• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP TAHUN ANGGARAN 2018 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BANTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAKIP TAHUN ANGGARAN 2018 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BANTEN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAKIP

TAHUN ANGGARAN 2018

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BANTEN Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Palima-Serang

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Biro Hukum

(3)

iii

Sekretariat Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2018 ini dapat diselesaikan.

Laporan Kinerja Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten disusun berdasarkan PERMENPANRAB Nomor 53Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini disusun sebagai informasi tentang pertanggungjawaban kinerja Biro Hukum pada tahun 2018, keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan serta hambatan-hambatan/kendala yang dijumpai dalam pelaksanaannya.

Kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penyelesaian laporan kami ucapkan terima kasih, dan atas kritik serta saran membangun yang diberikan kami terima demi penyempurnaan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Serang, Januari 2019

Kepala Biro Hukum,

AGUS MINTONO, S.H., M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19680805 199803 1 010

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1

(4)

iv

A. Latar Belakang ... 1

1. Susunan Organisasi ... 2

2. Sumber Daya Manusia ... 2

3. Prasarana dan Sarana Kerja ... 3

B. Sistematika Laporan Kinerja Tahun 2018 ... 4

BAB II PERENCANAANDAN PERJANJIAN KINERJA ... 5

A. Rencana Strategis ... 5

1. Visi ... 5

2. Misi ... 5

B. Rencana Kinerja ... 7

C. Perjanjian Kinerja... 9

BAB III KINERJA ... 10

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 10

B. Realisasi Anggaran ... 12

BAB IV PENUTUP ... 16 Lampiran-lampiran

(5)

36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara yuridis kedudukan Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten. Sedangkan Tugas Pokok dan Fungsi Biro Hukum dijabarkan dalam Pasal 11 Peraturan Gubernur Banten Nomor 38 Tahun 2017, Biro Hukum mempunyai tugas pokok membantu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat untukmelaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan dibidang produk hukum dan telaahan hukum, penyusunan peraturan perundang-undangan, bantuan hukum, dokumentasi dan informasi hukum serta penyuluhan hukum.

Pasal 11 ayat (2) Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten, menyebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas pokoknya, Biro Hukum memiliki fungsi sebagai berikut :

a. pelaksanaan perumusan kebijakan produk hukum dan telaahan hukum;

b. pelaksanaan perumusan penyusunan produk hukum provinsi baik yang bersifat pengaturan (regeling) maupun penetapan

(beschikking);

c. pelaksanaan penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur di lingkungan pemerintah provinsi;

d. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum serta penyuluhan hukum; dan

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

(6)

37

B. Susunan Organisasi

Sesuai Pasal 22 Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor 83 tahun 2016tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten,susunan organisasi Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten adalah sebagai berikut :

a. Kepala Bagian Peraturan Perundang-Undangan, membawahkan : 1. Sub Bagian Rancangan Peraturan Daerah

2. Sub Bagian Rancangan Peraturan dan Keputusan Kepala Daerah;

3. Sub Bagian Evaluasi dan Pengawasan Produk Hukum Kab/Kota.

b. Bagian Bantuan Hukum dan HAM, membawahkan : 1. Sub Bagian Hak Asasi Manusia;

2. Sub Bagian Bantuan Hukum; 3. Sub Bagian Sengketa Hukum.

c. Bagian Sosialisasi dan Dokumentasi Produk Hukum, membawahkan :

1. Sub Bagian Sosialisasi Hukum; 2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.

SUSUNAN ORGANISASI BIRO HUKUM SETDA PROVINSI BANTEN (Pergub No. 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten)

AGUS MINTONO, SH, M.Si

BAMBANG JAWAHIR, SH, MH

RAHMADI, SH,M.Si MULYANI

RININGSIH,SH,M.Si AKHMAD SYAEFULLAH, SH SUSI RUSIYAMAH,SH,MH SOFA RAUNDA SHOFRA,SH,S.p1 AGUS SUNENDAR, SH

MAKIAH HADI WIDYANI, SH, MH

SARBINAWATI,SH,M.Si

SRISUYANTO,SH,M.Si

IMAM BUDIONO,SE

(7)

38

1. Sumber Daya Manusia

Pegawai Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten berjumlah 44 (empat puluh empat) orang, berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan komposisi sebagai berikut :

a. Berdasarkan esselonering

No. Eselon Jumlah Nama Jabatan

1 II 1 Kepala Biro

2 III 3 Kepala Bagian

3 IV 9 Kepala Sub Bagian

b. Berdasarkan kualifikasi pendidikan formal

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)

1 Pasca Sarjana (Strata 2) 18

2 Sarjana (Strata 1) 22

3 Diploma Tiga (D3) -

4 SMU 4

Jumlah 44

Berdasarkan tabel di atas, tahun 2018 tercatat sebanyak 44 orang pegawai Biro Hukum.Dari jumlah tersebut sebagian besar berpendidikan formal sarjana.

c. Berdasarkan Pangkat dan Golongan Ruang

No. Pangkat/Gol. Ruang Jumlah (orang)

1 Pembina Tk. I (IV/b) 3

2 Pembina (IV/a) 6

3 Penata Tk. I (III/d) 7

4 Penata (III/c) 15

5 Penata Muda Tk. I (III/b) 6

6 Penata Muda (III/a) 3

(8)

39

9 Pengatur (II/c) 1

10 Pengatur Muda Tk. I (II/b) 2

11 Pengatur Muda (II/a) 1

Jumlah 44

2. Prasarana dan Sarana Kerja

Guna memperlancar pemberian pelayanan telah tersedia alat perlengkapan kantor di lingkungan Biro Hukum dengan rincian sebagai berikut :

No. Jenis Barang Jumlah

1 Alat angkutan : a. roda empat b. roda dua 5 12 2 Perlengkapan kantor 183 Jumlah 200

Sumber : Buku Inventaris Barang Biro Hukum per 31Desember 2016 Rincian Prasarana dan Sarana Kerja terlampir.

B. Sistematika Laporan Kinerja Tahun 2018

Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten selama tahun 2016. Capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja dimasa datang.

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2016 sesuai PERMENPANRB Nomor 53/2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Adapun uraian singkat masing-masing bab sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas profil Biro Hukum

Sekretariat Daerah Provinsi Banten beserta sistematikanya.

Bab II Rencana dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan ringkasan/ikhtisar

perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

Bab III Kinerja, pada bab ini disajikan :

 Capaian Kinerja Organisasi

Disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi dengan melakukan analisis/penjelasan capaian kinerja.

(9)

40

Disajikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

Bab IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja

Biro Hukum Tahun 2018dan menguraikan langkah strategi pemecahan yang diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa datang.

(10)

41

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis 1. Pernyataan Visi

Visi merupakan ara pandang jauh ke depan cita-cita atau kondisi ideal yang diinginkan di masa depan dengan memperhatikan kondisi kekinian, potensi sumber daya lokal (SDA,SDM, kemampuan keuangan), serta dinamika isue-isue strategis yang berkembang.

Visi Sekretariat Daerah Provinsi Banten adalah :

Terwujudnya Pelayanan yang profesional untuk mewujudkan Tata kelola pemerintahan yang baik.”

2. Makna Visi

Visi tersebut diarahkan untuk membawa Sekeretariat Daerah Provinsi Banten menjadi suatu organisasi yang dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional, transparan, dan akuntabel. Kata kunci visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tata Kelola Kepemerintahan yang baik (good governance), merupakan perwujudan dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik antara lain: Akuntabilitas; pengawasan; daya tanggap; profesionalisme; efesien dan efektivitas; transparansi; kesetaraan; wawasan ke depan; partisipasi; dan penegakan hukum.

Pelayanan Prima,merupakan suatu dedikasi pemberian pelayanan secara profesional, sesuai kebutuhan, transparan, dan terukur dari segi waktu, serta hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan tanggung gugat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Pernyataan Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan pemerintah daerah untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, agar tujuan bersama dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

(11)

42

Dengan mempertimbangkan aspek relevan lainnya, seperti: tugas pokok dan fungsi pemerintahan, serta karakteristik kelembagaan yang melekat pada lingkungan strategis Sekretariat Daerah Provinsi Banten, telah ditetapkan 3 (tiga) misi sebagai sarana untuk mewujudkan visi, sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang handal, visioner, professional dan akutabel dalam melaksanakan tugas dan fungsi. 2) Mewujudkan Sekretariat Daerah yang kuat dan fleksibel terhadap

segala perubahan menuju reformasi birokrasi dalam bidang Tata Praja, Ekonomi dan administrasi pembangunan.

