• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN USAHA AYAM NIAGA PETELUR PERIOD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEGIATAN USAHA AYAM NIAGA PETELUR PERIOD"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Letak Geografis

Sukabumi merupakan sebuah kabupaten yang terletak pada bagian tengah propinsi Jawa Barat, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor di barat, Kabupaten Bandung di timur, laut selatan di selatan. Pusat kota Sukabumi terletak di bagian wilayah tengah Kabupaten Sukabumi, yang mempunyai ketinggian 0 - 2960 m diatas permukaan laut. Dimana memiliki iklim yang sejuk antara 20,70C sampai 30,30C. Kota Sukabumi berjarak 95 km dari kota Bandung, ibu kota Propinsi Jawa Barat, dan berjarak 120 Km dari ibu kota Negara. Kabupaten Sukabumi memiliki banyak wilayah perbukitan, sehingga memiliki udara yang sejuk dan suasana yang nyaman serta memiliki panorama alam yang amat indah berupa hamparan pepohonan yang masih terjaga kelestarianya sehingga udara di sana masih terjaga pula kesegaranya. Penduduk Sukabumi pada umumnya adalah suku sunda, yang menggunakan bahasa sunda sebagai bahasa sehari-hari.

(2)

petelur karena keadaan lingkungan yang bersuhu sejuk yang baik untuk pemelihararan ayam niaga petelur serta jauh dari pemukiman.

Luas areal keseluruhan peternakan ini seluas 25 Ha, namun hanya 12 Ha yang baru berfungsi sebagai tempat peternakan. Peternakan ini memiliki 3 kandang periode starter, 2 kandang periode grower, dan 23 kandang layer, gudang pakan, gudang produksi, gudang limbah, mess karyawan, pos keamanan, shower dan semprot kendaraan, kantor , gudang kelistrikan, dan parkiran kendaraan.

Keadaan tata air kota Sukabumi pada umumnya cukup baik karena wilayahnya merupakan bagian dari Gunung Gede, dan diapit oleh dua buah sungai besar yaitu Sungai Cipelang Gede dan Cisuda, yang kesemuanya bermuara di Samudera Indonesia. Sungai lainnya (sungai kecil) yang mengalir di wilayah ini adalah Sungai Cipelangleutik dan Cimuncang yang keduanya bermuara di Sungai Cimandiri.

1.2. Sejarah Perusahaan

Awalnya peternakan ini dimiliki oleh Pieter Angkasa yang merupakan warga Negara Belanda. Peternakan ayam ini dulu dikenal dengan nama Peternakan Angkasa oleh warga sekitar, namun tidak dapat di pastikan kapan mulai berdirinya peternakan ini secara pasti karena tidak ada yang mengetahui kapan pastinya. Hanya saja peternakan ini mulai di pindah tangan pada tahun 1988, dengan dibeli oleh PT. Sumber Inti HarapanGoup, kemudian peternakan ini berubah nama menjadi PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi. Kegiatan yang diusahakan ialah pemeliharaan ayam niaga petelur.

(3)

sendiri memiliki 3 anak perusahaan yaitu, PT. Mulya Lestari Omega Sukabumi, PT. Sembilan JayaFarmSukabumi dan PT. Sumber Inti Harapan Tangerang. Dua perusahaan yaitu, PT. Mulya Lestari Omega, dan PT. Sembilan JayaFarm sendiri terletak di kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sedangkan PT. Sumber Inti Harapan terletak di kota Tangerang, Jawa Barat.

Sampai saat ini PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi menjalani pemeliharaan ayam niaga petelur mulai dari periodestarter,grower hingga layer. Sempat ada wacana peternakan ini akan menambah kandang khusus breeding, namun wacana ini belum terlaksana sampai sekarang.

PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi yang memelihara ayam niaga petelur ini mempunyai karyawan kurang lebih 80 orang. Karyawan itu sendiri terdiri dari 1 orang Manager, 4 orang Supervisor, 1 orang tenaga Statistik, dan sisanya sebagaicaretaker(pekerja kandang),driver, teknisi, dansecurity.

