• Tidak ada hasil yang ditemukan

32 39. Rima Fajar Anggraini Andri Tri Kusumaningrum Arfian Mudayan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "32 39. Rima Fajar Anggraini Andri Tri Kusumaningrum Arfian Mudayan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Rima Fajar Anggraini, Andri Tri Kusumaningrum, Arfian Mudayan

…………...…… … .…… … . .….

ABSTRAK

…… … . ....… ……. …… …… Mual muntah pada kehamilan adalah fisiologis yang terjadi pada trimester I, yang dimulai 6 minggu setelah hari petama menstruasi terakhir, dan menghilang 6-12 minggu kemudian. Hasil laporan menunjukkan hampir 50-90% wanita hamil mengalaminya. Mual muntah apabila tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi berat sampai terjadi keracunan. Desain penelitian menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling menggunakan Purposive Sampling. Sampelnya sebanyak 35 responden ibu hamil yang berkunjung ke BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. Di Desa Duduklor. Kecamatan Glagah–Lamongan pada tanggal 25 November-25 Desember 2008. Alat ukur menggunakan Kuesioner Tertutup. Setelah ditabulasi kemudian data dianalisa menggunakanUji Statistic Spearmandengan tingkat kemaknaan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dari 35 responden didapatkan mayoritas responden berpengetahuan cukup tentang cara mengatasi mual muntah sebanyak 21 (60%) responden. Sedangkan pada sikap mayoritas responden bersikap baik bersedia untuk merubah kebiasaannya dalam mengatasi mual muntah sebanyak 19 (54,3%) responden. Hasil pengujian statistik diperoleh ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah, nilai korelasi 0,560 dengan tingkat signifikan 0,000 (ρ < 0,05). Peran petugas kesehatan sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah. Dengan meningkatkan penyuluhan kesehatan khususnya pada ibu hamil setiap berkunjung ke BPS atau tempat pelayanan kesehatan tentang cara-cara mengatasi keluhan fisiologis selama hamil.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Cara Mengatasi Mual Muntah

PENDAHULUAN

. …… . …

Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi nidasi atau implantasi pada uterus pembentukan plasenta dan tumbuh kembang konsepsi sampai aterm (Manuaba, I.B.G. 1998: 95).

Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan di mulai dari masa ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Sarwono, 2002: 125). Berdasarkan usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu: kehamilan trimester pertama usia kehamilan 0-14 minggu, kehamilan trimester kedua usia kehamilan 14-28 minggu dan kehamilan trimester ketiga usia kehamilan 28-42 minggu (Manuaba, I.B.G, 1998: 125).

Pemeriksaan dan pengawasan selama hamil, serta pertolongan persalinan

merupakan hal yang penting. Banyak penyulit-penyulit sewaktu hamil dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat diobati dan dicegah, sehingga persalinan berjalan mudah dan normal. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada dokter ahli kebidanan, dokter ahli lain, dokter umum, bidan, perawat bidan dan dukun terlatih. Dalam satu komunitas seperti di Indonesia ada pusat-pusat kesehatan, PUSKESMAS dan KIA-nya dimana seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya (Mochtar. R, 1998: 47).

(2)

hubungan dan pengertian baik antara dokter dan wanita hamil tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilan yang sedang dikandungnya. Secara khusus pengawasan Antenatal bertujuan untuk mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan dan kala nifas, mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan persalinan dan kala nifas, memberi nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek KB, serta menurunkan angka kesakitan, kematian ibu dan perinatal (Manuaba, I.B.G.1998: 128).

Mengingat salah satu keluhan yang terjadi pada kehamilan muda yaitu mual muntah (Emesis Gravidarum). Mual muntah dalam masa kehamilan adalah suatu yang normal dan berlangsungnya pada trimester pertama. Gejala yang mengganggu ini biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari pertama mestruasi terakhir, dan biasanya menghilang spontan 6 sampai 12 minggu kemudian. Penyebab kelainan ini tidak diketahui tetapi tampaknya berkaitan dengan kadar bentuk-bentuk tertentu HCG (yang mengalami variasi dalam glikolisasi) dengan kapasitas perangsangan tiroid terbesar (Conninghome, F.G. 2005: 24). Hormon ini berfungsi untuk menjaga kecukupan produksi hormon esterogen dan progesteron dan indung telur, yang berdampak pada kehamilan agar sehat dan lancar (Suririnah. Mual muntah. www. infoibu.com),