3) Memberika pelayanan yang berkualitas di bidang Tata Praja, Ekonomi dan Pembangunan, serta umum kepada semua pemangku kepentingan..

4. Makna Misi

Misi yang telah ditetapkan tersebut di atas akan dijelaskan berikut ini:

 Misi 1 : Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang handal, visioner, Profesional dan akuntabel dalam melaksanakan tugas dan fungsi. Tujuan dari misi ini adalah untuk meningkatkan sumberdaya aparatur yang profesional kompeten dan akuntabel

Berdasarkan tujuan tersebut sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kompetensi.

 Misi 2 : Mewujudkan Sekretariat Daerah yang kuat dan fleksibel terhadap segala perubahan menuju reformasi birokrasi dalam bidang Tata Praja, Ekonomi dan Pembangunan, serta umum.

Tujuan misi kedua ini adalah Mengembangkan kelembagaan dan birokrasi yang semakin profesional dan akuntabel serta adaptabel untuk dapat menyesuaikan dengan segala perubahan.

(12)

43

Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah :

Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi.

 Misi 3 : Memberikan pelayanan yang berkualitas dibidang Tata Praja, Ekonomi dan Pembangunan, serta umum kepada semua pemangku kepentingan.

Tujuan dari misi ketiga ini adalah untuk meningkatkan pelayanan yang prima kepada pimpinan, aparatur, dan pemangku kepentingan berupa rumusan kebijakan fasilitasi administrasi, koordinasi sesuai ketentuan yang berlaku

Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah :

1. Meningkatkannya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat;

2. Meningkatnya pembangunan sosial dan pembinaan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan 3. Meningkatknya pembangunan dan pembinaan

hukum di daerah

4. Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan

5. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan dan Pencatatan Sipil

Program dan Kegiatan

Visi dan Misi yang telah ditetapkan perlu dijabarkan kedalam tujuan dan sasaran program dan kegiatan Biro Hukum yang meliputi :

1. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah; 2. Program Peningkatan Kualitas Produk Hukum dan Pelayanan Hukum.

Adapun bentuk-bentuk kegiatan dari kedua program dimaksud, yaitu :

1. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah

(13)

44

2. Program Peningkatan Kualitas Produk Hukum dan Pelayanan Hukum

a. Kegiatan Penyusunan Racangan Peraturan Daerah;

b. Kegiatan Penyusunan Rancangan Keputusan dan Peraturan Kepala Daerah Provinsi Banten;

c. Kegiatan Pengawasan Produk Hukum Kab/Kota; d. Kegiatan Penanganan Sengketa Hukum;

e. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Bantuan Hukum; f. KegiatanSosialisasi Hukum;

g. Kegiatan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

B. Rencana Kinerja

Sasaran Indikator Kinerja

Target Program Kegiatan Target

Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif dan Efisien Persentase realisasi target prolegda (%) 100 % Persentase raperda inisiatif yang memiliki naskah akademik (%) 70% Peningkatan Kualitas Produk Hukum dan Pelayanan Hukum Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah 100.000.000 Persentase keselarasan peraturan 75%

(14)

45 perundangan daerah dengan regulasi hukum nasional (%) Penyusunan Peraturan Kepala Daerah Provinsi Banten 600.000.000 Penyusunan Keputusan dan Peraturan Kepala Daerah Provinsi Banten 331.725.000 Pengawasan Produk Hukum Kabupaten/Kota 102.065.000 Penanganan Sengketa Hukum 335.316.000 Peningkatan Perlindungan Hukum dan HAM 423.900.000 Pelayanan Bantuan Hukum 417.850.000 Sosialisasi Hukum 569.530.000 Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

217.642.000

Peningkatan Kaulitas Tata Kelola

Pemerintahan

Tata Usaha Biro 1.391.232.000,-

(15)

46

C. Perjanjian Kinerja

Penetapan kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara Gubernur dan Kepala Satuan Perangkat Daerah (SKPD) untukmewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh SKPD. Tujuan dari penetapan kinerja adalah :

 Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur  Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi.  Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja

aparatur

 Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dansasaran organisasi.

 Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan KinerjaInstansi Pemerintah (LKIP).

Penetapan Kinerja Biro.

Penetapan Kinerja Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten

No. Sasaran Strategis Capaian per Sasaran

(%)

Indikator Kinerja Target

Tercapainya penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel, efektif dan efisien Persentase realisasi target prolegda (%) 100 Persentase keselarasan peraturan perundangan daerah dengan regulasi hukum nasional (%)

75

Persentase raperda inisiatif yang memiliki naskah akademik (%)

(16)

47

BAB III

KINERJA

Akuntabilitas kinerja menggambarkan pengukuran capaian kinerja Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten, baik capaian kinerja sasaran/program strategis yang hendak diwujudkan tahun 2018.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Capaian kinerja berdasarkan indikator sasaran strategis tahun 2018dapat dilihat pada tabel berikut :

No. Sasaran Strategis Capaian per Sasaran

(%)

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Tercapainya penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel, efektif dan efisien Persentase realisasi target prolegda (%) 100 80 80 Persentase keselarasan peraturan perundangan daerah dengan regulasi hukum nasional (%) 75 75 100 Persentase raperda inisiatif yang memiliki naskah akademik (%) 70 70 100

Capaian kinerja pada program dan kegiatan Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten pada Tahun Anggaran 2018dengan gambaran sebagai berikut :

Kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah memiliki ketergantungan dengan usulan Raperda sehingga dapat mempengaruhi realisasi mejadi rendah disebabkan oleh :

1. Raperda yang direncanakan dibahas 3 kali hanya dibahas 1 kali sehingga menjadi efisiensi dan percepatan.

2. Raperda usul Gubernur sesuai SK DPRD No. 161-35 Tahun 2017 tentang Program Pembentukan Perda Provinsi Banten Tahun 2018 terdapat 5 (lima) Raperda yaitu:

(17)

48

1) Raperda tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah; 2) Raperda tentang RZWP3K;

3) Raperda tentang Rencana Pembangunan Industri;

4) Raperda tentang Rencana Pembentukan Perusahaan Daerah Agro Bisnis;

5) Raperda tentang Penyertaan Modal kepada Perusahaan Daerah Agro Bisnis.

3. Raperda angka 1 sampai dengan angka 4 telah disampaikan Gubernur artinya keluaran dari tolok ukur 4 Raperda yang ditargetkan telah dibahas DPRD

4. Raperda tentang Pembentukan PT. Agribisnis berdasarkan Surat Menteri Nomor 539/6417/SJ tanggal 27 Agustus 2018 perihal Penilaian Atas Usulan Rencana Pendirian BUMD Provinsi Banten perlu terlebih dahulu tercantum dalam RPJMD dan adanya study kelayakan/anlisis sehingga Raperda Penyertaan Modal tidak disampaikan dan menjadi prioritas untuk tahun berikutnya tahun anggaran 2019.

Kegiatan Penanganan Sengketa Hukum terdapat 2 tolok ukur kegiatan yang tidak dilaksanakan karena:

1. Tolok ukur kegiatan Pendapat Hukum (Legal Memorandum) dilaksanakan karena belum/tidak ada permintaan kepada Biro Hukum untuk memberikan Pendapat Hukum (Legal Memorandum);

2. Tolok ukur kegiatan Forum Diskusi Permasalahan Hukum di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten (Non Litigasi) direncanakan 6 kegiatan terealisasikan hanya 4 kegiatan karena kegiatan tersebut dilaksankan apabila ada perintah dari pimpinan (Gubernur) untuk membahas permasalahan hukum (non litigasi).

Kegiatan Pelayanan Bantuan Hukum ada 1 tolok ukur kegiatan yang dilaksanakan karena terdapat 1 perkara yang naik banding (belum inkrah) sehingga belum dibayarkan untuk belanja tenaga ahli.

