• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Lembar Kerja Praktikum Percobaan Melde Berbasis Project Based Learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Lembar Kerja Praktikum Percobaan Melde Berbasis Project Based Learning"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education), Vol. 06, No. 01, hlm, 24-31, 2018 http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi DOI: 10.24815/jpsi.v6i1.10908 pISSN: 2338-4379 eISSN: 2615-840X

Pengembangan Lembar Kerja Praktikum Percobaan Melde Berbasis

Project Based Learning

Widayanti

1

, Yuberti

2

, Irwandani

3

, Abdul Hamid

4

1

Pascasarjana Pendidikan Fisika Universitas Lampung, Bandar Lampung, Lampung 35145

2,3,4

Univrsitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Bandar Lampung, Lampung 35131

e-mail: wyanti682@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan cara mengembangkan lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis project based learning (PjBL), (2) mendeskripsikan tingkat kelayakan, (3) mendeskripsikan tingkat kemenarikan lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis PjBL. Subjek penelitian 41 mahasiswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang diadaptasi dari Thiagarajan (4D) yaitu metode (Research and Development), meliputi define, design,

developt, dan desiminatte. Penelitian dilakukan sampai pada tahap pengembangan, dan menghasilkan produk berupa lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis PjBL. Hasil penilaian lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis PjBL dengan alat pengumpulan data angket tertutup, analisis data menggunakan mixed method yaitu: pada penilaian ahli media 87,3% (sangat layak), dan penilaian ahli materi 88,2% (sangat layak). Selanjutnya, Hasil uji coba lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis PjBL dengan alat pengumpulan data angket tertutup, analisis data menggunakan mixed method antara lain: uji coba satu lawan satu 80%, uji coba kelompok kecil 80,6%, dan uji coba lapangan 81,5% ketiga hasil uji coba dikriteriakan sangat menarik. Jadi, lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis PjBL sangat layak dijadikan media pembelajaran.

Kata Kunci: Penelitian dan Pengembangan, Lembar Kerja Praktikum, Percobaan Melde, Project Based Learning

Abstract. This study aims to (1) describe how to build experimental work based on project based learning (PjBL), (2) to describe the feasibility level, (3) to describe the attractiveness of the experimental worksheet based on PjBL. Research subjects 41 students. This research is a type of research adapted from Thiagarajan (4D) method (Research and Development), define scope, design, developt, and desiminatte. Research conducted up to the development stage, and the results of the production workshops worksheet based on PjBL. The result of the evaluation of the PJBL-based experimental worksheet with closed questionnaire solution, data analysis using mixed methods, namely: 87.3% (highly feasible), and 88.2% (very worthy) material experts. Furthermore, the experimental results of the experimental worksheet based on PjBL with closed questionnaires, data analysis using mixed methods include: one-on-one test 80%, small group trial 80,6%, and field trial 81, 5% of the similarity of the test results are criticized very interesting. Thus, the PJBL-based experimental worksheet worksheet very feasible to serve as a learning medium.

Keywords: Research and Development, Practicum Worksheet, Melde Experiment, Project Based Learning

PENDAHULUAN

Peran pedidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia (Permanasari, 2016). Pendidikan memilki pengaruh yang besar dalam berbagai ilmu pendidikan (Rezeki & Ishafit, 2017). Salah satu cabang ilmu dalam pendidikan adalah ilmu sains (Desstya, 2014; Perdana, Siswoyo, & Sunaryo, 2017; Saregar, 2016). Ilmu sains meliputi kimia, biologi, matematika, dan Fisika (Erlinda, 2017; Pratama & Prastyaningrum, 2016; Susilo & Atun, 2017). Fisika merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari serangkaian pengalaman melalui penemuan (Azizah, Indrawati, & Harijanto, 2014; Yuanita, Akhsan, & Wiyono, 2015). Fisika merupakan salah satu bentuk ilmu pengetahuan alam yang dapat dipandang sebagai disiplin kerja (Agustinaningsih, Sarwanto, & Suparmi, 2014). Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas tentang alam dan gejalanya yang bersifat riil (terlihat secara nyata) hingga yang bersifat abstrak (Irwandani, Latifah, Asyhari, Muzannur, & Widayanti, 2017; Kristanti, Subiki, & Handayani, 2016). Salah satu materi abstrak adalah percobaan melde (Agustianti, Rustana, & Nasbey, 2015; Dauglas, 2001).

