MODUL PERKULIAHAN
Sejarah
Arsitektur
Arsitektur Modern
Fakultas ProgramStudi TatapMuka Kode MK Disusun Oleh
Fakultas Teknik Sipil
Dan Perencanaan
Teknik
Arsitektur
06
MK12001 Rahil Muhammad Hasbi, ST.,M.Arch.Abstract
Kompetensi
Arsitektur modern memberi pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan dunia arsitektur. Ide-ide dari arsitektur modern yang mengedepankan kreatifitas untuk mendesain suatu hal yang berbeda telah memberi warna baru bagi arsitek dan arsitektur sendiri
Mahasiswa memahami dan
mampu mempraktekkan inti
dari pembelajaran arsitektur
modern
yaitu
mengedepankan kreatifitas
dan
sesuai
dengan
Arsitektur Modern
Frank Lyod Wright (1867-1959)
Salah satu perintis bangunan tinggi selain Louis Sullivan adalah Frank Lyod Wrigh. Frank Lloyd Wright adalah arsitek yang menyeleraskan alam dan kehidupan manusia dengan arsitektur. Seperti yang dikatakannya (dalam Sumalyo 1997) “kehidupan manusia
merupakan bagian dari alam secara keseluruhan dan arsitektur adalah bagian organik dari kehidupan manusia,dihasilkan manusia sebagai reaksi dari kehidupannya”
Prairie style menjadi ciri khas Frank Llyod Wright. Ciri khas ini terinspirasi oleh landscape padang rumput dan pedesaan yang luas membentang ditempat kelahiran Wright di Amerika. Dia menggambarkan landscape ini kedalam desainnya, seperti yang dikatakannya dalam buku Robie House (Hoffman 1984) “ The prairie has a beauty of its own and we should recognize and accentuate this natural beauty, its quiet level. Hence, gently sloping roofs, low proportions, quiet sky lines, suppressed heavy-set chimneys and sheltering overhangs, low terraces and out-reaching walls sequestering private gardens “
Ciri khas dari rancangan Wright terutama pada rumah tinggal adalah halaman yang luas, atap dengan kemiringan rendah, dan cerobong asap dibagian tengah rumah. Cerobong atap ini diletakkan ditengah dianggap sebagai simbol untuk menyatukan atau simbol pengikat keluarga (hal ini kemungkinan besar timbul karena trauma dengan perceraian orang tuanya).
Pada rancangannnya wright menggunakan elemen-elemen yang becorak art deco, terutama pada pintu, jendela dan dinding.
Pada rumah Ward Willits ini konsep arsitektur organik dari Frank Llyod Wright diterapkan. Bisa dilihat dari bentuk denah yang memperlihatkan bangunan adalah bagian dari alam yang menjalar secara horizontal. Kemudian cerobong asap yang diletakkan dipertemuan atap sebagai “pengikat” ruang-ruang didalam rumah agar menjadi satu kesatuan. Rancangan ini memiliki sedikit perbedaan dengan rancangannya terdahulu dimana berkurangnya dekorasi pada dinding, pada rancangan kali ini dinding hanya didekorasi dengan garis-garis horizontal berwarna hitam dengan background dinding berwarna putih. Hal ini juga menjadi ciri-ciri dari arsitektur organik dari Frank Llyod Wright dimana dekorasi dari garis-garis horizontal tersebut digambarkan seperti tumbuh menjalar.
Rancangan Wright yang terkenal lainnya adalah Robie House.
Pada rancangan ini wright masih menerapkan pola menjalar secara horizontal, penggunaan material agak berbeda, rumah ini tampil dengan bata expose. Dekorasi-dekorasi masih menggunakan art deco pada jendela, pada fasad, rumah garis-garis horizontal dari atap dan
Gambar 2. (Kiri) Robie house,Oak Park,Illinois (1929), (Kanan) dekorasi Art deco pada jendela Sumber Gambar : www.sketchupvrayartists.blogspot.com
Gambar 3. Robie House Sumber Gambar : www.gowright.org
dinding-dinding dengan ketinggian berbeda dipadu dengan garis-garis vertikal pada jendela dan cerobong asap menghasilkan komposisi yang memiliki irama.
Karya lainnya yang terkenal adalah Kaufmann House atau falling water. Pada karya ini arsitektur organis semakin terlihat karena usaha Wright untuk menyatukan rumah ini dengan konteks atau dengan menyelaraskannya dengan alam.
