• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENDIRIAN USAHA FOTOGRAFI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PENDIRIAN USAHA FOTOGRAFI"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PANDUAN

PENDIRIAN

USAHA

FOTOGRAFI

(4)
(5)

PANDUAN PENDIRIAN USAHA FOTOGRAFI

Penyusun

Kristiandi Joko Sutrisno

Narasumber

Ari Juliano Gema – Badan Ekonomi Kreatif Sabartua Tampubolon – Badan Ekonomi Kreatif Budi Triwinanta – Badan Ekonomi Kreatif Eddy Triharyanto – Universitas Sebelas Maret Susantiningrum – Universitas Sebelas Maret Panji Vasco Da Gama – Himpunan Senifoto Bengawan Darwis Triadi – Darwis Triadi Photography Tjandra Hutama Kurniawan – Perhimpunan Fotografer Bali Rasyid Ridha – South Borneo Photography Club Doni Fitri – Himpunan Seni Foto Amatir

Diterbitkan Oleh:

Badan Ekonomi Kreatif

bekerja sama dengan

(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Pendahuluan Manajemen Keuangan dan Permodalan Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Produksi Manajemen Pemasaran Pengendalian Mutu dan Pengembangan Usaha Hak Kekayaan Intelektual Penutup Daftar Pustaka Glosarium i 1 15 23 25 37 43 49 57 59 63

(7)

KATA PENGANTAR

uji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Buku Panduan Pendirian Usaha Bidang Ekonomi Kreatif ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku Panduan Pendirian Bidang Usaha Ekonomi Kreatif ini disusun atas kerjasama antara Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) dan merupakan lanjutan dari 18 buku Panduan Pendirian Bidang Usaha Ekonomi Kreatif yang telah terbit pada tahun 2016 dan 2017.

Buku Panduan bidang usaha ekonomi kreatif yang disusun pada tahun 2018 terdiri dari: 1) Panduan Pendirian Usaha Studio Desain Interior; 2) Panduan Pendirian Usaha Foodtruck; 3) Panduan Pendirian Usaha Fotografi; dan 4) Panduan Pendirian Usaha Kerajinan Tas Kulit. Buku Panduan ini diterbitkan dalam 2 (dua) versi yaitu versi cetak dan elektronik (e-book). Penerbitan buku versi elektronik dimaksudkan untuk memudahkan pembaca mengakses buku panduan ini. Pada prinsipnya sasaran buku panduan ini adalah para calon atau pelaku usaha pemula yang tertarik untuk mendirikan dan mengembangkan usaha ekonomi kreatif. Oleh karena itu, penulisan buku dibuat sesederhana mungkin dengan harapan mudah dipahami dan diterapkan oleh para pembaca. Buku panduan ini belum bisa dikatakan sempurna apalagi apabila digunakan sebagai referensi untuk pelaku usaha ekonomi kreatif yang sudah berkecimpung lama di bidangnya. Untuk itu,masyarakat sangat diharapkan memberikan saran dan masukan guna penyempurnaan buku panduan ini di masa mendatang.

Akhir kata, atas nama Badan Ekonomi Kreatif saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan buku panduan ini. Semoga upaya dan kerja keras yang dilakukan ini dapat mendorong pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia

Jakarta, Desember 2018 Kepala Badan Ekonomi Kreatif

Triawan Munaf

(8)
(9)

PENDAHULUAN

otografi saat ini merupakan evolusi dari fotografi era sebelumnya yang berbasis film. Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah membawa dampak yang signifikan terhadap seni dan teknik fotografi saat ini. Teknologi prosesor mikro dan komputer yang canggih telah menghasilkan evolusi seni dan teknik fotografi modern. Era fotografi manual telah digantikan oleh era fotografi digital yang memungkinkan kita untuk melakukan berbagai manipulasi fotografi. Program-program editor foto telah memungkinkan kita untuk melakukan proses pasca pemotretan dalam kegiatan fotografi, sehingga hal-hal yang dulu sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan dengan kamera manual kini dapat kita lakukan dengan mudah.

Kemajuan teknologi di bidang fotografi ini telah membawa angin segar bagi dunia usaha fotografi. Manipulasi-manipulasi gambar baik dengan menggunakan kamera digital maupun dengan menggunakan program komputer telah memungkinkan kita untuk membuat kreasi-kreasi seni fotografi yang kompleks. Usaha studio foto, misalnya, telah berubah dari sekadar layanan jasa pemotretan dua dimensi menjadi jasa pemotretan tiga dimensi tematik. Dengan dukungan program photo editor, usaha studio foto tidak hanya terbatas pada properti fisik yang ada di studio. Berbagai fitur properti yang diciptakan dengan bantuan progran komputer telah menghilangkan batasan properti studio foto, sehingga tercipta kreativitas yang sulit dicari batasnya.

Namun kemajuan teknologi fotografi tersebut juga telah membawa efek negatif terhadap usaha fotografi. Berbagai manipulasi fotografi yang dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan komputer telah berdampak pada usaha

(10)

menghilangkan batasan-batasan kreativitas dalam usaha fotografi juga telah memberi kesempatan yang sama untuk melakukan pembajakan atas hasil karya fotografi.

Buku ini dimaksudkan untuk memberi panduan dasar mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam mendirikan usaha fotografi. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek normatif dan teknis yang relevan dengan usaha fotografi. Salah satu informasi yang penting yang disajikan dalam buku ini adalah informasi mengenai hak kekayaan intelektual (HKI) usaha fotografi, yang berisi informasi mengenai langkah-langkah untuk melindungi karya fotografi dari usaha pembajakan. Infomasi yang disajikan dalam buku ini bersifat umum dan praktis yang diharapkan dapat memberi gambaran umum mengenai pendirian dan pengelolaan usaha fotografi.

Ruang Lingkup

Hal yang penting dalam fotografi adalah mengabadikan dan mereproduksi citra visual suatu benda atau sebuah peristiwa dalam bentuk gambar cetak maupun gambar digital. Untuk mengabadikan suatu peristiwa diperlukan teknik dan seni fotografi yang baik. Teknik dan seni fotografi yang tinggi menghasilkan gambar yang memiliki kualitas visual dan estetika yang tinggi.

Secara umum usaha fotografi mencakupi proses pengambilan gambar, proses editing, publikasi digital dan/atau cetak. Proses pengambilan gambar yang disajikan dalam buku panduan ini adalah proses pengambilan gambar dengan menggunakan kamera digital dan proses editing yang dimaksud adalah proses pengolahan file digital baik dalam bentuk RAW maupun JPEG pasca pengambilan gambar.

(11)

Usaha fotografi dapat berupa usaha organik yang mempunyai bentuk badan usaha seperti CV atau PT dan dapat pula berupa perusahaan perseorangan yang menyediakan jasa pemotretan ataupun kegiatan fotografi. Contoh bentuk usaha fotografi yang memiliki badan usaha adalah studio foto. Dalam usaha studio foto, seorang fotografer dapat merupakan pemilik usaha atau karyawan.

Gagasan dan Peluang Usaha

Usaha fotografi merupakan usaha yang membutuhkan kreativitas, seni, teknik dan keterampilan fotografi yang tinggi. Produk kreatif dan seni merupakan produk yang bernilai ekonomi tinggi. Usaha yang menghasilkan produk dengan nilai ekonomi yang tinggi akan membawa dampak kesejahteraan bagi pengusaha dan karyawan. Sebuah foto yang bernilai seni tinggi yang dibuat dengan tema khusus dan teknik fotografi yang tinggi akan bernilai jual tinggi mencapai puluhan juta rupiah.

Selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, produk usaha fotografi dibutuhkan oleh berbagai kalangan masyarakat untuk berbagai kebutuhan. Berbagai sendi kehidupan, mulai dari lingkup individu sampai lingkup sosial yang sangat kompleks, membutuhkan hasil karya fotografi. Produk fotografi dibutuhkan sebagai produk fungsional dan produk seni. Berikut

Usaha fotografi meliputi kegiatan pengambilan gambar, proses editing, publikasi digital dan/atau cetak. Usaha fotografi menuntut kemampuan teknik fotografi, seni pengambilan gambar dan kemampuan pengolahan gambar.