1.3. Bidang Usaha Yang Dijalankan

(4)

II. METODE 2.1. Materi

Materi yang digunakan dalam praktik kerja di usaha pemeliharaan ayam niaga petelur di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi adalah : (1) Ayam niaga petelur Isa Brown, (2) Bangunan kandang tipe battery, (3) Vaksinasi dan perlengkapan penunjang vaksinasi, (4) Fasilitas lain penunjang kegiatan pemeliharaan ayam niaga petelur misalnya: truk pengangkut pakan dan truk pengangkut telur.

Pengumpulan data di lakukan dengan cara sebagai berikut:

1.Mengamati dan mengikuti kegiatan di PT. Sembilan JayaFarmSukabumi. 2. Melakukan wawancara dengan managerfarm, supervisor, dan anak kandang. 3. Melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukan.

2.2. Cara Kerja

Kegiatan Praktik Kerja di PT. Sembilan JayaFarmSukabumi 2.2.1. Kegiatan Rutin

Mulai melakukan pekerjaan pada pukul 08.00 WIB dan melakukan program biosecurity, pakan dan sistem pemberiannya, air minum dan sistem pemberiannya, pencatatan recording harian, pengamatan kandang dan pengambilan telur, pengepakan dan pemilihan telur.

2.2.2. Kegiatan Insidental

(5)

2.2.3. Kegiatan Penunjang

Kegiatan penunjang yang dilakukan antara lain, diskusi dengan supervisor serta wawancara dengan pekerja dan karyawan kandang.

2.3. Waktu dan Tempat

(6)

III. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Kegiatan Rutin

3.1.1. ProgramBiosecurity

Program Biosecurity merupakan usaha yang menyangkut isolasi, kebersihan, dan manajemen yang bersama-sama akan menurunkan potensi timbulnya penyakit. Tujuan dari program Biosecurity adalah untuk menurunkan sumber dan penyebab kontaminasi bagi kawanan dan ternak, sehingga memungkinkan terjadinya produk yang sehat, aman, dan terpercaya. Bioscurity farm merupakan salah satu prioritas utama dari pelaksanaan managemen pemeliharaan.

(7)

Gambar 1. Sanitasi Kendaraan

(8)

adanya pagar pembatas farm dengan lingkungan sekitar menggunakan pagar dari seng, pagar tembok dan pagar besi serta kawat berduri. Lapisan kedua terdapat jaring jaring yang rapat dengan ketinggian 4 meter tujuanya untuk mencegah hewan-hewan predator dan serangga masuk kedalam kandang.

Desinfektan yang di gunakan adalah detergen. Detergen digunakan selain memiliki nilai ekonomi yang terjangkau juga kandungan yang ada pada detergen sama dengan yang terkandung pada desinfektan pabrikan yang mahal. Namun dalam pemakaian yang ada di pintu masuk kandang, desinfektan yang digunakan adalah lisol-lisol. Caranya ialah dengan mencelupkan kaki pada bak kecil di depan pintu kandang. Namun, pada PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi program biosecurity sebelum memasuki kandang, hanya dilakukan pada kandang periode starter. Biosecurity pada pintu masukfarm, dosis disinfektan yang digunakan 900 gr untuk satu tempat penampung air yang kapasitasnya 3000 L.

Gambar 2. Sanitasi kendaraan Tampak Dalam

(9)

sedang; (4) Tidak merusak dan menyebabkan noda; (5) Dapat larut dalam air; (6) Mampu menembus materi-materi serta celah-celah; (7) Mudah dicari dan tidak mahal. Program biosecurity yang dilakukan oleh PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi dilakukan dengan tujuan untuk memutus hubungan luar dengan dalam untuk menurunkan sumber dari penyebab kontaminasi penyakit, sehingga memungkinkan kondisi ayam yang sehat, aman dan terpercaya.

Sudarisman (2000) menganyakan bahwa biosecurity mencakup tiga hal utama, yaitu sebagai berikut : (a) Meminimalkan keberadaan penyebab penyakit; (b) Meminimalkan kesempatan agen penyakit berhubungan dengan induk semang; (c) Membuat tingkat kontaminasi lingkungan. Biosecurity bukan saja diarahkan pada tindakan kebersihan semata, namun lebih luas lagi bagaimana cara memberikan jaminan keamanan pada ternak agar ternak yang dipelihara mampu hidup lebih nyaman untuk dapat memberikan hasil optimal pada peternak (Suska, 2007).