Ilmu sains tidak lepas dari kegiatan praktikum (Fajarudin, 2016; Rifai, Dasna, & Kusairi, 2016). Praktikum dilakukan dengan tujuan mengetahui kemampuan psikomotorik peserta didik (Fathimah Zahrah, Abdul Halim, 2017; Sadjati, I & Pertiwi, 2013). Kegiatan praktikum juga harus dilengkapi dengan perangkat pembelajarannnya yaitu lembar kerja praktikum (Budiman, Soesanto, & Widjanarko, 2017; Nyamupangedengu & Lelliott, 2012; D. Putra, Herman, & Sumarmo, 2017).

(2)

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education) Vol. 06, No.01, hlm. 24-31, 2018

Pengadaan lembar kerja praktikum dapat membantu dalam memahami kegiatan pembelajaran praktikum dengan baik di dalam laboratorium (Hadrianti & Ramlawati, 2017). Lembar kerja praktikum dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan mengkonkritkan konsep (Larasati Zahro, Serevina, & Made Astra, 2017). Lembar kerja praktikum mengajak peserta didik terlibat langsung dalam suatu aktivitas untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan memberi solusi dari permasalahan tersebut (Abd.Rachman, Ahsanunnisa, & Nawawi, 2017). Lembar Kerja Praktikum yang dibuat secara menarik dan sistematis dapat membantu siswa untuk belajar lebih aktif secara mandiri maupun berkelompok (Barlenti, Hasan, & Mahidin, 2017).

Lembar kerja praktikum perlu mengarahkan mahasiswa agar lebih mandiri (Mustami, 2017). Salah satu model pembelajaran yang dapat mengarahkan kemandirian mahasiswa adalah project based learning (Puspasari, 2017; H. D. Putra, 2016). Project based learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan mahasiswa secara aktif dalam merancang tujuan pembelajaran untuk menghasilkan produk atau proyek nyata (Bayu et al., 2015; Chiang & Lee, 2016; Kızkapan & Bektaş, 2017). Penggunakan model project based learning, Selain mandiri mahasiswa dapat menciptakan produk dengan karyanya sendiri (Amirudin & Dkk, 2015; Sitaresmi, Saputro, & Utomo, 2017).

Terdapat 6 tahapan penggunaan Project Based Learning, menurut The George Lucas Educational Foundation (Lucas, 2005), yaitu: (1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question); (2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project); (3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule), (4) Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project); (5) Menguji Hasil (Assess the Outcome); dan (6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).

Berdasarkan pemaparan diatas peneliti merasa perlu untuk mengembangkan Lembar Kerja Praktikum Percobaan Melde Berbasis Project Based Learning. Penelitian sebelumnya pengembangan lembar kerja praktikum, namun tidak menggunakan materi percobaan melde (Abd.Rachman et al., 2017; Barlenti et al., 2017; Fitriani, Bakri, & Sunaryo, 2017; Hadrianti & Ramlawati, 2017; Hamidiyah, 2017; Mayasari, Syamsurizal, & Maison, 2015; H. D. Putra, 2016; Wati & Santosa, 2017).

Novelty penelitian ini adalah Pengembangan Lembar Kerja Praktikum dengan materi percobaan melde.

METODE PENELITIAN

1. Prosedur Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan metode kualitatif dan kuantitatif (mixed method). Prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan pada penelitian diadobsi dari Thiagarajan (4D), tahapan-tahapan meliputi Thiagarajan dalam (Imanda, Khaldun, & Azhar, 2017): Define (Pendefinisian), Design (Perancangan),

Development (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Namun pada penelitian ini sampai pada tahap ketiga yaitu pengembangan. Karena pada penelitian tidak mengukur tingkat keefektifan produk yang dikembangkan.

Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini adalah, peneliti melakukan analisis permasalahan melalui kuesioner yang terdapat pada semester 4 dan semester 6 tahun 2016 UIN Raden Intan Lampung yakni menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran yang diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan.

Tahap selanjutnya, peneliti membuat desain awal produk yang dikembangkan. Selain itu, peneliti menyusun instrumen pengukur kelayakan produk baik untuk validator maupun untuk responden. Instrumen yang telah disusun kemudian divalidasi oleh validator.

Tahap selanjutnya validasi ahli terkait produk yang dikembangkan, melakukan revisi hingga produk memenuhi kriteria kelayakan. Tahap selanjutnya, melakukan uji coba. Penelitian ini dilakukan di UIN Raden Intan Lampung, semester 4 kelas A dan B. melalui 3 uji coba yaitu uji coba satu lawan satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan.

2. Analisis Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, meliputi: kuesioner prapenelitian, kuesioner validator instrumen, kuesioner validasi produk, dan kuesioner respon. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Analisis rata-rata validator instrumen dan validator produk adalah (Hakim, Munzil, & Parlan, n.d.):

𝑉̅ =∑ 𝑉

(3)

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education) Vol. 06, No.01, hlm 24-31, 2018

Dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 1. Kriteria Validasi

Rata-rata Kriteria Validasi

4,21 ≤ V ≤ 5,00 Sangat Valid

3,41 ≤ V ˂ 4,20 Valid/ Tidak Revisi 2,61 ≤ V ˂ 3,40 Cukup Valid/ Tidak Revisi 1,80 ≤ V ˂ 2,60 Kurang Valid/ Sebagian Revisi 1,00 ≤ V ˂ 1,80 Tidak Valid/ Revisi Total Analisis Persentase setiap/seluruh kuesioner adalah (Riduan, 2002):

𝑃 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑥 𝑓

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑥 100% (2)

Pada kriteria kelayakan dan kemenarikan sebagai berikut: 1. Kriteria Persentase Validator

Tabel 2. Kriteria Persentase Validator

Skor Tingkat Pencapaian (%) Kualifikasi

5 80 ˂ V ≤ 100 Sangat Layak

4 60 ˂ V ≤ 80 Layak

3 40 ˂ V ≤ 60 Cukup Layak

2 20 ˂ V ≤ 40 Kurang Layak

1 0 ≤ V ≤ 20 Tidak Layak

2. Kriteria Persentase Ujicoba

Tabel 3.Kriteria Persentase Uji Coba

Skor Tingkat Pencapaian (%) Kualifikasi

5 80 ˂ V ≤ 100 Sangat Menarik

4 60 ˂ V ≤ 80 Menarik

3 40 ˂ V ≤ 60 Cukup Menarik

2 20 ˂ V ≤ 40 Kurang Menarik

1 0 ≤ V ≤ 20 Tidak Menarik

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menghasilkan lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis project based learning yang telah memenuhi kriteria kelayakan. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4D oleh thiagajaran, meliputi pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (dessiminatte). Pada penelitian ini sampai pada tahap ketiga. Tahap pendefinisian bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan materi yang akan dikembangkan. Pada tahap pendefinisian peneliti melakukan beberapa tahapan, yaitu analisis awal-akhir, analisis mahasiswa, analisis tugas, analisis materi dan perumusan indikator. Pada analisis mahasiswa, mahasiswa semester 4 memiliki IPK rata-rata 3,31, dengan IPK tersebut mahasiswa harus mampu berpikir tingkat tinggi. Sesuai klasifikasi ranah kognitif revisi Anderson dan krathwohl menciptakan merupakan tingkatan tertinggi pada berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, pemilihan model project based learning pada lembar kerja praktikum sangatlah sesuai.

