• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KEBERADAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KELURAHAN PANAU KECAMATAN TAWAILI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DAMPAK KEBERADAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KELURAHAN PANAU KECAMATAN TAWAILI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK KEBERADAAN PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA UAP (PLTU) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT DI KELURAHAN PANAU KECAMATAN TAWAILI

Siti Anugrah Julianti1, Jamaluddin2, dan Amiruddin2

Sitianugrahjulianti13@gmail.com: amiruddinsyawal@gmail.com

Mahasiswa Pendidikan Geografi1 Dosen Pendidikan Geografi2

Program Studi Penddikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Panau Kecamatan Tawaili. Unit Analisisnya adalah informan kunci yaitu masyarakat dan informan pendukung yaitu tokoh masyarakat dan kepala desa. Metode yang digunakan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi Teknik Analisis yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PLTU di Kelurahan Panau berdampak kepada kehidupan sosial yaitu polusi dan debu yang dihasilkan oleh aktivitas PLTU di Kelurahan Panau dan mengganggu kesehatan masyarakat sekitar seperti gangguan pernafasan serta menimbulkan suara kebisingan. Dari dampak ekonomi yaitu pendapatan nelayan menurun akibat telah tercemarnya pesisir pantai di Kelurahan Panau. Selain itu terdapat keuntungan bagi pedagang yang berjualan di area sekitar PLTU di Kelurahan Panau, memberikan keuntungan bagi masyarakat yang membuka usaha rumah sewa dan kos-kosan untuk karyawan PLTU yang berasal dari luar kecamatan Tawaili. Dampak Positif keberadaan PLTU di Kelurahan Panau memberikan peluang kerja meskipun menjadi buruh kasar, menambah pendapatan serta menambah peluang usaha. Dampak negatif masyarakat sekitar lokasi PLTU merasa sangat tergganggu dan merasa tidak nyaman dengan adanya dampak yang ditimbulkan seperti bisingnya suara mesin, polusi yang disebabkan oleh debu batu bara, dan limbah yang mengalir ke arah laut.

Kata kunci : Dampak PLTU, Kondisi Sosial Ekonomi

ABSTRACT

(2)

Keyowords: Steam Electricity Power Plant Effects, Socio-economic Condition PENDAHULUAN

Provinsi Sulawesi Tengah memiliki sumber daya Alam yang cukup melimpah akan

tetapi, perubahan penduduk semakin meningkat, maka daya pemakaian listrik pun semakin

meningkat pula. Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah dalam pembangunan PLTU

mempunyai maksud dan tujuan untuk pembangunan daerah serta mengatasi kekurangan

pasokan listrik. Sejalan dengan pembangunan PLTU. Pembangunan PLTU pada tahun 2004

di Kelurahan Panau Kecamatan Tawaili Kota Palu, Merupakan pusat tenaga listrik yang

didirikan oleh pemerintah dengan bantuan perusahaan swasta yang bertujuan untuk

memenuhi kebetuhan listrik di kelurahan panau dan sekitarnya.

Lokasi pembangunan PLTU dulunya lahan pertanian masyarakat, namun sejak tahun

2002 pemerintah mengalihfungsikan lahan pertanian masyarakat menjadi kawasan industri

dengan membayar ganti rugi, sehingga banyak penduduk yang mulai meninggalkan

pekerjaan sebagai petani dan menjadi buruh di PLTU. Mata pencaharian masyarakat yang

sebagian besar nelayan dan petani tentunya mengalami banyak perubahan, karena di dalam

pembangunan PLTU sendiri memerlukan banyak lahan dan sektor yang tergusur adalah

sektor pertanian. Meskipun dalam proses pengalihan lahan setiap individu atau pemilik

lahan sudah mendapatkan uang pengganti, tetapi hal tersebut masih membebani setiap para

masyarakat yang harus beralih profesi.

Keberadaan PLTU ini tentunya memberikan pengaruh positif antara lain adalah

penyerapan tenaga kerja, dampak terhadap bidang ekonomi tentu saja sangat berpengaruh

positif, tingkat pendapatan yang semakin meningkat. Keadaan masyarakat Kelurahan Panau

tentunya mengalami banyak perubahan, dari segi pendapatan meningkat dan mendapatkan

pekerjaan yang mapan.

