• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS V SEMESTER GANJIL DI DESA BURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS V SEMESTER GANJIL DI DESA BURUAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA SD KELAS V SEMESTER

GANJIL DI DESA BURUAN

Km. Sri Susandi Ulandari

1

, I Kt. Dibia

2

, Dw. Nyoman Sudana

3

1,2,3

Jurusan PGSD, FIP

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: {susandiulandari@yahoo.com

1

, dibiabhs@yahoo.co.id

2

,

sudanadewanyomanpgsd@yahoo.co.id

3

}

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SD kelas V semester ganjil di Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian expost facto korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa SD kelas V semester ganjil di Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014, yang terdiri atas 3 sekolah yaitu SD Negeri 1 Buruan, SD Negeri 2 Buruan, dan SD Negeri 3 Buruan. Teknik pengambilan sampel menggunakan proposional random sampling, jumlah sampelnya 103. Data diambil dengan menggunakan kuesioner dan pencatatan dokumen. Data motivasi belajar dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data prestasi belajar dikumpulkan dengan menggunakan pencatatan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskkriptif. Uji Hipotesis Penelitian dilakukan dengan teknik statistik yaitu regresi sederhana dan product moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa diperoleh nilai rhitung lebih besar daripada rtabel, yang berarti memiliki kontribusi yang signifikan.

Sedangkan kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 29,92%. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Adapun hubungan dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan aspek-aspek dari motivasi yaitu, perhatian, kemauan, ketekunan, kesadaran, dan dorongan-dorongan dari orang-orang sekitarnya atau lingkungannya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan yaitu terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SD kelas V semester ganjil di desa Buruan kecamatan Blahbatuh kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kata kunci : Motivasi Belajar, Prestasi Belajar

Abstract

This study aimed to determine the relationship between learning motivation and student achievement of the fifth grade of elementary school students in first semester at the Buruan Village of Blahbatuh sub-district Gianyar regency in academic year 2013/2014. The type of this research was ex post facto correlational research. The population of this study was the students first semester at the Buruan Village of Blahbatuh sub-district Gianyar regency in academic year 2013/2014, which consists of 3 schools namely SD Negeri 1 Buruan, SD Negeri 2 Buruan, and SD Negeri 3 Buruan. This research was used proportional random sampling technique, with the total sample 103. The data was taken using a questionnaires and recording documents. The data of learning motivation was taken by questionnaires, while the data of student achievement was taken by recording documents. The data were analyzed by deskkriptif statistical analysis. The Hypothesis testing was taken using a statistical technique by simple regression and product moment. The results of this research indicated

(2)

thatmthe motivation of student achievement obtained rhitung value are bigger than rtable, which

means it has a significant contribution. While the contribution of motivation toward achievement of 29.92%. This shows that there was a positive relationship between learning motivation and student achievement. As for the relationship in this study can be viewed based on the aspects of motivation, namely attention, willpower, persistence, awareness, and impulse of the people around the students or their environment. Be based to the result of this study and discussion can pull a conclusion that there was a relationship between learning motivation and student achievement of the fifth grade of elementary school students in first semester at the Buruan Village of Blahbatuh sub-district Gianyar regency in academic year 2013/2014

Keywords: learning motivation, student achievement PENDAHULUAN

Semua bangsa di dunia ada dalam proses modernisasi. Dalam melaksanakan proses tersebut negara-negara yang sedang berkembang menempatkan aspek pendidikan pada posisi sentral, sebab mereka menyadari bahwa modernisasi hanya akan dicapai melalui pembaharuan dan peningkatan kualitas pendidikan. Munib (2004:142) berpendapat “Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan mengenai fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional sebagai berikut. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peran peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Hal ini berarti pendidikan menduduki posisi penting untuk menuju perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Tujuan

pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai apabila ada tanggung jawab dari semua pihak, baik murid, orang tua, guru, pemerintah, lembaga pedidikan (sekolah) serta masyarakat, sehingga pendidikan bukan hanya tanggung jawab dari salah satu pihak saja melainkan semua pihak juga harus terlibat.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Menurut Winkel (dalam Suryosubroto, 2002:1), “Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”. Perubahan itu bersifat relatif konstan. Hamalik (2004:26) mendefinisikan “Belajar adalah suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

