BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A. La
Lata
tar Be
r Bela
laka
kang
ng
Hor
Hormon
mon tum
tumbuhan
buhan,
, atau
atau dik
dikenal
enal juga
juga deng
dengan
an ftoh
ftohorm
ormon,
on, adala
adalah
h
sekumulan sen!a"a organik bukan hara #nutrien$, baik !ang terbentuk
sekumulan sen!a"a organik bukan hara #nutrien$, baik !ang terbentuk
se%ara alami mauun dibuat oleh manusia, !ang dalam
se%ara alami mauun dibuat oleh manusia, !ang dalam kadar sangat ke%il
kadar sangat ke%il
#di ba"ah satu milimol er liter, bahkan daat han!a satu mikromol er
#di ba"ah satu milimol er liter, bahkan daat han!a satu mikromol er
li
litter
er$
$
m
men
endo
dorro
ong
ng,
,
m
men
engh
gham
amb
bat
at,
,
a
ata
tau
u
m
men
eng
gub
ubah
ah
e
errttum
umb
buh
uhan
an,,
erkembangan, dan ergerakan #taksis$ tumbuhan.
erkembangan, dan ergerakan #taksis$ tumbuhan.
Hormon merupakan sinyal kimia yang mengkoordinasi bagian-bagian suatu organisme. Hormon merupakan sinyal kimia yang mengkoordinasi bagian-bagian suatu organisme. Karakteristik hormon adalah hanya dibutuhkan dalam konsentrasi yang sangat kecil untuk Karakteristik hormon adalah hanya dibutuhkan dalam konsentrasi yang sangat kecil untuk menginduksi perubahan besar dalam suatu organisme. Secara umum hormon mengontrol menginduksi perubahan besar dalam suatu organisme. Secara umum hormon mengontrol pertumbuhan
pertumbuhan dan dan perkembangan perkembangan tumbuhan tumbuhan dengan dengan cara cara mempengaruhi mempengaruhi pembelahan,pembelahan, pemanjangan
pemanjangan dan dan diferensiasi diferensiasi sel. sel. Beberapa Beberapa hormon hormon juga juga memperantarai memperantarai respon respon fisiologisfisiologis jangka pendek tumbuhan
jangka pendek tumbuhan terhadap stimulus terhadap stimulus lingkungan. Salah satu lingkungan. Salah satu hormon tumbuhan adalahhormon tumbuhan adalah asam absisat (Lakitan, !!"#.
asam absisat (Lakitan, !!"#.
Berlainan dengan hormon tumbuhan lainnya, misalnya auksin, sitokinin dan giberilin, Berlainan dengan hormon tumbuhan lainnya, misalnya auksin, sitokinin dan giberilin, asam absisat berfungsi menghambat pertumbuhan suatu tumbuhan dan mengalami dormansi. asam absisat berfungsi menghambat pertumbuhan suatu tumbuhan dan mengalami dormansi. $sam
$sam absabsisat isat jugjuga a menmenghaghambambat t pempembelabelahan han sel sel kamkambiubium m pempembulbuluh. uh. %un%ungsi gsi terstersebuebutt memungkinkan asam absisat untuk membantu mempersiapkan tumbuhan untuk menghadapi memungkinkan asam absisat untuk membantu mempersiapkan tumbuhan untuk menghadapi musim dingin dengan cara menghentikan pertumbuhan primer dan sekundernya. Selanjutnya musim dingin dengan cara menghentikan pertumbuhan primer dan sekundernya. Selanjutnya da
dalam lam mamakakalalah h inini i akakan an didikakaji ji tententatang ng pepengngertertiaian, n, sisintntesiesis, s, fufungngsi si asaasam m ababsisisat sat sersertata hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (&bell,
hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (&bell, '"#.'"#.
Hormon tumbuhan tidak dihasilkan oleh suatu kelenjar sebagaimana
Hormon tumbuhan tidak dihasilkan oleh suatu kelenjar sebagaimana
ada he"an, melainkan dibentuk oleh sel&sel !ang terletak di titik&titik
ada he"an, melainkan dibentuk oleh sel&sel !ang terletak di titik&titik
tertentu ada tumbuhan, terutama titik tumbuh di bagian u%uk tunas
tertentu ada tumbuhan, terutama titik tumbuh di bagian u%uk tunas
mauun ujung akar. 'elanjutn!a, hormon akan bekerja ada jaringan di
mauun ujung akar. 'elanjutn!a, hormon akan bekerja ada jaringan di
sekitarn!a atau, lebih umum, ditranslokasi ke bagian tumbuhan !ang lain
sekitarn!a atau, lebih umum, ditranslokasi ke bagian tumbuhan !ang lain
unt
untuk
uk akt
akti(
i( bek
bekerj
erja
a di
di san
sana.
a. P
Per
erger
gerak
akan
an hor
hormo
mon
n da
daat
at ter
terjad
jadi
i me
melal
lalui
ui
embuluh tais, embuluh ka!u, mauun ruang&ruang antarsel #Abidin,
embuluh tais, embuluh ka!u, mauun ruang&ruang antarsel #Abidin,
)**+$.
