ESTIKA BARAT DAN TIMUR PADA GAME
Oleh Kelompok TENNO:
Aldi Lazuardi 1601144367
Fajrul Falakh NF 1601144286
Kadek Ade Anugrah 1601144380
1
KATA PENGANTAR
Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut mempengaruhi penilaian terhadap keindahan.
Di Tugas akhir mata kuliah estetika kali ini, kelompok kami
akan membahasan tentang game yang berjudul
PENGERTIAN ESTETIKA
Berdasarkan pengertiannya estetika berasal dari kata aisthetis (Yunani) yang berarti pencerapan atau cerapan indra. Pencerapan atau persepsi tidak hanya melibatkan indra, tetapi juga proses psikhofisik seperti asosiasi, pemahaman, khayal, kehendak, dan emosi.
Jadi, Estetika menurut arti etimologis adalah teori tentang ilmu penginderaan. Pencerapan indera sebagai titik tolak dari pembahasan Estetika didasarkan pada asumsi bahwa timbulnya rasa keindahan itu pada awalnya melalui rangsangan panca indera.
Pada awalnya estetika adalah bidang filsafat yang berurusan dengan pemahaman tentang keindahan alam dan seni. Dalam perkembangannya hingga kini estetika diartikan sebagai seni' yang meliputi pemilihan dan
penyusunan unsurunsur seni serta cara
3
OBJEK VISUAL
OBJEK VISUAL
5
OBJEK VISUAL
KONSEP ESTETIKA BARAT
Di dalam sejarah perkembangan estetika di Barat, cukup banyak tercatat filosof terkemuka yang telah memberikan pandangannya tentang keindahan. Berbagai pandangan filosof Barat tentang keindahan lahir sejak zaman Yunani Kuno hingga pada zaman modern dewasa ini. Beberapa pandangan di antara filosof Barat tersebut diuraikan berikut ini.
Socrates (469-369 SM)
Socrates dikenal sebagai ahli pikir pertama Yunani yang membicarakan keindahan. Pembicaraan menarik tentang keindahan yang dilakukan Socrates terjadi ketika berdiskusi dengan Hippias. Di dalam diskusi suatu diskusinya, Sokrates meminta perumusan atas pertanyaan: apakah keindahan itu? Dari mana diketahui bahwa sesuatu itu indah dan yang lain tidak? Katakanlah apa itu indah dan apa itu cantik?
Pernyataan keindahan Sokrates yang lebih tegas diungkapkan pada suatu waktu dengan menyatakan bahwa, "Keindahan adalah segala sesuatu yang menyenangkan dan memenuhi keinginan terakhir".
Plato (427-347 SM)
7
Pembahasan estetika menurut pandangan di Timur dilakukan berdasarkan kebudayaan tertua yang dipandang paling mendominasi perkembangan peradaban Timur di masa lalu. Ada dua kebudayaan tertua dan membawa pengaruh luas terhadap perkembangan kebudayaan, termasuk falsafah tentang keindahan di belahan bumi bagian timur, yaitu Cina dan Timur Tengah.
Pandangan Keindahan di Cina
Bangsa Cina di dalam peradabannya menganut kepercayaan bernama Tao yang dianggap sumber dari nilai-nilai kehidupan. Secara harfiah Tao berarti jalan atau marga. Ada pula yang mengartikan Tao sebagai sinar terang dan sumber dari segala sumber yang ada. Bagi bangsa Cina, manusia dianggap sempurna apabila hidupnya diterangi oleh Tao. Tao adalah kemutlakan, sesuatu yang memberikan keberadaan, kehidupan, dan kedamaian. Kepercayaan inilah yang menjadi salah satu landasan estetika Cina.
Pandangan Keindahan di Timur Tengah
Estetika di Timur Tengah banyak diwarnai oleh ajaran agama Islam yang berkembang dan berpengaruh luas di kawasan itu. Pandangan-pandangan tentang keindahan yang berkembang dan kemudian mendasari penciptaan karya seni amat terikat oleh aturan-aturan dan fatwa Islam, terutama di negara-negara penganut fanatik agama Islam. Aturan atau fatwa yang berkaitan dengan ekspresi estetik di dalam peradaban Islam di Timur Tengah disadari sebagai sesuatu yang berbeda dengan perkembangan estetika di belahan lain. Ekspresi estetik yang menggambarkan makhluk hidup hampir tidak berkembang. Hal itu disebabkan oleh keadaan masyarakat Timur Tengah sebelum Islam, yang pada umumnya menyembah berhala yang berwujud makhluk hidup dan bentuk-bentuk keindahan lain, sehingga segala bentuk yang cenderung menyerupai berhala tidak dibolehkan.
