaksanaan promosi penanaman modal di dalam negeri maupun di luar negeri dalam rangka menarik minat penanaman modal; 5. Perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan pelayanan penanaman modal

dan PTSP yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan menjadi kewenangan daerah;

6. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah;

7. Pengelolaan data dan informasi terkait penanaman modal dan PTSP yang terintegrasi pada tingkat daerah melalui multimedia;

8. Perumusan dan menyiapkan kebijakan di bidang administrasi dan kesekretariatan yang meliputi urusan umum dan kepegawaian, keuangan dan aset, serta penyusunan program dan pelaporan;

9. Pengkoordinasian kegiatan penanaman modal dan PTSP dan tugas-tugas lain yang diserahkan atau dilimpahkan oleh Bupati sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

10. Pengkoordinasian dengan instansi/satuan kerja terkait lainnya;

11. Penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Bidang Penanaman Modal;

12. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan; dan

13. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Struktur Organisasi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau terdiri dari:

(11)

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan 3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang, terdiri dari :

1. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal, membawahi:

a) Seksi Perencanaan Penanaman Modal; b) Seksi Deregulasi; dan

c) Seksi Potensi Daerah.

2. Bidang Promosi Penanaman Modal, membawahi : a) Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal; b) Seksi Pameran; dan

c) Seksi Media.

3. Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu, membawahi : a) Seksi Perizinan;

b) Seksi Non Perizinan; dan

c) Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan.

4. Bidang Pengawasan dan Pengendalian, membawahi : a) Seksi Pengawasan;

b) Seksi Evaluasi dan Pembinaan; dan c) Seksi Pengelolaan Data.

d. Kelompok Jabatan Fungsional dan Tim Teknis.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi tersebut, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau, maka secara terinci tupoksi tersebut sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, merencanakan dan menetapkan program dan tata kerja, mengkoordinasikan, membina dan mengevaluasi serta bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;

(2) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana yang dimaksud, Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan penetapan program kerja dan perencanaan kegiatan Dinas;

(12)

b. Penyelenggaraan perumusan kebijakan Pelayanan di Bidang Penanaman Modal, Perizinan dan Non Perizinan;

c. Pengkoordinasian kegiatan Kesekretariatan dan Bidang sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku;

d. Pengevaluasian penyelenggaraan program dan kegiatan Dinas untuk menentukan skala prioritas program tahun berikutnya;

e. Pelaksanaan pengkoordinasian dengan instansi terkait atau SKPD Pelayanan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Penanaman Modal, Perizinan dan Non Perizinan; dan

h. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

2. Sekretariat

(1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan dan melaksanaan sebagian fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dibidang kesekretariatan yang meliputi Urusan Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian, Keuangan, dan Penyusunan Program; (2) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas;

b. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis Dinas;

c. Pengkoordinasian penyusunan program dan anggaran Dinas;

d. Pengkoordinasian penyusunan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran Dinas;

e. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan dan aset; f. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kepegawaian;

g. Pelaksanaan urusan penataan organisasi, tatalaksana dan analisis jabatan;

h. Pelaksanaan urusan Humas, Protokol, Rumah Tangga dan Perlengkapan;

i. Pendokumentasian peraturan Perundang-undangan;

j. Pembinaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

k. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

(3) Sekretariat terdiri dari:

a. Sub Bagian PenyusunanProgram; b. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan

(13)

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

(4) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

a. Sub Bagian Penyusunan Program

(1) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas menyusun program dan anggaran serta pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai uraian tugas:

a. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. Melaksanakan penyusunan program berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

c. Melaksanakan penyusunan anggaran berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

d. Melaksanakan penyusunan evaluasi kinerja berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

e. Melaksanakan penyusunan laporan tahunan dan laporan-laporan lainnya; dan

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

b. Sub Bagian Keuangan dan Aset

(1) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan serta mengelola aset di Lingkungan Dinas;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan usulanan rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan dan Aset;

b. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan meliputi pembukuan, pertangunganjawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran;

(14)

c. Melakukan pengelolaan administrasi barang daerah/aset berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

d. Melakukan pengelolaan administrasi barang daerah/aset meliputi perlengkapan dan inventaris, pengadaan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan barang serta menyusun laporan pertanggungjawaban atas barang-barang inventaris;

e. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan;

f. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Keuangan dan Aset kepada Sekretaris; dan

g. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(1) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyelenggaraan urusan penataan organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan serta administrasi kepegawaian;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan usulan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Melakukan kegiatan administrasi kepegawaian meliputi Usulan Kenaikan Pangkat (UKP), Daftar Urut Kepangkatan (DUK), Gaji Berkala, Penilaian Kinerja, Kartu Pegawai, Karis/Karsu, Sumpah/Janji Pegawai, Ujian Dinas, Izin Belajar, Daftar Nominatif dan Formasi PNS, Diklat PNS, Cuti, Daftar Hadir, Pengusulan Pensiun, Disiplin dan Pembinaan Pegawai;

c. Melaksanakan urusan penataan organisasi dan tatalaksana, serta evaluasi kelembagaan;

d. Melaksanakan urusan rumah tangga, keprotokolan dan hubungan masyarakat;

e. Melaksanakan pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keamanan kantor;

f. Melaksanakan urusan penataan organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan serta evaluasi kelembagaan;

g. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian kepada Sekretaris; dan

