• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Krisan Pot (Chrysanthemum sp.) pada Beberapa Jumlah Stek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Krisan Pot (Chrysanthemum sp.) pada Beberapa Jumlah Stek"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Krisan Pot (Chrysanthemum sp.) pada

Beberapa Jumlah Stek

Response of Growth and Yield on Chrysant Pot (Chrysanthemum sp.) in Various

Number of Cutting

Bagus Fatkul Hamsyah* dan Sitawati

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Malang 65145 Jawa Timur

Korespondensi: bagusfatkul@gmail.com Diterima 19 Juni 2020 / Disetujui 2 Agustus 2020

ABSTRAK

Krisan (Chrysanthemum sp.) ialah jenis tanaman hias yang potensial untuk dikembangkan dan banyak diminati masyarakat. Saat ini, krisan tidak hanya diproduksi sebagai bunga potong melainkan juga dikembangkan sebagai tanaman hias pot. Tingginya permintaan krisan pot berbanding lurus dengan jumlah stek yang digunakan. Permasalahan yang terjadi yaitu kurangnya jumlah stek yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah stek yang optimum terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman krisan pot. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019 hingga Maret 2020 di dalam Green House PT. Condido Agro Pasuruan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan, yaitu : 1 stek (P1), 2 stek (P2), 3 stek (P3), 4 stek (P4), 5 stek (P5) dan 6 stek (P6). Hasil penelitian menunjukkan pengurangan jumlah stek per pot meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, waktu pertama muncul bunga, umur coloring, diameter bunga, tinggi tanaman dengan pot, dan vase life. Akan tetapi, menurunkan diameter tajuk dan jumlah bunga per pot. Pengurangan jumlah stek mampu menghemat bibit hingga 50 % dengan kualitas (tinggi tanaman, diameter tajuk, jumlah bunga per pot dan vase life) yang sama dengan penggunaan 6 stek per pot.

Kata kunci: Jumlah Stek Per Pot, Kualitas Bunga, Krisan Pot, Penghematan Bibit

ABSTRACT

Chrysanthemum (Chrysanthemum sp.) is a type of ornamental plant that has the potential to be developed and is very interest by the people. Currently, chrysanthemum is not only produced as a cut flower, but also as a potted ornamental plant. The high demand for potted chrysanthemum is directly proportional to the number of cuttings used. The problem that occurs is the insufficient number of cuttings used to meet market needs. This research purpose to obtain the optimum number of cuttings of growth and yield of chrysanthemum potted plants. This research start from December 2019 until March 2020 at Green House of PT. Condido Agro Pasuruan. This research used a Randomized Block Design (RBD) with 4 replications so that there were 24 experimental units, there are: 1 cuttings (P1), 2 cuttings (P2), 3 cuttings (P3), 4 cuttings (P4), 5 cuttings (P5) and 6 cuttings (P6). The results of this research showed that the number of cuttings per pot increased plant height, number of leaves, leaf area, first flower appearance time, time of coloring, flower diameter, plant height with pots, and vase life. However, it decreased the canopy diameter and the number of flowers per pot. Reducing the number of cuttings can save up to 50% of seedlings with the same quality (plant height, canopy diameter, number of flowers per pot, and vase life) by using 6 cuttings per pot.

(2)

Keywords : Chrysant pot, Flower Quality, Number of Cutting per Pot, Seedling Saving

PENDAHULUAN

Krisan (Chrysanthemum sp.) ialah jenis tanaman hias yang termasuk dalam suku

Asteraceae. Krisan termasuk tanaman hari pendek yang banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki warna bunga yang indah dan bentuk yang beragam serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Saat ini, krisan tidak hanya diproduksi sebagai bunga potong, melainkan juga sebagai tanaman hias pot. Krisan sebagai tanaman hias pot memiliki masa simpan yang relatif lebih lama dibandingkan dengan krisan potong. Selain itu, krisan pot dapat diproduksi sepanjang tahun karena pertumbuhan dan waktu berbunga dapat diatur dan memiliki umur kesegaran bunga yang lama (Abrol et al.,

2018).

