• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriminologi I Recent site activity teeffendi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kriminologi I Recent site activity teeffendi"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KRIMINOLOGI

(2)

2

Tim Dosen Pengajar

(3)

3

Pokok Bahasan

1. Pengertian dan ruang lingkup

kriminologi

2. Sejarah perkembangan kriminologi I

(abad pertengahan dan Revolusi

Perancis)

3. Sejarah perkembangan kriminologi II

(Abad 19 dan Kriminologi Modern)

(4)

4

Pokok Bahasan (lanjutan)

5. Aliran Kriminologi II (Neoklasik dan

kriminologi kritis)

6. Teori Kriminologi I (antropologi

kriminal dan biologi kriminal)

7. Teori Kriminologi II (Psikologi Kriminal)

8. Teori Kriminologi III (Sosio-psikologi

Kriminal)

(5)

5

Pokok Bahasan (lanjutan)

10. Teori Kriminologi V (Sosiologi

Kriminal II)

11. Teori Labelling

12. Kejahatan dan Reaksi Masyarakat

13. Statistik Kriminal

(6)
(7)

7

Kenapa kriminologi diajarkan

di fakultas hukum?

Berdasarkan kongres tahun 1952 yang berjudul

Conference

of

Specialized

Agencies

and

International

Non

Governmental

Organization

Interested

in

Crime

Prevention and The Treatment of Delinquent

di Jenewa

diperoleh hasil sebagai berikut:

1.

Pencantuman mata kuliah kriminologi di setiap

universitas sesuai dengan fasilitas dan kemampuan

yang ada;

2.

Pengajaran kriminologi perlu diberikan kepada petuhas

di bidang hukum;

3.

Pengajaran kriminologi harus dapat dilaksanakan

secara klinis.

(8)

8

Apakah kriminologi

merupakan cabang ilmu?

Dari segi bahasa, kriminologi berasal dari kata

crimen

dan

logos

, yang artinya ilmu tentang kejahatan.

Kriminologi merupakan cabang ilmu karena kriminologi

telah memenuhi syarat-syarat keilmuan. Kriminologi

memiliki mempunyai data-data yang teratur secara baik

dan konsep teoritis yang menggunakan metode-metode

ilmiah.

(9)

9

Syarat-syarat keilmuan

1) ilmu pengetahuan dituntut supaya disusun secara sistematis;

2) ilmu pengetahuan harus bercorak universal;

3) mempergunakan bahasa ilmiah yang berbeda dengan bahasa sehari-hari;

4) bukan berdasarkan pengamatan biasa melainkan pengamatan ilmiah;

5) objektif;

6) dapat diverifikasi oleh semua peneliti (inter subjektivitas);

7) bersifat progresif, maka harus ada sifat kritis;

8) harus dapat dipergunakan, antara teori dan terapan harus dapat dipergunakan.

(10)

10

Kedudukan Kriminologi

dalam ilmu hukum

(11)
(12)

12

Sutherland dan Cressey

Kriminologi adalah

keseluruhan pengetahuan

yang membahas kejahatan

sebagai suatu gejala sosial

(13)

13

Robert F. Meier

Kriminologi secara khusus

membahas tentang terciptanya

hukum, penjelasan dan

sebab-sebab terjadinya kejahatan serta

kontrol terhadap kejahatan

melalui sistem peradilan pidana

(14)

14

Robert F. Meier

Kriminologi secara khusus

membahas tentang terciptanya

hukum, penjelasan dan

sebab-sebab terjadinya kejahatan serta

kontrol terhadap kejahatan

melalui sistem peradilan pidana

(15)

15

Kriminologi adalah ilmu yang

membahas tentang kejahatan,

pelaku kejahatan serta reaksi

masyarakat atas kejahatan

tersebut sebagai upaya

pencegahan kejahatan.

(16)
(17)

17

1.

Kejahatan

2.

Pelaku Kejahatan

3.

Reaksi Masyarakat

(18)

18

Kejahatan adalah perbuatan yang

sangat anti sosial yang memperoleh

tentangan dengan sadar dari negara

berupa pemberian penderitaan

(hukuman atau tindakan).

(Lihat Bonger, 1982: 25)

(19)

19

Kriminologi harus memiliki peran

antisipatif dan reaktif terhadap semua

kebijakan di lapangan hukum pidana

sehingga dengan demikian dapat dicegah

kemungkinan timbulnya akibat-akibat yang

merugikan, baik bagi pelaku, korban

maupun masyarakat secara keseluruhan

(Lihat Romli Atmasasmita, 2005: 26)

(20)

20

1. Gunawan Setiardja, Manusia dan Ilmu Telaah Filsafati atas Manusia yang Menekuni Ilmu Pengetahuan, 2000

2. Stephan Hurwitz, disadur oleh L. Moeljatno, Kriminologi, 1986

3. Ida Andariah, Selayang Pandang Tentang Kriminologi (Suatu Penuntun), 1983

4. Walter C Reckless, disadur oleh Romli Atmasasmita, Beberapa Catatan dalam Studi Kriminologi, 1975

5. Romli Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, 2005

6. Edwin HLM Sutherland, and Donald R. Cressey disadur oleh Momon Martasaputra, Azas-Azas Kriminologi, 1973

7. WA. Bonger, diperbaharui oleh Th. Kempe terjemahan RA. Koesnoen, Pengantar Tentang Kriminologi, 1982

8. Tolib Effendi, Pengantar Kriminologi, 2006

(21)

21

Omnium rerum Principia Parva Sunt

Joyo-joyo wijayanti, manggiho nugroho dateng kito sami

_/|\_

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan difraktogram masing-masing sampel, dapat dinyatakan bahwa lapisan tipis yang diperoleh pada variasi kuat Medan magnet memiliki struktur yang sangat baik (kristal).. Hal

Bentuk ulangan yang disampaikan kepada siswa ditentukan secara jelas dan bersifat menyeluruh, artinya dari semua mata pelajaran dirangkum dalam evaluasi sesuai dengan

9. Berkewajiban menciptakan dan mempertahankan iklim kerja team yang kreatif dan professional. Bertanggungjawab kepada Marketing Manager.. Bertanggung jawab terhadap kualitas

Sementara itu, pada tahap II merupakan kegiatan uji model tahap akhir untuk menguji efektivitas model, yaitu: (1) sosialisasi model (2) validasi panduan dan instrumen model melalui

( d) Para awak kapal dari kapal-kapal masing-masing Pihak bo- leh memasuki wilayah atau melcikukan perjalanan melintasi wilayah Pihak lain untuk maksud

Skenario pengujian yang dilakukan antara lain untuk melihat perbandingan performansi dari jaringan OSPF dan VPLS, dan pengaruh implementasi multicast pada VPLS, pengaruh

Dari beberapa syarat menjadi guru diatas, upaya Guru dalam membina santrinya tidak cukup hanya dengan melakukan pendekatan saja, tetapi guru harus memberi contoh hal-hal

Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan.. 7 Observasi langsung adalah