(15)

h. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal

(1) Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan DPMPTSP di Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal mempunyai uraian tugas :

a. Pengkajian, perumusan dan pelaksanaan kebijakan rencana umum penanaman modal daerah;

b. Pengembangan iklim penanaman modal;

c. Penyusunan potensi penanaman modal di daerah;

d. Pembinaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

(3) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal terdiri dari;

a. Seksi Perencanaan Penanaman Modal; b. Seksi Deregulasi; dan

c. Seksi Potensi Daerah.

(4) Masing-masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal.

a. Seksi Perencanaan Penanaman Modal

(1) Kepala Seksi Perencanaan Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan perencanaan penanaman modal daerah di Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Perencanaan Penanaman Modal mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan kegiatan pada Seksi Perencanaan Penanaman Modal berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai; b. Memberikan bimbingan pelaksanaan tugas kepada bawahan di

lingkungan seksi perencanaan penanaman modal;

c. Merencanakan operasional Seksi Perencanaan Penanaman Modal;

(16)

d. Merencanakan pengembangan penanaman modal di sektor primer, sekunder dan tersier sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melakukan evaluasi, identifikasi pengembangan penanaman modal di sektor primer, sekunder dan tersier sesuai dengan prosedur dan perundang – undangan yang berlaku;

f. Melakukan evaluasi, identifikasi pelaku usaha dan teknis;

g. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Perencanaan Penanaman Modal kepada Kepala Bidang;

h. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan; dan

i. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

b. Seksi Deregulasi

(1) Kepala Seksi Deregulasi mempunyai tugas menganalisis dan menyusun kebijakan bidang usaha, sistem insentif, dan administrasi penanaman modal di Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Deregulasi mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan kegiatan pada Seksi Deregulasi berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai;

b. Memberikanbimbingan pelaksanaan tugas kepada bawahan dilingkungan seksi deregulasi;

c. Melaksanakan kegiatan pengumpulan, analisis data dan informasi, penyusunan serta evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang usaha, sistem insentif, dan administrasi penanaman modal di sektor primer, sekunder dan tersier sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; d. Melaksanakan koordinasi guna penyusunan rencana program

dan deregulasi penanaman modal;

e. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilingkungan Seksi Deregulasi dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja;

f. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Deregulasi kepada Kepala Bidang;

g. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan; dan

h. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

(17)

c. Seksi Potensi Daerah

(1) Kepala Seksi Potensi Daerah mempunyai tugas melaksanakan identifikasi dan pemetaan potensi usaha, ketersediaan lahan, sarana dan prasarana penunjang penanaman modal serta pendokumentasiannya di Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Potensi Daerah mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan kegiatan pada Seksi Potensi Daerah berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai;

b. Memberikan bimbingan pelaksanaan tugas kepada bawahan dilingkungan Seksi Potensi Daerah;

c. Melakukan kegiatan identifikasi dan pemetaan potensi usaha, ketersediaan lahan, sarana dan prasarana penunjang penanaman modal serta pendokumentasiannya di sektor primer, sekunder dan tersier sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

d. Melakukan penyusunan peta potensi penanaman modal sesuai dengan hasil kajian untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan perumusan kebijakan;

e. Melakukan penyusunan ketetapan bidang usaha unggulan/prioritas sesuai dengan potensi dan daya dukung daerah dalam bentuk daftar bidang-bidang usaha unggulan/prioritas;

f. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Potensi Daerah kepada Kepala Bidang;

g. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan; dan

h. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

4. Bidang Promosi Penanaman Modal

(1) Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi penanaman modal.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, kepala Bidang Promosi Penanaman Modal mempunyai uraian tugas :

a. Perumusan pengembangan promosi penanaman modal daerah;

b. Penyusunan pemasaran dalam membangun citra Kabupaten Pulang Pisau sebagai daerah tujuan penanaman modal;

(18)

c. Pengkoordinasian antara Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat terkait penanam modal;

d. Pembinaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

(3) Bidang Promosi Penanaman Modal, terdiri dari : a. Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal; b. Seksi Pameran; dan

c. Seksi Media.

