• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Flexibility Otot Punggung dengan Heading Dalam Permainan Sepakbola Pada Mahasiswa Penjaskesrek Semester II Universitas Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Flexibility Otot Punggung dengan Heading Dalam Permainan Sepakbola Pada Mahasiswa Penjaskesrek Semester II Universitas Riau"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Hubungan Flexibility Otot Punggung dengan Heading Dalam Permainan Sepakbola Pada Mahasiswa Penjaskesrek Semester II

Universitas Riau

Jefrizal1, Drs.Saripin,M.Kes,AIFO2, Drs. Yuherdi, S.Pd3.

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

ABSTRACT

This research is correlational research with student populations penjaskesrek second semester. The sampling technique in this research by using total sampling techniques. Because the population is less than or less than 100 people, the total number of samples taken from a population of 20.

The instrument was to collect data in this research is to use the test and measurement company with Flexibility Heading back muscles. Flexibility measurement of back muscle 3 times by using Flexometer (brige-up) and for the test Heading to Wall Reflection For 10 Seconds.

This study aims to find the information how much the relationship between the Heading Back Muscle Flexibility as well as to find information about the presence or absence of a meaningful relationship between the two variables.

Statistical data processed, before data is processed then tested for normality using Liliefors test at significance level α = 0.05, to know how much the relationship between the stwo variables can be determined by using the formula Produck Moment, while to determine the significance of the correlation can be determined by using uji_t .

Based on the results of research conducted, it can be concluded that flexibility back muscles do not have a significant relationship with the heading, where the normality test on the level of α = 0.05 obtained t ≤ 0,55 1,734 ttabel that Ho accepted and Ha rejected a donation of variable X to categorized as very low variable Y obtained r = 0:13 with a coefficient of determinationof 1.69%.

Keywords: Muscle Flexibility Squad, and Heading.

1.Mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Riau, Nim 0905121070, Alamat; Jln. harapan Rumbai.

2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (081268470051) 3.Dosen Pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (085356637383)

(2)

2

A. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, baik dari segi pembangunan ekonomi, maupun olahraga. Di zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, generasi muda merupakan tenaga potensial yang menjadi penerus dan melanjutkan cita_cita pembangun bangsa. Sebagai tenaga yang pontensial, sudah sewajarnya mereka membenahi diri dengan berbagai keterampilan yang sesuai oleh tuntutan bangsa ini yang meliputi segala aspek kehidupan. Salah satu aspek tersebut ialah menciptakan/mewujudkan masyarakat yang kuat, kuat secara jasmani maupun rohani.

Seperti yang dijelaskan dalam Undang_Undang Republik Indonesia No.3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, pasal 18 ayat 1 & 2 (2005 : 47) yaitu: Olahraga pendidikan sama dengan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bagian yang tidak terpisahkan, keduanya dapat digunakan secara saling melengkapi untuk kepentingan pendidikan (1). Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Suatu kenyataan menunjukan bahwa ada empat dasar tujuan manusia melakukan olahraga, seperti yang dikemukakan M.sajoto (1995 : 1). Pertama, untuk rekreasi, yaitu melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu senggang, dilakukakan penuh kegembiraan. Kedua, untuk pendidikan. Melakukan kegiatan formal guna mencapai sasaran pendidikan. Ketiga, kesegaran jasmani yaitu: melakukan kegiatan dengan tujuan mencapai tingkat kesegaran jasmani. Keempat prestasi yaitu : ilmu_ilmu pengetahuan yang terkait mengenai manusia sebagai objek yang diolah prestasinya agar lebih baik.

Untuk mewujudkan hal tersebut, harus melakukan perhatian khusus dalam pembangunan di bidang olahraga. Pembinaan dalam berbagai cabang olahraga di mulai sejak usia dini, bahkan pemerintah sudah melakukan usaha pengenalan pendidikan mulai dari jenjang yang tingkat rendah sampai jenjang pendidikan yang tertinggi. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis terarah dan terancana. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan pembentukan watak ( Engkos Kosasih, 1993 : 2 ).Melalui pendidikan jasmani mahasiswa diharapkan dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, trampil, meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia. Pendidikan jasmani yang diajarkan bertujuan mengembangkan kemampuan intelektual, emosional, dan keterampilan motoriknya. Kemampuan motoriknya diharapkan akan dapat mendukung kondisi fisik.

Salah satu cabang olahraga dalam pendidikan jasmani untuk mendukung penbinaan kondisi fisik mahasiswa di kampus Universitas Riau adalah sepakbola. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat. Sementara itu Pemeritah Provinsi Riau, sedang giatnya melakukan pembinaan dan pelatihan pada berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan dan diperlombakan di daerah, nasional, maupun internasional. Sebagai bukti bahwa pemerintah Provinsi Riau sangat mendukung gerakan pemeritah untuk memajukan dunia olahraga di Negara kita, hal itu dilakukan tidak luput dari pelaksanaan pekan olahraga nasional yang ke XVIII di provinsi Riau, sebagai tuan rumah untuk memotivasi dan untuk meraih prestasi setinggi_tingginya.

(3)

3

Tinggi rendahnya fostur tubuh seseorang bisa melakukan permainan sepakbola, karena sepakbola merupakan olahraga yang memasyarakat di Dunia baik dengan tujuan rekreasi, kesegaran jasmani, maupun pendidikan. Adapun kondisi fisik yang mempengaruhi dalam heading adalah kelenturan (flexibility), ketepatan (accuracy), keseimbagan (balance), kekuatan (power), koordinasi (coordination), reaksi (reaction), dan daya ledak. Menurut M.Sajoto (1995:8-10) menyatakan bahwa kelenturan (flexibility) yaitu efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas, kekuatan (strength) adalah kemampuan seseorang dalammempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja, ketepatan (accuracy) adalah kemampuan untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran, reaksi (reaction) adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indra, keseimbangan (balance) yaitu kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot tetap pada satu titik (seimbang), koordinasi (coordination) adalah kemampuan seseorang yang dapat melakukan bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif, daya otot (muscular power) yakni kemampuan seseorang untuk

mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang

sesingkat_singkatnya. Namun setelah pengamatan dilapangan, yakni saat berlangsungnya aktifitas kegiatan olahraga sepakbola pada mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Riau masih banyak di temui para mahasiswa gagal karena kurangnya flexibility dalam melakukan heading, hal ini terlihat mulai dari saat melakukan gerakan awal dilanjukan dengan heading tidak sempurna sehingga bola tidak terarah. Agar bisa melakukannya dengan sempurna harus memiliki flexibility dan keterampilan heading dengan baik.

Dalam pelaksanaan permainan sepakbola mempunyai berbagai teknik dasar, salah satu teknik dasar yang unik dalam sepakbola ialah heading. Faktor_faktor yang mempengaruhi dalam heading adalah : flexibility otot punggung, keseimbangan yang baik dan kesempurnaan teknik.

Dari uruaian diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Flexibility Otot Punggung Dengan Heading Dalam Permainan SepakBola pada Mahasiswa Penjaskesrek Semester 2 Universitas Riau?.

Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Hubungan Flexibility Otot Punggung Dengan Heading Dalam Permainan SepakBola pada Mahasiswa Penjaskesrek Semester 2 Universitas Riau.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas (explosive power otot tungkai) dengan variabel terikat (akurasi jumping service) berkaitan dengan factor-faktor lain. Koofisien korelasi adalah Suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dan variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan anatara variabel-variabel (Arikunto, 2006:270). Dalam penelitian ini, peneliti melihat secara korelasi dan data yang diperoleh melalui tes pengukuran terhadap semua variabel, variabel bebas dan variabel terikat.

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Penjaskesrek Semester II Universitas Riau yang berjumlah 20 orang. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Penjaskesrek Semester II Universitas Riau yang berjumlah 20 orang.

(4)

4

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, mengingat jumlah populasinya yang lebih sedikit dari 100 orang. Karena apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka sebaiknya semua populasi dijadikan sampel, Karena populasi hanya berjumlah 20 orang, jadi semuanya dijadikan sampel. (arikunto, 2006:131).

Instrumen penelitian ini yaitu dengan cara melakukan tes Brige_up dengan mengunakan alat Flexometer untuk mengetahui kelenturan otot punggung. Kemudian tes Heading, alat yang dibutuhkan yaitu : flexometer, stopwacth, bola sepak, dinding pantulan, alat tulis, dan formulir pencatatan hasil tes.

Pelaksanaan tes untuk flexibility otot punggung yaitu: Testi tidur terlentang, telapak tangan diletakkan di sisi telinga (posisi siap untuk kayang), kemudian dorong ke atas setinggi mungkin sambil kaki berjalan menutup mendekati tangan, kepala tidak boleh terangkat (posisi badan melengkung).Pasang fleksometer atau penggaris dengan angka nol di lantai. Sorongkan bagian muka atau jendela fleksometer ke atas sampai pada lengkungan tertinggi, tes ini di lakukan 3 kali ulangan. Pelaksanaan tes heading, testee menghadap ke dinding pantulan dengan bola ditangan kemudian testee melakukan sundulan bola ke sasaran selama 10 detik jika bola jatuh boleh diambil kembali selama yang ditentukan.

Penilaian dalam tes flexibility, angka dicatat sampai mendekati ½ cm.Nilai terbaik dari ketiga ulangan dikurangi dengan tinggi berdiri testi (diukur dari lantai sampai pusar). Testi tidak mengenakan alas kaki. Penilaian tes heading skor dihitung seberapa banyak bola yang sah masuk kesasaran selama waktu ditentukan.

Prosedur penelitian ini yaitu : melakukan tes Brige_up menggunakan alat flexometer (meter digital) ini dilakukan dengan posisi yang benar (kayang) yaitu dari pemasangan alat, sikap kayang (brige_up), dengan posisi siap untuk kayang melengkung setinggi_tingginya. Tes ini dilakukan 3 kali pengulangan dan nilai yang diambil yaitu nilai yang tertinggi. Tes kedua yaitu melakukan Heading kedinding pantulan. Kemampuan testee melakukan kedua tes ini dicatat seluruhnya dan data diambil dari semua sampel yang diteliti untuk mengetahui flexibility otot punggung dan hasil heading masing-masing testee. Setelah diambil setelah diambil data selanjutnya akan dilakukan uji normalitas data dan uji ‘t’.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan analisis data setelah dilakukan test kayang (Brige_up)

menggunakan alat flexometer (meter digital) dengan melakukan 3 kali kesempatan maka diperoleh hasil sebagai berikut : skor tertinggi 37.4 cm, skor terendah 24,1 cm, dengan rata-rata (mean) 31,69 cm, standar deviasi 4,25, dan variansi 17,00 analisis hasil Flexibility serta distribusi frekuensi dapat dilihatpada tabel 1 sebagai berikut :

Table 1. Analisis Data Statistik Flexibility dari semua sampel

STATISTIK JUMP MD Sampel 20 Mean 31,69 Std. Deviation 4,25 Variance 17,00 Minimum 24,1 Maximum 37,4

(5)

5

Setelah dilakukan test Heading yaitu melakukan sundulan kedinding pantulan selama 10 detik diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 9, skor terendah 3, dengan rata-rata (mean) 6 , standar deviasi 6,96, dan variansi 19,70, analisis heading serta distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:

Table 2. Analisis Data Statistik Heading dari semua sampel

STATISTIK Akurasi servis

Sampel 20 Mean 6 Std. Deviation 2,16 Variance 5,71 Minimum 3 Maximum 9

a.Hasil uji normalitas

Tabel 3. Uji Normalitas data

Variabel X L 0 Max LTabel

Hasil pengukuran flexibility (flexometer) 0,1831 0,190

Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel X

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data flexibility otot punggung (X) berdistribusi normal sebab L0maks< Ltabel atau 0,1831< 0,190

Variabel Y L 0 Max LTabel

Hasil pengukuran heading 0,1843 0,190

Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel Y

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data tes heading (Y) berdistribusi normal sebab L0maks< Ltabel atau 0,1734 < 0,190

b. Hasil uji ‘t’

Selanjutnya untuk menganalisis korelasi dan uji-t dari kedua variabel tersebut maka harga – harga yang dibutuhkan untuk perhitungan sebagai berikut :

∑x = 616,7 ∑x2

= 19373,6 ∑x.y = 3655,8 ∑y = 118 ∑y2

= 764 n = 20

Untuk perhitungan koofesien korelasi doperoleh hasil :

(6)

6

Untuk menguji apakah data korelasi product moment signifikan maka, untuk uji signifikan koofesien korelasi di atas, akan dilakukan Uji–t :

Dan hasil uji-t diperoleh yaitu :

t = 0,55

Tabel 4. Analisis Uji ‘t’

Uji – t t hitung tTabel

t = 0,55 1,734

Penghitungan derajat bebas (db/v) = n-2 pada α = 0.05 (Ritonga, 2007 :105) (db/v) = 20-2 = 18

Daftar distribusi t pada α = 0.05 diperoleh to (18) = 1,734. Karena thitung = 0,55 ≤ ttabel =1,734 maka terdapat hubungan yang signifikan dengan kategori sangat rendah.

Pembahasan penelitian ini adalah setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan, hal ini menujukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan. Alasan sederhana adalah pada saat melakukan Heading, flexibility otot punggung tidak mempunyai peranan penting yang dibutuhkan untuk mendukung keterampilan heading. Maka sumbangan dari flexibility otot punggung dengan heading dalam permainan sepakbola dikategorikan tidak signifikan.

Dari pengujian hasil hipotesis, menunjukan adanya hubungan flexibility otot punggung dengan heading, hal ini menggambarkan bahwa heading dipengaruhi oleh beberapa faktor_faktor lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan tidak memiliki flexibility otot punggung yang baik tidak dapat memaksimalkan melakukan teknik dasar heading.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa flexibility otot punggung dengan heading tidak terdapat hubungan yang berarti. Dengan kata lain, hubungan variabel x dengan variabel y diperoleh nilai r = 0,13 maka hubungan antara variabel X (flexibility otot punggung) dengan variabel Y (heding) dikategorikan Sangat Rendah. Dimana keberartiannya diuji dengan uji t dan didapat thitung sebesar 0,55 berarti thitung≤ttabel (0,55 ≤ 1,734) dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak diterima pada taraf signifikan = 0,05 dengan kata lain tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Flexibility Otot Punggung dengan Heading dalam permainan sepakbola pada Mahasiswa Putra Penjaskesrek Semester II Pendidikan Olahraga Universitas Riau.

Berdasarkan uraian diatas, bahwa flexibility otot punggung tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan heading dalam permainan sepakbola, maka penelitian mengajukan saran yaitu : Bagi guru olahraga, pelatih dan pembina olahraga sepakbola pada umumnya, dapat memberikan teknik dasar heading yang baik dan benar agar keterampilan dalam bermain sepakbola menjadi sempurna.

(7)

7

DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, Engkos (1994), Olaharaga Teknik dan Program Latihan, Jakarta: Akademika Pressindo.

Arikunto Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT,Rineka Cipta.

Mukholid, Agus, (2006), Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,Surakarta: PT Ghalia Indonesia Printing.

Ismaryati, (2008), Tes dan Pengukuran Olahraga, Surakarta: LPP UNS dan UNS Frees.

Mielke, Danny (2007), Dasar-dasar Sepak Bola Cara yang Baik Untuk

Mempelajarinya. Bandug :PT Intan Sejati

Surayin, (2010), Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan. Bandung:Yrama Widya. Muhajir (2006), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga.

Soekatamsi, (1992), Permainan Bola Besar 1 (Sepak Bola), Jakarta: Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nurhassan, (2001), Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Prinsip Penerapan, Jakarta: PT, Direktorat Jendral Olahraga.

Winarno, (2006), Tes Keterampilan Olahraga, Universitas Negeri Malang, Malang.

Sajoto, M, (1995), Peningkatan & Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Semarang: Dahara Prize.

Nossek Yosef, (1982), Teori Umum Latihan, Institut Nasional Logos, PAN African, Press LTD, Logos.

Ambarukmi, Hatmisari, Dwi, (2007), Pelatihan_Pelatihan Fisik Level 1, Jakarta: Asdep Pengembangan Tenaga dan Pembinaan Keolahragaan.

Sajoto Mochamad, (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakarta: FPOK_IKIP Semarang.

Ritonga Zulfan, (2007), Statistik Untuk Ilmu_Ilmu Sosial, Pekanbaru: Cendikia Insani Pekanbaru.

Undang_Undang RI No. 3 Tahun 2005, (2007), Sistem Keolahragaan Nasional, Bandung: Citra Umbara.

Gambar

Table 1. Analisis Data Statistik Flexibility  dari  semua sampel
Table 2. Analisis Data Statistik Heading dari  semua sampel

Referensi

Dokumen terkait

bahwa usulan perubahan tarif layanan Badan Layanan Umum Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.. pada Kementerian Agama, telah dibahas dan dikaji

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan. © Iqlilah Nuraini 2014

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbandingan produktivitas petani Buncis sebelum (tahun 2009) dan sesudah (tahun 2015) erupsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum

Pada penelitian yang dilakukan, person yang menjadi sumber data penelitian terdiri dari: peserta didik kelas VII dan guru SMP 17 Gerning, yang menjadi sumber data

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja (Hubungan antar karyawan, Suasana kerja, dan Fasilitas-fasilitas kerja karyawan) mempunyai pengaruh positif terhadap

kerjasama yang dilakukan oleh Garuda food dengan Suntory beverage and food dalam bidang Industri makanan dan minuman ringan di Indonesia adalah joint venture

¨Time Shared Lightwave Reference Frequency Distribulionfor Photonics Networks",.. amPlifiers in