Morning sickness pada kehamilan biasanya timbul pada pagi hari tetapi hilang dalam beberapa jam, walaupun kadang-kadang keluhan ini menetap lebih lama dan dapat timbul pada saat yang berbeda (Conninghom, F.Gary, 2005: 24). Setiap wanita hamil akan memiliki derajat mual muntah yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada yang juga merasa mual dan ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan (Hiperemesis Gravidarum) (Suririna. Mual Muntah. www.infoibu.com)

Mual kehamilan dialami oleh lebih dan 75% wanita dan muntah terjadi pada separuh wanita hamil (Llewellyn,D. 2001:

95). Sekitar separuh jumlah wanita dengan morning sickness bebas dari gejala tersebut saat menginjak usia kehamilan 14 minggu dan 90 % diantaranya pada usia kehamilan 22 minggu (Varney,H. 2006: 536). Hasil laporan menunjukkan bahwa hampir 50-90 % dari wanita hamil mengalami mual pada trimester pertama, mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu saja (Surinina.Mua1 Muntah. www.infoibu.com). Mual dan muntah terjadi pada 60 sampai 80 % primigravida dan 40 sampai 60 % multigravida (Sarwono, 2002: 275)

Dari survey awal yang dilakukan di BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. di Desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan pada tanggal 6 Agustus 2008, dari 15 responden yang diambil ternyata ada 5 orang (33,33% ) mengetahui dan mengerti tentang penanganan mual muntah, sedangkan 10 orang (66,67 %) masih belum mengetahui tentang penanganan mual muntah karena tarap pendidikannya masih rendah.

Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan yang umum muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat. Cara mengatasi ketidaknyamanan ini didasarkan pada penyebab dan penatalaksanaan didasarkan pada gejala yang muncul. Semakin banyak metode yang diketahui untuk setiap ketidaknyamanan, atau yang dapat dibayangkan dengan modal pengetahuan yang dimiliki serta pemahaman ibu hamil tentang penyebab ketidaknyamanan tersebut (Varney, Helen. 2006: 536).

(3)

Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astutik, Amd.Keb. di Desa Duduklor Kecamatan Glagah-Lamongan.

METODE PENELITIAN

.… … .…

Jenis penelitian ini adalah purposive sampling dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny. Widi Astuti, Amd.Keb. desa Duduklor Kecamatan Glagah-Lamongan. Sedangkan sample penelitian adalah sebagian ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dengan besar sampel 35 responden. Variabel independennya adalah pengetahuan ibu hamil dengan variabel dependennya adalah sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner tertutup. Analisa penelitian menggunakan uji statistic spearman untuk menguji hubungan antar variabel.

HASIL

.

PENELITIAN

1. Data umum

1) Karakteristik responden berdasarkan umur

Gambar 1 Diagam pie karakteristik responden berdasarkan umur di BPS Ny. Widi Astutik, Amd Keb.

> 20 th 31.43%

21-35 th 62.86% > 35 th

5 .71%

UMUR

Dari hasil penelitian 35 responden menunjukkan bahwa sebagian besar 22 responden (62,86%) responden berumur

21-35 tahun dan sebagian kecil 2 responden (5,71%) berumur > 35 tahun.

2) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Gambar 2 Diagram pie karakteristik responden berdasarkan paritas di BPS Ny. Widi Astutik, Amd Keb.

1 28.57%

2-3 65.71%

> 3

5.71%

PARITAS

Dari hasil penelitian 35 responden menunjukkan bahwa sebagian besar 23 (65,71%) primigravida, dan sebagian kecil 2 responden (5,71%) multigravida.

3) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Gambar 3 Diagram pie karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di BPS Ny. Widi Astutik, Amd Keb.

PNS 2.86%

Swasta 34.29%

Wiras wasta 17.14% Petani

5.71% Buruh 8.57%

Tidak

Bekerja

31.43%

PEKERJAAN

(4)

swasta dan sebagian kecil 1 (2,86%) tidak bekerja.

4) Karakter Responden berdasarkan Pendidikan

Gambar 4 Diagram pie karakteristik responden berdasarkan pendidikan di BPS Ny. Widi Astutik, Amd Keb.

SD/MI

Dari hasil penelitian 35 responden menunjukkan bahwa sebagian besar 13 responden (37,14%) berpendidikan SMP/ Tsanawiyah dan sebagian kecil 1 responden (2,86%) berpendidikan PT/diploma.

2. Data khusus

1) Pengetahuan ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah.

Tabel 1 Distribusi frekuensi Pengetahuan ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari hasil penelitian 35 responden sebagian besar 21 responden (60%) berpengetahuan cukup dalam mengatasi mual muntah dan

sebagian kecil 2 responden (5,72%) berpengetahuan kurang dalam mengatasi mual muntah.

2) Sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah

Tabel 2 Distribusi frekuensi sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astuti, Amd

2. Kurang 16 45,71

Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari hasil penelitian 35 responden sebagian besar 19 responden (54,29%) bersikap baik bersedia untuk merubah kebiasaan dalam mengatasi mual muntah dan sebagian kecil 16 responden (45,71%)

3) Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah.

Tabel 3 Distribusi frekuensi hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara

1. Baik 2(5,72%) 0(0%) 2(5,72%) 2. Cukup 15(42,86%) 6(17,14%) 21(60%) 3. Kurang 2(5,72%) 10(28,57%) 12(34,28%)

Jumlah 19(54,3%) 16(45,71%) 35(100%)

(5)

cukup, dari jumlah tersebut 15 orang (42,86%) bersikap baik, 6 orang (17,14%) bersikap kurang bersedia untuk merubah kebiasaannya dalam mengatasi mual muntah.

4) Analisa data hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah

Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh dari kuesioner berupa hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah. Kemudian dianalisa untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. Di desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan. Untuk menganalisa hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah maka dilakukan uji statistik Spearman dengan α = 0,05

Hasil uji statistik Spearman tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan data dari tabel (lampiran) hasil perhitungan dengan SPSS yang dilakukan dengan menggunakan uji spearman dengan α = 0,05 di dapatkan nilai signifikan dimana ρ = 0,000 nilai koefisien korelasi (rs) = 0,560. Hal ini berarti sign ρ < 0,05 sehingga H1 diterima artinya terdapat hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. Desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan.

PEMBAHASAN

.… .…

1. Pengetahuan ibu hamiul tentang cara mengatasi mual muntah

Berdasarkan hasil penelitian, serta data-data yang dikumpulkan sebelumnya dan dari data khusus hasil penelitian pada tabel 1, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astuti, Amd Keb.. di desa Duduklor Kecamatan Glagah – Lamongan bulan November-Desember 2008 didapatkan sebagian besar responden berpengetahuan

cukup dengan jumlah responden 21 orang (60%).

Menurut Notoatmojo. S. (2003) tingkat pengetahuan seseorang terjadi karena adanya kesadaran, adanya kemauan untuk berubah dan mau memahami terhadap masalah tersebut serta tertarik dengan masalah itu. Dengan pendidikan responden yang sebagian besar SMP/Tsanawiyah, kesadaran dan kemauan untuk berubah rendah.

Namun demikian, sesuai dengan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny. Widi Astuti, Amd Keb.. di desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan bulan November-Desember 2008, cukup memahami tentang pengetahuan dalam mengatasi mual muntah dengan latar belakang pendidikan rendah. Dalam hal ini dimungkinkan adanya keaktifan responden dalam mengikuti penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Selain hal itu dengan kehidupan sosial ekonomi yang cukup rendah, gaya hidup yang sederhana yang menciptakan kesadaran pada masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya pendidikan berpengaruh besar terhadap pengetahuan yang dimiliki responden.

(6)

2. Sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah

Dari data khusus hasil penelitian pada tabel 2 diketahui bahwa sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astuti, Amd Keb. di desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan bulan November-Desember 2008 sebagian besar responden bersikap baik dengan adanya penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah dengan jumlah 19 responden (54,3%).

Pengetahuan responden merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam penyuluhan kesehatan, sehingga diharapkan akan ada perubahan image masyarakat tentang cara mengatasi mual muntah.

Disini berarti ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny. Widi Astuti, Amd Keb. di Desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan bulan November - Desember 2008 bersikap baik bersedia merubah kebiasaannya dalam cara mengatasi mual muntah. Dibuktikan dengan setelah disebarkannya kuesioner sebagian besar 19 responden (54,3%) bersikap baik bersedia untuk merubah kebiasaan dalam mengatasi mual muntah.

Dengan latar belakang pengetahuan cukup, muncul kecenderungan dari responden untuk percaya yang pada akhirnya ada kesediaan untuk merubah kebiasaan dalam cara mengatasi mual muntah. Dalam hal ini dimungkinkan ibu hamil sudah pernah mengikuti penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah. Dibuktikan dari keseluruhan responden yang menjawab kuesioner, 19 responden (54,3%) bersikap baik terhadap adanya penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa sikap yang diberikan responden salah satu faktornya adalah dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki.

3. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah

Berdasarkan tabel 3 hasil identifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astuti, Amd. Keb. di Desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan bulan November-Desember 2008 didapatkan 35 responden hampir sebagian besar responden yaitu 21 orang (60%) memiliki pengetahuan cukup tentang cara mengatasi mual muntah, dari jumlah tersebut 15 orang (11,4%) bersikap baik, 6 orang (17,14%) bersikap kurang bersedia untuk untuk merubah kebiasaannya mengatasi mual muntah.