Tujuan dari usaha belajar adalah untuk mencapai prestasi belajar. Menurut Azwar (1997:87) “Prestasi belajar adalah suatu tingkat pencapaian kecakapan dalam akademik yang biasanya dinilai oleh guru dengan tes yang telah dibakukan atau tes yang dibuat oleh guru sendiri atau kedua alat tersebut”. Tirtanegoro (dalam Muhibbin, 2010:46) juga Mendefinisikan “Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan

(3)

belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar yang dijalani oleh seorang siswa di bangku pendidikan. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajarnya, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) siswa. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa adalah motivasi belajar.

Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat dicapai. Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar sebab tanpa adanya motivasi dalam belajar tidak akan mungkin seseorang melakukan aktivitas belajar. Hamalik (2004:158) menyebutkan bahwa “Motivasi adalah suatu perubahan energy dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”

Macam-macam motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Adapun aspek-aspek dalam motivasi intrinsik ini adalah perhatian siswa, kemauan siswa dalam belajar dan meraih prestasi, ketekunan siswa dalam belajar, kesadaran siswa dalam belajar. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Adapun aspek-aspek dalam motivasi ekstrinsik adalah adanya dorongan dari orang-orang disekitar siswa seperti dorongan dari orang tua, dorongan dari teman sebaya, dorongan dari guru, dorongan dari masyarakat. Selain itu, adanya dorongan dari lingkungan lainnya juga menjadi aspek dalam motivasi ekstrinsik ini.

Dalam kegiatan belajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar sebab tanpa adanya motivasi dalam belajar tidak akan mungkin seseorang melakukan aktivitas belajar. Hal ini pula terjadi pada siswa di SD kelas V yang berada di Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal di SD Negeri 3 Buruan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar ditemukan bahwa prestasi belajar setiap siswa berbeda-beda. Melalui hasil wawancara yang dilakukan dengan guru di sekolah tersebut, diperoleh data bahwa prestasi beberapa siswa di sekolah tersebut terutama siswa kelas V semester ganjil mengalami peningkatan. Namun, tidak sedikit pula siswa yang mengalami penurunan dalam prestasi belajarnya. Hal ini terbukti ketika siswa diberikan tes evaluasi banyak siswa yang mengalami penurunan nilai. Menurut guru yang berhasil diwawancarai penurunan dan peningkatan prestasi belajar siswa ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang paling menentukan prestasi belajar siswa selain faktor dari sekolah adalah faktor motivasi belajar. Faktor motivasi belajar siswa sangat berperan sebagai pendorong siswa untuk berprestasi.

Hasil observasi awal ditemukan beberapa masalah yaitu, (1) Siswa sering tidak memperhatikan ketika pelajaran berlangsung terlebih siswa yang duduknya di belakang; (2) Siswa memiliki perbedaan ketekunan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru; (3) Sikap siswa yang malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru; (4) Motivasi siswa untuk mencari tahu pelajaran masih terlihat kurang; (5) Kesadaran siswa dalam belajar masih terlihat kurang, hanya beberapa saja yang terlihat antusias dalam belajarnya; (6) Siswa mudah terpengaruh oleh sikap temannya yang lain yang tidak memperhatikan pelajaran; (7) Prestasi belajar siswa cukup mengalami variasi perbedaan ada yang tinggi, cukup dan bahkan ada yang rendah. Dari hasil observasi dan wawancara tersebut dapat

(4)

dilihat adanya permasalahan dalam motivasi dan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan ditemukan bahwa ketika Motivasi belajar siswa berubah maka prestasi belajar siswa juga mengalami perubahan. Asumsi ini juga diperkuat oleh pernyataaan yang dikemukakan dalam penelitian Novianto (2012:79) yang menyatakan “Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun pelajaran 2012”.

Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri yang berada di desa Buruan. Alasan dilakukan penelitian di SD Negeri yang berada di desa Buruan karena ketiga SD Negeri ini terletak di daerah pedesaan, sehingga jarang ada yang memperhatikan karena sebagian penelitian dilakukan di sekolah-sekolah yang berada di daerah perkotaan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memperoleh hasil yang akurat dengan mengikutsertakan SD Negeri di desa Buruan yaitu SD Negeri 1 Buruan, SD

Negeri 2 Buruan, dan SD Negeri 3 Buruan. Ketiga sekolah inilah yang akan dijadikan sasaran penelitian.

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SD kelas V Semester Ganjil di Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

METODE

Populasi penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas V semester ganjil yang berada di Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar, yang berjumlah 140 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 103. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik proposional random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner untuk mengumpulkan data tentang motivasi belajar sedangkan prestasi belajar digunakan metode pencatatan dokumen. Adapun kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Kisi-kisi Motivasi Belajar

Apek Indikator

No butir Jumlah Butir

+ -

A. Intrinsik

1. Perhatian Perhatian siswa dalam proses pembelajaran Perhatian siswa dalam semua mata pelajaran

1, 2 21

3 15

30 Butir

2. Kemauan Kemauan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan

Kemauan siswa memperoleh Prestasi

4 7

6 9 3. Ketekunan Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

Ketekunan siswa dalam belajar secara mandiri

5, 8

16, 10 14 4. Kesadaran Kesadaran siswa akan pentingnya belajar

Kesadaran siswa untuk tidak menyontek

18 23, 24

22

B. Ekstrinsik Dorongan dari orang tua/orang-orang sekitar Dorongan dari lingkungan lain

13, 17 12, 20

11 19

(5)

Data motivasi belajar yang diperoleh dianalisi dengan analisis statistik deskriptif. Teknik analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh diantaranya nilai rata-rata, median, modus, standar deviasi, dan varian. Selanjutnya

dilakukan uji prasyarat analisis yang dilakukan dengan 2 tahap yaitu uji normalitas dan uji linieritas.

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S). adapun langkah-langkahnya yaitu. (1) Menampilkan data tunggal dengan urutan

dari data terkecil sampai dengan data terbesar; (2) Menghitung frekuensi data/f; (3) Menghitung frekuensi kumulatif data/fk; (4) Menghitung probabilitas frekuensi kumulatif yang dinyatakan dengan PK yakni hasil bagi frekuensi kumulatif dengan banyaknya data (fk/n); (5) Menghitung nilai Z untuk tiap-tiap yang mana Z =

S

X

X

. Untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus

f fX

x , sedangkan untuk standar

deviasi menggunakan 1 . 2 2 n n X X n S ; (6) Menghitung

frekuensi data pada kurva normal dengan

batas Z yang dinyatakan dengan F(Z) yakni luas daerah di bawah kurva normal pada jarak Z; (7) Menghitung harga mutlak selisih antara F(Z) dengan PK di bawahnya yang dinyatakan dengan D-1=|F(Z) – PKi-1|; (8)

Menghitung harga mutlak selisih antara F(Z) dengan PK yang dinyatakan dengan D0=|F(Z)

– PKi|; (9) Menghitung nilai maksimum dari D -1 dan D0 yang dinyatakan dengan D=Mak(D-1,

D0); (10) Mencari nilai D terbesar dan data,

rumus ditetapkan sebagai nilai Dhitung ; (11)

Nilai Dhitung dibandingkan dengan nilai Dtabel

yang diperoleh dari tabel Kolmogorov-Smirnov ; (12) Apabila nilai Dhitung lebih kecil

dari nilai Dtabel, maka data yang berasala dari

populasi berdistribusi normal. Skor signifikan K-S (Dhitung) < Dtabel, maka data berdistribusi

normal, Dhitung > Dtabel, maka data tidak

berdistribusi normal. (Candiasa, 2010:145).

Uji linearitas digunakan Analisis Regresi Sederhana sebagai berikut.

E TC hitung

RJK

RJK

F

(Riduwan, 2008:186) Keterangan:

Fhitung : Harga bilangan F untuk linearitas

RJKTC : Rerata jumlah kuadrat tuna cocok

RJKE : Rerata jumlah kuadrat error

(galat)

Dengan kaidah keputusan sebagai beikut. jika Fhitung < Ftabel (0.05), maka Ho diterima

jika Fhitung > Ftabel (0.05), maka Ho ditolak

Untuk uji hipotesis digunakan teknik analisis regresi sederhana, dengan rumus sebagai berikut.

bX a

ˆ (Riduwan, 2008:145) Keterangan:

ˆ : (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X : Variabel bebas yang mempunyai niai tertentu untuk diprediksikan

a : Nilai konstanta harga Y jika X = 0 b : Nilai arah sebagai penentu ramalan

(prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Dilanjutkan dengan uji signifikansi persamaan regresi dengan rumus sebagai berikut. res a b reg reg

RJK

RJK

F

( / ) (Riduwan, 2008:146) Keterangan:

Freg = Harga bilangan F hitung untuk

garis regresi

RJKreg(b/a) = Rerata jumlah kuadrat

keuntungan

RJKres = Rerata jumlah kuadrat residual

kuadratik

Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut.

(1)

(3)

(6)

2 2 2 2 xy Y Y . n X X . n Y X XY n r (Riduwan, 2008:136) Keterangan: n : banyaknya responden

rxy : Koefisien korelasi variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y)

XY : Total skor variabel bebas dan

variabel terikat

2

X : Total selisih variabel bebas dengan

rata-rata variabel yang dikuadratkan

2

Y : Total selisih variabel terikat dengan

rata-rata variabel yang dikuadratkan

Dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut

Tabel 2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut.

KP = r2 x 100% (Riduwan, 2008:136) Dimana: KP =Nilai Koefsien Determinan

r = Nilai Koefisien Korelasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi umum hasil penelitian memaparkan rata-rata, median modus, standar deviasi, varian, skor minimum, skor maksimum, dan range dari data intensitas perhatian orang tua, minat belajar dengan hasil belajar. Hasilnya disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3. Deskripsi Data Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar

Variabel Mean Median Modus Setandar

Deviasi

Varian

Motivasi belajar 94,184 94 91 8,752 75,85

Prestasi belajar 75,47 75 75 3,824 14,482

Uji normalitas yang digunakan adalah teknik Kolmogrov-Smirnov. Berdasarkan hasil uji motivasi belajar yang dilakukan didapatkan pada tabel kerja diperoleh Dhitung =

0,0806 , kemudian hasil yang didapatkan dari perhitungan tersebut di bandingkan dengan Dtabel, dengan N = 103 dan taraf signifikansi

0,05 adalah 0,134. Ternyata Dhitung lebih kecil

dari Dtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

data motivasi belajar berdistribusi secara normal.

Berdasarkan hasil uji prestasi belajar yang telah dilakukan dengan teknik Kolmogrov-Smirnov . di dapatkan hasil pada tabel kerja, diperoleh Dhitung = 0,1022 , yang

kemudian hasilnya di bandingkan dengan Dtabel, dengan N = 103 dan taraf signifikansi

0,05 adalah 0,134. Ternyata Dhitung lebih kecil

dari Dtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

(4)

(7)

data prestasi belajar berdistribusi secara normal. Adapun hasil rekapitulasi uji

Normalitas data sebagai berikut. Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Uji Normalitas Data

No Variabel Koefisien Kolmogrov-Smirnov (Dhitung)

Signifikansi 0,05 (Dtabel)

Keterangan

1 Motivasi Belajar 0.0806 0.134 Normal

2 Prestasi belajar 0.1022 0.134 Normal

Untuk menguji linearitas menggunakan regresi sederhana yang dilanjutkan dengan uji F. Dengan kaidah keputusan sebagai beikut: jika Ftabel < Ftabel

(0.05), maka Ho: diterima dan jika F hitung > F tabel (0.05), maka Ho: ditolak. Uji linearitas motivasi belajar dan prestasi belajar sebagai berikut.

Tabel 5. Hasil Analisis Uji Linearitas Data Sumber Variasi Jumlah Kuadrat (JK) derajat kebebasan (df) Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) Fhitung Ftabel Total 588089 103 - 0,92 3,92 Koefisien (a) Regresi (b|a) Sisa (residu) 586597,37 510,84 980,79 1 1 101 586597,37 510,84 10

Ternyata Fhitung < Ftabel

atau 0,92 < 3,92, maka data berpola

linear Tuna Cocok Galat (error) 303,44 677,35 33 68 9,21 10

Berdasarkan tabel diatas, ternyata Fhitung lebih kecil dari Ftabel atau 0,92 < 3,92,

maka data untuk Intensitas motivasi belajar berpola linier, sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis uji regresi dapat dilanjutkan.

Bunyi Hipotesis penelitian yaitu, H1:

Adanya hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SD Kelas V Semester ganjil di desa Buruan Kecamatan Blahbatuh kabupaten gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014. H0:

Tidak ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SD Kelas V Semester ganjil di desa Buruan kecamatan Blahbatuh kabupaten

Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Uji hipotesis dilakukan dengan teknik regresi sederhana, yang dilanjutkan dengan uji signifikansi, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan product moment. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai Fhitung 51,08

sedangkan Ftabel untuk dk 1:101 taraf 0,05

adalah 3,92. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel motivasi belajar dan prestasi belajar. Sedangkan, hasil analisis hubungan antara variabel motivasi belajar terhadap Prestasi belajar yang diperoleh adalah 0,547. Nilai koefisien korelasi kemudian diinterpretasi ke dalam nilai r seperti berikut. Tabel 6. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah

(8)

Jadi nilai korelasi tersebut dikategorikan memiliki hubungan yang cukup kuat, antara motivasi belajar dengan prestasi belajar dengan kontribusi sebesar 29,92%. adapun

persamaan garis regresi sederhana yang diperoleh adalah

Y

a

bX

52

,

1

0

,

248

X

^

Hasil garis persamaan regresi dapat ditunjukkan dengan gambar berikut.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dan prestasi belajar. Hubungan positif yang dimaksud artinya semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Hal ini berarti prestasi siswa dapat ditingkatkan melalui motivasi belajar siswa. Bagaiman hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar dapt dilihat berdasarkan pada aspek-aspek yang digunakan dalam instrument penelitian ini. Misalnya pada motivasi intrinsik terdapat aspek perhatian, pada aspek perhatian ini di khususkan pada perhatian siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung serta perhatian siswa pada semua mata pelajaran. Siswa yang memiliki perhatian yang besar terhadap pembelajaran akan memudahkan siswa dalam memahami materi yang sedang diajarkan. Berdasarkan pengamatan

dilapangan, siswa yang dapat memperhatikan atau memfokuskan diri pada pembelajaran cenderung lebih siap dalam menghadapi evaluasi yang diberikan oleh gurunya sehingga akan sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut.

Hal ini, sejalan dengan teori Dimyati dan Moedjiono (2006:80) yang menjelaskan bahwa “Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, ketekunan, dan kesadaran, kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi”. Kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut dapat disebutkan sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar agar tercapai tujuan yang ingin dicapai yaitu prestasi belajar.

Gambar 01. Persamaan Garis Regresi a= 52,1 α (X,Y) (94,21; 75,47) X Y 52,1 0,248 ^

(9)