3.1.2. Pemberian Pakan

Pakan merupakan materi yang penting untuk mendukung kelangsungan hidup ternak. Pakan digunakan oleh ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, produksi dan reproduksi. Pakan yang diberikan pada ternak prinsipnya harus seimbang artinya pakan yang diberikan harus mengandung nutrien dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan tujuan pemeliharaan dan kebutuhan ternak tersebut sehingga tidak terjadi defisiensi ataupun kelebihan pakan.

(10)

program pakan maupun tindakan lainnya yang diperlukan dalam usaha menciptakan keseragaman atau uniformity serta untuk mendapatkan produktifitas yang tinggi dalam pencapaian produksi yang optimal. Distribusi pakan merupakan kunci dalam pencapaian target produksi. Pemberian pakan yang dilakukan tergantung pada rancangan sistemnya. Dari hasil pengamatan, Ciri fisik dari pakan yang terdapat di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi yaitu berbentuk butiran, berwarna cokelat dan tidak bau apek. Dilihat dari ciri tersebut menunjukan bahwa pakan di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi berkualitas baik dilihat dari segi fisiknya. Keseluruhan pakan tersebut dibeli dari PT. Sinta Prima Feedmil Bogor yang memproduksi khusus pakan unggas. Jenis dan kode pakan yang dibedakan berdasarkan umurnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kode Pakan PeriodeStarer, Growing & Layer

Sumber: PT. Sembilan JayaFarmSukabumi (2013)

Pada dasarnya kandungan nutrisi pada pakan, sangat dibutuhkan oleh ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, dan produksi. Oleh karena itu pemberian pakan sebaiknya harus memperhatikan kandungan nutriennya. Kandungan nutrisi dari pakan yang yang terdapat di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi yang dibedakan berdasarkan umurnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Umur / week Jenis kodePakan Keterangan

Starter 1-6 B 201 Pakan komplit berbentuk butiran Mengandung antibiotik

Grower 6-18 S 22 Pakan komplit berbentuk butiran Mengandung coccidiostat & antibiotik

(11)

Tabel 2. Kandungan Protein, Energi, Ca dan P

Umur/week Energi (kkal/kg) Protein (%) Ca (%) P(%)

Starter 1-6 2.800 19 0,9 0,6

Grower 6-18 2.850 15 0.9 0,6

Layer 18> 2.850 16 3,4 0,6

Sumber PT. Sembilan JayaFarmSukabumi (2013)

NRC (1994) menyatakan bahwa kebutuhan energi untuk ayam pada periodestarter adalah 2.800 kkal/kg, kebutuhan protein yaitu 19%, kebutuhan Ca yaitu 1 % dan kebutuhan akan P adalah 0,48%. Periode grower yaitu 2.700 kkal pada setiap kg pakan. Kebutuhan proteinnya yaitu 15%, kebutuhan Ca yaitu 0,9% dan kebutuhan P yaitu 0,40 %. Kebutuhan energi pada periode layeradalah 2.750 kkal/ kg, protein 16%, Ca yaitu 3,75% dan kebutuhan P yaitu 0,48%.

Dari pernyataan tersebut dapat dibandingkan bahwa kandungan pakan yang terdapat di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi sudah baik kualitas serta kandungan nutrisinya. Nutrisinya telah mencapai kebutuhan yang diperlukan ayam untuk melakukan kelangsungan hidupnya serta kebutuhan untuk produksi. Produksi yang dimaksud ialah untuk ayam bertelur. Kebutuhan Energi, Protein, Ca dan P, menurut NRC dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kebutuhan Protein, Energi, Ca dan P

Periode Energi (kkal/kg) Protein (%) Ca (%) P (%)

Starter 2.800 19 1 0,48

Grower 2.700 15 0,9 0,40

Layer 2.750 16 3,75 0,48

Sumber: NRC (1994)

(12)

pukul 13.00 wib. Sedangkan pada periode starter pemberian pakan diberikan secara adlibitum, atau tak terbatas. Namun ada pengontrolan setiap 2 jam sekali pada umur 0-1 minggu, 4 jam sekali pada umur 1-4 minggu, dan 6 jam sekali pada umur 4-5 minggu.

