• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (4)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA

PERPAJAKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perpajakan I Ibu Asbi Amin, SE. M.Ak

Tugas Pertama

Disusun Oleh :

Milzam Syah Chairul – 2015 30 226

Nurwahidah – 2015 30 163

Dwi Ayu Rosady Putri – 2015 31 024

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR

STIEM BONGAYA

(2)

PENJELASAN PERTAMA :

Peraturan perundang-undangan perpajakan yang mengatur tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” adalah UU No. 6 tahun 1983, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 9 tahun 1994, dengan UU No. 16 tahun 2000, terakhir dengan UU No. 28 tahun 2007. Undang-undang tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” dilandasi falsafah Pancasila dan UUD 1945. UU No. 28 tahun 2007 pada dasarnya mengatur hak dan kewajiban Wajib Pajak, wewenang dan kewajiban aparat pemungut pajak, serta sanksi perpajakan.

(3)

PENJELASAN KEDUA :

Dasar Hukum Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan

1. UU No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara materil menjadi kenyataan atau cara melaksanakan hukum pajak materil. Undang-undang yang mengatur tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah Undang–Undang No. 6 tahun 1983, yang kemudian pada tahun 1994 dilakukan perubahan pertama melalui Undang-undang No. 9 tahun 1994. Tahun 2000 dilakukan perubahan kedua melalui Undang-undang No. 16 tahun 2000. Dan terakhir, tahun 2007 dilakukan perubahan ketiga terhadap Undang-undang No. 6 Tahun 1983 melalui Undang-undang No. 28 Tahun 2007

Adapun penjelasan umum dilakukannya perubahan ketiga pada tahun 2007 adalah sebagai berikut:

(4)

Undang-Undang ini memuat ketentuan umum dan tata cara perpajakan yang pada prinsipnya diberlakukan bagi undang-undang pajak material, kecuali dalam undang-undang pajak yang bersangkutan telah mengatur sendiri mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakannya.

2. Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi informasi, sosial, dan politik, disadari bahwa perlu dilakukan perubahan Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Perubahan tersebut bertujuan untuk lebih memberikan keadilan, meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak, meningkatkan kepastian dan penegakan hukum, serta mengantisipasi kemajuan di bidang teknologi informasi dan perubahan ketentuan material di bidang perpajakan. Selain itu, perubahan tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme aparatur perpajakan, meningkatkan keterbukaan administrasi perpajakan, dan meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak.

3. Sistem, mekanisme, dan tata cara pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan yang sederhana menjadi ciri dan corak dalam perubahan Undang-Undang ini dengan tetap menganut sistem self assessment. Perubahan tersebut khususnya berkaitan dengan peningkatan keseimbangan hak dan kewajiban bagi masyarakat Wajib Pajak sehingga masyarakat Wajib Pajak dapat melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya dengan lebih baik.

4. Dengan berpegang teguh pada prinsip kepastian hukum, keadilan, dan kesederhanaan, arah dan tujuan perubahan Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan ini mengacu pada kebijakan pokok sebagai berikut:

(5)

b. Meningkatkan pelayanan, kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat guna meningkatkan daya saing dalam bidang penanaman modal, dengan tetap mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah

c. Menyesuaikan tuntutan perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta perkembangan di bidang teknologi informasi

d. Meningkatkan keseimbangan antara hak dan kewajiban e. Menyederhanakan prosedur administrasi perpajakan

f. Meningkatkan penerapan prinsip self assessment secara akuntabel dan konsisten dan

g. Mendukung iklim usaha ke arah yang lebih kondusif dan kompetitif

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Dika Assidika. 2012. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. (online). (http://dikaassidika.blogspot.co.id, diakses tanggal 16 September 2016

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel 6 menunjukkan bahwa derajat stunting yang mempunyai perbedaan kadar seng rambut yaitu nonstunting dan moderate stunting, nonstunting dan severe

Dimana hasil jawaban kuesioner tentang integritas bukti audit diperoleh dengan memberikan penilaian atas setiap butir jawaban kuesioner yang diajukan kepada responden

berdistribusi normal, memiliki hubungan yang linier dan tidak terjadi multikolinieritas sehingga dapat dilakukan uji hipotesis. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel

Dalam proses akuntansi diidentifikasikan berbagai transaksi atau peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan, yang dilakukan melalui pengukuran, pencatatan, penggolongan,

KPU harus bekerja sama dengan Pemerintah untuk bisa mengupayakan, agar WNI di luar negeri dapat menggunakan hak pilihnya, sebagai wujud dari spirit ratifikasi

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data berupa laporan tahunan

Satpol-PP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota di bidang ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan hukum daerah,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode eksperimen dan media audio visual pada materi struktur dan