(12)

adalah contoh contoh bidang kehidupan yang membutuhkan usaha fotografi.

Majalah dan Media Massa

Sumber: https://maribelajarfoto.wordpress.com

Artikel, berita dan iklan yang diterbitkan pada majalah dan media massa cetak lain membutuhkan produk fotografi. Kebutuhan foto-foto tematik untuk mendukung suatu artikel, berita atau iklan membuka peluang yang menjanjikan bagi bertumbuhnya usaha stok foto dan jasa pemotretan.

(13)

Acara Penting: pernikahan, perayaan, upacara, wisuda

Sumber: Instagram @dimarhantari

Acara-acara penting seperti pesta pernikahan, wisuda, perayaan adat, upacara memerlukan dokumentasi foto. Acara-acara tersebut memberi peluang yang sangat luas bagi bertumbuhnya usaha fotografi studio foto yang menyediakan jasa pemotretan dalam ruang maupun luar ruang.

Acara Khusus: olah raga, pameran seni, pameran busana

(14)

Perhelatan olah raga, pameran seni dan pameran busana merupakan lahan bisnis fotografi yang memberikan banyak peluang usaha fotografi. Seorang fotografer olah raga dapat mendirikan usaha fotografi komersial yang bermitra dengan penerbit seperti koran, majalah dan laman olah raga. Fotografer yang menekuni genre seni dapat mendirikan usaha dalam bentuk stok foto seni dan mode busana.

Periklanan

Sumber: https://www.marketingdonut.co.uk

Banyak peluang pekerjaan di agen-agen periklanan dan perusahaan pemasaran bagi fotografer periklanan. Fotografer periklanan dapat mendirikan usaha fotografi komersial di bidang periklanan. Mereka dapat bermitra dengan desainer grafis untuk membuat iklan, brosur atau katalog.

(15)

Ilmu Pengetahuan

Sumber: Doni Fitria (Materi DKT Yogyakarta)

Seorang fotografer juga dapat menekuni bidang fotografi sain sebagai peluang usaha. Fotografer sain dapat menekuni usaha komersial di bidang fotografi ilmu pengetahuan atau mendirikan usaha stok foto ilmu pengetahuan. Mereka dapat bermitra dengan universitas, rumah sakit, lembaga riset, atau penerbit ensiklopedia sain.

Izin Usaha

Izin usaha adalah persetujuan dari pemerintah yang diberikan kepada pelaku usaha untuk menjalankan usaha. Manfaat memiliki izin usaha yang lengkap antara lain

Selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, produk usaha fotografi dibutuhkan oleh berbagai kalangan masyarakat untuk berbagai kebutuhan. Banyak jenis sendi kehidupan yang merupakan peluang usaha di bidang fotografi,

diantaranya adalah: media massa, acara

perayaan/upacara, pameran seni, pameran busana, periklanan, dan ilmu pengetahuan.

(16)

mendapat jaminan keamanan, meningkatkan kredibilitas, kemudahan memperoleh fasilitas dari pemerintah, kemudahan dalam mendapatkan pinjaman modal dari bank atau investor, dan dapat mengikuti tender atau lelang.

Dalam upaya mempercepat pelayanan perizinan usaha, pemerintah melalui PP Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik mengeluarkan kebijakan dengan membuat sistem Online Single Submission (OSS). Dengan demikian, pengurusan izin usaha dapat dilakukan dengan mudah dan gratis secara daring.

Secara garis besar berikut ini prosedur mengajukan permohonan ijin usaha melalui sistem OSS:

1. Pemohon mendaftar secara daring di https://oss.go.id

untuk mendapatkan akun.

2. Para pelaku usaha yang berbadan hukum cukup menyiapkan NPWP dan akta pendirian perusahaan dari notaris yang sudah disahkan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang ada di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ataupun kementerian/lembaga terkait yang sudah memiliki PTSP. Untuk usaha perseorangan, pemohon cukup menyiapkan KTP dan NPWP. Setelah data dimasukkan, sistem akan terintegrasi dengan NIK dan mengonfirmasi identitas pemohon dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Setelah semua data selesai dimasukkan, sistem akan secara otomatis mengkonfirmasi data tersebut. 3. Pemohon mendapat Nomor Induk Berusaha (NIB), BPJS ketenagakerjaan dan kesehatan, izin lokasi, fasilitas fiskal, dan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang sudah tersedia dalam cloud data sehingga tidak perlu di-input lagi.

(17)

4. Setelah tahapan pendaftaran selesai, sistem akan meminta pemohon untuk melengkapi komitmen yang terdiri atas Upaya Kelayakan Lingkungan-Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL-UPL), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

5. Setelah semua komitmen terpenuhi, sistem (OSS) akan menerbitkan Izin Usaha Sektoral dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Jika usaha yang dijalankan mencakupi penjualan komersial dan/atau ekspor, pelaku usaha perlu mendapatkan izin komersial atau operasional yang berupa izin dan dan sertifikasi, dengan melengkapi komitmen yang terdiri atas Standar Nasional Indonesia (SNI).

(18)
(19)

Legalitas usaha berkaitan erat dengan bentuk badan usaha yang dijalankan. Badan usaha yang paling banyak digunakan untuk menjalankan usaha fotografi adalah Perusahaan Perorangan, Perseroan Terbatas (PT) dan Commanditaire Vennontschap (CV).

Bentuk Usaha

Pada awal pendirian usaha, bentuk usaha yang banyak dipilih adalah perusahaan perorangan. Namun demikian, perusahaan perorangan sering kali sulit berkembang dengan baik. Untuk itu, seiring dengan perkembangan usaha yang dijalankan, pelaku usaha diharapkan untuk meningkatkan bentuk usahanya. Berikut ini adalah jenis-jenis bentuk usaha mulai dari yang paling sederhana (perusahaan perseorangan) sampai yang kompleks dan memiliki badan hukum (PT).

Tabel Jenis Bentuk Usaha Bentuk

Badan Usaha Pendirian

Para Pihak, Kewajiban dan Kewenangan Pertanggungjawab an Perusahaan Perorangan Tidak ada formalitas pendirian. Pemilik mempunyai kewenangan penuh untuk menjalankan perusahaan. Pemilik memikul sendiri segala tanggung jawab. Utang usaha = utang pribadi. Persekutuan Perdata Tidak ada formalitas pendirian. Masing-masing pemilik dapat melakukan perikatan dengan pihak ketiga. Tanggung jawab atas perikatan dengan pihak ketiga ditanggung oleh pemilik yang melakukan

(20)

Bentuk

Badan Usaha Pendirian

Para Pihak, Kewajiban dan Kewenangan Pertanggungjawab an Firma Terdapat formalitas atau prosedur khusus untuk mendirikan Firma, memerlukan akta otentik. 1. Setiap anggota memberikan modal dalam bentuk uang, barang, dan/atau bukan uang dan bukan barang. 2. Setiap anggota dapat melakukan perikatan dengan pihak ketiga (kecuali Anggaran Dasar mengatur adanya hal tertentu yang hanya dapat dilakukan anggota tertentu). Seluruh tanggung jawab ditanggung bersama secara tanggung renteng, kecuali tanggung jawab timbul sebagai akibat adanya anggota yang melakukan hal yang bukan merupakan kewenangannya. Commanditaire Vennontschap (CV) Terdapat formalitas atau prosedur khusus untuk mendirikan CV, memerlukan akta otentik. 1. Sekutu Pasif:  memberi modal;  tidak berhak bertindak atas nama CV. 2. Sekutu Aktif: menjadi pengurus CV Tanggung jawab hanya ditanggung Sekutu Aktif, kecuali tanggung jawab timbul akibat Sekutu Pasif melakukan hal di luar kewenangannya.

