• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN (TEKNIK OTOMOTIF)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN (TEKNIK OTOMOTIF)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUK KREATIF DAN

KEWIRAUSAHAAN

(TEKNIK OTOMOTIF)

(C3) KELAS XII

Syaifi Abdurrahman

(2)

PRODUK KREATIF DAN

KEWIRAUSAHAAN (TEKNIK OTOMOTIF)

SMK/MAK Kelas XII

© 2020

Hak cipta yang dilindungi Undang-Undang ada pada Penulis. Hak penerbitan ada pada PT Kuantum Buku Sejahtera.

Penulis : Syaifi Abdurrahman Editor : Diana Agus Sari Desainer Kover : Achmad Faisal Desainer Isi : Putri Ari Kristanti Tahun terbit : 2020

ISBN : 978-623-271-126-6

Diterbitkan oleh

PT Kuantum Buku Sejahtera Anggota IKAPI No. 212/JTI/2019

Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No. 5 Malang - Jawa Timur Telp. (0341) 438 2294, Hotline 0822 9951 2221;

Situs web: www.quantumbook.id

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Kuantum Buku Sejahtera.

(3)

Daftar Isi

Prakata ... vi

Bab 1 Perencanaan Produksi Massal ... 1

A. Perencanaan Produksi ... 2

B. Konsep Perencanaan Produk Massal ... 3

C. Proses Perencanaan Produk Massal ... 5

D. Langkah Perencanaan Produk Massal ... 9

E. Menetapkan Skala Proses Produksi ... 12

F. Tahapan-Tahapan dalam Penetapan Skala Proses Produksi Barang dan Jasa 13 G. Faktor Perencanaan Proses Produksi dan Jasa ... 13

H. Persiapan Perencanaan Proses Produksi dan Jasa ... 14

Uji Kompetensi ... 17

Bab 2 Indikator Keberhasilan Tahapan Produksi Massal ... 21

A. Kriteria Indikator Keberhasilan Tahapan Produksi ... 22

B. Pendapat Ahli Mengenai Indikator Keberhasilan Produksi Massal ... 26

Uji Kompetensi ... 29

Bab 3 Proses Produksi Massal ... 33

A. Mengenal Proses Produksi Massal ... 34

B. Menerapkan Proses Produksi Massal ... 36

C. Jenis-Jenis Proses Produksi Massal ... 37

D. Manfaat dan Kerugian Proses Produksi Massal ... 39

E. Perkembangan Proses Produksi Massal Industri 4.0 ... 40

Uji Kompetensi ... 44

Bab 4 Perakitan Produk Barang/Jasa ... 49

A. Konsep dan Prinsip Perakitan ... 50

B. Metode Perakitan Produk ... 53

C. Line Balancing dalam Perakitan ... 55

Uji Kompetensi ... 59

Bab 5 Pengujian Produk Barang/Jasa ... 63

A. Mengenal pengujian produk ... 64

B. Tujuan dan Kegunaan Pengujian Produk ... 65

C. Tahapan Langkah Pengujian Produk ... 66

D. Tahapan Proses Pengujian Produk Baru ... 68

E. Metode Pengujian Produk ... 70

F. Pihak yang Berperan dalam Pengujian Produk ... 73

G. Persyaratan Pengujian Produk... 73

(4)

iv

Bab 6 Pemeriksaan Produk ... 79

A. Mengenal Kelayakan Produk ... 80

B. Penilaian Kualitas ... 82

C. Penentuan Kualitas Produk dan Pengendalian Mutu Produk ... 86

D. Kualitas adalah Kesesuaian dengan Penggunaan ... 87

Uji Kompetensi ... 90

Bab 7 Paparan Deskriptif, Naratif, Argumentatif, atau Persuasif tentang Produk/Jasa ... 93

A. Mengenal Gaya Penulisan Produk/Jasa ... 94

Uji Kompetensi ... 102

Bab 8 Media Pomosi ... 105

A. Mengenal Media Promosi ... 106

B. Jenis-Jenis Promosi ... 109

C. Kelebihan dan Kekurangan Media Promosi ... 110

D. Panduan dan Teknik Pembuatan Media Promosi Bisnis ... 111

E. Media Promosi di Era Teknologi Digital 4.0 ... 113

Uji Kompetensi ... 118

Bab 9 Strategi Pemasaran ... 123

A. Mengenal Strategi Pemasaran ... 124

B. Mengembangkan Pasar Keseluruhan ... 125

C. Melindungi Pangsa Pasar ... 126

D. Konsep strategi pemasaran ... 127

E. Trik Strategi Pemasaran Produk/Jasa ... 130

F. Perbedaan antara Pemasaran Produk dan Pemasaran Layanan Jasa... 133

G. Strategi Pemasaran Digital di Era Revolusi Industri 4.0 ... 135

H. Tips Mengaplikasikan Marketing 4.0 yang Efektif ... 135

Uji Kompetensi ... 137

Bab 10 Menilai Perkembangan Usaha ... 141

A. Mengenal Penilaian Perkembangan Usaha ... 142

B. Kualitas Produk ... 145

C. Kualitas Jasa ... 147

D. Teknik Pengembangan Usaha ... 150

E. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Usaha ... 151

Uji Kompetensi ... 154

Bab 11 Laporan Keuangan ... 159

A. Mengenal Laporan Keuangan ... 160

B. Tujuan Laporan Keuangan ... 161

C. Penentuan Tujuan Laporan Keuangan ... 162

D. Jenis Laporan Keuangan ... 165

(5)

Glosarium... ... 179

Daftar Pustaka ... 181

Biodata Penulis ... 184

Biodata Konsultan ... 185

(6)

vi

Prakata

Terucap syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas terselesaikannya buku ini dengan harapan dapat digunakan sebagai buku pegangan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Teknologi dan Rekayasa terutama di bidang otomotif.

