Diare Pada Anak
Pendahuluan
Diare masih menjadi masalah
kesehatan di Indonesia
Penyebab kesakitan dan kematian
tertinggi pada anak
Di dunia→ 6 juta anak meninggal
Defnisi dan klasifkasi
Defnisi diare → meningkatnya
frekuensi BAB dan berubahnya
konsistensi menjadi lebih lunak atau bahkan cair.
Berdasarkan ada tidaknya darah: ◦ Diare cair akut
◦ Diare berdarah
Berdasarkan lamanya: ◦ Diare akut <14 hari
Diare cair akut
BAB lembek atau cair, dapat berupa
air saja, frekuensi >3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam, berlangsung <14 hari.
Etiologi diare cair akut: ◦ Rotavirus
Disentri (diare berdarah)
Episode diare akut yang pada tinjanya
ditemukan darah → terlihat secara kasat mata
Sindrom disentri: diare dg darah dan
lendir dalam feses dan adanya tenesmus
Etiologi disentri: ◦ Shigella
◦ Salmonella
◦ Campylobacter jejuni
◦ E. coli
Disentri menyebabkan 15-25%
kematian akibat diare pada anak <5 tahun
Lebih lama sembuh dibanding DCA
Komplikasi lebih berat
Karena bakteri bersifat invasif →
mengeluarkan toksin → kerusakan sel epitel mukosa usus → berdarah →
Klasifkasi dehidrasi
Tanda Klasifkasi
Dua atau lebih tanda berikut:
• Letargi atau penurunan kesadaran
• Mata cowong
• Tidak bisa minum atau malas minum
• Cubitan kulit perut kembali dg sangat lambat (>2 detik)
DEHIDRASI BERAT
Dua atau lebih tanda berikut:
• Gelisah
• Mata cowong
• Kehausan atau sangat haus
• Cubitan kulit perut kembali lambat
DEHIDRASI TAK BERAT
Tidak ada tanda gejala yg cukup untuk mengelompokkan dalam dehidrasi berat atau tak berat
Tanda dehidrasi
Turgor kulit yang jelek (menurun)
Tatalaksana
Lima Lintas Tatalaksana Diare:
• Rehidrasi
• Dukungan nutrisi • Suplemen zinc
Tatalaksana rehidrasi
Diare tanpa dehidrasi → Rencana
Terapi A
Diare dehidrasi tak berat → Rencana
Terapi B
Diare dehidrasi berat → Rencana
Rencana Terapi A
untuk mengobati diare di rumah
Gunakan cara ini untuk mengajari ibu:
◦ Teruskan mengobati anak diare di rumah
◦ Berikan terapi awal bila terkena diare
Menerangkan terapi diare di rumah
1. Berikan anak lebih banyak cairan
daripada biasanya untuk mencegah diare
Cairan rumah tangga (makanan cair,
oralit)
Berikan larutan ini sebanyak anak mau Teruskan pemberian larutan ini hingga
2. Beri tablet zinc
<6 bulan: 10mg (1/2 tablet) per hari
>6 bulan: 20mg (1 tablet) per hari
Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut → meskipun anak sudah sembuh dari diare
3. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
Teruskan ASI
Bila anak tidak mendapat ASI → berikan susu yg biasanya diberikan
Bila >6 bulan yg telah mendapat makanan padat:
Berikan bubur dg campuran sayur, daging, ikan, minyak sayur 1-2 sendok teh
Berikan sari buah, pisang halus menambah kalium
Berikan makanan segar
Bujuk anak untuk makan
4. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau
menderita:
BAB cair lebih sering Muntah terus menerus Rasa haus yg nyata
Makan atau minum sedikit Demam
Tinja berdarah
5. Anak harus diberi oralit di rumah apabila: Setelah mendapat rencana terapi B atau C Tidak dapat kembali kpd petugas kesehatan
Ketentuan pemberian oralit
formula baru
Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
Larutkan 1 bungkus oralit dlm 1 liter air
matang utk persediaan 24 jam
Berikan larutan oralit pd anak setiap kali BAB
◦ Anak <2 tahun: berikan 50-100 ml setiap kali BAB
◦ Anak >2 tahun: berikan 100-200 ml setiap kali BAB
Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit:
<2 tahun: berikan 1 sendok teh tiap
1-2 menit
Anak yg lebih tua: berikan beberapa
teguk dari gelas
Bila anak muntah → tunggu 10 mnt →
berikan cairan lebih lama
Bila diare berlanjut setelah oralit habis
Dukungan nutrisi
Makanan tetap diteruskan sesuai usia
anak → pengganti nutrisi yg hilang →
mencegah gizi buruk
Perbaikan nafsu makan →
menandakan kesembuhan
Suplementasi Zinc
Zinc diberikan selama 10-14 hari
berturut-turut
Terbukti mengurangi lama dan
beratnya diare, mencegah
berulangnya diare selama 2-3 bln
Fungsi zinc:
◦ Sebagai antioksidan
◦ Menguatkan sistem imun
Cara pemberian tablet
zinc
Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI
dalam sendok teh (tablet akan larut dlm 30 detik)→ segera berikan pd anak
Apabila anak muntah sekitar 30mnt setelah
pemberian tablet Zinc → ulangi pemberian dg cara memberikan potongan lebih kecil →
dilarutkan bbrp kali → hingga 1 dosis penuh
Ingatkan ibu utk memberikan tablet Zinc setiap
hari selama 10 hari penuh, meskipun diare sudah berhenti
Bila dehidrasi berat → perlu cairan infus → tetap
Antibiotik selektif
Antibiotik hanya diberikan pada
disentri dan kolera
◦ Kotrimoksasol
◦ Ciprofoksasin
◦ Cephalosporin generasi ketiga
Pemberian yang tidak rasional dpt
memperpanjang diare → AAD
(antibiotic-associated diarrhea) →
Edukasi orang tua
Nasihat untuk kembali segera bila ada:
Demam
tinja berdarah
muntah berulang
makan/minum sedikit sangat haus
diare makin sering atau blm membaik dlm
Rencana Terapi B:
Penanganan Dehidrasi Ringan dengan Oralit
Berikan oralit di klinik sesuai yang
dianjurkan selama periode 3 jam
UMUR < 4 bulan 4 - <12 bulan 1 - <2 tahun 2 - <5 tahun
BERAT
• Tentukan jumlah oralit untuk 3 jam pertama.