North dan Bell (1990) menyatakan bahwa pemberian pakan harus merata keseluruh bagian tempat pakan agar ayam dapat bersama-sama makan tanpa harus berebut, sehingga tidak terjadi kanibalisme. Selain itu juga agar pakan dapat tersedia secara merata dan pakan yang basah tidak membusuk jika terkena air.

Williamson dan Payne (1993) juga menambahakan bahwa pemerataan atau pengadukan pakan yang dilakukan dua kali sehari atau lebih dapat meningkatkan konsumsi pakan karena sesuai dengan tingkah laku ayam cenderung menyukai pakan yang berbentuk butiran.

Pengisian tempat pakan tidak terlalu penuh agar pakan tidak banyak yang tercecer dan terbuang. Pakan yang diberikan selalu habis dan seandainya ada pakan yang tersisa hanya sekitar 1-2 %, sehingga pakan yang tersisa dapat langsung dicampur dengan pakan yang baru.

3.1.3. Pemberian Air Minum

(13)

Kaporit merupakan bahan yang digunakan untuk mensanitasi air yang akan diberikan kepada ayam, dimana kaporit mampu mengontrol penyakit bawaan air seperti Escherichia coli, Colibacilliosis, Salmonellosis, dan Coccidiosis. Kaporit Juga mampu mencegah lendir dan lumut berkembang pada saluran pipa air. Setiap satu bulan sekali tempat penampungan air dibersihkan, agar kualitas air yang digunakan tetap terjaga kebersihannya. Berikut tempat penampungan air tertera pada Gambar 3.

Gambar 3.Toren/Penampung air

(14)

Gambar 4.Nipple

Pemberian air minum dilakukan pada pukul 08.00-10.00 WIB. Waktu tersebut dipilih setelah ayam selesai diberi pakan. Pembatasan minum dilakukan agar pada waktu dua jam tersebut air benar-benar digunakan untuk minum, sehingga air tidak terbuang sia-sia, atau agar pakan tidak tercampur air yang meyebabkan pakan basah. Untuk mengetahui jumlah konsumsi air minum ayam per ekor per hari dapat diketahui dengan alat yang dinamakan Water Meter, di hitung dengan rumus:

Jumlah konsumsi air hari ini Jumlah konsumsi air minum kemarin 3,8

Pada saat pemberian air minum, karyawan kandang setiap hari melakukan pengecekan nipple, untuk mengetahui kelancaran aliran air. Cara pengecekannya yaitu dengan memencet nippledengan jari, apabila air tidak keluar berarti nipple tersumbat.

(15)

harus dicek barang kali tersumbat. Tersumbatnya aliran air akan mengakibatkan ayam dehidrasi yang akan mempengaruhi produksi telur.

Menurut Abidin (2003), dalam proses pembentukan telur didalam tubuh, air memegang peranan yang cukup penting. Sehingga dalam pemberian air harus tidak boleh kurang karena akan mempengaruhi produksi telur pada umumnya 3.1.4. PencatatanRecordingHarian

Recording merupakan salah satu hal sangat penting dalam manajemen pemilharaan ayam niaga petelur. Recording harian di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi dilakukan untuk mengetahui jumlah konsumsi pakan, bobot badan, penggunaan jenis obat, vaksin yang diberikan, serta pengurangan jumlah ternak karena mati. Recordingdilakukan setelah pemberian pakan dan minum pada sore hari. Recording tersebut dibuat dalam buku laporan. Hal tersebut harus benar-benar diperhatikan agar riwayat pemeliharaan dalam satu periode dapat terekam dan untuk kepentingan evaluasi pemeliharaan.

(16)

Deplesi; (3) Program dan pemberian pakan; (4) Produksi telur; (5) Riwayat kesehatan; dan (6) Stok barang.