Masyarakat Kelurahan Panau yang dulunya mengandalkan pendapatan dari nelayan

dan bertani, setelah adanya PLTU masyarakat dapat meningkatkan pendapatan dari bidang

mata pencaharian lainnya saja. Misalnya dengan adanya PLTU masyarakat sekitar

memanfaatkan untuk berwirausaha seperti mendirikan rumah makan, menyewakan rumah

atau mendirikan tempat kost untuk karyawan PLTU dan masyarakat juga bisa menjadi

pekerja di dalam PLTU itu sendiri, tetapi kebanyakan masyarakat sekitar PLTU hanya

mampu bekerja sebagai pegawai kasar dan tidak menduduki jabatan tinggi, hal tersebut

hanya dialami beberapa persen masyarakat, atau tidak secara keseluruhan.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari keberadaan PLTU tersebut, antara lain

(3)

suara bising yang dihasilkan dari kipas pendingin yang berkapasitas besar, limbah batu bara

sisa bahan bakar utama mesin PLTU, selain limbah cair yang dihasilkan oleh PLTU

berakibat kepada masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, karena biota laut yang

semakin langkah yang berpengaruh kepada kehidupan nelayan-nelayan kecil.

Nelayan-nelayan kecil menjadi sulit untuk menangkap ikan, karena di pesisir pantai

sudah dicemari oleh air limbah panas yang di hasilkan oleh PLTU. Karena sebelum adanya

PLTU nelayan-nelayan kecil dengan mudahnya mencari ikan di pesisir pantai Tawaili,

namun ketika berdirinya PLTU tawaili nelayan-nelayan kecil kesulitan mencari ikan,

sehingga masyarakat sekitar yang memiliki modal yang cukup, beralih profesi sebagai

pedagang kecil dan membuka rumah sewa untuk di kontrakkan kepada karyawan PLTU

yang berasal dari luar Kecamatan Tawaili.

Jika yang tidak memiliki dana yang cukup akan tetap menjadi nelayan yang bekerja

dengan menggunakan perahu dan petani bekerja dilahan pertanian milik masyarakat sekitar.

dan juga keberadaan para pegawai PLTU dari luar daerah yang ditakutkan memberi dampak

negatif terhadap warga masyarakat setempat, seperti timbulnya sikap yang menyimpang

serta gaya hidup yang bertentangan terhadap masyarakat sekitar.

Sejak beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), memberikan nuansa

yang lain dalam kehidupan masyarakat Kelurahan Panau. Masyarakat Kelurahan Panau

sebelum adanya PLTU, merupakan masyarakat yang mempunyai nilai keyakinan dan ikatan

sosial yang tinggi. Seperti pengalaman ajaran agama yang dijadikan tolak ukur dalam ikatan

adat-istiadat. Masyarakat Kelurahan Panau, selain taat kepada ajaran agamanya juga

memiliki kaidah sosial yang dijunjung tinggi seperti kerja sama dan gotong royong.

Pergaulan dalam masyarakat Kelurahan Panau sebelum adanya PLTU dapat dipastikan

berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang telah menjadi kesepakatan bersama. (Sumber :

hasil wawancara nelayan di sekitar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) kelurahan panau

kecamatan tawaili).

Hasil observasi awal, peneliti menemukan masalah yaitu penangkapan ikan yang sulit

sehingga pendapatan nelayan menjadi berkurang, karena terumbu karang yang merupakan

tempat tinggal ikan telah rusak akibat limbah yang di buang ke laut. terumbu karang adalah

makhluk yang sensitif terhadap lingkungan. Ruang kerja petani juga menjadi sempit, karena

lahan pertanian sudah di jual kepada pihak PLTU Tawaili untuk proyek pembangunan

PLTU tawaili. Terkait dengan adanya pembangunan PLTU di Kelurahan Panau, dampak

(4)

pantai baik pada konstruksi maupun komponen fisik kimia, penurunan kualitas air laut

mulai dari kegiatan pembangunan PLTU sampai dengan operasional, serta terganggunya

biota laut dengan adanya perubahan keseimbangan ekosistem perairan.

Kontroversi mengenai keberadan PLTU di Kelurahan Panau adalah wajar karena

kekhawatiran akan dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan, utamanya sebagai sumber

mata pencaharian masyarakat nelayan. Namun demikian, perlu ditelusuri lebih objektif

bahaya PLTU sehingga menimbulkan polemik, penelusuran ini menjadi penting, karena

partisipasi masyarakat dalam memberikan pendapat mengenai hal yang berkaitan langsung

dengan keselamatan jiwa banyak orang akan membuahkan keiklasan masyarakat untuk

mendukung keberadaan PLTU.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. penelitian kualitatif

melalui pendekatan deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan

dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Menurut Sugiyono (2012)

mendefinisikan bahwa metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganilisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk

membuat kesimpulan yang lebih luas.