Nusantara, sebagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki kekayaan budaya yang beragam dan khas. Keberagaman atau kekhasan budaya ini merupakan keniscayaan sebagai suatu negara bangsa yang dihuni oleh banyak suku bangsa atau kelompok etnis yang berbeda. Kondisi ini, tentu, menyebabkan potensi keseniannya menjadi bineka dalam berbagai bentuk dan perwujudannya. Hal ini, karena, kesenian sebagai unsur kebudayaan, sesungguhnya, senantiasa dipengaruhi dan bahkan merupakan ekspresi budaya itu sendiri. Menjadi pertanyaan yang menarik untuk dikaji ialah bagaimana potensi kesenian yang bineka itu dapat dijelaskan segi-segi estetikanya dalam satu bingkai Nusantara.
Dalam konteks itulah, dengan menempatkan kebudayaan Nusantara sebagai kebudayaan Timur, melalui bahasan koseptual berikutnya dapat diidentifikasi atau dijelaskan segi-segi umum estetika kesenian Nusantara dengan coraknya yang khas bersifat mistis, magis, kosmis, dan religius. Segi-segi estetika yang bersifat demikian ini menjadi semacam roh, jiwa, atau esensi dalam setiap perwujudan simbol-simbol kesenian Nusantara. Bentuk, wujud, atau simbol – simbol yang muncul memang berbeda, namun, roh, jiwa, atau esensinya tetap memperlihatkan sifat yang berorientasi pada budaya mistis, magis, kosmis, dan religius. Dalam kehidupan empirik, kesenian Nusantara umumnya terintegrasi dalam kegiatan tradisi ritual atau keagamaan masyarakat. Warga masyarakat yang terlibat sebagai pelaku kesenian, acapkali, tidak menyadari kalau mereka sedang berkesenian. Sebaliknya yang disadari ialah mereka sedang melakukan aktivitas kehidupan tradisinya. Dengan satu contoh kasus pada bahasan konsep estetika Jawa, akhirnya dapat disimpulkan bahwa konsep estetika kesenian Nusantara memperlihatkan sifatnya yang khas, yaitu dari mistis hingga religius. Pemahaman makna budaya kesenian Nusantara menjadi sangat penting dihadirkan dalam konteks pendidikan seni, terutama, jika dikaitkan dengan upaya membentuk kesadaran subjek didik untuk mengapresiasi dan menumbuhkan kebanggaan terhadap kekayaan budaya tradisi masyarakat
9
KONTEKS DKV DENGAN ESTETIKA BARAT
Desain Komunikasi Visual tercipta dari sejarah, yang dimana estetika merupakan sebuah sejarah seni, termasuk estetika barat, estetika barat merupakan jenis aliran/gaya desain yang akan diterapkan dalam proses pembuatan desain dan hasil akhir pembuatan desain.
KONTEKS DKV DENGAN ESTETIKA TIMUR
Estetika Timur digunakan dan banyak berperan khususnya pada Desain Komunikasi Visual, misalnya pada saat sebuah produk dibuat dan di tunjukan kepada konsumen yang notabenenya masyarakat timur.
11
KONTEKS DKV DENGAN ESTETIKA NUSANTARA
Hubungan Desain Komunikasi Visual dengan Estetika Nusantara adalah desain, dan desain merupakan bagian dari seni. Setiap seni membutuhkan Estetika walaupun estetika lebih sering kita dengar dalam seni rupa murni.
Estetika kesenian dapat dipahami dari dua aspek. Pertama, Estetika sebagai konsep pengetahuan, pandangan, kepercayaan, atau nilai-nilai filosofis tentang
bagaimana seharusnya kesenian dibuat dan
ANALISA OBJEK VISUAL
13
ANALISA OBJEK VISUAL
ANALISA OBJEK VISUAL
15
KESIMPULAN
Estetika merupakan bidang studi yang membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk dan bagaimana dapat merasakanya. Estetika mempelajari tentang nilai-nilai sensoris yang merupakan penilaian terhadap sentimen dan rasa.
PENUTUP
17
DAFTAR PUSTAKA
Dharsono Sony Kartika & Nanang Ganda Prawira, Pengantar Estetika, Rekayasa Sains, Bandung, 2004.
Kutha Nyoman Ratna, Estetika Sastra dan Budaya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007.
Sachari, Agus. Estetika: Makna, simbol, dan daya. ITB, Bandung, 2002.
jepang.net. “ninja (asli) yang terakhir di jepang?”. 17 desember 2015. http://www.jepang.net/2012/09/ninja-asli-yang-terakhir-di-jepang.html.
chavez, amy. “lotus — showing the way to enlightenment”. 17 desember 2015.