(4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal.

a. Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal

(1) Kepala Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis terkait pengembangan dan pelaksanaan promosi penanaman modal;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. Memberikan tugas kepada bawahan sesuai tugas dan tanggungjawab masing-masing untuk kelancaran tugas pada Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal;

c. Melakukan penyusunan dan mengelola branding Kabupaten Pulang Pisau sebagai daerah tujuan penanaman modal;

d. Melaksanakan pengelolaan kegiatan perumusan strategi promosi penanaman modal sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melaksanakan penyiapan dan pemuktahiran konten/materi promosi dan informasi penanaman modal melalui situs web Dinas dalam multibahasa;

f. Mengevaluasikan laporan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan di lingkungan Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan

(19)

g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

b. Seksi Pameran

(1) Kepala Seksi Pameran mempunyai tugas menyiapkan bahan dan menyusun materi promosi serta diseminasi informasi Penanaman Modal melalui pameran, seminar dan temu usaha di dalam dan luar negeri;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pameran mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Seksi Pameran berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. Memberikan tugas kepada bawahan sesuai tugas dan tanggungjawab masing-masing untuk kelancaran tugas pada Seksi Pameran;

c. Melakukan indentifikasi kegiatan pameran penanaman modal, seminar dan temu usaha yang strategis dan potensial untuk menarik minat penanaman modal;

d. Melakukan penyusunan pedoman, menyiapan dan pemuktahiran bahan promosi serta informasi penanaman modal dalam bentuk bahan cetak seperti profil-profil proyek, brosur dan leaflet terkait penanaman modal dalam multibahasa;

e. Melakukan penyusunan dan pemuktahiran bahan paparan informasi penanaman modal dalam multibahasa untuk kegiatan seminar dan temu usaha;

f. Melaksanakan keikutsertaan dalam kegiatan pameran, seminar dan temu usaha dibidang penanaman modal sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; g. Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas dan

kegiatan di lingkungan Seksi Pameran sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan

h. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

c. Seksi Media

(1) Kepala Seksi Media mempunyai tugas mengkaji, menyiapkan bahan dan menyusun materi promosi serta diseminasi informasi penanaman modal melalui media cetak, media elektronik dan media sosial;

(20)

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Media mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Seksi Media berdasarkan prioritas berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. Memberikan bimbingan pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran tugas pada Seksi Media;

c. Melakukan pengelolaan kegiatan penyusunan pedoman, penyiapan dan pemukhtahiran bahan promosi serta informasi penanaman modal melalui media cetak, elektronik dan media sosial;

d. Melakukan kegiatan pemantauan terkait isu-isu penanaman modal di media cetak, elektronik dan media sosial serta penyiapan bahan tanggapan tentang isu terkait;

e. Mengevaluasikan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan di lingkungan Seksi Media sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

5. Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(1) Kepala Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas melaksanakan kebijakan di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan penanaman modal dan sektoral serta pelayanan informasi dan pengaduan secara terpadu menurut ketentuan peraturan perundang-undangan;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai uraian tugas :

a. Penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur pelayanan perizinan dan non perizinan serta pelayanan informasi dan pengaduan;

b. Pengkoordinasian proses dan teknis pelayanan perizinan dan non perizinan serta pelayanan informasi dan pengaduan;

c. Pengelolaan data dan informasi terkait perizinan dan non perizinan serta pelayanan informasi dan pengaduan;

d. Pembinaan dan evaluasi Tim Teknis PTSP;

e. Pembinaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

(21)

a. Seksi Perizinan;

b. Seksi Non Perizinan; dan.

c. Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan.

(4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

a. Seksi Perizinan

(1) Kepala Seksi Perizinan mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang perizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Perizinan mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Seksi Perizinan berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. Memberikan tugas kepada bawahan sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran tugas pada Seksi Perizinan;

c. Melakukan bimbingan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Perizinan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan dengan tertib dan lancar; d. Melaksanakan pengelolaan kegiatan penyiapan bahan dan data

dalam rangka penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi standar operasional prosedur pelayanan perizinan;

e. Melaksanakan pemeriksaan dan penilaian berkas permohonan perizinan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan;

f. Melaksanakan pengelolaan penyiapan dan pelaksanaan proses pelayanan perizinan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan;

g. Melaksanakan pengelolaan penyiapan dan pelaksanaan proses teknis pelayanan perizinan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan;

h. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi terkait perizinan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

i. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Perizinan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

(22)

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan di lingkungan Seksi Perizinan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas; dan

k. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

b. Seksi Non Peizinan

(1) Kepala Seksi Non Perizinan mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang non perizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Non Perizinan mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Seksi Non Perizinan berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. Memberikan tugas kepada bawahan sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran tugas pada Seksi Non Perizinan;

c. Melakukan bimbingan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Non Perizinan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan dengan tertib dan lancar; d. Melaksanakan pengelolaan kegiatan penyiapan bahan dan data dalam rangka penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi standar operasional prosedur pelayanan non perizinan;

e. Melaksanakan pemeriksaan dan penilaian berkas permohonan non perizinan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan;

f. Melaksanakan penyiapan proses pelayanan non perizinan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan;

g. Melakukan pengelolaan pelaksanaan proses teknis pelayanan non perizinan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan;

h. Melakukan pengelolaan data dan informasi terkait non perizinan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

i. Mengevaluasikan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Non Perizinan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa yang akan datang; j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan di lingkungan Seksi