Lokasi dalam penelitian ini terletak di kelurahan Panau, Kecamatan Tawaili secara

geografis dan demografis Kelurahan Panau memiliki luas wilayah 1.213 km/Ha, jarak antara

Kelurahan Panau dengan pusat Kecamatan Tawaili 2 Km, jarak antara Kelurahan Panau dan

Pusat Kota Palu kurang lebih 12 Km dan jarak Kelurahan dengan Provinsi sekitar 12 Km.

Ketinggian 50 MDPL.

Unit analisis dalam penelitian adalah masyarakat yang terkena dampak keberadaan

PLTU di Kelurahan Panau . Dalam pengertian yang lain, Unit analisis diartikan sebagai

sesuatu yang berkaitan dengan fokus atau komponen yang diteliti. Unit analisis ini

dilakukan oleh peneliti agar validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Sedangkan data

sekunder adalah data yang berasal dari instansi terkait baik yang dipublikasikan maupun

yang tidak dipublikasikan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat berupa observasi,

wawancara mendalam (in depth interview). Untuk evaluasi dilakukan pengukuran terhadap

(5)

wawancara adalah wawancara terstruktur di mana format masalah yang akan diteliti telah

ditentukan yang dapat berupa jawaban terbuka maupun disertai dengan jawaban tertutup.

Analisis data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan

penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan peneliti. Setelah data terkumpul

kemudian dianalisis, sehingga nantinya akan menghasilkan kesimpulan yang akan

dipertanggung jawabkan kebenarannya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis deskriptif kualitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perekonomian masyarakat di Kelurahan Panau terdiri dari hasil pertanian dan

nelayan. Pertanian dan perikanan adalah mata pencaharian turun temurun yang dilakukan

oleh masyarakat Kelurahan Panau. Perkembangan ekonomi masyarakat Kelurahan Panau

belum mengalami perubahan yang diharapkan oleh masyarakat yang bekerja sebagai

nelayan dan petani, karena sebagian besar masyarakat Kelurahan Panau menggantungkan

kebutuhan hidupnya pada hasil laut dan pertanian yang diperoleh setiap harinya. Akan

tetapi dengan adanya bangunan PLTU di Kelurahan Panau tentunya akan berdampak pada

sosial ekonomi masyarakat.

Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadaan PLTU di Kelurahan Panau

berdampak kepada kehidupan sosial yaitu polusi dan debu yang dihasilkan oleh aktivitas

PLTU di Kelurahan Panau mengganggu kesehatan masyarakat sekitar seperti gangguan

pernafasan dan menimbulkan suara kebisingan. Dari dampak ekonomi yaitu pendapatan

nelayan menurun akibat telah tercemarnya pesisir pantai di Kelurahan Panau, selain itu

terdapat keuntungan bagi pedagang yang berjualan di area sekitar PLTU di Kelurahan

Panau memberikan keuntungan bagi masyarakat yang membuka usaha rumah sewa dan

kos-kosan untuk karyawan PLTU yang berasal dari luar kecamatan Tawaili.

Selain itu terbukalah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Panau khususnya bagi

masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi PLTU di Kelurahan Panau. Mereka bisa

bekerja di perusahaan itu walau hanya sebagai pekerja kasar. dan setiap pekerja yang

bekerja pada perusahaan PLTU Panau akan mendapatkan jaminan kesehatan dari

perusahaan selama menjadi pekerja. Selain masyarakat yang senang dengan adanya

perusahaan PLTU Panau ada juga masyarakat yang tidak merasa nyaman dengan adanya

dampak sosial yang dihasilkan oleh PLTU. Selain dengan masalah dampak sosial yang di

(6)

mengharapkan jaminan sosial seperti yang di dapatkan oleh karyawan perusahaan PLTU

Panau.

Pembangunan yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan dan mutu hidup rakyat. Proses pelaksanaan pembangunan di satu pihak

menghadapi permasalahan jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertambahan yang

tinggi, tetapi dilain pihak ketersediaan sumber daya alam bersifat terbatas. Kegiatan

pembangunan untuk memenuhi kebutuhan penduduk meningkatkan permintaan atas sumber

daya alam, sehingga timbul tekanan terhadap sumber daya alam. Oleh karena itu,

pendayagunaan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup

generasi masa kini dan genarasi masa depan harus disertai dengan upaya pelestarian fungsi

lingkungan hidup. Dengan demikian, pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan adalah pembangunan berkelanjutan

yang berwawasan lingkungan hidup.

