• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA PENGARUH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA PENGARUH"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA PENGARUH HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

A.Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia

Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asiaterdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:

1.Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia, 2.Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar, 3.Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakinluas, dan

4.Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha .

Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.

1. Hipotesis Brahmana

Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.

2.Hipotesis Ksatria

Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaranagama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antar golongan di dalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.

3. Hipotesis Waisya

(2)

4. Hipotesis Sudra

Von van Faber mengungkapkan bahwapeperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.

Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajaragama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapatsemacam ini disebut Teori Arus Balik.

AGAMA HINDU

Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:

1.Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada paradewa. 2.Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.

3.Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan. 4.Atharwa Weda, berisi doa-doa untukpenyembuhan penyakit.

Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu: 1.Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.

2.Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan danmakna hidup.

Agama Hindu menganut polytheisme (menyembahbanyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:

1.Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.

2.Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung. 3.Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.

Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:

1.Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.

2.Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan. 3.Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, danburuh menengah. 4.Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil,dan budak.

(3)

Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.

AGAMA BUDDHA

Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama diIndia pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara. Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:

1.Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.

2.Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha. 3.Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.

Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau“Tiga Kebaktian” yaitu: 1.Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.

2.Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha. 3.Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.

Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:

1.Pandangan yang benar. 2.Niat yang benar. 3.Perkataan yang benar. 4.Perbuatan yang benar. 5.Penghidupan yang benar. 6.Usaha yang benar. 7.Perhatian yang benar. 8.Bersemedi yang benar.

Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:

1.Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri. 2.Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.

Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu : 1.Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.

2.Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.

(4)

B. Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia

Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan. Tersebarnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia berpengaruh luas dalam kehidupan masyarakat Indonesia, diantaranya dalam bidang berikut ini :

1. Kepercayaan

Bangsa Indonesia mulai menganut agama Hindudan Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan aslinya, seperti pemujaan terhadap roh nenek moyang.

2.Sosial

Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahan dalam tata kehidupan sosial masyarakat. Misalnya dalam masyarakat Hindu diperkenalkan adanya sistem kasta.

3.Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besarpengaruh dan perubahannya, karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktifitas perekonomian melalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.

4.Kebudayaan

Pengaruh kebudayaan Hindu-budha terlihat darihasil-hasil kebudayaan seperti bangunan candi, senisastra, berupa cerita-cerita epos diantaranya Epos Mahabharata dan Epos Ramayana. Pengaruh lainnya adalah sistem tulisan. Kebudayaan Hindu-Budha amat berperan memperkenalkan sistem tulisan di masyarakat Indonesia.

5. Agama

Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut kepercayaan animis medan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.

6. Pemerintahan

Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.

7. Arsitektur

(5)

memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal inimenjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.

8. Bahasa

Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hinggasaat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri denganbahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapandari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.

9. Sastra

Berkembangnya pengaruh India di Indonesiamembawa kemajuan besar dalam bidang sastra.Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia adalah :

1.Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa, 2.Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan 3.Negara kertagama, karya Mpu Prapanca.

C.Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia a. Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan Kerajaan Kutai.

b. Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa - Kerajaan Salakanagara (150-362) - Kerajaan Tarumanegara (358-669) - Kerajaan Sunda Galuh (669-1482) - Kerajaan Kalingga

- Kerajaan Mataram Hindu - Kerajaan Kadiri (1042 – 1222) - Kerajaan Singasari (1222-1292)

- Kerajaan Majapahit (1292-1527)c.Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra - Kerajaan Malayu Dharmasraya

- Kerajaan Sriwijaya

D. Peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia

(6)

1. SENI BANGUNAN a. Candi

1) Candi Peninggalan Kerajaan Mataram Lama A. Candi yang bersifat Hindu

- Candi Gunung Wukir, terletak di sebelah selatan Muntilan

-Kelompok Candi Dieng, terletak di Kabupaten Wonosobo. Dikelompok candi ini terdapat beberapa candi yang oleh penduduk setempat diberi nama tokoh wayang, misalnya : Bima, Gatotkaca, Puntadewa, Arjuna, Semar, dan lain-lain

-Candi Selogriyo, terletak di kaki Gunung Sumbing -Candi Pringapus, terletak di timur Gunung Sundoro

-Kelompok Candi Gedong Songo, terletak di lereng Gunung Ungaran -Candi Perot, terletak di lereng Gunung Sumbing

-Candi Argopuro, terletak di lereng Gunung Sumbing -Candi Ijo, terletak di dekat Prambanan

-Candi Gebang, terletak di dekat Yogyakarta -Candi Sambisari, terletak di dekat Yogyakarta

-Kelompok Candi Lorojonggrang ( Prambanan), terletak di perbatasan Yogyakarta-Klaten. Di kelompok ini ada 3 candi induk, Candi Syiwa,Candi Brahma, dan Candi Wisnu.