)**+$.
BerBerdasdasarkarkan an latalatar r belbelakaakang ng diadiatas tas penpenuliulis s berbermakmaksud sud memmembahbahas as matmateri eri ini ini leblebihih dalam agar mengetahui secara detail mengenai sintesis hormon $sam $bsisat, transport, dalam agar mengetahui secara detail mengenai sintesis hormon $sam $bsisat, transport,
fungsi, hingga mekanisme dan aksi dari hormon giberelin. )aka makalah ini mengambil judul *Hormon Asam Absisat”
1.2 Tujuan
+ujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut. . '.' )enjelaskan sintesis hormon $sam $bsisat
. '." )enjelaskan transport hormon $sam $bsisat
. '. )enjelaskan fungsi utama hormon $sam $bsisat
2.4 Fungsi Utama Asam Absisat bagi Tumbuhan
'eerti !ang telah dijelaskan diatas, hormon Asam Absisat
ber(ungsi dalam menghambat ertumbuhan, hal ini dilakukan untuk
membantu tumbuhan untuk bertahan dalam kondisi !ang sulit, sehingga
hormon absisat han!a diroduksi jika tumbuhan mengalami kondisi&
kondisi ra"an, seerti kekurangan air, ada musim dingin, musim kering,
dan musim gugur sehingga terjadi roses&roses untuk menghambat
ertumbuhan. 'e%ara eseluruhan, Asam Absisat ber(ungsi dalam
-a. $B$ menginduksi penutupan stomata
Kandungan $B$ dalam daun monokotil dan dikotil meningkat beberapa kali lipat jika daun mengalami keadaan raan air, baik jika daun dipisahkan dari akarnya taupun tidak. /iketahui pula baha akar yang mengalami raan air juga membentuk $B$ lebih banyak dan baha $B$ ini diangkut melalui 0ilem menuju daun dan menutup stomata. $B$ yang dipasok oleh akar sebagian besar berasal dari ujung akar dangkal yang mengalami raan air dan $B$ berlaku sebagai isyarat bagi daun jika air tanah mulai habis. Stomata menutup sebagai respon terhadap $B$ yang berasal dari akar atau daun, sehingga terlindung dari kekeringan. (Salisbury dan 1oss, !!#.
b. $B$ melindungi terhadap keadaan raan garam dan raan dingin
+ingkat $B$ naik bukan hanya ketika tumbuhan mengalami tekanan akibat pasokan air yang tidak mencukupi, tapi juga akibat tanah bergaram, suhu dingin, suhu beku dan suhu tinggi. 1aan garam menyebabkan terbentuknya beberapa protein baru, khususnya protein berbobot molekul rendah yaitu osmotin (Salisbury dan 1oss, !!#.
c. $B$ menghambat pertumbuhan embrio pada permulaan dormansi biji
+ahapan dalam kehidupan tumbuhan yang menguntungkan jika pertumbuhan dihentikan adalah pada saat permulaan dormansi biji dan $B$ bertindak sebagai penghambat pertumbuhan. Biji akan berkecambah lagi jika $B$ dihambat dengan cara membuatnya tidak
aktif, membuangnya atau dengan peningkatan akti2itas giberilin (&bell, '"#. $B$ eksogen merupakan penghambat kuat bagi perkecambahan biji. Ketika dormansi berakhir, oleh suatu keadaan lingkungan misalnya cahaya dan suhu rendah, $B$ akan menurun dan biji dapat berkecambah.