(23)

perundang-undangan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas; dan

k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

c. Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan

(1) Kepala Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas melaksanakan urusan di Bidang Pelayanan Informasi dan Pengaduan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. Memberikan tugas kepada bawahan sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran tugas pada Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan;

c. Memberikan bimbingan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan dengan tertib dan lancar;

d. Melaksanakan pengelolaan kegiatan penyiapan bahan dan data dalam rangka penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur pelayanan informasi dan pengaduan;

e. Melaksanakan pengelolaan administrasi pelayanan informasi dan pengaduan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan;

f. Melaksanakan pengelolaan penyiapan dan pelaksanaan proses pelayanan informasi dan pengaduan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan;

g. Melaksanakan pengelolaan penyiapan dan pelaksanaan proses teknis pelayanan informasi dan pengaduan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan;

h. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi terkait pelayanan informasi dan pengaduan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

i. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan dengan cara

(24)

mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan di lingkungan Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas; dan

k. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

6. Bidang Pengawasan dan Pengendalian

(1) Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian atas pelaksanaan penanaman modal, pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, baik penanam modal dalam negeri maupun luar negeri;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai uraian tugas :

a. Pengawasan kepatuhan dan kewajiban perusahaan penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan perundang-undangan; b. Pembinaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas; dan

c. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

(3) Bidang Pengawasan dan Pengendalian terdiri dari: a. Seksi Pengawasan;

b. Seksi Evaluasi dan Pembinaan; dan c. Seksi Pengelolaan Data.

(4) Masing-masing Seksi sebagaimana dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian.

a. Seksi Pengawasan

(1) Kepala Seksi Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap kepatuhan dan kewajiban perusahaan penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan perundang-undangan;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pengawasan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

(25)

b. Membagikan tugas kepada bawahan sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran tugas pada seksi pengawasan;

c. Memberikan bimbingan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Pengawasan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan dengan tertib dan lancar;

d. Melakukan pengelolaan kegiatan pemantauan penanaman modal terkait kepatuhan dan kewajiban perusahaan penanam modal sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan; e. Mengevaluasikan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi

Pengawasan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa yang akan datang; f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;

g. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengawasan kepada Kepala Bidang; dan

h. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

b. Seksi Evaluasi dan Pembinaan

(1) Kepala Seksi Evaluasi dan Pembinaan mempunyai tugas membina dan memfasilitasi permasalahan penanaman modal;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Evaluasi dan Pembinaan mempunyai uraian tugas :

a. Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan pada Seksi Evaluasi dan Pembinaan;

b. Membagikan tugas kepada bawahan sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran tugas pada seksi Evaluasi dan Pembinaan;

c. Memberikan bimbingan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Evaluasi dan Pembinaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan dengan tertib dan lancar;

d. Melaksanakan identifikasi dan invetarisasi serta pemetaan masalah yang timbul dalam pelaksanaan penanaman modal; e. Melaksanakan pemberian fasilitasi kepada perusahaan terkait

permasalahan yang dihadapi;

f. Mengevaluasi pelaksanaan penanaman modal berdasarkan sektor usaha sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan;

(26)

h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengawasan kepada Kepala Bidang; dan

i. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

c. Seksi Pengelolaan Data

(1) Kepala Seksi Pengelolaan Data mempunyai tugas mengelola data dan informasi terkait kegiatan penanaman modal, termasuk perizinan dan non perizinan, berdasarkan sektor usaha dan wilayah; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi

Pengelolaan Data mempunyai uraian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Seksi Pengelolaan Data berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. Melaksanakan pengelolaan kegiatan pengumpulan data dan informasi terkait kegiatan penanaman modal, termasuk Perizinan dan Non Perizinan berdasarkan sektor usaha dan wilayah;

c. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Pengelolaan Data dengan cara mengindentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja dimasa yang akan datang; d. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan di lingkungan Seksi

Pengelolaan Data sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pertangungjawaban pelaksanaan tugas;

e. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun tertulis.

7. Kelompok Jabatan Fungsional dan Tim Teknis. a. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan bidang keahliannya dan dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditempatkan oleh Kepala Dinas.

b. Tim Teknis

Tim teknis beranggotakan tenaga teknis internal dinas dan/atau tenaga teknis eksternal dinas yang memiliki kompetensi dan kemampuan sesuai bidangnya, serta memiliki kewenangan untuk memberikan pertimbangan teknis dalam rangka memberikan rekomendasi Perizinan dan Non Perizinan yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(27)

Gambar bagan susunan organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau berdasarkan Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organissi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau sebagai berikut :

Secara operasional, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau didukung sumber daya manusia sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang, yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 22 (dua puluh dua) orang dan Tenaga Kontrak (honorer) sebanyak 5 (lima) orang dari berbagai bidang pendidikan seperti ekonomi, hukum, IT, politik, manajemen, kehutanan dan lainnya. Secara rinci data aparatur/pegawai Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau berdasarkan pendidikan dan golongan dapat dilihat pada tabel berikut :

Gamb. 1.1

Susunan Organisasi DPMPTSP Kab. Pulang Pisau

(28)

Pangkat/Gol Tingkat Pendidikan Jumlah

S2 S1 Diploma SMA SMP SD IV 1 4 - - - - 5 III - 14 - - - - 14 II - - 3 - - - 3 I - - - - Tenaga Kontrak - 1 - 4 - - 5 Jumlah Pegawai 27

