• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sop Pemuatan Batubara Kedalam Tongkang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sop Pemuatan Batubara Kedalam Tongkang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

Halaman 1

2

Judul

Kolom Pengesahan & Riwayat Revisi

……… ……… 1 1 3 Daftar Isi ……… 2 4 Tujuan ……… 3 5 Ruang Lingkup ……… 3 6 Definisi ……… 3 7 Tanggung Jawab ……… 4 8 9 Diagram Alur Uraian Prosedur ……… ... 5 6 10 Dokumen Terkait ……… 7 11 Referensi ……… 7

(3)

1.

TUJUAN.

Tujuan pembuatan prosedur ini adalah memberikan petunjuk teknis pelaksanaan pemuatan batubara ke dalam tongkang melalui pelabuhan.

2.

RUANG LINGKUP.

Ruang lingkup dari prosedur ini adalah terbatas untuk hal-hal sebagai berikut :

2.1. Semua aktifitas yang terkait pada saat dilakukan pemuatan batubara dari stockpile ke dalam tongkang yang dilakukan dengan menggunakan trucking system dan conveyor system.

2.2. Bila di minta dan sesuai dengan dokumen penjualan dari PT. TIA Marketing Departement, pemuatan ke dalam tongkang dapat dilakukan pencampuran batubara ROM dengan crushed coal atau Batubara TIA trading dari kualitas yang berbeda dengan tujuan menghasilkan kualitas yang diinginkan.

2.3. Semua tongkang yang akan sandar di area pelabuhan PT. PBR sudah dalam kondisi siap untuk dilakukan proses pemuatan batubara.

3.

DEFINISI.

3.1. Tongkang adalah bangunan apung seperti kapal yang tidak mempunyai mesin dan berfungsi untuk di muati material yang akan di kirim ke suatu tempat dengan di tarik oleh kapal (tug Boat) penarik melalui media Laut.

3.2. Blending adalah pencampuran 2 atau lebih jenis batubara yang mempunyai spesifikasi dan kualitas yang berbeda dengan tujuan untuk mendapatkan spesifikasi dan kualitas batubara tertentu.

3.3. Stockpile pelabuhan adalah suatu tempat atau area yang digunakan sebagai tempat penumpukan batubara dimana lokasi di dalam area pelabuhan.

3.4. Sampling adalah proses pengumpulan sejumlah batubara yang akan di analisa dalam laboratorium untuk mengetahui spesifikasi dan kualitas batubara yang di maksud.

3.5. Inspeksi tongkang adalah aktivitas pemeriksaan untuk memastikan kondisi dari tongkang dalam hal kebersihan deck, lambung tongkang, deck tongkang, dinding tonkang. Kondisi semua itu untuk mengetahui apakah kondisi nya layak atau tidak layak untuk dilakukan pemuatan batubara ke dalam tongkang.

3.6. Barging Contrcator adalah pihak yang menyediakan tongkang batubara atau bisa di sebut pemilik tongkang yang akan di gunakan untuk mengangkut Batubara.

3.7. Pengawas lapangan adalah pejabat lapangan PT. Pelabuhan Buana Reja (loading master, assistant Loading Master, Port production supervisor, Port Production foreman) yang mempunyai tugas untuk melaksanakan pengawasan dan control kegiatan pada proses kegiatan pemuatan batubara di dalam tongkang.

(4)

4. TANGGUNG JAWAB

4.1. Operation Manager PT. Pelabuhan Buana Reja.

4.1.1. Menyetujui prosedur ini dan memastikan prosedur ini telah dilaksanakan pada kegiatan pengapalan batubara.

4.2. Deputy Port Manager / Port Manager PT. Pelabuhan Buana Reja.

4.2.1. Mereview prosedur ini sebelum di setujui oleh Operation Manager

4.2.2. Memastikan prosedur ini untuk di implementasikan di area kerja PT. PBR.

4.2.3. Berkoordinasi dengan Marketing Manager PT. TIA dalam setiap kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang.