(21)

Bentuk

Badan Usaha Pendirian

Para Pihak, Kewajiban dan Kewenangan Pertanggungjawab an dan dengan demikian berhak bertindak atas nama CV. Peseroan Terbatas (PT) Terdapat formalitas atau prosedur khusus untuk mendirikan PT, memerlukan akta otentik. 1. Direksi 2. Dewan Komisaris 3. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Masing-masing pihak atau organ memiliki hak dan tanggung jawabannya masing-masing sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan pengaturan lebih lanjut dalam Anggaran Dasar PT. 1.Hak dan kewajiban PT terpisah dengan hak dan kewajiban pribadi pendiri, direksi, dewan komisaris, maupun pemegang saham. 2.Suatu organ, misalnya seorang direktur, baru bertanggung jawab secara penuh sampai dengan harta pribadinya apabila tanggung jawab timbul karena ia bertindak di luar kewenangannya.

(22)
(23)

MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERMODALAN

Manajemen Keuangan

anajemen keuangan adalah pengelolaan dan pengawasan terhadap fungsi-fungsi keuangan. Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan dengan menganut prinsip ekonomis, efisien, dan efektif. Manajemen keuangan terdiri atas perencanaan, penggunaan, dan pengawasan/ pengendalian.

M

Pengawasan Penggunaan

(24)

Perencanaan

Sebagai dasar efisiensi dan efektivitas penggunaan uang, perencanaan yang merupakan kunci keberhasilan manajemen keuangan harus didasarkan pada pokok kebijakan usaha. Perencanaan ini harus dituangkan dalam dokumen perencanaan yang baik. Dokumen ini akan menjadi dasar untuk pelaksanaan belanja usaha.

Penggunaan

Penggunaan uang harus sesuai rencana dan harus menghasilkan target usaha. Setiap pembelanjaan uang harus berorientasi pada pengembangan usaha sebagaimana yang telah direncanakan. Pengeluaran dalam usaha fotografi wajib dicatat agar dapat memberikan informasi tentang penjualan hingga laporan penjualan harian maupun bulanan. Pencatatan keuangan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan komputer dengan perangkat lunak excel. Bagi usaha fotografi yang belum terlalu besar, paling tidak pengusaha dapat menyiapkan BUKU KAS sehingga dapat mengetahui aliran kas usaha setiap hari agar dapat memilah antara keuangan pribadi dan keuangan usaha. Selain itu, melalui buku kas dapat diketahui berapa omset penjualan setiap bulan. Dengan mengetahui omset penjualan, pengusaha akan dapat melaporkan usahanya ke kantor pajak atau pihak lain berdasar data keuangan dari buku kas tersebut.

(25)

Contoh buku kas sederhana

Buku Kas Pixel Photography

No Tanggal Jenis

Belanja/Transaksi Kredit (Rp) Debit (Rp) Saldo (Rp)

1 01-Jan-18 Saldo Desember 2017

120.000.000 120.000.000

2 01-Jan-18 Gaji karyawan bulan Januari 12.000.000 108.000.000 3 5-Jan-18 Liputan pernikahan 1 5.000.000 113.000.000 4 5-Jan-18 Liputan pernikahan 2 5.000.000 118.000.000 5 12-Jan-18 Liputan pernikahan 3 5.000.000 123.000.000 6 12-Jan-18 Liputan pernikahan 4 5.000.000 128.000.000 Dst. Dst. Dst. Dst. Pengawasan/Pengendalian

Setiap penggunaan uang untuk pengembangan usaha harus dicatat dalam buku pengeluaran tersendiri agar dapat dipantau dan dievaluasi. Setiap pengeluaran dan pemasukan uang yang dicatat dalam buku kas perlu dievaluasi secara periodik. Hasil evaluasi akan menjadi masukan untuk menilai efisiensi dan efektifitas penggunaan dana dan ketercapaian target pengembangan usaha. Tabel berikut adalah contoh buku kas sederhana untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran.

(26)

Sumber Modal

Modal sendiri

Untuk memulai usaha, pelaku usaha pemula dapat menggunakan modal sendiri atau iuran beberapa orang yang ikut mendirikan usaha. Modal ini dapat berupa dana, alat, keterampilan, dan pengetahuan. Dengan memaksimalkan modal sendiri, pelaku usaha pemula dapat mencapai target usaha sesuai dengan kapasitas usaha dan modal yang dimiliki.

Kemitraan

Beberapa instansi BUMN dan perusahaan swasta menawarkan bantuan modal/dana melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL (BUMN, infopkbl.bumn.go.id) dan Corporate Social Responsibility/CSR (swasta). Untuk mendapatkan modal melalui program kemitraan, pendiri usaha harus mengajukan proposal tertulis disertai bukti legalitas usaha.

Inkubator usaha

Beberapa lembaga seperti perguruan tinggi, Bekraf, LIPI, PT Telkom, dan beberapa perusahaan swasta mempunyai program inkubator usaha yang

menyediakan dana dan pendampingan teknologi, manajemen dan pemasaran bagi pengusaha pemula. Usaha yang didampingi biasanya usaha kecil yang sudah berjalan.

(27)

Pinjaman bank

Beberapa bank seperti BNI, BRI, Bank Mandiri, BTN dan BTPN menawarkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit ini merupakan program nasional dengan pinjaman dana dengan bunga rendah untuk usaha kecil.

Penanam modal (investor)

• Jika usaha yang didirikan dinilai memiliki prospek keuntungan yang besar, akan banyak penanam modal yang akan menanamkan modal. Dengan menggunakan modal dari penanam modal, pemilik usaha tidak harus mengembalikan modal jika usaha yang dijalankan menjadi bangkrut. Namun, penanam modal sering melakukan intervensi usaha. Untuk itu, perlu dibuat perjanjian usaha dengan kertas bermaterai untuk menyatakan hak dan kewajiban masing-masing pihak.

• Ada dua macam investor, yaitu angel investor dan venture capital investor (investor modal ventura). Angel investor

adalah orang kaya, biasanya pemilik perusahaan besar, yang mengetahui seluk-beluk usaha yang akan didanai. Investor modal ventura adalah penyandang dana yang bersedia mendanai usaha dengan tujuan memiliki sebagian saham.

(28)

Donasi Masyarakat (Crowdfunding)

Jika modal sendiri tidak cukup besar untuk mendirikan usaha dan akses untuk mendapat pinjaman dana dari bank tidak tersedia, modal dapat diperoleh dari donasi masyarakat (crowdfunding). Biasanya menggalangan dana dengan donasi masyarakat dilakukan secara daring.

Jenis crowdfunding yang sesuai untuk penggalangan modal fotografi adalah equity crowdfunding dan debt crowdfunding. Equity crowdfunding adalah penggalangan modal dari masyarakat berbasis kepemilikan saham. Contoh laman untuk equity crowdfunding

adalah www.symbid.com dan www.crowdcube.com. Debt crowdfunding adalah penggalangan modal dari masyarakat berbasis utang atau keuntungan finansial. Contoh laman yang dapat diakses yaitu www.prosper.com, www.crunchbase.com, dan www.lendingclub.com . Contoh laman crowdfunding Indonesia untuk menggalang modal pendirian usaha yaitu www.akseleran.com, kitabisa.com, dan www.wujudkan.com.

(29)

Strategi untuk menggalang dana dengan crowdfunding

Pajak Usaha

Membayar pajak sesuai ketentuan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh warga negara yang baik. Bentuk ketaatan dalam hal perpajakan adalah dengan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) serta melakukan penyetoran dan pelaporan pajak. NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak untuk mempermudah administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.

