i
PROSIDING Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika
Saintekinfo 2015
FMIPA UNS
25 April 2015
Makalah ini dipresentasikan pada
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika
Saintekinfo 2015
“Peran Data Mining
untuk Proses
Pengolahan Data Penelitian Sains”
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 25 April 2015
Penerbit: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
iii
DAFTAR REVIEWER
1. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S. (Institut Pertanian Bogor)
2. Prof. Drs. Tri Atmojo, M.Sc., Ph.D (Universitas Sebelas Maret )
3. Dr. Sunarto, MS (Universitas Sebelas Maret )
4. Anto Satriyo Nugroho (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
5. Drs. Bambang Harjito, M.App.Sc., Ph.D. (Universitas Sebelas Maret)
6. Venty Suryanti, M.Phil., Ph.D. (Universitas Sebelas Maret )
7. Nuryani, S.Si., M.Si., Ph.D. (Universitas Sebelas Maret Surakarta)
8. Dr. Dewi Retno Sari Saputro, S.Si, M.Kom (Universitas Sebelas Maret )
9. Dra. Isnandar Slamet, M.Sc., Ph.D (Universitas Sebelas Maret )
10. Winita Sulandari, M.Si. (Universitas Sebelas Maret)
iv
TIM PROSIDING
Editor:
Dra. Purnami Widyaningsih, M.App.Sc
Nughthoh Arfawi Kurdhi, S.Si., M.Sc.
Hasan Dwi Cahyono, S.Kom., M.Kom.
Rini Anggrainingsih, ST., M.T.
Afrizal Doewes, S.Kom., M.Sc.
Pelaksana Teknis
:
Indiawati Ayik Imaya
Zulia Nurdina
Arba’ati
Beta Vitayanti
Armada Dwika Panji Kusuma
Desain Cover
:
xiii
Bi1dang Informatika dan Teknik
1
Desain dan Implementasi Pencarian Buku Pada Rak Perpustakaan Berbasis Mobile
Menggunakan Augmented Reality
Agus Komarudin, Rezki Yuniarti
345
2
Analisis Kinerja Protokol Reaktif Pada Jaringan Manet dalam Simulasi Jaringan
Menggunakan Network Simulator Dan Tracegraph
Bayu Nugroho, Noor Akhmad Setiawan, dan Silmi Fauziati
354
3
Klasifikasi Data Sensor Akselerometer Dan Giroskop untuk Pengenalan Aktifitas
Budy Santoso, Lukito Edi Nugroho, Hanung Adi Nugroho361
4
Segmentasi MRI Tumor Otak Menggunakan Fuzzy C-Means (FCM)
Diah Priyawati, Indah Soesanti370
5
Analisis Pola Spatio-Temporal Penumpang Transportasi Publik dengan Mining
Smartcard Data (Studi Kasus BRT Trans Jogja)
Fahmi Dzikrullah, Noor Akhmad Setiawan , Selo
376
6
Perancangan Sistem Identifikasi Umur Pohon dengan Pengolahan Citra Digital dan
Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation
Gunawan Abdillah, Wina Witanti
385
7
Analisa dan Perancangan Pengenalan Ekspresi Wajah Menggunakan Wavelet dan
Backpropagation
Immanuela P. Saputro, Ernawati, B.Yudi Dwiandiyanta
393
8
Analisis Jejaring Sosial untuk Rekomendasi Personal pada Komunitas Online
Irma Yuliana, Paulus Insap Santosa, Noor Akhmad Setiawan399
9
Evaluasi dan Rangking Ontologi Student Payment Berbasis Matrik dengan OntoQA
Jaeni, Selo, dan Sri Suning Kusumawardani407
10
Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia di PT. ABC Berbasis Web
La Media413
11
Pencarian Jarak Terpendek Menggunakan Algoritma Dijkstra
Landung Sudarmana419
12
Analisis Data Pola Pembelian Konsumen dengan Algoritme Apriori pada Transaksi
Penjualan Supermarket Pamella Yogyakarta
M. Didik R. Wahyudi,Fusna Failasufa
427
13
Analisis Proses Bisnis untuk Perancangan Arsitektur Bisnis pada UNIKA De La Salle
Manado
Voice Esther Ticoalu, Irya Wisnubhadra, dan Benyamin L. Sinaga
433
14
Rancang Bangun Cloud Computing UMKM Menggunakan Togaf- ADM
Wina Witanti, Agus KomarudinSeminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 361 REVIEW :
KLASIFIKASI DATA SENSOR AKSELEROMETER DAN GIROSKOP UNTUK PENGENALAN AKTIFITAS
Budy Santoso1, Lukito Edi Nugroho2, Hanung Adi Nugroho3 1,2,3Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.2 Yogyakarta – 55281
Email : [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK. Smartphone saat ini tidak hanya digunakan sebagai perangkat komunikasi , tetapi juga memiliki fitur sensor yang dapat diakuisisi datanya sehingga dapat menjadi arah penelitian baru, beberapa sensor yang ada, seperti akselerometer, kompas digital, giroskop, GPS, mikrofon, dan kamera. Sensor-sensor tersebut memungkinkan sebuah ponsel memunculkan fasilitas aplikasi di beberapa bidang strategis yang dibutuhkan manusia. Pengenalan aktifitas fisik pengguna pada dasarnya dapat di trace dengan memanfaatkan teknologi sensor yang tertanam pada Smartphone. Penulis mereview beberapa makalah/paper yang terkait dengan pengenalan aktifitas dengan menggunakan sensor yang tertanam pada smartphone. Kemudian pada proses klasifikasi menggunakan beberapa algoritma klasifikasi.
