• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KELAYAKAN PROYEK PERUMAHAN MEDINA RESIDENCE BINTARO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KELAYAKAN PROYEK PERUMAHAN MEDINA RESIDENCE BINTARO"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KELAYAKAN

PROYEK PERUMAHAN

“ MEDINA RESIDENCE ”

BINTARO

Disusun oleh : Aloysius Dewastiko.W. N / 13562 Oktavianus Andreas Dao / 13575 Bondan Bayu Asmoro / 13573

Hery Chandra / 13616

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA 2012

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PROYEK DAN PEMRAKARSA

a. Sejarah Proper

Proyek perumahan “Medina Residence” ini diinisiasi oleh PT. Bangun Sukses Abadi dan PT. Sentra Inovasitama untuk mengembangkan Lokasi Tanah Kosong yang berlokasi di daerah yang cukup strategis di Bintaro, Tangerang. Proper yang merupakan proyek bersama antara dua perusahaan ini, dimaksudkan untuk mengoptimalkan resources yang dimilki terutama pada aspek utilitas “Land Development” dan penciptaan Added Value bagi Stakeholders.

b. Konsep Proper

Kebijakan Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah yang mendorong peran swasta dalam penyediaan perumahan bagi masyarakat.

Konsep Pembangunan Proper ini mengacu kepada : Pengembangan Lokasi menjadi Cluster Perumahan yang memenuhi kriteria perumahan untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke atas dengan nuansa Asri, ramah lingkungan dan Minimalis. Permbangunan akan dilaksanakan secara bertahap dengan sistem indent dgn target penyelesaian 42 unit rumah dalam waktu 6 bulan. Mengutamakan efisiensi dan efektifitas dalam pembangunan serta melibatkan masyarakat setempat sebagai stakehalders dalam pekerjaan phisik konstruksi rumah.

(3)

1.2 TUJUAN DIADAKANNYA STUDI KELAYAKAN

Adapun tujuan dari diadakannya studi kelayakan Proyek Perumahan Medina Residence - Bintaro adalah :

• Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan proyek dan dampaknya

• Untuk mengetahui apakah proyek ini pantas dibangun atau tidak

• Secara ekonomi, apakah proyek ini akan mendatangkan keuntungan bagi investor, yang dapat dikaji menurut analisis secara ekonomi

• Secara lingkungan apakah proyek ini bila dibangun tidak akan memberikan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan sekitar

• Menjadi bahan masukan bagi orang / masyarakat yang ingin bergerak di bidang properti

• Untuk dijadikan pertimbangan pengaplikasian proyek Perumahan Medina Residence ini menjadi layak dilaksanakan atau tidak

1.3 METODE PEMBAHASAN

Pembahasan pada studi kelayakan ini akan menggunakan metode pembahasan dengan kajian mengenai aspek-aspek penting baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang berkaitan dengan keberadaan dan keberlangsungan proyek.

1.4 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan studi kelayakan pada proyek ini sebagai berikut :

• Mencari informasi berupa studi literatur, dll

• Mengumpulkan informasi seputar data perumahan di sekitar Bintaro - Tangerang

• Mengadakan studi mengenai perancangan teknis, perkiraan biaya, dan semua aspek yang berkaitan dengan Proyek Perumahan Medina Residence - Bintaro

(4)

1.5 LINGKUP PEMBAHASAN

Proyek Perumahan Medina Residence dalam hal ini penting untuk membahas mengenai kajian-kajian yang terdiri dari aspek-aspek yang berkaitan dengan eksistensi proyek. Dalam studi kelayakan ini aspek yang akan dibahas adalah mengenai:

• Aspek Pilihan lokasi dan Environment

• Aspek Pasar dan Pemasaran

• Aspek Teknis dan Teknologis

• Aspek Finansial dan Ekonomi

• Aspek Manajemen

• Aspek Hukum dan AMDAL

Aspek-aspek yang dibahas berdasarkan pada kondisi yang nyata melalui proses pengumpulan informasi.