Jenis-jenis pajak yang menjadi kewajiban pelaku usaha antara lain Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Pajak Penghasilan (PPh)

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 yang berlaku efektif 1 Juli 2018 mengatur pajak penghasilan (PPh) yang bersifat final bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebesar 0,5 persen atas omzet maksimal Rp 4,8 miliar per tahun. Jangka waktu pengenaan peraturan ini yakni 7 tahun bagi WP

PROPOSAL • Buat proposal yang menarik dalam bentuk video, slideshow, atau teks UNGGAH

• Pilih situs yang sesuai dan unggah proposal PANTAU • Pantau setiap perkembangan • Beri respon yang

baik untuk setiap pertanyaan atau tanggapan user UPDATE • Selalu update kampanye agar masyarakat tahu bahwa proyek ini aktif

PROMOSI

• Mulailah promosi ke teman dekat, kolega dan teman-teman di media sosial

(30)

Persekutuan Komanditer, dan Firma; serta 3 tahun untuk Perseroan Terbatas.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Sejak 1 Januari 2014, Pemerintah telah menetapkan aturan mengenai batasan Pengusaha Kena Pajak (PKP), yaitu pengusaha yang omzetnya mencapai Rp 4,8 miliar per tahun. Dengan demikian, semua pelaku usaha yang omzetnya sudah mencapai atau melebihi jumlah tersebut harus mengajukan PKP karena wajib memungut PPN sebesar 10% atas setiap transaksi.

Agar tidak mendapatkan kendala dalam memenuhi kewajiban pajak, pengusaha baru disarankan untuk sering konsultasi dengan penanggung jawab PWP yang difasilitasi kantor pajak, sehingga dapat memperoleh informasi teknis tentang perpajakan yang berkaitan dengan usahanya.

(31)

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

erekrutan karyawan harus mematuhi peraturan dan perundangan yang terkait dengan tenaga kerja. Sebuah perusahaan harus mampu memberikan kepastian kesejahteraan kepada karyawan, baik kesejahteraan material maupun nonmaterial. Untuk itu setiap karyawan harus didaftarkan pada program BPJS.

Dari sisi persyaratan keahlian, fotografer yang akan direkrut sebagai karyawan usaha fotografi harus memenuhi kualifikasi sesuai kebutuhan bidang pekerjaan berdasar SKKNI. Seorang fotografer profesional harus memiliki kompetensi fotografi level 3 KKNI sebagai berikut:

1. Memilih Jenis Kamera

2. Memeriksa Perangkat Kamera 3. Menentukan Elemen Pencahayaan 4. Mengatur Ketajaman Gambar 5. Menentukan Sudut Pengambilan

6. Menentukan Latar Depan-Latar Belakang 7. Menentukan Komposisi Pemotretan

8. Mengidentifikasi Arah, Karakter dan Warna Cahaya 9. Menentukan Perangkat Penyinaran

10. Menyimpan dan Memindahkan Data Gambar 11. Memilih Gambar Sesuai Kebutuhan

12. Melakukan Olah Digital Dasar 13. Mencetak Gambar

14. Mengembangkan dan Mengomunikasikan Konsep Fotografi 15. Menghitung Biaya Produksi

16. Melakukan Proses Pekerjaan Sesuai Dengan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

17. Mengevaluasi Hasil Kerja

P

(32)

18. Melaksanakan Pekerjaan dalam Konteks Organisasi Bidang Fotografi

Sumber Daya Manusia

Berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan fotografi, sumber daya manusia usaha fotografi terdiri atas fotografer, editor foto, tim kreatif, dan manajemen.

Fotografer

Fotografer adalah orang yang memiliki keahlian di bidang fotografi. Berdasarkan SKKNI, seorang fotografer profesional harus memiliki sertifikat keahlian level 3 yang menunjukkan bahwa dia memiliki pemahaman teknis fotografi yang baik dan memiliki visi bisnis yang profitable.

Editor foto

Editor foto adalah seorang yang memiliki keahlian dan bertugas mengolah file foto digital dengan tujuan untuk memanipulasi gambar dengan menggunakan program komputer.

Tim kreatif

Tim kreatif adalah sekelompok karyawan yang bekerjasama untuk merencanakan skenario pemotretan. Tim ini berperan dalam menentukan tema, unsur artistik dan teknik fotografi yang akan dilaksanakan.

Manajemen

Unsur sumber daya manusia dalam usaha fotografi berperan dalam penentuan target pasar yang akan dibidik dan budget yang diperlukan, SDM yang terlibat, dan pengelolaan proyek yang diperoleh. Manajemen juga berperan dalam mengelola aset usaha, baik aset usaha bergerak (alat produksi), aset usaha tidak bergerak (tanah dan bangunan) dan aset kekayaan intelektual (hak cipta dan/atau merek)

(33)

MANAJEMEN PRODUKSI

unci utama kegiatan fotografi adalah teknik pencahayaan yang meliputi pengambilan sudut yang tepat dan pengaturan diafragma (aperture). Kunci selanjutnya adalah alat yang terdiri atas kamera dan lensa yang baik, alat pencahayaan, komputer dan program photo editor.

Peralatan Kamera Digital

Sumber: https://mainharga.com

Kamera yang diperlukan dalam usaha fotografi adalah kamera digital (DSLR atau mirrorless) yang memiliki kemampuan menghasilkan gambar dengan resolusi minimal 16 MP. Semakin tinggi resolusi yang dihasilkan semakin baik, sebab gambar

K

(34)

dengan resolusi tinggi dapat dicetak dalam ukuran besar dengan kualitas gambar yang baik.

Lensa

Sumber: https://tipsfotografi.net

Lensa merupakan mata kamera. Lensa yang baik mampu menangkap citra visual yang mirip dengan benda asli. Ada tiga klasifikasi lensa yang perlu dimiliki fotografer:

1. Lensa kit lens (lensa standar) dengan kemampuan zoom 14-42 mm, 16-50 mm, 18-50 mm, 18-55 mm, atau 18-105 mm.

2. Lensa primer/ fixed lens seperti lensa 25 mm f/1.8, 35 mm f/1.8, atau a 50 mm f/1.8. Lensa ini bagus untuk foto potret dan bokeh yang baik.

3. Lensa telephoto, seperti lensa 55-200 mm. Lensa ini digunakan untuk mengambil gambar dari jarak jauh.

Filter

Ada empat jenis filter yang sering digunakan pada kamera digital: 1. Filter clear atau UV filter, filter transparan untuk melindungi lensa. 2. Polarizing filter, filter yang mengurangi pantulan cahaya pada

(35)

gambar. Filter ini sangat disarankan bagi fotografer, terutama untuk mengambil gambar tumbuhan dan air.

3. Neutral density filter, filter yang mengurangi intensitas cahaya yang sampai pada sensor kamera. Filter ini bermanfaat untuk menambah motion blur pada foto, seperti efek blur pada air terjun.

4. Neutral density graduated filters, filter ini bermanfaat untuk mengatur gradien gelap-terang foto. Dengan filter ini misalnya, bagian pada foto dapat dibuat lebih gelap dan bagian lain tetap seperti kondisi normal.

Sumber: https://studiosini.com

Monopod/tripod

Monopod/tripod diperlukan untuk mengurangi getaran saat pengambilan gambar.

(36)

Baterai cadangan

Baterai cadangan sangat penting bagi seorang fotografer. Baterai cadangan dan charger harus senantiasa dibawa fotografer ketika melakukan sesi pemotretan.

Sumber: http://www.infofotografi.com

Alat pencahayaan (lighting set)

Alat pencahayaan diperlukan ketika intensitas cahaya di lokasi pemotretan rendah atau terlalu rendah. Selain itu, lighting juga diperlukan untuk membuat efek- efek pencahayaan tertentu. Alat pencahayaan yang sering digunakan adalah soft box, payung reflektor, reflektor

(37)

Alat Editing dan Software

Komputer merupakan alat penunjang kamera. Dengan menggunakan komputer, kekurangan yang ada pada gambar yang diperoleh dapat diperbaiki. Salah satu peran komputer (dengan dukungan program/software) yang sesuai, efek pencahayaan foto, misalnya, dapat diatur ulang. Komputer sangat diperlukan untuk post-editing foto.