Tahap perancangan bertujuan untuk mendapatkan draft I produk pembelajaran yang akan dikembangkan. Pada tahap ini sebagai acuan untuk merancang desain produk yang akan dikembangkan. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemilihan media tujuan pemilihan media untuk mengembangkan media yang sesuai dengan masalah penelitian, pemilihan format tujuannya agar produk yang akan dikembangkan memiliki konsep yang sesuai dengan subjek penelitian, dan merealisasikannya pada desain awal. Kegiatan tersebut yang menghasilkan draft I. senada dengan penelitian (Akhlis & Dewi, 2013) draft I digunakan untuk merancangkan program kerja yang akan dilakukan.

(4)

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education) Vol. 06, No.01, hlm. 24-31, 2018

Tahap pengembangan merupakan tahapan dalam menghasilkan darft II dan produk pembelajaran. Senada dengan penelitian (Ratiyani, Wachju Subchan, & Slamet Hariyadi, 2014) untuk menghasilkan perangkat pembelajaran melalui validasi produk kepada validator. Pada darft I masih ada beberapa perbaikan oleh peneliti. Oleh karena itu, hasil revisi darft I menghasilkan darft II. Berdasarkan penilaian validator terhadap lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis

project based learning meliputi dua validator, yaitu validator media memperoleh persentase akhir 87,3% dinyatakan sangat layak, dan validator materi memperoleh persentase akhir 88,2% dinyatakan sangat layak. Sebelum dilakukan ujicoba, lembar kerja telah dinyatakan layak dan menarik. Berikut tampilan lembar kerja yang dimaksud.

Gambar 1 Cover Lembar Kerja Praktikum Gambar 2 Peta Konsep

Gambar 3 Konsep Sehari-hari Gambar 4 Pelaksanaan Praktikum Langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis project based learning. Peneliti melakukan tiga uji coba. Diantaranya uji coba satu lawan satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Semua subjek uji coba merupakan mahasiswa pendidikan fisika UIN Raden Intan Lampung semester 4. Subjek uji coba satu lawan satu adalah tiga mahasiswa kelas A yang memiliki IPK tertinggi, sedang, dan terendah dikelas tersebut. adapun uji

(5)

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education) Vol. 06, No.01, hlm 24-31, 2018

coba satu lawan satu pada lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis project based learning

diperoleh hasil persentase rata-rata 80% dinyatakan sangat menarik.

Subjek uji coba kelompok kecil adalah delapan mahasiswa kelas A diluar mahasiswa sampel uji coba satu lawan satu. Uji coba kelompok kecil pada lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis project based learning diperoleh persentase rata-rata 80,6% dinyatakan sangat menarik. Uji coba yang terakhir uji coba lapangan, subjek uji coba lapangan adalah tiga puluh mahasiswa kelas B. Uji coba lapangan pada lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis project based learning diperoleh persentase rata-rata 81,5% dinyatakan sangat menarik.

Berikut perbandingan persentase rata-rata uji coba satu lawan satu, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan pada lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis project based learning.

Grafik 1.Perbandingan Uji coba Lembar Kerja Praktikum

Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa lembar kerja praktikum percobaan Melde berbasis project based learning. Lembar kerja praktikum yang dihasilkan memilki tingkat kemenarikan yang tinggi, hal ini dapat di lihat pada grafik 1 bahwa pada setiap uji coba mengalami peningkatan kemenarikan dari lembar kerja praktikum yang dihasilkan uji coba satu lawan satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok lapangan. Hasil kemenarikan tinggi karena dilakukan revisi setiap pasca uji coba. Dengan demikian, lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis project based learning yang dikembangkan sangat layak dan sangat menarik digunakan pada pembelajaran. Hal ini senada dengan penelitian (Fitriani et al., 2017) yang mengembangkan lembar kerja praktikum dan layak untuk di gunakan sebagai media pembelajaran. Penelitian lain menyatakan lembar kerja dapat meningkatkan kemampuan bereksperimen (Saepuzaman & Yustiandi, 2017), lebih efektif dalam pembelajaran (Hadrianti & Ramlawati, 2017; Mayasari et al., 2015), serta efektif meningkatkan kemampuan analitik, dan menguatkan kompetensi mahasiswa (Budiman, Soesanto, & Widjanarko, 2017). Namun pada penelitian ini produk yang dihasilkan belum di terapkan. Penelitian selanjutnya bisa menerapkan lembar kerja praktikum yang telah dihasilkan peneliti.

