• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DATA No. DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA DATA No. DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA DATA

No.

DATA

KEMUNGKINAN

PENYEBAB

MASALAH

KEPERAWATAN

1.

DS :

- klien mengeluh sering

pusing

mual dan muntah

DO :

- konjungtiva anemis

- Hb : 9 gr%

Intake nutrisi yg tidak

adekuat

Malnutrisi ibu

Kadar Hb 9 gr/dl

Penurunan kapasitas

pembawa oksigen

Resiko terjadinya

gangguan perfusi

jaringan

Resiko terjadinya

gangguan perfusi

jaringan.

2.

DS :

- klien mengeluh sering

pusing mual dan

muntah-muntah

DO :

- turgor kulit tidak

efektif

- membrane mukosa

Kering

Perkembangan

jaringan mola pd

uterus

Mual muntah

Pengeluaran cairan

berlebih

Resiko terjadinya

defisit volume cairan

Resiko

terjadinya

defisit volume

cairan.

(2)

3.

DS :

- klien mengeluh sering

pusing,

mual dan muntah-muntah

- nafsu makan klien

berkurang

DO :

- porsi makan yang di

habiskan

hanya 3 sendok

- TB : 150 cm

BB : 40 kg

LLA : 25 cm

Perkembangan

jaringan mola pd

uterus

Mual muntah

Anoreksia

Porsi makan yang di

habiskan hanya 3

sendok

Resiko nutrisi kurang

dari kebutuhan

Resiko nutrisi

kurang dari

kebutuhan.

4.

DS :

-

DO :

- tinggi fundus uteri 2 jari

di bawah pusat

- Status obstetric G1P1A0

Gravid/kehamilan :

pertama

Partus/lahir :

pertama

Abortus/keguguran :

belum pernah

Kehamilan pertama

Kurang terpajannya

informasi

Keterbatasan

pengetahuan

mengenai

perkembangan

kehamilan yang

normal

Kurang pengetahuan

tentang kelainan

dalam kehamilan

Kurang

pengetahuan

tentang kelainan

dalam

kehamilan

(3)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan b.d malnutrisi ibu d.d : - Klien mengeluh

pusing, mual dan muntah - konjungtiva anemis - Hb : 9 gr/dl

2.Resiko defisit volume cairan b.d kehilangan cairan yang berlebih (muntah)

d.d :

- klien mengeluh sering pusing

mual dan muntah-muntah

3.Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah d.d :

- klien mengeluh sering pusing

mual dan muntah – muntah.

- nafsu makan klien berkurang

- porsi makan yg di habiskan

hanya 3 sendok.

- TB : 150 cm

BB : 40 kg

LLA : 25 cm

4.Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yg normal b.d

kurang pemajanan informasi tentang kehamilan yg normal d.d :

- tinggi fundus uteri 2 jari

dibawah pusat

- status obstetric G1P1A0

Gravid / kehamialan : Pertama Partus / kelahiran : Pertama Abortus / keguguran : Belum pernah

(4)

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN KASUS “ MULTIPEL SKLEROSIS”

A.Konsep Penyakit

1. Definisi

 Multipel Sklerosis (MS) adalah penyakit degenerati sistem saraf pusat (SSP) kronis yang meliputi kerusakan mielin (material lemak & protein dari selaput saraf)

(rencana asuhan keperawatan klinik, hal 247)

MS secara umum dianggap sebagai penyakit autoimun, dimana sistem imun tubuh

sendiri, yang normalnya bertanggung jawab untuk mempertahankan tubuh terhadap penyakit virus dan bakteri, dengan alasan yang tidak diketahui mulai menyerang jaringan tubuh normal. Pada kasus ini menyerang sel yang membentuk mielin.

(rencana asuhan keperawatan klinik, hal 247)

Ms merupakan penyakit kronis dimana terjadi demielinisasi ireguler pada susunan

saraf pusat / perier yang mengakibatkan berbagai derajat penurunan motorik, sensorik dan juga kognitif.

MS merupakan penyakit kronis dari sistem saraf pusat degeratif dikarakteristikan

oleh adanya bercak kecil demielinasi pada otak dan medula spinalis. (KMB, Brunner, hal 2182)

2.Etiologi

Gangguan autoimun (kemungkinan dirangsag / infeksi virus)

Kelainan pada unsur pokok lipid mielin

Racun yang beredar dalam CSS

Infeksi virus pada SSP (morbili, destemper anjing)

3.Manifestasi Klinis

1.Kelelahan

2.Kehilangan keseimbangan

3.Lemah

(5)

5.Kesukaran koordinasi

6.Gangguan penglihatan – diplobia, buta parsial / total

7.Kelemahan ekstermitas spastik dan kehilangan refleks abdomen

8.Depresi

9.Afaksia

4.Pemeriksaan Penunjang

MRI :

CT Skan :

Potensial eveket pusat :

Fungsi lumbat :

EEG :

Menentukan adanya karakteristik plak dari MS

Menggambarkan adanya lesi otak, perbesaran/ pengecilan ventrikel otak

Mengetahui kelaionan awal dalam perkembangan

penyakit pada pendengaran, penglihatan,

somatosensor

Mengetahui kadar Cg.c dan Cg.M melalui CSS

Menunjukan gelombang yang abnormal pada bebrapa kasus

5.Penatalaksanaan

- Terapi imunosepresan pada permulaan eksaserbasi mungkin dapat membatasi

serangan otoimun

-Obat-obatan antivirus dapat memperlambat progresifitas penyakit

-Penyuntikan sub kutis bahan umum beta-interferon mungkin dapat menurunakn

jumlah keparahan eksaserbasi pada sebagian pasien sklerosis multiple.

- Pendidikan untuk mengontrol kandungan kemih, fungsi seks dan menghindari

komplikasi yang berkaitan dengan penurunan mobilitas, dapat meningkatkan kepuasan hidup dan kesehatan keseluruhan.

-Pendidikan mengenai perlunya menghindari kelelahan berat dan suhu tinggi dapat

mengurangi gejala.

- Sekarang dicobakan terapi-terapi obat inovatif yang ditujukan untuk

meningkatkan toleransi diri antigenik denganmemberikan protein mielin untuk dimakan. Terapi ini berdasarkan pada hipotesis bahwa seseorang dapat mentoleransikan (tidak menyerang secara imunologik) suatu benar yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran cerna.

6.Diagnosa Banding

(6)

GBS

Mestenia Gravis

B.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.Pengkajian

a.Identitas

Pada umunya terjadi pada orang-orang yang hidup di daerah utara dengan

temperatus tinggi, terutama pada dewasa muda (20-40th) dan dua kali lebih

banyak pada wanita daripada pria.

b.Keluhan Utama

Muncul keluhan lemah pada anggota badan bahkan mengalami spastisitas / kekejangan dan kaku otot, kerusakan penglihatan.

c.Riwayat Penyakit Dahulu

Biasanya klien pernah mengalami pengakit autoimun.

d.Riwayat Penyakit Sekarang

Pada umunya terjadi demilinasi ireguler pada susunan saraf pusat perier yang mengakibatkan erbagai derajat penurunan motorik, sensorik, dan juga kognitif

e.Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum

Lemah, jalan goyang, kepala pusing, diplodia, kekejangan otot / kaku otot

T T V

-Tekanan darah : menurun

-Nadi : cepat – lemah

-RR : normal

-Suhu : normal

-BB & TB : ormal / seusia pemeriksaan.

(7)

1.Sistem Respirasi

I : Bentuk dada d/s simetris P : Pergerakan dada simetris d/s P : Sinor

A : Tidak ada suara nafas tambahan

2.Sistem Kardiovaskuler

I : Ictus cordis tidak nampak P : Ictus cordis teraba pada ICS 4-5 P : Pekak

A : Tidak ada suara tambahan seperti mur-mur

3.Sistem Intergumen

Resiko terjadinya dekubitus karena intoleransi aktivitas

4.Sistem Gastrointestinal

Mengalami perubahan pola makan karena mengalami kesulitan makan sendiri akbiat gejala klinis yang ditimbulkan.

5.Sistem Eliminasi Urine

BAK : mengalami inkontinensia & nokturia selama melakukan eliminasi uri .

6.Sistem eliminasi alvi

BAK : tidak lancar 3 hari 1x dengan konsistensi keras, warn kukning bu khas feses

7.Sistem Murkulus skeletal

Kesadaran : -Apatisi 3-4-6

-Terjadi kelemahan paralisis otot, kesemutan, nyeri (perasaan tertusuk-tusuk pada bagian tubuh tertentu)

(8)

8.Sistem Neurologis

Terjadi perubahan ketajaman penglihatan (diplobia), kesulitan dalam berkomunikasi (disastria)

g.Diagnosa Keperawatan.

1.Kerusakan mobilisasi fisik b/d kelemahan, paresisi, spastisitas

2.Resiko cedera b/d kerusakan sensori dan penglihatan

3.Perubahan eliminasi alvi dan uri b/d disfungsi medula spinalis

4.PPP (kehilangan memori, demetia, euforia

5.Ketidak efektifan koping

6.Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan di rumah b/d keterbatasan fisik,

psikologis, sosial.

7.Resiko disfungsi sex b/d reaksi psikologis terhadap kondisi

h.Rencana Asuhan Keperawatan

1.Kerusakan mobilitas fisik b/d kelemahan, paresisi, spastisitas

Tujuan : kerusakan mobilisasi fiik dapat terhambat.

Kriteria hasil : 1.Mampu mengidentifikasikan faktor-faktor resiko dan kekuatan individu yang mempengaruhi toleransi terhadap aktivitas

2.Mampu mengindentifikasikan beberapa alternatif untuk membantu mempertahankan tingkat aktivitas saat sekarang.

3.Mampu berpartisipasi dalam program rehabilitasi.

4.Mapu mendemonstrasikan teknik / tingkah laku yang dapat mempertahankan / meneruskan aktivitas

Intervensi

1.Tentukan dan kaji tingkat aktivitas sekarang dan derajat gangguan fungsi

dengan skala 0-4.

R/ berikan informasi untuk mengembangkan rencana perawtan bagi program rahabilitasi

(9)

2.Identifikasi faktor – faktor yang mempengarhuri kemampuan untuk aktif, misalnya pemasukan makanan yang tidak adekuat, insomnia, penggunaan obat-obat tertentu.

R/ berikan kesempatan untuk memecahkan masalaha untuk

mempertahankan / meningkatkan mobilitas.

3.Anjurkan klien untuk melakukan perawatan diri sendiri sesuai dengan

kemampuan maksimal yang dimiliki pasien.

R/ meningkatkan kemandirian dan rasa mobilitas diri dan dapat menurunkan perasaan tidak berdaya

4. Evaluasi kemampuan untuk melakukan mobilisasi secara aman dan

berikan alat bantu berjalan.

R/ latihan berjalan dapat meningkatkan keamanan dan keefektifan pasien untuk berjalan dan alat bantu gerak dapat menurunkan kelemahan, meningkatkan kemandirian.

5. Buat rencana perawatan dengan periode istirahat konsisten diantara

aktivitas

R/ menurunakn kelelahan, kelemahan otot yang berlebihan

6.Lakukan kolaborasi dengan ahli terapi fisik / terapi kerja

R/ bermanfaat dalam mengembangkan program latihan individual dan mengindentifikasi kebutuhan alat untuk menghilangkan spasme otot, meningkatkan fungsi motorik, emncegah / menurunkan atrofi fan kontraktur pada sistem muskular.

2.Resiko cedera berhubungan dengan kerusaakan sensori dan penglihatan.

Tujuan : - Suatu kecelakaan / cidera dapat terhindarkan

-Mengidentifikasi perbedaan tipe masalah penglihatan yang brekenaan dengan MS

Kriteria Hasil : 1.Tipe gangguan penglihatan dapat diidentifikasikan 2.Jarang terjadi kecelakaan / cidera akibat gangguan penglihatan Intervensi

1. Identifikasi tipe gangguan epnglihatan yang dialami klien (diplopia,

(10)

R/ mengidentifikasi tipa gangguan visual yang terjadi dan batasan keparahan.

2.Jelaskan pilihan alternatif untuk mengatasio gangguan

rudi prasetyo SmArTnEt di 9/03/2008

Referensi

Dokumen terkait