• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB IV"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Setting Penelitian

4.1.1 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu melakukan persiapan dengan baik. Peneliti pertama kali melakukan studi pendahuluan pada tanggal 06 Juli 2016 untuk mencari data dan observasi lapangan untuk memperkuat topik penelitian yang sudah peneliti lakukan. Peneliti kemudian membuat BAB I, II, dan III hingga pembimbing menyetujui peneliti untuk mengikuti

presentasi poster yang dilaksanakan pada Maret 2016.

Setelah mendapatkan partisipan, peneliti melakukan pendekatan mulai tanggal 30 Juli 2016.

(2)

Dalam melakukan wawancara maka peneliti menggunakan alat perekam berupa handphone untuk merekam hasil wawancara. Sebelum melakukan

wawancara peneliti sudah meminta izin untuk menggunakan alat perekam kepada partisipan. Peneliti juga menggunakan alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan selama wawancara.

(3)

Wawancara partisipan kedua (P2) dilakukan pada tanggal 13 Agustus, pukul 18.00-19.00 di kamar kost partisipan di Jetis dengan melakukan observasi kondisi

kamar dan respon partisipan. Wawancara yang kedua dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2016, pukul 19.00-19.45 di kamar kost partisipan. Wawancara yang ketiga dilakukan pada tanggal 13 September 2016 pukul

19.00-19.30 di kamar kost partisipan. Wawancara yang keempat dilakukan pada tanggal 22 September pukul 18.15-19.00 di kamar kost partisipan. Wawancara yang kelima dilakukan pada tanggal 20 Maret 2017 pukul 17.30-18.00 di kamar kost partisipan. Untuk memvalidasi data hasil wawancara dari partisipan, peneliti melakukan triangulasi pada tanggal 25 September 2016 kepada teman dekat partisipan.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Analisa data

(4)

menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang

lain (Sugiyono, 2012). Setelah hasil wawancara dan observasi sudah jenuh dan menjawab pertanyaan penelitian maka peneliti melakukan analisa data. Proses analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

(5)

4.2.2 Deskripsi Partisipan 1. gambaran Umum P1

Nama : F

Tempat, tanggal lahir : Tobelo, 05 Mei 1995 Jenis kelamin : Laki-laki

Fakultas : Hukum

Angkatan : 2013

Status : Belum menikah

Agama : Kristen

Alamat : Kauman, Salatiga

Anak ke : 3 dari 4 bersaudara

Partisipan berkuliah di UKSW Salatiga sejak tahun 2013, sejak awal berkuliah partisipan sering

mengkonsumsi minuman keras bersama teman-temannya, partisipan juga sudah mulai mengenal minuman keras dari masih SMA hingga sekarang. Awal partispan datang untuk kuliah, partisipan sering sekali

(6)

akibat dipengaruhi minuman keras, sekarang partisipan sedang menjalani proses hukum akibat perkelahian hingga korban meninggal, partisipan melakukan tindakan

tersebut di luar kesadaranya (dalam kondisi mabuk). Setelah kejadian partisipan memutuskan untuk mengurang minuman keras.

a. Laporan Observasi P1

(7)

teman-temannya, saat jam besuk partisipan memberi waktu untuk peneliti untuk bertanya dahulu sebelum teman-temannya, saat melakukan wawancara

partisipan menjawab pertanyaan sambil tersenyum, pandangannya selalu terarah pada peneliti saat wawancara berlangsung namun nada suaranya masih sedikit lemas, jika ada temannya yang datang

(8)

kadang saat wawancara kepalanya sering di sandarkan di trali dan kedua tangannya selalu memegang trali. wawancara yang kelima, saat

peneliti datang partisipan sedang di jenguk oleh teman-teman nya setelah itu partisipan memanggil peneliti untuk bergantian dengan teman nya yang sudah selesai bercerita dengan partisipan, matanya

kelihatan bengkak dan suaranya kedengaran agak kecil, saat menjawab pertanyaan kadang partisipan mengkerutkan keningnnya namun pandangan selalu terarah kepada peneliti, wawancara yang keenam, Saat peneliti datang partisipan sedang duduk bersama teman-temannya, peneliti bersalaman dengan partisipan, kemudian partisipan tersenyum sambil mempersilahkan peneliti untuk duduk dan berbicara bersama-sama, saat itu peneliti meminta waktu sebentar untuk wawancara P1, saat sedang wawancara P1 menjawab dengan nada suara yang tegas, pandangan selalu terarah kepada peneliti, selalu tersenyum saat melakukan wawancara.

b. Narasi P1

Dari hasil kategori-kategori pada P1 (lihat

(9)

membangun kategori tersebut dalam bentuk narasi sebagai berikut.