Buku ini dimaksudkan untuk memandu siswa dalam kegiatan pembelajaran sebagai upaya agar siswa mampu mengembangkan kompetensi yang berkaitan dengan Produk Kreatif dan Kewiausahaan (PKK). Buku Produk Kreatif dan Kewiausahaan Teknik Otomotif Kelas XII ini diharapkan menjadi buku yang dapat digunakan dengan sebaik-baiknya serta memiliki manfaat untuk belajar peserta didik.

(7)

1

BA

B

Setelah mempelajari materi, siswa dapat

1. menjelaskan konsep perencanaan produksi dengan benar; 2. menjabarkan konsep perencanaan produksi massal dengan tepat; 3. merinci proses perencanaan produk massal dengan baik; 4. menetapkan skala proses produksi dengan baik; serta

5. menyimulasikan tahapan-tahapan dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa dengan benar.

Tujuan Pembelajaran

Perencanaan

Produksi Massal

3.10 Menganalisis perencanaan produksi massal 4.10 Membuat perencanaan produksi massal

(8)

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (Teknik Otomotif)

2

Dalam industri manufaktur terdapat istilah perencanaan produksi. Hal tersebut juga merupakan poin penting yang harus dikaji, lalu dijalankan dalam kegiatan produksi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, petugas yang terkait harus memahami apa yang dimaksud dengan perencanaan produksi. Pada bab ini akan dijelaskan konsep perencanaan produksi secara lengkap yang terkait dengan fungsi, manfaat, unsur, dan cara kerjanya.

A. Perencanaan Produksi

Perencanaan produk adalah proses menciptakan dan menindaklanjuti ide produk hingga produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya, di antaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi.

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur bergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi di perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan pada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang cukup baik. Hal tersebut memungkinkan sebuah produk tidak diterima oleh customer menjadi lebih kecil.

Terdapat  lima dimensi spesifik berhubungan dengan laba yang biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk sebagai berikut.

1. Kualitas Produk

Pada penilaian produk yang dinilai adalah seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Pada akhirnya, kualitas produk akan mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.

2. Biaya Produk

Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

3. Waktu Pengembangan Produk

Waktu pengembangan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi yang menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi. Dengan demikian, hal tersebut dapat menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

4. Biaya Pengembangan

Biaya pengembangan merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit. Hal tersebut berkaitan strategi perusahaan pada proses pengembangan. Apabila perusahaan bertujuan mengoptimalkan laba sepanjang masa, strategi yang dilakukan memerlukan perencanaan Research and Development (R&D) yang berbeda dengan sebelumnya. Hal tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan memaksimumkan laba jangka pendek. Rencana R&D seharusnya diolah dan dikembangkan dari tujuan dan sasaran perusahaan. Jika tujuan dan rencana perusahaan ternyata tidak ada, rencana R&D dapat diwarnai oleh minat dan keinginan pemilik usaha R&D beserta seluruh ahli di dalamnya yang mungkin menjadi minat dan keinginan perusahaan.

(9)

Sebelum mengambil keputusan mengenai perlakuan pembiayaan mana yang akan diterapkan pada biaya-biaya pengembangan, prinsip akuntansi Amerika Serikat (Financial Accounting Standards Board) pada tahun 1973 mengajukan empat pilihan metode sebagai berikut.

a. Bebankan semua pengeluaran sebagai biaya dalam tahun yang bersangkutan. b. Kapitalisasikan semua pengeluaran yang terjadi. Kapitalisasi pengeluaran ini

memiliki makna bahwa proses yang menjadikan semua aset pengeluaran perusahaan dalam pengembangan sebagai barang modal harus mendatangkan keuntungan.

c. Jika keadaan tertentu dapat dipenuhi. Kapitalisasikan semua pengeluaran yang terjadi, lalu bebankan pegeluaran-pengeluaran yang lain sebagai biaya. d. Kumpulkan semua pengeluaran dalam kelompok khusus hingga saat tertentu

manfaat tersebut dapat ditetapkan.

Unsur-unsur biaya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pengembangan meliputi biaya

a. bahan, peralatan, dan fasilitas khusus; b. personalia;

c. harta tidak berwujud yang dibeli dari pihak lain; d. uang jasa kontrak; dan

e. biaya-biaya tidak langsung.

Dalam menyusun perencanaan keuangan penghitungan tidak hanya pengeluaran yang langsung untuk proyek saja, tetapi juga pengeluaran-pengeluaran yang tidak langsung, seperti biaya administrasi. Dengan demikian, seluruh biaya yang dimasukkan adalah

a. biaya proyek dan

b. biaya depertemen/institusi, seperti 1) biaya administrasi umum; 2) biaya administrasi keuangan;

3) biaya perpustakaan/studi literasi; dan

4) biaya-biaya yang diperlukan untuk penelitian.

5. Kapabilitas Pengembangan

Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis pada masa yang akan datang.

B. Konsep Perencanaan Produk Massal

Perancangan dan pembuatan suatu produk, baik yang baru maupun yang telah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, serta pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.

Dalam suatu produk yang akan dikembangkan, setiap elemen suatu produk mempunyai fungsi-fungsi sendiri. Di antara fungsi satu dengan yang lain kadang ada saling terkait sehingga suatu fungsi komponen akan menentukan fungsi komponen lainnya.

(10)

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (Teknik Otomotif)

4

Secara umum, penentuan fungsi produk dapat dicari dengan dua langkah, yaitu identifikasi dan penyusunan dan pengelompokan fungsi produk. Proses merupakan urutan langkah-langkah pengubahan sekumpulan input menjadi kumpulan output. Proses pengembangan produk menjadi langkah-langkah atau kegiatan suatu perusahaan yang berusaha untuk menyusun, merancang, dan mengomersialkan suatu produk.

