• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH APLIKASI BIOCHAR TONGKOL JAGUNG DIPERKAYA ASAM NITRAT TERHADAP KADAR C-ORGANIK, NITROGEN, DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA BERBAGAI TINGKAT KEMASAMAN TANAH Effects of Application of Maize Cob Biochar Enriched with Nitric Acid on Organic C, Nit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH APLIKASI BIOCHAR TONGKOL JAGUNG DIPERKAYA ASAM NITRAT TERHADAP KADAR C-ORGANIK, NITROGEN, DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA BERBAGAI TINGKAT KEMASAMAN TANAH Effects of Application of Maize Cob Biochar Enriched with Nitric Acid on Organic C, Nit"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH APLIKASI BIOCHAR TONGKOL JAGUNG

DIPERKAYA ASAM NITRAT TERHADAP KADAR C-ORGANIK,

NITROGEN, DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

PADA BERBAGAI TINGKAT KEMASAMAN TANAH

Effects of Application of Maize Cob Biochar Enriched with Nitric

Acid on Organic C, Nitrogen, and Growth of Maize on

Various Soil Acidity Levels

Hadi Yuananto, Wani Hadi Utomo

*

Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl.Veteran No 1, Malang 65145 *penulis korespondensi: hadi_utomo@hotmail.com

Abstract

The need for food in Indonesia is relatively large, but not followed by optimal land conditions. One of the efforts to improve the quality of land that can be applied is biochar. Biochar used comes from corn cobs with nitrate acid enrichment. The purpose of this research is to know the effect of biochar application of corn cobs enriched nitric acid to C-Organic content, Nitrogen, and vegetative growth of corn plants at different soil pH. The research was implemented in September 2016 - March 2017 at the Tribhuwana Tunggadewi Experimental Garden. This study used a factorial randomized block design with two factors and three replications. The first factor of soil pHs were soil from West Borneo (As), Wajak (Ne), and NTT (Ba). The second factor of biochar applications were without biochar (K), biochar (Bio), and biochar enriched nitrate acid (BioN). The average effect of pH with biochar was no interaction except on the N-total content. However, overall application of 5 t ha-1of biochar and biochar enriched nitrate acid had better C-organic,

N-total, and growth of maize than control treatment on each soil.

Keywords:biochar, growth of maize,maize cob, nitrate acid, organic-C, total-N

Pendahuluan

Kebutuhan pangan di Indonesia yang relatif besar, namun tidak diikuti dengan kondisi lahan optimal yang memadai. Salah satu faktor tidak optimalnya suatu lahan pertanian dipengaruhi oleh reaksi tanah (pH) disuatu daerah. Di Indonesia kondisi lahan kurang optimal tersebar dibeberapa daerah. Seperti di Kalimantan Barat yang memiliki pH sangat masam. Tanah masam disebabkan karena koloid organik didominasi oleh gugus karboksil dan fenol yang bersifat racun bagi tanaman (Maas, 1995). Selain itu daerah pada Wajak yang memiliki pH agak masam serta memiliki fraksi tanah dominan pasir, menyebabkan tingkat kesuburan menjadi rendah akibat mudahnya unsur hara tercuci. Daerah lain yaitu

(2)

Penggunaan biochar sebagai suatu alternatif sumber bahan organik segar dalam pengelolaan tanah untuk tujuan pemulihan dan peningkatan kualitas kesuburan tanah kurang optimal sehingga sekarang ini menjadi fokus perhatian penting para ilmuan tanah dan lingkungan. Pengaplikasian biochar diharapkan akan dapat memberikan peningkatan kesuburan tanah khususnya dalam memenuhi kebutuhan unsur hara seperti nitrogen, serta menjaga kondisi sifat kimia tanah seperti pH, KTK, dan C-Organik tanah. Utomo et al. (2011) dalam penelitiannya menunjukan bahwa aplikasi biochar dapat meningkatkan kandungan C-Organik terutama pada lapisan 0 sampai 10 cm, peningkatan KTK, meminimalkan pencucian unsur hara, terutama kalium dan nitrogen. Dalam penelitian mengenai biochar sebagai bahan pembenah tanah memang sudah banyak

