• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inventarisasi Lumut Hati Bertalus Kompleks (Kelas Marchantiopsida) Di Taman Kota Pontianak Agus Paryono 1, Elvi Rusmiyanto P.W.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Inventarisasi Lumut Hati Bertalus Kompleks (Kelas Marchantiopsida) Di Taman Kota Pontianak Agus Paryono 1, Elvi Rusmiyanto P.W."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

16

Inventarisasi Lumut Hati Bertalus Kompleks

(Kelas Marchantiopsida) Di Taman Kota Pontianak

Agus Paryono1, Elvi Rusmiyanto P.W.1, Mukarlina 1

1Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura,

Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak, email: aguspy73@gmail.com

Abstract

This research aims to determine the species of complex thalloid livertwort in the Pontianak City Park. Sampling was conducted using the cruise method and was conducted from March to May 2016 in 13 locations of Pontianak city park namely Taman Tugu Khatulistiwa, Taman LAPAN, Taman Tol Kapuas 1, Taman Dinas PU Kota, Taman Jl. Ahmad Yani, Taman Akcaya, Taman Jl. Tengku Umar, Taman Jl. HOS Cokroaminoto, Taman Jl. Tanjungpura, Taman Alun-alun Kapuas, Taman Pancasila, and Taman Jl. Tebu. The research

obtained four species of complex thalloid livertworts, namely Mannia sp., Marchantia paleacea, Riccia fluitans, and Riccia sorocarpa. M. paleacea is a rare species found only in one location of the park and

R. fluitans is the species often found i.e. in the 10 locations of the park.

Key word: Inventory, liverworts, Marchantiopsida PENDAHULUAN

Taman merupakan bagian dari ruang terbuka hijau buatan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial dan estetika pada suatu kawasan (Permendagri, 2007). Salah satu jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di taman adalah lumut hati bertalus kompleks (Kelas Marchantiopsida). Lumut hati bertalus kompleks dapat berkolonisasi pada habitat terbuka dan dapat dijumpai di wilayah yang ada aktivitas manusia (Boon-Chuan, 2013; Jiang, 2015).

Lumut hati bertalus kompleks (Kelas

Marchantiopsida) memiliki bentuk gametofit

berupa talus. Potensi lumut hati kelas

Marchantiopsida yang telah diketahui diantaranya sebagai bioakumulator logam berat (Basile et al.,

2005; Basile et al., 2013), penghambat

perkecambahan tanaman liar Bidens pilosa L. (Thakur dan Kapila, 2015) dan sebagai inhibitor pertumbuhan protozoa (Jensen et al., 2012). Penelitian keanekaragaman lumut hati di beberapa daerah di Indonesia telah banyak dilakukan. Penelitian Bachri (2012) menemukan 8 jenis lumut hati di Taman Nasional Gunung Merbabu. Gradstein (2011) melaporkan sebanyak 480 spesies lumut hati terdapat di pulau Jawa. Selanjutnya hasil inventarisasi oleh Mundir et al. (2012) di kawasan air terjun Irenggolo ditemukan 6 jenis lumut hati bertalus Famili Marchantiaceae.

Penelitian mengenai tumbuhan lumut di Kota

Pontianak masih belum banyak dilakukan.

Inventarisasi mengenai tumbuhan lumut biasanya hanya pada lumut daun dan masih sedikit penelitian tentang lumut hati, khususnya lumut hati bertalus kompleks. Lokasi di Kota Pontianak yang belum pernah dilakukan inventarisasi mengenai tumbuhan lumut hati bertalus kompleks adalah taman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis lumut hati bertalus kompleks yang ditemukan di taman Kota Pontianak.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2016. Penelitian dilakukan secara bertahap meliputi pengambilan dan koleksi sampel,

identifikasi sampel dan pembuatan kunci

determinasi. Pengambilan dan koleksi sampel dilakukan di taman yang ada di Kota Pontianak. Identifikasi jenis-jenis lumut hati bertalus kompleks dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Tanjungpura Pontianak.

Alat dan Objek penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah alat tulis, amplop, plastik, penggaris, pisau, kamera, GPS (Global Positioning System), silet, gelas objek, mikroskop stereo dan mikroskop cahaya. Objek yang diamati adalah lumut hati bertalus kompleks.

Deskripsi Lokasi Penelitian

Luas wilayah Kota Pontianak mencapai 107,82 km2.

(2)

garis khatulistiwa yaitu 0o02’24” LU - 0o01’37” LS

dan 109o16’25” BT - 109°23’04” BT. Batas wilayah

Administratif Kota Pontianak sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya (BPS, 2015).

Prosedur Penelitian

Penentuan lokasi

Lokasi penelitian ditentukan setelah dilakukan survei penelitian pada taman yang ada di Kota Pontianak. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 13 taman yang ditemukan adanya lumut hati bertalus kompleks. Adapun lokasi, koordinat dan deskripsi lokasi penelitian tertera pada Tabel 1 dan letak lokasi penelitian di 13 lokasi taman Kota Pontianak di tunjukkan pada Gambar 1.

Tabel 1. Lokasi, Koordinat dan Deskripsi Lokasi Penelitian

Kode Lokasi Koordinat Deskripsi Lokasi

1 Taman Tugu Khatulistiwa N 00 00’ 03.5”

E 1090 19’ 20.4”

Terdapat pohon palem-paleman dan rumput yang tumbuh jarang

2 Taman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

N 00 00’ 13,5”

E 1090 22’ 06,3”

Taman terbuka dan tanaman didominasi bunga Ixora sp.

3 Taman Tol Kapuas 1 N 00 02’ 21,6”

E 1090 20’ 54,7”

Terdapat pepohonan dan rumput yang tumbuh padat dan jarang

4 Taman Dinas PU Kota Pontianak N 00 02’ 48,4”

E 1090 20’ 30,6”

Terdapat pepohonan, bagian taman ada yang lapang dan semak

5 Taman Jl. A. Yani N 00 02’ 41,1”

E 1090 20’ 24,7”

Rerumputan tumbuh jarang, terbentuk ruang pada tengah taman

6 Taman Akcaya N 00 02’ 44,1”

E 1090 19’ 10,9”

Terdapat banyak pohon dan banyak ruang terbuka pada taman

7 Taman Jl. Teuku Umar N 00 02’ 03,5”

E 1090 19’ 55,0”

Taman terbuka, tanaman didominasi pucuk merah

8 Taman Jl. HOS Cokroaminoto N 00 01’ 48,8”

E 1090 20’ 10,2”

Terbentuk ruang pada tengah taman dan terdapat palem-paleman

9 Taman Jl. HOS Cokroaminoto N 00 01’ 34,3”

E 1090 20’ 22,6”

Terbentuk ruang pada tengah taman, rumput tumbuh jarang

10 Taman Jl. Tanjungpura N 00 01’ 23,8”

E 1090 20’ 22,6”

Terdapat tanaman pucuk merah dan rumput yang tumbuh padat

11 Taman Alun-alun Kapuas N 00 01’ 18,7”

E 1090 20’ 18,5”

Terdapat tanaman pucuk merah dan rumput relatif jarang tumbuh

12 Taman Pancasila N 00 01’ 16,5”

E 1090 20’ 12,1”

Terdapat pohon kelapa, rumput tumbuh relatif padat.

13 Taman Jl. Tebu N 00 01’ 28,4”

E 1090 18’ 33,4”

Taman terletak disamping parit, banyak terdapat pohon palem

(3)

18 Gambar 1. Peta lokasi penelitian

Pengambilan dan Koleksi Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan metode jelajah, yaitu melakukan

penjelajahan atau pengamatan di lokasi

pengamatan (Pasaribu, 2013). Pengambilan sampel dilakukan di 13 lokasi taman Kota Pontianak (Tabel 1 dan Gambar 1). Koleksi sampel dilakukan dengan cara menyayat koloni lumut berikut substratnya, kemudian dimasukkan dalam amplop kertas (Windardi, 2009).

Identifikasi dan Pembuatan Kunci Determinasi Identifikasi dilakukan dengan mengacu pada buku Guide to The Liverworts and Hornworts of Java (Gradstein, 2011), Bryophte Flora of The Huon Peninsula Papua New Guinea. L. Marchantia

(Bischler & Pippo, 1991), Monograph

Marchantiidae (Bischler et al., 2005) dan Handbook of Liverworts and Hornworts of The Iberian Peninsula and The Balearic Island (Casas et al., 2009).

Pembuatan kunci determinasi dilakukan dengan membuat kunci dikotom (bercabang dua) yakni menyusun ciri-ciri tumbuhan menjadi setiap

kalimat yang terdiri atas dua baris penuntun yang berisi ciri-ciri berlawanan antara satu dan lainnya dari karakterisasi umum hingga yang bersifat khusus (Tjitrosoepomo, 1998).

Penyajian Data

Data-data mengenai lumut hati bertalus yang diperoleh selanjutnya disajikan secara deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan karakter jenis lumut hati bertalus kompleks yang ditemukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 13 lokasi taman di Kota Pontianak ditemukan 4 spesies yang termasuk dalam 3 famili lumut hati bertalus kompleks, yaitu Mannia sp., Marchantia paleacea, Riccia sorocarpa dan Riccia fluitans. R. fluitans merupakan spesies yang sering ditemukan yaitu pada 10 lokasi taman sedangkan M. paleacea merupakan spesies yang jarang ditemukan yaitu hanya pada satu lokasi taman (Tabel 2).

(4)

Tabel 2. Jenis-jenis Lumut Hati Bertalus Kompleks di Taman Kota Pontianak

No Famili Genus Spesies Substrat Tumbuh Lokasi

1 Aytoniaceae Mannia Mannia sp. Tanah 3, 4

2 Marchantiaceae Marchantia Marchantia paleacea Batu Bata 4

3 Ricciaceae Riccia Riccia fluitans Tanah 1, 2, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12,

13

Riccia sorocarpa Tanah 1, 2, 5, 7, 8

Deskripsi Lumut Hati Bertalus Kompleks Di Taman Kota Pontianak

Mannia sp.

Mannia sp. ditemukan pada substrat tumbuh berupa tanah di bawah naungan. Talus tumbuh tersusun rapat, berwarna hijau hingga hijau tua dengan tepian talus rata (entire) dan percabangan talus berbentuk simple. Talus memiliki alur (midrib) di bagian tengah pada permukaan dorsal talus (Gambar 2.a).

Marchantia paleacea

Marchantia paleacea ditemukan tumbuh

menempel pada batu bata di tempat terbuka. Talus berwarana hijau dan memiliki gemmae berbentuk cangkir (cup) dengan tepian talus rata (entire). Percabangan talus dikotom berbentuk furcate, tidak memiliki alur ada bagian tengah atas talus (midrib) (Gambar 2.b).

Riccia fluitans

Riccia fluitans ditemukan pada substrat tumbuh berupa tanah di taman terbuka dan taman yang terdapat pepohonan maupun rerumputan. Warna talus hijau muda dan tepian talus rata (entire). Talus berbentuk roset tidak penuh dan kecil memanjang dengan pemanjangan talus menyerupai bentuk huruf Y. Alur tengah talus lebih tampak pada ujung talus (Gambar 2.c).

Riccia sorocarpa

R. Sorocarpa ditemukan pada substrat tumbuh berupa tanah ditaman terbuka dan taman yang terdapat pepohonan maupun rerumputan. Talus berwarna hijau dan tepian talus (entire) Talus membentuk percabangan roset tidak penuh. Ujung talus melebar dan alur pada ujung talus membentuk huruf V (Gambar 2.d).

Keterangan lokasi:

1. Taman Khatulistiwa 6. Taman Akcaya 11. Taman Alun-alun Kapuas 2. Taman Lapan 7. Taman Jl. Teuku Umar 12. Taman Pancasila

3. Taman Tol Kapuas 1 8. Taman Jl. Hos Cokroaminoto 13. Taman Jl. Tebu 4. Taman Dinas PU 9. Taman Jl. Hos Cokroaminoto

5. Taman Jl. A. Yani 10. Taman Jl. Pancasila

Gambar 2. Lumut hati bertalus kompleks: a. Mannia sp.; b. Marchantia paleacea; c. Riccia fluitans; d. Riccia sorocarpa p : panjang talus; l : lebar talus

(5)

20 Kunci Determinasi Lumut Hati Bertalus Kompleks di Taman Kota Pontianak

Pembuatan kunci determinasi famili mengacu pada Gradstein (2011).

1a. Talus berukuran sedang hingga besar ... 2a-b

b. Talus berukuran kecil ... 2c

2a. Receptacle jantan melekat di talus dan receptacle betina bertangkai ... Aytoniaceae b. Receptacle jantan dan betina bertangkai ... Marchantiaceae c. Gametangia dan sporofit berada didalam talus ... Ricciaceae 3a. Talus tidak bercabang atau simple ... 5a b. Talus bercabang berbentuk furcate atau roset tidak penuh ... 4 4a. Talus bercabang berbentuk furcate, memiliki gemmae berbentuk cup pada permukaan dorsal talus ... 5b. Marchantia b. Talus bercabang berbentuk roset tidak penuh, tidak memiliki gemmae ... 6. Riccia 5a. Terdapat alur (midrib) pada permukaan dorsal talus, tepi talus rata, talus berwarna hijau hingga hijau gelap, lebar talus 2-3 mm dan panjang talus 10-15 mm ... Mannia sp.

b. Tidak terdapat alur (midrib) pada permukaan dorsal talus, berwarna hijau terang, lebar talus 5-10 mm

dan panjang talus 20-30 mm ... Marchantia paleaceae 6a. Lebar talus ± 1 mm, talus sempit memanjang, pemanjangan talus menyerupai bentuk huruf Y ... ... Riccia fluitans b. Lebar talus 1-1,5 mm, bagian ujung talus melebar dan alur ujung talus membentuk huruf V ... ... Riccia sorocarpa

Pembahasan

Lumut hati bertalus kompleks di Kota Pontianak pada 13 lokasi taman ditemukan sebanyak 4 jenis lumut hati bertalus kompleks yaitu Mannia sp., M. paleacea, R. fluitans dan R. sorocarpa (Tabel 2). Karakter Mannia sp. yang ditemukan antara lain memiliki talus yang tumbuh tersusun rapat atau saling bertumpuk, berwarna hijau hingga hijau tua dan tepian talus rata (entire), percabangan talus berbentuk simple. Menurut Perold (1994), karakter genus Mannia diantaranya adalah talus berukuran kecil hingga menengah dengan panjang talus 10-25 mm dan lebar talus 1,5-4 mm.

Karakter M. paleacea yang ditemukan adalah tidak memiliki alur (midrib) bagian tengah pada permukaan dorsal talus, tepian talus rata (entire), percabangan talus dikotom berbentuk furcate. Karakter lain dari M. paleacea diantaranya adalah talus berwarna hijau cerah, berukuran sedang dan tidak memiliki alur tengah talus (midrib) (Bischler et al., 2005; Casas et al., 2009; Gradstein, 2011; Borovichev & Bakalin 2014).

Karakter R. fluitans pada pengamatan langsung dapat diketahui dengan melihat langsung talus menyempit memanjang dengan percabangan berbentuk roset tidak penuh dan pemanjangan talus menyerupai bentuk huruf Y. Menurut Singh et al. (2010), R. fluitans merupakan lumut hati bertalus yang dapat hidup mengapung diatas permukaan air atau hidup terestrial. R. fluitans hidup terestrial memiliki talus membentuk roset, bercabang menggarpu, agak tembus cahaya berwarna hijau terang atau hijau kekuningan.

R. sorocarpa yang ditemukan memiliki ciri ukuran yang kecil dan percabangan talus pada bagian ujung talus melebar dan memiliki alur yang membentuk huruf V. Singh et al. (2010) menyatakan bahwa R. sorocarpa merupakan tumbuhan berumah satu dengan talus berwarna hijau keabu-abuan, alur talus bagian dorsal melebar pada bagian tengah ujung talus membentuk V.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih kepada Community

Development dan Outreaching yang telah memberi bantuan dana pada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bachri, S, 2012, Keanekaragaman Lumut di Taman

Nasional Gunung Merbabu Jawa Tengah,

Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor Basile, A, Nuzzo, RA, Capasso, C, Sorbo, S, Capasso,

A & Carginale, V, 2005, Effect of Cadmium on Gene Expression in The Liverwort Lunularia

cruciate, Gene vol. 356, hal. 153-159

Basile, A, Sorbo, S, Conte, B, Cardi, M & Esposito, S, 2013, Ultrastructural Changes and Heat Shock Proteins 70 Induced by Atmospheric Pollution Are Similiar To The Effect Observed Under In-Vitro Heavy Metals Stress in Conocephalum

conicum, Environmental Pollution, vol. 182, hal.

209-216

Bischler, H & Pippo, S, 1991, Bryophte Flora Of The Huon Peninsula, Papua New Guinea. L,

Marchantia (Marchantiaceae, Hepaticae),

(6)

Bischler, H, Gradstein SR, Jovet-Ast, S, Long, DG & Allen, NZ, 2005, Marchantiidae, Flora

Neotropica Monograph vol. 97, no. 1, hal.

1-262

Boon-Chuan Ho, 2013, The Liverwort Genus

Marchantia L. (Marchantiophyta:

Marchantiopsida) In Singapore, With A New

Species Record, Nature In Singapore vol. 6 hal. 187–190

Borovichev, EA & Bakalin, VA, 2014, A Survey Of

Marchantiales From The Russian Far East Iii.

Note On Marchantia paleacea Bertol, Acrtoa vol. 23, hal. 25-28

BPS Kota Pontianak, 2015, Kota Pontianak dalam

Angka, Katalog BPS 2014, Kota Pontianak

http//www.bpskotapontianak.go.id diakses 5 November 2015

Casas, C, Brugues, M, Cros, RM, Sergio, C & Infante, M, 2009, Handbook of Liverworts and

Hornworts of The Iberian Peninsula and The Balearic Islands, Illustrated Keys to Genera and Spesies, Institut D'estudis Catalans, Barcelona

Gradstein, SR, 2011, Guide To The Liverworts And

Hornworts Of Java, Seameo Biotrop, Bogor

Jensen, S, Omarsdottir, S, Bwalya, AG, Nielsem, MA, Tazdemir, D, & Olasdottir, ES, 2012, Marchantia A, a Macrocyclic Bisbibenzyl Either, Isolated From the Liverwort Marchantia polymorpha, Inhibits Protozoal Growth In Vitro,

Phytomedicine vol. 19, hal. 1191-1195

Jiang, Y, Liu, X, Song, S, & Yu, Z, 2015, Diversity and distribution of ground bryophytes in broadleaved forests in Mabian Dafengding National Nature Reserve, Sichuan, China, Acta Ecologica Sinica vol.35, hal. 13–19

Mundir, MI, Setyowati, E & Santoso, AM, 2012, Inventarisasi Lumut Terestrial Di Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo Kabupaten Kediri,

Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS, Universitas Nusantara PGRI Kediri

Pasaribu, N, 2013, Studi Pendahuluan Lumut di Lau Kawar Kabupaten Karo, Prosiding Semirata

FMIPA UNILA, Universitas Lampung, Lampung

Perold, SM, 1994, Studies in the Marchantiales (Hepaticae) from Southern Africa. 4. Mannia

capensis, section and subgenus Xeromannia

(Aytoniaceae), Bothalia vol. 24, hal. 9–14 Permendagri Republik Indonesia, 2007, Peraturan

Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, Lembaran Negara RI

Tahun 2007

Singh, SK, Bag, AK & Bhattacharya, SG, 2010, Riccia (Hepaticae: Ricciaceae) of West Bengal,

Taiwania vol. 55, no. 2, hal. 99-109

Thakur, S & Kapilas, 2015, Allelopathic Effect of Some Liverworts on Seed Germination of the Weed

Bidens pilosa L Int. Journal Pharmaceutical Sciences Review and Research, vol. 32, no. 12,

hal. 77-80

Tjitrosoepomo, G, 1998, Dasar-Dasar Taksonomi

Tumbuhan, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta

Windardi, FI, 2009, Keragaman Lumut Di Resort Karang Ranjang, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Jurnal Teknik Lingkungan vol. 10, no. 1, hal. 19-25

Gambar

Tabel 1. Lokasi, Koordinat dan Deskripsi Lokasi Penelitian
Gambar 2. Lumut hati bertalus kompleks: a.  Mannia sp.; b. Marchantia paleacea; c. Riccia fluitans;

Referensi

Dokumen terkait