Krisan pot terbagi menjadi dua jenis yaitu krisan standar dan krisan spray. Krisan pot jenis standar merupakan krisan yang popular dan banyak digemari oleh konsumen karena memiliki bunga yang besar dengan diameter bunga 6-8 cm dan warna bunga yang beragam. Menurut Nurmalinda dan Hayati (2014), prefensi konsumen terhadap krisan pot ialah jenis standar, berwarna putih, dan memiliki daya simpan lebih dari 7 hari. Di PT. Condido Agro, penjualan krisan pot pada bulan Juni – Agustus 2019 sebanyak 2.500- 3.000 pot setiap minggunya. Selain itu, menurut Muhit (2016), kebutuhan akan krisan pot pada acara pameran berkisar antara 1.000- 1.500 pot. Sedangkan pada acara pernikahan mencapai 5.000 pot. Situasi tersebut memberikan gambaran mengenai tingginya permintaan krisan pot dan memberikan peluang bagi produsen dan pengusaha krisan pot untuk meningkatkan kualitas,

kuantitas dan kontinuitas produksi krisan pot yang sesuai dengan permintaan pasar.

Tingginya permintaan krisan pot berbanding lurus dengan jumlah stek. Semakin banyak krisan pot yang diproduksi, maka jumlah stek yang digunakan akan semakin tinggi. Masalah yang terjadi di PT. Condido Agro yaitu belum bisa mencukupi permintaan krisan pot yang disebabkan penyediaan jumlah stek yang kurang.

Kondisi di lapang, penanaman krisan pot pada pot berdiameter 16 cm umumnya menggunakan 6 stek. Hal tersebut tentunya boros dalam penggunaan jumlah stek. Apabila jumlah stek yang digunakan dalam satu pot terlalu banyak, maka dapat menyebabkan kompetisi antar tanaman diantaranya berpengaruh terhadap kerapatan ruang tumbuh, penyerapan unsur hara dan penyerapan cahaya matahari (Lee et al.,

2008). Selain itu, banyaknya jumlah stek juga akan berpengaruh terhadap kualitas tanaman krisan pot yang dihasilkan. Semakin lebar jarak tanam pada tanaman krisan akan berpengaruh terhadap diameter mahkota bunga dan vase life bunga krisan (Setiadi et al., 2018). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah stek per pot yang optimum pada pot berdiameter 16 cm tanpa menurunkan kualitas dari krisan pot.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019 hingga Maret 2020. Penelitian dilakukan di dalam Green House PT. Condido Agro, Tutur, Pasuruan, Jawa Timur. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 900 mdpl dengan suhu harian rata-rata 24ºC. Bahan yang digunakan dalam penelitian ialah stek krisan pot varietas Time jewel (putih tulang), air,

(3)

cocopeat, pupuk kandang sapi, insektisida, fungisida dan pupuk AB mix. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah pot berdiameter 16 cm dengan tinggi pot 12 cm, lampu LED warm white 23 Watt, selang, sistem drip, sprayer, alat tulis, penggaris, kertas label jangka sorong digital dan LAM.

Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 6 perlakuan jumlah stek per pot yang meliputi: 1 stek (P1), 2 stek (P2), 3 stek (P3), 4 stek (P4), 5 stek (P5) dan 6 stek (P6). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 24 unit percobaan. Dimana pada setiap perlakuan terdapat 6 tanaman percobaan.

Parameter penelitian terdiri dari 3 pengamatan yang terdiri dari pengamatan vegetatif (tinggi tanaman (cm), jumlah cabang (tangkai), diameter batang (cm), jumlah daun (helai/ tanaman) dan luas daun (cm2/

tanaman)), pengamatan generatif (waktu pertaman muncul bunga (hst), umur coloring

(hst) dan diameter bunga (cm)) dan pengamatan kualitas bunga (tinggi tanaman dengan pot (cm), diameter tajuk per pot (cm), jumlah bunga per pot (tangkai) dan vase life

(hsp)). Data yang didapatkan dilakukan analisa dengan menggunakan analisa ragam (ANOVA) dengan taraf 5 %. Apabila perlakuan berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinggi Tanaman

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, penggunaan jumlah stek dalam satu pot berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman krisan pot pada umur 21, 35, 49, 63 dan 77 hst. Pada perlakuan 1 stek per pot memiliki tinggi tanaman yang lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lainnya mulai dari umur 21 hst hingga 77 hst (Gambar 1).

Apabila dibandingkan dengan penggunaan jumlah stek yang semakin banyak, maka tanaman krisan pot yang menggunakan sedikit jumlah stek menghasilkan tinggi tanaman yang lebih tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh kerapatan tanaman dalam satu pot berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Menurut Mayadewi (2007), semakin rapat jarak tanam pada tanaman menyebabkan persaingan antara tanaman sehingga akan menurunkan hasil dan terdapat kompetisi diantara tanaman. Semakin lebar jarak tanam maka tanaman krisan akan tumbuh lebih subur dan berkembang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman krisan yang ditanam rapat (Handayati dan Sihombing, 2011).