4.2.4. Memberikan instruksi ke bawahan langsung nya untuk melakukan kegiatan proses pemuatan batubara ke dalam tongkang.

4.2.5. Memastikan semua karyawan PT. PBR dan sub contractor yang terlibat dalam kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang memahami prosedur ini.

4.3. Port Superintendent PT. Pelabuhan Buana Reja.

4.3.1. Mengkoordinasikan secara keseluruhan di lapangan untuk kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang

4.3.2. Berkoordinasi dan melaporkan kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang kepada Port Manager.

4.3.3. Berkoordinasi dengan pihak Marketing Departement demi kelancaran operasional pemuatan batubara ke dalam tongkang.

4.3.4. Melaksanakan job descriptionnya sebagai Port Superintedent sehubungan dengan kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang.

4.4. Loading Supervisor / Loading Master PT. Pelabuhan Buana Reja.

4.4.1. Sebagai fungsi pelaksana koordinasi di lapangan untuk kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang

4.4.2. Melaksanakan tugas sesuai dengan job descriptionnya untuk kegiatan pemuatan ke dalam tongkang.

4.5. Port Production Foreman PT. Pelabuhan Buana Reja.

4.5.1. Sebagai fungsi pelaksana koordinasi di lapangan untuk kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang.

4.5.2. Melaksanakan tugas sesuai dengan job descriptionnya untuk kegiatan pemuatan ke dalam tongkang.

4.6. Port Administration PT. Pelabuhan Buana Reja.

4.6.1. Sebagai fungsi pencatatan dan dokumentasi terhadap aktifitas pemuatan batubara kedalam tongkang yang dilaporkan oleh Port Supervisor / Foreman.

4.6.2. Memberikan laporan (daily/weekly/monthly) kepada Deputy Port Manager / Port Manager atas aktifitas pemuatan batubara kedalam tongkang yang telah dilakukan. 4.7. Quality Control PT. Pelabuhan Buana Reja.

4.7.1. Sebagai fungsi pengawasan dan control terhadap kualitas batubara yang akan di muat ke dalam tongkang.

4.7.2. Berkoordinasi dengan Port Superintendent, Port Production foreman dan Loading Supervisor mengenai qualitas batubara yang akan di muat ke dalam tongkang agar di dapat hasil qualitas yang di targetkan sesuai dengan sepesifikasi dan requirement dari Marketing Departement.

4.7.3. Melaksanakan tugas sesuai dengan job descriptionnya untuk kegiatan pengawasan dan kontorl qualitas batubara.

(5)

5. DIAGRAM ALUR

Prosedur Pemuatan Batu Bara Kedalam Tongkang

Port Administration Port Administration Marine Surveyor Marine Surveyor Loading Master / Port Production Loading Master / Port Production Quality Control Quality Control Port Superintendent /Port Manager Port Superintendent /Port Manager Marketing Marketing Terima informasi rencana pemuatan batu bara Serahkan dokumen draft survey Informasikan rencana pemuatan batu bara

Kordinasikan jenis dan kualitas batu bara yg

akan dimuat Awasi proses sandar tongkang Kordinasikan jadwal rencana pemuatan batubara Informasikan Marine Surveyor untuk Initial Draft

Survey Awasi proses pengeluaran tongkang dari pelabuhan Kordinasikan jadwal kesiapan tongkang dengan Barging Kontraktor Informasikan Marine Surveyor untuk persiapan Final Draft Survey

Lakukan Final Draft Survey Mulai Mulai Perintahkan & awasi proses pemuatan batu bara Lakukan Initial Draft Survey Lakukan Final Draft Survey Perintahkan Loading Master untuk mengawasi penyandaran tongkang

Periksa jenis dan kualitas batubara (kontaminasi, dilusi, temperatur tinggi) yg

akan dimuat

NOK

Informasikan jenis dan kualitas batubara yang

akan dimuat OK Cek

Koordinasikan dengan pengawas Port yang bertugas untuk Lakukan treatment Prosedur Chemical Treatment – Hidrosol Buat Report operasional pemuatan

batu bara kedalam tongkang Terima laporan pelaksanaan pemuatan batubara kedalam tongkang Report Beriikan Report kepada Deputy Port

Manager / Port Manager untuk diketahui dan setujui

Report Berikan laporan ke Port Admin Prosedur Spreading Prosedur Blending Lakukan Final Dokumen

(6)

6. URAIAN PROSEDUR

6.1. Marketing Departement PT. TIA atau user terkait menginformasikan secara tertulis mengenai jadwal rencana kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang kepada PT. PBR dalam hal ini Port Manager dan atau Port Superintendent.