Maka hasil uji statistik Spearman dengan α = 0,05 didapatkan nilai signifikan ρ = 0,000 dimana koefisien korelasi = 560. Hal ini berarti ρ sign < 0,05 sehingga H1 diterima artinya terdapat hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. Desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya pengetahuan dan sikap seseorang untuk merubah kebiasaanya salah satu faktornya adalah dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Pendidikan yang tinggi juga dapat menambah pengetahuan seseorang sehingga sikap seseorang dapat berubah karena mereka mengetahui sikap yang seharusnya mereka lakukan.

(7)

Dapat disimpulkan bahwa sesorang yang memiliki pengetahuan yang baik, selalu bersikap dengan baik karena dalam sikap juga dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan, kepercayaan dan norma. Begitu juga sebaliknya seseorang yang memiliki pengetahuan yang rendah, sebagian besar tidak bersikap dengan baik. Dalam hal ini sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah.

KESIMPULAN DAN SARAN

.

1. Kesimpulan

1) Ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. di desa Duduklor Kecamatan Glagah-Lamongan mayoritas memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara mengatasi mual muntah pada kehamilan yaitu sebanyak 21 orang (60%).

2) Ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny. Widi Astutik, Amd.Keb. di desa Duduklor Kecamatan Glagah-Lamongan mayoritas bersikap baik bersedia untuk merubah kebiasaannya dalam mengatasi mual muntah pada kehamilan yaitu sebanyak 19 orang (54,3%)

3) Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah. Berdasarkan analisa data uji statistik Spearman dengan tingkat kemaknaan 0,05 menunjukkan nilai signifikasi ρ = 0,000 dimana ρ = 0,560 hal ini berarti ρ signifikan < 0,05 sehingga H1 diterima.

2. Saran

Bagi institusi pelayanan kesehatan : diharapkan petugas kesehatan menyediakan pelayanan KIE dan meningkatkan penyuluhan pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil tetang cara mengatasi mual muntah, bagi responden harus lebih aktif mencapai informasi tentang keluhan-keluhan fisiologis selama kehamilan khususnya cara mengatasi mual muntah dengan mengikuti kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh petugas kesehatan dan responden juga memperoleh pendidikan kesehatan sehingga pengetahuan responden lebih banyak, bagi peneliti : hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian berikutnya yang berkaitan dengan cara mengatasi mual muntah pada kehamilan dan dapat mengembangkan populasi, kuesioner dan variabel lain yang belum diteliti

. . .

DAFTAR PUSTAKA

. .

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rieneka Medika.

Cunningham, F.G. dkk. 2005. Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta : EGC.

Hidayat, A.A.A. 2007. Metodologi

Penelitian Kebidanan Teknik

Analisa Data, Jakarta : Salemba Medika.

Imam, S. Mual Muntah. Jakarta: www/…: info ibu.com.

Llewelyn, D dan Jones. 2001. Dasar-dasar Obstetri dan Gynecologi edisi 6. Jakarta: Hipokrates.

Manuaba, I.B.G. 1998. Ilmu Kebidanan

Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana Untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Mardalis, R. 1998. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara.

Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta : EGC.

Nasir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rieneka Cipta.

(8)

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Suririnah. 2005. Mual Muntah. Jakarta : www/ ….: info Ibu. Com

Gambar

Gambar 2 Diagram pie karakteristik
Gambar 4  Diagram pie karakteristik

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi

Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Report Variabel Dependen : pengungkapan sustainability

Sejak diterpkannya sistem self assessment dalam Undang-undang perpajakan Indonesia, peranan positif wajib pajak dalam memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya (tax

Dari uraian tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa paradigma pendidikan merupakan kerangka berpikir dari setiap orang yang terlibat dalam dunia pendidikan

Pengetahuan yang didapat perusahaan adalah tentang nilai pelanggan, yang dapat mendukung channel pelayanan interaksi dengan lebih baik dan mendukung berbagai keputusan

Dalam penelitian ini model regresi linier berganda digunakan untuk membuat model matematis yang menunjukkan pengaruh variabel motivasi siswa (X1) dan kondisi

Reverberation Time: pada keadaan bising apapun, dan diputar lagu apapun(kecuali lagu yang rekamannya sudah diset punya RT yang tinggi, sbg contoh lagu 4 dan 2, di

Untuk menjamin hak warga negara Indonesia untuk menempati rumah yang layak huni dalam lingkungan yang sehat dan aman sesuai dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004