Sedangkan sarana dan prasarana berupa barang dan kekayaan daerah merupakan faktor pendukung kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan masyarakat sedapat mungkin dapat ternilai dan teridentifikasi secara benar dan tepat dan dapat diinventarisir sebagai berikut :

NO Jenis Sarana Prasarana Volume Keterangan

1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1 Unit -

2 Kendaraan Dinas Bermotor Lain-lain 1 Unit Mobil Dinas

3 Mini Bus (Penumpang 14 org ke bawah) 1 Unit Mobil Operasional

4 Sepeda Motor 10 Buah -

5 Mesin Ketik Manual Standar (14-16) 1 Buah -

6 Mesin Foto Copy dengan Kertas Folio 1 Buah -

7 Mesin Ketik Elektronik 2 Buah -

8 Lemari Besi 21 Buah -

9 Filling Besi/Metal 23 Buah -

10 Brand Kas 1 Buah -

11 Alat Penghancur Kertas 4 Buah -

Tabel. 1.1

Jumlah Pegawai DPMPTSP Kab. Pulang Pisau

berdasarkan Tingkat Pendidikan sampai dengan 31 Desember 2017

Tabel. 1.2 Sarana Prasarana

(29)

12 Papan Pengumunan 2 Buah -

13 Papan Absen 1 Buah -

14 Genset 2 Buah -

15 Meja Tulis 12 Buah -

16 Kursi Tamu 1 Set ( 3 Buah )

17 Kursi Tamu 5 Buah -

18 Sofa 3 Buah -

19 Lemari Pakaian 1 Buah -

20 Kursi Kerja 28 Buah -

21 Gordyn 2 Paket -

22 Dinding/Sekat Besi 1 Paket -

23 Dinding/Sekat Kayu 2 Buah Back Drop

24 Mesin Potong Rumput 2 Buah -

25 AC Sentral 2 Buah -

26 AC Split 14 Buah -

27 Televisi 2 Buah -

28 Alat Rumah Tangga Lain-lain 2 Buah Dekorasi Bunga

29 P.C Unit/ Komputer PC 16 Buah -

30 Lap Top 10 Buah -

31 Printer 17 Buah -

32 Scanner 3 Buah -

33 Server 1 Buah -

34 Peralatan Jaringan Lain-lain 3 Paket -

35 Meja Kerja Pejabat Eselon II 1 Buah -

36 Meja Kerja Pejabat Eselon III 5 Buah -

37 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 4 Buah -

38 Meja Kerja 13 Buah -

(30)

40 Meja Tamu R.Biasa 1 Buah -

41 Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 Buah -

42 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 10 Buah -

43 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 10 Buah -

44 Kursi Kayu/Rotan/Bambu 2 Buah -

45 Lemari Buku untuk Pejabat Eselon II 1 Buah -

46 Lemari Kaca 1 Buah -

47 Camera + Attachment 2 Buah -

48 Camera Elektronic 2 Buah -

49 Proyektor + Attachment 2 Buah -

50 Microphone/Wireless Mic 1 Buah -

51 Handycam 1 Buah -

52 Facsimile 1 Buah -

53 Handphone 2 Buah -

54 Global Positionong System (GPS) 4 Buah -

55 Papan Visuil 1 Buah Running Text

56 Papan Pengumuman 1 Buah R.Reklame Baliho

57 Laser Pionter 4 Buah -

58 Pompa Kebakaran 1 Buah -

59 UPS 9 Buah -

60 Harddisk Eksternal 15 Buah -

61 Kompas 1 Buah -

62 Alat Komunikasi Lain-lain 1 Buah Digital Sign Age

63 Alat Ukur 2 Buah Alat Ukur Digital

64 Alat Peraga Olah Raga Lain-lain 1 Paket -

65 Mesin Penghitung Uang 1 Buah -

66 Mesin Absensi 1 Buah -

(31)

68 Bangunan Gedung Kantor Permanen 2 Unit -

69 Bangunan Gedung Kantor Lain-Lain 3 Buah -

70 Jembatan Beton Khusus 1 Buah -

71 Jaringan Transmisi Lain-lain 1 Paket -

Catatan barang yang rusak berat:

1. Kursi Kerja 8 Buah

2. Sofa 1 Buah

3. Kursi Kerja Pejabat Eselon III 1 Buah

4. Lemari Besi 1 Buah

5. Mesin Potong Rumput 1 Buah

6. Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 1 Buah

C. MAKSUD DAN TUJUAN LKjIP 2017

Maksud dan Tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DPMPTSP Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2017 adalah :

1. Dalam rangka memenuhi/menindaklanjuti Surat dari Bupati Pulang Pisau Nomor : 060/164/Org/XII/2017 perihal Penyusunan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018, Pengukuran Kinerja Tahun 2017 dan Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017;

2. Sebagai Kinerja Laporan Tahunan yang merupakan pertanggungjawaban kinerja dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan;

3. Sebagai bahan penilaian dan evaluasi Kinerja yang selanjutnya untuk diambil keputusan sebagai kebijakan teknis dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan lanjutan;

4. Sebagai tolak ukur sinkronisasi antara rencana kerja dan hasil kerja. D. Isu –Isu Strategis

Beberapa isu strategis yang dihadapi DPMPTSP Kabupaten Pulang Pisau dan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja adalah :

a. Keterbatasan SDM dan relatif rendahnya kemampuan serta intregritas SDM; b. Sebagian besar perizinan yang diterbitkan oleh DPMPTSP, sangat tergantung

pada rekomendasi teknis dari SOPD lain. Proses pemberian rekomendasi teknis ini masih menjadi kendala dalam pelayanan perizinan, terutama ketepatan waktu.

