• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADMINISTRASI PERWABKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADMINISTRASI PERWABKU"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 10 TAHUN 2008 NOMOR 10 TAHUN 2008

TENTANG TENTANG

ADMINISTRASI PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA ADMINISTRASI PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHM

DENGAN RAHMAT TUHAN YAT TUHAN YANGMAHA ESAANGMAHA ESA

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: Menimbang:

bahwa dalam rangka menyelenggarakan administrasi pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel dan bahwa dalam rangka menyelenggarakan administrasi pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel dan transparan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan peranan Kepolisian Negara Republik transparan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan peranan Kepolisian Negara Republik Indonesia, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Administrasi Indonesia, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Administrasi Pertanggungjawaban Keuangan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Pertanggungjawaban Keuangan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Mengingat: Mengingat: 1.

1. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 2 2 TTahun ahun 2002 2002 tentang tentang Kepolisian Kepolisian Negara Negara Republik Republik Indonesia Indonesia (Lembaran (Lembaran NegaraNegara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2.

2. Keputusan Keputusan Presiden Presiden Nomor Nomor 42 42 TTahun ahun 2002 2002 tentang tentang Pedoman Pedoman Pelaksanaan Pelaksanaan Anggaran Anggaran dan dan PendapatanPendapatan Belanja Negara sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun Belanja Negara sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004;

2004; 3.

3. Keputusan Keputusan Presiden Presiden Nomor Nomor 70 70 TTahun ahun 2002 2002 tentang tentang Organisasi dan Organisasi dan TTata ata Kerja Kerja Kepolisian Kepolisian NegaraNegara Republik Indonesia; Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: MEMUTUSKAN: Menetapkan: Menetapkan:

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG ADMINISTRASIINDONESIA TENTANG ADMINISTRASI

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I BAB I KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1.

1. Kepolisian Kepolisian Negara Negara Republik Republik Indonesia Indonesia yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat disingkat Polri Polri adalah adalah alat alat negara negara yang yang berperanberperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan

dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan

(2)

dalam negeri. dalam negeri. 2.

2. Pengguna Pengguna Anggaran Anggaran di di lingkungan lingkungan Polri Polri yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat disingkat PA PA adalah adalah Kepala Kepala Kepolisian Kepolisian NegaraNegara Republik Indonesia (Kapolri).

Republik Indonesia (Kapolri). 3.

3. Kuasa Kuasa Pengguna Pengguna Anggaran Anggaran di di lingkungan lingkungan Polri Polri yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat disingkat KPA KPA adalah adalah Kepala Kepala SatuanSatuan Kerja (Kasatker) selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang satuan kerja yang dipimpinnya. Kerja (Kasatker) selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang satuan kerja yang dipimpinnya. 4.

4. Pejabat Pejabat Pembuat Pembuat Komitmen Komitmen yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat disingkat PPK PPK adalah adalah Pejabat Pejabat yang yang diangkat diangkat oleh oleh PPA/KPAA/KPA sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 5.

5. Daftar Daftar Isian Isian Pelaksanaan Pelaksanaan Anggaran Anggaran yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat disingkat DIPA DIPA adalah adalah dokumen dokumen pelaksanaanpelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Kapolri serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama anggaran yang dibuat oleh Kapolri serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan

pengeluaran negara dan pencairan dana atas beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) serta pengeluaran negara dan pencairan dana atas beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah.

dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah. 6.

6. Surat Surat Perintah Perintah Membayar Membayar yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat disingkat SPM SPM adalah adalah dokumen dokumen yang yang diterbitkan diterbitkan oleh oleh PA/KPPA/KPAA untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.

untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan. 7.

7. Pejabat Pejabat Penerbit Penerbit SPM SPM adalah adalah PPA/KPA A/KPA atau atau Pejabat Pejabat yang yang ditunjuk oleh ditunjuk oleh PA/KPPA/KPA A yang yang diberi diberi kewenangankewenangan untuk menguji tagihan kepada negara, membebankan pengeluaran sesuai mata anggaran yang

untuk menguji tagihan kepada negara, membebankan pengeluaran sesuai mata anggaran yang bersangkutan dan menandatangani SPM.

bersangkutan dan menandatangani SPM. 8.

8. Bendahara Bendahara Satuan Satuan Kerja Kerja yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat disingkat Bensatker Bensatker adalah adalah Unsur Unsur Pelayanan Pelayanan dan dan PelaksanaPelaksana Staf pada Satuan Kerja (Satker) yang melaksanakan tugas menerima, menyimpan, membayarkan, Staf pada Satuan Kerja (Satker) yang melaksanakan tugas menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja Negara dalam rangka menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja Negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada Satker di lingkungan Polri.

pelaksanaan APBN pada Satker di lingkungan Polri. 9.

9. Administrasi Administrasi Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban Keuangan Keuangan yang yang selanjutnya selanjutnya disebut disebut Perwabku Perwabku adalah adalah dokumendokumen laporan keuangan yang dilengkapi dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran uang yang sah laporan keuangan yang dilengkapi dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran uang yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 10.

10. Belanja Belanja Pegawai Pegawai adalah adalah dana dana yang yang disediakan/dialokasdisediakan/dialokasikan ikan dalam dalam DIPA DIPA untuk untuk pembayaran pembayaran gaji, gaji, sertaserta tunjangan, dan lain-lain belanja pegawai.

tunjangan, dan lain-lain belanja pegawai. 11.

11. Belanja Belanja Barang Barang adalah adalah dana dana yang disediakan/dialokasikan yang disediakan/dialokasikan dalam dalam DIPA DIPA untuk pengadaan untuk pengadaan barang barang dandan  jasa, pem

 jasa, pemeliharaeliharaan, dan an, dan perjalaperjalanan.nan. 12.

12. Belanja Belanja Modal Modal adalah adalah dana dana yang yang disediakan/dialokasidisediakan/dialokasikan kan dalam dalam DIPA DIPA dalam dalam rangka rangka pembentukan pembentukan modal.modal. Dalam belanja ini termasuk untuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jaringan, maupun Dalam belanja ini termasuk untuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jaringan, maupun dalam bentuk pisik lainnya.

dalam bentuk pisik lainnya. 13.

13. Belanja Belanja Lain-lain Lain-lain adalah adalah dana dana yang yang disediakan/dialokasikdisediakan/dialokasikan an dalam dalam DIPA DIPA yang yang digunakan digunakan untukuntuk

pengeluaran/belanja pemerintah yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam jenis belanja sebagaimana pengeluaran/belanja pemerintah yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam jenis belanja sebagaimana dimaksud pada angka 10 sampai dengan angka 12.

dimaksud pada angka 10 sampai dengan angka 12. 14.

14. Surat Surat Keputusan Keputusan Otorisasi Kapolri Otorisasi Kapolri yang yang selanjutnya disingkat selanjutnya disingkat SKOK SKOK adalah adalah surat surat keputusan keputusan tentangtentang pendelegasian wewenang kepada pejabat yang ditunjuk dan dapat mengambil tindakan yang

pendelegasian wewenang kepada pejabat yang ditunjuk dan dapat mengambil tindakan yang mengakibatkan pengeluaran, penerimaan bagi negara.

mengakibatkan pengeluaran, penerimaan bagi negara. 15.

15. Surat Surat Permintaan Permintaan Pembayaran Pembayaran yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat disingkat SPP SPP adalah adalah suatu suatu dokumen dokumen yangyang

dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada kepada PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat penerbit SPM berkenaan.

pejabat penerbit SPM berkenaan. 16.

16. Kantor Kantor Pelayanan Pelayanan Perbendaharaan Perbendaharaan Negara Negara yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat KPPN disingkat KPPN adalah adalah instansi instansi vertikalvertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan yang berada di bawah dan bertanggung Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan yang berada di bawah dan bertanggung  jawab la

 jawab langsung ngsung kepada kepada Kepala Kepala Kantor WKantor Wilayah Diilayah Direktorat rektorat Jenderal Jenderal PerbenPerbendaharaadaharaan.n. 17.

(3)

tentang terhitung mulai bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/dikeluarkan oleh PA/KPA berdasarkan tentang terhitung mulai bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/dikeluarkan oleh PA/KPA berdasarkan surat keputusan yang diterbitkan oleh kementerian negara/lembaga atau Satker dan disahkan oleh KPPN surat keputusan yang diterbitkan oleh kementerian negara/lembaga atau Satker dan disahkan oleh KPPN setempat.

setempat. 18.

18. Pejabat Pejabat Pengadaan Pengadaan adalah adalah 1 1 (satu) orang (satu) orang yang diangkat yang diangkat oleh oleh PA/KPPA/KPA, A, untuk melaksanakan untuk melaksanakan pengadaanpengadaan barang/jasa dengan nilai sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

barang/jasa dengan nilai sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). 19.

19. Panitia Panitia Pengadaan Pengadaan adalah adalah tim tim yang yang diangkat oleh diangkat oleh PA/KPPA/KPA, A, untuk untuk melaksanakan pemilihan melaksanakan pemilihan penyediapenyedia barang/jasa.

barang/jasa. 20.

20. Kontrak Kontrak adalah adalah perikatan perikatan antara antara PPK PPK dengan dengan penyedia penyedia barang/jasa barang/jasa dalam dalam pelaksanaan pelaksanaan pengadaanpengadaan barang/jasa.

barang/jasa. 21.

21. Surat Surat Jaminan Jaminan adalah adalah jaminan jaminan tertulis yang tertulis yang dikeluarkan oleh dikeluarkan oleh bank bank umum/lembaga keuangan umum/lembaga keuangan lainnya lainnya yangyang diberikan oleh penyedia barang/jasa kepada PPK untuk menjamin terpenuhinya persyaratan/kewajiban diberikan oleh penyedia barang/jasa kepada PPK untuk menjamin terpenuhinya persyaratan/kewajiban penyedia barang/jasa.

penyedia barang/jasa. 22.

22. Pakta Pakta Integritas Integritas adalah adalah surat surat pernyataan pernyataan yang yang ditandatangani ditandatangani oleh oleh PPK/panitia PPK/panitia pengadaan/pejabatpengadaan/pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan penyedia barang/jasa yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak pengadaan/unit layanan pengadaan penyedia barang/jasa yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 23.

23. Pengadaan Pengadaan Barang/Jasa Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah adalah adalah kegiatan kegiatan pengadaan pengadaan barang/jasa barang/jasa yang yang dibiayai dibiayai dengandengan APBN/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik yang dilaksanakan secara swakelola APBN/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa.

maupun oleh penyedia barang/jasa. 24.

24. Swakelola Swakelola adalah adalah pekerjaan pekerjaan yang yang direncanakan, dikerjakan, direncanakan, dikerjakan, dan dan diawasi diawasi sendiri sendiri oleh oleh pelaksanapelaksana swakelola dengan menggunakan tenaga sendiri dan/atau tenaga dari luar baik tenaga ahli maupun swakelola dengan menggunakan tenaga sendiri dan/atau tenaga dari luar baik tenaga ahli maupun tenaga upah borongan. Tenaga ahli dari luar tidak boleh melebihi 50% (lima puluh persen) dari tenaga tenaga upah borongan. Tenaga ahli dari luar tidak boleh melebihi 50% (lima puluh persen) dari tenaga sendiri.

sendiri.

Pasal 2 Pasal 2 Peraturan ini bertujuan:

Peraturan ini bertujuan: a.

a. sebagai sebagai pedoman pedoman dalam dalam penyelenggaraan penyelenggaraan Perwabku;Perwabku; b.

b. untuk untuk tercapainya tercapainya keseragaman keseragaman dan dan kesamaan kesamaan pemahaman pemahaman dalam dalam penyelenggaraan penyelenggaraan Perwabku Perwabku didi lingkungan Polri.

lingkungan Polri.

Pasal 3 Pasal 3 Prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan Perwabku, meliputi: Prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan Perwabku, meliputi: a.

a. akuntabilitas, akuntabilitas, yaitu yaitu senantiasa senantiasa dapat dapat dipertanggungjawabkan;dipertanggungjawabkan; b.

b. transparan, transparan, yaitu yaitu keterbukaan keterbukaan dalam dalam pembuatan pembuatan Perwabku;Perwabku; c.

c. proporsional, proporsional, yaitu yaitu sesuai sesuai dengan dengan peruntukannya;peruntukannya; d.

d. profesional, profesional, yaitu yaitu sesuai sesuai dengan dengan keahlian.keahlian.

Pasal 4 Pasal 4 Ruang lingkup Peraturan Kapolri ini meliputi:

Ruang lingkup Peraturan Kapolri ini meliputi: a.

a. pengelolaan pengelolaan keuangan keuangan negara negara di di lingkungan lingkungan Polri;Polri; b.

(4)

c.

c. administrasi administrasi pelaporan pelaporan dan dan pencocokan.pencocokan.

BAB II BAB II

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DI LINGKUNGAN POLRI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DI LINGKUNGAN POLRI

Bagian Kesatu Bagian Kesatu Pejabat Pejabat Pasal 5 Pasal 5 Pejabat pengelola keuangan negara di lingkungan Polri, terdiri dari: Pejabat pengelola keuangan negara di lingkungan Polri, terdiri dari:

a. PA; a. PA; b. KPA; b. KPA; c. PPK; c. PPK; d.

d. Pejabat Pejabat Penerbit Penerbit SPM;SPM;

e. Bensatker;

e. Bensatker;

f.

f. Kepala Kepala Bidang Bidang Keuangan Keuangan (Kabidku).(Kabidku).

Pasal 6 Pasal 6 (1)

(1) PPA A sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal Pasal 5 5 huruf huruf a, a, mendelegasikan mendelegasikan kewenangan kewenangan kepada kepada KPA.KPA. (2)

(2) KPA KPA pada pada setiap setiap awal awal tahun tahun anggaran anggaran menunjuk:menunjuk: a.

a. PPK, PPK, untuk untuk melakukan melakukan tindakan tindakan yang yang mengakibatkan mengakibatkan pengeluaran pengeluaran anggaran anggaran belanja/penanggungbelanja/penanggung  jawab ke

 jawab kegiatagiatan/pembun/pembuat komitmeat komitmen;n; b.

b. Pejabat Pejabat Penerbit Penerbit SPM, SPM, untuk untuk menguji menguji tagihan tagihan kepada kepada negara negara dan dan menandatangani menandatangani SPM;SPM; c.

c. Bensatker, Bensatker, untuk untuk melaksanakan melaksanakan tugas tugas kebendaharaan kebendaharaan dalam dalam pelaksanaan pelaksanaan anggaran anggaran belanja.belanja.

Pasal 7 Pasal 7 (1)

(1) Pejabat Pejabat sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam Pasal Pasal 6 6 ayat ayat (2), (2), tidak tidak boleh boleh saling saling merangkap merangkap jabatan.jabatan. (2)

(2) Dalam Dalam hal hal pejabat pejabat pada pada Satker Satker tidak tidak memungkinkan memungkinkan pemisahan pemisahan fungsi fungsi sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalamdalam Pasal 6 ayat (2) huruf a dan huruf b, maka KPA dapat merangkap salah satu jabatan sebagai PPK atau Pasal 6 ayat (2) huruf a dan huruf b, maka KPA dapat merangkap salah satu jabatan sebagai PPK atau Pejabat Penerbit SPM.

Pejabat Penerbit SPM. (3)

(3) KPA KPA tidak tidak boleh boleh merangkap merangkap sebagai sebagai Bensatker.Bensatker.

Bagian Kedua Bagian Kedua Tugas Tugas Pasal 8 Pasal 8

(5)

KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, bertugas: KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, bertugas: a.

a. menyusun menyusun dokumen dokumen pelaksanaan pelaksanaan anggaran;anggaran; b.

b. melakukan melakukan tindakan tindakan yang yang mengakibatkan mengakibatkan pengeluaran pengeluaran atas atas beban beban anggaran anggaran belanja;belanja; c.

c. melakukan melakukan pengujian pengujian atas atas tagihan tagihan dan dan memerintahkan memerintahkan pembayaran;pembayaran; d.

d. melaksanakan melaksanakan pemungutan pemungutan penerimaan penerimaan negara negara bukan bukan pajak pajak (PNBP);(PNBP); e.

e. mengelola mengelola utang utang dan dan piutang;piutang; f.

f. menggunakan menggunakan barang barang milik milik negara;negara; g.

g. mengawasi mengawasi pelaksanaan pelaksanaan anggaran;anggaran; h.

h. menyusun menyusun dan dan menyampaikan menyampaikan laporan laporan keuangan keuangan Satker Satker yang yang dipimpinnya.dipimpinnya.

Pasal 9 Pasal 9 PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, bertugas: PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, bertugas: a.

a. menyusun menyusun perencanaan perencanaan pengadaan pengadaan barang/jasa;barang/jasa; b.

b. menetapkan menetapkan paket-paket paket-paket pekerjaan pekerjaan disertai disertai ketentuan ketentuan mengenai mengenai peningkatan peningkatan penggunaan penggunaan produksiproduksi dalam negeri dan peningkatan pemberian kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta dalam negeri dan peningkatan pemberian kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta kelompok masyarakat;

kelompok masyarakat; c.

c. menetapkan menetapkan dan dan mengesahkan mengesahkan Harga Harga Perkiraan Perkiraan Sendiri Sendiri (HPS), (HPS), jadual, jadual, tata tata cara cara dan dan lokasi lokasi pengadaanpengadaan yang disusun oleh panitia pengadaan/pejabat/unit layanan pengadaan;

yang disusun oleh panitia pengadaan/pejabat/unit layanan pengadaan; d.

d. menetapkan menetapkan dan dan mengesahkan mengesahkan hasil hasil pengadaan pengadaan panitia/pejabat panitia/pejabat pengadaan/unit pengadaan/unit layanan layanan pengadaanpengadaan sesuai kewenangannya;

sesuai kewenangannya; e.

e. menetapkan menetapkan besaran besaran uang uang muka muka yang yang menjadi menjadi hak hak penyedia penyedia barang/jasa barang/jasa sesuai sesuai ketentuan ketentuan yang yang berlaku;berlaku; f.

f. menyiapkan menyiapkan dan dan melaksanakan melaksanakan perjanjian/kontrak perjanjian/kontrak dengan dengan pihak pihak penyedia penyedia barang/ barang/ jasa;jasa; g.

g. melaporkan melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pelaksanaan/penyelesaian pengadaan pengadaan barang/jasa barang/jasa kepada kepada pimpinan pimpinan instansinya;instansinya; h.

h. mengendalikan mengendalikan pelaksanaan pelaksanaan perjanjian/kontrak;perjanjian/kontrak; i.

i. menyerahkan menyerahkan aset aset hasil hasil pengadaan pengadaan barang/jasa barang/jasa dan dan aset aset lainnya lainnya kepada kepada KPA, KPA, selanjutnya selanjutnya dilaporkandilaporkan kepada Kapolri secara berjenjang disertai Berita Acara Penyerahan;

kepada Kapolri secara berjenjang disertai Berita Acara Penyerahan;  j.

 j. menandmenandatangatangani Paktani Pakta Intega Integritas sebritas sebelum peelum pelaksana laksana pengadpengadaan baaan barang/jarang/jasa.sa.