Kata Kunci: Activity Recognition, smartphone, accelerometer, gyroscope
1. PENDAHULUAN
Perangkat mobile saat ini telah dilengkapi dengan berbagai macam fitur dan layanan untuk pengguna. Beberapa jenis perangkat mobile itu sendiri sudah tertanam beberapa sensor seperti telah dilengkapi dengan GPS sensor, temperature sensor, sensor suara, sensor gambar, sensor cahaya, sensor arah, dan sensor akselerasi. Sensor-sensor dalam perangkat mobile tersebut dapat menghasilkan sensor data yang berguna untuk pengetahuan baru. Dalam beberapa penelitian, sensor data tersebut dapat diakuisisi sehingga menghasilkan pengetahuan baru dan dapat salah satunya dapat digunakan untuk mengenali aktifitas fisik penggunanya.
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 362
pengguna smartphone pada umumnya. Akselerometer dapat merekam data akselerasi yang disebabkan oleh perpindahan dan massa / gravity dari pengguna. Akselerometer sensor pada smartphone telah diakui oleh banyak komunitas ilmuwan karena miniaturisasinya, fleksibel, dapat dibawa kemana saja dibandingkan dengan mengambil data dari sensor yang dipasang pada tubuh pengguna, yang dapat mengganggu kenyamanan dalam beraktifitas (Ailisto, Lindholm, Mantyjarvi, Vildjiounaite, & Makela, 2005). Gyroscope mendeteksi kecepatan sudut, yang dihitung dengan menggunakan data pengukuran diambil dari 3-axis untuk mengukur atau mempertahankan orientasi, dengan prinsip ketetapan momentum sudut.
Dalam makalah ini, penulis mereview beberapa penelitian terkait klasifikasi sensor data akselerometer dan sensor giroskop yang tertanam pada smartphone pada penelitian-penelitian sebelumnya, metode klasifikasi di paparkan sehingga diharapkan penulis akan menemukan trend penelitian baru dibidang klasifikasi data sensor akselerometer dan sensor gyroscope untuk proses pengenalan aktifitas.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1. Fitur sensor pada smartphone
2.1Accelerometer
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 363 Gambar 2. Accelerometer axes pada smartphone
Accelerometer telah digunakan dalam sensor smartphone untuk pengenalan aktifitas. Popularitasnya adalah karena fakta bahwa akselerometer dapat langsung mengukur Status gerak fisiologi subjek. Misalnya, jika pengguna melakukan perubahan/transisi aktifitasnya dari berjalan ke jogging, itu akan mencerminkan pada bentuk sinyal pembacaan percepatan sepanjang sumbu vertical, akan ada perubahan mendadak pada amplitudonya. Selain itu, data percepatan dapat menunjukkan pola gerak dalam jangka waktu tertentu, yang membantu dalam pengenalan aktifitas yang kompleks (Su, Tong, & Ji, 2014a). Dalam cara yang sama, accelerometer digunakan untuk mendeteksi kecelakaan mobil dan menggunakan air bag pada waktu yang tepat (Lane et al., 2010).
