• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL DAN SIMULASI DINAMIKA SISTEM TRANSMISI PLANETARY HIBRID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL DAN SIMULASI DINAMIKA SISTEM TRANSMISI PLANETARY HIBRID"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL DAN SIMULASI DINAMIKA

SISTEM TRANSMISI PLANETARY HIBRID

Ghalya Pikra1, Agus Salim2 1

Pusat Penelitian TELIMEK – LIPI

Kompleks LIPI Gedung 20, Jl. Cisitu No.21/154D, Bandung 40135, Tel: 022-250-3055; Fax: 022-250-4773 2

Pusat Penelitian TELIMEK – LIPI

Kompleks LIPI Gedung 20, Jl. Cisitu No.21/154D, Bandung 40135, Tel: 022-250-3055; Fax: 022-250-4773 Email: [email protected], [email protected].

ABSTRACT

This paper presents the model and simulation of hybrid planetary transmission dynamics performed by making some mechanisms of hybrid dynamics which is followed by making some models to analyze vehicle dynamics. The result will be used to define wheel torque which will then be deployed to calculate sun, ring and carrier torque using six ways of configurations. The ratio of the torque against the time of the six dynamics configurations calculated using dynamics simulation and shows that carrier torque always bigger than sun or ring torque. The chosen configuration is the one performs the lowest alternator torque.

Keywords: hybrid planetary transmission system, vehicle dynamics, dynamics simulation, torque.

ABSTRAK

Makalah ini membahas tentang model dan simulasi dinamika sistem transmisi planetary hibrid yang dilakukan dengan membuat beberapa mekanisme dinamika hibrid yang kemudian dilakukan pemodelan untuk menganalisis dinamika kendaraan. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menghitung torsi roda yang akan digunakan untuk mencari torsi sun, ring dan carrier dengan enam konfigurasi. Perbandingan torsi terhadap waktu dari enam konfigurasi didapatkan dengan menggunakan simulasi dinamika dan menunjukkan bahwa torsi carrier selalu lebih besar dibandingkan dengan torsi sun dan ring. Konfigurasi yang dipilih adalah konfigurasi yang memberikan torsi alternator yang paling rendah.

Kata kunci: sistem transmisi planetary hibrid, dinamika kendaraan, simulasi dinamika, torsi.

PENDAHULUAN

Polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor telah menjadi masalah besar yang kita rasakan. Kepulan asap kendaraan bermotor dapat merusak pandangan kita karena terasa pedih oleh gas buang, udara yang kita hirup penuh dengan polutan dari knalpot kendaraan bermotor, dan polusi udara mengancam kesehatan manusia dan kelestarian alam. Ilmu pengetahuan dan teknologi dituntut harus menyediakan solusi untuk masalah ini.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor memiliki prosentase lebih dari 80% di Indonesia. Polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor ini semakin meningkat karena volume polusi terus bertambah seiring dengan semakin bertambahnya kendaraan dan kemacetan lalu lintas. Emisi gas buang yang memproduksi polutan dan kemacetan lalu lintas yang memboroskan energi adalah dua masalah yang perlu segera diatasi.

Kendaraan hibrid merupakan satu dari sekian banyak solusi untuk mengurangi polusi udara dan menghemat bahan bakar [4]. Sistem transmisi kendaraan hibrid banyak macamnya. Makalah ini membahas tentang dinamika kendaraan hibrid

dengan sistem transmisi planetary karena memberikan konfigurasi seri-paralel secara simultan, memberikan fungsi unlimited speed variable (CVT), memungkinkan pengoperasian mesin (ICE) pada daerah efisiensi maksimumnya [3]. Analisis dinamika hibrid dilakukan dengan menggunakan beberapa konfigurasi untuk membandingkan dan mencari model terbaik. Sesuai dengan dasar hukum alternator, model dinamika sistem planetary hibrid yang menghasilkan torsi alternator paling rendah adalah yang dipilih [1]. Tujuan dari makalah ini adalah membuat model dan simulasi dinamika untuk sistem transmisi planetary hibrid.

SISTEM TRANSMISI PLANETARY

HIBRID

Sistem transmisi planetary hibrid merupakan pengembangan dari jenis seri–paralel, yaitu dengan menambahkan satu unit planetary gear. Dengan adanya unit ini, maka kerumitan susunan dapat diatasi. Selain itu, roda gigi transmisi juga dapat dihilangkan (torsi yang keluar dari planetary gear langsung masuk ke roda). Gambar 1 menunjukkan layout kendaraan hibrid seri-paralel planetary.

(2)

Gambar 1. Layout kendaraan hibrid seri-paralel planetary [1].

ANALISIS DINAMIKA KENDARAAN

Gambar 2. Gaya-gaya yang bekerja pada kendaraan [2].

Analisis dinamika kendaraan dilakukan untuk mencari torsi roda. Gambar 2 dapat membantu dalam melakukan analisis dinamika kendaraan. Pada gambar 2, Rh adalah beban gandengan (towing

force) = 0. Berdasarkan persamaan Newton II dibawah ini:

x

=

a

x

g

F

W

(1)

Dimana Fx adalah komponen-komponen gaya pada

arah sumbu x (kg), W adalah berat kendaraan (kg),

ax adalah percepatan roda (m/s2) dan g adalah

percepatan gravitasi (m/s2).

Dari persamaan Newton II dapat kita uraikan terhadap Gambar 1 menjadi persamaan berikut ini.

(

xf + xr

) (

xf + xr

)

− sin − axDA=0 g W R R F F θ W (2) Dimana Fxf + Fxr = Fx adalah traksi roda (kg), Rxf +

Rxr = Rx adalah hambatan gelinding roda (kg),

Traksi Roda

Persamaan traksi roda ditunjukkan berikut ini.

θ

sin

W

adalah komponen berat kendaraan pada arah x akibat kemiringan jalan

θ

(kg),

a

x

g

W

adalah beban akibat percepatan kendaraan pada arah x (kg), dan DA adalah beban hambatan

aerodinamik (kg). x r tf e x M a r N T F =

η

− (3)

Dimana r adalah jari-jari roda (m); Tx adalah torsi

poros roda (kg m); Te adalah torsi mesin (kg m); Ntf

adalah rasio transmisi total; ηadalah efisiensi transmisi.

Beban Kendaraan

Beban kendaraan terdiri dari beban aerodinamik, hambatan gelinding roda, beban tanjakan dan beban percepatan kendaraan.

Beban aerodinamik ditunjukkan dengan persamaan berikut.

A

C

V

D

A 2 D

2

1

ρ

=

(4)

Dimana

ρ

adalah massa jenis udara (kg/m3); CD

adalah koefisien hambatan udara; dan A adalah luas penampang kendaraan (m2).

Hambatan gelinding roda ditunjukkan dengan persamaan berikut.

θ

cos

W

f

R

x

=

r (5)

Dimana W adalah berat kendaraan (kg); fr adalah

koefisien gesek jalan; dan

θ

adalah sudut kemiringan jalan.

Beban tanjakan ditunjukkan dengan menggunakan persamaan berikut.

θ

sin

W

(6)

Ft =

Beban percepatan kendaraan merupakan komponen beban akibat gaya d’Alembert (m.a). gaya ini besarnya adalah x x a

a

Ma

g

W

F

=

=

(7)

Dimana M adalah massa kendaraan (kg); ax adalah

percepatan pada arah x (m/s2); dan g adalah percepatan gravitasi (m/s2).

KONFIGURASI PLANETARY

HIBRID

Sistem transmisi planetary hibrid yang dianalisis terdiri dari enam konfigurasi. Modifikasi konfigurasi dilakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik, yaitu yang memiliki torsi alternator yang rendah adalah konfigurasi yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam sistem.

(3)

Konfigurasi 1 (Engine-sun,

alternator-carrier, motor-ring)

Torsi pada poros planetary carrier adalah torsi output

(12) Torsi pada poros ring gear adalah torsi alternator

(13)

Konfigurasi 4 (Engine-ring,

alternator-sun, motor-carrier)

Gambar 3. Susunan gigi dan diagram benda bebas pada konfigurasi 1.

Torsi pada poros ring gear adalah torsi output (8) Dimana Tr adalah torsi ring gear (kg m); Ts adalah

torsi sun gear (kg m); Rr adalah jari-jari ring gear

(m); Rs adalah jari-jari sun gear (m). Gambar 6. Susunan gigi dan diagram benda bebas

pada konfigurasi 4. Torsi pada poros planetary carrier adalah torsi

alternator Torsi pada poros planetary carrier adalah torsi

output (9)

(14) Dimana Tc adalah torsi carrier (kg m).

Konfigurasi 2 (Engine-ring,

alternator-carrier, motor-sun)

Torsi pada poros sun gear adalah torsi alternator

(15)

Konfigurasi 5 (alternator-ring,

Engine-carrier, motor-sun)

Gambar 4. Susunan gigi dan diagram benda bebas pada konfigurasi 2.

Torsi pada poros sun gear adalah torsi output (10)

Gambar 7. Susunan gigi dan diagram benda bebas pada konfigurasi 5.

Torsi pada poros planetary carrier adalah torsi

alternator Torsi pada poros sun gear adalah torsi output

(11)

(16)

Konfigurasi 3 (Engine-sun,

alternator-ring, motor-carrier)

Torsi pada poros ring gear adalah torsi alternator

(17)

Gambar 5. Susunan gigi dan diagram benda bebas pada konfigurasi 3.

Konfigurasi 6 (alternator-sun,

Engine-carrier, motor-ring)

(4)

Gambar 8. Susunan gigi dan diagram benda bebas pada konfigurasi 6.

Torsi pada poros ring gear adalah torsi output

(18) Torsi pada poros sun gear adalah torsi alternator

(19)

PEMODELAN DAN SIMULASI

Model simulasi dinamika sistem planetary hibrid ditunjukkan pada diagram alir seperti Gambar 9 dibawah ini.

Gambar 9. Diagram Alir Dinamika Sistem

ata kendaraan Chevrolet [5] untuk melakukan

resistance (fr) adalah 0,0059; rasio diferensial

Hasil apat

dilihat p da grafik torsi vs waktu untuk masing

Planetary Hibrid. D

simulasi unit hibrid adalah: berat kendaraan (W) adalah 3220 kg; koefisien drag (CD) adalah 0,446;

luas frontal (A) adalah 3,169 m2; koefisien rolling

adalah 3,72 (Konfigurasi 5 dan 6); rasio diferensial adalah 1,5 (konfigurasi 1 sampai 4); Diameter roda adalah 0,8 m; Perbandingan jari-jari gigi sun dan ring = Rs : Rr = 3 : 8; Driving cycle yang digunakan adalah FTP 75. Driving cycle dan grafik percepatan vs waktu ditunjukkan pada gambar 10 dan 11 dibawah ini.

Gambar 10. Driving Cycle FTP 75.

Gambar 11. Grafik Percepatan vs waktu. simulasi dinamika planetary hibrid d

a

masing konfigurasi pada Gambar 12, 13, 14, 15, 16, dan 17. 0 500 1000 1500 2000 2500 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 Percepatan (m/s 2) Waktu(detik) Percepatan vs Waktu 0 500 1000 1500 2000 2500 0 5 10 15 20 25 30 Waktu(detik) (m/s) ing Cycle FTP 75 Driv Kecepatan Mulai Parameter-parameter umum dinamika kendaraan: - Grafik v vs t - Jari-jari roda - Massa Jenis udara - Koefisien Gesek kendaraan - Koefisien Drag - Berat kendaraan - Frontal Area Pemilihan sistem transmisi hibrid Konfigurasi 1

Cetak hasil dalam grafik

Konfigurasi 2 Konfigurasi 3 Konfigurasi 4 Konfigurasi 5 Konfigurasi 6

Display

(5)

Gambar 12. Grafik T vs t Konfigurasi 1.

Gambar 13. Grafik T vs t Konfigurasi 2.

Gambar 14. Grafik T vs t Konfigurasi 3.

Gambar 15. Grafik T vs t Konfigurasi 4.

Gambar 16. Grafik T vs t Konfigurasi 5.

Gambar 17. Grafik T vs t Konfigurasi 6. 0 500 1000 1500 2000 2500 -60 -40 -20 0 20 40 60 Torsi vs Waktu Waktu(detik) Torsi(kg.m) Carrier (engine) Ring (motor) Sun (Alternator) 0 500 1000 1500 2000 2500 -60 -40 -20 0 20 40 60 Torsi vs Waktu Waktu(detik) Torsi(kg.m) Carrier (engine) Ring (alternator) Sun (motor) 0 500 1000 1500 2000 2500 -200 -150 -100 -50 0 50 100 150 200 250 Torsi vs Waktu Waktu(detik) Torsi(kg.m) ring (engine) carrier (motor) sun (alternator) 0 500 1000 1500 2000 2500 -600 -400 -200 0 200 400 600 Torsi vs Waktu Waktu(detik) Torsi(kg.m) Sun (engine) carrier (motor) ring (alternator) 0 500 1000 1500 2000 2500 -200 -150 -100 -50 0 50 100 150 200 250 Torsi vs Waktu Waktu(detik) Torsi(kg.m) ring (engine) sun (motor) carrier (alternator) 0 600 400 200 500 1000 1500 2000 2500 -600 -400 -200 0 Torsi vs Waktu Sun (engine) Ring (motor) Carrier (Alternator) Torsi(kg.m) Waktu(detik)

(6)

KESIMPULAN

Dari enam gra atas dapat

DAFTAR PUSTAKA

[1] Atki gation and

[2] 2, “Fundamentals of

[3]

[4]

[5]

fik yang ditunjukkan di

dilihat bahwa torsi carrier pada posisi sebagai engine, motor atau alternator memiliki nilai terbesar dibandingkan dengan torsi sun maupun ring. Hal ini sesuai dengan analisis diagram benda bebas dari enam konfigurasi bahwa torsi carrier selalu lebih besar dibandingkan dengan torsi sun maupun ring. Torsi paling rendah dari alternator adalah konfigurasi enam. Konfigurasi enam dipilih sebagai sistem yang memenuhi syarat untuk digunakan karena memiliki torsi alternator rendah.

nson, C. M., 2000, “Investi

Simulation of The Planetary Combination Hybrid Electric Vehicle”, Thesis, West Virginia University.

Gillespie, T., 199

Vehicle Dynamics”, Society of Automotive Engineers, Inc.

Kellermeyer, W. F., 1998, “Development and Validation of a Modular Hybrid Electric Vehicle Simulation Model”, Thesis, West Virginia University.

Tate, E.D., Boyd, S.P., 1998, “Finding Ultimate Limits of Performance for Hybrid Electric Vehicles”, Society of Automotive Engineers, Inc.

http://www.futuretruck.org/technical/index. html (08/23/2000).

Gambar

Gambar 1. Layout kendaraan hibrid seri-paralel  planetary [1].
Gambar 7. Susunan gigi dan diagram benda bebas  pada konfigurasi 5.
Gambar  11.  Gra fik Percepatan  vs waktu.
Gambar 14. Grafik T vs t Konfigurasi 3.

Referensi

Dokumen terkait