Partisipan merupakan seorang mahasiswa

asal Halmahera Utara yang berkuliah di UKSW Salatiga, partisipan mulai kuliah sejak tahun 2013. Sebelum partisipan datang untuk kuliah di UKSW Salatiga, partisipan sudah tahu dan sudah pernah

mengkonsumsi minuman keras. Sejak awal pertama kuliah, partisipan sering mengkonsumsi minuman keras bahkan hampir setiap hari, partisipan sering mengkonsumsi minuman keras bersama dengan teman-temannya. Jika membeli minuman keras, pertisipan menggunakan uang yang dikirim oleh orang tua nya untuk keperluan sehari-harinya.

Partisipan mengerti dan suka dengan minuman keras, karena P1 sudah mengkonsumsi minuman keras sejak masih di bangku SMA hingga sekarang P1 kuliah masih sering mengkonsumsi minuman keras bersama dengan teman-temannya.

(10)

menggunakan uang dari orang tuanya yang seharusnya digunakan untuk keperluan sehari-hari. Karena keseringan mengkonsumsi minuman keras

membuat partisian sering mendapat masalah seperti perkelahian.

Kejadian yang pertama dilakukan partisipan bersama dengan teman-temannya terjadi ketika

mereka sedang mengkonsumsi minuman keras (Tuak).

(11)

Partisipan melakukan perkelahian yang kedua dalam kondisi yang sedang mabuk, P1 saat itu sedang mengkonsumsi minuman keras bersama

dengan teman-temannya di dekat sawah, dan saat mereka sedang minum-minum ada yang menegur mereka karena terlalu ribut, namun teguran orang ini dianggap tidak baik oleh P1 dan

teman-temannya sehingga mereka langsung memukul orang tersebut hingga masalah tersebut harus berurusan dengan pihak kepolisian, akibat masalah tersebut P1 dan teman-temannya diminta membayar kepada korban tersebut sebesar 20 juta rupiah, namun saat itu mereka melakukan penawaran hingga P1 dan teman-temannya hanya membayar kerugian kepada korban sebesar 10 juta rupiah. P1 dan teman-temannya diberi kesempatan dalam satu minggu untuk melunasi uang tersebut dan dalam waktu kurang lebih satu minggu P1 dan teman-teman mengumpulkan uang mereka untuk membayar tuntutan tersebut.

(12)

mengkonsumsi minuman keras dan menimbulkan keributan akibat suara mereka yang keras membuat orang disekitar merasa terganggu sehingga P1

harus dikeluarkan dari tempat kos nya. Saat kehabisan minuman dan P1 dan teman-teman masih ingin untuk mengkonsumsi minuman keras namun tidak ada uang yang cukup untuk membeli

minuman keras mereka menukarkan minuman keras dengan Handphone dari salah seorang teman dan menebus kembali handphone tersebut dengan masing-masing dari teman yang saat itu sedang minum untuk patungan dan mengambil kembali barang tersebut.

(13)

Masalah yang serius yang harus di tanggung oleh partisipan akibat mabuk, saat itu P1 dan 3 orang temannya sedang minum minuman keras

sekitar 10 liter (Tuak), setelah selesai minum, P1 dan teman-temannya berencana untuk karaoke, dan saat itu juga mereka pergi ke tempat karaoke tersebut, saat sedang karaoke salah satu teman

(14)

dan teman-temannya dibawa ke kantor polisi bersama dengan teman-teman dari korban untuk menyelesaikan masalah di kepolisian, dan korban

yang dipukul oleh P1 langsung dilarikan ke Rumah Sakit dan beberapa jam kemudian koban meninggal akibat cedera di belakang kepalanya yang sangat parah, karnah korban meninggal dunia maka P1

dan 3 orang temannya diperiksa hingga P1 dan salah satu temannya harus dijerat dalam penjara dan harus menanggung hukuman pidana akibat perilaku yang telah dilakukan P1 hingga korban meninggal dunia.

