In. BAHAN D A N METODE 3.1. Tempat d a n W a k t u
Penelitian dilakukan di kawasan Daerah Aliran Sungai @AS) Tiworo yang terdiri dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Lawa, Kecamatan Kusambi dan Kecamatan Tikep Kabupaten Mum. Penelitian dilaksanakan pada bdan Maret sampai dengan Juni 200 1.
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
Mat d m bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta topografi, peta penutupan lahan, daftar pertanyaan kuisioner, pacul, label, planimeter, kantong plastik dan alat tuLis mendis.
3.3. Pemilihan Contoh
Unit penelitiadunit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah desa. Jumlah desa yang dipilih sebanyak 15 desa contoh. Pemilihan atau penentuan desa-desa contoh dilakukan dengan cara pengambilan contoh terstratifikasi. Hal ini dilakukan pada desa-desa yang mewakili desa yang berada pada bagian hulu , tengah dan hilir kawasan Daerah Aliran Sungai @AS) Tiworo, dengan masing-masing bagian kawasan DAS terdiri dari 5 desa contoh. Sedangkan untuk mengetahui pola konsumsi penduduk dan hal-ha1 lain yang berhubungan dengan tujuan penelitian, pada setiap desa contoh dipilih 15 kepala keluarga (KK) pet& contoh sebagai responden untuk diwawancarai. Dengan demikian jurnlah responden yang terpiiih untuk diwawancarai diseluruh areal penelitian sebanyak 225 orang.
Penentuan kepala keluarga contoh dilakukan dengan cara pengambilan menurut metode jalur berdasarkan kernudahan aksesibilitas petani responden.
3.4. Pengumpulan Data
Untuk dapat menjawab tujuan penelitian seperti yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dilakukan pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder Data Primer diperoleh- dengan melalui wawancara langsung kepala keluarga contoh responden terpilih. Sedangkan data sekunder diperoleh di kantor Pemerintah Daerah Tingkat 11 Kabupaten Muna, Dinas Pertanian Tanaman pangan, pemerintah Kecamatan Lawa, pemerintah Kecamatan Kusambi dan pemerintah Kecamatan Tiworo Kepulauan, PPL, desa dan dinadinstansi yang menunjang tercapainya tujuan penelitian.
Dalam teknik wawancara selama melakukan penelitian digunakan seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelurnnya. Data sosial yang dikumpulkan antara lain: jumlah penduduk, pekejaan, pendidikan, pertumbuhan penduduk, luas lahan garapan, jenis tanaman dan produksi, pendapatan usahatani d m pendapatan dari luar usahatani. Uniuk mengetahui pendapatan perkapita dihitung dari besarnya pengeluaran baik dari usahatani maupun dari luar usahatani.
Data lingkungan fisik juga dikumpulkan data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan adalah (a) Curah hujan (jumlah dan hari hujan), (b) kemiringan lereng, (c) sifat - sifat tanah d m penutupan lahan.
Untuk analisis sifat fisik dan kirnia tanah diambil contoh tanah komposit secara acak pada kedalaman 0-20 cm dari lahan usaha petani responden pertama pada
setiap desa sehingga dari seluruh areal penelitian diambil 15 contoh tanah komposit. Contoh tanah kemudian dianalisis di Laboratorium Dasar Universitas HaluoIeo. Sifat-sifat tanah yang dianalisis di laboratorium adalah kandungan N, P, K. bahan organik, pH, Aldd, KTK, kejenuhan basa dan tekstur (fraksi pasir, debu dan liat).
3.5. Analisis Daya Dukung
Untuk mengetahui besarnya daya dukung lahan di wilayah penelitian (setiap desa contoh), dilakukan dengan menggunakan rumus Bayliss-Smith (Soerianegara, 1978). Rumus Bayliss-Smith ini belurn menggambarkan adanya kegiatan dan pola konsumsi penduduk &I luar sektor pertanian. Agar ha1 ini tercermin pada besamya daya dukung yang diperoleh, pada rumus Bayliss-Smith tersebut di tarnbahkan/dimasukan faktor koreksi p dan k (Agustono, 1984) sehingga rumus menjadi
K = Daya dukung lahan (orand ha)
Asi = Luas lahan yang ditanami dengan jenis-jenis tanaman si (ha) Ysi = Produksi bersih jenis-jenis tanaman pangan g (kkavtahun)
Csi = Tingkat konsurnsi untuk masing-masing jenis tanaman pangan dalam menu penduduk ( % dari kkal total) R = Kebutuhan kalori rata-rata per orang (kkaVorang/tahun)
P = Faktor koreksi terhadap jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian di luar sektor pertanian.
Besarnya nilai p dapat dihitung dengan rumus:
Jumlah penduduk (1 00%)
P =
Jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian (%)
k = Faktor koreksi terhadap konsumsi penduduk di luar sektor pertanian dan besamya nilai k dihitung dengan rumus:
Jurnlah konsumsi di luar sektor pertanian (Rp/tahun)
k - -
Jumlah konsumsi dari sektor pertanian (Rp/tahun) Jadi besarnya nilai p ditentukan oleh jumlah penduduk seluruhya (100 %) dan jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian. Sedangkan nilai k ditentukan oleh besarnya pengeluaran untuk konsumsi di luar sektor pertanian dan jumlah pengeluaran untuk konsumsi dari sektor pertanian. Dengan demikian penambahan faktor koreksi p dan k kedalam metode Bayliss-Smith, akan rnempengaruhi besarnya daya dukung lahan (K) yang diperoleh.
Besarnya daya dukung lahan ditentukan berdasarkan tanaman pangan seperti yang dirumuskan Bayliss-Smith di atas, dan ddam penelitian ini addah berdasarkan pada tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang-kacangan dan sayur-sayuran. Sedangkan peubah bebas atau faktor-faktor yang diduga akan mempengaruhi besarnya daya dukung lahan di wilayah penelitian tersebut disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Beberapa Faktor yang Diduga akan Mempengaruhi Daya Dukung Lahan No Peubah Bebas/Faktor yang Diteliti Notasi Satuan
(x)
1. Curah hujan rata-rata bulanan X 1 mm2 Hari hujan bulanan X 2 hari
3 Kemiringan lereng 0 - 8% X3 % dari luas desa 4 Kemiringan lereng >8
-
15% X4 idem5 Kemiringan Iereng diatas 1 5 % X5 idem
6 Luas ladang X6 idem
7 Luas sawah X7 idem
8 Luas lahan kritis X8 idem
9 Luas ladang yang menerapkan teknologi X9 % dari ladang di desa 10. Luas lahan sawah yang ikut Insus X I 0 % dari sawah di desa 11 Pendapatan per kapitakahun X I 1 RupiaWtahun
12 Jarak ternpuh dengan kendaraan X I 2 menit 13 Jarak desa dari pasar utama X I 3 Km
14 N- total (%) X14 (O/o)
1 5 P - Tersedia (ppm) XI5 ( P P ~ ) 16 K- dapat ditukar (me/100 g) X16 (me/lOOg)
17 Al-dd (me1100 g) X17 idem
18 KTK (me/100 g) X I 8 idem
19 Bahan organik (Oh) X19 (%)
20 Kejenuhan Basa (OA) X 2 0 idem
21 pH H 2 0 X 2 1
22 Liat X22 (Oh)
23 Debu X23 (%)
24 Pasir X24 (YO)
25 Penutupan vegetasi X25 % dari luas desa
Untuk menghitung produksi bersih jenis-jenis tanaman pangan dan nilai kilo kalori (kkal) setiap hasil tanaman yang akan diteliti, digunakan angka konversi oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan
RI
(1979), serta Sajogyo, et al. (1983) sebagai berikut: padi = 4076, jagung = 65%, Umbi-umbian = 80°h, kacang-kacangan = 60% d m sayur-sayuran = 100%. Sedangkan nilai kalori setiap kilogram jenis produksi a d a l h beras = 3600 kkal, jagung = 2300 kkal, umbi-umbian = 1400 kkal, kacang- kacangan = 3550 kkal dan sayur-sayuran = 330 kkal.Keperluan kdori setiap hari, Sajogyo, et al. (1983) menyatakan seperti yang