(18)

49

B. Realisasi Anggaran

Realisasi Anggaran Biro Hukum Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2018sbb:

NO PROGRAM /KEGIATAN

TARGET BELANJA

REALISASIBELANJA SISA ANGGARAN (RP) (%) KEUANGAN (RP) (%)

I. Program Tata Kelola Pemerintahan Daerah 1. Tata Usaha Biro

Hukum

1.391.232.000 903.709.925 64,96 487.522.075 35,04

II. Program Peningkatan Kualitas Produk dan Pelayanan Hukum 2 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah 100.000.000 30.090.000 30,09 69.910.000 69,91 3 Penyusunan Keputusan dan Peraturan Kepala Daerah Provinsi Banten 331.725.000 295.027.000 88,94 36.698.000 11,06 4 Pengawasan Produk Hukum Kabupaten/Kota 102.065.000 62.855.000 61,58 39.210.000 38,42 5 Penanganan Sengketa Hukum 355.316.000 167.764.600 47,22 187.551.400 52,78 6, Peningkatan Perlindungan Hukum & HAM 423.900.000 423.900.000 100 - - 7. Pelayanan Bantuan Hukum 417.850.000 410.350.000 98,21 7.500.000 1,79 8. Sosialisasi Hukum 569.530.000 546.613.500 95,98 22.916.500 4,02 9. Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

217.642.000 164.186.000 75,44 53.456.000 24,56

J U M L A H 3.909.260.000 3.004.496.025 76.86 904.763.975 23,14

Realisasi anggaran Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten untuk Tahun Anggaran 2018 hanya sebesar Rp. 3.004.496.025 (76,86%), hal ini terjadi karena pada beberapa kegiatan terdapat efisiensi anggaran dan beberapa tolok ukur kegiatan yang tidak tercapai.

Dari 9 (sembilan) kegiatan pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten, terdapat 5 kegiatan yang realisasinya dibawah 80% yaitu :

(19)

50

1. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Biro Hukum, rencana biaya pada APBD Murni sebesar Rp.125.000.000,00 (Seratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah) pada APBD-P Tahun Anggaran 2016 berkurang menjadi sebesar Rp.95.156.000,00 (Sembilan Puluh Lima Juta Seratus Lima Puluh

Enam Ribu Rupiah), realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun

Anggaran 2016 sebesar Rp.94.223.800,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 99,02%;

2. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Biro Hukum, rencana biaya pada APBD Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.450.000.000,00 (Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) pada APBD-P Tahun Anggaran 2016 berkurang menjadi sebesar Rp.417.429.300,00 (Empat Ratus Tujuh Belas Juta Empat Ratus

Dua Puluh Sembilan Ribu Tiga Ratus Rupiah), realisasi belanja

sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.403.959.800,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan, yaitu sebesar 96,77%;

3. Kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah, rencana biaya pada APBD Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.950.000.000,00

(Sembilan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) pada APBD-P Tahun

Anggaran 2016 berkurang menjadi sebesar Rp.860.000.000,00

(Delapan Ratus Enam Puluh Juta Rupiah), realisasi belanja sampai

dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.641.198.000,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 74,56%;

4. Kegiatan Penyusunan Peraturan Kepala Daerah Provinsi Banten, rencana biaya sebesar Rp.600.000.000,00 (Enam Ratus Juta

Rupiah) pada APBD-P Tahun Anggaran 2016 bertambah menjadi

sebesar Rp.617.985.450,00 (Enam Ratus Tujuh Belas Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Empat Ratus Lima Puluh

Rupiah), realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun Anggaran

2016 sebesar Rp.610.785.450,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 98,83%;

5. Kegiatan Penyusunan Keputusan Kepala Daerah Provinsi Banten rencana biaya sebesar Rp.525.000.000,00 (Lima Ratus Dua Puluh

(20)

51

berkurang menjadi sebesar Rp.474.348.000,00 (Empat Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Tiga Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Rupiah),

realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.469.982.700,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 99,08%;

6. Kegiatan Pengawasan Produk Hukum Kab/Kota Wilayah I, rencana biaya sebesar Rp.550.000.000,00 (Lima Ratus Lima Puluh Juta

Rupiah) pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 berkurang

menjadi sebesar Rp.543.779.500,00 realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.516.958.500,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 95,07%;

7. Kegiatan Pengawasan Produk Hukum Kab/Kota Wilayah II, rencana biaya sebesar Rp.550.000.000,00 (Lima Ratus Lima Puluh Juta