Alat Kalibrasi Monitor

Untuk proses post-editing foto, warna pada monitor harus sama dengan warna asli obyek foto yang ditangkap kamera. Untuk itu layar monitor komputer perlu dikalibrasi menggunakan alat kalibrasi monitor. Alat yang umum digunakan adalah Datacolor dan ColorMunki

Alat Penyimpanan dan Perawatan Peralatan Fotografi Dry Box

Lemari anti lembab untuk menyimpan kamera dan lensa yang sangat rentan terhadap serangan jamur terutama pada lensa. Lemari ini dilengkapi dengan lampu dengan watt rendah untuk menjaga agar suhu lemari dan mengantisipasi kelembaban. Suhu yang dianjurkan adalah 20°C.

 Tas Kedap Air

Pada saat sesi pemotretan outdoor, peralatan fotografi harus dibawa menggunakan tas kedap air yang dilengkapi dengan peredam benturan agar peralatan fotografi tidak basah dan rusak karena benturan.

Blower Brush

Alat ini digunakan untuk membersihkan debu yang menempel pada kamera.

 Tisu Lensa

(38)

 Silica Gel

Zat pengering silica gel digunakan untuk menangkal kelembaban, baik dalam dry box maupun waterproof bag.

Perangkat lunak

Hasil pemotretan yang disimpan dalam bentuk RAW dapat diperbaiki (di-edit) dengan menggunakan alat dan program photo editor. Berikut adalah contoh software photo editor yang dapat digunakan untuk editing:

 Adobe Photoshop,

 Lightroom

 Affinity Photo

 ON1 Photo RAW

 Alien Skin Exposure

 Capture One

 ACDSee Ultimate

 DxO PhotoLab

 Photo Ninja

 RawTherapee

 Corel AfterShot Pro

SOP pemeliharaan alat

Alat-alat yang digunakan dalam usaha fotografi merupakan alat-alat yang sensitif dan rentan rusak apabila tidak dipelihara dengan baik. Untuk itu perlu diterapkan prosedur pemeliharaan alat sebagai berikut:

 penyimpananan kamera dan lensa di ruang yang tidak lembab agar terbebas dari jamur

 selalu menggunakan pelindung kamera lensa selama penyimpanan, pemindahan, dan penggunaan

 selalu menggunakan tas yang dapat melindungi kamera dan lensa dari air dan benturan benda keras

(39)

 selalu memeriksa kapasitas baterai dan mengisi baterai sesuai petunjuk teknis dari pabrik

 melepas baterai dari kamera ketika kamera tidak digunakan untuk waktu yang lama

 selalu menjaga kebersihan kamera dan lensa selama proses penyimpanan dan penggunaan agar terbebas dari debu

Alur Produksi

Inspirasi Visual

Alur produksi usaha fotografi dimulai dari pencarian inspirasi visual untuk menentukan tema dan obyek foto.

Perencanaan

Setelah inspirasi dan tema diperoleh, selanjutnya dilakukan perencanaan yang meliputi penentuan latar (background), jenis pencahayaan (lighting), penyiapan kamera dan lensa (shutter speed, aperture, ISO). Perencanaan pemotretan juga mempertimbangkan biaya operasional yang dibutuhkan seperti penyiapan properti, biaya transportasi dan akomodasi, fotografer dan personil pendukung yang dilibatkan.

Pemotretan

Setelah alat dan obyek foto disiapkan, selanjutnya dilakukan sesi pemotretan dan pemilihan foto-foto yang paling baik dilihat dari segi kesesuaian tema, ekspektasi klien/konsumen, dan tujuan/kegunaan foto-foto tersebut.

Jenis Pemotretan

 Pemotretan Studio

Pemotretan studio dilakukan di dalam studio yang dilengkapi dengan property tematik. Selain

(40)

pemotretan indoor, pemotretan studio juga dapat dilakukan outdoor dengan memanfaatkan property alam dan setting di lokasi pemotretan.

 Pemotretan Acara (Event)

Pemotretan acara dilakukan di lokasi penyelenggaraan acara seperti pernikahan, pameran, pameran busana, dll.

 Pemotretan Liputan

Pemotretan liputan dilakukan dengan alur kronologi suatu peristiwa. Tempat pemotretan menyesuaikan peristiwa yang diliput.

 Pemotretan Portraiture

Pemotretan portraiture mirip dengan pemotretan studio. Tetapi dalam pemotretan portraiture terdapat unsur pemunculan karakter yang dikehendaki atas foto seseorang. Pemunculan karakter seseorang atau tokoh inilah yang menjadi nilai ekonomi foto portraiture.

Proses Pasca Pemotretan (Post-processing)

Setelah diperoleh foto-foto yang paling baik, langkah selanjutnya adalah editing (lightening, cropping, color enhancement).

Secara khusus, proses produksi meliputi langkah-langkah berikut:

Menentukan Konsep Pemotretan

 menentukan nilai estetika

 menyiapkan objek fotografi

 mengidentifikasi unsur-unsur yang dapat mengekspresikan tema/ konsep foto

(41)

 menentukan mitra (misal: kurator) Memilih Kamera

Jenis kamera yang digunakan untuk pemotretan harus mendukung jenis pemotretan. Untuk memeroleh foto yang akan dicetak dengan ukuran besar, misalnya, perlu digunakan kamera dengan ukuran sensor full frame. Sedang untuk memeroleh gambar yang digunakan untuk laman cukup digunakan kamera APS-C.

Memeriksa Perangkat Kamera

Untuk memastikan kelancaran proses pemotretan dengan hasil yang maksimal, fotografer harus memeriksa kondisi dan fungsi kamera, lensa, baterai, memory, flash.

Menentukan Elemen Pencahayaan

Sebagai kunci utama teknik fotografi, elemen pencahayaan perlu ditentukan sebelum sesi pemotretan. Berdasar tema dan jenis pemotretan, fotografer menentukan jenis pencahayaan yang

(42)

digunakan, yang meliputi pencahayaan alami, pencahayaan buatan dan/atau kombinasi keduanya.

Mengatur Ketajaman Gambar

Ketajaman gambar ditentukan oleh pengaturan kamera yang terdiri atas fokus dan kecepatan rana (shutter speed) lensa dengan stabilizer /VR, ISO, diafragma. Untuk itu pengaturan kamera harus dilakukan sesuai dengan tujuan dan jenis pemotretan.

Menentukan Sudut Pengambilan Gambar

Kunci fotografi adalah arah cahaya terhadap obyek foto. Untuk mendapatkan foto yang diinginkan, sudut pengambilan gambar yang terdiri atas sudut atas, samping, bawah & perspektif gambar perlu diperhatikan untuk memeroleh the best view.

Menentukan Latar Depan & Belakang Gambar

Latar depan dan latar belakang gambar akan menentukan fokus dan komposisi gambar (depth of field).

Menentukan Komposisi Pemotretan

Komposisi pemotretan ditentukan dengan penempatan obyek-obyek yang akan dipotret berdasarkan tema pemotretan.

Mengidentifikasi Arah, Karakter dan Warna Cahaya

Kunci utama pemotretan adalah arah cahaya yang menuju obyek foto, yang terdiri atas cahaya belakang (backlight), cahaya depan (front light), cahaya samping (side light), dan cahaya atas (top light) dan penempatan cahaya terkait dengan penentuan komposisi.

(43)

Menentukan Perangkat Penyinaran

Untuk menyiasati kondisi cahaya yang tidak sesuai dengan tujuan pemotretan, perlu digunakan alat pencahayaan buatan (light modificator).

Menyimpan dan Memindahkan Data Gambar

Untuk tujuan penyimpanan dan editing, hasil pemotretan disimpan dalam format RAW atau JPEG dalam mmc dan dipindah ke memori komputer.

Memilih Gambar Sesuai Kebutuhan

Setelah diperoleh foto-foto dengan langkah-langkah pemotretan yang benar, foto dipilih sesuai dengan kebutuhan.

Melakukan Olah Digital

Untuk berbagai tujuan yang berbeda, hasil pemotretan yang berupa file RAW perlu diolah dengan menggunakan program foto editor. Pengolahan gambar pasca pemotretan ini dapat berupa simple editing (pengolahan noise, contrast, brightness, dan color) maupun complex editing dengan prinsip digital imaging. Selain itu, dapat ditambahkan coretan - coretan tangan pada hasil foto digital untuk membuat karya seni berbasis foto.

