• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pengurangan Ketidakpastian Marketing Virtual di Forum Jual Beli Kaskus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pengurangan Ketidakpastian Marketing Virtual di Forum Jual Beli Kaskus"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PERTANYAAN

1.Apakah Anda pernah berbelanja online melalui FJB Kaskus? 2.Sejak kapan bergabung di kaskus?

3.Barang apa yang Anda beli?

4.Berapa harga barang ditambah ongkos kirim yang harus Anda transfer?

5.Apakah yang Anda rasakan ketika harus mentransfer sejumlah uang kepada penjual? 6.Apakah Anda mengetahui reputasi penjual?

7.Dari mana Anda mencari tahu reputasi penjual baik atau tidak? 8.Melalui media apa saja Anda berkomunikasi dengan penjual?

9.Apakah komunikasi yang Anda lakukan dengan penjual lancar? Apa saja indikator kelancarannya? Misalnya membalas sms cepat, mudah bernegosiasi, menjelaskan info produk dengan lengkap, dan sebagainya.

10.Apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam memutuskan untuk menstranfer sejumlah uang?

11.Apa saja yang Anda lakukan untuk mengurasi rasa tidak pasti yang Anda rasakan terhadap penjual?

12.Apakah Anda pernah melakukan COD?

13.Apakah Anda pernah melakukan transaksi melalui rekening bersama? 14.Mengapa memilih menggunakan rekening bersama?

(2)

Pertanyaan berdasar aksioma URT

1. Bagaimana komunikasi awal yang Anda lakukan ketika masuk dalam FJB Kaskus? Bagaimana rasa ketidakpastian saat awal akan membeli sesuatu?

2. Seberapa banyak penggunaan emotikon, smiley, dalam berkomunikasi melalui sms, bbm, chatting, atau testimonial? Apakah emotikon mewakili perasaan? Apakah

penggunaan emotikon mempengaruhi rasa ketidakpastian yang Anda rasakan?

3. Bagaimana cara Anda mengurangi ketidakpastian tehadap barang dan penjual? Bertanya kepada siapa? Mencari tau reputasi penjual dari mana? Apakah membandingkan 1 barang dengan barang yang lainnya?

4. Apakah Anda melakukan komunikasi hanya seputar proses jual beli? Pertanyaan seputar produk? Pernahkah hingga sharing pengalaman atau hobi yang sama? Apakah dengan sharing mempengaruhi rasa ketidakpastian yang Anda rasakan?

5. Bagaimana timbal balik/feedback yang diberikan oleh penjual ketika Anda menanyakan detail barang, melakukan negosiasi? Apakah selalu menjawab dengan lengkap? Apakah feedback yang diberikan mempengaruhi rasa ketidakpastian yang Anda rasakan?

6. Apakah Anda pernah menemui penjual yang memiliki kesamaan dengan Anda? Misalnya kesamaan domisili, kesamaan sekolah, atau kesamaan hobi? Apakah mempengaruhi rasa ketidakpastian Anda yerhadap penjual tersebut?

7. Apakah Anda pernah menyukai barang yang dijual di FJB tetapi penjualnya tidak memberikan respn yang baik atau harga tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan? Apakah Anda tetap membeli?

(3)

rasakan?

(4)

TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN

Informan 1

Nama: Samuel Nugraha Usia : 28 tahun

Pekerjaan: Wirausaha pemilik cafe Domisili: Tlogosari Semarang ID Kaskus: robochic

Tanya (T) : Apakah Anda seorang Kaskuser? Jawab (J) : Iya, saya seorang kaskuser

T : Sejak kapan Anda tergabung dalam Kaskus? J : Sejak tahun 2010

T : Pernahkah Anda melakukan pembelian online dari FJB Kaskus? J : Pernah

T : Berapa kali Anda pernah melakukan pembelian online di FJB Kaskus? J : Kurang lebih sebanyak 4 kali

T : Barang apa saja yang pernah Anda beli?

J : Hand phone, laptop, dan salah satu senjata airsoft gun T : Berapa saja harga barang yang Anda beli tersebut?

J : Untuk hand phone seharga Rp 1.350.000,00 laptop seharga Rp 8.700.000,00 dan air soft gun seharga Rp 1.800.000,00.

T : Apa yang Anda tanyakan kepada penjual saat pertama kali berkomunikasi dengannya?

(5)

dengan barang yang dijual, barulah menanyakan harga net-nya berapa dan melakukan negosiasi, misalnya “net berapa agan? Saya nawar 1juta (misalnya) ya gan, kalo boleh langsung saya transfer sekarang. Ongkirnya (ongkos kirim) free ya gan?”. Kadang saya juga tanya lokasi penjual dimana, siapa tau dekat dengan lokasi saya, kan lebih enak, kalo memang memungkinkan saya pilih untuk COD.