Karena keseringan mengkonsumsi minuman keras sehingga P1 mengalami masalah dengan lambungnya hingga P1 muntah yang berlebihan dan tidak mampu menahan sakit sehingga P1 harus pergi ke poliklinik untuk berobat.

(15)

partisipan lagi sehingga mereka selalu memberikan semangat dan perhatian kepada partisipan.

P1 berjanji kalau nanti setelah selesai

menjalani hukuman pidana, P1 mau untuk mengurangi minuman keras dan tidak mau lagi untuk membuat kekacauan seperti yang telah dia lakukan sekarang. P1 sudah tidak mau lagi

menanggung masalah akibat minuman keras dan membuat dia harus merasakan sakitnya saat berada dalam penjara.

2. Gambaran Umum P2

Nama : J

Tempat, tanggal lahir : Tobelo 12 Januari 1993

Jenis kelamin : Laki-laki

Fakultas : Hukum

Angkatan : 2012

Status : Belum menikah

Agama : Kristen

Alamat : Kauman, Salatiga

(16)

Partisipan sedang menjalani kuliah di UKSW Salatiga, partisipan berkuliah sejak tahun 2012, partisipan berasal dari Halmahera Utara. Sejak awal

kuliah partisipan belum mengenal minuman keras namun pada umur 20 tahun partisipan sudah mengenal minuman keras dan sering minum bersama dengan teman-temannya. Dari minuman keras juga partisipan

bisa mendapat banyak teman namun partisipan juga pernah mendapat masalah akibat konsumsi minuman keras.

a. Laporan Observasi Partisipan Kedua

(17)

P2 tidak berhenti menghisap rokok, ada 3 batang rokok yang dihabiskan selama wawancara, wawancara yang kedua dilakukan di tempat yang sama yaitu di kosnya P2.

Saat peneliti datang P2 sedang duduk di dalam kamarnya, di dalam kamarnya ada 3 botol minuman Bir yang sudah kosong dan 2 bungkus rokok yang ada di meja kamarnya, dan juga ada sekitar 10 botol bekas

(18)

untuk menghisap rokok, selama wawancara P2 hanya menghabiskan satu batang rokok saja, wawancara yang keempat dilakukan di tempat yang sama. Saat peneliti

datang partisipan P2 sedang duduk di depan kamar nya sambil menghisap rokok dan kemudian P2 mengambil kursi untuk peneliti duduk, selama wawancara P2 menjawab dengan nada suara yang tegas, pandangan

selalu terarah pada peneliti, namun kadang P2 menjawab pertanyaan sambil mengangguk-angguk kepalanya, dan juga mengangkat keningnya, selama wawancara P2 menghisap rokok sekitar 2 batang rokok, wawancara yang kelima, dilakukan di tempat yang sama. Saat peneliti datang partisipan 2 (Sdr.J) sedang membaca buku di dalam kamar nya, saat peneliti datang P2 mempersilahkan peneliti masuk, saat wawancara berlangsung P2 menjawab dengan suara yang tegas, pandangan selalu kepada peneliti, dan saat wawancara P2 terlihat sering senyum saat menjawab pertanyaan. b. Narasi P2

Dari hasil kategori-kategori pada P1 (lihat lampiran 2), tahapan selanjutnya peneliti membangun kategori

(19)

Partisipan adalah seorang mahasiswa asal Halmahera Utara yang saat ini sedang menjalani studi di UKSW, P2 adalah seorang yang suka dengan minuman

keras, P2 mengenal minuman keras sejak berusia 20 tahun dan sampai sekarang P2 masih mengkonsumsi minuman keras. Uang yang digunakan P2 untuk membeli minuman keras adalah uang dari hasil kerja P2

sendiri, P2 bekerja sebagai supir dan mempunyai tempat makan sendiri dan dari hasil kerja nya itu P2 pakai untuk keperluan dan membayar biaya kulia nya selama ini, dan juga jika membeli minuman keras P2 menggunakan uang hasil kerjanya tersebut. P2 sering mengkonsumsi minuman keras bersama dengan teman-temannya.