3.1.5. Pengamatan Kandang

Pengamatan kandang dilakukan pada saat istirahat dan pada saat hari tidak ada vaksinasi. Kandang di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi dibangun membujur dari timur ke barat berjajar dari utara ke selatan. Jarak kandang dengan pemukiman sekitar 500 m sedangkan jarak antar kandang 4 m. Sistem kandang yang digunakan ialah Open House (kandang terbuka). Fungsi kandang terbuka yaitu suhu, kelembaban dan keadaan kandang akan lebih mudah diatur. Serta pada umumnya kandang untuk ayam niaga petelur dibuat terbuka, supaya cahaya matahari dapat masuk tanpa terhalang. Dimana cahaya matahari merupakan elemen penting bagi ayam untuk bertelur.

(17)

Gambar 5. KandangLayer

Ensminger (1992) menyatakan bahwa kandang yang baik mempunyai penyekat yang cukup untuk mendapatkan panas pada saat musim dingin dan mempunyai ventilasi yang cukup untuk pendingin pada saat musim panas. Jenis atap yang digunakan di dalam kandang PT. Sembilan JayaFarmSukabumi adalah polinum yang berfungsi sebagai sanitasi ruang agar stabil, penyerap panas dan dingin.

(18)

Gambar 6. Silo pakan Gambar 7.Hopper

Tipe kandang yang digunakan untuk periode layer di PT. Sembilan Jaya FarmSukabumi yaitu tipe kandangbatterytiga tingkat keatas menyerupai tangga. Bahan yang digunakan berupa besi dan kawat sehingga lebih awet dan tahan lama sehingga bisa digunakan kembali lagi pada periode selanjutnya. Menurut Wiharto (1985) kandang batterykandang yang disusun tingkat seperti tangga disebut stair step. Berikut kandang battery yang ada di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi, tertera pada gambar 8.

Gambar 8. KandangBattery

(19)

karena telur tidak mudah kotor dan terinjak ayam serta terkena kotoran. Kandang batterymempuyai tempat pakan dibawah tempat minum.

3.1.6. Pengambilan Telur

Pada prinsipnya pemeliharaan ayam ras petelur periode produksi (layer) merupakan kelanjutan pemeliharaan periode awal (starter) dan periode pertumbuhan (grower). Produksi yang dimaksud ialah, telur yang merupakan tujuan dari pemeliharaan ayam ras petelur tersebut. Banyak hal yang dapat mempengaruhi tingkat produktifitas telur dalam satu periode, antara lain yaitu manajamen pemeliharaan yang meliputi pakan, minum dan vaksinasi. Ada pula faktor dari jenis atau bangsa ayam yang dipelihara. Pengambilan telur dilakukan setelah ayam selesai diberi pakan dan minum. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf (1996) pakan diberikan sebelum pengambilan telur dan tempat minum diisi dengan air bersih.

(20)

Gambar 9.Eggtray Gambar 10. Truk Pengangkut

Pengambilan telur pada pagi hari memerlukan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan dengan pengambilan pada siang hari. Djanah (1991) berpendapat bahwa pengambilan telur pertama (pagi hari) merupakan pengambilan terbanyak sehingga memerlukan banyak tenaga.

Rasyaf (2008) menyatakan bahwa ukuran produktivitas ayam bertelur dapat dilihat dari Hen day production (HDP) danHen House Production (HHP). Berikut rumus perhitunganHen day productiondanHen house production.

HDP = Jumlah Telur Hari Itu x 100% Jumlah Ayam Hari Itu

HHP = Jumlah Telur x 100%

Jumlah Populasi Awal Ayam

(21)