T : Kondisi seperti apa yang Anda maksud agar memungkinkan melakukan COD? J : Bila saya dan penjual berada di lokasi yang cukup dekat, misalnya sama-sama

berada di Semarang, atau Semarang-Salatiga saya juga pernah COD di daerah Banyumanik. Terus antara penjual dan saya sama-sama memiliki waktu luang dan bisa bikin janji buat ketemuan. Kalau memang lokasi berdekatan, tapi salah satu

tidak memiliki waktu luang, ya gak jadi COD, tetap transaksi lewat bank. T : Anda lebih senang transaksi melalui bank atau COD? Mengapa?

J : Ya jelas pilih COD soalnya kita lebih mantap, bisa lihat barang secara langsung, bisa ketemu penjualnya, bisa negosiasi langsung. Jadi lebih yakin aja. Yang paling berpengaruh itu ya sudah pasti kita gak bakal ketipu dengan penjual, tinggal kita teliti aja lihat barang dan pinter untuk negosiasi buat dapet harga yang pas. Tapi sayangnya saya jarang dapat penjual yang lokasinya berdekatan.

T : Apakah yang Anda rasakan ketika Anda menstransfer sejumlah uang kepada penjual? Mengingat barang yang Anda beli berkisar jutaan rupiah.

J : Ya awalnya ragu sih

T : Tetapi mengapa Anda tetap berani mentranser uang tersebut? J : Karena saya menginginkan barang yang diperjualbelikan.

T : Bagaimana Anda megurangi rasa ragu yang Anda rasakan terhadap penjual?

(6)

T : Melalui media apa saja Anda berkomunikasi dengan penjual?

J : Pertama kali saya PM (Private Message) si penjual saat online membuka FJB Kaskus untuk menanyakan kontak yang bisa dihubungi. Lalu komunikasi saya

lanjutkan melalui SMS, WA (Whatsapp), atau BBM (Blackberry Messager). Saya lebih senang berkomunikasi melalui SMS, WA, atau BBM karena lebih mudah dan lebih simple, bisa dibuka sewaktu-waktu dan responnya cepat tidak perlu selalu membuka Kaskus.

T : Apakah yang Anda perbincangkan dengan penjual saat berkomunikasi baik melalui media SMS, WA, atau BBM maupun saat bertemu langsung saat COD hanya seputar

proses jual beli saja?

J : Awalnya membicarakan tentang proses jual beli, detail barang yang diperjualbelikan, negosiasi harga, hingga cara mentransfer sejumlah uang. Namun, pernah saat saya beli atribut airsoft gun, pembicaraan melebar hingga membahas atribut airsoftgun yang lain diluar barang yang diperjualbelikan, harga atribut di pasaran, harga sewa tempat latihan, hingga dimana biasanya melakukan latian. Rasanya lebih enak bisa sharing dengan penjual di luar proses jual beli, bisa menambah informasi, dan bila mencari atribut airsoft gun bisa menghubungi penjual itu lagi, siapa tahu punya barang dagangan yang saya cari, tidak perlu mencari penjual lainnya.

T : Selain kesamaan hobi seperti airsoft gun tadi, adakah kesamaan lain antara Anda dengan penjual?

J : Selama ini baru kesamaan hobi saja, dan baru 1 kali tentang airsoft gun itu tadi. T : Saat Anda berkomunikasi dengan penjual melalui berbagai media yang Anda

gunakan, apakah menggunakan emoticon, smilies, dan beberapa gambar yang tersedia?

J : Terkadang penjual menggunakan emot seperti tanda titik dua dan kurung tutup (memiliki arti orang tersenyum), tapi saya tidak pernah membalas dengan menggunakan emot juga karena menurut saya tidak berpengaruh apa-apa terhadap isi dari obrolan yang kami lakukan. Malah terkadang saya sedikit risih bila penjual menggunakan banyak emot, apalagi bila sama-sama laki-laki.

(7)

barang, melakukan negosiasi, menanyakan bagaimana proses transaksi jual beli, dan sebagainya yang berhubungan dengan proses jual beli tersebut?

J : Ada penjual yang menanggapi dengan baik, ramah, dan sopan. Indikator baik menurut saya adalah ketika penjual menjawab pertanyaan dengan jelas, detail, dan respon sms yang cepat. Ada juga penjual yang membalas SMS terlalu lama, saya sudah malas duluan kalau penjual balas SMS-nya lama, keinginan untuk beli di penjual itu langsung turun, mendingan cari penjual lain. Ada juga penjual kalau dinego harganya jawabannya ketus, malah kadang tidak dibalas. Ya sudah jelas saya tidak beli dipenjual itu.

T : Pernahkah Anda mengalami saat dimana Anda menyukai suatu barang dan ingin membelinya, namun Anda ragu terhadap penjual tersebut?