Pengembangan produk adalah kegiatan interdisiplin yang membutuhkan kontribusi hampir semua bagian di perusahaan. Namun, ada tiga bagian yang memegang peranan penting sebagai berikut.

1. Marketing

Fungsi marketing menjadi jembatan antara perusahaan dan pelanggan. Marketing mengidentifikasi peluang sebuah produk, segmentasi pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Marketing juga menentukan target harga, memimpin peluncuran, dan promosi produk.

2. Design

Fungsi desain memainkan peranan utama dalam menentukan bentuk fisik produk. Fungsi ini termasuk engineering design (mechanical, electrical, software, dan lain-lain) dan industrial design (aesthetics, ergonomics, user interface, dan lain-lain).

3. Proses Manufaktur

Fungsi manufaktur bertanggung jawab mendesain dan mengoperasikan sistem produksi untuk menghasilkan produk. Hal yang termasuk dalam fungsi ini mencakup

purchasing, distribution, dan instalasi.

Gambar 1.1 Konsep sepeda motor cerdas Yamaha Sumber: Maskur, 2017

Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai, dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk. Pabrikan motor yang terkenal sekelas Yamaha juga membuat konsep terlebih dahulu untuk menentukan proses pengembangan selanjutnya.

Perencanaan produk merupakan suatu kejadian yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menentukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode tertentu. Kegiatan perencanaan produk dapat menjamin bahwa proyek pengembangan produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas dan menentukan

1. proyek-proyek pengembangan produk yang akan dilakukan;

2. kombinasi pengembangan produk (produk baru, produk platform, atau produk turunan);

3. keterkaitan antarproyek dalam suatu portofolio; serta 4. waktu dan urutan proyek.

(11)

Gambar 1.2 Modifikasi motor Sumber: Mulia, 2018

Setiap proyek terpilih dilengkapi dengan tim pengembang produk. Tim pengembang juga harus mempertimbangkan segala aspek, salah satunya pengembangan produk yang mengarah pada modifikasi produk yang sudah ada, kemudian dikembangkan agar fungsinya menjadi semakin meningkat. Hal tersebut sama seperti pada modifikasi motor menjadi roda tiga. Hal ini akan meningkatkan fungsinya sehingga dapat dikendarai oleh konsumen difabel.

Tim juga harus mengetahui misi proyek sebelum dimulai pengembangan. Misi setiap proyek seharusnya memuat

1. segmen pasar yang dapat dipertimbangkan untuk merancang dan mengembangkan produk;

2. teknologi yang digunakan;

3. target proyek secara finansial; serta 4. anggaran dan deadline proyek.

C. Proses Perencanaan Produk Massal

Rencana produk mengidentifikasi portofolio produk-produk yang dikembangkan dan waktu pengenalan ke pasar. Proses perencanaan mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan produk yang diidentifikasi oleh banyak sumber, meliputi usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim pengembangan produk, dan analisis keunggulan para pesaing. Rencana produk perlu diperbarui secara berkala agar dapat mengakomodasi perubahan dan perkembangan yang ada. Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek, perlu lima tahapan proses sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi Peluang

Peluang-peluang melibatkan empat tipe proyek pengembangan produk, yaitu a. produk baru;

b. turunan dari produk yang sudah ada; c. perbaikan produk yang sudah ada; dan d. produk yang pada dasarnya baru.

(12)

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (Teknik Otomotif)

6

Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada. b. Analisis keunggulan dan kelemahan produk pesaing.

c. Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis.

d. Pertimbangan implikasi terhadap adanya kecenderungan dalam gaya hidup, demografi, dan teknologi untuk kategori produk yang ada dan peluang-peluang kategori produk baru.

2. Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek

Empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi produk baru dalam kategori produk yang telah ada sebagai berikut.

a. Strategi bersaing

Strategi bersaing perusahaan merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk yang mendasar dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang. Pada umumnya, perusahaan melakukan diskusi pada tingkat manajemen mengenai sebuah kompetensi strategi dan membantu dalam persaingan. Beberapa strategi yang mungkin untuk diterapkan sebagai berikut.

1) Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi. 2) Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya. 3) Fokus pelanggan.

4) Produk tiruan. b. Segmentasi pasar

Pembagian pasar ke dalam segmen-segmen memungkinkan perusahaan mempertimbangkan tindakan-tindakan pesaing. Kekuatan produk perusahaan sekarang berdasarkan kelompok pelanggan yang jelas. Pemetaan produk-produk pesaing yang merupakan milik sendiri dalam segmen-segmen akan membantu perusahaan memperkirakan peluang produk yang menyebabkan kelemahan lini produknya dan memanfaatkan kelemahan dari penawaran pesaing. c. Perkembangan teknologi

Dalam bisnis yang bersifat intensif teknologi, keputusan perencanaan yang utama adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi dasar yang baru dalam lini produk.

d. Perencanaan platform produk

Platform produk merupakan sekumpulan aset yang dibagi dalam sekumpulan produk. Platform yang efektif dapat memungkinkan variasi turunan produk dirancang lebih cepat dan mudah.

Setiap produk memberikan ciri-ciri dan fungsi-fungsi yang diinginkan oleh pasar utama. Keputusan mengenai platform produk sangat berkaitan dengan usaha pengembangan produk dari perusahaan dan untuk memutuskan mengenai teknologi mana yang akan digunakan untuk produk baru.

Satu teknik mengoordinasikan pengembangan teknologi dengan perencanaan produk dapat melalui peta jalur teknologi. Peta jalur teknologi merupakan cara untuk menunjukkan ketersediaan yang diharapkan dan masa depan berkaitan dengan penggunaan berbagai teknologi yang relevan untuk produk yang dipertimbangkan.