(32)

c. Iklim investasi yang kurang kondusif;

d. Infrastruktur daerah penunjang investasi yang kurang mendukung. E. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penulisan LKjIP Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2017 mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sistematika tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan Menyajikan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran Singkat tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi dan Struktur Organisasi serta Sistematika Penyusunan serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi.

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

Menyajikan ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2017 dengan sasaran strategis yang ingin diraih pada tahun 2017, kaitan sasaran tersebut dengan visi – misi dalam Renstra.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

Menyajikan hasil pengukuran dan analisis capaian kinerja untuk setiap sasaran strategis, serta penyajian aspek akuntabilitas keuangan.

BAB IV : PENUTUP

Menyajikan simpulan umum atas capaian kinerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja.

(33)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja merupakan proses perjanjian kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik. Hasil dari proses ini berupa rencana kinerja tahunan yang harus segera disusun satu bulan setelah dokumen pelaksanaan anggaran kerja disahkan, perjanjian kinerja harus segera disusun berdasarkan rencana kinerja. Sedangkan perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Bupati kepada Kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Tujuan ditetapkannya perjanjian kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparasi dan kinerja aparatur. Perjanjian kinerja juga sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi diukur melalui indikator kinerja. Capaian indikator kinerja dapat tercermin dari outcome program dan juga secara tidak langsung dari output kegiatan. Komponen Perencanaan Strategis meliputi pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang berupa kebijakan dan program kerja.

Komponen-komponen Perencanaan Strategis tersebut telah dituangkan dalam perubahan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) DPMPTSP periode 2013–2018 pada Juni tahun 2015 serta masih mengacu pada Renstra Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

Pembangunan adalah suatu proses perubahan struktural untuk mewujudkan kondisi ideal yang diharapkan melalui pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan melalui tahapan yang direncanakan dengan mendasarkan pada kondisi yang ada untuk mewujudkan kondisi ideal tersebut telah ditetapkan visi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau yaitu :

(34)

Visi tersebut diwujudkan melalui 4 (empat) misi, sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan perijinan dan promosi investasi;

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui promosi penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

3. Meningkatkan citra aparatur Pemerintah dengan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, aman, transparan, nyaman, ramah dan peduli; dan

4. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.

Dengan mengacu pada visi dan misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau serta didasarkan pada isu-isu strategis dalam Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau tahun 2013-2018, ditetapkan tujuan yang ingin dicapai

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau.

M I S I

1. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan promosi investasi;

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan promosi penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

3. Meningkatkan citra aparatur Pemerintah dengan memberikan pelayanan yang

mudah, cepat, aman, transparan, nyaman, ramah dan peduli;

4. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.

Tujuan Organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi organisasi, dengan demikian setiap sasaran mengandung makna:

”Unggul Dalam Kualitas Pelayanan, Mewujudkan Pelayanan yang Profesional dan Akuntabel Demi Kepuasan Masyarakat”

Tabel 2.1 Misi -Tujuan

(35)

1. Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai tahun terakhir Rencana Strategis;

2. Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi;

3. Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah sasaran dan strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu rencana stategis.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh suatu organisasi melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh organisasi dalam rumusan yang spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Tujuan Misi I :

1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan teknis pegawai pelayanan Perijinan dan promosi investasi

Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatnya jenjang pendidikan dan tingkat keterampilan aparat pelaksana pelayanan perizinan dan promosi investasi Meningkatkan volume pelatihan keterampilan teknis aparat pelayanan perijinan dan penanaman modal Mengikutsertakan pegawai untuk diklat penjenjangan/diklat teknis/seminar dan lokakarya per tahun

Program Administrasi Perkantoran

Tujuan :

2. Meningkatkan kesejahteraan pegawai

Sasaran Strategi Kebijakan Program

Tercukupinya kebutuhan pegawai sesuai Meningkatkan sistem pemberian insentif kepada Memberikan insentif kepada pegawai DPMPTSP sesuai Program Administrasi Perkantoran Tabel 2.2

(36)

dengan standar kecukupan hidup di Kabupaten Pulang Pisau

pegawai DPMPTSP Permendagri Nomor 20 Tahun 2008

Tujuan :