KESIMPULAN

Telah dihasilkan produk berupa lembar kerja praktikum percobaan melde berbasis project based learning. Validasi Produk tersebut dinyatakan sangat layak masing-masing persentase yaitu validasi media 87,3%, validasi materi 88,2%. Hasil uji coba dinyatakan menarik masing-masing persentase hasil uji coba yaitu: uji coba satu lawan satu 80%, uji coba kelompok kecil 80,6%, dan uji coba lapangan 81,5%.

DAFTAR PUSTAKA

Abd.Rachman, F., Ahsanunnisa, R., & Nawawi, E. (2017). Pengembangan LKPD Berbasis Berpikir Kritis Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Pada Mata Pelajaran Kimia Di SMA. ALKIMIA,

1(1), 16–25.

Agustianti, D., Rustana, C. E., & Nasbey, H. (2015). Pengembangan Alat Praktikum Melde Sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015, IV, 45–48. 80 80.6 81.5 79 79.5 80 80.5 81 81.5 82 Satu Lawan Satu

Kelompok Kecil Kelompok Lapangan Uji Coba Lembar Kerja Praktikum

Satu Lawan Satu Kelompok Kecil Kelompok Lapangan

%

(6)

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education) Vol. 06, No.01, hlm. 24-31, 2018

Agustinaningsih, W., Sarwanto, & Suparmi. (2014). Keterampilan Generik Sains Pada Pembelajaran Fisika Materi Teori Kinetik Gas Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

Jurnal Inkuiri, 3(I), 50–61.

Akhlis, I., & Dewi, N. R. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Science Berorientasi Cultural Deviance Solution Berbasis Inkuiri Menggunakan ICT Untuk Mengembangkan Karakter Peserta Didik. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(2), 203–208. https://doi.org/10.15294/jpii.v4i2.4179

Amirudin, A., & Dkk. (2015). Pengaruh Model Pembeajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Geografi Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Geografi, 20(1).

Azizah, N., Indrawati, & Harijanto, A. (2014). Penerapan Model Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X.C di MAN 2 Jember Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Fisika, 3(3), 235–241.

Barlenti, I., Hasan, M., & Mahidin. (2017). Pengembangan LKS Berbasis Project Based Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 5(1), 81–86.

Bayu, S., Gede, P., Gede, N. I., Wayan, S. I., Pendidikan, J., Elektro, T., & No, V. (2015). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Penerapan Rangkaian Elektronika Kelas Xi Tav 1 Di SMK Negeri 3 Singaraja. Jurnal PTE Universitas Pendidikan Ganesha, 4(1), 1–10.

Budiman, F. A., Soesanto, & Widjanarko, D. (2017). Journal of Vocational and Career Education Pengembangan Lembar Kerja Praktik Analitik bagi Calon Guru SMK Otomotif. Journal of Vocational and Career Education, 2(1), 50–56.

Chiang, C. L., & Lee, H. (2016). The Effect of Project-Based Learning on Learning Motivation and Problem-Solving Ability of Vocational High School Students. International Journal of Information and Education Technology, 6(9), 709–712. https://doi.org/10.7763/IJIET.2016.V6.779

Dauglas, C. . (2001). Fisika. Jakarta: Erlangga.

Desstya, A. (2014). Kedudukan dan Aplikasi Pendidikan Sains di Sekolah Dasar. Profesi Pendidikan Dasar, 1(2), 193–200.

Erlinda, N. (2017). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model Kooperatif Tipe Team Game Tournament pada Mata Pelajaran Fisika di SMK. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 2(1), 47–52. https://doi.org/10.24042/tadris.v2i1.1738

Fajarudin, M. F. (2016). Keterampilan Proses Sains Dan Kemandirian Belajar Siswa: Profil Dan Setting Pembelajaran Untuk Melatihkannya. GRAVITY, 2(2), 190–202.