Mencetak Gambar

Hasil pengolahan gambar baik secara sederhana maupun kompleks tersebut menghasilkan gambar yang siap digunakan untuk berbagai tujuan. Gambar yang digunakan untuk tujuan selain cetak digital akan dicetak pada berbagai media seperti kertas, kanvas, dinding, kain, mobil, dll.

(44)

Menghitung Biaya Produksi

Semua proses, sumber daya dan biaya yang digunakan untuk memroduksi foto dihitung dengan keuntungan yang diinginkan dan pajak yang harus dibayar untuk menentukan harga foto. Jumlah alat, personil, tingkat kesulitan, waktu dan beaya yang digunakan untuk menghasilkan suatu karya fotografi menentukan harga produk fotografi.

(45)

MANAJEMEN PEMASARAN Segmen Pasar

egmen pasar produk usaha fotografi dapat dibagi menjadi segmen pasar dengan biaya rendah dan segmen pasar dengan biaya tinggi.

Segmen pasar biaya rendah

Segmen pasar ini merupakan pasar yang paling besar. Segmen pasar ini pada umumnya menilai produk fotografi dari sisi keindahan dan ketajaman warna foto. Proses produksi hanya memerlukan alat dan teknik fotografi yang relatif sederhana, sehingga hanya membutuhkan biaya rendah.

Segmen pasar biaya tinggi

Segmen pasar berbiaya tinggi biasanya terdiri atas konsumen yang menuntut foto dengan tema khusus dan kualitas seni fotografi yang tinggi. Proses produksi membutuhkan alat dan teknik fotografi yang rumit, dan kadang juga membutuhkan biaya operasional yang tinggi sehingga berdampak pada ongkos produksi yang tinggi.

Model bisnis

Berbagai jenis produk usaha fotografi dapat mendatangkan banyak keuntungan melalui berbagai model penjualan. Agar produk usaha fotografi dapat memberi keuntungan maksimal, perlu dipikirkan jenis usaha dan langkah-langkah strategi pemasaran. Untuk menentukan langkah dan strategi pemasaran, terlebih dahulu perlu dipilih model bisnis yang akan digunakan.

(46)

Fotografi Komersial

Jenis usaha ini meliputi fotografi untuk permesinan, periklanan, arsitektur, dan busana. Perusahaan fotografi komersial mengambil foto-foto terkait bidang-bidang di atas dan menjual foto-foto tersebut kepada perusahaan yang membutuhkan. Produk yang dijual dalam usaha fotografi komersial dapat berupa paket foto satu album dengan satu tema maupun penjualan berdasarkan permintaan klien. Pasar usaha fotografi komersial mencakupi pengusaha mikro, kecil, menengah dan besar.

Studio Foto

Model usaha Studio foto melayani jasa pemotretan baik dalam ruang (indoor) maupun luar ruang (outdoor) seperti pesta pernikahan dan acara-acara seperti wisuda, upacara peresmian, dan upacara-upacara lain. Untuk pemotretan dalam ruang diperlukan peralatan yang disebut properti, yang meliputi properti dekoratif dalam ruang dan kostum. Properti yang digunakan untuk pemotretan luar ruang dapat memanfaatkan alam sekitar sesuai dengan tema pemotretan.

Selain potensi usaha pemotretan dalam ruang dan luar ruang, usaha studio foto juga memiliki potensi usaha lain yang dapat memberi keuntungan yang besar, yaitu pemotretan

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

Keunggulan

 Sistem sederhana

 Pengguna tidak perlu melakukan pendaftaran

 Dapat bekerjasama dengan banyak perusahaan (iklan)

Kelemahan

Pendapatandari iklan tergantung jumlah pengunjung AKSES GRATIS

(47)

portraiture. Tarif pemotretan portraiture bisa jauh lebih tinggi dari tarif pemotretan dalam ruang biasa.

Stok Foto

Model usaha stok foto dapat dilakukan sendiri ataupun dengan menjadi kontributor pada photo stock di internet seperti Picmix, dreamstime, photostock. Model usaha ini mendatangkan keuntungan berdasarkan banyaknya sewa. Tinggi rendahnya keuntungan dari usaha stok foto juga ditentukan oleh jenis foto yang disewakan atau dijual. Sebuah foto yang memiliki nilai seni tinggi dapat dijual atau disewakan dengan harga yang jauh lebih tinggi dari foto biasa. Untuk itu, pengusaha perlu mengenali jenis foto yang bernilai seni tinggi yang diminati masyarakat pecinta seni fotografi dan jenis foto yang banyak diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

(48)

Penentuan Harga

Secara umum, harga produk fotografi ditentukan dengan dasar kesepakatan antara fotografer dan klien/konsumen serta pajak yang harus ditanggung. Kesepakatan ini harus dibuat secara tertulis dengan perjanjian yang memiliki kekuatan hukum. Hal penting yang harus dijadikan pertimbangan dalam menentukan harga adalah pajak penjualan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 122 tahun 2013, produk cetak dan bisnis daring percetakan dikenakan PPN dan PPh.

Selain kesepakatan harga antara fotografer dan klien, penentuan harga foto juga didasarkan pada tingkat kesulitan, ongkos produksi untuk mengambil gambar, dan nilai artistik. Tingkat kesulitan:

 jenis alat dan property yang dibutuhkan

 teknik fotografi yang digunakan

 resiko pengambilan gambar di lapangan (misal: pemotretan foto hewan buas, suasana perang, tantangan alam)

(49)

Ongkos produksi:

 biaya perjalanan

 jumlah personil yang diperlukan

 biaya cetak

(50)
(51)

PENGENDALIAN MUTU DAN PENGEMBANGAN USAHA

Pengendalian Mutu

ntuk menjaga kualitas dan mutu produk foto, proses produksi harus dilakukan dengan menggunakan peralatan yang memiliki spesifikasi dan kualitas baik, proses pemotretan yang baik, dan penyajian yang baik.

Standar peralatan

Peralatan fotografi yang standar merupakan senjata utama fotografer. Kamera dengan spesifikasi yang baik dan lensa yang sesuai dengan jenis obyek fotografi sangat menentukan kualitas foto yang dihasilkan. Untuk itu, kamera dan lensa yang digunakan harus dipastikan dapat berfungsi maksimal. Kamera dan lensa harus dirawat dengan baik dengan cara menyimpan kamera dan lensa di tempat yang terjaga kebersihan dan kelembabannya.

Standar layanan

Sebagai usaha di bidang jasa, usaha fotografi harus memastikan adanya jaminan layanan konsumen. Layanan pemotretan harus tepat waktu sesuai dengan permintaan konsumen. Hasil pemotretan juga perlu dikemas dengan baik. Dengan alat yang baik dan keterampilan fotografer yang tinggi, fotografer juga perlu memberi jaminan kualitas produk dengan memberi beberapa pilihan hasil pemotretan yang dilakukan oleh fotografer yang bersertifikat.

Standar produk dan penyajian

Produk fotografi terbagi menjadi dua: produk jasa dan produk seni. Sebagai produk jasa, foto-foto yang dihasilkan harus sesuai dengan permintaan konsumen. Fotografer harus dapat memberi jaminan bahwa pengaturan kamera, pencahayaan dan sudut pemotretan sesuai dengan foto yang

U

(52)

setiap peristiwa yang harus diabadikan telah disusun dalam skenario pemotretan dan setiap peristiwa dipastikan dapat diabadikan dengan baik. Sebagai produk seni, foto-foto yang dihasilkan harus memiliki nilai estetika yang sesuai dengan tema foto.

Foto-foto yang dihasilkan dengan proses pemotretan yang baik menggunakan alat yang terstandar perlu disajikan dengan baik pula. Standar penyajian foto meliputi standar ukuran, standar visual dan standar estetika. Standar ukuran foto harus sesuai dengan penggunaan foto tersebut. Ukuran foto yang digunakan untuk dicetak ukuran A5 berbeda dengan ukuran foto yang akan dicetal dalam ukuran baliho.