Candi yang bersifat Budha, bercorak budha, bermitologi budha, bernuansa arsitektur buadan ajaran budha :

-Candi Borobudur, terletak di Kabupaten Magelang

-Candi Kalasan, terletak di kabupatensleman. Dibangun oleh Raja Panangkaran -Candi Sari, terletak di dekat Candi Kalasan.

-Candi Banyunibo, terletak di dekat Prambanan.

-Candi Sajiwan, terletak didekat Prambanan.Candi ini untuk menghormat Awalokiteswara. -Candi Plaosan, terletak di dekat prambanan.Dibangun pada masa Raja Pikata

-Candi Sewu, terletak didekat Prambanan -Candi Bubrah, terletak didekat Prambanan -Candi Lumbung, terletak didekat Prambanan -Candi Asu, terletak didekat Candi Sewu

-Candi Ngawen, terletak di dekat Muntilan Candi ini dibuat oleh raja yang beragama Hindu, dan diperuntukan untuk umat yang beragama Budha

-Candi Mendut, terletak di kabupaten Magelang. Di dalamnya terdapat Patung Padmapani dan Wajrapani

-Candi Pawon (Bajranalan), terletak dikabupaten Magelang. Di bangun oleh Pramodhawardhani

(7)

-Candi Lor (Anjuk Ladang),terletak di Brebek,Nganjuk. -Candi Gunung Gangsir, terletak di di Bangil.

-Candi Songgoroti, terletak di Batu Malang -Candi Sumber Nanas, terletak di Blitar -Candi Belahan, dibangun oleh Raja Airlingga

-Pertapaan Pucangan, terletak di Gunung Penanggungan

3) Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

-Kelompok Candi Muara Takus, terletak di Bangkinang, Tampar, Riau

-Kelompok Candi Gunung Tua, terletak dipadang si dempuan, Tapanuli, Sumatra Utara. -Di kelompok ini ada 1 candi yang bentuknya khas, yaitu Candi Biaro Baha

4) Candi Peninggalan Kerajaan Singasari -Candi Kidal, terletak di Malang

-Candi Jawi, terletak di dekat Prin -Candi Singasari, terletak di Malang -Candi Jago, terletak di Malang

5) Candi Peninggalan kerajaan Majapahit -Candi Simping

-Candi Rimbi, terletak di Mojokerto -Candi Panggih

-Candi Surawana, terletak di Kediri -Candi Tigawangi, terletak di Par -Candi Kalicilik, terletak di Blitar

-Candi Jabung, terletak di Kraksaan,Probolinggo -Candi Pari, terletak di Poro

-Candi Tikus, terletak di Mojokerto -Candi Brahu, terletak di Mojokerto -Candi Panataran, terletak di Blitar

-Candi Sukuh, terletak di Karanganyar. Candi ini menunjukan unsure Jawa asli. -Candi Samentar, terletak di Blitar

6) Candi Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan -Candi Badut, terletak di Malang

7) Candi Peninggalan Kerajaan Bali

(8)

b. Berupa Prasasti

Yupa (batu bertulis) Peniggalan Kerajaan Kutai- Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasa (778M), Prasasti Karang Tengah (824 M), Prasasti Argapura (963 M), Merupakan Sumber Sejarah yang mengungkapkan Keberadaan Kerajaan Mataram Kuno.- Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajan Taruma Negara, 5 ditemukan di Bogor, 1 di Cilincing, dan 1 di Lebak Banten, yaitu Prasasti Ciaterun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Cianten, dan Prasasti Lebak.-Prasasti Anjuk Ladang berangka tahun 937 M sumber Sejarah yang mengungkapkan keberadaan Mpu Sindok (raja pertama Medang dan pendiri Dinasti Isyana ). Prasasti-prasasti sebagai sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya di Sumatra, Berangka padatahun 684-775 M, Antara lain P. Kedudukan Bulat, P. Talang Tuwo , P. Telayu Batu Kecil , P.Kota , P.Karang Berahi.

c. Pertirtaan

Pertirtaan merupakan pemandian suci untuk rajadan para bangsawan.Contoh petirtaan yang penting adalah :

-Petirtaan Jalatunda, terletak di lereng barat Gunung Pananggungan. Dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga

-Pertirtaan Belahan, terletak di lereng timur Gunung Pananggungan. Dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga

-Pertirtaan di Candi Tikus, terletak di Trowulan, Mojokerto -Petirtaan Gua Gajah, terletak di Gianyar, Bali

-Petirtaan Tirta Empul. Terletak di desa Manukaya, Tampaksiring, Bali.

d. Benteng

Istana kerajaan umumnya dibangun di balik benteng yang kua tBenteng ada 2 macam, yaitu : -Benteng Buatan, dibangun dengan sengajaberwujud tembok, parit yang dalam dan ebar -Benteng alam, yamg berwujud sungai ataupegunungan. Contoh benteng alam adalah

-benteng yang terdapat di Bukit Ratu Boko yangdikenal dengan nama Candi Ratu Boko. Candiini dibangun oleh Balaputradewa.

e. Gapura

Ada 2 macam bentuk gapura :

Kori Agung, yaitu berupa bangunan seperti candi yang di tengahnya terdapat pintu untuk keluar masuk. Contoh Kori Agung, antara lain :Candi Jedong, Candi Plumbangan, dan Candi Bajang Ratu.

2.) SENI RUPA

(9)

a.karma wibbhangga, pada kaki candi, sebab akibat perbuatan baik / buruk manusia b.jatakamala-awadana, dinding lorong 1,2 perbuatan sang budha, bodhisatva

c.gandawyudha-badhracari, dinding 2-4, usaha sudana mencara ilmu yang tinggi sampai ia bersumpah mengikuti bodhisatva, samantharbhadra

2.Relief Candi Lorojonggrang

a.Cerita ramayana, pada dinding serambi atas candi sywa dan candi brahmana b.Carita kresnayana, pada pagar candi wisnu

c.Relief candi jajaghu, mamuat cerita kresnayana, partayajna, kunjarakarna. 1 kalikita jumpai punokawan.

d.Relief candi surowono, memuat cerita arjuna wiwaha, adegan sri tanjung yang dibunuh oleh si dapaksa.

e.Relief candi panataran, memuat cerita ramayana, kresnayana.

3.SENI PATUNG

1.Peninggalan Bercorak Hindu

.a.Patung Dewa-Dewi : trimurti (dalam wujudmaha guru, mahakala, mahabirawa), durga b.Patung Airlangga, dalam wujud dewa wisnumenunggang garuda

c.Patung Kendedes, wujud dewiprajnaparamita

d.Patung Kertanegara, wujud joko dolok danamong hapasae Patung Kertajasa, wujud dewa sywaf Patung Dwarapala, wujud raksasa menggenggam gada.

2.Peninggalan Patung Budha

1.Arca Aksobhya, sikap bumi sparcamudr /tangan sentuh bumi sebagai saksi, hadaptimur 2.Arca Ratnasambhawa, sikap waramudra/memberi anugerah, selatan.

3.Arca Amitaba, sikap dayana mudra/bersemedi, barat

.4.Arca Amogasidhi, sikap abaya mudra/tangan menentramkan,utara.

5.Arca Wairicana, sikap darmacakara mudra /tangan memutar roda darma,di dalam stupa

4.SENI SASTRA 1.Masa Kerajaan Kediri

a.kitab kakawin barata yudha : mpu sedah, panuluh

b.kitab kakawin hari wangsa, gatot kacasraya: mpu panuluh c.kitab smaradhana : mpu dharmaja

d.kitab lubdaka,wratasancaya: mpu tanakung e.kitab kresnayana : mpu triguna

2.Masa Kerajaan Majapahit

(10)

b.kitab sutasoma: mpu tantular

c.kitab pararaton: riwayat raja-raja singha sari, majapahit d.kitab sundayana: peristiwa bubat

e.kitab ranggalawe, pemberontakan ranggalawa f.kitab sorandoka : pemberontakan sora

g.kitab usana jawa : penakhlukan bali oleh gajah mada dan arya dama

SEJARAH PERKEMBANGAN HINDU – BUDHA DI INDONESIA Penyebaran Agama Hindu – Budha di Nusantara

A. Penyebaran Agama Budha

Melihat bukti-bukti antropologi yang ada, agama Budha diperkirakan masuk ke nusantara sejak abad ke-2 Masehi. Hal tersebut dapat dinyatakan dengan penemuan patung Budha dari perunggu di Jember dan Sulawesi Selatan. Patung-patung itu menunjukkan gaya seni Amarawati. Agama Budha di nusantara berasal dari laporan seorang pengelana Cina bernama Fa Hien pada awal abad ke-5 Masehi. Dalam laporan tersebut, Fa Hien menceritakan bahwa selama bermukim di Jawa, ia mencatat adanya komunitas Budha yang tidak begitu besar di antara penduduk pribumi. Seorang Biksu Budha bernama Gunawarman, putera dari seorang raja Kashmir di India, yang datang ke negeri Cho-Po untuk menyebarkan agama Budha Hinayana. Negeri Cho-Po mungkin terletak di Jawa atau Sumatera.

B. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha 1. Kutai

Di daerah Kutai, Kalimantan Timur, bukti itu berupa tujuh buah prasasti berbentuk yupa. Yupa ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Prasasti itu dibuat kira-kira pada abad ke-5 Masehi. Kerajaan Kutai di Hulu sungai Mahakam. Pendiri kerajaan itu bernama Kudungga, dipastikan bukanlah sebuah nama Hindu, namun asli nusantara. Prasasti-prasasti itu sendiri dibuat untuk memuliakan Raja Kutai yang ketiga, Mulawarman. Prasasti yang menyebutkan bahwa raja tersebut telah memberikan sumbangan berupa 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.

2. Tarumanegara

Kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dan kedua di nusantara ialah Tarumanegara. Kerajaan ini terletak di antara sungai Cisadane dan sungai Citarum pada abad ke-5 Masehi. Catatan para pengelana Cina yang singgah di Jawa seperti kisah Fa-Shien mengenai sebuah kerajaan yang bernama To-lo-mo (Tarumanegara). Tang dan Sung menyebutkan bahwa kerajaan tersebut beberapa kali mengirimkan utusannnya ke Cina.

3. Kalingga

(11)

daerah Jawa Tengah. Kerajaan Kalingga diperintah oleh seorang ratu bernama Sima. Pemerintahannya sangat keras, namun adil dan bijaksana.

4. Melayu

Melayu merupakan salah satu kerajaan terkuat di nusantara. Banyak ahli sejarah yang memperkirakan bahwa kerajaan tersebut terletak di daerah Sungai Batanghari, Jambi. Banyaknya peninggalan kuno seperti candi dan arca yang ditemukan di sana. Pada masa pemerintahan dinasti Tang, dilaporkan bahwa pada tahun 644 dan 645 utusan dari negeri Moloyeu (Melayu) membawa hasil bumi. Pengelana Cina I-Tsing kemudian melaporkan bahwa pada abad ke-7 kerajaan tersebut ditaklukkan oleh Sriwijaya. Nama Melayu baru muncul kembali pada abad ke-12 ketika kerajaan Singasari melancarkan ekspedisi. Pemelayu. Melayu mengalami masa kejayaan pada pemerintahan raja Adityawarman. Menurut catatan pada arca Manjusti di Candi Jago, Jawa Timur, bahwa Aditya warman membantu Gajah Mada menaklukkan pulau Bali.

5. Sriwijaya

Sriwijaya pertama kali dijumpai di dalam Prasasti Kota Kapur dari pulau Bangka. Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan di Sumatera Selatan yang berpusat di Palembang. Pada tahun 671, seorang biksu Budha bernama I-Tsing menceritakan bahwa ketika ia pergi dari Kanton ke India, ia singgah terlebih dahulu di Sriwijaya selama enam bulan untuk belajar tata bahasa Sansekerta. Kerajaan Sriwijaya juga diperkuat oleh penemuan beberapa prasasti yang semuanya ditulis dengan Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno. Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dan Karang Berahi.

6. Mataram Kuno

Kerajaan Mataram berada di wilayah Sungai Bogowonto, Progo, Elo, dan Bengawan Solo di Jawa Tengah. Kerajaan ini dapat diketahui dari prasasti Canggal. Prasasti Belangka tahun 732 M menyebutkan bahwa kerajaan itu pada awalnya dipimpin oleh Sana, diteruskan oleh keponakannya, Sanjaya. Kerajaan Mataram Kuno terkenal keunggulannya dalam pembangunan candi Agama Budha dan Hindu. Candi yang diperuntukkan bagi Agama Budha antara lain candi Borobudur yang dibangun oleh Samaratungga dari dinasti Syailendra. Candi Hindu yang dibangun antara lain candi Roro Jongrang di Prambanan yang dibangun oleh Raja Pikatan.

