• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERBAGI PENGALAMAN 06. Panduan Pelaksanaan CO-OPERATIVE EDUCATION PROGRAM DI PERGURUAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERBAGI PENGALAMAN 06. Panduan Pelaksanaan CO-OPERATIVE EDUCATION PROGRAM DI PERGURUAN TINGGI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BERBAGI PENGALAMAN

06

Panduan Pelaksanaan

CO-OPERATIVE

EDUCATION PROGRAM

DI PERGURUAN TINGGI

(2)

Program Co-operative Education atau Program Belajar Bekerja Terpadu adalah sebuah metode terstuktur yang memadukan Pendidikan berbasis kelas dengan pengalaman kerja professional. Program co-operative education mendorong proses pembelajaran berbasis pengalaman (experiental learning) yang lebih mendalam dengan para profesional sehingga mahasiswa memahami dan siap masuk dunia kerja. Dengan program co-operative education, mahasiswa mendapat kesempatan bekerja secara penuh di perusahaan selama beberapa kali sepanjang masa studinya di perguruan tinggi. Dasar hukum pelaksanaan Program

Co-operative Education di Indonesia dapat mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 123/M/KPT/2019 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020.

Program ini merupakan pengembangan dari sistem magang maupun Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang selama ini diterapkan di perguruan tinggi. Beberapa hal yang membedakan co-operative education atau biasa disebut Co-op dengan magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah bahwa:

Co-op dilakukan lebih dari satu kali dalam masa studi akademis dan dalam sekuensi yang terstruktur.

Memadukan periode kuliah (study term) dan periode kerja (work term).

Perusahaan menyusun spesifikasi dan uraian pekerjaan professional bagi mahasiswa Co-op.

Mahasiswa menerima remunerasi dari perusahaan.

Ada evaluasi berkala yang dilakukan oleh perusahaan dan perguruan tinggi atas kinerja mahasiswa. Bagi perguruan tinggi, Program Co-operative Education memberikan beberapa keuntungan, diantaranya:

Meningkatkan reputasi perguruan tinggi tersebut atas kemampuan kerja lulusannya (graduate employability).

Meningkatkan jumlah pendaftaran mahasiswa karena Program Co-op ini akan menarik siswa berkualitas, unggul, dan bermotivasi tinggi.

Peningkatan kualitas dan relevansi kurikulum program studi berdasarkan umpan balik dari perusahaan

Membangun jaringan professional dan kumpulan spesialis penelitian untuk proyek penelitian lebih lanjut.

Perguruan tinggi bisa menjadi pusat keunggulan teknologi industri tertentu.

UMUM

(3)

Pelaksanaan Program Co-operative Education membutuhkan kolaborasi berbagai pihak untuk mencapai tujuan yang dihadapkan. Para pihak yang perlu dilibatkan antara lain:

KOLABORASI

PARA PIHAK

Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi merupakan komponen penting dalam program Co-op sebagai high quality resource agent of workforce sekaligus sebagai institusi yang mampu mengelola hubungan pola belajar – mengajar di dunia akademik dengan dunia kerja. Tingginya kemampuan kerja para lulusan (graduate employability) juga menjadi faktor utama kontribusi positif kesuksesan Perguruan Tinggi dalam penerapan program Co-op. Pimpinan perguruan tinggi merupakan pendukung utama dalam pengambilan keputusan atas kesuksesan pelaksanaan program

Co-op. Selain itu, fakultas maupun program studi beserta seluruh tenaga pengajar dan staf administrasi juga merupakan faktor penting kesuksesan pelaksanaan program Co-op.

Persatuan Aktuaris Indonesia

PAI sebagai lembaga profesi dan sertifikasi aktuaris memegang peranan penting dalam

program Co-op dimana mahasiswa dapat mengasah kemampuan akademik khususnya dalam bidang aktuaria sekaligus mempraktekkan secara langsung dengan bekerjasama dengan para aktuaris di perusahaan. Selain itu, sebagai lembaga profesi yang menyelenggarakan ujian

sertifikasi aktuaris, PAI juga bekerjasama dengan perguruan tinggi.

Asosiasi Perusahaan Asuransi (AAUI &AAJI)

AAUI dan AAJI sebagai asosiasi industri jasa keuangan, khususnya asuransi, sangat berhubungan erat dengan profesi aktuaris, terlebih mengingat masih kurangnya jumlah aktuaris di industri asuransi. Program Co-op merupakan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan aktuaris di industri asuransi karena Co-op merupakan talent pipeline yang sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan aktuaris di industri asuransi.