dilakukan, namun biasanya hanya

membandingkan jenis biochar dari bahan baku yang berbeda sedangkan untuk pengkayaan kandungan biochar itu sendiri masih jarang dilakukan. Sehingga penelitian ini menggunkaan asam nitrat sebagai bahan pengkayaan biochar dengan tujuan mengetahui pengaruh aplikasi biochar tongkol jagung diperkaya asam nitrat terhadap kadar C-Organik, Nitrogen, dan pertumbuhan tanaman jagung pada pH tanah yang berbeda.

Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan di screen house Kebun Percobaan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Analisis sampel tanah dan biochar dilaksanakan di Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya Malang. Waktu penelitian dimulai bulan September 2016 sampai Maret 2017. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman jagung varietas Pioneer 21, Pupuk Urea, Pupuk SP-36, Pupuk KCl, Biochar tongkol jagung, Biochar tongkol jagung diperkaya asam nitrat, dan tiga jenis tanah dengan pH yang berbeda yaitu tanah Kalimantan Barat, tanah Wajak, dan tanah Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu pH tanah dan faktor kedua yaitu pengaplikasian biochar. Perlakuan kombinasi percobaan tersebut disajikan pada Tabel 1.Dosis biochar yang diaplikasikan yaitu 5 t ha-1

atau setara dengan 25 g polybag-1, pupuk urea

(1,5 g polybag-1), SP-36 (0,5 g polybag-1), dan

KCl (0,5 g polybag-1). Semua perlakuan

tersebut diaplikasikan ke dalam polybag yang berisi 10 kg pada masing-masing tanah. Kemudian dilakukan 3 kali ulangan sehingga mendapatkan 27 satuan percobaan.

Tabel 1. Kombinasi Percobaan

No Kode Perlakuan Deskripsi

1 AsK Tanah Kalimantan Barat dan pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl 2 AsBio Tanah Kalimantan Barat dan Biochar + pupuk urea

3 AsBioN Tanah Kalimantan Barat dan Biochar diperkaya asam nitrat 4 NeK Tanah Wajak dan pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl

5 NeBio Tanah Wajak dan Biochar + pupuk urea

6 NeBioN Tanah Wajak dan Biochar diperkaya asam nitrat

7 BaK Tanah NTT dan pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl

8 BaBio Tanah NTT dan Biochar + pupuk urea

9 BaBioN Tanah NTT dan Biochar diperkaya asam nitrat

Pembuatan biochar menggunakan alat Pirolisator dengan suhu 500oC-600oC sehingga

menghasilkan arang kurang lebih selama 4-8

(3)

Sedangkan pada pengamatan tanah dilakukan diawal dan diakhir penanaman, yaitu analisis Laboratorium yang mencakup analisis pH, Nitrogen Total, C-Organik dan Kapasitas Tukar Kation (KTK). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf 5%, apabila terdapat pengaruh yang nyata antar perlakuan akan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference) serta untuk uji korelasi dan regresi untuk mengetahui hubungan antara variabel pengamatan.

Hasil dan Pembahasan

Analisis dasar tanah

Hasil analisis dasar (Tabel 2) menunjukan pada kandungan KTK pada ketiga tanah tersebut termasuk kariteria sedang sampai sangat tinggi, namun jika dilihat dari nilai C-Organik ketiga tanah tersebut termasuk kedalam kriteria rendah hingga sedang, dan pada kadar Nitrogen Total ketiga tanah tersebut secara keseluruhan termasuk kedalam kategori rendah.