tertera pada Tabei 3. Keperluan kalori ini sifatnya relatif dan besarnya dipengaruhi berat atau ringannya pekejaan setiap hari, serta berat badan. Seorang laki-laki yang pekejaannya berat sekali dengan berat badan 55 kg, memerlukan sebanyak 3400 kkal, dan dengan pekejaan yang sama, tetapi berat badannya 70 kg, memerlukan sebanyak 4.350 kkal. Dengan mempertimbangkan kebutuhan kalori seperti pada Tabel 3 serta segi praktisnya perhitungan, maka dalam penelitian ini ditetapkan banyaknya keperluan kalori rata-rata per kapita per hari seluruh anggota keiuarga sesuai dengan jumlah bahan makanan yang dimasak setiap hari
Tabel 3. Keperluan Tenaga (Kalori) Dalam Sehari (Sajogyo, ef al. 1983)
Golongan Laki-laki Wanita
umur Berat Keperluan Kalori Berat Keperluan Kalori (tahun) Badan Kg per hari Orang per Badan Kg per hari Orang (kg) (kkal) hari (kkal) (kg) (kkal) per hari
Kurang 1 8 112 900 8 112 900 1-3 12 101 1200 12 101 1200 4-6 18 91 1650 18 91 1650 7-9 2 7 78 2100 27 78 2100 16-19 50 49 2450 45 43 1950 Dewasa 55 46 2500 47 40 1900 3.6. Anatisis Data
Untuk mengetahui besarnya daya dukung lahan pada kawasan DAS bagian hulu, tengah dan hilir, masing-masing ada perbedaan atau tidak, dilakukan dengan uji
beda rata-rata dengan menggunakan uji Duncan.
Untuk mengetahui faktor-faktor fingkungan yang rnempengaruhi besarnya daya dukung lahan pada kawasan DAS, digunakan persamaan regresi linear berganda dengan bantuan komputer melalui program Statistica 5,O. yang mencerminklan hubungan fkngsi antara daya dukung lahan (Y) sebagai peubah tidak bebas dan faktor-faktor Iiigkungan seperti tercantum pada Tabel 2 sebagai peubah- peubah bebas. Apabila peubah tidak bebas K (daya dukung lahan) dinyatakan sebagai Y, dan peubah bebas dinyatakan sebagai xj,maka hubungan fUngsi tersebut
secara matematisnya adalah:
Yi = bo
+
blxil -+ bzxit+.
. . . b,xij + E,, i = 1 , 2 , 3 ,... 15desaj = 1 , 2 , 3 ,.... 25
Y, : daya dukung lahan desa contoh ke
-
i i : desaj : peubah (faktor -faktor lingkungan yang berpengaruh)
Mengingat banyaknya peubah bebas yang diuji, analisis regresi didahului dengan uji korelasi antar peubah bebas dan analisis multivariate untuk mengetahui terjadinya korelasi ganda antar peubah-peubah bebas yang ada (n~ulficolinenrify). Sesuai dengan asumsi fungsi regresi, guna mendapatkan fungsi-fungsi regresi yang terhindar dari adanya mrilticolinenrify maka dimunculkan berbagai alternatif persamaan regresi yang terhindar dari multzcoliziearit4..
3.7. Model Optimasi
Untuk mengoptimalkan produksi tanaman pangan dengan menggunakan analisis Program Linier (Linenr Progr.nmrni??g) dengan mode1 (Nasendi dan Anwar,
Fungsi Tujuan : memaksimumkan produksi tanaman pangan dalam kkal per tahun
Z = Produksi tanaman pangan dalam kkal per tahun
aki
= Produksi kkaliha tanaman ke-k di desa-
iXki
= Luas lahan tanaman pangan ke-k di desa -i k = 1 Jagung i = 1 Desa Latughok = 2 Kacang tanah i = 2 Desa takanaha k = 3 Sayuran i = 3 Desa Barangka
k = 4 Ubi i = 4 Desa Sawerigadi
k = 5 Padi sawah i = 5 Kelurahan Dana k = 6 Padi iadang i = 6 Desa Ondoke
i = 7 Desa Lawada i = 8 Desa Nihi i = 9 Desa Wuna i = 1 0 Kelurahan Konawe i = 11 Desa Lasama i = 1 2 Desa Waumere i = 13 Keiurahan Tiworo i = 14 Desa Guali i = 15 Desa Sidarnangura Fungsi kendala non negativitas: Xki 2 0
6
Fungsi kendala luas lahan : X k i 2 Bi k
dimana
Bi = Luas lahan yang sesuai untuk bercocok tanam tanaman pangan di desa i (ha).