Pasal 10 Pasal 10

Pejabat Penerbit SPM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d, bertugas: Pejabat Penerbit SPM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d, bertugas: a.

a. memeriksa memeriksa secara secara teliti teliti dokumen dokumen pendukung pendukung SPP SPP sesuai sesuai dengan dengan ketentuan ketentuan yang yang berlaku;berlaku; b.

b. memeriksa memeriksa ketersediaan ketersediaan pagu pagu anggaran anggaran dalam dalam DIPA DIPA untuk untuk memperoleh memperoleh kepastian kepastian mengenai mengenai tagihantagihan tidak melampaui batas pagu anggaran;

tidak melampaui batas pagu anggaran; c.

c. memeriksa memeriksa kesesuaian kesesuaian rencana rencana kerja kerja dan/atau dan/atau kelayakan kelayakan hasil hasil kerja kerja yang yang dicapai dicapai dengan dengan indikatorindikator keluaran;

keluaran; d.

d. memeriksa memeriksa kebenaran kebenaran atas atas hak hak tagih tagih yang yang menyangkut:menyangkut: 1.

1. pihak pihak yang yang ditunjuk ditunjuk untuk untuk menerima menerima pembayaran pembayaran (nama (nama orang/perusahaan, orang/perusahaan, alamat, alamat, nomornomor rekening, dan nama bank);

(6)

2.

2. nilai nilai tagihan tagihan yang yang harus harus dibayar dibayar (kesesuaian (kesesuaian dan/atau dan/atau kelayakannya kelayakannya dengan dengan prestasi prestasi kerja kerja yangyang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak);

dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak); 3.

3. jadwal jadwal waktu waktu pembayaran;pembayaran; e.

e. memeriksa memeriksa pencapaian pencapaian tujuan tujuan dan/atau dan/atau sasaran sasaran kegiatan kegiatan sesuai sesuai dengan dengan indikator indikator keluaran keluaran yangyang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam kontrak. tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam kontrak.

Pasal 11 Pasal 11

Bensatker sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e, bertugas: Bensatker sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e, bertugas: a.

a. merumuskan merumuskan pelaksanaan pelaksanaan keuangan keuangan di di lingkungan lingkungan Satker;Satker; b.

b. menyiapkan menyiapkan data data dalam dalam rangka rangka penyusunan penyusunan rancangan rancangan rencana rencana kerja kerja yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan pembinaanpembinaan keuangan di lingkungan Satker;

keuangan di lingkungan Satker; c.

c. menyiapkan menyiapkan data data dalam dalam rangka rangka penyusunan penyusunan Rencana Rencana Kerja Kerja dan dan Anggaran Anggaran (RKA) (RKA) Satker;Satker; d.

d. membimbing membimbing penyelenggaraan penyelenggaraan fungsi fungsi keuangan keuangan di di lingkungan lingkungan Satker;Satker; e.

e. menyiapkan menyiapkan surat surat permintaan permintaan pembayaran pembayaran beserta beserta kelengkapannya;kelengkapannya; f.

f. pengajuan pengajuan tagihan tagihan kepada kepada KPPN;KPPN; g.

g. mengambil mengambil Surat Surat Perintah Perintah Pencairan Pencairan Dana Dana (SP2D) (SP2D) ke ke KPPN;KPPN; h.

h. menerima, menerima, menyimpan, menyimpan, dan dan membayar membayar dana dana Satker Satker yang yang dikelola dikelola sesuai sesuai ketentuan ketentuan yang yang berlaku;berlaku; i.

i. menyelenggarakan menyelenggarakan proses proses akuntansi akuntansi dan dan verifikasi verifikasi data data keuangan;keuangan;  j.

 j. penyelepenyelenggaraanggaraan pengn pengolahanolahan, postin, posting atau g atau cetak dcetak data peata pelaksanaalaksanaan back un back up serta p serta penyimppenyimpanannyaanannya;; k.

k. pencatatan pencatatan administrasi administrasi keuangan, keuangan, khususnya khususnya terhadap terhadap anggaran anggaran dan dan dana dana yang yang belum belum masuk masuk dalamdalam program komputerisasi;

program komputerisasi; l.

l. menyusun menyusun laporan/akuntabilitas laporan/akuntabilitas keuangan keuangan di di lingkungan lingkungan Satker;Satker; m.

m. menganalisa menganalisa catatan catatan keuangan, keuangan, baik baik berupa berupa laporan laporan keuangan keuangan cetak cetak maupun maupun arsip arsip data data komputer.komputer.

Pasal 12 Pasal 12 (1)

(1) Kabidku Kabidku sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal Pasal 5 5 huruf huruf f, f, bertugas bertugas sebagai sebagai pembina pembina fungsi fungsi keuangan keuangan dandan Bendahara Pengeluaran untuk anggaran yang bersifat khusus.

Bendahara Pengeluaran untuk anggaran yang bersifat khusus. (2)

(2) Anggaran Anggaran yang yang bersifat bersifat khusus khusus sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud pada pada ayat ayat (1), (1), merupakan merupakan anggaran anggaran bersyaratbersyarat yang pencairannya berdasarkan Perintah Pelaksanaan Program (P3).

yang pencairannya berdasarkan Perintah Pelaksanaan Program (P3).

BAB III BAB III KELENGKAPAN DOKUMEN PE

KELENGKAPAN DOKUMEN PERTRTANGGUNGJAWANGGUNGJAWABAN KEUANABAN KEUANGANGAN

Bagian Kesatu Bagian Kesatu Dokumen Pertanggungjawaban Dokumen Pertanggungjawaban Pasal 13 Pasal 13

(7)

Kelengkapan Perwabku di lingkungan Polri, meliputi dokumen: Kelengkapan Perwabku di lingkungan Polri, meliputi dokumen: a.

a. Belanja Belanja Pegawai;Pegawai; b.

b. Belanja Belanja Barang;Barang; c.

c. Belanja Belanja Modal;Modal; d.

d. Belanja Belanja Lain-lain.Lain-lain.

Bagian Kedua Bagian Kedua Belanja Pegawai Belanja Pegawai Pasal 14 Pasal 14

Belanja Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, terdiri dari: Belanja Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, terdiri dari: a.

a. gaji, gaji, meliputi:meliputi: 1.

1. Gaji Gaji Induk;Induk; 2.

2. Gaji Gaji Susulan;Susulan; 3.

3. Kekurangan Kekurangan gaji gaji (rapel (rapel gaji);gaji); 4.

4. Gaji Gaji terusan terusan bagi bagi warakawuri warakawuri atau atau duda;duda; 5.

5. uang uang duka duka wafat;wafat; 6.

6. uang uang duka duka tewas/gugur;tewas/gugur; 7.

7. uang uang muka/persekot muka/persekot gaji.gaji. b.

b. non non gaji, gaji, meliputi meliputi uang:uang: 1.

1. lembur lembur dan dan makan makan lembur;lembur; 2.

2. makan makan PNS PNS Polri;Polri;

3. honor;

3. honor;

4.

4. tunjangan tunjangan resiko resiko Penjinak Penjinak Bahan Bahan Peledak Peledak (Jihandak), (Jihandak), Gegana, Gegana, dan dan Perlawanan Perlawanan Anti Anti TTeroreror (Wanteror);

(Wanteror); 5.

5. tunjangan tunjangan kompensasi kompensasi sandi.sandi.

Pasal 15 Pasal 15

Gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a merupakan penghasilan teratur yang diterima oleh pegawai Gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a merupakan penghasilan teratur yang diterima oleh pegawai negeri pada Polri setiap bulannya yang harus dipertanggungjawabkan dengan kelengkapan dokumen.

negeri pada Polri setiap bulannya yang harus dipertanggungjawabkan dengan kelengkapan dokumen.

Pasal 16 Pasal 16

Gaji Induk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a angka 1, dilengkapi dengan dokumen sebagai Gaji Induk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a angka 1, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

berikut: a.

a. daftar daftar gaji gaji yang yang telah telah ditandatangani ditandatangani oleh oleh petugas petugas Urusan Urusan Gaji Gaji selaku selaku pembuat pembuat daftar daftar gaji, gaji, Bensatker, Bensatker, dandan Kasatker, disertai Daftar Rekapitulasi Gaji;

(8)

b.

b. salinan salinan Surat Surat Keputusan Keputusan Pengangkatan Pengangkatan Pertama Pertama sebagai sebagai anggota anggota Polri, Polri, Pegawai Pegawai Negeri Negeri Sipil/calonSipil/calon pegawai dan Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Tugas dalam hal terdapat penambahan anggota pegawai dan Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Tugas dalam hal terdapat penambahan anggota Polri, Pegawai Negeri Sipil/calon pegawai;

Polri, Pegawai Negeri Sipil/calon pegawai; c.

c. KP4/Model KP4/Model DA DA 01.04/KU-1, 01.04/KU-1, dalam dalam hal hal terdapat terdapat anggota anggota Polri, Polri, Pegawai Pegawai Negeri Negeri Sipil/calon Sipil/calon pegawai pegawai yangyang mengalami perubahan susunan keluarga disertai dokumen pendukungnya, berupa:

mengalami perubahan susunan keluarga disertai dokumen pendukungnya, berupa: 1.

1. salinan/fotokopi salinan/fotokopi surat surat nikah nikah yang yang sudah sudah dilegalisir dilegalisir untuk untuk perubahan perubahan karena karena menikah;menikah; 2.

2. salinan/fotokopi salinan/fotokopi akta akta kelahiran kelahiran yang yang telah telah dilegalisir dilegalisir untuk untuk perubahan perubahan karena karena penambahan penambahan anak;anak; 3.

3. surat surat keterangan keterangan kuliah/sekolah, bagi kuliah/sekolah, bagi anak anak yang yang berumur berumur di di atas atas 21 21 (dua (dua puluh puluh satu) satu) tahun tahun sampaisampai dengan 25 (dua puluh lima) tahun, masih kuliah/sekolah, belum bekerja, belum/tidak pernah

dengan 25 (dua puluh lima) tahun, masih kuliah/sekolah, belum bekerja, belum/tidak pernah menikah, tidak mempunyai penghasilan sendiri, dan menjadi tanggungan pegawai negeri pada menikah, tidak mempunyai penghasilan sendiri, dan menjadi tanggungan pegawai negeri pada Polri/calon pegawai negeri pada Polri yang bersangkutan;

Polri/calon pegawai negeri pada Polri yang bersangkutan; 4.

4. surat keterangan surat keterangan cacat bagi cacat bagi anak anak cacat cacat yang yang telah telah berusia berusia di di atas atas 21 21 (dua (dua puluh puluh satu) satu) tahun tahun yangyang tidak dapat mencari penghasilan sendiri, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang (dokter tidak dapat mencari penghasilan sendiri, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang (dokter pemerintah);

pemerintah); 5.

5. surat surat keterangan keterangan adopsi adopsi dari dari pengadilan pengadilan negeri negeri bagi bagi anak anak angkat angkat yang yang diadopsi diadopsi oleh oleh pegawaipegawai negeri pada Polri/calon pegawai negeri pada Polri yang tidak mempunyai anak atau mempunyai negeri pada Polri/calon pegawai negeri pada Polri yang tidak mempunyai anak atau mempunyai anak yang menjadi tanggungan kurang dari 2 (dua).

anak yang menjadi tanggungan kurang dari 2 (dua).

Pasal 17 Pasal 17 (1)

(1) Dalam Dalam hal hal mutasi mutasi pegawai pegawai negeri negeri pada pada Polri/calon pegawai Polri/calon pegawai negeri negeri pada pada Polri, pembayaran Polri, pembayaran gajinya gajinya selainselain dilengkapi dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, juga dilengkapi dengan dokumen:

dilengkapi dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, juga dilengkapi dengan dokumen: a.

a. SKPP SKPP dibuat dibuat oleh oleh Bensatker Bensatker dan dan disahkan disahkan oleh oleh KPPN;KPPN; b.

b. fotokopi fotokopi Surat Surat Keputusan Keputusan Mutasi Mutasi dari dari pejabat pejabat yang yang berwenang berwenang yang yang dilegalisir;dilegalisir; c.

c. surat surat perintah perintah telah telah melaksanakan melaksanakan tugas tugas dari dari Kasatker.Kasatker. (2)

(2) Bagi Bagi pegawai pegawai negeri negeri pada pada Polri Polri yang yang baru baru (intake), (intake), dilampirkan Surat dilampirkan Surat Keputusan Keputusan pengangkatan pengangkatan pertama.pertama.

Pasal 18 Pasal 18 (1)

(1) Gaji Gaji Susulan Susulan sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal Pasal 14 14 huruf huruf a a angka angka 2, 2, dilengkapi dilengkapi dengan dengan dokumendokumen sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. daftar daftar gaji gaji susulan susulan ditandatangani ditandatangani oleh oleh Bensatker, Bensatker, dan dan Kasatker Kasatker dalam dalam rangkap rangkap 2 2 (dua);(dua); b.

b. fotokopi fotokopi Surat Surat Keputusan Keputusan Pengangkatan/mutasi Pengangkatan/mutasi dari dari pejabat pejabat yang yang berwenang berwenang yang yang dilegalisir dilegalisir dandan surat perintah telah melaksanakan tugas dari Kasatker;

surat perintah telah melaksanakan tugas dari Kasatker; c.

c. Surat Surat Perintah Perintah Serah Serah TTerima erima Jabatan Jabatan untuk untuk Jabatan Jabatan Struktural Struktural dan dan Surat Surat Keputusan/Surat Keputusan/Surat PerintahPerintah menduduki Jabatan Fungsional.

menduduki Jabatan Fungsional. (2)

(2) Bagi Bagi Personel Personel pindahan pindahan dari dari Satker Satker di di luar luar wilayah wilayah pembayaran pembayaran KPPN KPPN bersangkutan, bersangkutan, disampingdisamping dilengkapi dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga dilengkapi dengan SKPP.

dilengkapi dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga dilengkapi dengan SKPP.

Pasal 19 Pasal 19

Kekurangan Gaji (rapel gaji) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a angka 3, dilengkapi dengan Kekurangan Gaji (rapel gaji) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a angka 3, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

(9)

a.

a. daftar daftar perhitungan perhitungan kekurangan kekurangan gaji gaji yang yang telah telah ditandatangani ditandatangani oleh oleh Paur Paur Gaji, Gaji, Bensatker Bensatker dan dan Kasatker;Kasatker; b.

b. fotokopi fotokopi surat surat keputusan keputusan Kenaikan Kenaikan Gaji Gaji Berkala Berkala (KGB) (KGB) yang yang dilegalisir dilegalisir oleh oleh pejabat pejabat dari dari fungsi fungsi personelpersonel yang bersangkutan;

yang bersangkutan; c.

c. fotokopi fotokopi Surat Surat Keputusan Keputusan Kenaikan Kenaikan Pangkat Pangkat yang yang dilegalisir dilegalisir oleh oleh pejabat pejabat dari dari fungsi fungsi personel personel yangyang bersangkutan;

bersangkutan; d.

d. fotokopi fotokopi Surat Surat Perintah Perintah Serah Serah TTerima erima Jabatan Jabatan untuk untuk jabatan jabatan struktural struktural atau atau surat surat keputusan/surat pekeputusan/surat perintahrintah menduduki jabatan fungsional.

menduduki jabatan fungsional.

Pasal 20 Pasal 20 (1)

(1) Gaji Gaji TTerusan erusan bagi bagi Warakawuri Warakawuri atau atau Duda Duda sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal Pasal 14 14 huruf huruf a a angka angka 4,4, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. Daftar Daftar Perhitungan Perhitungan Gaji Gaji TTerusan erusan bagi bagi warakawuri warakawuri atau atau duda duda yang yang telah telah ditandatangani ditandatangani oleholeh Bensatker dan Kasatker di bawah nama Personel/Calon Personel bersangkutan dengan Bensatker dan Kasatker di bawah nama Personel/Calon Personel bersangkutan dengan mencantumkan tanggal meninggal dunia;

mencantumkan tanggal meninggal dunia; b.

b. Surat Surat Keterangan Keterangan Kematian Kematian dari dari pejabat pejabat yang yang berwenang berwenang serendah-rendahnya serendah-rendahnya Lurah/KepalaLurah/Kepala Desa/Kasatker;

Desa/Kasatker;

c. SPP/SPM/SP2D.

c. SPP/SPM/SP2D.

(2)

(2) Daftar Daftar penghitungan penghitungan gaji gaji terusan sebagaimana terusan sebagaimana dimaksud dimaksud pada pada ayat ayat (1) (1) huruf huruf a, a, tidak tidak termasuk potongantermasuk potongan dana pensiun dan tunjangan hari tua.

dana pensiun dan tunjangan hari tua.

Pasal 21 Pasal 21

Uang duka wafat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a angka 5, dilengkapi dengan dokumen sebagai Uang duka wafat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a angka 5, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

berikut: a.

a. Daftar Daftar Perhitungan Perhitungan uang uang duka duka wafat wafat yang yang telah telah ditandatangani ditandatangani oleh oleh Bensatker Bensatker dan dan Kasatker;Kasatker; b.

b. Surat Surat Keterangan Keterangan Kematian Kematian dari dari Pejabat Pejabat yang yang berwenang berwenang serendah-rendahnya serendah-rendahnya Lurah/KepalaLurah/Kepala Desa/Kasatker.

Desa/Kasatker.

Pasal 22 Pasal 22

Uang duka tewas/gugur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a angka 6, dilengkapi dengan dokumen Uang duka tewas/gugur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a angka 6, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. daftar daftar perhitungan perhitungan uang uang duka duka tewas/gugur tewas/gugur yang yang telah telah ditandatangani ditandatangani oleh oleh Bensatker Bensatker dan dan Kasatker;Kasatker; b.

b. surat surat keterangan keterangan kematian kematian dari dari pejabat pejabat yang yang berwenang berwenang serendah-rendahnya serendah-rendahnya Lurah/KepalaLurah/Kepala Desa/Kasatker;

Desa/Kasatker; c.

c. surat surat keputusan keputusan dari dari pejabat pejabat yang yang berwenang berwenang yang yang menyatakan menyatakan personel/calon personel/calon personel personel yangyang

bersangkutan tewas/gugur, yang telah mendapat persetujuan dari Kapolri/Kapolda untuk Anggota Polri bersangkutan tewas/gugur, yang telah mendapat persetujuan dari Kapolri/Kapolda untuk Anggota Polri dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk PNS Polri.

dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk PNS Polri.

Pasal 23 Pasal 23

Uang muka/persekot gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a angka 7, dilengkapi dengan dokumen Uang muka/persekot gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a angka 7, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

(10)

a.

a. daftar daftar perhitungan perhitungan uang uang muka/persekot muka/persekot gaji gaji yang yang telah telah ditandatangani ditandatangani oleh oleh Bensatker Bensatker dan dan Kasatker;Kasatker; b.

b. fotokopi fotokopi surat surat keputusan keputusan mutasi mutasi pindah pindah dari dari pejabat pejabat berwenang berwenang yang yang telah telah dilegalisir;dilegalisir; c.

c. surat surat permohonan permohonan dari dari yang yang bersangkutan bersangkutan dan dan diketahui diketahui oleh oleh Kasatker;Kasatker;

d. SPP/SPM/SP2D.

d. SPP/SPM/SP2D.

Pasal 24 Pasal 24 (1)

(1) Uang Uang lembur lembur dan dan makan makan lembur sebagaimana lembur sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal Pasal 14 14 huruf huruf b b angka angka 1, 1, hanyahanya diberikan pada PNS Polri.

diberikan pada PNS Polri. (2)

(2) Dokumen Dokumen yang yang diperlukan diperlukan dalam dalam pertanggungjawaban pertanggungjawaban uang uang lembur lembur dan dan makan makan lembur, lembur, sebagai sebagai berikut:berikut: a.

a. surat surat perintah perintah kerja kerja lembur lembur dari dari Kasatker;Kasatker; b.

b. daftar daftar hadir;hadir; c.

c. daftar daftar nominatif nominatif perhitungan perhitungan lembur lembur yang yang dibuat dibuat oleh oleh Bensatker, Bensatker, ditandatangani ditandatangani oleh oleh Kasatker,Kasatker, Bensatker, dan yang bersangkutan;

Bensatker, dan yang bersangkutan; d.

d. Surat Surat Setoran Setoran Pajak Pajak (SSP), (SSP), untuk untuk PPh PPh Pasal Pasal 21 21 bagi bagi golongan golongan III III ke ke atas;atas;

e. SPP/SPM/SP2D.

e. SPP/SPM/SP2D.

Pasal 25 Pasal 25

Uang makan PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b angka 2, dilengkapi dengan dokumen Uang makan PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b angka 2, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. daftar daftar hadir;hadir; b.

b. daftar daftar nominatif nominatif perhitungan perhitungan lembur lembur yang yang dibuat dibuat oleh oleh Bensatker, Bensatker, ditandatangani ditandatangani oleh oleh Kasatker, Kasatker, Bensatker,Bensatker, dan yang bersangkutan;

dan yang bersangkutan; c.

c. Surat Surat Setoran Setoran Pajak Pajak (SSP), (SSP), untuk untuk PPh PPh Pasal Pasal 21 21 bagi bagi golongan golongan III III ke ke atas;atas;

d. SPP/SPM/SP2D.

d. SPP/SPM/SP2D.

Pasal 26 Pasal 26

Uang honor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b angka 3, dilengkapi dengan dokumen sebagai Uang honor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b angka 3, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

berikut: a.

a. surat surat perintah perintah dari dari Kasatker;Kasatker; b.

b. daftar daftar hadir;hadir; c.

c. daftar daftar nominatif nominatif perhitungan perhitungan honor honor yang yang dibuat dibuat oleh oleh Bensatker, Bensatker, ditandatangani ditandatangani oleh oleh Kasatker, Kasatker, Bensatker,Bensatker, dan yang bersangkutan;

dan yang bersangkutan; d.

d. Surat Surat Setoran Setoran Pajak Pajak (SSP), (SSP), untuk untuk PPh PPh Pasal Pasal 21 21 bagi bagi Inspektur Inspektur Dua/golongan Dua/golongan III III ke ke atas;atas;

e. SPP/SPM/SP2D.

e. SPP/SPM/SP2D.

Pasal 27 Pasal 27

Uang tunjangan resiko Jihandak, Gegana, dan Wanteror sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b angka Uang tunjangan resiko Jihandak, Gegana, dan Wanteror sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b angka

(11)

4, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: 4, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. surat surat keputusan keputusan dari dari pejabat pejabat yang yang berwenang;berwenang; b.

b. daftar daftar nominatif nominatif yang yang dibuat dibuat oleh oleh Bensatker, Bensatker, ditandatangani ditandatangani oleh oleh Kasatker, Kasatker, Bensatker, Bensatker, dan dan yangyang bersangkutan;

bersangkutan; c.

c. Surat Surat Setoran Setoran Pajak Pajak (SSP), (SSP), untuk untuk PPh PPh Pasal Pasal 21 21 bagi bagi Inspektur Inspektur Dua/golongan Dua/golongan III III ke ke atas;atas;

d. SPP/SPM/SP2D.

d. SPP/SPM/SP2D.

Pasal 28 Pasal 28

Uang tunjangan kompensasi sandi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b angka 5, dilengkapi dengan Uang tunjangan kompensasi sandi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b angka 5, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dokumen sebagai berikut: a.

a. surat surat keputusan keputusan dari dari pejabat pejabat yang yang berwenang;berwenang; b.

b. daftar daftar nominatif nominatif yang yang dibuat dibuat oleh oleh Bensatker, Bensatker, ditandatangani ditandatangani oleh oleh Kasatker, Kasatker, Bensatker, Bensatker, dan dan yangyang bersangkutan;

bersangkutan; c.

c. Surat Surat Setoran Setoran Pajak Pajak (SSP), (SSP), untuk untuk PPh PPh Pasal Pasal 21 21 bagi bagi Inspektur Inspektur Dua/golongan Dua/golongan III III ke ke atas;atas;

d. SPP/SPM/SP2D. d. SPP/SPM/SP2D. Bagian Ketiga Bagian Ketiga Belanja Barang Belanja Barang Pasal 29 Pasal 29

Belanja Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b, terdiri dari: Belanja Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b, terdiri dari: a.

a. pengadaan pengadaan belanja belanja barang/jasa barang/jasa secara secara umum umum dengan dengan nilai:nilai: 1.

1. di di bawah bawah Rp. Rp. 5.000.000,- 5.000.000,- (lima (lima juta juta rupiah);rupiah); 2.

2. di di atas atas Rp. Rp. 5.000.000,- 5.000.000,- (lima (lima juta juta rupiah) rupiah) sampai sampai dengan dengan Rp. Rp. 50.000.000,- 50.000.000,- (lima (lima puluh puluh juta juta rupiah);rupiah); 3.

3. di di atas atas Rp. Rp. 50.000.000,- 50.000.000,- (lima (lima puluh puluh juta juta rupiah);rupiah); b.

b. pengadaan pengadaan belanja belanja barang/jasa barang/jasa secara secara swakelola;swakelola; c.

c. belanja belanja uang uang makan makan dan dan perawatan perawatan tahanan;tahanan; d.

d. belanja belanja langganan langganan daya daya dan dan jasa, jasa, meliputi:meliputi: 1.

1. listrik, listrik, telepon, telepon, gas, gas, dan dan air air (LTGA);(LTGA); 2.

2. pos pos dan dan giro;giro; e.

e. belanja belanja pemeliharaan;pemeliharaan; f.

f. belanja belanja perjalanan perjalanan dinas:dinas: 1.

1. dalam dalam negeri, negeri, terdiri terdiri dari:dari: a)

a) perjalanan perjalanan dinas dinas biasa;biasa; b)

b) perjalanan perjalanan dinas dinas mutasi;mutasi; 2.

(12)

Pasal 30 Pasal 30 (1)

(1) Pengadaan Pengadaan barang/jasa barang/jasa dengan dengan nilai nilai di di bawah bawah Rp. Rp. 5.000.000,- 5.000.000,- (lima (lima juta juta rupiah) rupiah) sebagaimana sebagaimana dimaksuddimaksud dalam Pasal 29 huruf a angka 1, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dalam Pasal 29 huruf a angka 1, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. faktur faktur barang;barang; c.

c. faktur faktur pajak; pajak; dandan

d. SSP;

d. SSP;

e.

e. Surat Surat Pernyataan Pernyataan TTanggung anggung Jawab Jawab Belanja Belanja (SPTB);(SPTB);

f. SPP/SPM/SP2D.

f. SPP/SPM/SP2D.

(2)

(2) Pengadaan Pengadaan barang/jasa dengan barang/jasa dengan nilai nilai di di atas atas Rp. Rp. 5.000.000,- (lima 5.000.000,- (lima juta juta rupiah) rupiah) sampai sampai dengan dengan Rp.Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf a angka 2, dilengkapi 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf a angka 2, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum;

b. SPTB;

b. SPTB;

c.

c. faktur faktur barang;barang; d.

d. faktur faktur pajak pajak dan dan SSP;SSP; e.

e. surat surat perintah perintah kerja;kerja; f.

f. berita berita acara acara penyelesaian penyelesaian pekerjaan;pekerjaan; g.

g. berita berita acara acara pengujian pengujian penerimaan penerimaan pekerjaan;pekerjaan; h.

h. berita berita acara acara serah serah terima terima pekerjaan;pekerjaan; i.

i. fotokopi fotokopi surat surat perintah perintah tim tim komisi komisi dari dari Kasatker;Kasatker;  j.

 j. surat kuasa surat kuasa dalam hadalam hal melakul melakukan tindkan tindakan teakan tertentu;rtentu;

k. SPP/SPM/SP2D.

k. SPP/SPM/SP2D.

(3)

(3) Pengadaan Pengadaan barang/jasa dengan barang/jasa dengan nilai nilai di di atas atas Rp. Rp. 50.000.000,- 50.000.000,- (lima (lima puluh puluh juta juta rupiah) rupiah) sebagaimanasebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf a angka 3, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dimaksud dalam Pasal 29 huruf a angka 3, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. faktur faktur barang;barang; c.

c. faktur faktur pajak pajak dan dan SSP;SSP; d.

d. surat surat keputusan keputusan penetapan penetapan pemenang;pemenang; e.

e. surat surat pernyataan pernyataan fakta fakta integritas integritas sesuai sesuai dengan dengan ketentuan ketentuan yang yang berlaku;berlaku; f.

f. bank bank garansi/jaminan garansi/jaminan pelaksanaan;pelaksanaan;

g. kontrak;

g. kontrak;

h.

h. fotokopi fotokopi surat surat perintah perintah tim tim komisi komisi dari dari Kasatker;Kasatker; i.

i. laporan laporan kemajuan kemajuan pekerjaan pekerjaan dan dan berita berita acara acara pembayaran pembayaran per per termin, termin, bila bila pembayarannya pembayarannya melaluimelalui termin;

termin;  j.

(13)

k.

k. berita berita acara acara serah serah terima terima pekerjaan;pekerjaan; l.

l. berita berita acara acara uji uji materiil materiil (khusus (khusus barang barang tertentu tertentu yang yang dipersyaratkan dipersyaratkan dalam dalam kontrak kontrak untukuntuk dilaksanakan pengujian);

dilaksanakan pengujian); m.

m. fotokopi fotokopi surat surat perintah perintah tim tim uji uji materiil materiil dari dari Kasatker Kasatker khusus khusus barang barang tertentu tertentu yang yang dipersyaratkandipersyaratkan dalam kontrak untuk dilaksanakan pengujian;

dalam kontrak untuk dilaksanakan pengujian;

n. SPTB;

n. SPTB;

o.

o. jaminan jaminan bank bank garansi garansi sebesar sebesar uang uang muka, muka, bila bila mengambil mengambil uang uang muka;muka;

p. SPP/SPM/SP2D.

p. SPP/SPM/SP2D.

Pasal 31 Pasal 31 (1)

(1) Pengadaan Pengadaan belanja belanja barang/jasa barang/jasa secara secara swakelola, swakelola, sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam Pasal Pasal 29 29 huruf huruf b,b, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. surat surat perintah perintah Kasatker Kasatker secara secara swakelola;swakelola; b.

b. daftar daftar nominatif nominatif penerimaan penerimaan upah upah buruh.buruh. (2)

(2) Khusus Khusus untuk untuk pengadaan pengadaan bahan bahan baku, baku, pengadaan pengadaan peralatan/suku peralatan/suku cadang, cadang, pemeliharaan pemeliharaan dan dan sewa sewa alatalat peralatan, kelengkapan dokumen sama dengan kelengkapan dokumen pengadaan belanja barang/jasa peralatan, kelengkapan dokumen sama dengan kelengkapan dokumen pengadaan belanja barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

Pasal 32 Pasal 32

Belanja uang makan dan perawatan tahanan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf c, dilengkapi Belanja uang makan dan perawatan tahanan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf c, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. faktur faktur barang;barang; c.

c. faktur faktur pajak pajak dan dan SSP;SSP; d.

d. SPK/dokumen SPK/dokumen kontrak;kontrak; e.

e. berita berita acara acara penerimaan penerimaan dan dan penyerahan penyerahan makan makan tahanan;tahanan; f.

f. daftar daftar perincian perincian biaya biaya perawatan perawatan dan dan makan makan tahanan tahanan (WT-02);(WT-02); g.

g. Surat Surat Perintah Perintah Penahanan;Penahanan; h.

h. Surat Surat Perintah Perintah Perpanjangan Perpanjangan TTahanan ahanan (SPPT), (SPPT), apabila apabila diperpanjang;diperpanjang;

i. SPP/SPM/SP2D.

i. SPP/SPM/SP2D.

Pasal 33 Pasal 33 (1)

(1) Belanja Belanja langganan langganan daya daya dan dan jasa jasa LTGA LTGA sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal 29 Pasal 29 huruf d huruf d angka angka 1,1, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum;

b. SPTB;

b. SPTB;

c.

(14)

d.

d. perjanjian perjanjian kerja kerja sama sama dengan dengan pihak pihak ketiga;ketiga;

e. SPP/SPM/SP2D.

e. SPP/SPM/SP2D.

(2)

(2) Belanja Belanja jasa jasa pos pos dan dan giro giro sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal 29 Pasal 29 huruf d huruf d angka angka 2, 2, dilengkapi dengandilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dokumen sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. tanda tanda bukti bukti pengiriman pengiriman pos pos dan dan giro;giro;

c. SPP/SPM/SP2D.

c. SPP/SPM/SP2D.

Pasal 34 Pasal 34

Belanja pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf e, dilengkapi dengan dokumen Belanja pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf e, dilengkapi dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

Pasal 35 Pasal 35 (1)

(1) Belanja Belanja perjalanan perjalanan dinas dinas biasa biasa sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal Pasal 29 29 huruf huruf f f angka angka 1 1 butir butir a),a), dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. rincian rincian biaya biaya perjalanan perjalanan sesuai sesuai dengan dengan format format yang yang telah telah ditentukan;ditentukan; c.

c. surat surat perintah;perintah; d.

d. Surat Surat Perintah Perintah Perjalanan Perjalanan Dinas Dinas (SPPD) (SPPD) dan dan diketahui diketahui oleh oleh pejabat pejabat di di tempat tempat tujuan;tujuan; e.

e. tiket tiket dan dan kuitansi kuitansi hotel;hotel; f.

f. surat surat kuasa, kuasa, bila bila diperlukan;diperlukan; g.

g. bukti bukti pengeluaran pengeluaran lainnya lainnya dan/atau dan/atau daftar daftar pengeluaran pengeluaran riil riil dari dari yang yang bersangkutan bersangkutan dan dan diketahuidiketahui Kasatker;

Kasatker; h.

h. perhitungan perhitungan biaya biaya perjalanan perjalanan dinas dinas secara secara nominatif, nominatif, bila bila dilaksanakan dilaksanakan secara secara rombongan;rombongan;

i. SPP/SPM/SP2D.

i. SPP/SPM/SP2D.

(2)

(2) Belanja Belanja perjalanan perjalanan dinas dinas luar luar negeri negeri sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal Pasal 29 29 huruf huruf f f angka angka 2, 2, dilengkapidilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. rincian rincian biaya biaya perjalanan perjalanan perorangan;perorangan; c.

c. fotokopi fotokopi surat surat perintah perintah Kapolri;Kapolri;

d. SPPD;

d. SPPD;

e.

e. perhitungan perhitungan biaya biaya perjalanan perjalanan dinas dinas secara secara nominatif, nominatif, bila bila dilaksanakan dilaksanakan secara secara rombongan;rombongan; f.

f. surat surat kuasa, kuasa, bila bila diperlukan;diperlukan; g.

g. surat surat pernyataan pernyataan dari dari pejabat pejabat yang yang berwenang berwenang bahwa bahwa yang yang bersangkutan bersangkutan telah telah melaksanakanmelaksanakan tugas;

tugas;

h. SPP/SPM/SP2D.

h. SPP/SPM/SP2D.

(3)

(15)

ketiga, dokumen perwabkunya sama dengan kelengkapan dokumen pengadaan belanja barang ketiga, dokumen perwabkunya sama dengan kelengkapan dokumen pengadaan belanja barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

Pasal 36 Pasal 36

Perjalanan dinas mutasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf f angka 1 butir b), dilengkapi dengan Perjalanan dinas mutasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf f angka 1 butir b), dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dokumen sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. surat surat perintah perintah dari dari Kasatker;Kasatker; c.

c. surat surat perintah perintah jalan jalan dari dari Kasatker;Kasatker; d.

d. fotokopi fotokopi telegram/surat telegram/surat keputusan keputusan mutasi;mutasi; e.

e. daftar daftar keluarga;keluarga; f.

f. daftar daftar barang;barang; g.

g. rincian rincian biaya biaya perjalanan perjalanan sesuai sesuai dengan dengan format format yang yang telah telah ditentukan;ditentukan;

h. SPP/SPM/SP2D. h. SPP/SPM/SP2D. Bagian Keempat Bagian Keempat Belanja Modal Belanja Modal Pasal 37 Pasal 37

Belanja Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: Belanja Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c, dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. sesuai sesuai dengan dengan kelengkapan kelengkapan dokumen dokumen pengadaan pengadaan belanja belanja barang/jasa barang/jasa sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalamdalam Pasal 30;

Pasal 30; b.

b. khusus khusus untuk untuk gedung gedung dan dan bangunan bangunan dilengkapi dilengkapi berita berita acara acara penyerahan penyerahan kedua kedua setelah setelah selesai selesai masamasa pemeliharaan. pemeliharaan. Bagian Kelima Bagian Kelima Belanja Lain-lain Belanja Lain-lain Pasal 38 Pasal 38

Belanja Lain-lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf d, antara lain terdiri dari: Belanja Lain-lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf d, antara lain terdiri dari: a.

a. latihan latihan pra pra operasi, operasi, terdiri terdiri dari:dari: 1.

1. uang uang makan;makan; 2.

2. honor honor instruktur/pelatinstruktur/pelatih;ih; 3.

3. snack snack and and drink;drink; 4.

4. dukungan dukungan administrasi;administrasi; 5.

(16)

b.

b. pelaksanaan pelaksanaan operasi, operasi, antara antara lain:lain: 1.

1. uang uang makan makan dan dan saku;saku; 2.

2. dana dana satuan;satuan; 3.

3. jasa jasa angkutan;angkutan; 4.

4. bekal bekal kesehatan;kesehatan; 5.

5. dukungan dukungan pengendalian pengendalian operasi;operasi; 6.

6. bahan bahan bakar bakar minyak minyak dan dan pelumas;pelumas; c.

c. dukungan dukungan kegiatan kegiatan penyelidikan penyelidikan dan dan penyidikan, penyidikan, digunakan digunakan untuk:untuk: 1.

1. perkara perkara berat;berat; 2.

2. perkara perkara sedang;sedang; 3.

3. perkara perkara ringan;ringan;

4. pelanggaran;

4. pelanggaran;

5.

5. transnational transnational crime;crime; d.

d. dukungan dukungan kegiatan kegiatan kontinjensi, kontinjensi, digunakan digunakan antara antara lain lain untuk:untuk: 1.

1. pengamanan pengamanan pasca pasca bencana bencana alam;alam; 2.