7. Wangsa Warmadewa di Bali

Keluarga Raja Warmadewa muncul pertama kali pada tahun 914. Hal itu diketahui dalam prasasti dari Sanur yang dikeluarkan oleh Sri Kesariwarmedewa.

8. Medang Kamulan

(12)

Jawa Tengah. Di tempat barunya ini Mpu Sendok mendirikan sebuah dinasti yang bernama Isyana.

9. Kediri

Keputusan Airlangga untuk membagi dua kerajaannya menghasilkan pembentukan dua kerajaan, Jenggala dan Panjalu (Kediri). Panjalu berhasil mendesak Jenggala. Sebagai gantinya, 60 tahun kemudian muncullah kerajaan Kediri. Pada tahun 1116, Kediri diperintah oleh Sri Kameswara (1116-1135). Kemudian ia digantikan oleh Jayabaya. Jayabaya memerintah antara tahun 1135 hingga 1157, ia memakai lambang Garudamukha untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah keturunan sah Airlangga.

10. Singasari

Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok setelah dia berhasil mengalahkan Kediri. Riwayat Ken Arok sendiri tidak banyak diketahui karena namanya tidak dikenal dalam prasasti. Dalam kitab Pararaton dan Negarakertagama, ia dikatakan berasal dari sebuah keluarga biasa dari desa Pungkur. Melalui bantuan pendeta bernama Danghyang Lohgawe, ia kemudian berhasil bekerja pada Akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung. Tertarik oleh isteri sang akuwu yang cantik bernama Ken Dedes, Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametung dengan sebilah keris buatan Mpu Gandring. Setelah itu ia menikahi Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung. Kisah tragedi Anusapati, anak yang dikandung Ken Dedes dari Tunggul Ametung, mengetahui tragedi yang menimpa ayahnya. Ia kemudian membunuh ayah tirinya itu dengan keris yang telah membunuh ayah kandungnya dan mengambil alih tahta kerajaan.

Pemerintahan Anusapati berlangsung selama 21 tahun (1227 – 1248). Masa pemerintahannya tidak banyak diketahui selain dia gemar mengabung ayam, dia dibunuh oleh Tohjaya, seorang anak Ken Arok dari istri lainnya yang bernama Ken Umang. Pada gilirannya, Tohjaya kemudian dibunuh oleh anak Anusapati yang bernama Ranggawuni. Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Ia merupakan raja Singasari pertama yang namanya diabadikan dalam prasasti Narasingharmuti. Perluasan pengaruh Kemaharajaan Cina – Mongol di bawah Khubilai Khan menimbulkan tantangan terhadap kekuasaan Kertanegara. Ketika sang kaisar mengirimkan utusan yang menuntut agar Singasari tunduk kepada Cina. Kertanegara melukai wajah sang utusan yang bernama Mengki Khubilai Khan murka dan mengirimkan pasukan untuk menyerang Jawa pada tahun 1292. Akan tetapi, keruntuhan Kertanegara ternyata datang dari jurusan lain. Seorang keturunan raja-raja Kediri bernama Jayakatwang memberontak terhadap kekuasaan Singasari untuk memulihkan kembali kejayaan Kediri yang diruntuhkan oleh leluhur Kertanegara. Jayakatwang berhasil membunuh Kertanegara meskipun menantunya yang bernama Raden Wijaya berhasil lolos.

11. Majapahit

(13)

bantuan penguasa Madura bernama Arya Wirajaya, ia menawarkan diri untuk bekerjasama dengan Jayakatwang di Kediri. Jayakatwang kemudian memberikan daerah Hutan Tarik (sekarang Trowulan) kepada Raden Wijaya. Raden Wijaya diam-diam memperkuat diri sambil menunggu saat yang tepat untuk membalas dendam. Pada awal tahun 1293 tentara Cina – Mongol yang dikirim untuk menghukum Kertanegara tiba di Pulau Jawa. Raden Wijaya berhasil membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka lari meninggalkan pulau Jawa. Ia dinobatkan menjadi Raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jaya Wardhana pada 12 November 1293. Para pengikut Kertarajasa yang berjasa dalam mendirikan Majapahit kemudian diangkat menjadi pejabat tinggi kerajaan. Di antara mereka terdapat tokoh-tokoh, yaitu Arya Wiraraja. Pu Tambi (Nambi), dan Ronggo Lawe. Pengangkatan tersebut menimbulkan rasa tidak puas bagi jabatan yang lebih tinggi. Timbullah serangkaian pemberontakan seperti yang dilakukan Ronggo Lawe pada tahun 1295 serta Pu Sora dan Juru Demung antara tahun 1298 – 1300. Di tengah-tengah kekacauan ini, Raden Wijaya wafat pada tahun 1309. Pengganti Raden Wijaya adalah Jayanegara yang bergelar Sri Jayanegara. Pemberontakan Nambi tahun 1316 dapat dipadamkan oleh Mahapati. Kemudian menyusul pemberontakan Semi pada tahun 1318 dan Kuti 1319. Setelah peristiwa itu, raja Jayanegara sadar kalau Mahapati ternyata tukang fitnah. Akhirnya, ia ditangkap dan di hukum mati. Ketika terjadi pemberontakan Kuti inilah muncul nama Gajah Mada.