Kaufmann house seperti rancangan Wright lainnya memiliki perpaduan garis-garis vertikal dan horizontal. Garis-garis horizontal diselaraskan dengan bentukan tebing-tebing disekitarnya. . Material batu alam pada garis vertikal juga adalah suatu usaha menyelaraskan “warna” dengan konteksnya. Usaha untuk memasukkan air terjun kedalam rancangannya memiliki tujuan agar suara air terjun menjadi bagian dari rumah tersebut. Teras-teras dan ruang keluarga yang menjorok ke arah air terjun memiliki tujuan untuk menyatukan ruang dalam dan luar.
Wright tidak hanya merancang bangunan bertingkat rendah. Dia juga merancang bangunan bertingkat tinggi yang juga memakai konsep organis. Konsepnya adalah mengibaratkan bangunan seperti sebatang pohon yang memiliki akar, batang, dan ranting-ranting.
Konsep ini dapat dilihat pada karyanya Johnson Wax Building yang dibangun pada tahun 1936-1939, Racine,Wisconsin
Gambar 4. Kaufmann House, Pennsylvania (1936-1939)
Pada gambar 6, menunjukkan exterior dari bangunan ini. Konsep batang pohon
diaplikasikan oleh Wright pada towernya, dimana Wright meletakkan core ditengah yang diibaratkan seperti batang pohon yang mewadahi ranting-rantingnya yaitu lantai. Bangunan ini memiliki basement dan tentu saja pondasi yang diibaratkan seperti akar pohon.
Sedangkan bagian horizontal –seperti desain Wright sebelumnya- adalah bidang yang menjalar. Terdapat perumpamaan lainnya pada bangunan ini. Hal tersebut bisa kita lihat pada gambar 7. Bentuk kolom yang seperti jamur sehingga disebut juga mushroom pillar. Mushroom pillars ini menciptakan ruang yang terkesan luas dengan kolom-kolom yang ramping. Metode ini juga dapat memasukkan cahaya alami di siang hari.
Gambar 5. Johnson Wax Building,Wisconsin (1936-1939) Sumber Gambar http://www.greatbuildings.com
Gambar 6. Johnson Wax Building,Wisconsin (1936-1939) Sumber Gambar www.archidialog.com
Brutalism
Awal dari brutalism dicetuskan oleh Le cobusier pada rancangannya yang menggunakan brut atau beton
Ciri-ciri karya arsitektur brutalism adalah memiliki bentuk yang tidak biasa (mis. berbentuk sculpture atau berbentuk abstrak. Biasanya bangunan brutalism terkesan berat karena materialnya, permukaan yang kasar (tidak diperhalus) dan balok-balok yang di ekspose.
Gambar 7. The Whitney Museum of American Art (1931) Sumber Gambar www.en.wikipedia.org
Gambar 8. Atlanta Central Library (1980) Sumber Gambar www.atlantadowntown.com
Contoh dari bangunan brutalism adalah The Whitney Museum of American Art dan Atlanta central library yang didesain oleh Michael Breuer, seorang arsitek bauhaus yang beralih ke brutalism.
Strukturalism
Aliran strukturalism adalah aliran yang menolak purism atau bentuk-bentuk geometri murni, tetapi mereka masih mementingkan fungsi dari bangunan. Aliran ini mementingkan struktur dari sosial budaya dan proses-proses didalamnya yang berhubungan dengan desain.
Bentuk-bentuk karya arsitektur jenis ini bisa dibilang sangat kompleks contohnya bentuk grid kotak-kotak, berbentuk sarang lebah, dll. Biasanya bentuk bangunan ini adalah pengulangan dari bentuk dasar, bentukan ini juga dipergunakan untuk menghubungkan masing-masing unit. Hubungan ini bertujuan untuk mendukung bangunan yang multifungsi dan kemungkinan-kemungkinan penambahan atau perubahan di masa mendatang
Metabolism
Gambar 9. Municipal Orphanage Amsterdam, Aldo Van Eyck (1958-1960) Sumber Gambar
www.archiveofaffinities.tumblr.com
Gambar 7. Berlin Holocaust Memorial (1999)
Sumber Gambar: cactusbones/Flickr.com
Metabolism adalah gerakan arsitektur modern di Jepang. Arsitektur modern baru muncul di Jepang setelah perang dunia ke II. Dimana terjadi kemajuan yang sangat luar biasa di Jepang dalam berbagai bidang termasuk arsitektur. Beberapa arsitek muda dari Jepang yang pernah bekerja pada Le Corbusier, membentuk suatu gerakan yang dinamakan dengan metabolism. Nama Metabolism didapat dari konsep makhluk hidup yang selalu akan bereproduksi, menyebar dan berubah sesuai dengan lingkungannya.