(5)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 EXECUTIVE SUMMARY

Lokasi Proper : Perumahan Medina Residence – Bintaro , Desa Jombang, Kec. Ciputat, Kab. Tangerang, Jawa Barat.

Peruntukan : Pembangunan 42 unit Rumah Tinggal Type.36/60 m2

Luas Lokasi : 4.593 m2 Luas Kavling : 2.700 m2 (40%)

Jumlah Unit : 42 unit rumah tinggal T.36/60m2 Periode Project : 10 Bulan

Developer : PT. BANGUN SUKSES ABADI (joint Operation to PT. Sentra Inovasitama)

2.2 KAITAN TERHADAP FISIK BANGUNAN

Spesifikasi khusus tentang daya jual agar menarik minat pembeli serta berkaitan dengan desain bangunan yang berpengaruh terhadap penampilan fisik bangunan ( minimalis dan sederhana )

2.3 INFORMASI PERUSAHAN

Berdasarkan Akta pendirian, maksud dan tujuan pendirian PT. BANGUN SUKSES ABADI (PT BSA) adalah untuk melaksanakan jenis usaha di bidang Pembangunan (real estate/developer), Jasa, Perdagangan, Transportasi, Industri ATK, Perbengkelan, Design dan cetak grafis, Pertambangan, dan di bidang pertanian.

(6)

Alamat Perusahaan : Villa Mula Sakti Blok 0.1 No.31 Bekasi Utara No. Telp. / Fax. : (021) 8897228 / 88972288

Email Address : bsa.abadi@gmail.com

Akta Pendirian : No. 10, Tanggal 19 Agustus 2005, Pengesahan akta pendirian PT oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI

TDP : No. C-29940 HT.01.01.TH.2005 NPWP : 02.479.820.9-407.000.

Surat Ket. Domisili : No. 536/71-KL.KT/III/2008, berlaku tanggal 24 Maret 2009 s/d 24 Maret 2009

(7)

BAB III

ASPEK PILIHAN LOKASI dan ENVIRONMENT

3.1 LOKASI PROPERTI

Terletak di Jl. Kalimantan I No. 10 Rt. 001/12 Desa Jombang, Kec. Ciputat, Kab. Tangerang, Sesuai SHM No. 144/Jombang seluas 2.515 m2, an. Bambang Sulistio (dibeli oleh Subiyanto, beralamat di Jl. Kalimangso No 45 Rt.01/02, Jurangmangu Timur, Pondok Aren Kab. Tangerang Rp. 427.500.000,- pada tanggal 29 November 2007 di KPKNL Serpong.

Jl. Kalimantan I No. 11 Rt. 001/12 Desa Jombang, Kec. Ciputat, Kab. Tangerang, Sesuai SHM No. 311, 339 dan 595 /Jombang seluas 1.675 m2, 280 m2, 295 m2, an. Joko Satoso (dibeli oleh Subiyanto, beralamat di Jl. Kalimangso No 45 Rt.01/02, Jurangmangu Tmur, Pondok Aren Kab. Tangerang Rp. 391.500.000,- pada tanggal 29 November 2007 di KPKNL Serpong.

Proper terletak di daerah pemukiman yang telah padat, daerah bebas banjir dan hanya sekitar 800 m sebelah Tenggara dari lokasi perumahan mewah Vila Bintaro Indah dan beberapa real estate lainnya.

(8)

3.2 DEMOGRAFI

Demografi Kota Tangerang terletak di Provinsi Banten, dan berada tepat di sebelah barat kota Jakarta. Dengan luas wilayah 164,54 km2, Tangerang

merupakan kota terbesar dan terpenting di Provinsi Banten serte kedua terbesar di kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta.

3.3 KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk kota Tangerang mengalami peningkatan setiap tahunnya dimana hal ini dapat dilihat pada tabel berikut yang menunjukkan jumlah penduduk sejak tahun 2000 – 2007 serta tingkat pertumbuhan penduduk per tahunnya untuk periode 2000 – 2007.