2.2 Gyroscope
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 364 Gambar 3 axis gyroscope
Giroskop mengukur tingkat rotasi pada smartphone dengan mendeteksi gerakan roll, pitch, dan yaw dari smartphone sepanjang x, y, dan sumbu z, masing-masing. Arah sumbu ditunjukkan pada Gambar 3. Raw Data dari sensor giroskop adalah tingkat rotasi di rad / s (radian per detik) sekitar masing-masing tiga sumbu fisik: Rotation i = <xi; yi; zi>, (i =1, 2, 3…). Giroskop sangat membantu dalam aplikasi navigasi serta beberapa game smartphone yang menggunakan data rotasi. Dalam penelitian activity recognition, giroskop digunakan untuk membantu deteksi orientasi bergerak (Su, Tong, & Ji, 2014b).
2.3Activity Recognition
Tujuan penting dalam komputasi mobile adalah kemampuan untuk merasakan dan bereaksi berdasarkan lingkungan. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak peneliti telah berfokus pada pengenalan pola gerakan dengan bantuan hanya accelerometer (Ayu, Ismail, Matin, & Mantoro, 2012). Oleh karena itu, metode mana seseorang pilih akan selalu ada false positive, dan pendekatan penulis mencoba untuk mengatasi masalah ini dan membatasi terjadinya kesalahan positif dengan pilihan ambang batas yang cermat (Bujari, Licar, & Palazzi, 2012). Pemantauan aktivitas manusia secara akurat memiliki potensi untuk meningkatkan sistem kesehatan, peringatan dini darurat, pemantauan kebugaran dan assist living (Lopes, Mendes-Moreira, & Gama, 2012). Pada penelitian (Anjum & Ilyas, 2013) menggunakan algoritma klasifikasi SVM dengan mengenali aktivitas umum seperti: stationary, walking, running, bicycling, ascending stairs, descending stairs and driving.
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 365 akselerometer yang sudah tertanam pada perangkat mobile. Pada penelitian (Mannini & Sabatini, 2010) mengemukakan metode klasifikasi pengenalan aktifitas berbasis wavelet dimana komponen gerak dinamis dan komponen gravitasi dipisahkan, sehingga menghasilkan akurasi 8,4%.
(Shoaib, Scholten, & Havinga, 2013) mengumpulkan data dari tiga jenis sensor yaitu
Accelerometer (A), Gyroscope (G) dan Magnetometer (M). Dalam pengujiannya menggunakan tujuh algoritma klasifikasi yang umum digunakan yaitu Naïve Bayes, SVM, Neural Networks, Logistic Regression, kNN, RB Classifier dan, Decision Tree. Dari pengujian dihasilkan kombinasi A dan G (AG) nilai True Positive Rate (TPR) lebih baik daripada A dan G secara independen, untuk semua orientasi posisi yang diuji. Sedangkan, hasil pengujian untuk sensor magnetometer tidak memiliki performance yang bagus, sehingga disimpulkan bahwa sensor magnetometer tidak membantu proses pengenalan aktifitas secara signifikan.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini, penulis mengusulkan metode yang akan digunakan dalam penelitian selanjutnya dengan prosedur seperti dibawah ini :
Gambar 3a. Metode yang digunakan untuk pengenalan aktifitas
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 366
3.1Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dari accelerometer memiliki atribut sebagai berikut: percepatan sepanjang sumbu x, percepatan sepanjang sumbu y, dan percepatan sepanjang sumbu z. Data gyroscope sensor terdiri dari tiga sumbu rotasi roll,pitch dan yaw, diwakili dengan vektor x,y,z. Pengujian dengan menggunakan sampel/subjek dengan jumlah subjek dan waktu yang telah ditentukan.
3.2Pra-Pemrosesan
Raw Data biasanya perlu pre-processing. Data sensor harus dibagi secara sequential
windows, untuk di pre-processing. Untuk aplikasi online, window harus didefinisikan secara
paralel dengan pengumpulan data dan untuk aplikasi offline; window didefinisikan sebelum pengumpulan data. Raw Data harus dibagi menjadi training set dan testingset. Trainingset akan digunakan untuk melatih algoritma pengenalan aktivitas dan testing set kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi algoritma setelah training.
3.3Ekstraksi Fitur
Untuk mendapatkan data sensor yang akurat dan konsisten, beberapa teknik ekstraksi fitur yang sering digunakan untuk training dan testing dalam metode klasifikasi yaitu time domain
dan frequency domain features. Untuk time domain fitur yang digunakan adalah Mean, Variance
(VAR), dan Standard Deviation (SD). Dalam istilah computation costs , fitur time domain lebih
murah dibandingkan dengan menggunakan fitur frequency domain, karena adanya perhitungan
ExtraFourier Transform (Figo, Diniz, Ferreira, & Cardoso, 2010).