Tabel 2. Analisis dasar tanah

Tanah Parameter

pH KTK (me 100kg-1) C-Organik (%) N-Total (%)

Kalbar (As) 3,8 29,54 (Tinggi) 1,53 (Rendah) 0,19 (Rendah)

Wajak (Ne) 5,3 18,90 (Sedang) 0,84 (Rendah) 0,12 (Rendah)

NTT (Ba) 7,8 52,89 (Sangat Tinggi) 2,7 (Sedang) 0,16 (Rendah)

Keterangan : Kriteria berdasarkan Balai Penelitian Tanah (2009)

Perubahan sifat kimia tanah

pH tanah

Hasil analisis ragam menunjukan bahwa tidak adanya interaksi yang nyata antara perlakuan biochar dengan pH. Namun secara terpisah faktor pH memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kemasaman tanah. Uji LSD (Tabel 3) pada faktor pH menunjukan pada tanah Asam nilai pH tertinggi didapakan pada perlakuan Kontrol (K) yaitu pH 4,0 sedangkan nilai pH terendah pada perlakuan BioN yaitu 3,87. Tanah Netral nilai pH tertinggi yaitu pada perlakuan BioN yaitu 5,73 sedangan terendah yaitu Bio 5,50 dan pada tanah Basa nilai pH tertinggi pada perlakuan BioN yaitu 6,73 dan terendah yaitu perlakuan kontrol dan Bio yaitu 6,67. Jika dilihat dari kondisi tanah pada analisis

dasar (Tabel 2) pemberian biochar tongkol jagung diperkaya asam nitrat dapat meningkatkan pH pada tanah masam, namun perubahannya tidak secara signifikan serta dapat menurunkan pH pada tanah basa. Selain itu menurut Suntoro (2001) pengaplikasian bahan organik pada tanah masam dengan kandungan Al yang tinggi dapat meningkatkan pH tanah, karena asam-asam organik hasil dekomposisi akan mengikat Al membentuk senyawa kompleks (khelat), sehingga Al tidak terhidrolisis. Penurunan nilai pH terjadi karena adanya proses dekomposisi bahan organik. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Buckman et al (1982) dalam proses dekomposisi bahan organik terbentuk asam organik dan asam anorganik.

Tabel 3. Pengaruh perlakuan terhadap pH tanah

pH Biochar Rata-rata

Kontrol (K) Biochar (Bio) Biochar+asam nitrat (BioN)

Asam (As) 4,00 A 3,93 A 3,87 A 3,93 a

Netral (Ne) 5,50 A 5,47 A 5,73 B 5,57 b

Basa (Ba) 6,67 A 6,67 A 6,73 A 6,69 c

LSD 5% 0,23

(4)

Asam organik seperti H2SO4 dan HNO3

merupakan asam yang dapat memberikan banyak ion higrogen di dalam tanah. bersamaan dengan asam organik lainnya, asam ini merupakan penyebab terbentuknya keadaan keasaman sedang hingga sangat masam. Asam sulfat dan asam nitrat tidak hanya terbentuk, tidak hanya oleh proses penguraian akan tetapi juga oleh kegiatan mikroba pada bahan pupuk tertentu.

Kapasitas Tukar Kation (KTK)

Berdasarkan hasil analisis ragam tidak terdapat interaksi antar faktor. Namun secara terpisah faktor pH memberikan pengaruh berbeda nyata sedangan pada faktor biochar tidak berbeda nyata. Hasil uji LSD (Tabel 4) terhadap faktor pH, pada tanah Asam nilai KTK tertinggi didapatkan pada pengaplikasian biochar (Bio) dengan nilai 30,42 me 100kg-1

dan nilai terendah pada perlakuan kontrol yaitu 29,18 me 100kg-1. Pada tanah Netral nilai

tertinggi yaitu pada perlakuan Bio dengan 20,39 me 100kg-1, terendah perlakuan kontrol 17,99

me 100kg-1. Tanah Basa nilai KTK tertinggi

sama seperti tanah lainnya yaitu perlakuan Bio yaitu 50,67 me 100kg-1 dan terendah pada

