• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alatalat Optik 2 Bahan Ajar Fisika Fisika SMK Multimedia Alat alat Optik 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Alatalat Optik 2 Bahan Ajar Fisika Fisika SMK Multimedia Alat alat Optik 2"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Drs. Pristiadi Utomo
    • M.Pd.
  • Mata Pelajaran: Fisika
  • Topik: Alat-Alat Optik
  • Tipe: Bahan Ajar

I. Tujuan Pembelajaran dan Relevansi dengan Kompetensi Dasar

Tujuan pembelajaran yang tercantum menekankan pada penerapan pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung, serta pembiasan cahaya pada lensa, balok kaca, dan prisma. Ini selaras dengan standar kompetensi yang bertujuan untuk menerapkan prinsip kerja alat-alat optik. Kompetensi dasar yang dirumuskan meliputi analisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, bahan ajar ini dirancang untuk membangun pemahaman konseptual dan keterampilan praktis siswa dalam memahami dan menggunakan alat optik.

II. Analisis Konsep Cahaya dan Optik Geometris

Bab ini mengawali dengan pengantar pentingnya cahaya bagi kehidupan, kemudian langsung membahas Optika, dibagi menjadi optik geometri dan optik fisika. Fokus utama pada optik geometri, yang mempelajari sifat-sifat cahaya dengan alat-alat berukuran lebih besar daripada panjang gelombang cahaya. Hukum pemantulan Snellius dijelaskan secara rinci, menjadi dasar pemahaman pemantulan teratur dan baur. Penjelasan ini penting secara akademis karena membangun pondasi untuk memahami prinsip kerja alat optik yang akan dibahas selanjutnya. Secara pedagogis, penggunaan contoh-contoh nyata seperti cahaya matahari dan dedaunan membantu siswa memahami konsep perambatan cahaya.

III. Pemantulan Cahaya: Cermin Datar dan Cermin Sferis

Bagian ini membahas pemantulan pada cermin datar dan sferis (cekung dan cembung). Pada cermin datar, dijelaskan pembentukan bayangan, sifat-sifat bayangan (maya, tegak, sama besar), dan perhitungan jumlah bayangan pada dua cermin datar yang membentuk sudut tertentu. Untuk cermin sferis, dijelaskan bagian-bagian cermin, fokus, dan pembentukan bayangan menggunakan sinar istimewa. Hal ini penting secara akademis karena memperkenalkan konsep-konsep kunci dalam geometri optik, seperti fokus, jari-jari kelengkungan, dan pembentukan bayangan. Pedagosis, diagram dan contoh soal memperkuat pemahaman siswa tentang hubungan antara letak benda, sifat bayangan, dan perhitungan matematis.

3.1 Pemantulan pada Cermin Datar

Bagian ini menekankan pada pembentukan bayangan pada cermin datar, menjelaskan secara detail bagaimana melukis bayangan menggunakan hukum pemantulan. Penggunaan dua cermin datar dan perhitungan jumlah bayangan berdasarkan sudut yang dibentuk merupakan aplikasi praktis yang penting. Konsep tinggi minimum cermin untuk melihat seluruh bayangan tubuh juga dibahas, menambah kedalaman pemahaman siswa tentang aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan gambar dan diagram sangat membantu visualisasi konsep.

3.2 Pemantulan pada Cermin Sferik

Bagian ini membahas cermin cekung dan cembung, menjelaskan pembentukan bayangan menggunakan sinar istimewa. Penggunaan penomoran ruang untuk mempermudah analisis letak bayangan dan sifat-sifatnya merupakan pendekatan yang inovatif. Persamaan matematis yang menghubungkan jarak benda, jarak fokus, dan jarak bayangan memperkuat pemahaman kuantitatif. Contoh soal dan latihan soal membantu siswa mengaplikasikan pengetahuan mereka.