Tabel 1 : Grafik Perkembangan jumlah penduduk Kota Tangerang 2000 – 2007

(9)

Tabel 2 : Grafik Pertumbuhan Penduduk Kota Tangerang 2000 - 2007

Sumber : http://www.tangerangkota.go.id

Dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 2,67 dalam kurun waktu 8 tahun, maka kebutuhan akan perumahan, sarana dan fasilitas pun akan turut meningkat.

3.4 FASILITAS UMUM

Lokasi proyek ini cukup strategis untuk kelas masyarakat berpenghasilan menengah ke atas. Lokasi Proper dekat dengan sejumlah fasilitas publik antara lain : Pasar Tradisional, Bank, Restorant, Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana Pendidikan dan terakses oleh Angkutan Umum. Access jalan masuk ke proyek cukup padat, namun masih dalam tahap pelebaran sehingga dapat memadai sebagai sarana lalu lintas jalan utama perumahan.

Beberapa institusi pendidikan di sekitar lokasi proper antara lain : Sekolah Jepang Jakarta, Sekolah Tunas Permata Indonesia, Global Jaya Scholl, SMU Pembangunan Jaya, SMAN 6 Jombang, SMP N 3 Ciutat, Pesantren Baiturrahman.

(10)

Access Stasiun Kereta Sudimara dan Stasiun Pondok Ranji juga tidak jauh dari lokasi proper. Fasilitas publik lainnya adalah RS Internasional Bintaro, Gedung Bank Permata dan Kantor Bank Niaga.

Fasilitas Umum:

 Masjid : 300 m

 Kantor Kecamatan : 500 m

 Puskesmas : 600 m

 Sarana Pendidikan SD,SMP,SMU : 500 m  Pasar Tradisional : 700 m  Bank Permata, Bank Niaga,

Mandiri, BNI, BRI : 800 m  Jaringna Listrik : ada

 PDAM : ada

 Telepon : ada

 Berdekatan dgn lokasi proper :Bintaro Jaya, Taman Senayan, Menteng Residence, Emerald Residence, Permata Bintaro dll.

(11)

BAB IV

ASPEK PASAR dan PEMASARAN

4.1 POTENSI dan SEGMENTASI PASAR

Kebutuhan akan perumahan yang representatif menjadi hal yang sangat urgent bagi setiap masyarakat/keluarga. Dan Lokasi proper Medina diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyakat kelas menengah tersebut. Hal ini disebabkan karena Lokasi Proper berada di posisi yang cukup strategis salah satunya disebabkan oleh banyak real estate yang berada di sekitar lokasi proper. Kawasan real estate di sekitar lokasi proper tersebut dihuni oleh masyarakat/populasi kelas menengah ke atas dengan pendapatan perkapita yang terus meningkat setiap tahun.

Dengan kondisi seperti tersebut di atas, dapat diperkirakan bahwa pemilihan segmen pasar menengah ke atas cukup memadai untuk diperhitungkan.

4.2 STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran yang akan digunakan adalah dengan mengaplikasikan strategi marketing mix yakni dengan memanfaatkan media promosi secara intensif. Media promosi antara lain dengan menggunakan Attractive Leaflet, Brosur, Balon Promosi, Pemasangan spanduk serta umbul-umbul, dan door to door ke Institusi yang dianggap potensi untuk kelas proper “Medina Residence”.

Hal yang dapat dilakukan untuk dapat mempercepat penjualan Proper “Medina Residence” ini adalah menemukan target market yang memiliki pendapatan tetap dan tidak terganggu akan situasi dan kondisi perekonomian Indonesia.

Jaringan luas adalah salah satu asset penting dari PT BSA. Melalui jaringan ini, PT BSA telah memiliki potensial buyer yang berasal dari salah satu institusi pemerintah.