perlakuan kontrol 47 me 100kg-1. Secara

keseluruhan pengaplikasian biochar memberikan pengaruh lebih baik dibandingan dengan aplikasi kontrol (tanpa biochar) namun perbedaannya tidak seginifikan. Hasil dari aplikasi biochar menunjukan bahwa pengaplikasian biochar lebih baik dibandingkan dengan faktor tanpa biochar, hal ini baik biochar tanpa diperkaya (Bio) ataupun biochar diperkaya (BioN). Menurut Buckman et al. (1982) pengaruh dari penambahan bahan organik seperti bochar dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi kation yaitu dua sampai tiga kali koloida mineral dan 30-90% kekuatan mengadsorpsi mineral tanah.

Tabel 4. Pengaruh Perlakuan terhadap KTK Tanah

pH Biochar Rata-rata

Kontrol (K) Biochar (Bio) Biochar+asam nitrat (BioN)

Asam (As) 29,18 A 30,42 A 30,18 A 29,92 b

Netral (Ne) 17,99 A 20,39 A 20,06 A 19,48 a

Basa (Ba) 47,05 A 50,67 A 50,29 A 49,33 c

LSD 5% 6,12

Keterangan : Angka yang diikuti huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata menurut uji LSD pada taraf 5%

C-organik tanah

Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara kedua faktor. Namun dilihat dari masing-masing faktor terdapat pengaruh yang sangat nyata terhadap faktor pH dan biochar. Dari hasil uji LSD (Tabel 5) masing-masing perlakuan pada faktor pH menunjukan bahwa pengaruh biochar diperkaya asam nitrat pada setiap tanah memiliki nilai C-Organik lebih baik dibandingkan lainnya. Pada tanah Asam nilai C-Organik tertinggi pada perlakuan BioN yaitu 2,40% dan terendah pada perlakuan kontrol

(5)

meningkatkan bahan organik tanah. Menurut Lehmann et al. (2006) menyatakan bahwa pengayaan karbon melalui pemberian pembenah tanah biochar memberikan pengaruh yang positif terhadap C-organik tanah. Selain itu Buckman et al. (1982) menambahkan bahwa tingginya nilai C-Organik dipengaruhi oleh sumber bahan organik yaitu

dalam penelitian ini menggunakan tongkol jagung sebagai bahan dasar biochar. Bahan kering tanaman umumnya mengandung karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, dan unsur-unsur mineral lainnya. Karena adanya dekomposisi oleh organisme tanah, hasilnya akan menjadi bagian dari tanah karena diadsorpsi pencampuran fisik secara aktif.

Tabel 5. Pengaruh perlakuan terhadap C-organik tanah

pH Biochar Rata-rata

Kontrol (K) Biochar (Bio) Biochar+asam nitrat (BioN)

Asam (As) 1,98 bA 2,34 cB 2,40 bB 2,24 b

Netral (Ne) 1,13 aA 1,17 aAB 1,33 aB 1,21 a

Basa (Ba) 1,88 bA 2,08 bB 2,28 bC 2,08 b

Rata-rata 1,67 A 1.87 B 2,00 B 1,85

LSD 5% 0,176

Keterangan : Angka yang diikuti huruf berbeda menunjukkan berbeda nyata menurut uji LSD pada taraf 5%

Kadar nitrogen total tanah

Berdasarkan analisis ragam terlihat adanya interaksi antara kedua faktor. Dari hasil uji LSD (Tabel 6) nilai kadar nitrogen tertinggi didapat yaitu pada perlakuan tanah Asam dengan pengaplikasian biochar yaitu 0,22% (sedang), kemudian yang terendah yaitu pada perlakuan tanah netral dengan perlakuan kontrol yaitu 0,09% (sangat rendah). Secara keseluruhan hasil analisis laboratorim, aplikasi biochar memberikan pengaruh baik bagi kadar

nitrogen total pada masing-masing tanah baik diperkaya asam nitrat atau tanpa diperkaya. Sama halnya jika dibandingkan dengan data analisis dasar N-total (Tabel 2), hasil menunjukkan adanya peningkatan nilai N-total pada setiap perlakuan khususnya pada pengaplikasian biochar diperkaya asam nitrat atau tanpa diperkaya. Tingginya kandungan nitrogen total pada tanah disebabkan pengaplikasian perlakuan biochar dan biochar diperkaya asam nitrat.