(13)

e. Evaluasi peluang produk baru secara fundamental

Beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang produk baru secara fundamental sebagai berikut.

1) Ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata). 2) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun).

3) Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya). 4) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar.

5) Pengetahuan perusahaan mengenai teknologi. 6) Kesesuaian dengan produk perusahaan lain. 7) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan. 8) Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan

Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan pemetaan portofolio sesuai dengan dimensi-dimensi yang berguna sehingga manajer akan mempertimbangkan implikasi dari keputusan perencanaan.  Pendekatan pemetaan yang dikemukakan Cooper et al (1998) melibatkan dimensi, seperti risiko teknis, pengembalian finansial, daya tarik pasar, dan sebagainya. Hal tersebut sama seperti produk yang dikembangkan dari pencarian daya tarik pasar. Produk otomotif berupa kendaraan mobil yang dapat berjalan dan beroperasi di segala medan juga menjadi daya tarik. Tuntutan pasar serta kemauan konsumen yang semakin kompleks akhirnya dapat menghasilkan produk yang demikian.

Gambar 1.3 The swincar e-spider

Sumber: Bassett, 2020

3. Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu

a. Pengelolaan sumber daya

Perencanaan agregat akan membantu perusahaan dalam penggunaan sumber daya secara efisien dengan mengambil proyek-proyek yang beralasan untuk diselesaikan berdasarkan sumber daya yang dianggarkan.

b. Penentuan waktu proyek

Penentuan waktu dan urutan proyek harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut.

1) Penentuan waktu pengenalan produk. 2) Kesiapan teknologi.

3) Kesiapan pasar.

(14)

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (Teknik Otomotif)

8

4. Penyelesaian Perancangan Proyek Pendahuluan

Tahap ini dilakukan setelah proyek disetujui sebelum sumber daya penting digunakan. Kegiatan ini melibatkan tim fungsional silang yang disebut tim inti. Pada poin ini, pernyataan kesempatan yang lebih sesegera mungkin ditulis kembali sebagai suatu pernyataan visi produk.

Sasaran yang terdefinisi dalam pernyataan visi produk kadang sangat umum. Untuk memberikan petunjuk yang jelas bagi organisasi pengembangan produk, biasanya tim memformulasikan suatu definisi yang lebih detail dari target pasar dan asumsi-asumsi yang mendasari operasional tim pengembangan. Keputusan-keputusan mengenai hal ini akan terdapat dalam suatu pernyataan misi.

a. Pernyataan misi

Pernyataan misi mencakup hal-hal sebagai berikut.

1) Uraian produk ringkas, meliputi manfaat produk utama untuk pelanggan serta menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik.

2) Sasaran utama bisnis mencakup waktu, biaya, dan kualitas.

3) Pasar target untuk produk, mengidentifikasi pasar utama, dan pasar kedua yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.

4) Asumsi dan batasan untuk mengarahkan usaha pengembangan.

5) Stakeholder menjamin banyak permasalahan pengembangan ditujukan untuk mendaftar secara eksplisit seluruh stakeholder  dari produk. Daftar stakeholder  dimulai dari pengguna akhir dan pelanggan eksternal yang membuat keputusan-keputusan tentang produk. Daftar stakeholder  menyediakan suatu bayangan bagi tim untuk mempertimbangakn kebutuhan setiap konsumen.

b. Asumsi dan batasan

Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis dari produk lebih terarah. Permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan sebagai berikut.

1) Manufaktur

Manufaktur mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional manufaktur.

2) Pelayanan

Pelayanan pelanggan dan pendapatan pelayanan sangat menentukan keberhasilan perusahaan sehingga perusahaan perlu menyatakan sasaran strategis untuk tingkat-tingkat kualitas pelayanan.

3) Lingkungan

Sasarannya seluruh komponen akan dimanufaktur kembali atau didaur ulang sehingga sebaiknya tidak ada komponen yang dibuang pelanggan. c. Penentuan staf dan kegiatan perencanaan proyek pendahuluan lain.

5. Merefleksikan Hasil dengan Proses

Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi adalah merefleksikan hasil. Tim seharusnya menanyakan beberapa pertanyaan untuk memperkirakan kualitas hasil dan proses. Karena pernyataan misi merupakan pegangan untuk tim pengembangan, suatu reality check harus dilakukan sebelum melalui proses pengembangan. Langkah awal ini merupakan waktu untuk perbaikan.

(15)

D. Langkah Perencanaan Produksi Massal

Gambar 1.4 Infographic langkah perencanaan produksi massal Sumber: Syaifi Abdurrahman

Rencana produksi memastikan bahwa semua input dimiliki untuk produksi yang siap pada waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan produksi. Perencanaan produksi seperti yang telah dijelaskan adalah proses administrasi yang terjadi dalam bisnis manufaktur. Suatu perencanaan memastikan bahwa bahan baku yang cukup, staf/karyawan, dan barang-barang lain yang diperlukan diperoleh, lalu siap untuk membuat produk jadi sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Rencana produksi berfungsi sebagai panduan untuk kegiatan produksi perusahaan. Hal itu menetapkan dan mengurutkan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai target produksi sehingga semua staf/karyawan yang terlibat menyadari siapa yang perlu melakukan apa, kapan, di mana, dan bagaimana. Rencana produksi akan membantu memenuhi permintaan produk sambil meminimalkan waktu dan biaya produksi dengan meningkatkan aliran proses, mengurangi waktu tunggu antaroperasi, dan mengoptimalkan penggunaan pabrik, peralatan, dan inventaris. Untuk melakukan hal tersebut harus menyelaraskan rencana produksi dengan strategi bisnis, rencana bisnis, dan mendukung perencanaan produksi melalui koordinasi dengan departemen lain, seperti pengadaan, keuangan, dan pemasaran.

