• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN T"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KESEPAKATAN BERSAMA

ANTARA

KEMENTERIAN TENAGA KERJA

DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Nomor : KEP.220/MEN/X/2010 Nomor : B/21/X/2010

TENTANG

PELAKSANAAN KOORDINASI PENEGAKAN HUKUM BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

Pada hari ini, Kamis tanggal tujuh, bulan Oktober, tahun dua ribu sepuluh (07-10-2010) bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Drs. H.A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si., selaku MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, yang berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. JENDERAL POLISI Drs. H. BAMBANG HENDARSO DANURI, M.M. selaku KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, berkedudukan di Jalan Trunojoyo Nomor 3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK menerangkan hal-hal sebagai berikut:

(2)

b. bahwa PIHAK PERTAMA adalah instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; dan

c. bahwa PIHAK KEDUA adalah instansi yang bertanggungjawab di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan memperhatikan Peraturan Perundang-Undangan, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk seluruh Indonesia;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja; 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana; 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009;

5. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh;

6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

8. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;

9. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri;

10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009;

11. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

12. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia.

(3)

BAB I

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 1

(1) Maksud Kesepakatan Bersama adalah sebagai pedoman bagi PARA

PIHAK dalam rangka koordinasi penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Tujuan Kesepakatan Bersama ini adalah tercapainya pelaksanaan

koordinasi penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang berkeadilan, serta menghormati hak azasi manusia.

BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi penanganan:

a. calon TKl/TKI yang tidak sesuai prosedur;

b. tenaga kerja asing yang bekerja tidak sesuai prosedur;

c. pemalsuan sertifikat pelatihan atau sertifikat kompetensi;

d. mogok kerja dan unjuk rasa; dan

e. permasalahan di permukiman transmigrasi.

Pasal 3

Dalam rangka koordinasi penegakan hukum sesuai dengan ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini, maka PARA PIHAK melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. saling memberikan informasi tentang adanya indikasi, rencana dan

perbuatan pihak tertentu yang melanggar hukum ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota; dan

b. melakukan pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran hukum

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dengan mendahulukan tindakan preventif.

Pasal 4

(4)

BAB III PELAKSANAAN

Pasal 5

(1) Untuk melaksanakan Kesepakatan Bersama ini dibentuk Tim Kerja Pusat yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA yang keanggotaannya terdiri dari PARA PIHAK dengan memperhatikan usulan PIHAK KEDUA paling lambat 3 (tiga) bulan sejak Kesepakatan Bersama ini ditandatangani.

(2) Tim Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kegiatan penanganan masalah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2;

b. melakukan penanganan permasalahan yang terjadi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2;

c. menyusun teknis pelaksanaan penanganan masalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, ke dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP).

(3) Dalam hal terjadi permasalahan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang mempunyai dampak nasional maupun internasional maka dibahas oleh PARA PIHAK dalam forum pimpinan.

Pasal 6

PARA PIHAK mendorong terbentuknya Tim Kerja di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, sebagai tindak lanjut Kesepakatan Bersama ini.

BAB IV PEMBIAYAAN

Pasal 7

Segala biaya yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini dibebankan pada anggaran PARA PIHAK sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing.

BAB V

MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 8

(5)

BAB VI JANGKA WAKTU

Pasal 9

(1) Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang atas persetujuan PARA PIHAK.

(2) Perpanjangan Kesepakatan Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum tanggal berakhirnya Kesepakatan Bersama ini.

BAB VII PENUTUP

Pasal 10

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Kesepakatan Bersama ini akan diatur dalam bentuk addendum dan/atau amandemen yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini.

(2) Kesepakatan Bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan

ditandatangani di atas kertas bermaterai cukup oleh PARA PIHAK, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

KEPALA KEPOLlSIAN NEGARA MENTERI TENAGA KERJA DAN

REPUBLIK INDONESIA TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

ttd ttd

Drs. H. BAMBANG HENDARSO DANURI, M.M. Drs. H.A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil berbagai sumber literatur didapatkan beberapa Faktor yang telah diidentifikasi namun tidak seluruhnya akan digunakan dalam analisis kesediaan masyarakat dalam

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama tentang Akses Data Transaksi Rekening Pemerintah Kabupaten Sanggau secara

(3) Pengembangan jaringan jalan strategis nasional untuk meningkatkan aksesibilitas di kawasan perbatasan negara yang berbatasan dengan Negara Malaysia dengan memperhatikan

Studi kasus ini bertujuan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny.S dengan

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, aktivitas fisik

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama tentang Akses Data Transaksi Rekening Pemerintah Kota Pontianak secara

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama tentang Akses Data Transaksi Rekening Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Temubual merupakan satu instrumen yang digunakan dalam kajian yang berbentuk tinjauan. Tujuannya ialah untuk menghasilkan satu set item yang boleh digunakan secara