Jumlah Daun

Jumlah daun pada tanaman

berhubungan dengan jumlah cabang, jumlah stek per pot dan tinggi tanaman. Semakin banyak jumlah cabang dan jumlah stek per pot maka semakin banyak pula jumlah daun per pot. Pengurangan jumlah stek memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun.

Pengurangan jumlah stek per pot dari 6 stek ke 1 stek meningkatkan jumlah daun per tanaman. Perlakuan 1 stek per pot mendapatkan nilai jumlah daun yang lebih tinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya pada umur 35 hst hingga 77 hst (Gambar 2). Sedikitnya jumlah stek per pot menyebabkan jarak antara tanaman semakin lebar sehingga tanaman dapat menyerap unsur hara secara optimal dan dalam proses penyerapannya tidak terjadi kompetisi di dalam tanah. Menurut Pandanari et al., (2017), semakin lebar jarak tanam yang digunakan dalam tanaman krisan, maka akan berpengaruh terhadap jumlah daun yang semakin tinggi. Selain itu, persaingan ruang tumbuh dengan jumlah stek yang sedikit akan berpengaruh

(4)

terhadap penerimaan cahaya matahari. Semakin sedikit stek maka cahaya dapat asimilasi (asimilat) yang dihasilkan lebih banyak).

Luas Daun

Pengurangan jumlah stek memberikan pengaruh yang nyata terhadap luas daun. Luas daun berbanding lurus terhadap jumlah daun. Perlakuan 1 stek per pot mendapatkan nilai luas daun yang lebih tinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya pada umur 21 hst hingga 77 hst (Gambar 3).

Ketika jumlah daun dalam tanaman banyak, maka fotosintat yang dihasilkan akan semakin banyak sehingga dapat dioptimalkan dalam proses pertumbuhan salah satunya yaitu melebarnya luas daun. Luas daun yang semakin lebar

diterima sehingga menyebabkan asimilasi (fotosintesis) semakin meningkat dan hasil menyebabkan meluasnya tempat untuk terjadinya proses fotosintesis. Dan menyebabkan meningkatnya hasil fotosintat yang selanjutnya ditranslokasikan ke bagian vegetatif untuk membentuk organ baru (Pramitasari, Tatik, dan Nawawi, 2016).

Semakin sedikit jumlah stek maka intensitas yang dapat diterima oleh daun meningkat sehingga proses fotosintesis semakin meningkat dan hasil asimilat yang dihasilkan lebih banyak. Asimilat tersebut digunakan dalam proses pertumbuhan tanaman untuk membentuk organ-organ vegetatif seperti daun dan tinggi tanaman (Napitupulu dan Winarno, 2010).

Gambar 1. Pola pertumbuhan tinggi tanaman krisan pot pada perlakuan jumlah stek per pot

(5)

Gambar 3. Pola pertumbuhan luas daun tanaman krisan pot pada perlakuan jumlah stek per pot

Waktu Pertama Muncul Bunga

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang sangat nyata antara perlakuan jumlah stek terhadap waktu pertama muncul bunga. Waktu muncul bunga pada perlakuan 6 stek per pot lebih lama dan berbeda nyata dengan perlakuan lain. Sedangkan, perlakuan 1 stek per pot memiliki waktu muncul bunga yang lebih cepat dan berbeda nyata dengan perlakuan lain. Akan tetapi, perlakuan 1 stek per pot tidak berbeda nyata dengan perlakuan 2 stek per pot (Gambar 4).

Gambar 4. Pengaruh jumlah stek per pot terhadap waktu pertama muncul bunga

Semakin cepat tanaman muncul bunga maka waktu panen juga akan semakin cepat. Penambahan jumlah populasi (stek) dalam satu pot menyebabkan tingkat kompetisi meningkat. Apabila tingkat

kompetisi meningkat maka proses pertumbuhan tanaman akan terhambat dikarenakan suplai unsur hara maupun cahaya yang didapatkan oleh tanaman berkurang. Swetha et al., (2018), menyatakan penggunaan jarak tanam yang lebih lebar dapat mempercepat waktu pertama muncul bunga dan umur coloring pada tanaman lily karena jarak tanam yang lebih rapat dapat meningkatkan kompetisi dalam menyerap nutrisi dan cahaya sehingga tanaman lemah dan tertinggal dalam fase pertumbuhan.