Tabel 4. Catatan Recording Produksi Telur Kandang 14 PT. SJF Sukabumi

Tanggal Jumlah Ayam Pakan Produksi Telur

Feb/Mar Hidup Mati Gr/ekor Kg Butir DP(%) Kg

14 Feb 4403 1 120 528,36 3924 89,12 226,5

15 Feb 4402 1 120 528,24 3960 89,95 228,9

16 Feb 4401 - 120 528,12 3996 90,79 233.3

17 Feb 4401 1 120 528,12 4104 93,25 239,1

18Feb 4400 - 120 528,00 4008 91,09 233,7

19Feb 4400 - 120 528,00 4068 92,45 238,3

20Feb 4400 - 120 528,00 4051 92.06 239,3

21Feb 4400 - 120 528,00 4068 92,45 241,4

22Feb 4400 - 120 528,00 4068 92,45 242,5

23Feb 4400 5 120 528,00 4068 92,45 241,0

24Feb 4395 - 120 527,40 4104 93,37 244,8

25Feb 4395 2 120 527,40 4104 93,37 248,0

26Feb 4393 - 120 527,16 4104 93,42 247,5

27Feb 4393 - 120 527,16 4104 93,42 247,7

28Feb 4393 1 120 527,16 4104 93,42 247,0

01 Mar 4392 1 120 527,04 4082 92,94 245,6

02 Mar 4391 1 120 526,92 4086 93,05 245,9

03Mar 4390 1 120 526,80 4087 93,09 245,9

04Mar 4389 - 120 526,68 4084 93,05 246,8

05Mar 4389 - 120 526,68 4074 92,82 247,0

06Mar 4389 1 120 526,68 4095 93,30 248,0

Jumlah 92316 15 2520 3168 85343 1231

Sumber : PT. Sembilan JayaFarmSukabumi (2013) HDP = Jumlah Produksi Telur (butir) dalam Satu Periode x 100 %

Jumlah Ayam Hidup Harian dalam Satu Periode =85343 x 100% = 92,45%

92316

HHP = Jumlah Produksi Telur x 100% Jumlah Hari x Awal Populasi

(22)

Tabel 5. Standar Produksi PT. SJF Sukabumi

Sumber : PT . Sembilan JayaFarmSukabumi (2013)

Produksi telur yang dihasilkan oleh PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi selama 21 hari sebanyak 85.343 butir telur. Ukuran produktivitas ayam petelur dapat dilihat dari Hen Day Production(HDP) diperoleh hasil 92,45%, sedangkan produktivitas dariHen House Production(HHP) diperoleh hasil 92,03.

3.1.7. Pengepakan dan Pemilihan Telur

(23)

memiliki beberapa kriteria antara lain telur double yolk, telur retak, telur pecah, dan telur yang bagus. Pengepakan di lakukan berdasarkan permintaan dari konsumen yang telah memiliki kontrak dengan PT. Sembilan Jaya Farm. Tujuan pemilihan telur dilakukan karena telur yang di minta konsumen baragam dan juga telur yang di hasilkan beragam pula, agar mudah dalam pemasarannya.

3.2. Kegiatan Insidental 3.2.1. Vaksinasi

Keberhasilan suatu peternakan dapat diukur dari sistem pencegahan penyakit atau vaksinasi. Hal yang penting dalam program biosecurity ialah vaksinasi. Vaksinasi adalah suatu pemberian kekebalan terhadap tubuh ayam untuk menanggulangi kemungkinan timbulnya suatu penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan cacing (Chan dan Zamrowi, 1985). Vaksin yang digunakan di PT. Sembilan JayaFarmSukabumi yaitu ND, Gumboro dan IB.

(24)

Tabel 6. Vaksinasi

Umur Vaksin Dosis Metode

1 Hari ND IB Live 1 1 ½ dosis Subcutan

4 Hari ND IB D kill 0,2 cc/ekor Subcutan

14 Hari Gumboro1 IB D Live I 1 ½ dosis Sprai

16Hari Pencegahan Koksidiosis

20 Hari ND IB Live 2 1 ½ dosis Sprai

22 Hari Gumboro IB D Live 2 Titer darah Sprai

28 Hari AI Kill 1 0.3 cc/ekor Intramusc Dada

35 Hari ND IB Live +ND IB D Kill 0.5 cc/ekor Sprai dan Suntik

39 Hari Coriza 1 0,5 cc/ekor Intramusc Dada

6 Minggu Potong Paruh

7 Minggu Cacar 1 dosis Swing WW

8 Minggu ILT 1 dosis Tetes mulut

9 Minggu AI 2 0,4 cc/ekor Subcutan

11 Minggu ND IB Live 4 2 dosis Intraoculer

12 Minggu IB D Kill 3 0,5 cc/ekor Intramusculer

15 Minggu Coryza 2 + ND IB DS 1,0 ml/ekor Intramusculer

16 Minggu AI Kill 1 45 cc/ekor Intramuscuker

18 Minggu ND IB Live 5 2 dosis Sprai

28 Minggu ND IB D Kill 0,5 cc/ekor Paha di suntik

30 Minggu AI Kill 2 0,45 cc/ekor Intramusculer

38 Minggu ND IB Kill 1 0,5 cc/ekor Intramusculer

Sumber : PT . Sembilan JayaFarmSukabumi (2013)