Tabel 6. Pengaruh perlakuan terhadap N-total tanah

Faktor N-Total (%) Kriteria

pH Biochar

Asam (As) Kontrol (K) 0,201 de Sedang

Biochar+urea (Bio) 0,224 g Sedang

Biochar+asam nitrat (BioN) 0,216 f Sedang

Netral (Ne) Kontrol (K) 0,099 a Sangat Rendah

Biochar+urea (Bio) 0,108 b Rendah

Biochar+asam nitrat (BioN) 0,108 b Rendah

Basa (Ba) Kontrol K 0,189 c Rendah

Biochar+urea (Bio) 0,195 cd Rendah

Biochar+asam nitrat (BioN) 0,205 e Sedang

LSD 5% 0,0065

(6)

Biochar sebagai bahan organik dapat meningkatkan mikroba heterotrofik yang berguna sebagai pengurai asam amino menjadi amonium melalui proses amonifikasi, selain itu peran dari mikroorganisme melalui proses nitrifikasi juga dapat mengubah amonium menjadi nitrat sehingga dapat diserap oleh tanaman. Menurut Stevenson (1984), sebagian besar N-total tanah masam dalam bentuk senyawa organik. Setelah terjadi proses mineralisasi, senyawa N-organik akan berubah menjadi NH4-N dan NO3-N yang dapat

digunakan oleh tanaman.

Pertumbuhan tanaman jagung

Tinggi tanaman jagung

Dilihat dari Tabel 7, tanaman jagung tertinggi pada perlakuan AsBio yaitu 152 cm, kemudian yang terendah yaitu perlakuan NeK yaitu 124 cm. Dari hasil uji LSD (Tabel 7) pengaruh perlakuan sudah terlihat pada 3 MST yaitu dengan adanya interaksi antara faktor pH dan faktor biochar. Pada 3 MST secara keseluruhan pada masing-masing tanah, nilai tertinggi pada pengamatan tinggi tanaman jagung terdapat pada pengaplikasian pupuk NPK hal ini disebabkan karena pemberian pupuk anorganik yang memiliki sifat mudah diserap oleh

tanaman, sedangkan pada biochar perlu adanya proses dekomposisi mengubah kandungan nitrogen sehingga dapat diserap oleh tanaman. Kondisi pada 7 MST menunjukan bahwa faktor pengaplikasian biochar diperkaya ataupun tidak memiliki nilai lebih baik dibandingan dengan perlakuan kontrol (tanpa biochar). Kemudian pada pengamatan terakhir

yaitu 10 MST menunjukan bahwa

pengaplikasian biochar dengan penambahan pupuk NPK lebih tinggi diikuti dengan pengaplikasian biochar diperkaya dan kontrol (tanpa biochar), namun jika dilihat pada perbedaan pada masing-masing tanah. pada tanah As Dilihat dari data tersebut secara keseluruhan menunjukan bahwa pengaruh biochar baik tidak diperkaya ataupun diperkaya asam nitrat memiliki pengaruh positif terhadap tinggi tanaman jagung dibandingkan dengan tanpa perlakuan biochar. Dari hasil ini sesuai dengan pernyataan Buckman et al. (1982) senyawa nitrogen organik tertentu dapat diabsorpsi oleh tanaman tingkat tinggi, namun biasanya bahan tersebut tidak mencukupi kebutuhan tumbuhan akan nitrogen, kebanyakan tumbuhan masih memerlukan penambahan nitrat dalam menunjang pertumbuhannya.