J : Dulu pernah saat saya ingin sebuah jersey bola yang langka karena keluaran lama dan sekarang sudah tidak produksi. Harga barang yang sulit ditemukan akan lebih tinggi, walaupun bekas, harga jersey itu bisa lebih tinggi dibandingkan jersey baru dengan keluaran terbaru. Namun saat saya SMS kontak yang tertera, penjual tidak merespon dengan cepat, dan saat saya menanyakan detail jersey nya, jawaban yang dia berikan menurut saya ketus. Akhirnya saya tidak melanjutkan komunikasi dengan penjual itu dan tidak jadi beli.

T : Apakah Anda pernah menemui penjual yang ternyata Anda mengenal kerabat penjual tersebut?

J : Belum pernah. Hanya saja salah satu teman saya pernah membeli barang di penjual yang sama. Menurut cerita teman saya, penjual tersebut aman dan barang dikirm sesuai dengan perjanjian awal. Dengan mendapat informasi seperti itu saya merasa lebih percaya terhadap penjual tersebut.

T : Setelah Anda berkomunikasi dengan penjual, apakah Anda merasa puas? Apakah Anda bisa memutuskan untuk membeli barang tersebut?

(8)

T : Apakah Anda mengetahui rekening bersama (Rekber)?

J : Iya, saya tahu. Saya juga pernah 1 kali transaksi menggunakan rekber saat membeli Laptop dengan harga cukup tinggi diatas 8 juta rupiah.

T : Mengapa Anda memilih menggunakan rekber dalam transaksi tersebut?

J : Karena saya tidak mau ambil resiko ketipu oleh penjual. Walaupun saya sudah melihat reputasi penjual tersebut dari id Kaskusnya, memang reputasinya cukup baik dengan testimonial yang positif, namun karena jumlah uang yang harus saya transfer cukup besar, saya memilih menggunkan rekber. Tidak masalah membayar tambahan biaya sebanyak Rp 20.000.00 tetapi saya lebih yakin dan tidak ragu dengan transaksi yang saya lakukan.

T : Bagaimana proses dalam menggunakan jasa rekber?

(9)

saya, tetapi uang jasa rekber sebesar Rp 20.000,00 tidak dapat diminta kembali. Saya rasa dengan adanya rekber, transaksi jual beli online ini lebih fair karena tidak merugikan salah satu pihak apalagi pembeli yang tidak melihat barang secara langsung dan tidak pernah bertemu dengan penjual secara langsung. Makanya saya memilih menggunakan jasa rekber bila transaksi uang cukup besar.

Informan 2

Nama: Dwi Praseno Usia : 23 tahun

Pekerjaan: Karyawan swasta Domisili : Ungaran

ID Kaskus: dwiprass

T : Sejak kapan Anda bergabung sebagai anggota Kaskus? J : Sejak tahun 2011

T : Apakah Anda pernah berbelanja online melalui FJB Kaskus? J : Pernah

T : Berapa kali Anda melakukan belanja online melalui FJB Kaskus? J : Saya cukup sering belanja online, sekitar 8-10 kali

T : Barang apa saja yang Anda beli?

J : Yang paling sering saya beli adalah balance perfect money. Sekali transaksi saya mentransfer Rp 650.000,00. Selain itu saya hanya membeli kaos seharga Rp 180.000,00 dan sepatu seharga Rp 250.000,00. Itu yang saya ingat.

T : Apakah yang dimaksud dengan balance perfect money? Apa fungsinya?

(10)

tersebut.

T : Apa yang Anda tanyakan kepada penjual saat pertama kali berkomunikasi?

J : Saat saya mau beli balance perfect money, saya menanyakan harga 1 dolar berapa. Kisaran harganya misalnya Rp 11.500,00 . Lalu saya menanyakan bagaimana cara transaksinya, melalui bank apa, kapan bisa diproses, apakah langsung setelah saya transfer, uang bisa langsung masuk ke ID balance perfect money saya, misalnya membeli dalam jumlah banyak apakah mendapat diskon atau tidak. Kalau pembelian uang online ini saya hanya menanyakan hal itu karena saya tidak perlu menanyakan kondisi barang karena tidak ada wujud barangnya. Berbeda saat saya membeli jersey dan sepatu, saya menanyakan detailnya dengan lebih cermat. Misalnya untuk sepatu yang akan saya beli size 41 itu panjang tapak kakinya berapa, bahan sepatunya dari apa, pilihan warna yang tersedia apa saja, dan melakukan negosiasi dengan penjual. T : Apa yang Anda rasakan ketika harus mentransfer sejumlah uang kepada penjual? J : Pertama kali saya melakukan belanja online baik uang online maupun barang

(11)

penjual yang terpercaya adalah apabila memasang iklan pada space iklan di Kaskus. Memasang iklan di space tersebut dikenakan biaya yang tidak murah, tapi saya kurang tau berapa biaya yang dikenakan. Logikanya jika penjual berani memasang iklan yang berbayar, dia memiliki toko online yang bukan main-main. Jadi itu merupakan salah satu pertimbangan saya untuk mencari penjual yang baik.

T : Melalui media apasajakah Anda berkomunikasi dengan penjual?

J : Melalui kolom komentar di thread, kadang lewat privat message (PM), yahoo messager (YM) dan berlanjut ke SMS.

T : Apakah penjual kerap menggunakan emoticon atau smilies saat berkomunikasi dengan Anda?

J : Beberapa penjual ada yang ramah dengan menggunakan emot tersenyum saat di SMS. Namun menurut saya emot yang digunakan di SMS tidak memberi efek kepada pembeli termasuk saya. Emot akan lebih berpengaruh bila digunakan di komentar dalam thread dan YM karena emotnya bisa bergerak dan lebih nyata bila dibandingkan di SMS atau BBM. Jadi emot saat digunakan di thread dan YM bisa mewakili perasaan penjual maupun pembeli. Namun saya jarang sekali menggunakan emoticon saat berkomunikasi dengan penjual online.

T : Apakah Anda melakukan komunikasi dengan penjual hanya seputar jual beli saja? J : Karena saya lebih sering membeli uang online dari pada barang-barang yang real,

saya hanya melakukan komunikasi seputar jual beli saja. Saat saya membeli barang yang real seperti jearsy dan sepatu, saya hanya menanyakan lokasi penjual, apabila dekat saya lebih memilih untuk COD.

T : Apakah Anda pernah melakukan COD?

J : Belum karena saya belum pernah menemukan penjual yang domisilinya berdekatan dengan daerah saya.

T : Bagaimana respon yang diberikan oleh penjual saat Anda menanyakan tentang detail barang atau melakukan negosiasi harga?

(12)

jika saya menawar harga. Marahnya itu bisa berupa jawaban yang ketus bahkan tidak dibalas. Sudah pasti saya tidak membeli di penjual tersebut.

T : Apakah Anda pernah menemui penjual yang memiliki kesamaan hobi dengan Anda?

J : Tidak, karena saya hanya menanyakan hal-hal seputar jual beli online saja.

T : Apakah Anda pernah menyalami ketika suka terhadap suatu barang tetapi penjual tidak merespon dengan baik? Apa yang Anda lakukan?

J : Pernah saat saya SMS menanyakan barang, si penjual tidak membalas, saya kontak melalui WA juga tidak jawab, akhirnya saya mencari penjual lain yang menjual barang seperti yang saya inginkan.

T : Apakah Anda mengenal lingkungan sekitar penjual? J : Tidak

T : Setelah Anda berkomunikasi dengan penjual, apakah Anda merasa puas kemudian dapat memutuskan untuk membeli barang tersebut?

J : Ya, saya merasa puas. Jika semua hal yang saya ingin tau terjawab oleh penjual saya memutuskan untuk membeli barang tersebut dari penjual itu. Namun jika masih ada yang kurang puas, saya akan mencari ke penjual yang lainnya.

T : Apakah Anda pernah melakukan transaksi melalui rekber?

J : Tidak, karena saya jarang membeli barang yang real, apabila saya beli barang yang real harga barang tersebut cukup murah. Jadi saya tidak pernah menggunaan rekber.

Informan 3

Nama : Renny Usia : 22 tahun

Domisili : Pucang Gading Semarang Pekerjaan : Mahasiswa

Id Kaskus : renn_nny

T : Sejak kapan Anda bergabung dalam Kaskus? J : 2011

(13)

J : Pernah

T : Barang apa saja yang Anda beli dan berapa harganya?

J : Waktu itu saya membeli 24 tas slempang dengan macam yang sama yang akan saya berikan untuk acara syukuran dengan harga persatuannya Rp 55.000,00 dengan total uang yang harus saya bayar Rp 1.320.000,00 ditambah jasa ongkos kirim Rp 7.000,00 per kilo. Saat itu barang kurang lebih 5 kilo, maka untuk ongkir Rp 35.000,00. Total yang harus saya bayar Rp 1.355.000,00

T : Apa saja yang Anda tanyakan saat awal berkomunikasi dengan penjual?

J : Saya menanyakan apakah tas yang saya minati ready stock atau open order karena saya membutuhkan tas itu dalam waktu dekat, kalau ternyata tas open order, say akaan mencari penjual lain yag menyediakan tas ready stock. Warna apa saja yang masih tersisa? Ada berapa jumlahnya? Bahan dari tasnya apa? Ukuran tasnya berapa? Apakah tali lempangnya bisa dilepas? Kalau saya sudah cocok dengan tas itu, barulah saya menawarnya. Awalnya yang harga persatuan adalah Rp 80.000,00 saya bisa mendapatkan harga Rp 55.000,00 dengan membeli 2lusin tas dengan seri yang sama, hanya berbeda warnanya. Lalu menanyakan ongkos kirim, melalui jasa pengiriman apa, mentransfer dengan bank apa, kapan bisa dikirim. Waktu membeli tas ini saya menggunakan jasa rekening bersama, karena uang yang transfer cukup besar dan saya belum pernah membeli di penjual ini. Saya tidak mau ambil resiko, lalu saya memilih untuk menggunakan jasa rekber BlackPanda saat itu dengan tambahan biaya sebesar Rp 10.000,00 saja.