(25)

Gambar 11. Vaksinasi ND (Suntik Paha)

Imbang (2005), menyatakan bahwa Newcastle Disease (ND) adalah penyakit yang sangat menular, dengan angka kematian yang tinggi, disebabkan oleh virusgenus paramyxovirus denganfamili paramyxoviridae. Nama lain untuk ND adalah tetelo, pseudovogolpest, sampar ayam, Rhaniket, Pneumoencephalitis dan Tontaor furrens. Newcastle Disease dipandang sebagai salah satu penyakit penting di bidang perunggasan. Kejadian wabah penyakit ND seringkali terjadi pada kelompok ayam yang tidak memiliki kekebalan atau pada kelompok yang memiliki kekebalan rendah akibat terlambat divaksinasi atau karena kegagalan program vaksinasi. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ND antara lain berupa kematian ayam, penurunan produksi telur pada ayam petelur, gangguan pertumbuhan dan penurunan berat badan pada ayam pedaging.

3.2.2. Pemberian Obat dan Vitamin

(26)

Pemberian vitamin di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi biasanya dilakukan sebelum dan sesudah vaksinasi pada ayam. Tujuan pemberian vitamin selain untuk menjaga kesehatan ayam dan penambah nafsu makan, yaitu agar ayam tidak stres setelah dilakukan vaksinasi. Vitamin yang digunakan antara lain, N row 21, Elektrolit, V man (antibody).

Setiap ayam yang sakit dipisahkan dengan menempatkan ayam pada kandang karantina yang terpisah. Perlakuan ini yntuk mempermudah perlakuan khusus pada ayam-ayam tersebut. Penyakit yang sering menyerang di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi ialah colera, coryza dan coli. Berikut kandang karantina yang ada di PT. Sembilan JayaFarmSukabumi, tertera pada gambar 12.

Gambar 12. Kandang Karantina

(27)

Menurut Chan dan Zamrowi (1995), menyatakan bahwa penyakit coryza disebabkan bakteri Haemophilus gallianerum, jenis penyakit ini penyebarannya sangat cepat. Ayam yang telah terserang penyakit tersebut pada bagian kepala pucat dan lesu, pada bagian mata menjadi bengkak, dan terkadang terjadi pembengkakan pada rahan dan pialnya. Apabila penyakit tersebut tidak segera diobati maka akan timbul penyakit yang berkompilasi seperti radang mata, bronchitis, radang paru-paru dan radang kantong udara.

Penanganan penyakit colera di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi yaitu dengan memberi amoksi dan vitamin pada ayam, sedangkan yang sudah parah ayam dipisahkan pada kandang karantina dan diberi langsung ke mulut selama 5-7 hari tergantung kondisi parahnya ayam. Penyakitcoryzadengan cara menyuntikan stertomisin, sedangkan coli, air minum diberi formalin liquido satu kali satu hari full serta ditambahkan vitamin.

3.2.3. Culling

Culling pada prinsipnya merupakan proses pemilihan individu ayam yang cacat, lemah, tidak produktif dan terlihat tanda-tanda terserang penyakit, maka ayam tersebut harus dikeluarkan dari kelompoknya. Kriteria untuk melakukan cullingdengan melihat adanya tanda-tanda kelainan atau cacat yang diderita ayam secara fisik, ayam mengidap suatu penyakit, dan ayam error yaitu ayam yang bukan jantan dan betina, ini dilihat dari bentuk tubuh dan pial.

(28)

sampai beberapa hari, jika tidak ada perubahan maka ayam tersebut di afkir. Sebab hanya akan merugikan, karena tidak adanya hasil yang didapatkan.