2. pengamanan pengamanan unjuk unjuk rasa;rasa; 3.

3. menanggulangi menanggulangi gangguan gangguan keamanan keamanan pasca pasca pemilihan pemilihan kepala kepala daerah;daerah; e.

e. Dana Dana Pemeliharaan Pemeliharaan Kesehatan Kesehatan (DPK), (DPK), terdiri terdiri dari:dari: 1.

1. penggantian penggantian biaya biaya pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan (restitusi);(restitusi); 2.

2. pengadaan pengadaan obat obat dan dan bahan bahan baku baku obat;obat; 3.

3. alat alat kesehatan kesehatan habis habis pakai;pakai;

Pasal 39 Pasal 39 (1)

(1) Latihan Latihan pra pra operasi operasi sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam Pasal 38 Pasal 38 huruf huruf a, a, dilengkapi dilengkapi dengan dengan dokumen dokumen sebagaisebagai berikut:

berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. surat surat perintah perintah latihan latihan pra pra operasi;operasi; c.

c. daftar daftar nominatif nominatif uang uang makan makan peserta;peserta; d.

d. daftar daftar nominatif nominatif honor honor instruktur/pelatinstruktur/pelatih;ih; e.

e. faktur faktur pajak pajak dan dan SSPSSP.. f.

f. pemeriksaan pemeriksaan kesehatan kesehatan apabila apabila diperlukan diperlukan dalam dalam rangka rangka Lat Lat Pra Pra Ops.Ops.

g. SPP/SPM/SP2D;

g. SPP/SPM/SP2D;

(2)

(2) Untuk Untuk snack snack and and drink, drink, Perwabkunya Perwabkunya disesuaikan disesuaikan dengan dengan kelengkapan kelengkapan dokumen dokumen pengadaan pengadaan barang/jasabarang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30. Alat Instruksi/Alat Penolong Instruksi (Alin/Alongin) untuk

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30. Alat Instruksi/Alat Penolong Instruksi (Alin/Alongin) untuk pelaksanaan simulasi latihan, Perwabkunya disesuaikan dengan kelengkapan dokumen pengadaan pelaksanaan simulasi latihan, Perwabkunya disesuaikan dengan kelengkapan dokumen pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

(17)

(3)

(3) Administrasi Latihan Administrasi Latihan (Minlat) (Minlat) yang yang digunakan digunakan untuk untuk mendukung mendukung AATK TK pelaksanaan pelaksanaan latihan latihan pra pra operasi,operasi, perwabkunya disesuaikan dengan kelengkapan dokumen pengadaan barang/jasa sebagaimana perwabkunya disesuaikan dengan kelengkapan dokumen pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

dimaksud dalam Pasal 30.

Pasal 40 Pasal 40 (1)

(1) Pelaksanaan Pelaksanaan operasi operasi sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam Pasal Pasal 38 38 huruf huruf b, b, dilengkapi dilengkapi dengan dengan dokumendokumen sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. Surat Surat Perintah Perintah Operasi;Operasi; c.

c. daftar daftar nominatif nominatif uang uang makan makan dan dan uang uang saku, saku, Surat Surat Setoran Setoran Pajak Pajak (SSP), (SSP), untuk untuk PPh PPh Pasal Pasal 21 21 bagibagi Inspektur Dua/golongan III ke atas;

Inspektur Dua/golongan III ke atas;

d. SP/SPK/kontrak;

d. SP/SPK/kontrak;

e.

e. faktur faktur pajak pajak dan dan SSP;SSP;

f. SPP/SPM/SP2D.

f. SPP/SPM/SP2D.

(2)

(2) Apabila Apabila uang uang makan makan pelaksanaan pelaksanaan operasi operasi dikelola dikelola oleh oleh satuan satuan secara secara swakelola, swakelola, dipersyaratkan satuandipersyaratkan satuan tersebut mempunyai dapur umum.

tersebut mempunyai dapur umum. (3)

(3) Dana Dana satuan satuan sebagaimana sebagaimana dimaksud dadimaksud dalam lam Pasal Pasal 38 38 huruf huruf b b angka angka 2, 2, dilengkapi dilengkapi dengan dengan dokumendokumen sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. nota/faktur nota/faktur barang barang untuk untuk belanja belanja barang;barang; c.

c. surat surat perintah perintah untuk untuk perjalanan perjalanan dinas;dinas; d.

d. daftar daftar hadir hadir rapat;rapat;

e. SPP/SPM/SP2D.

e. SPP/SPM/SP2D.

(4)

(4) Jasa Jasa angkutan angkutan sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal 38 Pasal 38 huruf huruf b b angka angka 3, 3, dilengkapi dilengkapi dengan dengan dokumendokumen sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. nota/faktur nota/faktur barang barang untuk untuk belanja belanja barang;barang; c.

c. sewa sewa kendaraan, kendaraan, dengan dengan menyebutkan menyebutkan identitas identitas kendaraan;kendaraan;

d. SP/SPK/kontrak;

d. SP/SPK/kontrak;

e.

e. faktur faktur pajak pajak dan dan SSP;SSP;

f. SPP/SPM/SP2D.

f. SPP/SPM/SP2D.

(5)

(5) Bekal Bekal kesehatan kesehatan sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam Pasal Pasal 38 38 huruf huruf b b angka angka 4, 4, dilengkapi dilengkapi dengan dengan dokumendokumen sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. nota/faktur nota/faktur barang barang untuk untuk belanja belanja barang;barang;

c. SP/SPK/kontrak;

c. SP/SPK/kontrak;

d.

d. faktur faktur pajak pajak dan dan SSPSSP..

e. SPP/SPM/SP2D.

(18)

(6)

(6) Dukungan Dukungan pengendalian pengendalian operasi operasi sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam Pasal Pasal 38 38 huruf huruf b b angka angka 5, 5, PerwabkunyaPerwabkunya disesuaikan dengan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Pasal 29 huruf f, dan disesuaikan dengan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Pasal 29 huruf f, dan Pasal 30.

Pasal 30. (7)

(7) Bahan Bahan bakar bakar minyak dan minyak dan pelumas pelumas sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal Pasal 38 38 huruf huruf b b angka angka 6, 6, dilengkapidilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:

dengan dokumen sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum;

b. SP/SPK/kontrak;

b. SP/SPK/kontrak;

c.

c. daftar daftar nominatif nominatif apabila apabila uang uang bahan bahan bakar bakar minyak minyak dan dan pelumas pelumas diberikan diberikan langsung langsung pada pada anggota;anggota;

d. SPP/SPM/SP2D.

d. SPP/SPM/SP2D.

Pasal 41 Pasal 41

Dukungan penyelidikan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf c, dilengkapi dokumen Dukungan penyelidikan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf c, dilengkapi dokumen sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. kuitansi kuitansi umum;umum; b.

b. nota/faktur nota/faktur barang barang untuk untuk belanja belanja barang;barang; c.

c. Surat Surat Perintah Perintah Tugas Tugas penyelidikan penyelidikan dan dan penyidikan;penyidikan; d.

d. laporan laporan hasil hasil penyelidikan penyelidikan dan dan penyidikan;penyidikan; e.

e. daftar daftar nominatif;nominatif;

f. SPP/SPM/SP2D.

f. SPP/SPM/SP2D.

Pasal 42 Pasal 42

Dukungan anggaran kontinjensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf d, perwabkunya disesuaikan Dukungan anggaran kontinjensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf d, perwabkunya disesuaikan dengan kelengkapan dokumen pelaksanaan operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40.

dengan kelengkapan dokumen pelaksanaan operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40.

Pasal 43 Pasal 43 (1)

(1) Restitusi sebagaimana Restitusi sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam Pasal Pasal 38 38 huruf huruf e e angka angka 1, 1, dilengkapi dilengkapi dokumen dokumen sebagai sebagai berikut:berikut: a.

a. kuitansi kuitansi asli asli dari dari rumah rumah sakit/apotek;sakit/apotek; b.

b. surat surat permohonan permohonan restitusi restitusi diketahui diketahui oleh oleh kasatker kasatker atau atau pengantar pengantar dari dari kasatker;kasatker; c.

c. daftar daftar penerima penerima restitusi;restitusi;

d. SPP/SPM.

d. SPP/SPM.

(2)

(2) Pengadaan Pengadaan obat obat dan dan bahan bahan baku obat baku obat sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud dalam dalam Pasal 38 Pasal 38 huruf e huruf e angka angka 2,2, perwabkunya disesuaikan dengan kelengkapan dokumen pengadaan barang/jasa sebagaimana perwabkunya disesuaikan dengan kelengkapan dokumen pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

dimaksud dalam Pasal 30. (3)

(3) Alat Alat kesehatan kesehatan habis habis pakai pakai sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam Pasal Pasal 38 38 huruf huruf ee (4)

(4) angka angka 3, 3, perwabkunya perwabkunya disesuaikan disesuaikan dengan dengan kelengkapan kelengkapan dokumen dokumen pengadaan pengadaan barang/jasa barang/jasa sebagaimanasebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

dimaksud dalam Pasal 30.

BAB IV BAB IV

(19)

ADMINISTRASI PELAPORAN DAN PENCOCOKKAN ADMINISTRASI PELAPORAN DAN PENCOCOKKAN

Pasal 44 Pasal 44 Administrasi laporan perwabku terdiri dari:

Administrasi laporan perwabku terdiri dari: a.

a. laporan laporan Perwabku Perwabku yang yang dibayarkan dibayarkan melalui melalui KPPN;KPPN; b.

b. laporan laporan Perwabku Perwabku yang yang dibayarkan dibayarkan melalui melalui Kabidku.Kabidku.