Umur Coloring

Umur coloring berbanding lurus dengan waktu pertama muncul bunga. Semakin cepat tanaman muncul bunga maka semakin cepat pula umur coloring tanaman. Umur coloring

pada tanaman krisan pot diamati ketika mahkota bunga dan warna bunga telah muncul 25 %. Hasil penelitian menunjukkan, pengurangan jumlah stek per pot dari 6 stek ke 1 stek berpengaruh nyata terhadap umur

coloring. Perlakuan 1 dan 2 memiliki umur

coloring yang lebih cepat dan berbeda nyata dengan perlakuan lain. Sehingga, penggunaan 1 dan

2 stek per pot memiliki waktu panen yang lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan lain (Gambar 5).

(6)

Gambar 5. Pengaruh Jumlah stek per pot terhadap umur coloring

Sedikitnya penggunaan stek

menyebabkan tingkat persaingan antar tanaman semakin kecil sehingga umur coloring tanaman dapat lebih cepat. Terdapat beberapa faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil antara lain cahaya matahari, kelembaban dan kesuburan tanah. Apabila faktor-faktor tersebut tersedia dalam jumlah yang terbatas maka akan berpengaruh terhadap hasil dan pertumbuhan (Widodo et al., 2016).

Diameter Bunga

Diameter bunga berhubungan dengan diameter batang tanaman. Tanaman yang memiliki cadangan makanan lebih, maka ketika tanaman tersebut menuju fase generative, cadangan makanan tersebut akan ditranslokasikan ke bagian bunga sehingga akan memiliki dampak terhadap diameter bunga maupun waktu muncul bunga. Banyaknya jumlah stek per pot yaitu pada perlakuan 6 stek per pot mendapatkan diameter bunga yang lebih kecil dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Akan tetapi, perlakuan 6 stek per pot tidak berbeda nyata dengan perlakuan 5 stek per pot. Sedangkan pengurangan jumlah stek per pot yaitu pada perlakuan 1 stek per pot mendapatkan nilai diameter bunga yang lebih besar dan berbeda nyata dengan perlakuan lain (Gambar 6).

Gambar 6 Pengaruh jumlah stek per pot terhadap diameter bunga

Pengurangan jumlah stek per pot pada perlakuan satu stek merupakan perlakuan terbaik pada diameter bunga karena memiliki diameter bunga terbesar. Menurut Singh et al.,

(2018), penggunaan jarak tanam yang lebih lebar pada tanaman marigold menghasilkan ukuran diameter bunga dan berat bunga yang lebih tinggi dikarenakan tingkat kompetisi menurun dan nutrisi dapat lebih optimal diserap oleh tanaman.

Kualitas Bunga

Pengamatan kualitas bunga meliputi tinggi tanaman dengan pot, diameter tajuk, jumlah bunga per pot dan vase life (lama kesegaran bunga). Berdasarkan hasil pengamatan, pengurangan jumlah stek memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter tinggi tanaman dengan pot dan vase life. Akan tetapi, pengurangan jumlah stek per pot menurunkan kualitas bunga yaitu diameter tajuk dan jumlah bunga per pot (Tabel 1).

Tinggi tanaman merupakan faktor pertama dalam menentukan kualitas bunga dilanjutkan dengan diameter tajuk tanaman per pot dan jumlah bunga dalam satu pot. Standar kualitas krisan pot masuk dalam grade A yaitu memiliki tinggi tanaman 2-2,5 kali diameter pot. Artinya, jika menggunakan pot berdiameter 16 cm maka tinggi idealnya yaitu 32-40 cm. Selain itu tanaman krisan memiliki diameter tajuk 32 cm, jumlah bunga per pot minimal 11 kuntum dan waktu vase life yang lebih lama.