Diagram di atas menunjukkan perencanaan produksi dan proses kontrol dibagi dalam lima langkah sebagai berikut.

1. Langkah 1: Perkirakan Permintaan Produk

Perkirakan permintaan sehingga tahu seberapa banyak produk yang dibutuhkan untuk menghasilkan selama periode waktu tertentu. Hal tersebut mungkin telah

(16)

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (Teknik Otomotif)

10

memiliki beberapa pesanan yang dikonfirmasi untuk beberapa bulan ke depan, tetapi di atas itu, perlu diperkirakan lagi berapa banyak yang akan datang.

Ada berbagai metode untuk memperkirakan permintaan produk. Teknik tradisional untuk memperkirakan permintaan produk berdasarkan pada informasi historis (misalnya, pesanan yang dilakukan oleh pelanggan di masa lalu). Meskipun ini metode yang sangat umum, perlu dipertimbangkan peristiwa eksternal dan internal di lingkungan bisnis yang dapat mengubah pola masa lalu. Misalnya, tren pasar baru, perlambatan ekonomi, atau kampanye pemasaran baru yang dapat meningkatkan atau menurunkan permintaan produk dibandingkan dengan apa yang terjadi di masa lalu.

2. Langkah 2: Tentukan Opsi Potensial untuk Produksi

Tentukan berbagai opsi produksi yang tersedia untuk memenuhi permintaan produk yang diperkirakan. Misalnya, jika ingin menghasilkan 100 kemeja, perlu menggunakan sejumlah mesin, sumber daya manusia, bahan, dan waktu. Kombinasi berbeda dari input ini dapat menyebabkan waktu dan biaya produksi yang berbeda. Berikut ini cara menentukan opsi potensial suatu produksi.

a. Mulailah dengan memetakan semua langkah proses produksi

Saat melakukannya, perhatikan apakah tugas diurutkan atau bergantung pada tugas lain jika terjadi secara bersamaan atau independen. Di bawah ini contoh bagaimana diagram alur proses pemetaan sederhana dapat terlihat. Setiap kotak mewakili tugas proses produksi. Peta proses produksi akan berbeda dan unik untuk setiap perusahaan. Pikirkan tentang cara meningkatkan aliran proses dengan menghilangkan hambatan.

Gambar 1.5 Contoh diagram alir proses produksi Sumber: Syaifi Abdurrahman

(17)

b. Tentukan sumber daya yang dibutuhkan

Lihatlah bagaimana kombinasi sumber daya yang berbeda mengarah pada waktu dan biaya produksi berbeda untuk memperoleh tujuan yang sama, yaitu produksi yang menguntungkan. Sumber daya tersebut sebagai berikut. 1) Sumber daya manusia

Tentukan jumlah staf/karyawan yang akan terlibat dalam setiap fase proses produksi, ketersediaannya, dan biaya. Pastikan waktu dimanfaatkan dengan baik.

2) Mesin dan peralatan

Identifikasi mesin yang dibutuhkan dan ketersediaannya, termasuk perawatan atau penggantian yang mungkin diperlukan.

3) Material

Buatlah daftar semua bahan yang dibutuhkan untuk produksi dan bagaimana mendapatkannya. Nilai keandalan pemasok, termasuk waktu pengiriman harus sesingkat mungkin. Ketersediaan bahan saat dibutuhkan sangat penting untuk proses produksi.

4) Inventaris

Penting untuk dipertimbangkan cara mengoptimalkan inventaris. Menjaga inventaris besar itu mahal, tetapi menjaga inventaris rendah berisiko jika permintaan berfluktuasi secara teratur. Memiliki sistem kontrol inventaris yang baik dapat membantu perusahaan/usaha mengakomodasi variasi permintaan dan mengurangi kemungkinan masalah atau penundaan yang mungkin terjadi selama proses produksi.

3. Langkah 3: Pilih Opsi untuk Produksi yang Menggunakan Kombinasi Sumber Daya Lebih Efektif

Bandingkan biaya dan waktu setiap opsi produksi potensial dan pilih opsi yang menggunakan kombinasi sumber daya paling efisien sehingga memungkinkan untuk memenuhi permintaan produk. Pilihan yang dipilih harus memaksimalkan kapasitas operasional perusahaan/usaha. Selalu pastikan dapat menutupi biaya yang terlibat dalam proses produksi (pembelian bahan, sewa kantor, pembayaran gaji staf, dan sebagainya.)

Perlu membagikan rencana produksi dengan semua pihak yang terlibat dalam usaha dan staf/karyawan yang berkontribusi atau berinteraksi dengan proses produksi, termasuk sumber daya manusia, pengadaan, keuangan, pemasaran, dan sebagainya. Jika semua orang tahu apa yang harus dilakukan dan bahan, serta peralatan apa yang harus digunakan untuk setiap tugas dari proses produksi, operasi akan lebih lancar.

4. Langkah 4: Monitor dan Kontrol

Langk ah ini memastik an bahwa rencana ber fungsi sebagaimana mestinya.  Pemantauan dan pengendalian berkaitan dengan membandingkan apa yang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi. Memiliki sistem kontrol di tempat dapat membantu mendeteksi masalah segera setelah terjadi. Hal tersebut memungkinkan lebih banyak waktu untuk memperbaikinya sebelum terlambat.

5. Langkah 5: Sesuaikan

Inventaris adalah nilai bahan dan barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan/ organisasi yang digunakan untuk (1) mendukung produksi (bahan baku,

(18)

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (Teknik Otomotif)

12

sub-assemblies, sedang dalam proses), (2) kegiatan pendukung (perbaikan, pemeliharaan, dan bahan habis pakai), atau (3) dijual atau layanan pelanggan (barang dagangan, barang jadi, suku cadang). Optimalisasi inventaris adalah metode untuk menyeimbangkan kendala atau tujuan investasi modal dan tujuan tingkat layanan atas berbagai macam unit penyimpanan stok sambil memperhitungkan volatilitas permintaan dan penawaran.