Tabel 7. Pengaruh perlakuan terhadap tinggi tanaman jagung

Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)

3 MST 4 MST 7 MST 8 MST 9 MST 10 MST

AsK 41,67 ab 71,67 cd 100,67 a 112,66 a 124,33 b 133,67 b

AsBio 55,17 d 78,33 ef 124,00 d 133,33 f 146,67 f 151,67 e

AsBioN 39,00 a 58,00 a 124,67 d 130,00 e 143,33 ef 146,67 d

NeK 50,00 cd 71,00 c 108,67 b 110,67 a 114,67 a 124,00 a

NeBio 47,17 bc 74,33 cde 110,00 b 118,33 b 123,33 b 135,67 b

NeBioN 45,33 abc 71,00 c 117,67 c 123,67 c 123,66 b 133,00 b

BaK 50,83 cd 64,17 b 117,00 c 126,67 d 130,33 c 140,66 c

BaBio 56,00 d 79,67 f 133,33 e 135,33 f 143,33 ef 148,33 de

BaBioN 56,17 d 76,00 def 125,67 d 129,66 e 139,00 d 146,33 d

LSD 5% 7.75 4.58 3,54 2,94 3,92 4,54

(7)

masing-masing tanah pengaplik diperkaya (BioN) atau tanpa lebih baik dibandingkan de kontrol, yaitu rata-rata 10 daun Peningkatan jumlah daun t

Gambar

Berat brangkasan tanaman jagung

Berat brangkasan merupakan be dari daun dan batang tanaman brangkasan ditimbang setela Berdasarkan hasil analisis terdapat beda nyata terhadap be tanaman jagung yang disajikan pa

Tabel 8. Pengaruh perlakuan brangkasan tanaman

Pelakuan Berat Bra (Setelah Basah (g polybag-1)

AsK 245,00 c

AsBio 277,33 d

AsBioN 330,00 e

NeK 97,33 a

NeBio 185,00 b

NeBioN 200,00 b

BaK 120,00 a

BaBio 230,00 bc

BaBioN 295,00 de

LSD 5% 45,45

aplikasian biochar npa diperkaya (Bio) dengan perlakuan daun (Gambar 1). tanaman jagung

dipengaruhi oleh kondisi uns tanah. Menurut Paliwal (200 daun pada umumnya berkis helai, rata-rata munculnya da sempurna adalah 3-4 hari setia

mbar 1. Pengaruh perlakuan terhadap jumlah daun

berat keseluruhan man jagung. Berat etelah 10 MST. is ragam bahwa p berat brangkasan an pada Tabel 8.

an terhadap berat

Brangkasan

Keterangan : Angka yang diiku menunjukkan berbeda nyata me taraf 5%

Hasil analisis menunjukkan biochar tongkol jagung baik ataupun tidak menunjukan tinggi pada masing-masing kemasaman tanah. Tingginya dipengaruhi oleh proses pertumbuha baik dari jumlah daun, ba tanaman. Semakin tinggi pe suatu tanaman semakin ting brangkasan pada suatu tanama

Kesimpulan

Biochar tongkol jagung dipe memberikan pengaruh positif dengan Nitrogen Total da mengakibatkan peningkatan ketiga tingkat kemasaman ta dengan perlakuan tanpa bioc asam nitrat pada biochar da pertumbuhan tanaman jagung tidak berbeda secara sig pengaplikasian biochar tanpa

unsur hara di dalam 2000) bahwa jumlah rkisar antara 10-18 daun yang terbuka etiap daun.

diikuti huruf berbeda menurut uji LSD pada

n bahwa pemberian baik yang diperkaya an nilai yang lebih ing kondisi tingkat inya berat brangkasan pertumbuhan tanaman un, batang dan akar i pertumbuhan dari tinggi pula berat naman.

(8)

Daftar Pustaka

Balai Penelitian Tanah. 2009. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Edisi kedua. Bogor. hal. 211.