(7)

Tabel 1. Jumlah stek per pot terhadap standar kualitas krisan pot Jumlah

Stek per pot (stek) Tinggi Tanaman dengan Pot (cm) Diameter Tajuk (cm) Jumlah Bunga per Pot (Tangkai)

Vase Life (hsp) Efisiensi Stek (%) 1 TM M TM M 83.33 2 TM M TM M 66.67 3 M M M M 50 4 M M M M 33.33 5 M M M M 16.67 6 M M M M 0

Keterangan : M= memenuhi, TM= tidak memenuhi, cm= centimeter, hsp= hari setelah panen, %= persen Hasil pengamatan kualitas bunga

menunjukkan penggunaan jumlah stek per pot kurang dari 6 stek mampu memenuhi standar kualitas krisan pot. Pada komponen tinggi tanaman dengan pot, penggunaan 1 dan 2 stek per pot tidak memenuhi standar karena memiliki tinggi tanaman lebih dari 40 cm. Standar minimum dan maksimum tinggi tanaman krisan pot yang dikeluarkan oleh PT. Saung Mirwan dan Salunkhe et al (1990), yaitu 32 - 40 cm. selain itu, pada komponen diameter tajuk, pengurangan jumlah stek per pot mulai dari 6 stek hingga

1 stek per pot pada semua perlakuan memenuhi standar krisan pot. Salunkhe et al., (1990) menambahkan, standar minimum diameter tajuk tanaman krisan pot dengan pot berdiameter 16 cm yaitu memiliki diameter tajuk 32 cm.

Pengamatan jumlah bunga per pot, pada perlakuan 1 dan 2 stek per pot tidak memenuhi standar minimum jumlah bunga per pot. Minimum standar jumlah bunga per pot yaitu 11 bunga. Hal tersebut didukung oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (2006), Salunkhe et al (1990) dan standar yang dikeluarkan oleh PT. Saung Mirwan, bahwa minimum standar krisan pot tipe standar untuk mencapai grade A memiliki jumlah kuntum bunga 10- 15 kuntum.

Pengamatan vase life atau lama kesegaran bunga pada semua perlakuan masuk dalam grade A atau memenuhi standar kualitas krisan pot. Standar lama kesegaran bunga yang terdapat di PT. Condido Agro yaitu 38 – 39 hsp. Semakin lama kesegaran krisan pot maka akan menambah minat konsumen bunga krisan dikarenakan bunga akan lebih lama ketika disimpan.

Vaselife dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya diameter dan panjang kuntum bunga, diameter batang, dan umur coloring (Vehniwal dan Abbey, 2019). Sehingga, pengurangan jumlah stek per pot pada semua perlakuan masih dapat memenuhi standar kualitas bunga krisan pot.

Pengurangan jumlah stek per pot pada pot berdiameter 16 cm, yaitu pada perlakuan 3 dan 4 stek per pot sudah memenuhi standar kualitas krisan pot sehingga dengan penggunaan jumlah stek tersebut masuk dalam grade A. Selain itu, penggunaan 3 dan 4 stek per pot lebih efisien dalam penggunaan bibit dan mampu menghemat bibit hingga 50 % dan 33,33 %.

(8)

Gambar 7. Pengaruh jumlah stek per pot terhadap tinggi tanaman krisan pot. Keterangan: P1 = (1 stek per pot), P2 = (2 stek per pot), P3 = (3 stek per pot), P4 = (4 stek per pot), P5 = (5 stek per

pot), P6 = (6 stek per pot)

Gambar 8. Perbedaan Umur Coloring Terhadap Waktu panen (Umur Tanaman 82 hst). Keterangan: P1 = (1 stek per pot), P2 = (2 stek per pot), P3 = (3 stek per pot), P4 = (4 stek per

pot), P5 = (5 stek per pot), P6 = (6 stek per pot), hst = hari setelah tanam

SIMPULAN

Perlakuan 3 dan 4 stek per pot pada pot berdiameter 16 cm sudah memenuhi standar kriteria kualitas krisan pot dan mendapatkan kualitas bunga yang dapat mencapai grade A. Penggunaan 3 dan 4 stek per pot mampu menghemat bibit hingga

50 % dengan kualitas (tinggi tanaman, diameter tajuk, jumlah bunga per pot dan vase life) yang sama dengan 6 stek per pot.

DAFTAR PUSTAKA

Abrol, A., S.R. Dhiman., P. Sharma, and M. Sharma. 2018. Effect of growth regulators on potted chrysanthemum under different photoperiodic

conditions. J. Hill Agriculture 9(2): 165-170. Handayati, W, dan D. Sihombing. 2011.

Pengaruh kerapatan tanam dan kualitas benih krisan bunga potong terhadap perkembangan penyakit karat dan hama penggorok daun. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Timur.

Lee, H.K., I. Sivanesan, and B.R. Jeong. 2008. Effect of planting density, pinching, and mowing on plant growth and development of Chrysanthemum boreale

(9)

Mayadewi, A. 2007. Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. Agritrop 26(4): 153 – 159.