(14)

C. Pengaruh dan Warisan Kebudayaan Hindu – Budha 1. Pengaruh Kebudayaan Hindu – Budha

Perkembangan Hindu – Budha di nusantara tidak sekedar membawa perubahan dalam bidang keagamaan saja melainkan juga berpengaruh pada kehidupan politik, sosial dan budaya.

2. Perubahan dalam bidang politik

Di bidang politik yang paling nyata adalah diperkenalkannya sistem kerajaan. Sebelumnya, kedudukan pemimpin dalam masyarakat nusantara ialah orang yang dituakan oleh sesamanya.

3. Perubahan dalam bidang sosial

Masyarakat nusantara terbagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan aturan kasta. Akan tetapi, sistem kasta yang berlaku di nusantara tidaklah seketat di negara asalnya.

4. Perubahan dalam bidang kebudayaan

Pengaruh di bidang kebudayaan terutama berkaitan dengan penyelenggaraan upacara keagamaan, seperti upacara sesajen, pembuatan relief, candi serta penggunaan bahasa sansekerta.

5. Warisan kebudayaan Hindu – Budha – Arsitektur

Arsitektur warisan kebudayaan Hindu – Budha dapat dilihat dari stupa dan candi. Awalnya stupa dikenal sebagai kuburan kubah atau bukit makam yang sederhana, kemudian bentuk arsitektur ini menjadi sebagai bangunan suci bagi umat Budha. Gerbangnya terdapat di empat penjuru mata angin, biasanya dihiasi dengan gambar-gambar timbul (relief). Adapun candi merupakan bangunan peninggalan masa lalu yang digunakan untuk memuliakan orang yang telah meninggal, khusus bagi para raja dan orang-orang terkemuka.

– Seni sastra

Seni sastra peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu – Budha ialah tampak dalam penulisan prasasti, kitab dan kakawin. Prasasti biasanya ditulis untuk memberikan informasi sehubungan dengan adanya peringatan, perintah, atau keberadaan suatu kerajaan. Pada masa kerajaan Kutai, informasi itu dipahatkan pada Yupa (tugu batu). Kitab adalah sebuah

(15)

bahasa yang indah. Ungkapan dalam puisi itu disebut kakawin. Beberapa kitab yang ditulis misalnya, Mahabharata, Arjuna Wiwaha, Negarakertagama, dan Sutasoma.

– Seni rupa / ukir

Referensi

Dokumen terkait

Volume residu, kapasitas residu fungsional, dan kapasitas paru total kesemuanya merupakan volume udara paru yang tinggal di dalam paru, bahkan udara ini masih tetap tersisa

Usaha untuk mengurangi konsumsi tepung terigu terus digalakkan disamping mencari alternatif pengganti dari bahan baku lain, juga dengan mengusahakan tepung lain sebagai

Sedangkan penggunaan Hermeneutika dalam dunia keilmuwan Islam digunakan bukan untuk mencari keotentikan teks al Quran, akan tetapi untuk mencari penafsiran yang

Karena dosis radiasi yang diberikan pada biji-bijian untuk menghilangkan gangguan serangga sangat rendah, iradiasi ulang yang dilakukan untuk mengontrol gangguan

PerfiKniance desain untuk Mesm Purifikast Minyak Transformator adalah semua fitur yang tertfepat pada alat harus to berfungsi sesuai dengan detail

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut “Ada hubungan yang signifikan antara

Pada perlakuan B secara visual tampak sampai hari ke-5 masih banyak tumbuh kapang Phanerochaete chrysosporium yang ditandai dengan substrat yang lebih dominan

(Hendel), yang terperangkap merupakan lalat buah yang banyak menyerang pada tanaman cabai merah, tomat, jeruk, pisang raja, dan pisang susu, karena di lahan penelitian