3. Meningkatkan kualitas kinerja aparat pelayanan yang bersih dan berwibawa serta mempunyai kesadaran penegakan hukum

Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatnya kualitas aparat pelayanan yang bersih dan berwibawa serta sadar terhadap penegakan hukum Meningkatkan pengawasan secara berjenjang Mengikutsertakan pegawai pada kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perizinan Program Administrasi Perkantoran Tujuan Misi II :

1. Meningkatkan kegiatan konsultasi dan koordinasi antar SOPD dalam rangka memberikan pelayanan perizinan dan penanaman modal yang mudah, transparan serta mempunyai kepastian hukum dan target waktu penyelesaian

Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatnya kualitas konsultasi dan koordinasi antar SOPD dalam pelayanan perizinan Menciptakan suasana yang nyaman dalam proses pelayanan perizinan dan penanaman Modal Melaksanakan kegiatan konsultasi, koordinasi dan integrasi sinkronisasi secara periodik baik di daerah (antara lain membentuk tim teknis lintas SOPD) maupun di luar daerah Program Administrasi Perkantoran Tujuan :

2. Menyediakan tempat pelayanan yang nyaman dan representatif serta mewujudkan wadah pengaduan masyarakat terhadap pelayanan perizinan

(37)

Sasaran Strategi Kebijakan Program Tersedianya

tempat pelayanan yang nyaman dan representatif serta terwujudnya wadah pengaduan masyarakat terhadap pelayanan perizinan Meningkatkan pelayanan yang nyaman Kemasyarakat Membangun kantor yang representatif dan mudah dijangkau masyarakat dengan fasilitas yang memadai termasuk untuk mengakomodasi pengaduan masyarakat serta untuk meningkatkan efektivitas pelayanan misalnya pengadaan mobil pelayanan perijinan keliling yang dapat menjangkau wilayah Kecamatan yang jauh dari Ibukota Kabupaten Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Tujuan :

3. Membangun sistem informasi pelayanan perizinan yang terintegrasi serta mengembangkan media informasi publik melalui jaringan internet

Sasaran Strategi kebijakan Program

Terbangunnya sistem informasi pelayanan perizinan dan penanaman modal yang terintegrasi melalui jaringan internet sehingga Meningkatkan kualitas perijinan yang dikeluarkan Mengembangkan sistem satu pintu dalam pelayanan administrasi perizinan dengan rentang waktu penyelesaian yang pasti Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

(38)

bisa diakses oleh publik

Tujuan Misi III :

1. Meningkatkan penyebaran informasi pelayanan perizinan di Kabupaten Pulang Pisau melalui berbagai media yang tersedia

Sasaran Strategi Kebijakan Program

Terlaksananya penyebaran informasi pelayanan perizinan di Kabupaten Pulang Pisau melalui berbagai media yang tersedia Meningkatkan promosi potensi ekonomi Melakukan ikatan kerja sama dengan pihak ketiga dalam rangka peningkatan proses pelayanan antara lain

pembuatan website dan media informasi lain sebagai bentuk variasi pelayanan dan peningkatan sarana pengaduan masyarakat Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tujuan :

2. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan investasi di Kabupaten Pulang Pisau

Sasaran Strategi Kebijakan Program

Terciptanya kerja sama dengan pihak ketiga untuk Pengembangan investasi Meningkatkan promosi potensi ekonomi Menyusun kebijakan yang memberikan kemudahan bagi calon investor untuk melakukan investasi Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Tujuan :

3. Membangun komunikasi dua arah (interaksi) langsung atau tidak langsung tentang pelayanan penanaman modal dan perizinan di Kabupaten Pulang Pisau antara Aparatur dengan Penerima Pelayanan

(39)

Sasaran Strategi Kebijakan Program Komunikasi dua arah (interaksi) langsung atau tidak langsung pelayanan penanaman modal dan perizinan di Kab. Pulang Pisau antara Aparatur dengan Penerima Pelayanan Meningkatkan promosi potensi ekonomi Melakukan ikatan kerja sama dengan pihak ketiga dalam rangka peningkatan proses pelayanan antara lain

pembuatan website dan media informasi lain sebagai bentuk variasi pelayanan dan peningkatan sarana pengaduan masyarakat Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tujuan Misi IV :

1. Meningkatkan kualitas kompetensi dan profesionalitas SDM pegawai pelayanan perijinan dan penanaman modal

Sasaran Strategi Kebijakan Program

Terciptanya pegawai pelayanan perizinan dan penanaman modal yang berkompetensi dan profesional Mengikutsertakan Pegawai dalam kegiatan Bimtek/Workshop bidang perizinan dan penanaman modal 1. Melakukan koordinasi dan komunikasi secara aktif dengan Pihak Penyelenggara kegiatan Bimtek/Workshop 2. Menyusun program pendidikan dan pelatihan dalam program kerja pelayanan perizinan dan penanaman modal khususnya pada peningkatan aparatur pelayanan; 3. Menyediakan bahan 1. Program Pelayanan Admin istrasi Perkantoran ; 2. Program Penin gkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

(40)

bacaan Peraturan dan Perundang-undangan

B. Perjanjian Kinerja

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel dan berorientasi kepada hasil, perlu disusun Penetapan Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pulang Pisau yang merupakan ikhtisar rencana kinerja yang akan dicapai pada tahun 2017. Penetapan kinerja ini merupakan perjanjian kinerja antara Kepala SOPD dengan Kepala Daerah dan merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2017.

