Posisi Pedoman Umum
Pembangunan Kota Baru dengan
Rencana Tata Ruang
Pengaturan
upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat dalam
penataan ruang Perencanaan Tata Ruang
penyusunan rencana tata ruang ruang beserta pembiayaannya
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Peraturan
zonasi
Perizinan Insentif –
disinsentif
Pengenaan
Sanksi
penetapan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang termasuk pedoman bidang penataan ruang.
Pemerintah kepada
pemerintah daerah dan masyarakat
Pemerintah provinsi
kepada pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat
Pemerintah
kabupaten/kota kepada masyarakat
Pemantauan Evaluasi Pelaporan
suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan RTR
upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan RTR melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya
upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang
Pembinaan
upaya untuk
meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
Pelaksanaan
upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang
Pengawasan
upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Penyelenggaraan Penataan Ruang
Ps. 1 angka 9 Ps. 1 angka 10
Ps. 1 angka 11
Ps. 1 angka 12
Ps. 12
Ps. 13
Ps.55 ayat (2) Ps.55 ayat (2) Ps. 1 angka 13 Ps. 1 angka 14 Ps. 1 angka 15
PELAKSANAAN
Perencanaan
Tata Ruang
Pemanfaatan
Ruang
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
suatu proses untuk menentukan struktur ruang & pola ruang yang
meliputi penyusunan & penetapan RTR
upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan RTR melalui
penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya
Adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang
upaya pencapaian tujuan penataan
ruang melalui pelaksanaan:
Ps.12 Ps.12
Ps. 1 angka 11 Ps. 1 angka 11
Ps. 1 angka 15 Ps. 1 angka 15
Ps. 1 angka 13 Ps. 1 angka 13
Ps. 1 angka 14 Ps. 1 angka 14
PERENCANAAN TATA RUANG
TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG
RTR KWS METROPOLITAN
RTR PULAU / KEPULAUAN RTR KWS STRA. NASIONAL
RTR KWS STRA KABUPATEN
RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN
RTRW KOTA
RTR BAGIAN WIL KOTA RTR KWS STRA KOTA RDTR WIL KABUPATEN
RTR KWS STRA. PROVINSI
RDTR WIL KOTA RTRW NASIONAL
RTRW PROVINSI
RTRW KABUPATEN
Menghasilkan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang Menghasilkan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang
sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang
Sebagai dasar penyusunan peraturan zonasi
Sebagai dasar penyusunan peraturan zonasi
a. rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau
b. rencana umum tata ruang mencakup wilayah
perencanaan yang luas dan skala peta dalam rencana umum tata ruang tersebut memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan a. rencana umum tata ruang
belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau
b. rencana umum tata ruang mencakup wilayah
Latar Belakang Penyusunan
PP No. 34 Tahun 2009 & Permendagri No. 1 Tahun 2008
UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Bab XV Perkotaan Pasal 199
(1) Kawasan Perkotaan dapat berbentuk: a) kota sebagai daerah otonom
b) bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan
c) bagian dari 2/ lebih daerah yang berbatasan langsung dan memiliki ciri perkotaan
(2) Kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dikelola oleh pemerintah kota (3) Kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b dikelola oleh daerah/ lembaga pengelola yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada pemerintah kabupaten
(4) Kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c dalam hal penataan ruang dan penyediaan fasilitas pelayanan umum tertentu dikelola bersama oleh daerah terkait.
(5) Di kawasan perdesaan yang direncanakan dan dibangun menjadi kawasan perkotaan, pemerintah daerah yang bersangkutan dapat membentuk badan pengelolaan pembangunan
(6) Dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, dan pengelolaan kawasan perkotaan, pemerintah daerah mengikutsertakan masyarakat sebagai uapaya pemberdayaan masyarakat
(7) Ketentuan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5) dan ayat (6) ditetapkan dengan perda dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
Perlu penyesuaian substansi terkait PP No. 34 Tahun 2009 & Permendagri No. 1 Tahun
2008 karena UU Nomor 32 Tahun 2004 telah digantikan UU 23 Tahun 2014
Daftar Isi
PP No. 34 Tahun 2009 & Permendagri No. 1 Tahun 2008
No PP No. 34 Tahun 2009
Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan Tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan Permendagri No. 1 Tahun 2008
1 Bab I Ketentuan Umum Bab I Ketentuan Umum
2 Bab II Bentuk Kawasan Perkotaan Bab II Kriteria, Bentuk, dan Dasar Perencanaan
3 Bab III Pengelolaan Kawasan Perkotaan Bab III Rencana Kawasan Perkotaan
a Umum Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) b Lembaga Pengelola Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
c Pengelolaan Bersama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) d Perencanaan Pembangunan Kawasan Perkotaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
e Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Perkotaan f Pengendalian Pembangunan Kawasan Perkotaan
4 Bab IV Kawasan Perkotaan Baru Bab IV Pengembangan Kawasan Perkotaan
a Pembentukan Kawasan Perkotaan Baru Perencanaan Kawasan Perkotaan Baru b Badan Pengelolaan Peremajaan Kawasan Perkotaan
c Pendanaan Reklamasi Pantai
d Perubahan Pemanfaatan Lahan
5 Bab V Ketentuan Lain-lain Bab V Peran Serta Masyarakat
6 Bab VI Ketentuan Penutup Bab VI Ketentuan Peralihan
Persyaratan Penetapan Lokasi Perencanaan Kawasan Perkotaan Baru
Kawasan Perdesaan yang direncanakan menjadi Kawasan Perkotaan Baru
paling sedikit memenuhi kriteria:
PP No. 34 Tahun 2009 : Bab IV Pembentukan Kawasan Perkotaan Baru
Mekanisme Pengusulan Lokasi Kawasan Perkotaan Baru
11
22
33
Usulan lokasi dilengkapi dengan:
a.Hasil studi kelayakan;
b.Rencana induk pembangunan perkotaan baru; dan
c.Rencana pembebasan lahan.