d. $B$ mempengaruhi pengguguran daun
Semula $B$ disebut sebagai penyebab penguguran daun. 3amun, sejak terbukti baha $B$ menstimulasi penguguran organ hanya pada beberapa spesies tumbuhan saja dan baha hormon utama yang menyebabkan penguguran adalah etilen. /i sisi lain, $B$ jelas terlibat dalam pelayuan daun, dan melalui hal ini secara tidak langsung meningkatkan pembentukan dan stimulasi etilen (+ai4 and 5eiger, ''#
'. )ekanisme dan $ksi Hormon $sam $bsisat
$B$ berperan utama dalam mengatur permulaan dan pemeliharaan dormansi pucuk dan biji serta respon tumbuhan terhadap stres. Selain itu $B$ juga mempengaruhi berbagai aspek lain pada perkembangan tumbuhan, dengan berinteraksi (biasanya secara berlaanan# dengan auksin, sitokinin, giberilin dan etilen (+ai4 and 5eiger, ''#. Salah satu aspek tersebut adalah pada perkembangan biji (embriogenesis#.
6erkembangan embrio dapat dibagi dalam tiga fase utama yaitu7
(# %ase pertama, yang ditandai dengan pembelahan sel dan jaringan, 4igot mengalami embriogenesis dan proliferasi jaringan endosperm.
('# %ase kedua, pembelahan sel berhenti dan terjadi penimbunan senyaa (cadangan makanan#.
("# %ase ketiga, embrio menjadi toleran terhadap pengeringan dan biji menjadi kering (kehilangan !8 air#. Sebagai konsekuensi dari pengeringan, metabolisme berhenti dan biji memasuki masa istirahat. Berbeda dengan biji yang mengalami dormansi, biji yang istirahat akan berkecambah jika terkena air.
/ua fase terakhir menghasilkan biji yang aktif dengan sumber yang memadai untuk mendukung perkecambahan dan tahan hingga berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun sebelum memulai lagi perkecambahan. Secara khas, kandungan $B$ pada biji sangat rendah di aal embriogenesis, dan kemudian berangsur-angsur menurun hingga biji menjadi matang (+ai4 and 5eiger, ''#.
9ambar . )ekanisme penutupan sel penjaga Stomata (Sumber 7 Hopskin, '!#
Sebuah skema sederhana yang menggambarkan koordinasi pompa ion oleh $B$ dan &a':selama penutupan sel penjaga stomata.
$B$ dirasakan oleh reseptor ($B$ 1# yang mentransmisikan sinyal $B$ untuk masuk-meluruskan saluran kalsium melalui membran protein kinase yang terkait. kinase yang berlaanan dengan protein fosfatase (66#. $B$ juga merangsang pelepasan &a': dari bagian
dalam seperti retikulum endoplasma (;1#, mungkin dimediasi oleh fosfolipid sinyal dan < atau protein 9. 6enambahan konsentrasi &a': sitosol menghambat saluran K : dan membuka
kedua K:out dan saluran anion ($-#. Hasilnya adalah jaringan bersih dari ion dari sel penjaga,
Kesimpulan7
'. %ungsi =tama hormon $sam $bsisat antara lain $B$ menginduksi penutupan stomata, $B$ melindungi terhadap keadaan raan garam dan raan dingin, $B$ menghambat pertumbuhan embrio pada permulaan dormansi biji, $B$ mempengaruhi pengguguran
daun
'. )ekanisme Hormon $sam absisat pada penutupan sel penjaga Stomata yaitu $B$ dirasakan oleh reseptor ($B$ 1# yang mentransmisikan sinyal $B$ untuk masuk-meluruskan saluran kalsium melalui membran protein kinase yang terkait.. $B$ juga merangsang pelepasan &a': dari bagian dalam seperti retikulum endoplasma (;1.
6enambahan konsentrasi &a': sitosol menghambat saluran K : dan membuka kedua K:out
dan saluran anion ($-#. Hasilnya adalah jaringan bersih dari ion dari sel penjaga, diikuti dengan hilangnya air dan turgor, dan penutupan pori stomata.
/aftar 1ujukan
$bidin. !!. Dasar–dasar Pengetahuan tentang zat pengatur tumbuh. Bandung7 6enerbit $ngkasa.
&bell, 3eil. $. '". Biologi. ;disi Kelima >ilid '. >akarta7 ;rlangga.
Hopkins, ?.9. '!. Introduction to Plant Physiology. 3e @ork7 >ohn ?ileyASons, nc. Lakitan, B., !!", Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan, 1aja 9rafindo persada, >akarta. Salisbury, %rank. B dan &leon, ?. 1oss. !!. Fisiologi Tumbuhan. >ilid ". Bandung7 +B. +ai4, Lincoln and ;duardo 5eiger. ''. Plant Physiology. +hird ;dition. Sunderland7