E. Menetapkan Skala Proses Produksi

Langkah-langkah dalam menetapkan skala proses produksi dan jasa, di antaranya 1. produk apa yang akan diproduksi;

2. bagaimana kegiatan proses produksi akan dimulai; 3. berapa jumlah produk yang akan diproduksi; 4. berapa besarnyajumlah dana yang akan dibutuhkan; 5. berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan; 6. peralatan apa yang diperlukan; dan

7. berapa tingkat persediaan bahan baku yang diperlukan.

Syarat-syarat dalam penetapan skala proses produksi dan jasa sebagai berikut.

1. Penetapan skala produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha. 2. Penetapan skala produksi barang dan jasa harus sederhana dan mudah dilaksanakan.  3. Penetapan skala produksi barang dan jasa harus dapat memberikan analisis dan

klasifikasi tentang kegiatan operasi proses produksi.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan skala proses produksi dan jasa. Berikut ini faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan skala proses produksi dan jasa.

1. Sifat Proses Produksi dan Jasa

Sifat proses produksi dan jasa dapat dibedakan sebagai berikut. a. Proses produksi dan jasa yang terputus-putus

Proses produksi dan jasa yang terputus-putus dilakukan atas dasar jumlah pesanan (order) produk yang diterima perusahaan. Di sini, jumlah produksi yang dibuat perusahaan pada umumnya sedikit sehingga untuk menetapkan skala produksi dan jasa yang diproduksi, semata-mata tidak berdasarkan pada ramalan penjualan.

b. Proses produksi barang dan jasa yang terus-menerus

Proses produksi dan jasa yang terus-menerus dilakukan berdasarkan pada ramalan produk. Penetapan skala produksi dan jasa tidak dilakukan atas dasar pesanan, akan tetapi dilakukan untuk memenuhi pasar dalam jumlah produksi yang besar.

2. Jenis dan Mutu Produk yang Akan Diproduksi

Untuk menetapkan skala proses produksi dan jasa ada beberapa jenis, mutu, serta sifat produk yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan sebagai berikut. a. Apakah produk yang akan diproduksi itu tahan lama?

b. Apakah mutu produk yang diproduksi itu tergantung pada biaya persatuan? c. Apakah produk yang akan diproduksi itu mempunyai sifat permintaan musiman

atau tidak?

(19)

3. Jenis Produk Baru dan Lama

Seorang wirausahawan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan jenis produk baru disertai penelitian tentang

a. apakah perusahaan perlu berdekatan dengan sumber-sumber bahan baku atau dekat dengan pasar konsumen?;

b. Berapa jumlah produk yang akan diproduksi?; dan

c. Bagaimana sifat permintaan terhadap produk, apakah musiman atau sepanjang masa?

F. Tahapan-Tahapan dalam Penetapan Skala Proses Produksi Barang dan Jasa

Adapun tahapan-tahapan pada penetapan skala proses produksi dan jasa sebagai berikut.

1. Routing

Routing  adalah menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir. Di dalam menentukan urutan-urutannya harus sudah termasuk penyusunan alat-alat yang akan digunakan.

2. Scheduling

Scheduling adalah menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan operasi proses produksi yang disinergikan sebagai suatu kesatuan. Berawal dari scheduling,  akan dapat diketahui dan diawasi penggunaan waktu pada setiap saat pemrosesan produksi sesuai dengan urutan-urutannya.

3. Dispatching

Dispatching adalah menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan operasi proses produksi yang telah direncanakan di dalam routing dan scheduling.

4. Follow-Up

Follow-up adalah menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi.

G. Faktor Perencanaan Proses Produksi dan Jasa

Perencanaan proses produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing agar segera diproduksikan pada periode yang akan datang. Namun, semua produk yang tercantum di dalam perencanaan proses produksi barang/ jasa belum tentu akan dicantumkan seluruhnya pada suatu periode yang akan datang. Adapun perbedaan antara perencanaan proses produk dan perencanaan proses produksi adalah pada perencanaan proses produk akan banyak menyangkut aspek-aspek teknis, sedangkan pada perencanaan proses produksi akan lebih banyak menyangkut aspek-aspek ekonomis. Pada perencanaan proses produksi, dititikberatkan kepada produk apa, produk yang bagaimana, dan berapa jumlah produk yang akan diproduksi.

Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Perencanaan Proses Produksi dan Jasa

Saat membuat perencanaan proses produksi dan jasa yang tepat, seorang wirausahawan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan masalah internal dan

(20)

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (Teknik Otomotif)

14

masalah eksternal perusahaan. Masalah internal adalah masalah yang datangnya dari dalam perusahaan sendiri, seperti mesin-mesin, peralatan, bahan baku, dan tenaga kerja.  Adapun  masalah eksternal perusahaan  mencakup masalah  yang datangnya dari luar perusahaan, seperti keadaan politik, ekonomi, resesi, deflasi, inflasi, deregulasi, kebijaksanaan pemerintah, dan devaluasi. Untuk menetapkan perencanaan proses produksi dan jasa, seorang wirausahawan perlu memperhatikan berbagai faktor sebagai berikut.

1. Manfaat produk bagi konsumen. 2. Permintaan pasar terhadap produk.

3. Potensi usaha seorang wirausahawan untuk memperoleh keuntungan. 4. Fasilitas operasi proses produksi.

5. Kekuatan persaingan dari perusahaan lain. 6. Kemampuan distribusi.

7. Pengembangan produk pada masa yang akan datang. Ciri-ciri perencanaan proses produksi dan jasa sebagai berikut.

1. Perencanaan produksi dan jasa harus menyangkut kegiatan masa mendatang. 2. Perencanaan produksi dan jasa harus mempunyai jangka waktu tertentu.