Sebagai wujud perjanjian kinerja antara Kepala SOPD dengan Kepala Daerah, penetapan kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan yang perlu dilaksanakan oleh pimpinan dan seluruh aparatur DPMPTSP karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.

Pada awal tahun setelah penetapan anggaran tahun 2017 Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyusun dokumen Perjanjian Kinerja (PK) dengan memperhatikan kapasitas sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya aparatur, sumber daya keuangan, sarana dan prasarana, kondisi masyarakat dan daya dukung lingkungan serta berdasarkan pada perencanaan strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tahun 2013 - 2018.

Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran prioritas diperlukan upaya dan langkah strategis. Sejalan dengan itu telah ditetapkan rencana kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tahun 2017 dan untuk mendukung kegiatan program pembangunan dalam rencana kerja telah dialokasikan pembiayaannya melalui rencana kerja dan anggaran tahun 2017. Rencana Kerja

(41)

tahun 2017 berisi program dan kegiatan pembangunan Pemerintah Kabupaten Kabupaten Pulang Pisau dan merupakan arah kebijakan pembangunan tahun 2017.

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan acuan ukuran kenerja yang digunakan oleh masing-masing Satuan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dalam menetapkan rencana kinerja tahunan, penyusunan rencana kerja, anggaran, penyusunan dokumen penetapan kinerja, penyusunan laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen rencana strategis masing-masing Satuan Organisasi Perangkat Daerah.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu telah membuat perjanjian kinerja tahun 2017 yang berkelanjutan program/kegiatan dari tahun awal RPJMD secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan salah satu Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dalam menetapkan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017 juga mengacu kepada Indikator Kinerja Utama yang merupakan acuan kinerja SOPD, dalam hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

No Strategis Sasaran Target Indikator Kinerja Program Anggaran Koordina tor

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Meningkat nya kualitas penyelengga raan pelayanan perizinan 100 % Tersedianya Aplikasi Pelayanan Perizinan Program Peningkatan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan 231.125. 000,- Bidang PTSP 2 Terlaksana nya Promosi potensi Kabupaten Pulang Pisau Melalui Media Cetak dan Elektronik 2 – 4 Kali Jumlah Promosi Investasi melalui media cetak dan elektronik Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 351.000. 000,- Bidang Promosi Penana man Modal Tabel 2.3

(42)

Sesuai dengan perjanjian kinerja, anggaran untuk mewujudkan capaian kinerja tersebut sebesar Rp. 582.125.000,- (lima ratus delapan puluh dua juta seratus dua puluh lima ribu rupiah) yang akan digunakan untuk membiayai program/kegiatan prioritas/utama (rincian program/kegiatan dan anggaran terlampir). Akan tetapi pada perubahan anggaran di bulan Nopember mengalami pemotongan anggaran dari program peningkatan promosi dan kerjasama investasi sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), maka anggaran untuk mewujudkan perjanjian kinerja tersebut menjadi Rp. 532.125.000,- (lima ratus tiga puluh dua juta seratus dua puluh lima ribu rupiah).

Selain itu, diluar perjanjian kinerja yang telah ditetapkan terdapat anggaran untuk membiayai program/kegiatan administrasi umum sebagai pendukung

pecapaian target kinerja. Adapun jumlah anggaran tersebut sebesar Rp. 3.381.544.027,86,- (tiga milyar tiga ratus delapan puluh satu juta lima ratus

Gambar

Gambar  bagan  susunan  organisasi  Dinas  Penanaman  Modal  dan  Pelayanan  Terpadu  Satu  Pintu  Kabupaten  Pulang  Pisau  berdasarkan  Peraturan  Bupati  Pulang  Pisau  Nomor  46  Tahun  2016  tentang  Kedudukan,  Susunan  Organissi,  Tugas  dan  Fungsi
Tabel 3.1  Sasaran - 1
Tabel 3.4  Capaian Kinerja Sasaran 2
Tabel 3.5  Realisasi Anggaran

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Laporan Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2018 ini merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan

pembuatan tablet dengan mengempa langsung tanpa melalui perlakuan awal dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya

Bank konvensional merupakan bagian dari sistem perbankan di Indonesia. Bank konvensional dikenal juga dengan sebutan bank umum. Bank konvensional ini memiliki fungsi utama

Pasal 29 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan (lembar negara Republik Indonesia tahun 1974 Nomor 1, tambahan lembaran negara Republik

Kita ketahui bahwa proses yang ada dalam pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dalam hal ini adalah pelelangan umum secara pascakualifikasi metode satu sampul

Sesuai hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan perbedaan dialek bahasa Minangkabau Kenagarian Padang Air Dingin dengan Kenagarian Lubuk Malako Kecamatan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1) Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik,

Percobaan dilakukan di rumah kassa Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Jawa Barat Jl. Percobaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh introduksi jamur Trichoderma spp.