(12)

Berdasarkan stretegi pemasaran dan data yang diperoleh, maka pemanfaatan lahan untuk pengembangan pembangunan rumah dapat lebih optimal dalam periode waktu satu tahun. Utilitas/jaringan yang ada disekitar lokasi antara lain jaringan Listrik PLN, Telkom, PDAM dan jaringan pendukung lainnya.

(13)

ASPEK TEKNIS dan TEKNOLOGIS

5.1 Tahap Persiapan

 Perencanaan

Merencanakan dan melakukan studi kelayakan pada proyek yang akan dikerjakan.

 Perijinan

Setelah melakukan studi kelayakan proyek dan hasilnya layak dan sekiranya menguntungkan. Maka selanjutnya melakukan tahap perijinan kepada pemerintah daerah untuk mendapat surat ijin membangun.

 Persiapan Awal / Land Clearing

Setelah mendapat perijinan dari pemerintah setempat, maka barulah mempersiapkan site proyek yang ada. Persiapan konstruksi, alat” berat, dan pekerja.

(14)

I II III IV V V I V II V III IX X i P E R IJ IN A N ii P E N G U A S A A N LA H A N iii P E K E R J A A N P E R S IA P A N LO K A S I iv P E K E R J A A N P R A S A R A N A v P E K E R J A A N B A N G . R M H & S A R A N A P E K E R J A A N P E R S IA P A N P E K E R J A A N T A N A H P E K E R J A A N P O N D A S I P E K E R J A A N S T R U K T U R P E K E R J A A N D IN D IN G P E K E R J A A N K U S E N , P IN T U & J E N D ELA P E K E R J A A N LA N T A I P E K E R J A A N A T A P P E K E R J A A N P LA F O N D P E K E R J A A N K U N C I & P E N G G A N T U N G P E K E R J A A N S A N IT A IR P E K E R J A A N LIS T R IK P E K E R J A A N F IN IS H IN G vi M A R K E T IN G B O O K IN G / D O W N P A Y M E N T P E N J U A LA N vii A K A D P E M B IA Y A A N P E N G E M B A LIA N P IN J A M A N V III O P E R A S IO N A L T O T A L P R O G R E S S A K U M U LA S I P R O G R E S S B U LA N T IM E T A B LE PR O G R E S S PE LA K S A N A A N PR O PE R "M E D IN A R E S ID E N C E " B IN T A R O U R A IA N P E K E R J A A N N O 5.2 Tahap Konstruksi

(15)

Pembangunan rumah beserta saran dan prasaran akan membutuhkan waktu selama 6 bulan. Material yang digunakan adalah sesuai dengan tabel di bawah.

Spesifikasi Teknis

Jenis Pekerjaan Spesifikasi

Rumah

Pondasi Batu kali

Dinding Batu Bata diplester dan di aci Lantai Keramik

Rangka Atap Baja Ringan

Penutup Atap Setara genteng beton Plafond Triplek

Listrik 1300 W Pintu Double triplek Kusen Setara kayu borneo Bak mandi Fiberglass

Air Sumur Bor

(16)

Daftar Nominatif Konsumen sesuai tabel beikut : No No. Kavling/Blo k Type (m2)

Nominatif (Konsumen) Harga Jual

1 - 36/60 - 250.000.000

1 unit rumah 36/60 seharga 250.000.000

Pengadaan sejumlah 42, maka 250.000.000 x 42 = 10.500.000.00

BAB VI

ASPEK FINANSIAL dan EKONOMI

(17)
(18)

6.2SUMBER DANA

Pembiayaan awal (Initial Investment) yang digunakan untuk perijinan dan modal kerja sarana, prasarana, kontruks serta biaya overhead diperoleh dengan komposisi modal sendiri dan modal investor. Untuk kebutuhan financing proyek, Manajemen perusahaan berencana memenuhi sumber dana dengan komposisi sebagai berikut :

