• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN. ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN. ppt"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Definisi

TBC merupakan penyakit infeksi menular yang

disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis

(Varney, Helen. 2003).

Etiologi

Infeksi ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Kuman tuberkulosis berbentuk batang

panjangnya 1 sampai 5 µm, tebal 0.3-0.6 µm. Sebagian besar terdiri dari asam lemak (lipid), sehingga lebih tahan asam.

Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat bersifat

(3)
(4)

Tanda dan Gejala

Pada stadium dini penyakit tuberkulosis biasanya tidak tampak adanya tanda atau gejala yang khas.

Gejala-gejala yang perlu diwaspasai terkait dengan TB adalah: penurunan berat badan, fatique, batuk produktif, demam, dan night sweats (keringat pada malam hari).

(5)
(6)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

Deteksi Dini

1) Subjektif

Ibu dengan infeksi Tuberkulosis latent mungkin tidak

menimbulkan gejala. Namun ibu dengan infeksi Tuberkulosis aktif dapat mengeluh beberapa gejala (American Thoracic Society, 1990; Miller& Miler Jr., 1996; Shannon, 1995; Stauffer, 1996).

2) Objektif

(7)

• Laboratorium

Pemeriksaan BTA

• Tes tuberkulin intradermal

(Mantoux)

(8)

Penanganan

Penanganan Awal

•Terapi yang diberikan untuk perawatan wanita

hamil dengan TBC ditetapkan oleh dokter

•Wanita hamil dengan infeksi TBC aktif dianjurkan

untuk istirahat total dan menerima nutrisi dan

(9)

Penanganan TBC selama Persalinan

• Masker yang dipakai oleh pehadap penolong persalinan kurang efektif dibandingkan jika masker dipakai oleh

pasien.

• Droplet nuklei tidak menentu tetapi berada di udara dalam waktu yang cukup lama.

Ibu dengan TBC tanpa gejala dan dalam terapi

pengobatan yang tepat tidak memberikan risiko terhadap petugas kesehatan. Namun, pada pasien yang tidak

mendapat terapi memerlukan perawatan yang serius. Pada saat persalinan, jika terdapat pasien yang

(10)

Tuberkulosis Neonatus

Tubekulosis selama kehamilan dapat menyebabkan infeksi pada plasenta. Janin juga dapat terinfeksi, dan

walaupun jarang, tuberkulosis kongenital dapat mematikan. Insiden kelainan ini mungkin meningkat karena adanya

infeksi HIV (Pillay dan Jeena, 1999). Pada separuh kasus, infeksi ditularkan secara hematogen di hati atau paru

melalui vena umbilicalis. Pada separuh yang lain, bayi terinfeksi akibat aspirasi sekresi yang terinfeksi saat pelahiran.

Infeksi neonatus kecil kemungkinannya terjadi apabila ibu dengan penyakit aktif telah mendapat terapi sebelum

(11)
(12)

Secara empiris, kehamilan dengan kelainan

ginjal kronis merupakan kehamilan dengan

resiko

yang

sangat

tinggi.

Karena

kehamilan sendiri bisa menyababkan

kelainan-kelainan pada ginjal seperti infeksi

saluran

kemih,

hipertensi

dan

lain

sebagainya.

(13)

Efek kehamilan terhadap fungsi ginjal. Bisa terjadi penurunan fungsi ginjal. Secara umum prognosa tergantung derajat dengan gangguan ginjal pada saat konsepsi, serta adanya kelainan-kelainan penyerta, seperti tekanan darah tinggi dan bocorya protein (protenuria). Fungsi ginjal biasanya bertahan dengan kondisi insufisiensi yang moderat. Insufisiensi ringan jika kadar serum creatinine <1,5 mg%, sedan jika kadar serum creatinine 1,5-2,4 mg% dan berat jika kadar serum creatinine >2,5 mg%.

(14)

Kunjungan ANC harus lebih sering.

Beberapa penulis menganjurkan kontrol tiap

2 minggu sampai usia kehamilan 28 minggu

dan seminggu sekali sesudahnya. Kontrol

tekanan darah pada setiap kunjungan.

Lakukan test urine terhadap adanya protein

serta lakukan skrinning akan adanya infeksi

saluran kencing. Erythropoietin dapat

diberikan jika penderita mengalami anemia

namun harus hati-hati karena bisa

(15)

Penanganan obstetri

Penyebab kematian dan kesakitan pada

pasien dengan kelainan ginjal adalah persalinan

kurang bulan. Masih ada perdebatan tentang

melahirkan bayi secara efektif lebih cepat pada

waktunya sekitar (34-36 minggu) pada pasien

dengan insufisiensi ginjal kronis atau yang

(16)
(17)

Kehamilan menginduksi perubahan fisiologis

yang luas pada sistem kardiovaskular., yang

menyebabkan gangguan pada jantung dan

sirkulasi yang patut dipertimbangkan. Hasil

adaptasi kardiorespirasi dapat ditoleransi

dengan baik pada wanita yang sehat. Namun

perubahan-perubahan ini dapat menjadi

(18)

Selama kehamilan volume plasma mulai meningkat sejak dini mulai minggu keenam dan mendekati 150 % dari

status normal pada saat melahirkan. Kenaikan ini terjadi secara cepat pada kehamilan dini sampai trimester kedua dan menetap pada trimester ketiga sampai melahirkan.

Pertukaran kompleks dari sistem renin angiotensin

aldosteron, hormon reproduksi, prostaglandin, dan faktor natriuretik atrium memberi peranan pada perubahan

(19)

KEHAMILAN YANG MENGGAMBARKAN PENYAKIT JANTUNG

Banyak gejala pada kehamilan yang dapat

menggambarkan penyakit jantung. Selama kehamilan terus berlangsung, pembesaran uterus menekan diagfragma ke atas sehingga menurunkan kapasitas vital dan total volume paru, menyebabkan sulit bernafas. Udema pada

ekstremitas terjadi pada hampir semua wanita hamil,

sebagai akibat meningkatnya total sodium dan air dalam tubuh dan kompresi vena kava inferior pada uterus yang matang. Kompresi vena kava inferior menyebabkan

(20)

MENYELIDIKI PASIEN DENGAN

PENYAKIT JANTUNG PADA KEHAMILAN

Elektrokardiografi (EKG)

Ekokardiografi

Radiografi dada

Magneting resonance imaging

Radioisotope scanning

(21)

PENATALAKSANAAN PASIEN HAMIL

DENGAN PENYAKIT JANTUNG

Pertimbangan umum

Untuk meminimalkan resiko maternal dan fetal pada wanita hamil dengan penyakit jantung yang terjadi

bersamaan membutuhkan usaha bersama dari para spesialis yang berpengalaman dengan penatalaksanaan mereka. Tim ini hendaknya melibatkan dokter ahli kandungan, ahli jantung, ahli anestesi dan jika perlu, ahli bedah jantung.

Klinik yang berisi berbagai ahli lebih dipilih dan

(22)

Pemeriksaan ultrasound dini merupakan hal

yang penting untuk mengkonfirmasi usia gestasi. Scan Ultrasound resolusi tinggi dengan echocardiography janin dilakukan pada usia gestasi 18- 22 minggu untuk menyingkirkan kelainan srtuktural, terutama kelainan jantung janin pada wanita dengan penyakit jantung

kongenital seperti VSD (ventricular septal defect) , atrial septal defect , dan PDA.

Penilaian perkembangan janin dengan scan ultrasound secara serial adalah penting pada wanita dengan penyakit jantung berat dan lesi jantung

kongenital sianosis. Jika pertumbuhan intrauterine yang terhambat terlihat, keadaan janin sebaiknya dinilai

(23)

PENYAKIT DIABETES

MELITUS PADA

(24)

Diabetes Melitus pada kehamilan atau

sering disebut Diabetes Melitus

Gestasional, merupakan penyakit diabetes

yang terjadi pada ibu ibu yang sedang

hamil

(25)

Gejala utama dari kelainan ini pada

prinsipnya sama dengan gejala utama

pada penyakit diabetes yang lain

(26)

Pada kehamilan normal terjadi banyak perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan fetus secara optimal. Pada kehamilan normal kadar glukosa darah ibu lebih rendah secara bermakna. Hal ini disebabkan oleh:

1. pengambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat 2. produksi glukosa dari hati menurun

3. produksi alanin (salah satu precursor glukoneogenesis) menurun

4. aktifitas ekskresi ginjal meningkat

5. efek-efek hormone gestasional (kortisol, human plasental lactogen, estrogen, dll)

(27)

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

diabetes mellitus gestasional adalah:

• riwayat keluarga menderita diabetes

mellitus

• wanita berumur lebih dari 35 tahun

• wanita obesitas

• ada riwayat pernah melahirkan anak yang

berukuran besar, lahir mati, atau bayi yang

dilahirkan cacat

(28)

Komplikasi yang dapat terjadi pada

diabetes mellitus gestasional

adalah :

Komplikasi maternal

Komplikasi fetal

(29)
(30)

Asma adalah radang kronis pada jalan nafas

yang berkaitan dengan obstruksi reversible dari spasme, edema, dan produksi mucus dan respon yang

berlebihan terhadap stimuli. (Varney, Helen. 2003)

Asma adalah suatu penyakit dengan ciri

meningkatnya respon trakea dan bronkhus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya

penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah secara spontan maupun sebagai hasil

pengobatan (Soeparman, 1990).

(31)

Sebagian besar penyempitan pada saluran nafas disebabkan oleh semacam reaksi alergi. Alergi adalah reaksi tubuh normal terhadap allergen, yakni zat-zat yang tidak berbahaya bagi kebanyakan orang yang peka. Alergen menyebabkan alergi pada orang-orang yang peka.

Allergen menyebabkan otot saluran nafas menjadi mengkerut dan selaput lendir menjadi menebal. Selain

produksi lendir yang meningkat, dinding saluran nafas juga menjadi membengkok. Saluran nafas pun menyempit,

(32)

Berdasarkan etiologinya, asma dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

Asthma intrinsik

Asma intrinsik ( non atopi ) ditandai dengan

mekanisme non alergik yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik seperti : Udara dingin, zat kimia,yang bersifat sebagai iritan seperti : ozon, eter, nitrogen

Asthma ektrinsik.

Asma ektrinsik (atopi) ditandai dengan reaksi alergik terhadap pencetus-pencetus spesifik yang dapat

diidentifikasi seperti : tepung sari jamur, debu, bulu

(33)

Klasifikasi Asma Berdasarkan Etiologi

1. Asma Bronkiale Tipe Atopik (Ekstrinsik)

(34)

Faktor Predisposisi

Faktor Predisposisi

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan asma bronkiale atau sering disebut sebagai faktor pencetus adalah :

Alergen

Infeksi saluran nafasStress

Olah raga / kegiatan jasmani yang beratObat-obatan

(35)

Tanda dan Gejala

Tanda dan Gejala

a.Nafas pendek

b.Nafas terasa sesak dan yang paling khas pada

penderita asma adalah terdengar bunyi wising

yang timbul saat menghembuskan nafas.

c.Kadang-kadang batuk kering menjadi salah

satu penyebabnya

(36)

Komplikasi

Pengaruh asma dalam kehamilan terhadap

ibuKomplikasi untuk ibu pada asma yang tidak

terkontrol adalah kemungkinan :

•Abortus

(37)
(38)

Terima

Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait