Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
A
Annggggootta a KKeelloommppookk :: 11. . AAnnnniissa a FFiirrddaauuss ((11550066773366777700)) 2. Dira Alifa !"#$%&&2'&( &. Muhammad )oval I !"#$$%&*&&( K
Keelloommppookk :: L* Har
Hari/i/aanggnggal !raal !raktiktikumkum ::Min++u, 2" September 2#!$ "
"uudduul l !!rraakkttiikkuumm :: Tria-ial UU Unonsolidated/Undrained( Test #
#aamma a AAssiisstteenn :: 0riman Sitorus #
# iillaaii :: !a!arraa$$ ::
1
100..11 %%ttaannddaar r AA&&uuaann A%' *50
A%' *50 1Standard Test Method for Unonsolidated/ Undrained Tria-ial ompression Test on ohesive Soils3
%#+ 03,-*13,1* e.
00-%#+ 03,-*13,1* e. 00-1ara u4i triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaan tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase UU(3
10
10.. 'a'aksksud ud dadan n uuuuan an !e!er&r&o2o2aaaann
Untuk men+etahui parameter kuat +eser tak terdrainasi suatu tanah undrained shear strength(, 5aitu berupa sudut +eser tanah ϕ( dan nilai kohesi c(.
1
10.0.33 AAlalatt,,alalaat t ddan an aa44anan
a. Alat
• Unit mesinTriaxial Test
• Alat untuk memasan+ membran karet pada tanah u4i
• 6ompa pen+hisap
• Membran karet untuk membun+kus tanah u4i
• etakan ontoh tanah u4i
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
• Extruder besar
• Extruder kecil
• Spatula
• Timban+an den+an ketelitian #,#! +r
• an
• 8ven
b. 0ahan
• Sampel tanahundisturbedsampel tanah tak ter+an++u(
10
10.-.- eeorori di dan an uumumus s anang g igigununakakanan
Salah satu tu4uan dari pen+u4ian ini adalah untuk menentukan parameter kuat +eser tanah. 6arameter ini didefinisikan den+an persamaan umum oulomb9
DDimana9
: ; kuat +eser k6a, ksf, psi, dll(
; kohesi tanah atau adhesi antar partikel k6a, ksf, dll( <n ; te+an+an normal k6a, ksf, dll(
= ; sudut +eser dalam >(
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
kondisi te+an+an total total stress(. Tanah 5an+ diberikan
penambahan beban akan men+alami kenaikan te+an+an air pori, ?u. Apabila kenaikan te+an+an air pori ini dihilan+kan, maka didapatkan persamaan kuat +eser tanah pada kondisi te+an+an efektif effective stress(, seperti persamaan !#.2 berikut.
.
))ilai te+an+an efektif merupakan parameter kuat +eser tanah 5an+ sebenarn5a.
Ada ti+a maamTriaxial Test 9
!. Unosildated Undrined Test UU(
6ada perobaan ini air tidak diperbolehkan men+alir dari sampel tanah. Te+an+an air pori biasan5a tidak diukur
padaperobaan semaam ini. Den+an demikian han5a
kekuatan +eser 1U)D@AI)D3 Undrained Shear Strength(
5an+ dapat ditentukan.
2. onsolidated Undrained Test U(
6ada perobaan ini sampel tanah diberikan te+an+an normal dan air diperbolehkan men+alir dari sampel. Te+an+an normal ini beker4a sampai konsolidasi selesai, 5aitu sampai tidak ter4adi
la+i perubahan pada isi sampel tanah. Bemudian 4alan air dari sampel ditutup dan sampel diberikan te+an+an +eser seara undrained tertutup(. Te+an+an normal masih tetap beker4a, biasan5a te+an+an air pori diukur selama te+an+an +eser
diberikan. &. Drained Test D(
6ada perobaan ini sampel tanah diberi te+an+an normal dan air diperbolehkan men+alir sampai konsolidasi selesai. Bemudian te+an+an +eser diberikan den+an kata lain per+eseran dilakukan searadrainedterbuka(. Untuk men4a+a tekanan air pori tetap
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
nol, maka keepatan perobaan harus lambat dalam hal ini 4u+a ter+antun+ koefisien permeabilitas(.
6ada perobaan ini, per obaan 5an+ aka n dilakukan adalah
Unosildated Undrined Test UU(. @umus/rumus 5an+ di+unakan adalah seba+ai berikut9
dimana9 C
<! ; Te+an+an vertikal 5an+ diberikan <& ; Te+an+an horiontal
k ; Balibrasi dari provin+ rin+ A# ; Luas sampel tanah aEal ?L ; 6erubahan pan4an+ sampel aEal L# ; 6an4an+ sampel tanah aEal
M ; 6embaaan provin+ rin+ maksimum
Den+an Dia+ram Mohr, hubun+an sudut +eser tanah, te+an+an, dan +a5a +eser dapat di+ambarkan9
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
a
am2m2ar 1ar 1 Dia+ram mohr untuk menari nilai kohesi ( dan sudut +eser =(.
Dari perobaan Tria-ial ini diketahui ti+a 4enis keruntuhan dari tanah u4i, sbb9
!. eneral Shear Failure
6enambahan beban pada pondasi diikuti oleh penurunan pondasi tersebut. 6ada pembebanan menapai Gu maka ter4adi keruntuhan tiba/tiba 5an+ diikuti oleh perluasan keruntuhan permukaan sampai ke baEah permukaan.
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
a
am2m2ar ar rafik hubun+an G vs settlement , terlihat punak 5an+ 4elas
2. Loal Shear Failure
6ada keadaan lain 4ika pondasi masih dapat memikul beban setelah terapai Gu, Ealaupun ter4adi penurunan permukaan tiba/ tiba. 6ada +rafik hubun+an G vs settlement tidak terlihat punak 5an+ 4elas.
am2ar 3
am2ar 3rafik hubun+an G vs settlement , tidak terlihat punak 5an+ 4elas
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
6ada pondasi 5an+ didukun+ oleh tanah 5an+ a+ak lepas setelah terapain5a Gu, maka +rafik hubun+an G vs settlement bisa di+ambarkan mendekati linear.
am2ar
-am2ar -rafik hubun+an G vs settlement, mendekati linear Saat nilai sudut +eser tanah sudah didapatkan, maka 4enis tanah tersebut dapat ditentukan berdasarkan tabel berikut
Tabel ! )ilai kohesi untuk beberapa tipe tanah
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
1
10.0.55 !!rroosesedudur r !!rrakaktitikkuumm 10
10.5.5.1.1 !e!ersrsiaiapapann
!. Men+eluarkan sampel tanahundisturbeddari tabun+
2. Memasukkann5a ke dalam etakan silinder u4i den+an men++unakan
e-truder besar( dan memoton+n5a den+an +er+a4i kaEat.
&. Meratakan kedua u4un+ sampel tanah di dalam silinder u4i den+an men++unakan spatula.
H. Men+eluarkan sampel u4i dari silinder u4i den+an e-truder keil.
". Timban+ berat aEal sampel tanah tersebut.
10.
10.5.5. "al"alannanna !raka !raktiktikumum
!. Memasan+ membran karet pad a sampel den+an men ++unakan
alat pen+hisap
2. Memasukkan sampel tanah ke dala m sel Tria-ial, dan menutupn5a den+an
rapat
&. Memasan+ sel triaksial pada unit mesin Tria-ial.
H. Memutar tuas mesin tria-ial hin++a dial LD@ ber+erak
". Menarik tuas sampai tidak bisa berputar la+i.
$. Men+isi sel Tria-ial den+an air bersamaan den+an membuka
katup udara sampai air penuh den+an memberi te+an+an minimum pada tabun+ tersebut.
%. Menutup katup udara saat air mulai keluar dari sel tria-ial.
'. Menentukan tekanan minimum
*. Men5alakan mesin dan makukan pembaaan Load Dial
!#. Setiap penurunan 2" pada DD@, LD@ dibaa dan menatat nilain5a
!!. Men+hentikan mesin saat nilai LD@ tetap sama ti+a kali berturut/ turut dan bahkan turun.
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
!2. Melepaskan sample tanah dari sel tria-ial dan men+amati keruntuhan pada sample tanah tersebut
!&. Setelah selesai, masukkan sampel u4i ke oven untuk menari kadar air. !H. Men+ukur dimensi sampel tanah L ; 2/& D (
!". Setelah kuran+ lebih 2H4am, keluarkan sample dari oven dan ukur beratn5a.
1
100..66 !!eennggoollaa44aan n aattaa 1
100..66..11 aatta !a !rraakkttiikkuumm
d!; &,$*" m
d2;&,"H" m Diametermould ;
3,695
+
3,545+
3,530 3 ; &,"* m d& ; &,"&# m t! ; %,2$ m t 2 ; %,!' m Diametermould ; 7,26+
7,18+
7,015 3 ; %,!" m t &; %,#!" m L@ ; #.!H' k+m 2• 0erat tanah basah
Sample ! ; !2".*& +ram
Sample 2 ; !2H.$& +ram
Sample & ; !2&.!" +ram
• 0erat tanah kerin+ J an
Sample ! ; !!!.*' +ram
Sample 2 ; *"."* +ram
Sample & ; *!.*' +ram
• 0erat an
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Sample 2 ; '.!% +ram
Sample & ; *.'* +ram
Tabel & Data 6en+amatan
DD@ < ; #.$ k+m 2 < ; #.' k+m 2 < ; ! k+m 2 LD@ LD@ LD@ 2" 2# 2H 2# "# &H "# H# %" H$ %H "* !## "% *' %% !2" $% !!" *& !"# %' !2% !#& !%" '' !&& !22 2## *H !&' !&# 22" !## !H! !&% 2"# !#2 !H2 !H% 2%" !#" !H& !"2 &## !#$ !HH !"$ &2" !#% !H" !"* &"# !#' !H$ !$! &%" !#* !H$ !$& H## !!# !H$ !$H H2" !!#." !H$ !$$ H"# !!! !H% !$% H%" !!!." !H$ !$" "## !!2 !H$ !$$ "2" !!2." !H$ !$" ""# !!2 !H$ !$" "%" !!!." !H$ !$H $## / !H" /
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia 1 100..66.. !eerr4! 4iittuunnggaann • A ; !H K D2; - &.!H - &."H(2 ; *.'& m2 • ; A L# ; *.'& m2- %.$H" m ; %".!" m& • Badar air E ; W wet
−
W dry W dry x100 ; 125.93−(
111.98−
21.66)
(
111.98−
21.66)
- !##N ; &*.H2NTabel H 6erbandin+an Badar Air Sample
Sample ! Sample 2 Sample &
O &*.H2N H2."$N "#.#2N
• Massa 4enis dan berat 4enis
P ; Wwet
V +ramm&( Q ; P.+ )m &( R + ; *.' ms2
; 125.9375.15cmgram3 ; !.$%" - *.' ; !.$%" +ramm& ; !$.H!" m)m&
Tabel " 6erbandin+an 0erat 7enis Sample
Sample ! Sample 2 Sample &
P !.$%" !.$"' !.$&' Q !$.H!" !$.2H' !$.#"2
P
rata/rata ; 1.675+
1.658+
1.638 3;
!.$"% +ramm&Q
rata/rata ; 16.415+16.248+16.052 3;
!$.2&' m)m&Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia •
Te+an+an normal
?L ; DD@!### ?< ; L@ - LD@A(
;
?LLo<
! ;?< J<
& A ; Ao! – %ample 1 (%ample 1 (33 8 0.6 kg/&m 8 0.6 kg/&m))
Tabel $ 6en+olahan Data Sample !
?L – ! A # A ?< <!
#.#2" #.##&& #.**$%& *.'& *.'$22"! #.&##! #.*##!&H #.#" #.##$" #.**&H$ *.'& *.'*H%!H #."#'$ !.!#'""H #.#%" #.##*' #.**#!* *.'& *.*2%&*! #.$'"' !.2'"%%*
#.! #.#!&! #.*'$*2 *.'& *.*$#2'" #.'H% !.HH$*$H
#.!2" #.#!$H #.*'&$H* *.'& *.**&&*' #.**2& !."*22"" #.!" #.#!*$ #.*'#&%* *.'& !#.#2$%& !.!"!& !.%"!&22
#.!%" #.#22* #.*%%!#* *.'& !#.#$#2* !.2*H$ !.'*H"*"
#.2 #.#2$2 #.*%&'&* *.'& !#.#*H#% !.&%'2 !.*%'2&"
#.22" #.#2*H #.*%#"$* *.'& !#.!2'#' !.H$!& 2.#$!2'H
#.2" #.#&2% #.*$%2** *.'& !#.!$2&2 !.H'"" 2.#'"H''
#.2%" #.#&$ #.*$H#2* *.'& !#.!*$%* !."2H 2.!2H##*
#.& #.#&*2 #.*$#%"* *.'& !#.2&!" !."&&& 2.!&&&#H #.&2" #.#H2" #.*"%H'* *.'& !#.2$$HH !."H2" 2.!H2"#! #.&" #.#H"' #.*"H2!' *.'& !#.&#!$2 !.""!$ 2.!"!$ #.&%" #.#H*! #.*"#*H' *.'& !#.&&%#" !."$#$ 2.!$#$ #.H #.#"2& #.*H%$%' *.'& !#.&%2%2 !."$*" 2.!$*"#2 #.H2" #.#""$ #.*HHH#' *.'& !#.H#'$H !."%!2 2.!%!!*" #.H" #.#"'* #.*H!!&' *.'& !#.HHH' !."%2' 2.!%2'H #.H%" #.#$2! #.*&%'$' *.'& !#.H'!22 !."%HH 2.!%HH&"
#." #.#$"H #.*&H"*' *.'& !#."!%'* !."%$ 2.!%"*'! #."2" #.#$'% #.*&!&2' *.'& !#.""H'2 !."%%" 2.!%%H%' #."" #.#%!* #.*2'#"' *.'& !#."*2#2 !."$" 2.!$H*"2 #."%" #.#%"2 #.*2H%'% *.'& !#.$2*H% !.""2" 2.!"2H%$
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
%ample (
%ample (
338 0.* kg/&m
8 0.* kg/&m
))
Tabel % 6en+olahan Data Sample 2
?L / ! A # A ?< <!
#.#2" #.##&& #.**$%& *.'& *.'$22"! #.&$#!$! !.!$#!$! #.#" #.##$" #.**&H$ *.'& *.'*H%!H #.%H%'%H !."H%'%H #.#%" #.##*' #.**#!* *.'& *.*2%&*! !.!#&2! !.*#&2!
#.! #.#!&! #.*'$*2 *.'& *.*$#2'" !.H"$!'& 2.2"$!'& #.!2" #.#!$H #.*'&$H* *.'& *.**&&*' !.%#&!2H 2."#&!2H #.!" #.#!*$ #.*'#&%* *.'& !#.#2$%& !.'%H"'* 2.$%H"'* #.!%" #.#22* #.*%%!#* *.'& !#.#$#2* !.*"$$#H 2.%"$$#H #.2 #.#2$2 #.*%&'&* *.'& !#.#*H#% 2.#2&&$$ 2.'2&&$$ #.22" #.#2*H #.*%#"$* *.'& !#.!2'#' 2.#$#H! 2.'$#H!
#.2" #.#&2% #.*$%2** *.'& !#.!$2&2 2.#$'#&2 2.'$'#&2 #.2%" #.#&$ #.*$H#2* *.'& !#.!*$%* 2.#%"""" 2.'%"""" #.& #.#&*2 #.*$#%"* *.'& !#.2&!" 2.#'2*' 2.''2*' #.&2" #.#H2" #.*"%H'* *.'& !#.2$$HH 2.#*#&#$ 2.'*#&#$
#.&" #.#H"' #.*"H2!' *.'& !#.&#!$2 2.#*%"&& 2.'*%"&& #.&%" #.#H*! #.*"#*H' *.'& !#.&&%#" 2.#*#&H" 2.'*#&H" #.H #.#"2& #.*H%$%' *.'& !#.&%2%2 2.#'&!"% 2.''&!"% #.H2" #.#""$ #.*HHH#' *.'& !#.H#'$H 2.#%"*$* 2.'%"*$* #.H" #.#"'* #.*H!!&' *.'& !#.HHH' 2.#'2*" 2.''2*" #.H%" #.#$2! #.*&%'$' *.'& !#.H'!22 2.#$!"*2 2.'$!"*2 #." #.#$"H #.*&H"*' *.'& !#."!%'* 2.#"HH#H 2.'"HH#H #."2" #.#$'% #.*&!&2' *.'& !#.""H'2 2.#H%2!" 2.'H%2!" #."" #.#%!* #.*2'#"' *.'& !#."*2#2 2.#H##2% 2.'H##2% #."%" #.#%"2 #.*2H%'% *.'& !#.$2*H% 2.#&2'&* 2.'&2'&* #.$ #.#%'" #.*2!"!% *.'& !#.$$%!* 2.#!!%%$ 2.'!!%%$
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
%ample 3 (
%ample 3 (
338 1 kg/&m
8 1 kg/&m
))
Tabel ' 6en+olahan Data Sample &
?L / ! A # A ?< <!
#.#2" #.##&& #.**$%& *.'& *.'$22"! #.&##!&H !.&##!&H #.#" #.##$" #.**&H$ *.'& *.'*H%!H #."*'2** !."*'2**
#.#%" #.##*' #.**#!* *.'& *.*2%&*! #.'%*"'% !.'%*"'%
#.! #.#!&! #.*'$*2 *.'& *.*$#2'" !.!HH!HH 2.!HH!HH
#.!2" #.#!$H #.*'&$H* *.'& *.**&&*' !.&%%&#* 2.&%%&#* #.!" #.#!*$ #.*'#&%* *.'& !#.#2$%& !."2#&&$ 2."2#&&$
#.!%" #.#22* #.*%%!#* *.'& !#.#$#2* !.%*H%' 2.%*H%'
#.2 #.#2$2 #.*%&'&* *.'& !#.#*H#% !.*#$#% 2.*#$#%
#.22" #.#2*H #.*%#"$* *.'& !#.!2'#' 2.##!*"* &.##!*"* #.2" #.#&2% #.*$%2** *.'& !#.!$2&2 2.!H#'" &.!H#'"
#.2%" #.#&$ #.*$H#2* *.'& !#.!*$%* 2.2#$!'H &.2#$!'H
#.& #.#&*2 #.*$#%"* *.'& !#.2&!" 2.2"$"$! &.2"$"$! #.&2" #.#H2" #.*"%H'* *.'& !#.2$$HH 2.2*2!2' &.2*2!2' #.&" #.#H"' #.*"H2!' *.'& !#.&#!$2 2.&!&#&& &.&!&#&& #.&%" #.#H*! #.*"#*H' *.'& !#.&&%#" 2.&&&%H! &.&&&%H! #.H #.#"2& #.*H%$%' *.'& !#.&%2%2 2.&&**'H &.&&**'H #.H2" #.#""$ #.*HHH#' *.'& !#.H#'$H 2.&$#&H' &.&$#&H' #.H" #.#"'* #.*H!!&' *.'& !#.HHH' 2.&$$&H" &.&$$&H" #.H%" #.#$2! #.*&%'$' *.'& !#.H'!22 2.&2*''! &.&2*''! #." #.#$"H #.*&H"*' *.'& !#."!%'* 2.&&"'2* &.&&"'2* #."2" #.#$'% #.*&!&2' *.'& !#.""H'2 2.&!&$&H &.&!&$&H #."" #.#%!* #.*2'#"' *.'& !#."*2#2 2.&#""! &.&#""! #."%" #.#%"2 #.*2H%'% *.'& !#.$2*H% 2.2'&H$& &.2'&H$&
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
iagram 'o4r iagram 'o4r
Dari Dia+ram Mohr tersebut didapat nilai sudut +eser
ᵩ
( sebesar 22 dan nilai kohesi sebesar #.#&'. Sehin++a te+an+aan efektif dapat diari⁰den+an
am2ar 5.
am2ar 5. Dia+ram Mohr untuk menentukan sudut +eser ᴓ( dan nilai kohesi tanah sample
; H" J Ɵ ⁰ ᴓ2 ; H" J⁰ 22⁰ 2
;
H" J !! ; "$⁰ ⁰ ⁰ %ample %ample <n ; σ 1+
σ 3 2 J σ 1−
σ 3 2 os 2Ɵ ; 2.8975+0.8 2 J 2.8975 – 0.8 2 os 2."$⁰ %ample 1 %ample 1 <n ; σ 1+
σ 3 2 J σ 1−
σ 3 2 os 2Ɵ ; 2.1775+
0.6 2 J 2.1775–
0.6 2 os 2."$⁰ %ample 3 %ample 3 <n ; σ 1+
σ 3 2 J σ 1−
σ 3 2 os 2Ɵ ; 3.3663+1 2 J 3.3663−1 2 os 2."$⁰Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
0 0.51 1.52 2.5
Grafk Perbandingan Antara
Grafk Perbandingan Antara Regangan
Regangan dengan Deviator
dengan Deviator Stress
Stress
Sample 1 Sample 2 Sample 3 9 :7 %ample 3 %ample 3 <n ; σ 1
−
σ 3 2 sin 2Ɵ ; 3.3663−1 2 sin 2."$⁰ %a %ample mple :
n ; σ 1−
σ 3 2 sin 2Ɵ ; 2.8975 – 0.8 2 sin 2."$⁰ ; !.#H'%" - #.*& %ample 1 %ample 1:
n ; σ 1−
σ 3 2 sin 2Ɵ ; 2.1775 – 0.6 2 sin 2."$⁰ ; #.%'' - #.*&Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
1
100..77 AAnnaalliissaa 10
10.7.7.1.1 AnAnalalisisa a !e!er&r&o2o2aaaann
6erobaan Tria-ial UU Unosolidated/Undrained Test ini bertu4uan untuk menentukan nilai kohesi serta sudut +eser suatu sample
tanah. Tanah 5an+ di+unakan adalah sample tanah tidak ter+an++u
undisturbed). 6en+ambilan sampel tanah tidak ter+an++u dapat dilakukan den+an men++unakan tabun+ ba4a tipis ASTM D !"'%(. Terdapat ti+a buah sample tanah 5an+ diu4i pada perobaan ini. Beti+an5a dibedakan berdasarkan besar te+an+an minimum 5an+ diberikan. Te+an+an minimum
5an+ diberikan sebesar #.$ k+m2, #.' k+m2, dan !.# k+m2.
Sebelum melakukan pen+u4ian men++unakan mesin tria-ial, sample tanah harus dipersiapkan terlebih dahulu. 6ertama adalah
men+eluarkan tanah 5an+ ada dalam tabun+ pan4an+ ke mould 5an+ lebih
keil men++unakan extruder besar. aran5a adalah den+an memasan+
etakan silinder untuk pen+ambilan sample diatas tabun+ besar 5an+ berisi sample tanah 5an+ telah terpasan+ pada e-truder besar kemudian men+in4ak pedal pada e-truder besar sampai tanah masuk ke etakan silinder sampai 4umlah sample 5an+ masuk melebihi etakan silinder. Val ini dilakukan untuk ber4a+a/4a+a karena apabila diambil den+an 4umlah 5an+ pas, saat dilakukan perataan sample maka 4umlah sample akan kuran+. Bemudian sisa kelebihan tanah tersebut dipoton+ men++unakan kaEat +er+a4i. 6en++unaan kaEat +er+a4i ini dilakukan karena struktur tanah tidak be+itu keras dan memperepat proses pemoton+an daripada men++unakan pisau. Setelah itu kedua u4un+ tanah dihaluskan men++unakan bantuan spatula dan vaselin. Saat sample tanah sudah terlihat rata, maka sample
tanah tersebut dikeluarkan dari mould tadi men++unakan extruder 5an+
lebih keil den+an ara memasan+ etakan silinder padaextruder keil dan memutar tuas sampai sample tanah keluar. Setelah itu praktikan menimban+ berat dari sample tanah tersebut
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Setelah tanah sudah melalui tahap persiapan, maka tanah akan memasuki tahap pen+u4ian men++unakan mesin tria-ial. AEaln5a, praktikan memasukkan sample tanah ke dalam sebuah membran karet men++unakan alat pen+hisap. Sample dimasukkan ke dalam membran karet a+ar sample tanah terbun+kus dan tidak ter4adi kebooran. untuk memasukkan sampl e di+unakan alat pen+hisap. Alat pen+hisap 5an+ di+unakan manual sehin++a praktikan harus men+hisap melalui sebuah pipa keil 5an+ dihubun+kan den+an membran karet tersebut. Setelah tanah masuk ke dalam membran karet, tanah dapat dimasukkan ke dalam mesin tria-ial dan diberi pembebanan berupa silinder kaa kemudian ditutup rapat. Setelah rapat, tuas pada mesin tria-ial diputar untuk melihat per+erakan dial LD@. Setelah itu tuas harus ditarik a+ar saat pen+u4ian,
mesin tria-ial dalam keadaan terkuni. Bemudian praktikan men+isi sel tria-ial den+an air den+an kondisi diberikan tekanan minimum dan katup atas dalam keada an terbuka a+ar udara bisa keluar dan isi sel tria-ial di+antikan oleh air. Saat air sudah penuh, praktikan harus menutup katup 5an+ terbuka tadi a+ar air 5an+ di dalamn5a tidak men5embur keluar. Bemudian praktikan dapat men5alakan mesin tria-ial dan memberikan te+an+an minumum 5an+ bervariasi pada satu per satu sample tanah.
Sebelum memulai pen+ukuran, praktikan melakukan kalibrasi terhadap dial LD@ dan DD@. kemudian pembaaan mulai dilakukan. Metoden5a adalah setiap dial DD@ ber+erak skala 2", dial LD@ dibaa satu kali. 6raktikan membaa dial LD@ sampai batas maksimum, 5aitu nilai LD@ tetap selama ti+a kali pen+ukuran berturut/turut kemudian nilain5a turun. Apabila ter4adi keadaan seperti hal tersebut, praktikan men+hentikan pen+ukuran dan men+embalikan te+an+an pada nilai aEal. Setelah itu mesin dimatikan dan praktikan men+eluarkan sample tanah dari sel tria-ial serta men+amati keruntuhan 5an+ ter4adi. Setelah diamati, praktikan meletakkan sample tanah pada an dan memasukkann5a pada oven. Setelah kuran+ lebih selama 2H 4am, sample tanah bisa dikeluarkan dan dihitun+ kadar airn5a.
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
10
10.7.7.. AnAnalalisisa Haa Hasisil dal dan rn ra$a$ik ik
Dari hasil pen+u4ian ini didapatkan nilai sudut +eser dan serta nilai kohesi. Dari nilai/nilai tersebut te+an+an efektif setiap sample dapat diari dan tipe keruntuhan tanah tersebut bisa ditentukan. Untuk menentukan nilai kohesi dan sudut +eser, praktikan men++unakan metode Dia+ram Mohr.
Dia+ram Mohr di+ambarkan dalam bidan+ -/5 dimana sumbu - adalah nilai te+an+an dan sumbu 5 adalah nilai kohesi. 6en+er4aan Dia+ram Mohr dilakukan den+an men++ambar busur dari titik te+an+an maksimum dan minimum. Dari ti+a busu r 5an+ didapat dari ti+a sample, dita rik sebuah +aris sin++un+ antara minimal dua busur 5an+ dibuat. Vasiln5a
perpan4an+an +aris akan memoton+ sumbu 5 dan membentuk sudut .ϕ
Sudut tersebut adalah sudut +eser tanah dan 4arak titik poton+ titik asal ke perpoton+an +aris den+an sumbu 5 adalah nilai kohesin5a. )ilai sudut
+eser tersebut berhubun+an den+an plastisitas tanah. Semakin keil sudutn5a, maka semakin tin++i nilai indeks plastisitas tanah tersebut. Dari dia+ram mohr didapatkan nilai sudut +eser dan serta nilai kohesi dari sample tanah berturut/turut sebesar #.&' dan 22>. Dari analisa tabel sudut +eser dan nilai kohesi di baEah ini didapatkan bahEa 4enis tanah sample ini adalah tanah lempun+ den+an plastisitas sedan + sudut +eser berada diantara tanah lempun+ berplastisitas tin++i dan rendah(
Tabel * Sudut eser 0eberapa Tipe Tanah
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Selain mendapatkan nilai sudut +eser dan kohesi. 6raktikan 4u+a mendapat nilai massa 4enis tanah tersebut sebesar !.$"% +ramm & dan berat 4enisn5a
sebesar !$.2&' m)m&
. Untuk kadar airn5a , bisa dilihat pada +ambar berikut
Sample ! Sample 2 Sample &
O &*.H2N H2."$N "#.#2N
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahEa semakin besar te+an+an 5an+ diberikan maka semakin besar pula kadar air dari sample tersebut. Val tersebut ter4adi karena semakin besar te+an+an 5an+ diberikan, maka tanah
tersebut akan semakin kuat men4a+a kadar air di dalamn5a. Val ini 4u+a dipen+aruhi olehh +a5a/+a5a adhesi dan kohesi serta +ravitasi.
rafik 5an+ didapatkan adalah +rafik perbandin+an antara besar re+an+an den+an deviator stress. Vasil kurva menun4ukan nilai re+an+an perlahan/lahan naik kemudian hampir membentuk sebuah +aris lurus
mendatar sehin++a nilai punak re+an+an tidak terlihat den+an 4elas. Beadaan tersebut menunn4ukan bahEa 4enis keruntuhan dari tanah ini adalah tipe Local Shea Failure. Beruntuhan tipe ini menandakan tanah masih dapat menerima beban setelah terapain5a titik re+an+an maksimum Ealaupun ter4adi penurunan permukaan seara tiba/tiba.
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
10
10.7.7.3.3 AnAnalalisisa a KeKesasalala4a4ann
Besalahan – kesalahan 5an+ ter4adi dalam praktikum ini antara lain
!. Buran+n5a ketelitian praktikan dalam pembaaan dial LD@ 2. Saat pembuatan dia+ram mohr tid ak didapatkan titik 5a n+
san+at presesi, sehin++a nilai kohesi 5an+ didapat seharusn5a tidak bulat #.&'
&. 6en+kalibrasian alat 5an+ kuran+ benar sehin++a memun+kinkan kesalahan terhadap nilai 5an+ di dapatkan. H. Bemun+kinan ter4adi aliran air 5an+ kel uar ataupun masuk
pada membran karet sehin++a men++an++u ara ker4a alat dan 4alann5a praktikum
1
100..** KKeessiimmppuullaann
!. Semakin besar te+an+an 5an+ diberikan maka semakin besar pula kadar
air dari sample tersebut.
2. Setiap tanah memiliki kekuatan maksimum untuk menahan beban dan nilan5a merupakan perbandin+an antara te+an+an dan re+an+an. &. 0esar sudut +ese r suatu tanah mem pen+aruhi tin+kat keruntuhan tanah
tersebut.
H. 7enis keruntuhan tanah ini adalah tipe Local Shear Failure.
". )ilai kohesi dari tanah ini sebesar #.&' dan sudut +esern5a adalah 22> $. 7enis tanah dalam pen+ukuran ini adalah tanah lempun+ den+an
plastisitas sedan+.
1
100.. AApplliikkaassii
Bekuatan +eser diperlukan untuk men+amati stabilitas massa tanah. Apabila suatu titik memiliki pada massa tanah memiliki kekuatan +eser dan te+an+an +eser 5an+ sama maka tanah tersebut akan men+alami keruntuhan. 6arameter/parameter 5an+ di+unakan untuk menentukan kekuatan +eser suatu tanah antara lain kohesi dan sudut +eser. 7adi, sudut +eser dan kohesi di+unakan untuk men+ukur berapa kekuatan maksimal tanah mendapat beban a+ar tanah tersebut tidak runtuh.
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
1
100..1100 ee$$eerreennssii
Laboratorium Mekanika Tanah. 2#!"(. Buku anduan raktikum
!ekanika Tanah. Depok9 Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia.
rai+, @. !*'*(. !ekanika Tanah. rlan++a.
Data dan Analisa Tanah. Diakses online di http9eprints.undip.a.id Tan++al &# September 2#!$ 2&.## OI0
Appendi-. Diakses online di
http9repositor5.usu.a.idbitstream!2&H"$%'*&H&!'!Appendi-.p df Tan++al &# September 2&.!" OI0
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
;ampiran ;ampiran
am2ar 6.
am2ar 6. Men+ukur massa sample
am2ar .
am2ar . Men+atur te+an+an minimum 5an+ akan diberikan am2ar *.
am2ar *. Men+isi mesin tria-ial den+an air
am2ar 7.
am2ar 7. Memasukkan sample ke dalam membran karet
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
am2ar 1.
am2ar 1. Melakukan pen+amatan keruntuhan sample tanah
am2ar 11.
am2ar 11. Menurunkan tekanan dan mematikan mesin tria-ial am2ar 10.
am2ar 10. Melakukan pembaaan dial LD@