3. Perencanaan produksi dan jasa harus mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan baku, metode pengerjaan, modal, dan sebagainya.

4. Perencanaan produksi dan jasa harus dapat mengoordiniasi kegiatan produksi dengan kegiatan bagian lainnya.

5. Perencanaan produksi dan jasa harus dapat menentukan jumlah produk, jenis produk, warna produk, ukuran produk, bentuk produk, dan sebagainya.

Syarat-syarat perencanaan proses produksi dan jasa sebagai berikut.

1. Perencanaan produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha. 2. Perencanaan kerja produksi dan jasa harus sederhana, dimengerti, dan dapat

dilaksanakan.

3. Perencanaan produksi dan jasa harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan. Seorang wirausahawan yang akan menyusun perencanaan proses produksi dan jasa harus memperhatikan dan mempertimbangkan, antara lain

1. skala produksi;

2. jenis-jenis produk yang akan diproduksi; 3. produk tahan lama atau tidak;

4. sifat produk yang akan diproduksi; 5. sifat permintaan terhadap produk; dan

6. kuantitas dan kualitas produk yang akan diproduksi.

H. Persiapan Perencanaan Proses Produksi dan Jasa

Adapun persiapan perencanaan proses produksi dan jasa, meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Prosedur Persiapan

Prosedur persiapan perencanaan proses produksi dan jasa sebagai berikut. a. Seorang wirausahawan perlu membina gagasan produk dari konsumen atau

pembeli.

b. Seorang wirausahawan perlu mendorong para karyawan untuk ikut memikirkan gagasan produk yang akan diproduksi.

(21)

2. Penyaringan Gagasan

Tujuan utama penyaringan gagasan proses produksi dan jasa untuk mendapatkan gagasan yang baik dan tepat di dalam pembuatannya.

3. Analisis Gagasan

Seorang wirausahawan selanjutnya mengadakan analisis terhadap gagasan operasi produksi dan jasa dari berbagai macam usaha. Adapun gagasan terhadap proses produksi dan jasa yang dianggap paling penting, yaitu

a. potensi permintaan terhadap produk; b. jumlah penjualan produk;

c. jumlah pemasaran produk; dan

d. kemampuan produk yang mendatangkan laba.

4. Percobaan Proses Produk

Di dalam percobaan proses produk, terdapat dua hal yang sangat penting, yaitu a. mulai dari tahap pengelolaan gagasan menjadi suatu kegiatan konkret; dan b. perusahaan menghasilkan produksi yang dapat dipertanggungjawabkan, baik

secara teknis maupun komersial.

5. Uji Coba Produk

Pada dasarnya, ada dua macam manfaat yang akan didapat oleh seorang wirausahawan dengan adanya uji coba produksi dan jasa sebagai berikut.

a. Seorang wirausahawan akan memperoleh gambaran yang lebih lugas tentang operasi produksi.

b. Seorang wirausahawan akan menemukan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan, cacat  tidaknya, dan bermanfaat tidaknya, dari produk yang dibuatnya.

6. Tahap Komersialisasi

Tahap komersialisasi adalah proses memperkenalkan produk yang diproduksi kepada para konsumen atau pembeli. Berbagai usaha pada tahap komersialisasi yang dilakukan oleh seorang  wirausahawan, meliputi perencanaan merek produk, kemasan produk, harga produk, promosi  produk, dan distribusinya. Agar perencanaan kegiatan operasi produksi dan jasa dalam perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik, setiap pelaksanaan dan pengawasan kegiatan operasi produksi perlu mengetahui apa yang harus dilaksanakan.

(22)

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (Teknik Otomotif)

16

Tugas Kelompok

Buatlah tim yang terdiri atas 2-3 siswa, kemudian diskusikan dan jawablah semua pertanyaan di bawah ini dengan benar.

1. Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai perkiraan permintaan produk (langkah 1) dalam perencanaan produksi dan proses kontrol.

2. Sebutkan pertimbangan dalam menyusun perencanaan proses produksi dan jasa.

3. Sebutkan kriteria untuk mengevaluasi peluang produk baru secara fundamental.

4. Sebutkan dua macam manfaat yang akan didapat oleh seorang wirausahawan dengan adanya uji coba produksi dan jasa.

5. Perhatikan gambar di bawah ini.

Jelaskan tanggapan Anda mengenai jenis produk tersebut.

Rangkuman

Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar.Terdapat    lima dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, meliputi kualitas produk, biaya produk, waktu pengembangan produk, biaya pengembangan, dan kapabilitas pengembangan.

Secara umum, penentuan fungsi produk dapat dicari dengan dua langkah, yaitu identifikasi dan penyusunan fungsi produk serta pengelompokan fungsi produk. Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek perlu lima tahapan proses, di antaranya mengidentifikasi peluang, mengevaluasi dan memprioritaskan proyek, pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu, penyelesaian perancangan proyek pendahuluan, dan merefleksikan hasil dengan proses.

Perencanaan produksi dan proses kontrol dibagi dalam lima langkah, di antaranya 1) perkirakan permintaan produk, 2) tentukan opsi potensial untuk produksi, 3) pilih opsi untuk produksi yang menggunakan kombinasi sumber daya lebih efektif, 4) monitor dan kontrol, serta 5) sesuaikan.