• Digunakan UMUR hanya bila BB anak tidak diketahui
• Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih
banyak dari pedoman di atas
• Untuk anak <6 bulan yg tidak menyusu
berikan juga air matang 100 – 200 ml selama periode ini
Tunjukkan cara memberikan larutan oralit
• Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/gelas
• Jika muntah → tunggu 10 menit → berikan lagi lebih lambat
• Lanjutkan ASI selama anak mau
Berikan tablet Zinc selama 10 hari
Setelah 3 jam:
• Ulangi penilaian → klasifkasikan kembali derajat dehidrasi
• Pilih Rencana Terapi yg sesuai utk melanjutkan pengobatan
MULAI DI SINI
Dapatkah saudara segera memberi cairan
intravena?
Adakah fasilitas pemberian cairan IV
terdekat (dlm 30 mnt)
Apakah saudara terlatih
menggunakan pipa orogastrik untuk
rehidrasi? Apakah anak
masih bisa minum?
RUJUK SEGERA untuk
Beri cairan iv secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut sementara infus disiapkan. Beri 100 ml/kg RL (bila tidak tersedia gunakan cairan NaCl) yg dibagi sbb:
*ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah/ tidak teraba
•Periksa kembali anak setiap 15-30 mnt. Jika nadi belum teraba, beri tetesan lebih cepat.
•Beri oralit (+5ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum;biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri juga tablet Zinc •Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam.
Klasifkasikan dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yg sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
Rujuk SEGERA utk pengobatan iv
Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan cara
meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit selama dlm perjalanan
Mulailah rehidrasi dg oralit melalui NGT / OGT: beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg)
Periksa kembali anak setiap 1-2 jam:
•Jika anak muntah terus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat
•Bila setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak utk pengpobatan iv
•Sesudah 6 jam periksa kembali anak. Klasifkasikan dehidrasi. Lanjutkan Rencana Terapi yg sesuai utk melanjutkan pengobatan.
CATATAN:
Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi utk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dg memberikan larutan oralit per oral
UMUR Pemberian pertama 30 ml/kg selama: Pemberian berikut 70 ml/kg selama: Bayi (<12 bulan) 1 jam* 5 jam
Anak (12 bulan – 5
DIARE PERSISTEN
Diare persisten:
◦ Diare akut dengan atau tanpa disertai darah yang berlangsung selama 14 hari atau lebih
Etiologi:
◦ → diare akut
Faktor risiko:
Usia bayi < 4 bulan Tidak mendapat ASI
Diare akut dg etiologi bakteri invasif
Tatalaksana diare akut yg tidak tepat →
Patogenesis
Kerusakan mukosa usus
Intoleransi laktosa berkepanjangan
Pd malnutrisi → imun tubuh rendah →
Berdasarkan derajat dehidrasi: 1. Diare persisten ringan
Tidak didapat tanda dehidrasi Tidak perlu rawat inap
2. Diare persisten berat
Diare Persisten Ringan
Rawat jalan
Vitamin dan mikronutrien (folat, zinc,
Vitamin A, Fe, Magnesium)
Pencegahan dehidrasi → Rencana
Terapi A
Identifkasi adanya infeksi sistemik:
◦ Jangan memberikan antibiotik secara rutin → tidak efektif
Nutrisi → hati-hati dlm pemberian
makan → sulit mencerna susu yg berasal dari hewan
Edukasi membawa anak kontrol atau
Diare Persisten Berat
Rawat inap
Tentukan derajat dehidrasi → Rencana
Terapi yg sesuai
Rehidrasi oral → kadang tidak efektif
Tentukan adanya infeksi sistemik lain
Vitamin dan mikronutrien (folat, zinc,
Vitamin A, Fe, Magnesium)
Tx antibiotik oral → pada diare
berdarah
Nutrisi → hati-hati
Diare Persisten dengan
Intoleransi Laktosa
Laktosa → karbohidrat utama susu
Metabolisme laktosa → perlu enzim
laktase
Enzim laktase diproduksi pd vili usus
superfsial
Kekurangan enzim laktase → laktosa
tdk dpt dicerna → terakumulasi dlm usus → osmolaritas terganggu → air masuk ke lumen usus → diare
Tanda-tanda klinis intoleransi laktosa:
Diare berbau asam Meteorismus
Flatulens
Kolik abdomen Diaper rash
• Pemeriksaan penunjang:
pH tinja <6
Kadar gula dalam tinja (dg clinitest) Laktosa loading test
Tatalaksana diare persisten dg intoleransi laktosa
◦ Susu rendah laktosa (low lactose milk) ◦ Susu bebas laktosa (free lactose milk) ◦ Selama 2-3 bln → kembali lagi ke susu
formula biasa
◦ Pada intoleransi laktosa primer → susu bebas laktosa, yoghurt atau susu
Komplikasi diare persisten
Perforasi usus
Megakolon toksik
Sepsis
Hipoglikemia
Kejang
Malnutrisi
Sindrom Uremik Hemolitik (trias: