• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Nilai Pancasila Dalam Pembangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nilai Nilai Pancasila Dalam Pembangunan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembangunan Nasional

STMIK AMIKOM Yogyakarta

Di Ajukan oleh :

S.N.ANGGORO

11.12.6148

Kelompok J

11-S1SI-11

Pendidikan Pancasila

S1 Sistem Informasi

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,

penulis dapat

menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “

Nilai-Nilai Pancasila Dalam

Pembangunan Nasional

”. Berbagai sumber telah penulis ambil sebagai bahan dalam pembuatan

Tugas Akhir Pancasila ini.

Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan penulis juga

menyadari bahwa dalam karya tulis ini masih banyak kekurangannya.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi

kemajuan di masa yang akan datang.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis

(3)

ABSTRAK

Sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa, Pancasila didesain sebagai rujukan bagi para penyelenggara negara dan segenap warga negara dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya dalam berbagai bidang dan aspeknya. Namun realitas menunjukkan pemaknaan nilai-nilai Pancasila semakin jauh dimiliki oleh setiap warga negara, Pancasila semakin marjinal dalam kehidupan kebangsaan dewasa ini. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan arena yang terbuka terhadap pemaknaan politik. Pemaknaan terhadap Pancasila terus berkembang dan berubah sesuai dengan konteks historis pada suatu masa tertentu, bahkan Pancasila diinterpretasi dan dimanipulasi sesuai dengan kepentingan penguasa. Akibatnya Pancasila tidak dapat terhindar dari berbagai macam gugatan, sinisme, serta pelecehan terhadap kredibilitasnya sebagai dasar negara ataupun sebagai pandangan hidup bangsa. Dan kini, untuk tidak mengatakan hilang sama sekali, istilah dan makna Pancasila semakin asing di telinga warga negara muda Indonesia. Artinya perlu ada pelembagaan dan pembudayaan kembali Pancasila di kalangan warga negara muda, sebab merekalah yang akan melanjutkan proses pembangunan bangsa ini ke depan.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan U n d a n g - U n d a n g D a s a r 1 9 4 5 wawasan nusantara dan tata laku wawasan nusantara. Pancasilapun harus merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia yang membimbing ke arah tujuan p e m b a n g u n a n n a s i o n a l d a n c i t a - c i t a y a n g s a m a . D a l a m p e l a k s a n a a n n y a , u n s u w a d a h w a w a s a n n u s a n t a r a , dalam hal ini pulau-pulau yang dihubungkan oleh perairan menjadi salahsatu hal vital dalam pembangunan nasional.

Bagi bangsa Indonesia, hubungan bangsa Indonesia dengan tanah dalam pulau-pulau yang disebut sebagai wadah wawasan nusantara adalah hubungan yang bersifat vital dan kekal. Seluruh wilayah NKRI Merupakan k e s a t u a n t a n a h a i r d a r i s e l u r u h b a n g s a I n d o n e s i a . T a n a h m e r u p a k a n perekat NKRI .O l e h k a r e n a i t u t a n a h p e r l u d i a t u r d a n d i k e l o l a s e c a r a nasional dan baik untuk menjaga keberlanjutan sistem kehidupan berbangsa dan bernegara. Kebijakan yang berhubungan dengan pertanahan sangat perlu diarahkan untuk mewujudkan tanah u tuk sebesar-besar ke ak ura ba gsa .

(5)

Badan Pertanahan Nasional (BPN) selaku institusi yang mengemban amanah sebagai lembaga negara representator pemilikan tanah dan penggunaan-penggunaannya. Selain itu juga BPN sebagai pembina dalam kelembagaan masyarakat dalam hal pertanahan dan ke agraria. Sehingga b i s a d i j a b a r k a n b e t a p a i n s t i t u s i B P N m e n j a d i i n s t a n s i y a n g v i t a l b a g i pelaksanaan pembangunan.

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk membangun kemampuan masyarakat dengan mendorong, memotivasi dan m e m b a n g k i t k a n k e s a d a r a n a k a n p o t e n s i y a n g d i m i l i k i d a n mengembangkannya menjadi tindakan nyata untuk memperoleh akses terhadap sumber ekonomi, peningkatan produksi dan sumber-sumber kehidupan lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup/kesejahteraan.

P e n i n g k a t a n p a r t i s i p a s i m a s y a r a k a t d a l a m p e l a k s a n a a n program/kegiatan-kegiatan pertanahan dan pengelolaan pertanahan merupakan upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat sehingga penyelenggaraan program/kegiatan pertanahan dan pengelolaan p e r t a n a h a n d a p a t l e b i h m e n y e r a p a s p i r a s i m a s y a r a k a t m e l a l u i w a d a h - wadah yang dibentuk oleh kelompok masyarakat itu sendiri .

(6)

B.Rumusan Masalah

1 . A p a k a h k a i t a n s u b s t a n s i a l n i l a i n i l a i P a n c a s i l a d a l a m s u b s e k s i pemberdayaan ?

2. Bagaimanakah seharusnya peran serta subseksi pemberdayaan masyarakat Kantor Pertanahan Kabupaten Gunung Mas dalam p e m b a n g u n a n t e r u t a m a u n t u k s e k t o r e k o n o m i K a b u p a t e n G u n u n g M a s ?

C. Tujuan Penulisan

(7)

BAB II PEMBAHASAN

Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia sedangkan Pancasila yang tercantum d a l a m p e m b u k a a n U U D 1 9 4 5 y a n g b e r a r t i s e m u a p r o d u k h u k u m d i Indonesia harus mengacu pada UUD 1945 dan setiap produk hokum yang a d a d i I n d o n e s i a h a r u s d i j i w a i o l e h k e l i m a s i l a P a n c a s i l a . P a n c a s i l a merupakan ideologi nasional, dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

Nilai-nilai Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 secara yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental yang mengandung empat pokok pikiran yang bila dianalisis makna yang terkandung di dalamnya merupakan derivasi/penjabaran dari nilai-nilai Pancasila .

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 yang kemudian sering disebut dengan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) merupakan produk hukum Indonesia yang mengatur tentang agraria/pertanahan, maka pasal-p a s a l y a n g a d a d a l a m U U P A h a r u s b e r s u m b e r d a r i U U D 1 9 4 5 d a n Pancasila. Hakekat dari keduanya adalah mempersatukan, Pancasila m e m p e r s a t u k a n b a n g s a d a n n e g a r a , s e m e n t a r a U U P A m e m p e r s a t u k a n hukum tanah nasional.

(8)

BPN selaku institusi kelembagaan yang menjalankan pengelolaan pertanahan di Indonesia pun tidak bisa diabaikan Melalui penelusuran Sejarah kelembagaan, maka akan Nampak bagaimana pasang surutnya kewenangan lembaga pertanahan sampai saat ini.

Berpijak pada sejarah dirumuskan kembali fungsi lembaga pertanahan yang ideal sesuai dengan amanat UUD 1945 dan perkembangan masyarakat ke depan Sejarah lembaga pertanahan dibagi ke dalam dua periode yaitu perode sebelum dan sesudah UUPA Pada tahun 1950-an, kelembagaan yang pertama kali dibentuk adalah Departemen Agraria, yang nantinya sesudah UUPA pun masih menjadi t a r i k u l u r t e n t a n g p e n a t a a n k e l e m b a g a a n p e r t a n a h a n i n i . P a s a n g s u r u t k e l e m b a g a a n p e r t a n a h a n p u n n a n t i n y a b e r k o r e l a s i p a d a p a s a n g s u r u t kewenangannya.

Pembangunan kelembagaan pertanahan sejak UUPA pun mengalami hal yang tak kalah menarik. Fusi antara yang menangani hak (hukum),pendaftaran tanah (kadastral), penggunaan tanah (land use) dan penguasaan tanah (landreform) dalam satu atap Direktorat Jendral Agraria Departemen Dalam Negeri adalah upaya menyatukan agar dapat dikelola secara utuh penguasaan,pemilikan,penggunaan dan pemanfaatan tanah(P4T) secara terintergrasi. Namun pengelola P4T kemudian tidak mampu mewujudkan tanggung jawabnya jika administrasi pertanahan berada dibawah administrasi pemerintahan dalam negeri oleh karena terdapat kekhususan tanggung jawab yaitu menyangkut kontribusi administrasi pertanahan(P4T) terhadap kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat NKRI pasal 33 ayat (3) UUD 1945.

(9)

Sedangkan sebagian dari urusan pertanahan meliputi sembilan kegiatan telah didesentralisir kepada Pemerintah Daerah sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 yo UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Otonomi yang dikembangkan dari aspek pemerintahan dalam negerise bagaimana yang bersumber pada pasal 18 UUD 1945, mengisyaratkan agar Kantor Pertanahan dan Kanwil BPN menjadi perangkat daerah atau manajemen pertanahan diotonomikan. Hal ini dapat disimak contoh dibeberapa daerah telah membentuk Dinas Pertanahan Pemerintahan Aceh (Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006, pasal 213, 214 dan 253) merupakan fakta bahwa dalam pengembangan kelembagaan pertanahan mengalami tarik menarik dan kurang dapat diperhatikan pesan UUD 1945 yo. UUPA secara utuh.

Setelah terbit Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006, kelembagaan dan kewenangan BPN telah jelas, yang kedudukannya d i b a w a h d a n b e r t a n g g u n g j a w a b l a n g s u n g k e p a d a P r e s i d e n d e n g a n 2 1 fungsi pertanahan, secara nasional, regional dan sektoral. Dalam Peraturan tersebut BPN-RI mempunyai peranan dalam mengemban fungsi pemberdayaan masyarakat. Fungsi-fungsi yang di maksud kemudian d i j a b a r k a n d a l a m P e r a t u r a n K e p a l a B a d a n P e r t a n a h a n N a s i o n a l N o . 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pertanahan Nasional. Tugas pokok dan fungsi mengenai pemberdayaan diemban oleh Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan meliputi fungsi fasilitasi, kerjasama pemberdayaan dan bina partisipasi. Selanjutnya tugas pokok dan fungsi pemberdayaan masyarakat di Kanwil Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No. 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.

(10)
(11)

yang pada kondisi riil di lapangan malah semakin menyulitkan tentang arti penting sadar tertib pertanahan.

Beberapa program andalan subseksi ini seperti pensertipikatan tanah-tanah yang diperuntukan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kerjasama dengan pengembang perumahan pun tidak tidak berkembang, selain terjadi putusnya alur kegiatan di pihak bank terk ait, inipun terjadi pada lembaga terkait seperti Kementrian Negara Koperasi dan UKM cq. Dinas yang membidangi koperasi dan UKM di provinsi dan kabupaten/kota. Padahal sewaktu penulis berada di Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Tengah, sering mengikuti rapat kerja tentang program kerjasama dimaksud, yang waktu itu dicanangkan sebagai calon primadona baru program BPN selain prona. Dan hal tersebut sebetulnya s u d a h j e l a s d i a t u r d a l a m P e r a t u r a n K e p a l a B P N R I N o 3 T a h u n 2 0 0 8 tentang Petunjuk Teknis Program Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil melalui Kegiatan Sertipikasi Hak Atas Tanah Untuk Peningkatan Akses Permodalan. Kedua program di atas merupakan suatu program yang sangat bagus terutama sebagai perintis modal awal perekonomian terutama bagi masyarakat kabupaten pemekaran baru seperti Kabupaten Gunung Mas yang baru definitif menjadi kabupaten pada tahun 2006.

Pengembangan ekonomi rakyat adalah syarat bagi sebuah sukses pembangunan yang tidak dibebani oleh ketimpangan. Mengembangkan ekonomi rakyat tidak identik dengan pola sinterklas, serba karitas. Jadi, yang menjadi pokok perhatian adalah bagaimana mencari kekuatan tersembunyi dari para pelaku ekonomi rakyat, dan memberdayakannya agar tumbuh dan berkembang sebagai sebuah kekuatan yang kokoh dalam ukuran skala usaha.

(12)

mikro, pembangunan perumahan sebagai penarik investor dan pendatang, tidak seharusnya subseksi ini non-job.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Subseksi pemberdayaan masyarakat kantor pertanahan merupakan ujung tombak BPN selaku institusi kelembagaan yang menjalankan pengelolaan pertanahan. Subseksi ini bekerja dalam payung hukum UUD 1945 dan Pancasila serta perundangan lainnya. Subseksi ini merupakan perwujudan dari nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut terwujud dalam tugas pokok dan fungsi yang d i a t u r d a l a m P e r a t u r a n K e p a l a B a d a n P e r t a n a h a n N a s i o n a l R e p u b l i k Indonesia Nomor 5 Tahun 2008.

Dalam kegiatan ekonomi, subseksi ini merupakan koordinator dan fasilitator terutama dalam kegiatan perekonomian kecil dan mikro lintas s e k t o r a l y a n g s a n g a t

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat dilihat saran sebagai berikut :

1. Agar subseksi permberdayaan masyarakat dapat berbenah diri, membuat target dan memulai kerja.

(13)

3. Memulai Program pensertipikatan tanah bagi UMK, dengan lebih aktif lagi melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait. Menambah payung hukum dan MOU dengan isntansi terkait agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi lagi saling menghambat.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Prof. Dr. H. Zainuddin, M.A. 2006. Sosiologi Hukum. Jakarta : Sinar Grafika.

Mubyarto, Prof. Dr. 2000.Pengantar Pembangunan Berbasis Rakyat (CommunityBased Development). Jakarta: Melati Bhakti Pertiwi.

Farid, Abdul Haris. 2007. Pengantar Administrasi Pertanahan. Yogyakarta : STPN. Kaelan, Drs. H. M.S., Dkk. 2004. Pendidikan Pancasila Edisi Reformasi 2004.

Yogyakarta : Paradigma.

Referensi

Dokumen terkait

Scanned

Setiap sekolah mengirimkan satu grup nasyid yang terdiri dari maksimal 4 orang laki laki atau perempuan ( tidak boleh campur) dengan acapela5. Lomba nasyid dilaksanakan dengan

Selain itu, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bahan masukan yang bermanfaat kepada pihak Dinas Bina Marga dan Pengairan dan pemerintah daerah Kota Bandung agar bisa

[r]

atas segala nikmat cahaya ilmu pengetahuan, kemudahan serta petunjuk yang telah diberikan sehingga dapat terselesaikan dengan baik penulisan tesis dengan Pengujian Keseragaman

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar didapatkan bahwa masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggal kami sangat rawan terjadi penyakit seperti flu, sariawan,

untuk melakukan keputusan pembelian di FABRIK Eatery & Bar Bandung. Beberapa strategi yang digunakan dan yang sedang digalakan untuk. meningkatkan keputusan pembelian