Menurut Kurokawa salah satu pendiri gerakan ini, mereka mengambil nama metabolism yang berasal dari ilmu biologi adalah karena mereka percaya bahwa desain dan teknologi sifatnya berubah dan berkembang.
Menurut gerakan ini bangunan tidak bersifat statik tetapi bisa berubah. Oleh karena itu setiap rancangan dari para arsitek metabolism ini mengakomodasi perubahan di masa yang akan datang. Gerakan ini memiliki ide-ide yang futuristik dalam merencanakan kota di Jepang.
Gambar 8. Ecopolis. Kiyonori Kikutake, 1990 Sumber Gambar:
www.architecturalmoleskine.blogspot.com
Gambar 9. Joint Core System
Gambar 10. City in the air. Arata Isozaki, 1961
Sumber Gambar: www.architecturalmoleskine.blogspot.com
Gambar 11. Renewal of Tsukiji District. Kenzo Tange, 1963.Sumber Gambar: Sumber Gambar: www.architecturalmoleskine.blogspot.com
Gambar 12. Helix City, Kurokawa,1961 Sumber Gambar:
Dari ide-ide utopia tersebut terciptalah bangunan-bangunan yang bentukannya mirip dengan ide-ide seperti gambar diatas. Sebagai contoh Nakagin Capsule Tower oleh Kisho Kurokawa
Bangunan ini merupakan bangunan yang diciptakan untuk mengalami perubahan dimasa depan. Setiap kapsul dipasang di bagian core dan bisa dipindah-pindahkan tanpa mengganggu kapsul yang lain.
High Tech
Gerakan ini menggunakan teknologi dan material sebagai ciri khas dari bangunannya. Seperti yang dikatakan oleh Sumalyo (1997) “bahan-bahan pabrikasi terutama dari metal, baja tahan karat dan kabel-kabel baja ditonjolkan baik pada ruang dalam maupun diluar, sehingga bahan, struktur, system dan sub system struktur, konstruksi dan dekorasi secara integral menampilkan bentuk arsitektur yang indah dan berkarakter khusus”.
Contoh-contoh dari bangunan high tech ini adalah pusat kebudayaan George Pompidou di Paris yang dibangun pata tahun 1972-1977 oleh Richard Rogers dan Renzo Piano
Gambar 12. Nakagin Capsule Tower oleh Kisho Kurokawa Sumber gambar: www.canilive12.blogspot.com
Contoh lainnya adalah Hongkong Shanghai Bank karya Norman Foster di Hongkong yang dibangun pada tahun 1979-1984.
Gambar 13. Cultural Centre George Pompidou,Paris Sumber gambar www.haribololz.wordpress.com
Gambar 14. Cultural Centre George Pompidou,Paris Sumber gambar www.gothereguide.com
Postmodernism
Postmodern adalah gerakan yang diciptakan atas ketidakpuasan terhadap arsitektur modern, terutama International Style.Gerakan postmodern ini ditandai dengan kemunculan kembali desain-desain yang mempergunakan dekorasi pada permukaan bangunan,mempergunakan ornamen-ornamen masa lalu sebagai referensi dan bangunan-bangunan yang memperhatikan konteksnya.
Puncak kemunculan Postmodernism (dan sebagai tanda kehancuran arsitektur modern) ditandai dengan dihancurkannya apartemen Pruit Igoe yang dirancang oleh Yamazaki pada tanggal 15 Juli 1972. Bangunan ini dihancurkan karena dianggap monoton dan tidak manusiawi, juga karena masalah-masalah teknis dan sosial yang terdapat didalamnya.
Gambar 15. Hongkong and Shanghai Bank (kiri) Eksterior (kanan) Interior
Sumber gambar Photo by WiNG1990 http://www.flickr.com/photos/wing1990hk/ (kiri) Photo by nmichelin -http://www.flickr.com/photos/nmichelin/ (kanan)
Gerakan postmodern menurut Hal Foster (1983) di bagi menjadi 2 yaitu
1. Post modernism of reaction : which repudiates the former to celebrate the latter Gerakan ini adalah sebagai reaksi dan kritik terhadap arsitektur modern. Tokoh-tokoh yang termasuk ke dalam gerakan ini adalah
- Robert Venturi dengan kritiknya Less is Bore sebagai reaksi atas “ Less is More” yang dinyatakan oleh Mies Van der Rohe. Venturi juga dalam bukunya Complexity and Contradiction in Architecture menyatakan bahwa arsitek tidak bisa mengabaikan dan menggantikan elemen-elemen dekorasi dan ornamen pada bangunan karena mereka tidak punya kekuatan untuk itu.elemen-elemen tersebut akan selalu ada atau akan tetap ada dalam waktu yang lama.