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 367
3.4Klasifikasi
Dari perspektif data mining, pengenalan aktifitas adalah masalah multi-class classification. Banyak classifier yang ada dapat digunakan, seperti disebutkan dibawah ini :
1) Bayesian Decision Making
2) Rule Based Algorithm
3) Least-Square Methods 4) k-Nearest Neighbour 5) Support Vector Machines
6) Neural Network
4. DISKUSI
Umumnya penelitian tentang pengenalan aktifitas menggunakan sensor smartphone mengimplementasikan satu metode saja. Hal ini sangat menyulitkan untuk melakukan perbandingan akurasi klasifikasi karena perbedaan metode eksperimen dari setiap study. Oleh karena itu, perlu untuk membandingkan metode multiple classification dalam sebuah standar eksperimen yang lebih cocok digunakan untuk smartphone, sehingga dapat membantu para peneliti lain untuk mengimplementasikan classifier lain di masa yang akan datang.
5. KESIMPULAN
Dalam makalah ini, penulis mereview beberapa penelitian sebelumnya tentang penggunaan smartphone untuk pengenalan aktifitas (Activity of Daily Living). Proses klasifikasi yang dilakukan secara offline, dimana data terlebih dahulu diakuisisi pada smartphone dengan orientasi posisi yang telah ditentukan kemudian diolah dengan menggunakan tools Weka pada computer desktop.
Pada kasus ini, diajukan tiga orientasi posisi smartphone yaitu in-hand, in-pocket, in-bag
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 368
DAFTAR PUSTAKA
Ailisto, H. J., Lindholm, M., Mantyjarvi, J., Vildjiounaite, E., & Makela, S.-M. (2005). Identifying people from gait pattern with accelerometers (Vol. 5779, pp. 7–14). http://doi.org/10.1117/12.603331
Anjum, A., & Ilyas, M. U. (2013). Activity recognition using smartphone sensors. In 2013 IEEE Consumer Communications and Networking Conference (CCNC) (pp. 914–919). http://doi.org/10.1109/CCNC.2013.6488584
Ayu, M. A., Ismail, S. A., Matin, A. F. A., & Mantoro, T. (2012). A Comparison Study of Classifier Algorithms for Mobile-phone’s Accelerometer Based Activity Recognition. Procedia Engineering, 41, 224–229. http://doi.org/10.1016/j.proeng.2012.07.166
Bujari, A., Licar, B., & Palazzi, C. E. (2012). Movement pattern recognition through smartphone’s accelerometer. In 2012 IEEE Consumer Communications and Networking Conference (CCNC) (pp. 502–506). http://doi.org/10.1109/CCNC.2012.6181029
Figo, D., Diniz, P. C., Ferreira, D. R., & Cardoso, J. M. P. (2010). Preprocessing techniques for context recognition from accelerometer data. Personal and Ubiquitous Computing, 14(7), 645–662. http://doi.org/10.1007/s00779-010-0293-9
Lane, N. D., Miluzzo, E., Lu, H., Peebles, D., Choudhury, T., & Campbell, A. T. (2010). A
survey of mobile phone sensing. IEEE Communications Magazine, 48(9), 140–150.
http://doi.org/10.1109/MCOM.2010.5560598
Lopes, A., Mendes-Moreira, J., & Gama, J. (2012). Semi-supervised learning: Predicting activities in Android environment (Vol. 960, pp. 38–42). Presented at the CEUR Workshop
Proceedings. Retrieved from
http://www.scopus.com/inward/record.url?eid=2-s2.0-84924414967&partnerID=40&md5=104ec16fdf6003da8bfb5de0fa349613
Mannini, A., & Sabatini, A. M. (2010). Machine Learning Methods for Classifying Human
Physical Activity from On-Body Accelerometers. Sensors, 10(2), 1154–1175.
http://doi.org/10.3390/s100201154
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 369
Su, X., Tong, H., & Ji, P. (2014a). Activity recognition with smartphone sensors. Tsinghua
Science and Technology, 19(3), 235–249. http://doi.org/10.1109/TST.2014.6838194
Su, X., Tong, H., & Ji, P. (2014b). Activity recognition with smartphone sensors. Tsinghua
vii