Usulan lokasi dilengkapi dengan:
a.Hasil studi kelayakan;
Kedudukan Pedoman Pembangunan Kota Baru dan Penataan Kota terhadap
Rencana Tata Ruang & Rencana Pembangunan
Master Plan yang berupa konsep diterjemahkan menjadi RDTR sebagai dasar perizinan.
Untuk itu, Master Plan perlu diacu dalam penyusunan RDTR.
Usulan Masukan terhadap Posisi Pedoman Umum dan
Master Plan Kota Baru
RTRW
Prov/Kabupaten/Kota
RTRW
Prov/Kabupaten/Kota
RDTR Kabupaten/Kota
dan RTR KS Kab/Kota
RDTR Kabupaten/Kota
dan RTR KS Kab/Kota
Peraturan Zonasi
(dasar Perizinan)
Peraturan Zonasi
(dasar Perizinan)
Master Plan Kota Baru
Master Plan Kota Baru
Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru
Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru
Didetailkan
Diacu
Penguatan substansi Pedoman Pengelolaan & Perencanaan Kawasan Perkotaan yang sudah
ada atau Penyusunan Pedoman baru?
Penguatan substansi Pedoman Pengelolaan & Perencanaan Kawasan Perkotaan yang sudah
ada atau Penyusunan Pedoman baru?
Poin Diskusi
•
Bagaimana lingkup dan kedalaman rencana
kota baru yang hendak dituju?
•
Bagaimana
posisi Pedoman Umum
Pembangunan Kota Baru
terhadap pedoman
yang telah ada?
•
Apakah
muatan
Pedoman Umum
Pembangunan Kota Baru
memiliki
banyak
kesamaan/telah dicakup
dalam pedoman
Substansi Perkotaan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah
UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 356
(1) Kawasan perkotaan dapat terbentuk
secara alami
atau dibentuk
secara terencana
(2) Kawasan perkotaan yang dibentuk
secara terencana
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, pemerintah daerah
dan/atau badan
hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.
Pasal 358
(1) Daerah kab/kota menyusun rencana, melaksanakan dan mengendalikan
penyelenggaraan pengelolaan perkotaan
(2) Rencana penyelenggaraan pengelolaan perkotaan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan
bagian dari rencana pembangunan daerah
dan
terintegrasi dengan
rencana tata ruang wilayah
(3) Perencanaan
dan pengendalian penyelenggaraan pengelolaan perkotaan
dilaksanakan dengan
memperhatikan kepentingan strategis nasional
.
Pasal 359
Rekapitulasi Status Kawasan Pengembangan Kota Baru berdasarkan
rencana RDTR dan Rencana Penyediaan Peta Skala Besar 2015
No Lokasi Rencana Kota Baru Nama RTR Provinsi
Keterangan
Status Rencana Penyusunan
RDTR 2015-2019
Status Area Of Interest (AOI) Kebutuhan peta
skala besar tahun 2015
1 Kabupaten Sofifi RTR KSP Perekonomian Ternate-Tidore-Sofifi-Sindangoli
Maluku Utara Tahap I tahun
2015
-2 Kota Pontianak 6 Kecamatan di Pontianak: Kawasan Perkotaan Sungai Pinyuh
Kec. Sungai Pinyuh , Prov.Kalimantan Barat
Tahap I tahun
2015 √
3 Kabupaten Kota
Barru Kawasan Sebelimbing kec. Pulau Laut Utara , Prov. Kalimantan Selatan
Tahap I tahun
2015
-4 Tanjung Selor RDTR Perkotaan
Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, Prov. Kalimantan Utara
Tahap I tahun
2015
-5 Kabupaten