- Aldo Rossi mengkritik perancangan kota pada arsitektur modern. Ia mengatakan bahwa arsitektur modern kurang memahami kota itu sendiri, seharusnya kota dapat dipelajari dan dinilai sebagai sesuatu yang terus-menerus akan berkembang.
2. Postmodernism of resistance : which seek to deconstruct modernism and resist the status quo.
Gerakan ini adalah gerakan yang ingin memperbaharui arsitektur modern, mengubah dasar-dasar dari arsitektur modern. Tokoh-tokoh yang termasuk ke dalam gerakan ini adalah :
- Jane Jacobs dalam bukunya The Death and Life of Great American Cities, dia mengkritik Urban Renewal Policies tahun 1950, yang menyebabkan kehancuran-kehancuran pada masyarakat karena pengaruh ruang-ruang pada kota yang tidak jelas lagi ruang publik dan privatnya. Ruang-ruang kota yang dirancang
Gambar 16. Apartemen Pruit Igoe Sumber gambar http://www.publicbroadcasting.net
pada masa itu tidak natural, tidak manusiawi dan terkadang tidak berhasil memenuhi fungsinya
- Reyner Banham yang menghidupkan lagi pernyataan Pevsner “ a bicycle Shed is a building,lincoln chathedral is a piece of architecture
- Rem Koolhass - Super Studio
- Team X mengkritik arsitektur modern gagasan “a place for abstract space” dengan mengkampanyekan bentuk low rise building berkepadatan tinggi dan bentuk abstrak regionalism (Jencks dalam Ikwanuddin 2005). Kritik ini juga dikarenakan perkembangan international style yang menjadikan bangunan tidak punya ciri khas dari wilayah ia dibangun, karena dimanapun ia dibangun akan sama saja bentuknya.
Arsitektur Modern VS Postmodernism
Gerakan postmodernism menganggap kegagalan arsitektur modern disebabkan oleh konsepnya yang teralu logis dan rasional. Sehingga mengabaikan hal-hal yang lebih esensi dibandingkan dengan hanya fungsi,teknologi dan struktur.
Arsitektur modern juga memiliki sifat utopia yang melebih-lebihkan keadaan kehidupan manusia. Hal ini menyebabkan rancangan-rancangan dari arsitektur modern menjadi idealis dan tidak sesuai dengan realitas yang ada. Mereka menilai manusia dari sudut pandang “teori” bukan kenyataan.
Selain itu menurut Jencks (1977) arsitektur modern juga miskin makna. Arsitektur modern menerapkan konsep purism dan functional serta struktur tetapi mengabaikan aspek-aspek sosial dan psikologis dari pengguna. Sehingga arsitektur modern hanya mampu menciptakan bangunan yang terlihat kuat dan memiliki fungsi tetapi gagal dalam menjalankan fungsi itu sebagai pelayanannya terhadap pengguna. Sehingga banyak pengguna yang tidak nyaman tinggal dibangunan ini karena mereka kemungkinan bosan atau tidak mengerti karena bangunan ini tidak bisa berkomunikasi dengan mereka. Contohnya adalah Pruit Igoe, yang dihancurkan karena telah gagal menjalankan fungsinya sebagai apartemen yang memberi kenyamanan terhadapa penghuninya.
Teori Postmodernism Oleh Robert Venturi
I like elements which ar hybrid rather than “pure”, comprimising rather than “clean”, distorted rather than “straightforward”, ambigous rather than “articulated”,peverse as well as impersonal, boring as well “interesting”, conventional rather than “designed”, accomodating
rather than excluding, redundant rather than “simple”,vestigial as well as innovating, inconsistent and equivocal rather than direct and clear. I am for messy vitality over obvious unity, i include the non sequitur and proclaim the duality.
I am for richness of meaning rather than clarity of meaning; for the implicit functions as well as the explicit function. I prefer “both-and” to either-or”, black and white and sometimes gray, to black or white.
(Robert Venturi,1966)
Teori ini diterbitkan oleh Robert Venturi dalam bukunya complexity and contradiction in
architecture (1966). Buku ini menjadi pegangang bagi para arsitek-arsitek postmodernism.