Pihak-pihak lainnya

Peranan pihak – pihak lainnya (Asosiasi Profesional, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jaringan Alumni Perguruan Tinggi, Perusahaan non-pemerintah, UMKM serta Lembaga Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat) juga sangat penting dalam pengembangan program Co-op karena merupakan merupakan laboratorium praktek kerja yang paling ideal bagi mahasiswa Co-op sehingga mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di kampus. Pihak – pihak yang tersebut di atas akan memperoleh banyak keuntungan dengan adanya mahasiswa Co-op karena jenis – jenis pekerjaan dapat dilakukan oleh mahasiswa secara professional dan perusahaan dapat melakukan cost efficiency tenaga kerja.

1

2

3

(4)

LANGKAH-LANGKAH

PELAKSANAAN

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menerapkan Program CO-OP di perguruan tinggi.

1. Pengembangan Kurikulum CO-OP di Kampus

• Perpaduan antara sumber daya yang handal (Dosen, Staff, Administrator Kampus) dan alur kerja yang jelas dan logis, serta iklim atau budaya akademik yang terbuka terhadap perubahan.

• Program Co-Op bisa diterapkan secara fleksibel, mengikuti visi dan misi perguruan tinggi dan disesuaikan dengan profil lulusan serta capaian pembelajaran.

• Kurikulum yang disusun akan mengakomodasi mahasiswa untuk mendapat kesempatan bekerja secara profesional di perusahaan selama beberapa periode sepanjang masa studinya.

• Apabila program Co-op akan diimplementasikan pada program studi yang telah berjalan, perguruan tinggi dapat mengkaji kurikulum yang telah berjalan terutama pada semester dimana telah tertera mahasiswa akan mengambil mata kuliah magang. Setelah menemukan semester magang tersebut, dapat ditentukan pada semester-semester mana mata kuliah lainnya dapat diatur ulang tanpa mengganggu rencana studi yang telah berjalan.

• Sementara untuk program studi yang baru akan dibuka, pengelola program studi dapat mengatur dari awal pada semester-semester mana saja yang dapat dialokasikan untuk semester Co-op (work term) dan mendistribusikan sejumlah mata kuliah wajib dan pilihan pada semester sebelum dan sesudah semester Co-op (work term).

2. Menjalin Kerja Sama Dengan Perusahaan

Kampus dapat mensosialisasikan manfaat yang diperoleh perusahaan dengan adanya Program CO-OP. Diantaranya, perusahaan mendapatkan calon pegawai yang profesional dan memahami business process perusahaan. Kampus juga bisa meminta masukan dari perusahaan dalam menyusun kurikulum, sehingga kurikulum yang dikembangkang dapat mendukung pembelajaran dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pihak kampus dan perusahaan juga

KES TARAAN

G NDER

E

Co-op memberikan peluang yang setara bagi mahasiswa baik laki-laki dan perempuan termasuk

kelompok difable selama memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Dalam rangka memastikan efektifitas

pelaksanaan Co-op, pihak universitas perlu membekali peserta dengan sejumlah keterampilan termasuk perihal preventing harassment in the workplace. Sementara industri juga perlu memastikan keamanan kerja bagi peserta Co-op termasuk mengkomunikasikan kebijakan dan mekanisme antikekerasan di tempat kerja.

(5)

dapat berdiskusi untuk menentukan kebijakan terkait penempatan mahasiswa dan insentif atau gaji yang diberikan.

Buatlah daftar perusahaan partner universitas sebagai database. Selain itu, perlu pendekatan marketing kepada perusahaan antara lain dengan mengundang mereka ke kampus ataupun mendatangi perusahaan (HR Department) untuk mempresentasikan program Co-op dan membantu perusahaan dalam menyusun pekerjaan Co-op yang relevan dengan

3. Sosialisasi dan Edukasi Program CO-OP di Kampus

Dalam menerapkan program Co-Op, tantangan yang cukup sering dihadapi adalah banyak mahasiswa yang masih sulit membedakan antara Co-Op dengan magang dan kekuatiran bahwa waktu kelulusan yang akan lebih lama. Untuk itu kampus perlu menyiapkan strategi dalam memberikan informasi dan edukasi mengenai Co-Op kepada mahasiswa, khususnya manfaat yang akan mereka dapatkan dari program ini.

