• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIMBINGAN KONSELING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BIMBINGAN KONSELING"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PPRINSIP – PRINSIP DAN JENIS JENIS BIMBINGAN KONSELING

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

KHUSNUL MOH. SADAT MOH. WINALDI

ULUL AZMI RAMADHAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) PALU

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, di tuntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep –konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah.

Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan.Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah.

Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan keseluruhan kepribadian anak. Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.

B. RUMUSAN MASALAH

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Prinsip-prinsip Layanan Bimbingan dan Konseling

Prinsip merupakan panduan hasil kajian teoritik dan telah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Dalam pelayanan bimbingan konseling prinsip-prinsip pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah konseli, program pelayanan, dan penyelenggaraan pelayanan.

1. Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Sasaran Pelayanan

Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu, baik secara perorangan maupun kelompok. individu-individu itu sangat bervariasi, misalnya dalam hal umurnya, jenis kelaminnya, status sosial ekonomi keluarga, kedudukan, pangkat dan jabatannya, keterikatannya terhadap suatu lembaga tertentu, dan variasi-variasi lainnya. Berbagai variasi-variasi itu menyebabkan individu yang satu berbeda dari yang lainnya. Masing-masing individu adalah unik. Secara lebih khusus lagi, yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya adalah perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya.

(4)

a. Bimbingan dan konseling melayani semua individu-individu,tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.1

b. Bimbingan dan konseling berurusan dengan sikap dan tingkah laku individu yang terbentuk dari berbagai aspek kepribadian yang kompleks,unik,dan dinamis oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling perlu menjangkau keunikan dan kekompleksan pribadi individu.2

c. Untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan individu itu sendiri perlu dikenali dan dipahami keunikan setiap individu dengan berbagai kekuatan, kelemahan dan permasalahannya.3

d. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai aspek perkembangan individu.4

e. Meskipun individu yang satu dan lainnya adalah serupa dalam berbagi hal, perbedaan individu harus dipahami dan dipertimbangkan dalam rangka upaya yang bertujuan memberikan bantuan atau bimbingan kepada individu-individu tertentu, baik mereka itu anak-anak, remaja, atau orang dewasa.5

2. Prinsip Prinsip Berkenaan Dengan Masalah Individu

1 Hallen A.,Bimbingan dan Konseling,(Ciputat:PT Ciputat Press,2005), hal.60

2 Prayitno dan Endang Amti,,Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling ( Jakarta:PT Rineka Cipta,1998),hal.219

3 Ibid,Hal.219

4 Hallen A., loc.cit.

(5)

Berbagai faktor mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah selalu positif. Faktor-faktor yang pengaruhnya negatif akan menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan individu yang akhirnya menimbulkan masalah tertentu pada diri individu. Masalah masalah yang timbul seribu satu macam dan sangat bervariasi, baik dalam jenis intensitasnya. Secara ideal pelayanan dan bimbingan dan konseling ingin membantu semua individu dengan berbagai masalahnya itu namun, sesuai dengan keterbatasan yang ada dalam dirinya sendiri, pelayanan bimbingan dan konseling hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas.prinsip-prinsip yang berkenaan dengan hal itu adalah:

a. Meskipun pelayanan bimbingan dan konseling menjangkau setiap tahap dan bidang perkembangan dan kehidupan individu, namun bidang bimbingan pada umumnya dibatasi hanya pada hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuasian dirinya di rumah, di sekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh kondisi lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.

b. Keadaan sosial, ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan merupakan factor salah satu pada diri individu dan hal itu semua menuntut perhatianseksama dari para konselor dalam mengentaskan masalah klien.6

1. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Program Pelayanan

Kegiatan pelayanan bimbingan konseling daoat diselenggarakan secara “incidental”, maupun terprogram. Pelayanan “incidental” diberikan kepada konseli yang secara langsung (tidak terprogram atau terjadwal) kepada konselor untuk

(6)

meminta bantuan. Konselor langsung memberikan bantuan kepada konseli sesuao dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh konseli.

