• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS KE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS KE"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS POGALAN

Jl. Raya Trenggalek – Tulungagung KM. 09 Pogalan

Desa Ngetal Kec. Pogalan

Kabupaten Trenggalek Kode Pos : 66371 Telp. (0355) 795371, Email : pkm _ pogalan@mail.com

MATERI CUCI TANGAN

A. PENDAHULUAN

Infeksi dalam dunia kesehatan masih menjadi penyebab kematian nomor tiga di Indonesia. Selain itu dengan adanya berbagai penyakit yang dapat menular disebabkan oleh cara kerja tenaga kesehatan yang kurang bersih atau bahkan petugas kesehatan tertular dari pasien yang dirawatnya.

Ini artinya para pemberian pelayanan kesehatan harus melihat kembali upaya-upaya pencegahan infeksi yang selama ini telah dilakukannya, upaya-upaya tersebut antara lain:

 Cuci tangan.

 Dekontaminasi.

 Mencuci dan bilas bahan dan alat pakai ulang.

 Desinfeksi.

 Sterilisasi.

 Penempatan alat dan bahan yang sudah diproses.

 Bersih-bersih ruangan pelayanan.

 Pembuangan limbah kebidanan dan teknik aseptik lainnya.

Kesempatan kali ini kita membahas tentang cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan. Cuci tangan secara benar masih merupakan cara yang paling penting untuk mencegah infeksi silang. Memakai sabun biasa (kalau ada PH netral), tanpa zat tambahan apapun seperti pewangi yang keras atau menggunakan alkohol yang cenderung mengeringkan kulit terutama bagi mereka yang frekuensi mencuci tangan sering.

Mencuci tangan yang benar, tidak cukup hanya sekedar mencuci tangan saja tetapi harus disertai dengan kapan cuci tangan itu sendiri diperlukan dan bagaimana cara mengeringkan tangan setelah dicuci.

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Cuci Tangan

Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (Depkes RI, 2009). Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk mengangkat mikroorganisasi yang ada ditangan, membuat kondisi tangan steril sehingga infeksi silang bisa dicegah.

2. Indikator Cuci Tangan

(2)

a) Sebelum melakukan tindakan, misalnya saat akan memeriksa (kontak langsung dengan klien), saat akan memakai sarung tangan bersih maupun steril, saat akan melakukan injeksi dan pemasangan infus.

b) Setelah melakukan tindakan, misalnya setelah memeriksa pasien, setelah memegang alat bekas pakai dan bahan yang terkontaminasi, setelah menyentuh selaput mukosa.

WHO telah mengembangkan Moments untuk Kebersihan Tangan yaitu Five Moments for Hand Hygiene, yang telah diidentifikasi sebagai waktu kritis ketika kebersihan tangan harus dilakukan yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien (WHO, 2009).

Dua dari lima momen untuk kebersihan tangan terjadi sebelum kontak. Indikasi "sebelum" momen ditujukan untuk mencegah risiko penularan mikroba untuk pasien. Tiga lainya terjadi setelah kontak, hal ini ditujukan untuk mencegah risiko transmisi mikroba ke petugas kesehatan perawatan dan lingkungan pasien.

Berikut gambar 5 moment mencuci tangan:

3. Macam-macam Cuci Tangan

(3)

a) Cuci tangan sosial/mencuci tangan biasa : untuk menghilangkan kotoran dan mikroorganisme transien dari tangan dengan sabun atau detergen paling tidak selama 10 sampai 15 detik.

b) Cuci tangan prosedural/cuci tangan aseptik : untuk menghilangkan atau mematikan mikroorganisme transien, disebut juga antisepsi tangan, dilakukan dengan sabun antiseptik atau alkohol paling tidak selama 10 sampai 15 detik.

c) Cuci tangan bedah/cuci tangan steril : proses menghilangkan atau mematikan mikroorganisme transien dan mengurangi mikroorganisme residen, dilakukan dengan larutan antiseptik dan diawali dengan menyikat paling tidak 120 detik.

4. Tehnik Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik Dan Benar Tahapan cuci tangan 7 langkah pakai sabun, diantaranya:

1) Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.

2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.

(4)

4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.

5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.

6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.

(5)

C. PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Renja Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bantul mengacu pada Rancangan Awal RKPD

JADI seorang guru tetap bisa mencapai prestasi HEBAT dengan kurikulum APAPUN asal dia memiliki kompetensi yang HEBAT pula.. 26 Januari 15 Aku guru hebat, apapun kuriukulumnya 47

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaturan larangan impor beras saat musim panen di Indonesia melanggar ketentuan WTO atau tidak dan penyelesaian keberatan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga.. Tesis Perbedaan Tingkat

Apabila selisih fase antara pulsa kecepatan dengan clock referensi semakin besar maka mengakibatkan respon rangkaian LPF lebih lama dan cenderung semakin terlambat,

Djaman Satori (dalam Suhardan, 2010 hlm. 28) mengemukakan bahwa supervisi pendidikan dipandang sebagai kegiatan yang ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu

perhitungan nilai rata-rata sebagai berikut: Berdasarkan hasil penghitungan nilai rata-rata sebesar 70,25 maka kemampuan menganalisis makna gaya bahasa metafora dalam

Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian dosis bertingkat ekstrak kulit buah naga putih ( Hylocereus undatus ) terhadap gambaran mikroskopis hepar pada mencit