Pengamatan peneliti saat berada di tempat penelitian bahwa perkembangan ekonomi

masyarakat Kelurahan Panau belum ada perubahan khususnya bagi masyarakat yang

bekerja sebagai nelayan dan petani, namun bagi masyarakat yang membuka usaha dengan

berjualan di area PLTU Kelurahan Panau telah mengalami perubahan ekonomi walaupun

tidak meningkat secara pesat. Selain itu masyarakat yang beberapa masyarakat lokal yang

bekerja di bagian Staff tidak banyak. Dari hasil temuan dilapangan bahwa sebenarnya tidak

banyak masyarakat lokal yang diberikan kesempatan untuk bekerja, karena karyawan tetap

semua berasal dari luar Kelurahan Panau Kecamatan Tawaili seperti dari daerah Surabaya

dan Makassar. Jika dilihat bahwa sebenarnya masyarakat lokal mempunyai berbagai

macam kemampuan, keterampilan dan pengetahuan, seperti ahli pembukuan, ahli mekanik

dan ahli dalam pengoperasian komputer.

Sebenarnya masyarakat lokal mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas

dan keahlian untuk semua yang diperlukan oleh PLTU Kelurahan Panau, namun saat ini

masyarakat sekitar tidak dapat terserap secara maksimal oleh PLTU Kelurahan Panau

sebagian besar masyarakat lokal yang bekerja di PLTU Kelurahan Panau hanya sebagai

karyawan kontrak seperti cleaning service sebanyak 17orang dan security sebanyak 8

orang. Semua karyawan yang diserap oleh PLTU Panau dilihat dari latar belakang

pendidikan serta kemampuan yang dimilikinya.

Keadaan umum untuk masyarakat di Negara berkembang adalah rendahnya

(7)

dari pembangungan akan memberikan dampak yang berarti. Sering ada proyek yang

melayani sendiri kebutuhan-kebutuhan sehari-hari dari pegawainya dan membuat kompleks

perumahan dan fasilitas lain sendiri. Kebijaksanaan ini sebenarnya mengurangi dampak

positif dari perekonomian masyarakat dan secara tidak sadar membuat tembok pemisah

yang tidak terlihat dengan masyarakat setempat, sering juga disebut sebagai masyarakat

modern yang tersaing. Hal ini akan memberikan dampak negatif pada interaksi karyawan

pada proyek masyarakat setempat.

Pendapatan masyarakat Kelurahan Panau yang terkena dampak langsung tentunya

belum mengalami perubahan peningkatan, terlebih untuk masyarakat yang berprofesi

sebagai nelayan yang mengalami kemerosotan hasil tangkapan ikan yang berpengaruh

kepada pendapatan masyarakat. Hasil penangkapan para nelayan sebelum adanya PLTU

Kelurahan Panau yakni dengan modal Rp 200.000,- bisa mendapatkan hasil Rp 1.000.000,-

namun setelah adanya PLTU Kel u rah an P anau menurun menjadi Rp 400.000,-.

Melalui tanggung jawab sosial yang dijalankan, perusahaan diharapkan tidak hanya

mengejar keuntungan jangka pendek, namun juga turut berkontribusi bagi peningkatan

kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar dalam jangka panjang.

Dampak positif dan negatif dari adanya keberadaan pembangkit listrik tenaga uap

(PLTU) adalah:

a. Dampak Positif

Berdirinya PLTU di Kelurahan Panau Kecamatan Tawaili menciptakan lapangan

pekerjaan baru dalam masyarakat. Warga yang dulunya sebagian besar bekerja sebagai

nelayan dan petani sekarang lebih senang bekerja di PLTU di Kelurahan Panau meskipum

hanya sebagai tenaga kerja kasar. Selain itu berdirinya PLTU di Kelurahan Panau juga

menyebabkan usaha jasa seperti kos-kosan dan warung-warung yang bertujuan

menyediakan kebutuhan warga pendatang yang bekerja di PLTU yang berasal dari luar

kecamatan Tawaili. Selain itu terbukalah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Panau

khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi PLTU di Kelurahan

Panau serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

b. Dampak Negatif

Berdirinya PLTU di Kelurahan Panau Kecamatan Tawaili tentu tidak lepas dari

dampak negatif yang dtimbulkan kepada masyarakat sekitarnya, dampak keberadaan

(8)

kesehatan masyarakat yang hidup di sekitar PLTU dan menimbulkan kebisingan suara serta

gangguan pernafasan.