Berikut contoh karya Robert Venturi yang menggambarkan teorinya dalam gerakan postmodernism
Rumah ini didesain untuk membuktikan teori postmodernism-nya Venturi. Jika dilihat terdapat unsur-unsur arsitektur klasik pada rumah ini, yang diolah sedemikian rupa menjadi identitasnya sendiri. Fungsinya sebagai hunian akan terlihat pada bentuk bangunan ini secara keseluruhan. Terdapat pediment yang terbelah ditengah serta cerobong asap besar
Gambar 17. Vanna Venturi House Sumber gambar http://en.wikiarquitectura.com
tadi. Bangunan ini terlihat simetris dengan pintu masuk yang berada ditengah, tetapi perbedaan bentuk bukaan di kanan dan dikiri membuatnya menjadi tidak simertris. Bentukan rumah ini rumit sekaligus terlihat sederhana,terlihat pada bentuk fasad yang sederhana tetapi pla penyusunan ruang yang rumit. Ambiguitas terdapat pada Entrance yang berada ditengah tetapi pintu masuk yang sebenarnya tidak berada ditengah. Dengan letak entrance yang terbuka juga menunjukkan bahwa rumah ini bersifat terbuka tetapi sebenarnya tertutup.
Terdapat kontradiksi pada outside dan inside, dimana outside terlihat sperti simetris tetapi pola ruang dalamya terdistorsi dan tidak seperti yang “terlihat” di outside. Hal ini juga di lakukan untuk mengakomodasi kebutuhan ruang-ruang.
Venturi (dalam Ikhwanuddin,2005) menyebutkan bangunan ini sebagai both open and closed, simple and complex.
Teori Postmodernism Charles Jencks
Postmodernism menurut Jencks adalah kelanjutan dari arsitektur modern tetapi dengan meninggalkan beberapa prinsip dasar dari arsitektur modern.Berdasarkan pernyataan tersebut bisa diterjemahkan bahwa postmodernsm tetap menerima arsitektur modern tetapi lebih dikembangkan dengan pembaharuan-pembaharuan dan beberapa hal dasar dari arsitektur modern;misalnya terlalu mementingkan teknologi dan fungsi dengan mengabaikan aspek manusia, budaya,tradisi dan alam, ditinggalkan.
Menurut Jencks (dalam Ikhwanuddin) ciri-ciri postmodernism yang berbeda dengan modernism bukan sebagai antitesis dari modernism,melainkan sebagai pergeseran dan pergantian paradigma. Pengaruh-pengaruh dari arsitektur modern kepada para arsitek pada masa itu tidak dapat dihilangkan begitu saja, sehingga pengaruh-pengaruh tersebut masih ada pada karya-karya arsitek postmodern yang akhirnya lahir ciri-ciri baru yaitu complexity (kerumitan),mannerism (prilaku), double coding(bermakna ganda) , eklektik, dan hybrid
style.
Ciri-ciri diatas digambarkan oleh Jencks (dalam Ikwanuddin 2005) “ the combination of
modern techniques with something else (usually traditional building) in order for architecture to communicate with public and concerned minority usually other architect”. Jadi arsitektur
postmodern adalah perkembangan arsitektur modern dengan pembaharuan-pembaharuan pada kekurangannya terutama pada masalah komunikasi antara bangunan dan pengguna. Salah satu contoh dari bangunan postmodernism adalah AT and T Building,New York.
Pada At and T building ini terlihat jelas eklektiknya, pemakaian bentuk Chippendela, dan kolom-kolom pada entrance merupakan penggabungan dari elemen-elemen klasik dengan teknologi modern. Penggunaan material granit untuk bangunan bertingkat tinggi juga merupakan eklektisme dari material yang dipergunakan pada masa arsitektur klasik.
Daftar Pustaka
Gambar 18. AT and T Building Sumber gambar : (Kiri) http://archrecord.construction.com (kanan atas) http://www.thecityreview.com/plazas.html (kanan bawah) http://www.galinsky.com/buildings/att/
1. Foster,Hal : Post- Modern Culture
2. Hoffman,Donald : Frank Llyod Wright’s Robie House
3. Ikhwanuddin : Menggali Pemikiran Posmodernisme dalam Arsitektur 4. Natoli,Joseph P dan Hutchen,Linda: A Post Modern Reader
5. Sumalyo,Yulianto : Arsitektur Modern