T : Melalui media apa saja Anda berkomunikasi dengan penjual? J : Lewat bbm

T : Apakah saat Anda berkomunikasi dengan penjual menggunakan emoticon atau smilies yang tersedia di bbm?

(14)

sebenarnya si penjual marah karena saya menawar dengan harga yang terlalu murah. Dengan adanya smilies saya menjadi lebih leluasa, tidak enggan untuk melanjutkan berkomunikasi lagi, menyakan hal-hal yang lebih detail karena saya termasuk pembeli yang banyak tanya sebelum memutuskan membeli.

T : Bagaimana respon dari penjual saat Anda menanyakan hal-hal detail tentang barang atau menawar barang tersebut?

J : Selama ini penjual tas itu merespon dengan baik, respon yang dia berikan juga cepat, ramah, tidak marah kalu saya tanya macam-macam, dan menawar dengan harga yang murah.

T : Apa yang Anda rasakan ketika awal harus mentransfer sejumlah uang yang cukup besar itu kepada pembeli?

J : Ya awalnya ragu-ragu karena saya belum pernah membeli di penjual itu, tapi saya lihat foto-foto yang dia unggah di lapaknya, barangnya meyakinkan, foto barang asli bukan foto yang ambil dari internet. Di sana juga ada testimonial dari beberapa pembeli sebelumnya yang domisilinya lebih jauh dari saya dan domisili penjual ada di Yogya. Misalnya pengiriman ke Pekanbaru ke Manado bisa sampai dengan selamat. Testimonial kalau tasnya bagus, jahitan rapi, dan motifnya sesuai gmbar tidak bohong, itu yang membuat saya percaya untuk memilih penjual tersebut. Kalau untuk masalah cendol, join date penjual tersebut di Kaskus, ID penjual tersebut, saya kurang memperhatikannya karena saya memang kurang mengerti dan kurang percaya karena cendol, dan ID sekarang bisa diperjual belikan dengan bebas karena kemudahan membuat ID Kaskus. Jadi saya hanya melihat dari komentar pembeli sebelumnya.

T : Saat Anda berkomunikasi dengan penjual, apakah yang dibicarakan hanya seputar proses jual beli saja?

J : Saat membeli tas ini, saya sempat menanyakan apakah ini handmade. Lalu saya menanyakan bahannya dan cara pembuatannya, dan penjual menjawab dengan baik bahwa ia memang handmade memiliki penjahit langganan yang menjahit tas-tas yang dia jual. Sempat juga menanyakan tentang domisili dan kuliah si penjual. T : Apakah Anda pernah memiliki kesamaan dengan penjual? Misalnya hobi, domisili,

(15)

J : Penjual tas ini kebetulan adalah mahasiswa Atmajaya Yogya, dan kebetulan saya memiliki beberapa teman yang kuliah disana. saya menanyakan apakah memang ada mahasiswa dengan nama seperti penjual itu, ternyata memang ada. Tetapi saya tidak menanyakan tentang reputasi dalam kesehariannya ataupun dalam onlineshop. Namun saya lebih percaya dengan hal itu, setidaknya bila terjadi hal yang tidak diinginkan misalnya penipuan, saya tau hars menghubungi siapa untuk menanyakan hal tersebut, yaitu dengan menghubungi teman yang berada di kampus yang sam ayaitu Atmajaya Yogyakarta.

T : Jika Anda suka terhadap suatu barang, namun respon si penjual kurang baik, apakah Anda tetap membeli di penjual tersebut?

J : Kalau di penjual yang lain masih ada yang menjual barang yang sama, saya memilih mencari penjual yang lain. Namun untuk kasus tas yang saya beli ini karena handmade, tidak ada yang menjual tas dengan detail yang sama. Maka saya memutuskan untuk menggunakan jasa rekber. Setidaknya kalau memang saya tertipu, saya hanya kehilangan Rp 10.000,00 sebagai ongkos jasa rekber BlackPanda yang saya gunakan.

T : Apakah Anda mengenal lingkungan sekitar penjual?

J : Saya hanya mengetahui lingkungan sekitar tempat si penjual berkuliah karena saya juga memiliki teman yang berkuliah di Atmajaya Yogyakarta juga dan kebetulan teman saya mengenal penjual tersebut karena saya pernah menanyakan tentang si penjual. Jadi saya merasa sedikit lebih percaya pada penjual tersebut.

T : Setelah Anda melakukan komunikasi dengan penjual, apakah Anda merasa puas dan dapat memutuskan untuk membeli barang tersebut?