Muhit, A. 2016. Pengaruh media tanam dan pupuk NPK mutiara terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif krisan pot. B. Teknologi Pertanian 21(1): 7-10.

Napitupulu, D, dan L. Winarto. 2010. Pengaruh pemberian pupuk N dan K terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. J. Hortikultura 20(1): 27-35.

Nurmalinda, dan Hayati. 2014. Preferensi konsumen terhadap krisan bunga potong dan pot. J. Hortikultura. 24(4): 362-372.

Pandanari, D.S., M.D. Magfoer, dan M. Nawawi. 2017. Pengaruh hormon NAA dan jarak tanam terhadap pertumbuhan tanaman krisan (Chrysanthemum sp.) var. White Fiji. J. Produksi Tanaman. 5(10): 1678- 1658.

Pramitasari, H.E., T. Wardiyati, dan M. Nawawi. 2016. Pengaruh dosis pupuk nitrogen dan tingkat kepadatan tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan (Brassica oleraceae L.). J. Produksi Tanaman 4(1): 49-56.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 2006. Budidaya krisan bunga potong (prosedur sistem

produksi). Horticultural Research Cooperation Between Indonesia and the Netherlands. Jakarta.

Salunkhe, D.K., N.R. Bhatt, and B.B. Desal. 1990. Postharvest biotechnology of flowers and ornamental plants. Mahatma Phule Agriculture University Rahuri. India. p. 135-136.

Setiadi, D., Noertjahyani, dan Suparman. 2018. Perbedaan kualitas dan vase life bunga krisan akibat aplikasi macam pupuk organik dengan variasi jarak tanam. J. Kultivasi. 17(1): 1-9.

Singh, H., J. Singh, and G.K. Ahirwar. 2018. Effect of spacing and pinching on growth and flowering in african marigold (Tagetes Erecta L.) Cv. Pusa Narangi Gainda. J. Pharmacognosy and Phytochemistry 7(2): 1764-1766.

Swetha, J., T. Suseela., A.V.D. Dorajeerao.,S. Suneetha, and R.V. Sujatha. 2018. Effect tressor under shade net condition. J. Chemical Studies 6(6): 2674-2678.

Vehniwal, S.S, and L. Abbey. 2019. Cut flower vase life – influential factors, metabolism and organic formulation. J. Horticulture 3(6):275‒281.

Widodo, A., A.P. Sujalu, dan H. Syahfari. 2016. Pengaruh jarak tanam dan pupuk NPK phonska terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) var. Sweet Boy. J. Agrofor 15(2): 1-8.

Gambar

Gambar 2. Pola pertumbuhan jumlah daun tanaman krisan pot pada perlakuan jumlah stek per pot
Gambar 3. Pola pertumbuhan luas daun tanaman krisan pot pada perlakuan jumlah stek per pot  Waktu Pertama Muncul Bunga
Gambar  5.  Pengaruh  Jumlah  stek  per  pot  terhadap umur coloring
Tabel 1. Jumlah stek per pot terhadap standar kualitas krisan pot  Jumlah
+2

Referensi

Dokumen terkait

1264 5578 DWI LESTARI HANDAYANI SD Negeri Sorogenen 2 Kalasan Kalasan GTT. 1283 5690 RETNO WINDARTI SD IT Ukhuwah Islamiyah Kalasan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama penyimpanan dalam lemari es terhadap pH, daya ikat air dan susut masak karkas broiler yang dikemas plastik

Seperti halnya adanya permasalahan yang peneliti dapatkan mengenai pemahaman masyarakat di desa Rejosari mengenai sebuah hadiṣ yang berbicara tentang keutamaan orang yang

Gisela Nina Sevani, dalam penelitiannya yang berjudul Aplikasi Reminder Pengobatan Pasien Berbasis SMS Gateway Aplikasi berbasis Web yang dibuat dengan MySQL sebagai media

Negosiasi kebijakan dan program rekonstruksi Pasar Inpres I, II, III dan IV Kota Padang berlangsung lama karena alotnya perdebatan antara Pemerintah Kota Padang dan pedagang. Tulisan

Dalam penelitian ini teknik produksi gas digunakan untuk mengetahui pengaruh penambahan sumber karbon mudah terdegradasi pada pakan sumber protein terhadap total

Tämä edellyttää opintojen liittämistä ammatillisiin käytänteisiin ja koulutuksen pai- nopiste on työssä oppimisessa (AC25765). Käytännön työssä oppiminen tarjoaa