Rupiah) pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 bertambah

menjadi sebesar Rp.553.733.500,00 realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.522.353.000,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 94,33%;

8. Kegiatan Penyusunan Kajian Produk Hukum dan Penyusunan MoU/Perjanjian, rencana biaya pada APBD Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.450.000.000,00 (Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)

pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 berkurang menjadi sebesar Rp.338.572.000,00. Realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.330.809.000,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 97,71%; 9. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Bantuan Hukum, rencana biaya

sebesar Rp.950.000.000,00 (Sembilan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 bertambah menjadi sebesar Rp.1.217.920.000,00. Realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.1.167.795.060,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 95,88%;

10. Kegiatan Peningkatan Perlindungan Hukum dan HAM, rencana biaya sebesar Rp.300.000.000,00 (Tiga Ratus Juta Rupiah). Realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016

(21)

52

sebesar Rp.281.948.000,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 93,98%;

11. Kegiatan Peningkatan Pemahaman dan Kesadaran Hukum Masyarakat/Kadarkum, rencana biaya sebesar Rp.950.000.000,00 (Sembilan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 berkurang menjadi sebesar Rp.934.820.000,00 Realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.934.160.000,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 99,93%;

12. Kegiatan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum, rencana biaya sebesar Rp.550.000.000,00 (Lima Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 berkurang menjadi sebesar Rp.549.280.000,00. Realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.480.993.100,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 87,57%;

13. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Biro Hukum, rencana biaya sebesar Rp.50.000.000,00 (Lima Puluh Juta

Rupiah) pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 bertambah

menjadi sebesar Rp.59.712.000,00. Realisasi belanja sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.57.647.500,00 dengan demikian tingkat capaian kinerja keuangan yaitu sebesar 96,54%

(22)

53

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten disusun sebagai pelaksanaan kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam pencapaian misi dan tujuan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, serta dalam rangka mewujudkan

good governance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan

gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Laporan kinerja ini disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran tahun 2018 serta Penetapan Kinerja tahun 2018. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari sasaran dan kegiatan secara umum dapat dicapai dengan baik. Dari hasil pengukuran kinerja terhadap 2 program, disimpulkan bahwa 9 kegiatan berhasil dicapai.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Biro Hukum Tahun 2018 membawa beberapa harapan, sebagai berikut :

1. Disadari bahwa kinerja pada Biro Hukum masih memerlukan upaya bersama secara maksimal oleh seluruh staf Biro Hukum bersama instansi terkait;

2. Untuk Kinerja Pembangunan pada masa yang akan datang hendaknya dapat ditingkatkan, sehingga dapat mencapai keberhasilan sesuai Visi Sekretariat Daerah Provinsi Banten “Terwujudnya Pelayanan yang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa dalam penyaluran pembiayaan suatu lembaga keuangan khususnya LKS ASRI Tulungagung dari ketiga variabel yaitu Non

Kawasan yang berkembang pada masa penyebaran agama Islam di Kota Kudus adalah sepanjang Jalan Menara dan Jalan Kyai Telingsing (Kampung Sunggingan) dan Kampung

While for secure, syndicated, and takeover variables, the results indicate insignificantly positive effect on debt maturity, and also for debt repayment, working capital,

Ras mengkaji Hikajat Bandjar berangkat dari ketidakpuasannya ketika dia melihat bahwa tidak satupun dari sebagian besar kajian tentang sejarah Melayu yang mempertimbangkannya

4.4 Tempoh sewaan bagi setiap pesanan jabatan bermula apabila semua mesin pencetak/penyalin digital baharu telah siap dibekal, dihantar, dipasang, diujilari dan ditauliah kepada

Mereka hidup dalam persatuan dan kasih (ayat 42), di mana mereka memecahkan roti bersama-sama, segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, mereka saling menolong

Gambar 2 menunjukkan perubahan konsentrasi MB ketika larutan berkontak dengan katalis baik ketika ada ataupun tanpa peroksida.. A) Perubahan konsentrasi MB dalam larutan selama

Pembuatan film action ini menggunakan penggabungan teknik live shoot dan special effect untuk menvisualkan adegan yang tidak dapat dicapai dengan alat yang biasa dan