 50% bersumber dari Investor/Bank  50% bersumber dari Dana Sendiri

6.3 PROYEKSI PENJUALAN

Berdasarkan proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas, dapat diinformasikan sumber pengembalian sbb. :

Penerimaan Penjualan : Rp 10.500.000.000,- (kelebihan tanah excluded) HPP : Rp 8.976.300.000,-

(19)

N o

I

I I

1 D A N A B A N K

4 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

-

-

-

-2 M O D A L P E R U S A H A A N

4 . 4 7 6 . 3 0 0 . 0 0 0

4 . 4 7 6 . 3 0 0 . 0 0 0

3 D O W N P A Y M E N T

T 3 6 / 6 04 22 . 1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 05 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 0

5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 0

6 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 2

-4 S A L E S

T 3 6 / 6 04 28 . 4 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

-

-

-

5 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

-

5 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

5 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

5 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 0

2 . 4 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 2

H J 2 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 9 . 4 7 6 . 3 0 0 . 0 0 0

6 . 9 7 6 . 3 0 0 . 0 0 0

1 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 . 1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 . 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 . 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 . 4 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

I I I

1 T A N A H 2 . 7 3 3 . 0 0 0 . 0 0 0

2 . 7 3 3 . 0 0 0 . 0 0 0

2 K O N S T R U K S I

T 3 6 / 6 04 25 . 1 9 3 . 3 0 0 . 0 0 0

2 . 8 1 9 . 6 5 0 . 0 0 0

1 . 1 2 3 . 6 5 0 . 0 0 0

2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

-

-

-

-3 O V E R H E A D

T 3 6 / 6 04 21 . 0 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

3 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

-

-

-

-8 . 9 7 6 . 3 0 0 . 0 0 0

5 . 9 0 2 . 6 5 0 . 0 0 0

1 . 3 2 3 . 6 5 0 . 0 0 0

4 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

6 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

3 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

3 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

-

-

-

-I V

1 0 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 . 0 7 3 . 6 5 0 . 0 0 0

1 7 6 . 3 5 0 . 0 0 0

5 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0

5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

9 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

9 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

2 . 4 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

4 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0

-

-

-

5 3 5 . 7 1 4 . 2 8 6

-

5 3 5 . 7 1 4 . 2 8 6

5 3 5 . 7 1 4 . 2 8 6

5 3 5 . 7 1 4 . 2 8 6

1 . 0 7 1 . 4 2 8 . 5 7 1

1 . 2 8 5 . 7 1 4 . 2 8 6

S U R P L U S ( D E F I S I T )

H U T A N G B A N K

B U L A N

1 0

S A L D O A W A L

C A S H I N

T O T A L C A S H I N

C A S H O U T

T O T A L C A S H O U T

4

5

6

7

8

9

K E T E R A N G A N

T o t a l

1

2

3

(20)

6.4 RENCANA CASH FLOW dengan asumsi harga jual Rp. 200 juta/unit

BAB VII

ASPEK MANAGEMEN

7.1 MANAGEMEN

Berhasil tidaknya suatu pengadaan suatu proyek juga bergantung dari sistem manajemen operasional yang baik. Manajemen operasional yang meliputi planning, organizing, actuating dan controlling adalah aspek yang penting dalam suatu organisasi manajemen proyek.

(21)
(22)

ASPEK HUKUM DAN AMDAL

Dalam aspek hukum dan amdal kami menekan kan beberapa aspek penting yaitu Aspek :

1 .aspek hukum 2.aspek amdal

1. Aspek hukum

Dalam aspek hukum beberapa perijinan sudah dan sedang di laksanakan oleh developer seperti :

a. Perijinan Project

Ijin IPPT : Proses

S.I.U.P : 08061 / 1.824.271

Site Plan : 10.10.72.03.00687

S.K.D.P : 58 / 1.824

Kep. Hum dan HAM : AHU – 90996.AH.01.01. Tahun 2008

T.D.P : 09.03.1.51.59339

N.P.W.P : 02.837.624.2-017.000 Bukti Penguasaan Lahan : SHM sesuai point IV. A.