6.2. Koordinasikan dengan QC untuk menentukan jenis batubara yang akan di muat ke kapal berdasarkan jenis dan kualitas batubara.

6.3. PT. PBR juga berkoordinasi dengan pihak Barging Contractor dan atau agent kapal untuk kesiapan dan persiapan tongkang yang akan sandar sesuai dengan jadwal rencana tongkang tersebut.

6.4. Pada saat tanggal penyandaran tongkang ke jetty, maka Pengawas PT. PBR yang bertugas akan memberitahukan kepada Marine surveyor yang di tunjuk 2 jam sebelum tongkang sandar.

6.5. Pada saat penyandaran tongkang, Loading master PT. PBR wajib untuk stand by di Jetty untuk mengawasi proses sandar.

6.6. Setelah tongkang sandar, marine surveyor melakukan kegiatan draft survey tongkang.

6.7. Setelah marine surveyor melakukan draft survey, maka dilakukan proses pembukaan pintu tongkang dan pemasangan ramp door untuk acces masuk ke dalam tongkang.

6.8. Selama proses pemuatan selalu melakukan pengawasan dan control agar proses pemuatan ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana pemuatan yang telah di buat. 6.9. Bila di temukan keraguan dan penyimpangan operational dari proses pemuatan ini, maka

pengawas lapangan (Loading master, Port production foreman atau Port Production Supervisor segera melaporkan ke atasan langsung (Port Manager dan atau Port Superintendent).

6.10. Bila penyimpangan operational pemuatan batubara ke dalam tongkang akan mengakibatkan kerugian bagi pihak PT. PBR, maka port Manager dan atau Port Superintendent segera menghentikan kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang ini sampai di temukan pemecahan masalah dan kegiatan bisa di mulai kembali.

6.11. Jika dilakukan pemuatan blending batubara maka pengawas lapangan yang bertugas harus mengontrol komposisi pemuatan batubara sesuai dengan instruksi dari QC agar di dapatkan spesifikasi dan kualitas batubara yang di inginkan. Dan selalu berkoordinasi dengan QC department selama proses pemuatan blending ini.

6.12. Pada saat pemuatan ke tongkang mendekati selesai, pengawas lapangan harus menghubungi marine surveyor yang di tunjuk maksimal 2 jam sebelum tongkang complete.

6.13. Setelah tongkang complete, marine surveyor melakukan final draft survey yang di temani pengawas lapangan (dalam hal ini Master loading PT. PBR) sebagai saksi. Dan jika pemuatan menggunakan batubara trading maka draft survey juga melibatkan wakil coal seller dari TIA coal trading.

6.14. Setelah dilakukan final draft survey, pihak PT. PBR (dalam hal ini master loading) berkoordinasi dengan pihak agent kapal dan atau barging contractor untuk pelaksanaan teknis proses pengeluaran tongkang dari jetty

6.15. Setelah tongkang keluar jetty dengan aman dan siap berlayar, kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang di nyatakan selesai.

(7)

7. DOKUMEN TERKAIT

7.1. Shipping instruction 7.2. Barging line up 7.3. Barge status report

7.4. Final Draft survey report from Marine surveyor. 7.5. Report Port Admin

8. REFERENSI

8.1. Kep Men 555 tahun 1995

8.2. Port utilization service contract TIA-BIB/BIB/BBC 8.3. BIB/BBC port operational Prosedur

8.4. Undang-Undang no. 21/1992 tentang pelayaran 8.5. Undang-undang no.17 Tahun 2008 tentang pelayaran.

8.6. Peraturan Pemerintah no.69 Tahun 2000 tentang kepelabuhanan 8.7. Manajemen Stockpile

Referensi

Dokumen terkait