(23)

Uji Kompetensi

A. Soal Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1. Proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar adalah definisi dari ….

a. pembuatan produk b. perencanaan produk c. pengurusan produk d. produksi produk e. pengolahan produk

2. Perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk di antaranya ….

a. ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi b. ekstensi produk atau perbaikan, retribusi, perubahan harga, dan promosi c. ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, pengalihan produk, dan promosi d. ekstensi produk atau perbaikan, retribusi, pengalihan produk, dan promosi e. ekstensi produk atau perbaikan, spesifikasi, perubahan harga, dan promosi 3. Salah satu kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada

kemampuan untuk ….

a. mengidentifikasi kekurangan peralatan b. mampu memberikan kesejahteraan karyawan c. memiliki modal yang berlimpah

d. mendapatkan sumber daya besar e. mengidentifikasi kebutuhan pelanggan

4. Metode pengembangan produk berdasarkan atas permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang cukup baik. Karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi ….

a. lebih besar b. lebih tinggi c. lebih kecil d. lebih luas e. lebih terarah

5. Perhatikan pernyataan berikut. 1) Kualitas produk

2) Perubahan harga 3) Biaya produk

4) Waktu pengembangan produk 5) Biaya pengembangan

6) Iklan

7) Kapabilitas pengembangan

Lima dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk ditunjukkan pada nomor ….

(24)

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (Teknik Otomotif) 18 a. 1, 2, 4,5, dan 7 b. 1, 3, 4, 5, dan 7 c. 1, 3, 4, 5, dan 6 d. 1, 2, 3, 5, dan 7 e. 1, 2, 3, 4, dan 6

6. Kualitas produk pada akhirnya akan memengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh …

a. importir b. eksportir

c. pemegang saham d. pelanggan e. pelaku bisnis

7. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan yang didapatkan dari ….

a. volume penjualan dan harga penjualan b. jumlah utang dan jumlah piutang c. penjumlahan aset dan pengurangan alat d. jumlah impor dan pengurangan ekspor e. volume penjualan dan harga penjualan

8. Peluang-peluang melibatkan beberapa dari empat tipe proyek pengembangan produk, kecuali ....

a. produk baru

b. turunan dari produk yang telah ada c. pengembangan produk baru d. perbaikan produk yang telah ada e. produk yang pada dasarnya baru

9. Proses perencanaan mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan produk yang diidentifikasi oleh banyak sumber, meliputi usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim pengembangan produk, dan ....

a. perbaikan produk tidak laku b. analisis keunggulan para pesaing c. eksistensi produk

d. angka penyusutan aset e. nilai saham dari perusahaan

10. Beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang produk baru secara fundamental,

kecuali ....

a. pengembangan produk

b. ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata) c. tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun)

d. intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya) e. pengetahuan perusahaan mengenai pasar

(25)

11. Rencana produksi untuk memastikan bahwa semua input dimiliki untuk produksi yang siap pada waktu yang tepat untuk memenuhi ….

a. kekurangan produk b. peningkatan laba c. perbaikan harga d. promosi produk e. permintaan produksi

12. Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis dari produk lebih .... a. banyak

b. menurun

c. menambah kontribusi d. terarah

e. menguntungkan

13. Tahap komersialisasi adalah proses memperkenalkan produk yang diproduksi kepada para ….

a. pemegang saham b. pemangku kepentingan c. konsumen atau pembeli d. pemilik perusahaan e. penyedia modal

14. Fungsi desain memainkan peranan utama dalam menentukan …. a. bentuk fisik produk

b. mekanisme produk c. harga produk d. skenario penjualan e. media promosi

15. Nilai bahan dan barang yang dimiliki oleh suatu peusahaan/organisasi digunakan (1) untuk mendukung produksi (bahan baku, sub-assemblies, sedang dalam proses), (2) untuk kegiatan pendukung (perbaikan, pemeliharaan, bahan habis pakai), atau (3) untuk dijual atau layanan pelanggan (barang dagangan, barang jadi, suku cadang) disebut dengan …. a. produk terjual b. inventaris  c. produk terbeli d. penjualan e. pembelian B. Soal Esai

Jawablah dengan tepat dan benar.

1. Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai ....

2. Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk ....

3. Pelayanan pelanggan dan pendapatan pelayanan sangat menentukan ....

(26)

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (Teknik Otomotif)

20

5. Kombinasi sumber daya yang berbeda mengarah pada waktu dan biaya produksi berbeda untuk memperoleh tujuan sama, yaitu produksi yang ....

6. Sebuah pendekatan pasar dan produk dengan memperhatikan para pesaing adalah definisi dari ....

7. Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi adalah ....

8. Salah satu gagasan terhadap proses produksi dan jasa yang dianggap paling penting, yaitu ....

9. Berbagai usaha pada tahap komersialisasi yang dilakukan oleh seorang wirausahawan antara lain melaksanakan merek produk, kemasan produk, harga produk, promosi produk, dan ....

10. Menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan operasi proses produksi yang disenergikan sebagai suatu kesatuan adalah definisi dari ....

C. Soal Esai Uraian

Jawablah dengan ringkas dan benar.

1. Jelaskan yang dimaksud dengan perencanaan poduk.

2. Sebutkan empat muatan misi setiap proyek pengembangan produk.

3. Sebutkan tiga bagian yang memegang peranan penting dalam proyek pengembangan.

4. Sebutkan lima Langkah perencanaan produksi dan proses kontrol.

5. Jelaskan yang dimaksud tahapan routing dalam penetapan skala proses produksi dan jasa.

Gambar

Gambar  1.1 Konsep sepeda motor cerdas Yamaha Sumber: Maskur, 2017
Gambar 1.2 Modifikasi motor Sumber:  Mulia, 2018
Gambar 1.3 The swincar e-spider Sumber: Bassett, 2020
Gambar 1.4 Infographic langkah perencanaan produksi massal Sumber: Syaifi Abdurrahman
+2

Referensi

Dokumen terkait