Model struktur organisasi perusahaan fotografi (CV/PT)

Jejaring dan Mitra

Salah satu indikasi keberhasilan sebuah usaha adalah luas jejaring dan jumlah mitra usaha. Berikut adalah contoh jaringan usaha dan mitra usaha fotografi.

(53)

Agen periklanan

Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto

Desainer dan produsen busana

Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

(54)

Penerbit koran dan majalah

Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto

Event organizer

Bentuk kerjasama: jasa pemotretan Online photo library

Bentuk kerjasama: kontributor foto

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

(55)

Penulis

Bentuk kerjasama: kontributor foto

Make up artis

Bentuk kerjasama: jasa pemotretan hotel Studio desain interior

Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto Pengembang perumahan

Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto Dinas pariwisata

Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto Industri otomotif

Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto Agen perjalanan wisata

Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto Kurator dan kritikus

Bentuk kerjasama: pameran stok foto Seniman lukis

(56)

Sumber: Doni Fitria (Materi DKT Yogyakarta)

Galeri Seni

(57)

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

embajakan terhadap hasil karya marak terjadi, terlebih apabila produk tersebut laris di pasaran. Pembajakan biasanya baru terasa merugikan pada saat omzet perdagangan menurun dan mengganggu keuangan. Untuk menghindari pembajakan maka hasil karya dihasilkan perlu didaftarkan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). HKI adalah hak atas kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia melalui daya cipta, rasa, dan karsa yang dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Karya-karya intelektual ini tercipta melalui pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya, sehingga karya-karya ini perlu mendapat perlindungan.

Secara prinsip HKI memiliki dua fungsi, yaitu sebagai alat untuk melindungi produk dari peniruan sekaligus untuk alat melawan secara hukum pihak yang melakukan pembajakan (peniruan). Keduanya dapat memiliki implikasi keuangan yang menguntungkan. Berikut ini disajikan jenis-jenis HKI.

P

Pemahaman yang baik tentang hak kekayaan intelektual akan membuat pengusaha fotografi bertindak hati-hati dalam menggunakan karya fotografi orang lain sehingga tidak melanggar hak orang lain. Selain itu, kesadaran akan pentingnya melindungi kekayaan intelektual pada foto yang dihasilkan akan meningkatkan kesejahteraan pengusaha.

(58)

Tabel Jenis Hak Kekayaan Intelektual

No Jenis HKI Pengertian Obyek yang

Dilindungi

1 Hak Cipta Hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Misalnya film, lagu, program komputer, aplikasi, game digital, tari, drama. 2 Merek tanda yang dapat ditampilkan

secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 {tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan atau jasa.

Gambar, nama, kata, huruf, angka,

warna, atau

gabungan dari unsur-unsur

tersebut. Misalnya merek sepatu, tas, pakaian,

merek/nama restoran dan lain-lain

3 Paten hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Proses teknologi atau hasil produksi atau kombinasinya. Misalnya teknologi layar sentuh, sistem mesin pembakaran 4 langkah pada motor dan sebagainya 4 Desain Industri

Suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan

Desain produk. Misalnya desain apple, samsung dan

(59)

No Jenis HKI Pengertian Obyek yang Dilindungi

daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.

sebagainya

5 Indikasi Geografis

Suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor

tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk

yang dihasilkan.

Nama, produk, asal geografis, dan kualitas, reputasi atau karakteristik lainnya. Misalnya kopi arabika kintamani Bali, mebel ukir jepara, kopi arabica gayo, dan lain sebagainya 6 Desain Tata

Letak Sirkuit Terpadu

Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semi konduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik. Desain Tata Letak adalah kreasi berupa

Elemen yang ada dalam sebuah semi konduktor dan menghasilkan fungsi elektrika

(60)

No Jenis HKI Pengertian Obyek yang Dilindungi

rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu Sirkuit Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan Sirkuit Terpadu. 7 Rahasia

Dagang

Informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang

Metode produksi, pengolahan,

penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan atau usaha yang mempunyai nilai ekonomi dan tak diketahui masyarakat. Misalnya resep dagang KFC

Hak Kekayaan Intelektual Fotografi

Hak Kekayaan Intelektual yang terkandung dalam usaha fotografi adalah hak cipta dan merek.

Hak Cipta

Untuk dapat menciptakan karya intelektual fotografi diperlukan pengorbanan tenaga, waktu dan biaya. Foto-foto koleksi ekslusif sebuah museum seni, misalnya, memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi karena foto-foto tersebut hanya dapat diambil oleh fotografer yang mendapat ijin oleh museum.

(61)

Untuk mendapat ijin, fotografer tersebut harus memiliki rekam jejak dan keahlian yang baik.

Originalitas karya dalam fotografi perlu diperhatikan. Originalitas merupakan hak cipta fotografer pertama selama hak tersebut belum dipindahkan kepada klien. Dalam hal fotografer mendapat order foto, hak cipta menjadi milik fotografer, KECUALI di awal perjanjian disepakati bahwa hak cipta milik bersama. Karena kekayaan seorang fotografer terletak pada keahlian memotret, maka kekayaan intelektual yang terkandung dalam foto harus dilindungi.

Permohonan pencatatan hak cipta diajukan kepada kemenkumham dengan cara mengisi formulir yang tersedia dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 3 (tiga). Permohonan penciptaan hak cipta juga dapat dilakukan secara daring melalui laman https://e-hakcipta.dgip.go.id.

Jika permohonan diajukan oleh beberapa orang yang secara bersama-sama berhak atas suatu ciptaan atau produk hak terkait, permohonan dilampiri keterangan tertulis yang membuktikan hak tersebut. Jika permohonan diajukan oleh badan hukum, permohonan dilampiri salinan resmi akta pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh pejabat berwenang. Jika permohonan diajukan oleh beberapa orang, nama pemohon harus ditulis semua dengan menetapkan satu alamat pemohon yang dipilih. Dalam hal permohonan diajukan oleh pemohon yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, permohonan wajib dilakukan melalui konsultan kekayaan intelektual yang terdaftar sebagai kuasa.

(62)

Merek

HKI fotografi yang berupa merek adalah merek dagang

mapun merek jasa. Sebuah usaha fotografi komersial harus memiliki merek dagang dan usaha fotografi studio minimal memiliki merek jasa. Merek dagang usaha fotografi akan membedakan produk foto yang dijual dengan produk foto milik fotografer atau pengusaha fotografi lain. Merek jasa usaha fotografi akan membedakan jasa fotografi sebuah usaha fotografi dengan jasa fotografi fotografer atau pengusaha jasa fotografi lain.

Hak atas merek diberikan oleh negara kepada pemilik merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya (UU RI No. 20 tahun 2016).

Lampi

ra

n

Isi formulir

•contoh ciptaan, produk hak terkait atau penggantinya

•surat pernyataan kepemilikan ciptaan dan hak terkait

•bukti pembayaran biaya

(63)

Cara mendaftarkan merek

Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia memberikan perlindungan HKI dengan menyediakan layanan pencatatan hak cipta dan pendaftaran paten, rahasia dagang, desain industri dan merek. Untuk memudahkan akses informasi tentang HKI bagi masyarakat, BEKRAF mengembangkan aplikasi BIIMA yang dapat diunduh dari Google Play dengan android dan iOS (Apple Store) atau melalui tautan berikut:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bekraf.app&hl=i.