P2 mengatakan bahwa minuman keras adalah, minuman yang mengandung alkohol, minuman yang jika kita minum membuat kita menjadi mabuk dan hilang kontrol dalam diri yaitu seperti berbicara sembarang, berjalan tidak dengan sebagaimana biasanya. P2 sering mengkonsumsi minuman keras bersama dengan teman-temannya , dari berbagai etnis seperti: etnis Jawa, Maluku, Manado, NTT dll.

(20)

akibat minuman keras, selama P2 sedang dalam kondisi mabuk P2 tidak pernah membuat keributan dengan orang disekitar dimana dia tinggal, dan tidak pernah

melakukan perkelahian atau keributan saat sedang mengkonsumsi minuman keras di kamarnya.

P2 pernah melakukan perkelahian di lingkungan kampus saat sedang melihat pertandingan bola kaki

antar fakultas dan pada saat itu P2 sedang dalam kondisi mabuk, saat pertandingan berlangsung ada kesalahpahaman antara P2 dan teman nya sehingga pada saat itu juga P2 melakukan perkelahian dengan temannya tersebut di dalam lingkungan kampus, permasalahan tersebut dibawa sampai ke Pembantu Rektor III (PR III) dan masalah tersebut diselesaikan dengan baik dan persetujuan P2 dengan PR III saat itu adalah, jika P2 melakukan hal yang sama dalam lingkungan kampus lagi maka P2 akan dikeluarkan dari kampus.

(21)

melakukan perkelahian dengan orang yang tidak mereka kenal, akibat sudah terpengaruh minuman keras dan tidak dapat mengontrol diri dengan baik sehingga pada

saat P2 dan teman-teman nya sedang minum minuman keras dan berbicara dengan nada suara yang keras dan membuat orang yang saat itu sedang mengkonsumsi minuman keras di sekitar mereka tidak suka dan akhirnya

menegur mereka namun P2 dan teman-teman tidak menerima dengan baik teguran mereka dan akihirnya membuat keributan dan bertengkar hingga permasalah tersebut harus berurusan dengan pihak kepolisian, dan permasalah tersebut dia selesaikan dengan damai dan P2 dan teman-temannya membayar kesalahan mereka kepada korban dan mereka pun berdamai sehingga masalah tersebut tidak berlanjut panjang .

Setelah mengkonsumsi minuman keras partisipan merasa sakit pada lambungnya hingga muntah yang berlebihan, partisipan sudah pernah beberapa kali merasakan sakit pada lambungnnya, setelah mengurangi minuman keras partisipan sudah tidak merasakan sakit seperti sebelumnya.

(22)

kondisi yang sedang mabuk, permasalahan yang pertama, P2 melakukan perkelahian akibat mabuk hingga berurusan dengan pihak kepolisian namun tidak

menanggung hukuman pidana. Permasalahan yang kedua yaitu saat P2 dan teman-temannya sedang mengkonsumsi minuman keras hingga mabuk dan melanjutkan nongkrong sambil karoke di tempat karoke,

(23)

Saat mendapat kejadian hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian membuat orang tua dari P2 merasa sangat sedih mendengar anaknya telah

melakukan hal tersebut, mabuk-mabukan dan melakukan perkelahian dengan orang lain, saat itu P2 memberi tahu orang tuanya dan meminta maaf atas segala perilaku yang telah dia lakukan membuat orang tuanya sedih.

Sebelum mendapat masalah yang kedua yang telah P2 alami bersama teman-temannya di tempat karaoke, P2 tidak mau untuk mengurangi minuman keras karena sudah terbiasa minum dan sudah sulit untuk melepasnya, namun setelah kejadian yang kedua ini yang menyebabkan ada korban yang meninggal akibat dipukul oleh teman baik dari P2 sehingga membuat P2 ada niat yang timbul untuk mulai mengurang minuman keras dan tidak mau untuk melakukan perkelahian lagi.