Manfaat Co-operative Education bagi Mahasiswa:

1. Memperoleh pembelajaran dari pengalaman (experiential learning) yang tersedia secara nyata di dunia kerja

2. Memperoleh pengalaman kerja secara professional di perusahaan

3. Memperoleh ketrampilan (soft skill) seperti: komunikasi, interpersonal, kepemimpinan, kepercayaan diri, kerjasama tim, memecahkan masalah (problem solving), dll

4. Mahasiswa bisa memiliki gambaran sejak dini tentang career pathway dengan lebih jelas dan dapat mempersiapkan karirnya dengan lebih baik

Program Co-op memberikan peluang yang setara bagi mahasiswa baik laki-laki dan perempuan termasuk kelompok difable selama memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Dalam rangka memastikan effektifitas pelaksanaan Co-operative Education, pihak

universitas perlu membekali peserta tentang sejumlah keterampilan termasuk perihal pencegahan kekerasan di tempat kerja.

(6)

Mempersiapkan kurikulum yang relevan antara proses pembelajaran di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia industri.

Kampus yang sudah mempunyai program magang atau praktik kerja, dapat mengintegrasikan program Co-Op dengan progam-program tersebut.

Periode belajar dan periode kerja serta penerapan SKS dapat disesuaikan dengan kebijakan kampus. Untuk memastikan kelulusan tepat waktu saat mengkuti program Co-Op, pihak kampus dapat memanfaatkan semester pendek.

Program Co-op mendapatkan kredit (SKS) dan besarannya variatif - ditentukan oleh masing – masing fakultas atau program studi yang bersangkutan.

Pelaksanaan program Co-op mungkin menyebabkan masa studi yang lebih Panjang bagi mahasiswa, akan tetapi tidak ada sanksi dari BNSP terhadap program studi dan fakultas yang bersangkutan. Hal ini juga telah di atur dalam Keputusan Menteri No.123/M/ KPT/2019 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 3 Tahun 2020.

Meskipun program Co-Op dapat memperpanjang waktu kelulusan, akan tetapi mahasiswa Co-Op memiliki keunggulan berupa pengalaman kerja profesional selama masa studinya, sehingga setelah lulus mereka bisa diterima di dunia kerja dengan gaji setara karyawan berpengalaman, bukan lagi fresh graduated. Namun jika mahasiswa ingin tetap lulus tepat waktu, meski mengikuti program Co-Op, pihak kampus bisa juga menjalankan program ini dalam semester pendek.

Link Materi Program Co-operative Education bit.ly/CoopUniversitas bit.ly/CoopMahasiswa

1

2

3

PEMBELAJARAN

4

5

6

(7)
(8)

info lebih lanjut mengenai READI Project kunjungi:

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang spermatologi dalam masalah infertilitas pasangan suami isteri dan dalam bidang andrologi klinik juga telah banyak dilakukan, namun penelitian

Untuk mengetahui bagaimana positioning sabun mandi Lifebuoy terhadap merek sabun mandi Dettol, Medicare dan Nuvo yang ditinjau dari produknya. Untuk mengetahui bagaimana

Pada dasarnya makanan olahraga$an tidak jauh berbeda dengan makanan bukan olahraga$an, kecuali hanya jumlah karbohidrat dan air yang lebih besar. Tak ada makanan khusus

Luas dan panjang lesi tidak diukur diduga menjadi penyebab tidak bermaknanya penelitian ini sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan kadar CEA dan

Setelah tempat parkir terisi oleh mobil yang telah ditentukan oleh operator, maka sensor pada lahan parkir akan terupdate secara otomatis oleh aplikasi yang sudah ada, sehingga

Pada kedua contoh di atas, kita juga dapat membayangkan kedua sinyal tersebut sebagai vektor-vektor karena sinyal tersebut diasumsikan sebagai nilai-nilai

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan varietas padi gogo memperlihatkan pengaruh nyata pada peubah pertumbuhan dan produksi seperti tinggi tanaman 4, 6, 8 dan

1 2 3 4 5 6 7 8 9=8-7 10 EPARA;PURBALINGGA;SUK OHARJO;BOYOLALI;BREBE S;SRAGEN;BANJARNEGAR A;BANYUMAS;KENDAL;KOT A SALATIGA;KOTA MAGELA NG;TEMANGGUNG;DKI JAK