• tanggal-bulan-tahun permohonan • identitas pemohon • identitas kuasa (jika

dikuasakan) • klaim prioritas • tipe merek

• merek yang dimohonkan (label merek)

• nama atau deskripsi merek

Ajukan permohonan pendaftaran rangkap 4

dalam blangko yang disediakan Surat permohonan

Isi formulir

Lam

p

ira

n

• tiga lembar label merek

• surat kuasa

• surat pernyataan kepemilikan merek

• bukti prioritas dan terjemahannya

• salinan ketentuan penggunaan merek kolektif

(64)
(65)

PENUTUP

uku Prosedur Pendirian dan Pengelolaan Usaha Fotografi ini disusun berdasarkan literatur yang dirujuk, peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia, dan informasi dari para praktisi usaha di bidang fotografi di berbagai wilayah di Indonesia. Banyak informasi yang merupakan kumpulan dari berbagai pengalaman para praktisi digunakan untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari literatur. Informasi-informasi tersebut merupakan hasil pengembangan diri para praktisi dan/atau pengalaman empiris mereka.

Dengan demikian, informasi yang disajikan dalam buku prosedur ini bersifat dinamis dan perlu dilengkapi dengan informasi terbaru berupa pengalaman empiris yang diperoleh setelah pembaca membaca buku ini. Selain itu, berbagai peraturan dan perundangan terbaru merupakan keniscayaan, dan oleh karena itu informasi mengenai peraturan dan perundangan yang terkait dengan usaha fotografi perlu dipahami dan diikuti. Untuk memperdalam pemahaman atas informasi yang disajikan dalam buku prosedur ini, pembaca perlu mengakses informasi dari berbagai sumber terkait.

(66)
(67)

DAFTAR PUSTAKA

Aldi Nofriga. 2012. Apa itu fotografi jurnalistik?. Diakses pada 16

November 2018.

https://maribelajarfoto.wordpress.com/2012/11/15/apa-itu-fotografi-jurnalistik/.

Atom Content Marketing. 2018. Outdoor advertising - making a big impact. Diakses pada 10 Oktober 2018.

https://www.marketingdonut.co.uk/media-

advertising/billboards-and-outdoor-advertising/outdoor-advertising-making-a-big-impact Barthes, R. 1981. Camera Lucida: Reflections on Photography. New

York: Hill and Wang.

Burnett, R. 2004. How Images Think. Cambridge, MA: MIT Press. Cagan, M. 2005. Behind Every Great Product. Silicon Valley

Product Group.

Cohen, K. 2005. ‘What Does the Photoblog Want?’, Media, Culture & Society 27(6): 883–901.

Frosh, P. 2003. The Image Factory: Consumer Culture, Photography, and the Visual Content Industry. Oxford: Berg.

Darwis Triadi. 2018. Usaha Ekonomi Kreatif Fotografi. Makalah dipaparkan pada Diskusi Kelompok Terpumpun Pengumpulan Usaha Fotografi di Jakarta 12 Agustus 2018.

Dijck, J.V. 2008. Digital photography: communication, identity, memory. Visual Communication, 7. Pp.57-76.

Doni Fitri. 2018. Usaha Ekonomi Kreatif Fotografi. Makalah dipaparkan pada Diskusi Kelompok Terpumpun Pengumpulan Usaha Fotografi di Yogyakarta 3 November 2018.

(68)

https://en.wikipedia.org/wiki/Photography

http://www.fotodidak.com/2014/11/macam-macam-ukuran-dan-jenis-sensor-kamera.html.

Kotler, P. 2002. Marketing Management, Millenium Edition. Pearson Custom Publishing.

Long, J. J. 2003. 'History, narrative, and photography in W. G. Sebald's die Ausgewanderten.', Modern language review., 98 (1). pp. 117-137.

Mau Usaha tapi Kepentok Modal, Yuk Coba Pakai 4 Situs Crowdfunding di Indonesia Ini, diambil dari https://blog.duitpintar.com/mau-usaha-tapi-kepentok- modal-yuk-coba-pakai-4-situs-crowdfunding-di-indonesia-ini/, diakses tanggal 6 Oktober 2017.

Mueller, R. M dan Thoring, K. 2012. Design Thinking Vs. Lean Startup: A Comparison Of Two User-Driven Innovation Strategies, International Design Management Research Confrence, Boston.

Panji Vasco Da Gama. 2018. Usaha Ekonomi Kreatif Fotografi. Makalah dipaparkan pada Diskusi Kelompok Terpumpun Pengumpulan Usaha Fotografi di Surakarta 14 Juli 2018. Rasyid Ridha. 2018. Usaha Ekonomi Kreatif Fotografi. Makalah

dipaparkan pada Diskusi Kelompok Terpumpun Pengumpulan Usaha Fotografi di Banjarmasin 6 Oktober 2018.

Ritchin, F. 1999. In Our Own Image: The Coming Revolution in Photography. New York: Aperture.

Riza Miftahul. 2018. Seputar Olahraga.

http://sportinfonesia.blogspot.com/, diakses tanggal 29

(69)

Rodden, K. and Wood, K. 2003. ‘How Do People Manage their Digital Photographs?’, Computer-Human Interaction 5(1): 409–16.

Salinan Undang-undang Nomor. 20 Tahun 2016. Tentang Merek Dan Indikasi Geografis.

Salinan PP Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

Sugianto, A. 2013. IT Startup Industry in Indonesia, diambil dari

http://www.slideshare.net/anggriawan/it-startup-industry-in- ded80c373db5&v=&b=&from_search=2, diakses tanggal 28 September 2016.

Tjandra Hutama Kurniawan. 2018. Usaha Ekonomi Kreatif Fotografi. Makalah dipaparkan pada Diskusi Kelompok Terpumpun Pengumpulan Usaha Fotografi di Denpasar 25 Agustus 2018.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2016 tentang Paten

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang

Undang Nomor Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Uzzaman, A. 2016. Startup Pedia.Panduan Membangun Startup ala Silicon Valley. Penerbit Bentang, Indonesia.

(70)
(71)

GLOSARIUM

Aperture diafragma lensa, katup pada lensa untuk

mengatur intensitas cahaya yang masuk

Crowdfunding penggalangan dana masyarakat untuk modal

usaha

DSLR Digital Single Lens Reflect

JPEG format file foto digital yang sudah siap digunakan

Kamera APS-C kamera APS-C (Advanced Photo System type-C) adalah kamera dengan ukuran sensor setara dengan kamera film 25.1×16.7 mm dengan rasio perbandingan 3:2

Kamera Full Frame

kamera dengan sensor setara dengan kamera film 35 mm

Kecepatan Rana

(shutter speed)

kecepatan membuka dan menutup diafragma

Kamera

Mirrorless

kamera digital tanpa cermin/reflektor

Properti peralatan dekoratif yang digunakan dalam studio foto

RAW format file foto yang belum diproses, yang masih berisi semua informasi digital sebuah foto digital

(72)

Gambar

Tabel Jenis Bentuk Usaha  Bentuk
Tabel Jenis Hak Kekayaan Intelektual

Referensi

Dokumen terkait

Foto sebagai hasil dari proses fotografi memberikan penggambaran yang jelas dan lebih nyata atas interpretasi peristiwa sejarah.. Foto dapat merekam peristiwa

Sesuai pendapat Scruton, bahwa dalam sebuah foto hasil dari kegiatan fotografi tidaklah pernah dapat dianggap sebagai suatu representasi, bagaimana mungkin fotografi dapat mengklaim

Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek

Pameran fotografi merupakan suatu ajang pajang karya para anggota aktif Unit Kegiatan Seni Fotografi Universitas Airlangga/Airlangga Photography Society.. Foto yang

Misi usaha yang akan dijalankan yaitu; (1) Menawarkan jasa Wedding Photography dan penyewaan Photo Booth, (2) Menawarkan jasa pemotretan untuk foto keluarga, foto

Buku akan berisikan foto-foto mobil hasil modifikasi yang diambil dengan pendekatan fotografi studio yakni, proses pengambilan gambar di dalam suatu ruang dengan pengaturan lighting

Materi berupa teori dan konsep-konsep mengenai fotografi yang sudah disampaikan pada sesi presentasi langsung diterapkan oleh para peserta dengan melakukan pemotretan membuat aset

Proses pemotretan dilakukan untuk mendapatkan foto seri tentang ojek difabel, dari potret owner, interaksi pengemudi Difa Bike dengan masyarakat, hingga aktivitas lain yang berkaitan