Pasal 45 Pasal 45

Sistem pelaporan Perwabku yang dibayarkan melalui KPPN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf a, Sistem pelaporan Perwabku yang dibayarkan melalui KPPN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf a, sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. untuk untuk seluruh seluruh tagihan tagihan Perwabku Perwabku lembar lembar ke-1 ke-1 (asli (asli ) ) disimpan disimpan di di Satker;Satker; b.

b. untuk untuk tagihan tagihan di di atas atas Rp. Rp. 50.000.000,- 50.000.000,- (lima (lima puluh puluh juta juta rupiah) rupiah) sampai sampai dengan dengan Rp. Rp. 500.000.000,- 500.000.000,- (lima(lima ratus juta rupiah), Perwabku lembar ke-2 disimpan di Satker dan lembar ke-3 disampaikan kepada ratus juta rupiah), Perwabku lembar ke-2 disimpan di Satker dan lembar ke-3 disampaikan kepada Kabidku setiap tanggal 7 bulan berikutnya (T + 7);

Kabidku setiap tanggal 7 bulan berikutnya (T + 7); c.

c. untuk untuk tagihan tagihan dengan dengan nilai nilai di di atas atas Rp. Rp. 500.000.000,- 500.000.000,- (lima (lima ratus ratus juta juta rupiah), rupiah), Perwabku Perwabku lembar lembar ke-2 ke-2 dandan lembar 3 disampaikan kepada Kabidku setiap tanggal 7 bulan berikutnya (T + 7) sedangkan lembar lembar 3 disampaikan kepada Kabidku setiap tanggal 7 bulan berikutnya (T + 7) sedangkan lembar ke-3 setelah diteliti dan dicocokan oleh Kabidku, dikirimkan kepada Kapusku Polri Up. Kabid Coklit setiap 3 setelah diteliti dan dicocokan oleh Kabidku, dikirimkan kepada Kapusku Polri Up. Kabid Coklit setiap tanggal 20 bulan berikutnya (T + 20).

tanggal 20 bulan berikutnya (T + 20).

Pasal 46 Pasal 46

Sistem pelaporan perwabku yang dibayarkan melalui Kabidku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf b, Sistem pelaporan perwabku yang dibayarkan melalui Kabidku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf b, sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. Perwabku Perwabku lembar lembar ke-1 ke-1 (asli) (asli) disimpan disimpan di di Satker;Satker; b.

b. Perwabku Perwabku lembar lembar ke-2 ke-2 (dua) (dua) sebagai sebagai arsip arsip di di Bidku Bidku sedangkan sedangkan lembar lembar ke-3 ke-3 setelah setelah diteliti dan diteliti dan di di cocokancocokan oleh Kabidku, dikirimkan kepada Kapusku Polri Up. Kabid Coklit setiap tanggal 20 bulan berikutnya (T + oleh Kabidku, dikirimkan kepada Kapusku Polri Up. Kabid Coklit setiap tanggal 20 bulan berikutnya (T + 20).

20).

Pasal 47 Pasal 47 Coklit Perwabku dilaksanakan pada tingkat:

Coklit Perwabku dilaksanakan pada tingkat:

a. Bidku; a. Bidku; b. Pusku. b. Pusku. Pasal 48 Pasal 48 (1)

(1) Bidku Bidku sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam Pasal Pasal 47 47 huruf huruf a, a, setelah setelah menerima menerima Perwabku Perwabku dari dari BendaharaBendahara Satker yang pembayarannya melalui KPPN dan Kabidku, melakukan coklit apakah seluruh Perwabku Satker yang pembayarannya melalui KPPN dan Kabidku, melakukan coklit apakah seluruh Perwabku yang telah diterima sesuai dengan:

yang telah diterima sesuai dengan: a.

a. Wetmatigheid Wetmatigheid adalah adalah Perwabku Perwabku harus harus mempunyai mempunyai dasar dasar hukum hukum sesuai sesuai dengan dengan ketentuanketentuan peraturan dalam perundang-undang yang mengatur (berlaku);

peraturan dalam perundang-undang yang mengatur (berlaku); b.

(20)

yang berhak atas tagihan tersebut sesuai dengan batas wewenang dan hak diperoleh dengan yang berhak atas tagihan tersebut sesuai dengan batas wewenang dan hak diperoleh dengan mendasarkan kepada peraturan perundang-undangan;

mendasarkan kepada peraturan perundang-undangan; c.

c. Doelmatigheid Doelmatigheid adalah adalah pengeluaran pengeluaran telah telah sesuai sesuai dengan dengan tujuan tujuan dan dan sasaran sasaran yang yang direncanakandirencanakan dalam program yang telah ditetapkan sebelumnya;

dalam program yang telah ditetapkan sebelumnya; d.

d. Cifermatigheid Cifermatigheid adalah adalah suatu suatu pengukuran pengukuran kepada kepada ketetapan/kebenaran ketetapan/kebenaran angka-angka angka-angka dandan

dilaksanakan setelah diadakan pengujian dengan penelitian secara Wetmatigheid; Rechtmatigheid dilaksanakan setelah diadakan pengujian dengan penelitian secara Wetmatigheid; Rechtmatigheid dan Doelmatigheid;”

dan Doelmatigheid;” e.

e. Bukti Bukti Kas Kas yang yang terdapat terdapat dalam dalam Buku Buku Kas.Kas. (2)

(2) Apabila Apabila dalam dalam coklit coklit ditemukan ditemukan kekurangan kekurangan dan/atau dan/atau kesalahan kesalahan dalam dalam dokumen dokumen Wabku, Wabku, KabidkuKabidku menerbitkan Nota Hasil Pemeriksaan Wabku (NHPW) kepada KPA, dan KPA wajib menyampaikan menerbitkan Nota Hasil Pemeriksaan Wabku (NHPW) kepada KPA, dan KPA wajib menyampaikan  jawaban

 jawaban Nota HaNota Hasil Pemersil Pemeriksaan Wiksaan Wabku (JNabku (JNHPW) daHPW) dalam janglam jangka waktu 1ka waktu 14 (emp4 (empat belas) at belas) hari kerhari kerja,ja, tembusan NHPW dikirim ke Kapusku Polri Up. Kabid Coklit.

tembusan NHPW dikirim ke Kapusku Polri Up. Kabid Coklit. (3)

(3) Apabila Apabila dalam dalam jangka jangka waktu waktu 14 14 (empat (empat belas) belas) hari hari kerja kerja belum belum dijawab, dijawab, maka maka Kabidku Kabidku menerbitkanmenerbitkan teguran kepada KPA, tembusan dikirim ke Kapusku Polri Up. Kabid Coklit.

teguran kepada KPA, tembusan dikirim ke Kapusku Polri Up. Kabid Coklit. (4)

(4) TTerhadap KPerhadap KPA A yang telah yang telah menyampaikan Perwabku menyampaikan Perwabku dengan dengan TTepat epat dan Benardan Benar, maka , maka Kabidku menerbitkanKabidku menerbitkan Nota Penutup Hasil Pemeriksaan Wabku (NPHPW).

Nota Penutup Hasil Pemeriksaan Wabku (NPHPW).

Pasal 49 Pasal 49 (1)

(1) Pusku Pusku sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam dimaksud dalam Pasal 4Pasal 47 7 huruf huruf b, b, setelah setelah menerima menerima Perwabku dari Perwabku dari Kabidku Kabidku yangyang pembayarannya melalui Kabidku dan KPPN, melakukan coklit apakah seluruh Perwabku yang telah pembayarannya melalui Kabidku dan KPPN, melakukan coklit apakah seluruh Perwabku yang telah diterima sesuai dengan:

diterima sesuai dengan:

a. Wetmatigheid; a. Wetmatigheid; b. Rechtmatigheid; b. Rechtmatigheid; c. Doelmatigheid; c. Doelmatigheid; d. Cifermatigheid; d. Cifermatigheid; e.

e. Bukti Bukti Kas Kas yang yang terdapat terdapat dalam dalam Buku Buku Kas.Kas. (2)

(2) Apabila Apabila dalam dalam coklit coklit ditemukan ditemukan kekurangan kekurangan dan/atau dan/atau kesalahan kesalahan dalam dalam dokumen dokumen Perwabku, Perwabku, KapuskuKapusku menerbitkan NHPW kepada:

menerbitkan NHPW kepada: a.

a. KPA KPA dengan dengan tembusan tembusan Kabidku, Kabidku, untuk untuk pembayaran pembayaran melalui melalui KPPN;KPPN;

b. Kabidku.

b. Kabidku.

(3)

(3) KPA KPA dan dan Kabidku Kabidku sebagaimana sebagaimana dimaksud padimaksud pada da ayat ayat (2), (2), wajib wajib menyampaikan menyampaikan JNHPW JNHPW dalam dalam jangkajangka waktu 14 (empat belas) hari kerja.

waktu 14 (empat belas) hari kerja. (4)

(4) TTerhadap KPerhadap KPA A dan Kabidku dan Kabidku yang telah yang telah menyampaikan Perwabku menyampaikan Perwabku dengan dengan tepat tepat dan benadan benar, r, maka Kapuskumaka Kapusku menerbitkan NPHPW.

menerbitkan NPHPW.

Pasal 50 Pasal 50

Contoh formulir yang digunakan dalam Perwabku sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak Contoh formulir yang digunakan dalam Perwabku sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dengan peraturan ini.

terpisahkan dengan peraturan ini.

BAB V BAB V

Referensi

Dokumen terkait

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Iingkungan Pemerintah

Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah atau disingkat Renja

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Lembaga Perangkat Daerah yang menangani urusan bidang ketahanan pangan;.. Standar Pelayanan Minimal

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemungut, yang selanjutnya disingkat SKPD Pemungut adalah Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Serang yang selanjutnya disingkat