PENUTUP Kesimpulan

Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kelurahan Panau

masyarakat di Kecamatan Tawaili, menunjukan bahwa keberadaan PLTU di Kelurahan

Panau berdampak kepada kehidupan sosial yaitu polusi dan debu yang dihasilkan oleh

aktivitas PLTU di Kelurahan Panau mengganggu kesehatan masyarakat sekitar seperti

gangguan pernafasan dan menimbulkn suara kebisingan. Dari dampak ekonomi yaitu

pendapatan nelayan menurun akibat telah tercemarnya pesisir pantai di Kelurahan Panau,

selain itu terdapat keuntungan bagi pedagang yang berjualan di area sekitar PLTU di

Kelurahan Panau memberikan keuntungan bagi masyarakat yang membuka usaha rumah

sewa dan kos-kosan untuk karyawan PLTU yang berasal dari luar kecamatan Tawaili.

Selain itu terbukalah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Panau khususnya bagi masyarakat

yang bertempat tinggal di sekitar lokasi PLTU di Kelurahan Panau.

Saran

1. Bagi Pihak Perusahaan PLTU Kelurahan Panau agar dapat segera memberikan

jaminan sosial yang telah dijanjikan pada masyarakat yang bertempat tinggal di

sekitar lokasi PLTU dan sangat merasakan dampak yang dihasilkan dari perusahaan

tersebut.

2. Bagi Pemerintah Kecamatan Tawaili agar dapat memberikan tempat tinggal bagi

masyarakat yang jauh dari jangkauan perusahaan PLTU Kelurahan Panau agar tidak

akan lagi merasakan dampak sosial dari perusahaan tersebut.

3. Menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat diadakan penanaman pohon.

Dari pihak PLTU Kelurahan Panau dan Pemerintah Desa bersama-sama untuk

mengurangi dampak terhadap kualitas udara dan cuaca yang ada.

4. Peredap suara agar tidak menimbulkan kebisingan, dan pembukaan lahan terbuka

hijau yang produktif atau lahan pertanian sebagai wujud ganti rugi.

5. Untuk masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi PLTU Kelurahan Panau

dan yang sangat merasakan dampak yang dihasilkan dari perusahaan tersebut agar

dapat sabar dan menerima kondisi saat ini yang belum juga mendapatkan sentuhan

(9)

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

BKKBN.(1996). Panduan Pembangunan Keluarga Sejahtera dalam Rangka Peningkatan

Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: BKKBN.

Hendra dwi purnama. 2013 prinsip konsep dan pendekatan geografi. (online) (hendra-dwi-purnama.blogspot.com/2013/08/prinsip-konsepdan-pendekatan-geografi.html). Di akses pada tanggal 15 januari 2017. Jam 11:03 WITA

Koentjaraningrat.1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Melinda 2015. Jurnal :Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan Pada Kehidupan Social Ekonomi Masyarakat Di Desa Cigondang

Kecamatan Labuan-Banten.

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan yang diperoleh pelaku usaha di dalam obyek wisata dirasa cukup serta telah membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar kawasan maupun luar kawasan wisata

kesehatan -juga dampak CO2 / pemanasan global - dari struktur pembiayaan PLTU batubara, maka argumen batubara adalah energi murah merupakan argumen yang menyesatkan karena total

Gambar 2.2 Intensitas Radiasi Matahari Indonesia (esdm.go.id) Indonesia memiliki keuntungan secara geografis karena terletak di daerah tropis dan dilewati oleh garis

Untuk mengevaluasi dampak yang terjadi akibat pembangunan PLTU Tanjung Jati B di Desa Tubanan tersebut menggunakan model evaluasi bebas tujuan, yang dikemukakan

Selain itu, dampak dan perbedaan yang dirasakan oleh masyarakat sekitar sebelum dan sesudah adanya Ekowisata Mangrove Sicanang juga menunjukkan hal yang positif,

Selain itu, air laut yang panas yang oleh masyarakat seringkali digunakan sebagai tempat berendam bukan disebabkan karena adanya unsur sulfur yang percaya dapat membantu

Untuk mengevaluasi dampak yang terjadi akibat pembangunan PLTU Tanjung Jati B di Desa Tubanan tersebut menggunakan model evaluasi bebas tujuan, yang dikemukakan

Pada PLTU Pangkalan susu penggerak mula yang dari generator adalah turbin uap yang dikopel seporos dengan generator. Generator yang di gunakan yaitu generator