J : Iya, ketika saya sudah puas dengan jawaban yang saya inginkan, saya memutuskan untuk membeli walaupun tetap dengan perantara rekber karena saya belum pernah membeli di penjual tersebut.

Informan 4

Nama: Nanda Indra Susila Usia : 21 tahun

(16)

Perkerjaan : Mahasiswa Id Kaskus : bisa_pakai

T : Apakah Anda pernah berbelanja online melalui FJB Kaskus? J : Pernah

T : Sejak kapan Anda bergabung di Kaskus? J : 2009

T : Barang apa yang Anda beli di FJB Kaskus? J : Andromax i3s dengan harga Rp 1.515.000,00

T : Apa yang Anda tayanyakan kepada penjual saat akan membeli barang tersebut? J : Awalnya saya menanyakan apakah Andromax i3s yang tertera di FJB Kaskus masih

ada, lalu menanyakan spesifikasinya seperti kamera berapa mega pixel, lebar layar brp inch, kelebihan dan kelemahan android. Jika saya sudah cocok, lalu saya tanya seputar harga. Awalnya penjual memberi harga Rp 1.525.000,00 lalu saya melakukan negosiasi dan akhirnya turun harga menjadi Rp 1.515.000,00. Lalu saya menanyakan lokasi si penjual, karena sama-sama berada di Semarang, lalu saya membuat janji untuk COD saja.

T : Mengapa Anda memilih untuk COD?

J : Karena saya ingin bisa melihat barang secara langsung dan mencobanya, bila ada gangguan atau hal yang saya tidak mengerti, saya bisa menanyakan secara langsung kepada penjual saat itu juga. Selain itu dengan COD meminimalisir kasus penipuan, karena saya bisa bertatap muka secara langsung dengan penjual, pembayaran dilakukan secara cash kepada penjual. Apabila si penjual adalah penipu, pasti penjual tersebut tidak mau untuk melakukan COD. Namun COD ini memiliki kekurangan, saya harus menyesuaikan waktu dengan penjual, mencari tempat yang disetujui oleh kedua belah pihak, dan prosesnya tidak bisa langsung saat itu juga. Bisa hingga 2 hari untuk bertemu dengan penjual karena sama-sama memiliki kesibukan sendiri. Saya juga harus datang ke suatu tempat yang agak jauh dari rumah saya walaupun sama-sama di Semarang.

(17)

T : Apakah saat Anda berkomunikasi melalui SMS, menggunakan emoticon atau smilies yang tersedia?

J : Saya tidak menggunakan emot, tapi kadang penjual menggunakan emot senyum. Menurut saya, emot tidak mempengaruhi apapun, yang penting penjual jawabnya cepat dan jelas.

T : Bagaimana Anda mengurangi rasa ketidakpastian saat Anda memilih bertransaksi dengan penjual tersebut?

J : Saya melihat ID Kaskus si penjual, melihat reputasinya, lapak apa saja yang dia miliki, bagaimana komentar dari pembeli yang sebelumnya. Dari beberapa hal yang bisa dilihat saya paling percaya dengan komentar atau testimoni yang diberikan oleh pembeli sebelumnya. Apalagi jika ada yang merekomendasikan sepenjual sebagai penjual yang baik, dan bisa dipercaya.

T : Apakah Anda melakukan komunikasi hanya seputar proses jual beli? J : Iya

T : Bagaimana timbal balik yang diberikan penjual kepada Anda saat Anda melakukan negosiasi atau menanyakan kondisi barang secara detail?

J : penjual menjawab dengan baik, ramah, dan detail. Kalau penjual tidak ramah, saya jadi malas untuk membeli dan memilih ke penjual yang lain saja dengan kualitas dan spesifikasi barang yang hampir sama.

T : Apakah Anda pernah menemui penjual yang memiliki kesamaan dengan Anda? Misalnya domisili, hobi, atau yang lainnya?

J : Tidak, karena yang saya bahas hanya seputar barang dan cara transaksi saja.

T : Apakah Anda pernah mengalami, menyukai suatu barang yang dijual tetapi si penjual tidak memberikan respon yang baik kepada Anda?

(18)

penjual yang memberikan respon baik kepada saya.

T : Apakah Anda mengenal lingkungan sekitar penjual? Seperti kerabat atau teman yang pernah membel pada penjual yang sama?

J : Tidak

T : Setelah Anda melakukan komunikasi dengan penjual, apakah Anda merasakan kepuasan dan kemudian mengambil keputusan untuk membeli barang tersebut atau tidak?

J : Ya, saya merasa puas dan saya memutuskan untuk membelinya, kalau tidak puas saya tidak membeli barang tersebut seperti yang terjadi pada penjual yang sebelumnya karena responnya kurang baik.

