• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTESIS ALUMINA DARI LIMBAH ANODISASI DENGAN METODE SOL-GEL SYNTHESIS OF ALUMINA FROM WASTE ANODIZING BY SOL-GEL METHOD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINTESIS ALUMINA DARI LIMBAH ANODISASI DENGAN METODE SOL-GEL SYNTHESIS OF ALUMINA FROM WASTE ANODIZING BY SOL-GEL METHOD"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SINTESIS ALUMINA DARI LIMBAH ANODISASI DENGAN METODE SOL-GEL SYNTHESIS OF ALUMINA FROM WASTE ANODIZING BY SOL-GEL METHOD Deka Permatasari*), Nenny Dwi Munawarti, Rosgiani Wulandari, Wulan Sekilas Wari, Zuhrotul Aini dan Sri

Wardhani

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang (65145), Telp. 0341-575835

*)Email: permatasaridk@gmail.com

Abstrak : Penelitian sintesis alumina telah dilakukan dengan memanfaatkan limbah anodisasi sebagai bahan bakunya. Limbah anodisasi merupakan produk samping dari proses anodisasi logam seperti aluminium. Sintesis alumina dilakukan melalui metode sol-gel yaitu limbah anodisasi ditambahkan NaOH 4M pada pH 10 sehingga diperoleh padatan Al(OH)3. Kemudian padatan Al(OH)3 dipanaskan

pada temperatur 100oC selama 4-5 jam dan direaksikan dengan HCl 2M sehingga menghasilkan AlCl3(aq). Selanjutnya AlCl3(aq) ditambahkan larutan NH3 25% hingga pH 10, untuk menghasilkan sol. Sol

tersebut diaging selama 24 jam pada temperatur ruang, hingga terbentuk gel. Gel kemudian disaring dan dicuci dengan akuades hingga pH 7. Selanjutnya gel dikeringkan dalam oven pada temperatur 100oC selama 24 jam. Gel kemudian dikalsinasi selama 2 jam pada temperatur 1000oC. Alumina yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer FT-IR dan diperoleh serapan pada bilangan gelombang 463 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus fungsi Al-O. Hasil karakterisasi menggunakan XRD diperoleh struktur kristal alumina yang memiliki karakteristik posisi 2θ pada 26,16⁰; 35,73⁰ dan 37,51⁰ sesuai dengan JCPDS 00-002-1227. Hasil karakterisasi dengan PSA, alumina memiliki ukuran partikel pada diameter 10% yaitu 8,06 µm, diameter 50% yaitu 10,72 µm dan diameter 90% yaitu 16,39 µm.

.

Kata kunci: Limbah anodisasi, alumina, metode sol-gel

Abstract : Research about synthesis of alumina has been done by utilizing the anodizing waste as raw material. Anodizing is a waste byproduct of metals such as aluminum anodizing process. Synthesis of alumina made by sol-gel method, namely waste anodizing added 4M NaOH at pH 10 in order to obtain solid of Al(OH)3. Then the solid of Al(OH)3 is heated at a temperature of 100°C for 4-5 hours and treated

with 2M HCl to produce AlCl3(aq). Furthermore AlCl3(aq) was added a solution of 25% NH3 to pH 10, to

produce a sol. Sol is at aging for 24 hours at room temperature, to form a gel. Then Gel is filtered and washed with distilled water until pH 7. Furthermore, the gel is dried in an oven at a temperature of 100°C for 24 hours. Then Gel is calcination for 2 hours at a temperature of 1000⁰C. Alumina obtained were characterized using FT-IR spectrophotometer and obtained absorption at wave number 463 cm-1 which indicate the presence of functional groups Al-O. XRD characterization results obtained using the crystal structure of alumina which has characteristics 2θ position on 26,16⁰; 35,73⁰ and 37,51⁰ according to JCPDS 00-002-1227. The characterization results with PSA, alumina has a particle size in diameter of 10% is 8.06 µm, diameter of 50% is 10.72 µm and a diameter of 90% is 16.39 µm.

Keywords :waste anodizing, alumina, sol-gel method PENDAHULUAN

Pertumbuhan industri di Indonesia semakin pesat dan memiliki peran yang besar pada pencemaran lingkungan.Salah satunya, kegiatan

Industri elektroplating yang menghasilkan

produk dan juga menghasilkan limbah

cair.Limbah cair industri elektroplating banyak mengandung zat-zat kimia yang berupa logam-logam berat berbahaya [1].

(2)

Limbah anodisasi merupakan produk samping dari proses anodisasi logam seperti alumunium [2]. Anodisasi merupakan proses elektrolisispembentukan lapisan oksida pada logam dengan cara mereaksikan suatu logam salah satunya aluminium dengan oksigen dari larutan elektrolit sebagai medianya [3].

Limbah anodisasi yang dihasilkan oleh

industri umumnya berbahaya karena

mengandung 30-40 g/L aluminium [2]. Kadar alumunium 3,6 – 6 mg/L dalam perairan dapat

menyebabkan kesadahan air yang akan

berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi [4]. Oleh karena itu, limbah anodisasi dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan baku sintesis alumina.

Alumina merupakan salah satu jenis keramik oksida yang banyak diaplikasikan dibidang elektronik, termal, kimia katalis dan mekanik.Alumina merupakan material yang sangat kuat dan keras sehingga sering digunakan sebagai bahan dibidang teknik misal bahan

struktur pesawat.Alumina juga memiliki

konduktivitas listrik yang sangat rendah

sehingga dapat digunakan sebagai bahan isolator listrik [5].Alumina juga dimanfaatkan sebagai bahan pelapisan tekstil pada proses akhir (finishing) karena dapat membentuk lapis tipis transparan pada tekstil melalui metode sol-gel [6].Berdasarkan struktur kristalnya, alumina terdapat dalam bentuk stabil yaitu α-Al2O3 dan alumina metastabil yaitu γ-Al2O3, θ-Al2O3 ,δ-Al2O3, κ-Al2O3, dan χ-Al2O3 [7].

Metode yang digunakan untuk sintesis alumina adalah dengan metode sol gel.Proses sol-gel merupakan proses perubahan fasa dari suspensi koloid (sol) membentuk fasa cair kontinyu (gel) berdasarkan pada reaksi hidrolisis dan kondensasi pada senyawa logam transisi alkoksida atau metaloid [6].Metode sol-gel merupakan salah satu metode sintesis yang paling baik karena menghasilkan partikel-partikel padat dengan luas permukaan yang

menggunakan metode sol-gel yaitu memiliki stabilitas termal yang baik, daya tahan pelarut yang baik, stabilitas mekanik yang tinggi, dan dapat dilakukan berbagai modifikasi permukaan [7].

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah anodisasi sebagai bahan baku sintesis alumina dengan menggunakan metode sol-gel. BAHAN DAN METODE

Alat

Beberapa alat yang digunakan

adalahseperangkat alat gelas, magnetic stirrer, cawan porselin, mortar, desikator,oven,hot plate,indikator pH universal Macherey Nagel,kertas saring Whatmann, kertas saring

halus, Tanur Carbolite, FT-IR Shimadzu,

Difraktometer ShimadzuXRD 6000-Ni Cu Kα

(α=1,5406 A), Particle Size Analyzer.

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah limbah

anodisasi, NaOH p.a, HCl 37% p.a, NH3 25%

p.a, aquades

PROSEDUR PENELITIAN Tahap Preparasi Sampel

Limbah anodisasi disaring dari pengotor makro menggunakan kertas saring.

Tahap Ekstraksi Al(OH)3 dari Limbah Anodisasi

Limbah anodisasi ditambahkan larutan

NaOH 4M hingga pH 10 dan diaduk

menggunakan magnetic stirrer. Kemudian

larutan tersebut disaring menggunakan kertas

saring dan diperoleh endapanAl(OH)3. Endapan

Al(OH)3 dikeringkan dalam oven pada

temperatur 110⁰C selama 4-5 jam.Padatan

(3)

dikarakterisasi menggunakan FT-IRShimadzu, XRD dan PSA.

Tahap Sintesis alumina dengan metode Sol-Gel

Sintesis alumina dilakukan menggunakan

metode sol-gel.Padatan Al(OH)3 ditambahkan

larutan HCl 2M lalu diaduk hingga larut tercampur semua. Kemudian Larutantersebut

ditambahkan larutan NH3 25% hingga pH 10.

Kemudian terbentuk sol, sol tersebut diaging selama 24 jam pada temperatur ruang hingga

terbentuk gel. Kemudian gel disaring

menggunakan kertas saring dan dicuci dengan

akuades hingga pH 7.Selanjutnya gel

dikeringkan dalam oven pada temperatur 110⁰C

selama 24 jam.Kemudian gel dikalsinasi pada

temperatur 1000⁰C selama 2 jam.Alumina hasil

sintesis melalui metode sol-gel ini kemudian

dikarakterisasi menggunakan FT-IR Shimadzu,

XRD dan PSA.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses ekstraksiAl(OH)3 dari Limbah Anodisasi

Hasil ekstraksi dari limbah anodisasi

diperoleh padatan Al(OH)3 yang berbentuk

serbuk berwarna putih dengan massa 4,5 g dari 50 mL limbah anodisasi.Berdasarkan analisis dengan menggunakan FTIR pada Gambar 1,

diperoleh hasil bahwa padatan Al(OH)3

menghasilkan serapan Al-O pada bilangan

gelombang 464 cm-1 dan serapan OH pada

bilangan gelombang 3323,12 cm-1.Hal ini sesuai

dengan literatur [8] bahwa OH memiliki serapan

pada bilangan gelombang 3200-3400 cm-1 dan

untuk Al-O memiliki serapan pada bilangan

gelombang 460 cm-1.

Gambar 1. Spektra FT-IR Al(OH)3

Karakterisasi dengan XRD bertujuan untuk

menentukan pola difraksi Al(OH)3. Pada gambar

2, hasil karakterisasi menggunakan XRD

diperoleh struktur kristal β-Al(OH)3 yang

memiliki karakteristik posisi 2θ pada 19,00⁰;

22,74⁰ dan 40,33⁰. Hal ini sesuai dengan JCPDS 00-002-1227 bahwa Al(OH)3 memiliki karakteristikposisi 2θ pada 18,78⁰; 20,35⁰ dan 40,79⁰.

Gambar 2. Difraktogram Al(OH)3

Hasil karakterisasi dengan Particle Size

Analyzer diperoleh hasil yaitu Al(OH)3 memiliki ukuran partikel pada diameter 10% yaitu 145,36 µm, diameter 50% yaitu 207,51 µm dan diameter 90% yaitu 293,78 µm.

Sintesis Alumina dengan metode Sol-Gel Alumina yang diperoleh dengan temperatur

kalsinasi 1000⁰C sebesar 2 g darisampel

Al(OH)3 sebesar 4,5 g. Massa Alumina dengan

temperatur kalsinasi 1000⁰C ini merupakan

(4)

Hasil karakterisasi FTIR pada Gambar 3,padaalumina hasil penelitian menunjukkan adanya vibrasi ulur antara Al-O Al2O3 pada bilangan gelombang 463 cm-1. Hal ini sesuai dengan literatur [8] bahwa adanya vibrasi ulur antara Al-O Al2O3 ditunjukkan pada bilangan

gelombang 460 cm-1.

Gambar 3. Spektra FT-IR Al2O3 24 jam

Karakterisasi dengan XRD bertujuan untuk

menentukan pola difraksi Al2O3.Berdasarkan

hasil penelitian, diperoleh struktur kristalα -Al2O3 yang memiliki karakteristik posisi 2θ pada 26,16⁰; 35,73⁰ dan 37,51⁰. Hal ini sesuai dengan JCPDS 00-002-1227 bahwa Al2O3 memiliki karakteristik posisi 2θ pada 25,65⁰; 35,16⁰ dan 37,76⁰.

Gambar 4.Difraktogram Al2O3

Hasil karakterisasi dengan Particle Size

Analyzer diperoleh hasil untukAl2O3 memiliki ukuran partikel pada diameter 10% yaitu 8,06 µm, diameter 50% yaitu 10,72 µm dan diameter 90% yaitu 16,39 µm.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Limbah anodisasi pelapisan logam

aluminium dapat digunakan sebagai bahan baku sintesis alumina.

2. Hasil ekstraksi dari limbah anodisasi

diperoleh padatan Al(OH)3 yang berbentuk

serbuk berwarna putih dengan massa 4,5 g dari 50 mL limbah anodisasi. Alumina yang diperoleh dengan temperatur kalsinasi 1000⁰C sebesar 2 g dari sampel Al(OH)3 sebesar 4,5 g dan alumina yang dihasilkan berupa α-Al2O3

3. Berdasarkan hasil karakterisasi dengan

FT-IR, Al(OH)3 yang diperoleh memiliki

serapan Al-O pada bilangan gelombang 464

cm-1 dan serapan OH pada bilangan

gelombang 3323,12 cm-1. Untukalumina

yang diperoleh memiliki vibrasi ulur antara

Al-O pada bilangan gelombang 463 cm-1.

4. Berdasarkan hasil karakterisasi dengan

XRD, diperoleh struktur kristal Al(OH)3

yang memiliki karakteristik posisi 2θ pada 19,00⁰; 22,74⁰ dan 40,33⁰. Untuk struktur kristalAl2O3memiliki karakteristik posisi 2θ pada 26,16⁰; 35,73⁰ dan 37,51⁰.

5. Berdasarkan hasil karakterisasi dengan

PSA, diperoleh Al(OH)3 memiliki ukuran

partikel pada diameter 10% yaitu 145,36 µm, diameter 50% yaitu 207,51 µm dan diameter 90% yaitu 293,78 µm. Untuk Al2O3 yang memiliki ukuran partikel pada diameter 10% yaitu 8,06 µm, diameter 50% yaitu 10,72 µm dan diameter 90% yaitu 16,39 µm.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada

1. DIKTI

2. Universitas Brawijaya

3. Dosen Pembimbing

(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Kwartiningsih, E., Novi A., dan Putukeda

P.T., 2010, Transfer Massa Pada

Adsorbsi Logam Khrom dari Limbah Elektroplating Menggunakan Eceng Gondok sebagai Adsorben, Ekuilibrium, Vol. 9, No. 1, 35-40

2. Davis, M., dan Sandy, T,. 1992, Treatment

of Metal Plating dan Finishing Waters.

New York : Hand book of Industrial Waste

Treatment, 1

3. Santhiarsa, I. Gst. Ngr. N, 2009, Pengaruh

Kuat Arus Listrik dan Waktu Proses Hard Anodizing pada Aluminium terhadap Kekerasan dan Ketebalan Lapisan, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM, Vol. 3, No. 2, 164-169

4. Srinivasan, P.T., T. Viraraghavan dan K.S.

Subramanian, 1999, Aluminium in

Drinking Water an Overview, Water, SA , 25(1) 42-55

5. Wardani, D. dan Suminar P., 2014,

Identifikasi Fasa pada Sintesis Al2O3 dengan Metode Logam-Terlarut Asam, Jurnal Sains dan Seni POMITS, Vol. 3, No. 2, 22-23

6. Kurniasari, I.D. dan Dina K.M., 2015,

Pembuatan Komposit Kitosan Alumina sebagai agen fiksasi zat warna Rhodamin B pada Kain Katun, UNESA Journal of Chemisry, Vol. 4, No. 1, 75-80

7. Irawati, U., Sunardi dan Suraida, 2013,

Sintesis dan Karakterisasi Gamma Alumina (γ-Al2O3) dari Kaolin Asal TatakanKalimantan Selatan Berdasarkan Variasi Temperatur Kalsinasi,Molekul, Vol. 8, No. 1, 31-42

8. Nyquist,R.A.,Ronald O.K., 1971, Infrared

Spectra Of Inorganic Compounds, Chemical Physics Laboratory, Michigan.

Gambar

Gambar 2. Difraktogram Al(OH) 3
Gambar 3. Spektra FT-IR Al 2 O 3  24 jam

Referensi

Dokumen terkait

Investor dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan secara efisien dan efektif, sehingga akan meningkatkan keuntungan

Keda- laman pusat tekanan yang menimbulkan pergeseran titik pantau pada kala tersebut relatif berada pada kedalaman yang sama, yaitu -3,0 sampai -3,2 km (Gambar 11),

Dari hasil penelitianini dapat disimpulkan bahwa lokasi penelitian (Desa Wonokerto dan Pabelan) mempunyai potensi sebagai sumber bakteri patogen lokal yang kemungkinan

yang seperti ini guru harus dapat membangkitkan kerja keras siswa dalam.. belajar khususnya untuk mencari jawaban pada soal yang diberikan

Kenaikan harga input yang terdiri dari input tradabel dan input faktor domestik sekaligus penurunan harga ouput sebesar 5 - 20 % dengan asumsi yang lain tetap,

Dari data yang dianalisis menyimpulkan bahwa secara statistik variabel terpaan pemberitaan adanya Bakteri Sakazakii dalam Susu Formula di Media Internet atau Online “Viva news

Berdasarkan uraian di atas, pada penelitian ini akan diteliti tentang kemungkinan pengaruh konsentrasi sari buah pepaya muda Carica papaya dan lama pemeraman terhadap kualitas

143 Maka dalam pelaksanaan pendidikan nilai di Madrasah Aliyah Negeri Manggarai Barat diterapkan strategi moral knowing, pengetahuan siswa-siswi mengenai nilai ini di dapat dari