IV. Pembiasan Cahaya: Indeks Bias, Hukum Snellius, dan Aplikasi

Bagian ini membahas pembiasan cahaya, dimulai dengan konsep indeks bias mutlak dan relatif, kemudian menjelaskan Hukum Snellius sebagai dasar pembiasan cahaya. Konsep kecepatan cahaya dalam berbagai medium dan hubungannya dengan indeks bias dibahas secara rinci. Pembahasan tentang pemantulan total dan aplikasi serat optik menambah nilai akademis dan memperluas wawasan siswa tentang aplikasi teknologi optik dalam kehidupan nyata. Secara pedagogis, diagram muka gelombang membantu siswa memahami proses pembiasan.

4.1 Indeks Bias Medium

Definisi dan perhitungan indeks bias mutlak dan relatif dijelaskan secara rinci. Contoh indeks bias berbagai medium diberikan untuk memperkuat pemahaman siswa. Konsep kerapatan optik dan hubungannya dengan indeks bias juga dijelaskan. Bagian ini merupakan fondasi penting untuk memahami pembiasan cahaya dan aplikasinya.

4.2 Pembiasan Cahaya pada Plan Paralel (Balok Kaca)

Pembahasan tentang pembiasan cahaya pada balok kaca menjelaskan pergeseran sinar setelah melewati balok kaca. Rumus matematis untuk menghitung pergeseran sinar dijelaskan secara rinci, dilengkapi dengan contoh soal dan latihan soal untuk membantu siswa mengaplikasikan konsep.

4.3 Pembiasan Cahaya pada Prisma Kaca

Bagian ini menjelaskan prinsip kerja prisma dalam membiaskan dan menguraikan cahaya. Rumus sudut deviasi minimum dan contoh perhitungannya membantu siswa memahami konsep secara kuantitatif. Aplikasi prisma dalam berbagai alat optik juga dibahas.

4.4 Pembiasan Cahaya pada Permukaan Lengkung

Bagian ini membahas pembentukan bayangan pada permukaan lengkung (lensa tebal). Persamaan matematis yang menghubungkan indeks bias, jarak benda, jarak bayangan, dan jari-jari kelengkungan dijelaskan, dilengkapi dengan contoh soal. Konsep fokus pertama dan kedua juga dijelaskan.

V. Pembiasan Cahaya pada Lensa Tipis

Bagian terakhir membahas lensa tipis, membedakan antara lensa cembung dan cekung. Pembentukan bayangan pada lensa dijelaskan menggunakan sinar istimewa. Konsep penomoran ruang untuk lensa membantu siswa menganalisis letak dan sifat bayangan. Secara keseluruhan, bagian ini memberikan pemahaman komprehensif tentang lensa tipis dan aplikasinya.

5.1 Jenis-jenis Lensa dan Sifatnya

Penjelasan tentang jenis-jenis lensa cembung dan cekung, beserta sifat-sifatnya, memberikan dasar pemahaman yang kuat. Penggunaan gambar memudahkan siswa membedakan jenis-jenis lensa.

5.2 Sinar Istimewa pada Lensa Tipis

Penjelasan tentang sinar istimewa pada lensa cembung dan cekung, beserta cara melukisnya, merupakan bagian penting untuk memahami pembentukan bayangan. Diagram yang jelas dan ringkas sangat membantu visualisasi konsep.

5.3 Penomoran Ruang pada Lensa Tipis

Sistem penomoran ruang untuk benda dan bayangan pada lensa membantu siswa menganalisis posisi dan sifat bayangan secara sistematis. Sistem ini memberikan pendekatan yang terstruktur untuk memahami geometri pembentukan bayangan.

Gambar

Gambar 12. Sinar yang melewati titik pusat  kelengkungan  cermin   akan dipantulkan cermin cekung melewati titik tersebut
Gambar 14. Sinar yang datang seolah-olah menuju fokus akan di pantulkan sejajar sumbu utama
Gambar 18. Muka gelombang pada pembiasan cahaya dari medium1 ke medium 2.
Gambar 22. Sebuah kaca
+7

Referensi

Dokumen terkait