Fathimah Zahrah, Abdul Halim, M. H. (2017). Penerapan Praktikum Dengan Model Problem Based Learning (Pbl) Pada Materi Laju Reaksi Di Sma Negeri 1 Lembah Selawah. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 5(2), 117–126. Retrieved from http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

Fitriani, W., Bakri, F., & Sunaryo. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skill) Siswa SMA.

JurnalWahana Pendidikan Fisika, 2(1), 36–42.

Hadrianti, S., & Ramlawati. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD ) Berorientasi Keterampilan Generik Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Peserta Didik. Simposium Nasional MIPA Universitas Negeri Makassar, 113–118.

Hakim, A. L., Munzil, & Parlan. (n.d.). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Learning Management System (LSM) pada Materi Senyawa Karbon untuk SMA Kelas XII. Jurusan Kimia FMIPA, 3.

Hamidiyah, N. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD ) untuk Melatihkan Self-efficacy Siswa pada Materi Getaran Harmonik Sederhana di MAN 2 Kediri. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 6(3), 240–245.

Imanda, R., Khaldun, I., & Azhar. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia SMA Kelas XI pada Materi Konsep dan Reaksi-Reaksi. Pendidikan Sains Indonesia, 5(2), 42–49.

(7)

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education) Vol. 06, No.01, hlm 24-31, 2018

Irwandani, Latifah, S., Asyhari, A., Muzannur, & Widayanti. (2017). Modul Digital Interaktif Berbasis Articulate Studio’13 : Pengembangan pada Materi Gerak Melingkar Kelas X. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(2), 221–231. https://doi.org/10.24042/jipfalbiruni.v6i2.1862 Kızkapan, O., & Bektaş, O. (2017). The Effect of Project Based Learning on Seventh Grade Students’

Academic Achievement. International Journal of Instruction, 10(1), 37–54. https://doi.org/10.12973/iji.2017.1013a

Kristanti, Y. D., Subiki, & Handayani, R. D. (2016). Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning Model) Pada Pembelajaran Fisika SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika, 5(2), 122– 128.

Larasati Zahro, U., Serevina, V., & Made Astra, I. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Fisika Dengan Menggunakan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (React) Berbasis Karakter Pada Pokok Bahasan Hukum Newton. Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, 2(1), 63–68.

Lucas, G. (2005). Instructional Module Project Based Learning. Retrieved from http://www.edutopia.org/modules/ PBL/whatpbl.php

Mayasari, H., Syamsurizal, & Maison. (2015). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Karakter melalui Pendekatan Saintifik pada Materi Fluida Statik untuk Sekolah Menengah Atas.

Husna Mayasari Syamsurizal Maison, 4(2), 30–36.

Mustami, M. K. (2017). Validitas Pengembangan Penuntun Praktikum Ilustratif Mikroteknik Hewan Berbasis Guided Inquiry. Jurnal Ilmiah Pena Volume, 11(1), 75–83.

Nyamupangedengu, E., & Lelliott, A. (2012). An Exploration of Learners’ Use of Worksheets During a Science Museum Visit. African Journal of Research in Mathematics, Science and Technology Education, 16(1), 82–99. https://doi.org/10.1080/10288457.2012.10740731

Perdana, A., Siswoyo, & Sunaryo. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Discovery Learning Berbantuan PhET Interactive Simulation pada Materi Hukum Newton. Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, 2(1), 73–79.

Permanasari, A. (2016). STEM Education : Inovasi dalam Pembelajaran Sains. Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS), 23–34.

Pratama, H., & Prastyaningrum, I. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantuan Media Pembelajaran Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Penelitian Fisika Dan Aplikasinya (JPFA), 6(2), 44–50.

Puspasari, R. (2017). Implementasi Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemandirian Dan Prestasi Belajar Mahasiswa Dalam Pembuatan Alat Peraga Matematika Inovatif. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 10–22.

