Prinsip Penyelenggaraan Pemilu berdasarkan UUD
1945 dan UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemda
Pemilu adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu, mulai dari Presiden, sampai wakil rakyat dari tingkat pemerintahan sampai kepala desa. Dalam pemilu, para peserta pemili menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye yang dilakukan selama waktu yang telah ditentukan menjelang hari pemungutan suara. Pemenang pemilu ditentukan oleh sistem penentuan yang sebelumnya telah ditetapkan oleh para peserta dan disosialisasikan kepada para pemilih.
Prinsip Pemilu berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945
Waktu pelaksanaan, dan tujuan pemilihan diatur di dalam pasal 22E ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945.
1. Langsung
Prinsip ini berarti rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya.
2. Umum
Prinsip ini berarti pada dasarnya setiap warga negara yang memenuhi persyarataan pemilu baik sebagai pemilih (minimal berumur 17 tahun) maupun dipilih (minimal berusia 21 tahun), pemilihan ini bersifat umum yang mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara yang telah memenuhi persyaratan tertentu tanpa pengecualian suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, dan status social.
3. Bebas
warga negara dijamin keamanannya, s3ehingga dapat memilih sesuai kehendaknya sendiri.
4. Rahasia
Prinsip ini berarti dalam memberikan suaranya, pemilih mendapat jaminan bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak manapun.
Prinsip Pemilu berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
1. Prinsip demokrasi
Prinsip ini merupakan prinsip yang memberikan kebebasan untuk berserikat atau membentuk organisasi. Dalam pemilu, peserta pemilu merupakan perwakilan dari suatu partai yang mencalonkan diri menjadi wakil rakyat. Melalui organisasi (partai) tersebut, setiap orang dapat memperjuangkan hak sekaligus memenuhi kewajibannya. Dengan adanya prinsip ini pun, adanya pergantian kekuasaan secara berkala yang bertujuan untuk membatasi kewenangan penguasa.
2. Prinsip pemerataan dan keadilan
Prinsip ini merupakan prinsip di mana dalam suatu pemilu harus diselenggarakan secara merata di semua lapisan masyarakat baik yang memilih maupun dipilih, sehingga setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dan menikmati hasilnya secara adil dan sesuai dengan niai-nilai kemanusiaan.
3. Prinsip akuntabilitas
Prinsip akuntabilitas adalah penanggung jawab penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan ditentukan berdasarkan kedekatannya dengan luas besaran dan jangkauan dampak yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan.
4. Prinsip efisiensi dan efektivitas
Prinsip ini merupakan prinsip di mana penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan ditentukan berdasarkan perbandingan tingkat daya guna yang paling tinggi yang dapat diperoleh.
Prinsip ini merupakan prinsip di mana penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan ditentukan berdasarkan luas dan jangkauan dampak yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan.
6. Prinsip kepentingan strategi nasional