Hasil penelitian ini mendukung juga teori yang dikemukakan oleh Sardiman (2009:81), ”motivasi dalam kegiatan belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”. Motivasi belajar berperan dalam menumbuhkan gairah, perasaansenang, dan semangat dalam belajar. Dalam memberikan motivasi kepada siswa, seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu sehingga mampu menumbuhkan gairah atau semangat siswa dalam belajar. Dengan adanya dorongan ini, dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan apa ia menekuni pelajaran tersebut dan sekaligus membangkitkan motivasi mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara efektif. Oleh karena itu, maka perlu adanya usaha-usaha dalam meningkatkan motivasi belajar siswa agar dapat memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya, yang mengkaji motivasi belajar terhadap prestasi belajar dilakukan oleh Istriana Setyaningrum pada tahun 2011. Penelitian yang dilakukan berjudul “hubungan motivasi belajar terhadap Prestasi belajar pada siswa kelas V SD Gugus Lokantara kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan penelitian tersebut disebutkan bahwa Motivasi belajar adalah salah satu factor yang sangat penting yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Motivasi belajar yang meningkat diikuti oleh peningkatan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan paparan tentang hubungan Motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa faktor tersebut memiliki korelasi yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, maka perlu adanya usaha-usaha dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa agar dapat memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Menurut Hamalik (2004:166) ada beberapa cara agar seorang guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu 1) memadukan motif-motif kuat yang sudah ada; 2) memperjelas tujuan yang hendak dicapai; 3) merumuskan tujuan sementara; 4) merangsang pencapaian tujuan; 5) membuat situasi persaingan; 6) persaingan dengan diri sendiri; 7) memberitahukan hasil yang dicapai; 8) memberi contoh yang positif. Dari teori yang dikemukakan oleh Hamalik jelas bahwa cara untuk meningkatkan motivasi belajar akan lebih baik jika ada kemauan dari dalam diri sendiri dan pengaruh dari luar.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SD kelas V Semester Ganjil di Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

Hal ini dapat dilihat dari analisis uji hipotesis yang menunjukkan rhitung lebih besar

dari nilai rtabel atau 0,547 > 0,195. Ini berarti

siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka prestasi belajar anak tersebut juga semakin tinggi, begitu juga sebaliknya jika tidak adanya motivasi belajar dalam diri siswa maka rendah pula prestasi belajarnya

Bagi siswa agar meningkatkan motivasi belajar supaya mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Bagi orang tua supaya selalu mendampingi dan membimbing anaknya dalam belajar, hal ini akan mempengaruhi motivasi belajar anak menjadi lebih baik. Bagi guru diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memperhatikan cara mengajar di dalam kelas. Bagi peneliti lain agar melakukan penelitian yang lebih mendalam, karena masih banyak faktor yang mempemgaruhi prestasi belajar siswa selain motivasi belajar.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifudin. 1997. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Candiasa, I Made. 2010. Statistik Multivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Dimyati dan Moedjiono. 2006. Belajar Dan

Pembelajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kerja Kependidikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depertement Pendidikan Dan Kebudayaan.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakart: PT Bumi Aksara. Muhibbin, Syah. 2010. Psikologi Pendidikan.

Jakarta: Raja Grafindo Persada. Munib, Achmad. 2004. Pengantar Ilmu

Pendidikan. Semarang. UPT UNNESPRESS.

Novianto, Anwar. 2012. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Bantul

Manunggal Tahun Ajaran 2012: Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi

Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Setyaningrum, Istriana. 2011. Hubungan Antara Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012: Skripsi (tidak diterbitkan). Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar

Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Departemen Pendidikan Nasional.

Gambar

Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Uji Normalitas Data  No  Variabel  Koefisien
Gambar 01. Persamaan Garis Regresi a= 52,1 α   (X,Y)  (94,21; 75,47)  XY52,10,248^

Referensi

Dokumen terkait

Hakekat ilmu tasawuf adalah pengetahuan yang membahas pembersihan hati dari hal- hal selain Allah menurut jalan Islam cara dan tahapan-tahapannya dengan filosofi para tokoh

Jika diantara suku – suku tersebut disisipkan empat bilangan, dengan cara : antara suku kedua dan ketiga disisipkan satu bilangan dan antara suku ketiga dan keempat disisipkan tiga

[r]

berkaitan dengan perlindungan konsumen baik yang termasuk. kedalam lembaga pemerintahan maupun

Berdasarkan Hasil Evaluasi Dokumen Prakualifikasi dan Pembuktian Dokumen Prakualifikasi, Panitia Non Fisik I Direkorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi

The Speaking Ability of The Fourth Semester Students of English Education Department of Teacher Training and Education Faculty of Muria Kudus University in

Pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, tumbuh 25,0% menjadi Rp19,6 triliun pada semester I 2014 dari Rp15,7

Selain itu juga perlu diketahui bahwa dari pengalaman kerja praktek, praktikan diharapkan lebih dapat memahami cara bersosialisasi dengan banyak pihak yang