Konselor dituntut untuk dapat menyusun program pelayanan bimbingan dan konseling. Program ini berorientasi pada seluruh warga lembaga dimana tempat konselor bertugas (misalnya sekolah atau kantor) dengan memperhatikan variasi maslah yang mungkin akan muncul dan jenis layanan yang dapat diselenggaraka, rintangan dan unit waktu yang tersedia (misalnya semester dan bulan), ketersediaan staf, kemungkinan hubungan antarpersonal dan lembaga, dan faktor-faktor lainnya yang dapat dimanfaatkan dan dikembangakan di lembaga bersangkutan. Prinsip-prinsip program layanan bimbingan dan konseling itu adalah :

a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pengembangan; oleh karena itu progam bimbingan dan konseling harus disusun dan dipadukan sejalan dengan progam pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh b. Progam Bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan kondisi

lembaga (misalnya sekolah) kebutuhan individu dan masyarakat

c. Progam pelayanan bimbingan dan konseling disusun dan diselenggarakan secara berkesinambungan kepada anak-anak sampai dengan orang dewasa; disekolah misalnya dari jenjang pendidikan taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi

(7)

mngetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang diperoleh,serta mngetahui kesesuaian antara progam yang direncanakan dan pelaksanaanya.7

2. Prinsip–Prinsip Berkenaan Dengan Pelaksanaan Layanan

Pelaksaan pelayanan bimbingan dan konseling baik yang bersifat insidental maupun terprogam dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan, tujuan ini selanjutnya akan diwujudkan melalui proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidangnya, yaitu konselor yang bekerja di suatu lembaga yang cukup besar (misalnya di sekolah) sangat berkepentingan dengan penyelenggara progam-progam bimbingan dan konseling secara teratur dari waktu ke waktu. Kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar berbagai tempat ia bekerja perlu dikembangkan secara optimal. Prinsip-prinsip berkenaan dengan hal-hal tersebut adalah:

a. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahannya. b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan dilakukan

individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari pembimbing atau pihak lain.

B. Jenis – Jenis Layanan Bimbingan Konseling

Jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah mengacu pada bidang – bidang bimbingan dan konseling. Sedangkan bentuk dan isi layanan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

(8)

1. Layanan Orientasi

Layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut. Layanan orientasi ini ditujukan kepada siswa baru dan untuk pihak-pihak lain (terutama orang tua/wali siswa) guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terutama penyesuaian diri siswa terhadap lingkungan (sekolah) yang baru saja dimasukinya.

Fungsi utama orientasi ini adalah fungsi pemahaman dan pencegahan. Adapun materi yang dapat diangkat melalui layanan orientasi ini, antara lain:

a. Orientasi umum sekolah yang dimasuki b. Orientasi kelas baru

c. Orientasi kelas terakhir,8 2. Layanan Informasi

Layanan informasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien.

3. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.

(9)

Layanan penguasaan konten yakni layanan konseling yang memungkinkan klien mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya. jabatannya dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologi. Konseling ditujukan pada individu yang normal, yang menghadapi kesukaran dalam mengalami masalah pendidikan, pekerjaan dan sosial dimana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri. Dapat disimpulkan bahwa konseling hanya ditujukan pada individu-individu yang sudah menyadari kehidupan pribadinya.

6. Layanan Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli/klien. Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.

7. Layanan Konseling Kelompok

(10)

dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan. 8. Layanan Mediasi

Layanan mediasi yakni layanan konseling yang memungkinkan permasalahan atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat terentaskan dengan konselor sebagai mediator.

9. Layanan Konsultasi

(11)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

a) Prinsip-prinsip Layanan Bimbingan Konseling

Dalam pelayanan bimbingan konseling prinsip-prinsip pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah konseli, program pelayanan, dan penyelenggaraan pelayanan.

b) Jenis – Jenis Layanan Bimbingan Konseling

Jenis – jenis layanan bimbingan konseling terdiri atas Layanan Orientasi, Layanan Informasi, Layanan Penempatan dan Penyaluran, Layanan Penguasaan Konten, Layanan Konseling Individual, Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan Konseling Kelompok, Layanan Mediasi dan Layanan Konsultasi.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

A. Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Ciputat:PT Ciputat Press.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Selain daripada itu juga, kajian ini turut mengkaji sama ada terdapat hubungan antara setiap fasa (analisis, reka bentuk, pembangunan, pelaksanaan, dan penilaian) dengan

Dari aspek tata kelola pemerintahan yang baik, program dan kegiatan pembangunan akan diarahkan untuk meningkatkan kualitas birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: (a) melakukan observasi awal mengenai permasalahan yang

Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa Dalegan yang sebelumnya merupakan masyarakat pertanian dan nelayan berubah menjadi desa TKI dan bertransformasi menjadi

Garuda Indonesia Airlines adalah PT Citilink Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen perjalanan

- Gratis biaya maintenance (biaya jasa dan sukucadang sesuai dengan Service Manual Book) hingga 50.000km atau 4 tahun (mana yang dicapai lebih dahulu) untuk

Singosari Kebomas Gresik TIDAK LULUS 62 48 179 Ardian Tri Winaryo L Sekar Putih Rt 2/1 Kec Balongpanggang Gresik TIDAK LULUS 63 232 53 Yogie Tri Anggara L Jl. Balongpanggang