Putra, D., Herman, T., & Sumarmo, U. (2017). Development of Student Worksheets To Improve the Ability of Mathematical Problem Posing. International Journal on Emerging Mathematics Education, 1(1), 1–10. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.12928/ijeme.v1i1.5507

Putra, H. D. (2016). Pengaruh Project Based Learning Terhadap Kemampuan Belajar Mahasiswa. In

Prosiding Seminar Pendidikan Nusantara 2016 (pp. 106–115). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ratiyani, I., Wachju Subchan, & Slamet Hariyadi. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Digital dan Aplikasinya dalam Model Siklus Pembelajaran 5E (Learning Cycle 5E) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar (Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 10 Probolinggo Tahun Pelajaran 2012/2013).

Pancaran, 3(1), 79–88.

Rezeki, S., & Ishafit. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI pada Pokok Bahasan Momentum. JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, 3(1), 29–34.

(8)

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education) Vol. 06, No.01, hlm. 24-31, 2018

Riduan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rifai, M. H., Dasna, I. W., & Kusairi, S. (2016). Persepsi Guru dan Siswa Sekolah Swasta di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo terhadap Pelaksanaan Praktikum dalam Pembelajaran IPA. Pros. Semnas Pend IPA Pascasarjana UM, 1, 1033–1040.

Sadjati, I, M., & Pertiwi, P. R. (2013). Persepsi Mahasiswa tentang Penyelenggaraan Praktikum pada Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 14(1), 45– 56.

Saepuzaman, D., & Yustiandi. (2017). Pengembangan Alat Peraga dan Lembar Kerja Percobaan Penentuan Koefisien Restitusi untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Bereksperimen. JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, 3(2), 145–150. https://doi.org/10.21009/1.03204

Saregar, A. (2016). Pembelajaran Pengantar Fisika Kuantum dengan Memanfaatkan Media PhET Simulation dan LKM Melalui Pendekatan Saintifik: Dampak pada Minat dan Penguasaan Konsep Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 5(1), 53–60. https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i1.105

Sitaresmi, K. S., Saputro, S., & Utomo, S. B. (2017). Penerapan Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Sistem Periodik Unsur (SPU) Kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Kimia, 6(1), 54–61. Retrieved from http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/article/view/9405

Susilo, A., & Atun, S. (2017). Pengembangan LKS IPA untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Edukasi Matematika Dan Sains, 5(1), 7–17. Wati, P. A., & Santosa, A. B. (2017). Pengembangan LKS Berbasis Proyek Pada Mata Pelajaran Kerja Bengkel Dan Menggambar Teknik Kelas X SMK Kal-1 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 6(3), 401–407.

Yuanita, D. I., Akhsan, H., & Wiyono, K. (2015). Pengembangan Panduan Praktikum Spektroskopi pada Mata Kuliah Fisika Modern. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 2(1), 77–87.

Gambar

Gambar 3 Konsep Sehari-hari         Gambar 4 Pelaksanaan Praktikum  Langkah  selanjutnya  adalah  melakukan  uji  coba  lembar  kerja  praktikum  percobaan  melde  berbasis project based learning
Grafik 1. Perbandingan Uji coba Lembar Kerja Praktikum

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat 2 indikator pada aspek penyajian, pada indikator kesesuaian penggunaan bahasa dengan perkembangan kognisi memperoleh rata-rata 4,7 (sangat valid), dan pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD Outdoor Learning System berbasis Project Based Learning tema “Kerusakan Lingkungan” yang memenuhi kelayakan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa modul praktikum kimia berbasis problem based learning untuk kelas XI SMA yang

Dengan demikian, rata-rata, persentase hasil validasi atau penilaian ahli mendapatkan skor 83%, sehingga sangat layak digunakan dengan beberapa catatan dari ahli

Kualitas LKS IPA berbasis project based learning yang telah dikembangkan adalah Baik (B) berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi, peer reviewer, dan guru IPA,

Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan yaitu mengembangkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis Project Based Learning (PjBL) untuk melatihkan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahan ajar berbasis project based learning yang telah dikembangkan dinyatakan valid, praktis dan efektif sehingga layak digunakan dalam proses

Berdasarkan uraian di atas mengenai pembelajaran berbasis praktikum dan strategi mind map, maka dapat disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik LKPD berbasis praktikum dipadu dengan