Informan 5

Nama: Ari Irawan Usia : 27 tahun

Domisili : Lampersari Semarang Pekerjaan : Karyawan Swasta ID Kaskus : sukcoffee

T : Apakah Anda pernah berbelanja online di FJB Kaskus? J : Pernah

T : Sejak kapan Anda bergabung di Kaskus? J : 2010

T : Barang apa yang Anda beli di FJB Kaskus? J : Monitor LCD seharga Rp 2.200.000,00

T : Apa saja yang Anda tanyakan kepada penjual saat awal berkomunikasi?

(19)

pengiriman apa, keamanan barang saat proses pengiriman karena lokasi penjual di Jogja dan saya di Semarang.

T : Melalui media apa Anda berkomunikasi dengan penjual?

J : SMS kemudian lanjut dengan BBM karena saya meminta penjual untuk mengirimkan foto monitor tersebut.

T : Apakah selama berkomunikasi, penjual menggunakan emoticon atau smilies yang tersedia di BBM?

J : Iya penjual menggunakan tapi tidak sering. Emot yang biasa digunakan hanya emot senyum tapi saya tidak membalas dengan emot juga karena memang saya tidak suka menggunakan emoticon.

T : Apakah menurut Anda dengan menggunakan emot itu berpengaruh pada komunikasi yag kalian lakukan?

J : Tidak berpengaruh kalau menurut saya terkadang saya malah sedikit risih kalau harus membalas dengan emot juga, jadi saya tidak pernah membalas dengan emot yang ada di BBM.

T : Apa yang Anda rasakan ketika harus bertransaksi dengan penjual tersebut? Mentransfer uang sebesar Rp 2.200.000,00?

(20)

saja?

J : Ya hanya seputar monitor saja

T : Bagaimana feedback yang diberikan oleh penjual ketika Anda menanyakan tentag detail barang dan melakukan negosiasi dengannya?

J : Penjual menjawab dengan baik dan detail, respon baik, dan penjual juga mengirimkan foto-foto detail monitor kepada saya melalui BBM.

T : Apakah Anda memiliki kesamaan dengan penjual? Misalnya kesamaan domisili, hobi atau lainnya?

J : Tidak, karena saya hanya menanyakan tentang barang yang dijual. Hal lain yang saya tanyakan hanya domisili karena jika daerahnya terjangkau seputar Semarang, Ungaran, Salatiga, saya memilih untuk melakukan COD. Saya memilih melakukan COD karena saya bisa lebih yakin terhadap barang yang saya beli, mengecek secara langsung, melihat kondisi barang dan tidak tertipu oleh penjual masalah pembayaran uang. Pembayaran dilakukan secara langsung, negosiasi juga lebih enak jika dilakukan secara langsung, tetapi yang menjadi kendala adalah daerah yang tidak terjangkau seperti penjual monitor ini berada di Jogja. Saat membeli monitor ini saya memilih menggunakan jasa rekber, karena saya khawatir barang yang dikirim melalui pengiriman paket kurang aman dari sisi pengemasannya. Yang saya takutkan adalah jika barang yang saya terima lecet karena proses pengiriman. Saya tidak mau ambil resiko, maka saya menggunakan jasa rekber, dengan menambah sedikit biaya, hanya Rp 10.000,00 saja dengan jasa BlackPanda. Jika barang yang saya terima tidak sesuai dengan foto, saya akan mengembalikan monitor itu dan meminta uang saya kembali dari rekber yang belum diteruskan kepada penjual. Jika saya tidak menggunakan rekber, yang saya takutkan jika penjual tidak mau tahu tentang kerusakan yang terjadi karena proses pengiriman barang, dan ketika saya meminta uang saya kembali, si penjual tidak menyetujuinya. Maka saya memilih menggunakan jasa rekber. Monitor juga sampai di tangan saya dengan kondisi baik, sehingga saya tidak perlu komplain kepada penjual.

T : Apakah Anda pernah mengalami ketika Anda menyukai suatu barang tetapi penjual tidak merespon dengan baik?

(21)

tidak membeli pada penjual itu dan mencari yang lain. T : Apakah Anda mengenal lingkungan sekitar penjual? J : Tidak

T : Setelah Anda berkomunikasi dengan penjual, apakah Anda merasa puas? Apakah Anda dapat memutuskan untuk membeli barang tersebut atau tidak?

J : Ya, saya merasa puas dengan jawan yang diberikan oleh penjual. Jika saya merasa cukup jelas dan yakin, saya memutuskan untuk membelinya. Tapi jika saya belum atau tidak puas, saya akan mencari penjual yang lainnya.

Informan 6

Nama: Yustina Wahyu Usia : 22 tahun

Domisili : Ngaliyan Semarang

Pekerjaan : Mahasiswa dan pemilik toko aksesoris perempuan ID Kaskus : justinice

T : Apakah Ada pernah berbelanja di FJB Kaskus? J : Pernah

T : Sejak kapan Anda bergabung di Kaskus? J : 2011

T : Barang apa yang Anda beli?