3.3. Kegiatan Penunjang 3.3.1. Diskusi

(29)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari praktik kerja di PT. Sembilan JayaFarmSukabumi dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Bibit ayam niaga petelur yang dipelihara di PT. Sembilan Jaya FarmSukabumi adalahstrain Isa brownproduksi PT SieradProduceTbk Bogor

2. Tata laksana pemeliharaan sudah baik ditinjau dari perkandangan, pemeliharaan, dan produksi. Namun dari segi kebersihan kandang, kotoran masih banyak yang menumpuk di sekitar kandang.

3. Pemeliharaan ayam niaga petelur di PT Sembilan Jaya Farm Sukabumi menggunakan kandang open house yang dapat terkontrol dan memenuhi standar dengan pelaksanaannya secara otomatis.

4. Pemberian pakan diberikan dua kali sehari dengan kandungan serta jumlah sudah terprogram dan teratur.

5. Penanganan kesehatan dan pencegahan penyakit dilakukan secara terprogram dan teratur dengan menerapkan programbiosecuritydan sanitasi.

6. Managemen pemeliharaan ayam niaga petelur di PT. Sembilan Jaya Farm Sukabumi secara umum telah dijalankan secara baik. Meliputi manajemen perkandangan, pakan dan pemberian pakan, vaksinasi,biosecurity, dan sanitasi. 4.2. Saran

1. Kotoran pada kandang sebaiknya jangan menumpuk disekitar kandang 2. Sanitasi dan kebersihan kandang lebih ditingkatkan.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2003. Meningkatkan Produktifitas Ayam Ras Petelur. Agromedia, Jakarta.

Anggorodi, H. R. 1995.Nutrisi Aneka Ternak Unggas. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Chan, H dan M. Zamrowi. 1995. Pemeliharaan dan Cara Pembibitan Ayam Petelur. Andes Utama, Jakarta.

Djanah, D. 1991.Beternak Unggas Berhasil. CV Amico, Jakarta

Ensminger, M.E. 1992. Poultry Science. Interstate publisher, Inc. Danville. Illinois, Page 263.

Rasyaf, M. 1996.Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.

Suska. 2007. Biosecurity Harus Menyeluruh. Infovet.http://infovet.blogspot.com/ 2007/10/biosecurity-harus-menyeluruh.html. Diakses 10 April 2013.

Sudarisman. 2000. Kedokteran Hewan. http://kedokteranhewablogspot.com /2007 10biosecurity.html. Diakses tanggal 1 April 2013.

Sudaryani dan Santosa.2000. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya. Jakarta. Halaman 64.

NRC.1994. Nutrien Requirement of Poultry. The 9 th Ed. National Academic Press, Washington D.C, USA.

North, M. O. And D.D Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. The The Fourt Edition. Avi Book, New york, USA. Hal: 143.

Wiharto. 1985. Petunjuk Beternak Ayam II. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Hal: 9,45,49,58,86.

(31)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Kepegawaian PT. Sembilan JayaFarmSukabumi

(32)

Lampiran 2. Analisis Ekonomi Produksi Per Hari PT. Sembilan JayaFarm

Produksi telur per hari = 4500 Kg / hari Telur BS = 80 Kg

Telur retak = 65 Kg

Telur baik = total produksi per hari (telur BS + telur retak) = 4500 Kg (80 Kg + 65 Kg)

= 4500 Kg 145 Kg = 4355 Kg

Harga telur menurut kualitasnya : 1. Telur baik Rp. 15.300,- / Kg 2. Telur retak Rp. 12.000,- / Kg 3. Telur BS Rp. 11.000,- /Kg Hasil produksi PT. Sembilan JayaFarm

1. Telur baik : 4355 Kg x Rp. 15.300,- = Rp. 66.631.500,-2. Telur retak : 65 Kg x Rp. 166.631.500,-2. = Rp. 780. 000,-3. Telur BS : 80 Kg x Rp. 11.000,- = Rp.

880.000,-Jadi total penjualan produksi per hari adalah :

= penjualan telur baik + penjualan telur retak + penjualan telur BS = Rp. 66.631.500,- + Rp. 780.000,- + Rp.

Gambar

Gambar 1. Sanitasi Kendaraan
Gambar 2. Sanitasi kendaraan Tampak Dalam
Tabel 1. Kode Pakan Periode Starer, Growing & Layer
Tabel 2. Kandungan Protein, Energi, Ca dan P
+7

Referensi

Dokumen terkait