Buckman, H., Nyle, O. dan Brady, C. 1982. Ilmu Tanah. Bharatara Karya Aksara. Jakarta.

Gleser, B. 2001. The terra preta phenomenin: a

model for sustainable agriculture in the humic tropic. Die Naturwissenschaften 88 : 37-41. Hardjowigeno, S. 2015. Ilmu Tanah. Akademika

Pressindo. Jakarta.

Jassal, R.S., Johnson, M.S., Molodovskaya, M.,

Black, T.A., Jollymore, A. and Sveinson, K. 2015. Nitrogen enrichment potential of biochar

in relation to pyrolysis temperature and

feedstock quality. Journal of Enviromental

Management152: 140-144. .

Lehmann, J., Gaunt, J. and Rondon, M. 2006. Bio-char sequestration in terrestrial ecosystems. a review. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change11 : 403-427.

Maas, A. 1997. Pengelolaan lahan gambut yang

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Alami2 (1) : 21-28

Njurumana, G.N.D., Hidayatullah, M. dan

Butarbutar, T. 2008. Kondisi tanah pada sistem Kaliwu dan Mamar di Timor dan Sumba. Info Hutan5 (1): 45-51

Paliwal, R. I. 2000. Tropical Maize Morphology. In: Tropical Maize: Improvement and Production. Food and Agriculture Organization of United Nations Rome. p 13-20. Rome.

Stevenson, F.J. 1982. Humus Chemistry, Genenis, Composition, Reaction. 2nd ed. John Wiley and Sons, New York.

Suntoro. 2001. Pengaruh residu penggunaan bahan organik, dolomit, dan KCl pada tanaman lacang tanah (Arachis hypogeaeL.) pada Oxic Dystrudept di Jumapolo, Karanganyar. Habitat 12(3): 170-177.

Tambunan, S., Handayanto, E. dan Siswanto, B. 2014. pengaruh aplikasi bahan organik segar dan biochar terhadap ketersediaan P dalam tanah di lahan kering Malang Selatan. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan1(1): 89-98.

Utomo, W.H., Sukartono, Kusuma, Z. and

Gambar

Tabel 5. Pengaruh perlakuan terhadap C-organik tanah
Tabel 7. Pengaruh perlakuan terhadap tinggi tanaman jagung
Tabel 8. Pengaruh perlakuanbrangkasan tanamanan terhadap berat

Referensi

Dokumen terkait

(Merujuk pada referensi silabi Subjek Pilihan Program AAAIK & AAIK AAMAI, serta praktek. asuransi

dapat menyebabkan return yang diperoleh dari investasi berisiko rendah (deposito) lebih tinggi daripada return investasi yang berisiko tinggi (saham) sehingga investor

Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa (1) Implementasi EDS di SMAN 1 Krembung dilaksanakan melalui 5 tahap, yakni pembentukan tim pelaksana EDS,

sebagian riwayat dari kalangan Yahudi yang telah masuk Islam tersebut. Mereka bersikap “mantan” Yahudi ini sebagaimana dengan kaum muslimin lain, diterima riwayat

Ada macam-macam tawon yang menyerang banyak jenis telur, ulat, kutu, kepik, dan serangga hama lain.. Ada pula jenis lalat yang bentuknya mirip dengan lalat rumah yang sebenarnya

Apa artinya menjadi bagian dari umat yang menyandang nama Allah? Apa artinya berjalan dengan nama itu? Dan, bagaimana Allah memandang orang-orang yang tidak menghormati

Proses komunikasi antar kedua kelompok juga berjalan dengan lancar dan tanpa masalah dengan menggunakan bahasa Indonesia, tetapi ketika mereka berusaha berkomunikasi

(Nugroho 2011) melaksanakan penelitian tentang perancangan sistem deteksi plagiasi dokumen teks dengan menggunakan algoritma rabin- karp. Penelitian tersebut melakukan