J : Saya termasuk kerap membeli barang melalui online karena saya memiliki toko aksesoris, jadi kalau saya menemukan barang yang unik dengan harga yang masih murah dan bisa saya jual lagi, saya pasti membelinya. Barang yang pernah saya beli tas, gelang, kalung, dompet, sepatu, jepit rambut, dan aksesoris wanita lainnya. T : Berapa harga barang yang Anda beli?

J : Sekali transaksi biasanya kisaran Rp 800.000,00 sampai Rp 1.500.000,00 untuk beberapa item yag variannya berbeda-beda

T : Bagaimana komunikasi awal yang Anda lakukan kepada penjual saat akan membeli suatu barang?

(22)

warna apa saja yang masih tersedia, motif apa, model apa. Jika saya sudah cocok, baru saya menanyakan tentang harganya, apakah harganya masih bisa nego. Karena saya membeli grosiran, maka saya harus menawar sampai harga terendah. Jika harga sudah deal baru saya menanyakan tentang transaksi melalui bank apa, menggunakan jasa pengiriman apa, ongkos kirim berapa, pengiriman kira-kira berapa hari.

T : Melalui media apa saja Anda berkomunikasi dengan penjual?

J : Awalnya melalui SMS, tapi saya selalu minta untuk melalui BBM, line, atau Whatsapp agar bisa saling mengirim gambar, responnya lebih cepat, dan lebih murah daripada SMS.

T : Apakah dalam berkomunikasi penjual menggunakan emoticon atau smilies yang tersedia di media komunikasi tersebut?

J : Iya, penjual sering menggunakan emot seperti emot tersenyum, peluk, atau cium jika sudah terjadi kesepakatan, saya sudah mentransfer sejumlah uang, atau barang sudah sampai di tangan saya. Begitu juga dengan saya, saya juga sering menggunakan beberapa emoticon. Menurut saya, dengan menggunakan emot, komunikasi menjadi lebih akrab, bisa untuk bercanda, dan cair. Misalnya bila saya menawar dengan harga yang cukup rendah, saya menggunakan emot orang yang menjulurkan lidah agar si penjual tidak tersinggung.

T : Bagaimana cara Anda mengurangi rasa ketidakpastian pada saat awal akan mentransfer sejumlah uang kepada si penjual?

(23)

T : Apakah Anda melakukan komunikasi dengan penjual hanya seputar proses jual beli saja?

J : Tidak, dengan beberapa penjual yang ramah saya bisa ngobrol tentang aksesoris atau fashion apa saja yang sedang naik daun dan laris. Kebanyakan onlineshop yang menjadi pemasok saya berasal dari Jakarta dan Bandung. Untuk masalah fashion disana lebih cepat dibandingkan Semarang. Maka saya sering berkonsultasi dengan penjual tentang fashion dan aksesoris yang sedang laris di pasaran.

T : Bagaimana respon yang diberikan oleh penjual ketika Anda menanyakan detail barang dan melakukan negosiasi harga?

J : Selama ini penjual menanggapi dengan baik, respon cepat dan ramah. Kalau tidak jelas responnya, saya tidak jadi beli pada penjual itu.

T : Apakah Anda pernah menemui penjual yang memiliki kesamaan dengan Anda? Misalnya kesamaan domisili atau hobi?

J : Biasanya memiliki kesamaan hobi yaitu belanja. Saling cerita jika ada onlineshop reputasinya baik, harganya murah, hingga onlineshop penipu.

T : Apakah Anda pernah menyukai suatu barang, namun si penjual tidak memberikan respon yang baik kepada Anda?

J : Pernah, saya langsung ganti, mencari penjual lain yang menjual barang yang saya inginkan.

T : Apakah Anda mengenal lingkungan sekitar penjual? J : Tidak

T : Setelah Anda berkomunikasi dengan penjual, apakah Anda merasa puas dan dapat memutuskan untuk membeli barang tersebut atau tidak?

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa (1) pembelajaran IPA Terpadu melalui LKS sebagai penunjang media virtual PhET untuk melatih

Berdasarkan paparan di atas dan analisis data yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah Matematika antara siswa yang mengikuti

malam hari lebih sedikit dari responden yang tidak keluar rumah pada malam hari akan tetapi banyak faktor lain yang memungkinkan sehingga masih terdapat banyak penderita

[r]

y Kewenangan pengadaan barang secara berjenjang berdasarkan nilai yang diatur oleh Menkeu/kepala daerah. y Barang inventaris dapat dialihkan dan

pengecatan dan dengan penambahan 3% inhibitor ekstrak kulit kakao, yakni 0,000145 mm/year untuk paku A dan 0,000145 mm/year untuk paku B (10 hari perendaman),

Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem

Wirausahawan adalah orang yang memiliki rasa percaya diri yang sangata. tinggi dan tidak meragukan kecakapan