IMB Induk : Proses

Rekomendasi PLN : Proses Rekomendasi PDAM : Proses Keterangan Bebas Banjir : Proses

b. Rekomendasi dari Pihak Terkait

Surat keterangan dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) PEMKAP Tangerang, tanggal 30 April 2009 menerangkan bahwa Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR),

(23)

Site Plan, IMB, Ijin Lokasi, Peil Banjir dan UPL/UKL telah diterima dan sedang dalam proses penyelesaian.

a.Tanda Terima Pendaftaran Perijinan & Non Perijinan tertanggal 8 May 2009 dari PemKab Tangerang Badan Pelayanan & Perijinan Terpadu juga telah terlampir.

b.Surat dari wakil warga yakni Ketua RT 01/Rw 012, RT 06/RW 012 Jombang Ciputat, dan RT 03/RW 05, RT 04/RW 05 Parigi Pondok Aren, perihal Persetujuan Pemakaian jalan H Sawil menuju Proper Medina Residence Bntaro tertanggal 8 Mei 2009 telah terlampir.

Dari data di atas bisa di lihat bahwa PT bangun suskses abadi sudah memenuhi beberapa perijinan yang di butuhkan untuk membanguan sebuah properti . menurut surat keputusan bupati tangerang adapun persyaratan yang harus dilengkapi oleh pemohon adalah sebagai berikut

(i) rekaman Advice Planning atau Fatwa Rencana Pengarahan Lokasi atau Ijin Pemanfaatan Ruang dan Site Plan

(ii) (ii) rekaman Surat Ijin Lokasi atau Aspek Tata Guna Tanah,

(iii) (iii) rekaman sertifikat hak atas tanah atau bukti perolehan tanah, atau bukti lain atas penguasaan tanah,

(iv) (iv) Ijin Lingkungan atau Ijin Tetangga, ( dibuktikan drengan surat rekomendasi dari pihak terkait dalam hal ini warga sekitar perumahan )

(v) (v) rekaman kerangka acuan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ,Upaya Pengelolaan Lingkungan dan ,Upaya Pemantauan Lingkungan khusus bagi badan usaha yang telah berbadan hukum.

(24)

2. Aspek amdal

Untuk aspek amdal sendiri sebuah properti harus memenuhi semua ketentuan dan syarat yang ada pada bangian ke tujuh perda kabupaten tangerang no. 9 tahun 2006 tentang Ruang Terbuka dan Lahan Hijau yang tercantum pada pasal 15 Perda kabupaten tangerang no .9 tahun 2006. ( lebih lengkap lihat lampiran )

Dalam perda no.9 tahun 2006 di jelaskan bahwa :

Ruang Terbuka untuk kawasan hijau pekarangan diatur sebagai berikut : a. Rumah Tinggal : sebesar 40% - 75% dari luas areal ruang terbuka harus dihijaukan dan sekurang-kurangnya terdapat 1 (satu) pohon/tegakan

penghijauan serta perkerasan halaman menggunakan material dapat meresap air.

b.Perencanaan dan pembangunan ruang terbuka pekarangan merupakan tanggung jawab pemilik atau penghuni bangunan.

c.Perencanaan dan pembangunan ruang terbuka kawasan merupakan tanggung jawab pihak pengembang.

d. Pemerintah Daerah melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk

terwujudnya ruang terbuka hijau wilayah dan ruang terbuka hijau pekarangan.

Tetapi dari analisi yang kami lakuakan dengan melihat site properti tersebut masih belum memenuhi yaitu pada perda no.9 poin A. Dalam hal ini developer yaitu PT. Bangun sukses abadi menang sudah menyiapkan lahan untuk ruang terbuka hijau tetapi lahan ini belum di bangun menjadi sebuah lahan yang mengalami perkerasan halaman dan menggunakan material dapat meresap air. Tetapi Lahan ini masih berupa lahan yang masih di tumbuhi oleh tanaman- tanaman liar .

(25)

Lahan persiapan RTH ( masih berupa tanaman liar )

(26)

BAB IX

KESIMPULAN

Konsep Pembangunan Proper ini mengacu kepada : Pengembangan Lokasi menjadi Cluster Perumahan yang memenuhi kriteria perumahan untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke atas dengan nuansa Asri, ramah lingkungan dan Minimalis

Aspek Pemasaran: karena letak lokasi diperkirakan dihuni oleh masyarakat/populasi kelas

menengah ke atas dengan pendapatan perkapita yang terus meningkat setiap tahun. maka pemilihan segmen pasar menengah ke atas cukup memadai untuk diperhitungkan.

Strategi pemasaran yang akan digunakan adalah dengan mengaplikasikan strategi marketing mix yakni dengan memanfaatkan media promosi secara intensif.

Aspek Teknis: Tahap Persiapan  Perencanaan

 Perijinan

 Persiapan Awal / Land Clearing

Berdasarkan table yang ada dapat dilihat bahwa dalam proses pembangunan tergolong lancar dan tepat waktu.

Dalam aspek finansial dan keuangan dapat dilihat bahwa pengeluaran lebih kecil dari

pada pemasukan (14.5%) dimana pemasukan berasal dari  50% bersumber dari Investor/Bank

 50% bersumber dari Dana Sendiri

Dan pengeluaran berasal dari proses pembangunan dan biaya tanah ,atang dan pembersihan tanah.

(27)

Dalam aspek manajement terliahat bahwa struktur organisasi yang digunakan adalah

struktur organisasi fungsional dimnana struktur organisasi ini cukup baik digunakan bila menanganni sebuah proyek..

Dalam aspek hukum terlihat telah memenuhi syarat-syarat hukum dan telah layak dalam

proses pembangunan sedangkan dalam

Aspek amdal dapat terlihat masih belum memadai karena kurang penggunaan lokasi secara efektif dimana masih terdapatnya lokasi-lokasi yang belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat.

Sehingga kesimpulan yang didapat dari proyek “Medina Residence” ini LAYAK untuk di bangun.

Gambar

Tabel 1 : Grafik Perkembangan jumlah penduduk Kota Tangerang 2000 – 2007
Tabel 2 : Grafik Pertumbuhan Penduduk Kota Tangerang 2000 - 2007

Referensi

Dokumen terkait

KPR Subsidi adalah suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan menengah kebawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah

Studi ini meliputi perencanaan anggaran biaya pembangunan perumahan dan analisis kelayakannya yang mencakup bangunan hunian, bangunan fasilitas, dan akses jalan

“ Analisa Perbandingan Investasi Pada Proyek Pembangunan Perumahan (Studi Kasus: Proyek Perumahan Villa Pelita Asri dan Suka Maju Asri)”.. Saya menyadari bahwa dalam penyelesaian

Kelayakan sebuah rencana investasi proyek perumahan sederhana akan dilihat dari tingkat Internal Rate of Return yang dibandingkan dengan1. Minimum Attractive Rate

Untuk mengetahui apakah pengembangan perumahan regency tipe cluster di Biak tersebut layak ( feasible ) secara finansial atau tidak dilihat dari segi penjualan

Dari Studi Kelayakan Proyek yang dilakukan pada aspek finansial, diperoleh bahwa Proyek perumahan Bethsaida Bitung menguntungkan dan layak dilaksanakan. Karena memenuhi

Dapat di jelaskan bahwa dari gambar 4.5 dengan menggunakan metode Gantt Chart pembangunan proyek perumahan Zahra Residence Kediri untuk aktivitas yang di

4 Analisis Kelayakan Investasi…, Fauzan Randy A, Fakultas Teknik dan Sains UMP, 2022 Untuk mengetahui tingkat kelayakan proyek pembangunan perumahan Griya Satria Bukit Permata ini