4.3 Hasil

a. Pemahaman partisipan tentang minuman keras

Kedua partisipan mempunyai pemahaman yang sama tentang minuman keras, menurut P1 minuman keras itu

(24)

jika di minum membuat kita kehilangan kontrol saat berbicara dan juga membuat pusing.

b. Perilaku kekerasan yang dilakukan terjadi ketika sudah mengkonsumsi minuman beralkohol

P1 pernah melakukan perkelahian beberapa kali, yang pertama saat P1 dalam keadaan mabuk dan melakukan perkelahian dengan orang lain yang saat itu menegur

(25)

Menurut hasil observasi yang peneliti lakukan, saat partisipan sedang mengkonsumsi minuman keras mereka juga sering menghisap rokok, rokok yang dihabiskan

sekitar dua batang rokok dalam 1 atau 2 jam, jika mereka menghabiskan 5 sampai 6 jam untuk mengkonsumsi minuman keras maka jumlah rokok yang dihisap akan semakin bertambah, partisipan juga tidak bisa mengurangi

rokok karena telah menjadi kebiasaan bagi partisipan. Begitu juga dengan minuman keras jika partisipan mengkonsumsi minuman keras bersama dengan teman-teman maka minuman yang dihabiskan akan lebih banyak dari pada partisipan mengkonsumsi minum sendirian. c. Dampak yang terjadi akibat konsumsi minuman keras

(26)

perkuliahan karena dalam kondisi yang sedang mabuk. Dampak kesehatan yang dialami oleh kedua partisipan yaitu masalah pada bagian lambung akibat sering

mengkonsumsi minuman keras, P1 pernah mengalami muntah yang berlebihan setelah mengkonsumsi minuman keras, saat mengalami masalah tersebut P1 langsung pergi memeriksakan dirinya di Poliklinik dan ternyata P1

mengalami gangguan pada lambung akibat keseringan mengkonsumsi minuman keras dan lupa makan. P2 juga pernah mengalami masalah dengan lambung sudah tiga kali, masalah pada lambung yang P2 rasakan saat setelah mengkonsumsi minuman keras dan saat mau makan P2 tidak bisa makan dengan baik namun P2 mengalami sakit pada lambung hingga muntah dan saat itu P2 langsung pergi ke dokter untuk berobat, dan saat mengurangi minuman keras P2 tidak pernah mengalami sakit pada lambungnnya lagi.

d. Permasalahan yang harus berurusan dengan kepolisian

(27)

dengan damai dan tidak merugikan P1 maupun teman-temannya, masalah yang kedua yang berurusan dengan kepolisian hingga P1 dan teman-teman harus membayar

kerugian sebesar 10 juta kepada korban dan masalah terselesaikan, dan masalah yang ketiga, P1 melakukan perkelahian hingga korban yang dipukul meninggal dunia dan masalah tersebut membuat P1 harus menanggung

hukuman nya dan harus menjalani hukuman pidana yang telah ditentukan. P2 pernah melakukan perkelahian hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian, masalah tersebut membuat P2 dan teman-teman harus membayar kerugian kepada korban dan masalah selesai, masalah yang kedua P2 terjadi saat P2 dan teman-teman sedang dalam kondisi mabuk dan terjadi perkelahian hingga masalah tersebut harus diselesaikan dengan pihak kepolisian namun saat itu P2 tudak melakukan tindakan kekerasan apapun sehingga P2 tidak menanggung hukuman pidana seperti kedua temannya.

e. Reaksi orang tua terhadap masalah yang dialami partisipan

(28)

saat orang tua P1 tidak lagi marah dan selalu memberikan kekuatan kepada P1 untuk tetap sabar dalam menghadapi hukuman yang ditanggung.

Respon dari orang tua P2 marah dan juga sedih dengan apa yang telah dilakukan oleh P2.

f. Ada rencana partisipan kedepannya untuk mengurangi konsumsi minuman keras.

Menurut hasil observasi yang peneliti lakukan, sebelum mengalami masalah hingga korban meninggal,

kedua partisipan sering mengkonsumsi minuman keras bahkan bisa 3 sampa 4 kali dalam seminggu, partisipan juga bisa menghabiskan minuman sekitar 5 sampai 10 botol Tuak, 2 sampai 3 botol Ciu dengan empat sampai lima orang dalam satu hari. setelah mengalami masalah tersebut P2 sudah mengurang minum minuman keras namun tidak bisa berhenti sepenuh nya untuk mengkonsumsi minuman keras. Jika ada teman yang mengajak partisipan untuk minum, partisipan masih ikut dalam mengkonsumsi minuman keras, karena sudah menjadi kebiasaan bagi partisipan dalam mengkonsumsi minuman keras membuat partisipan sulit untuk berhenti mengkonsumsi minuman keras.

(29)

Bagian ini menjabarkan interpretasi hasil temuan penelitian yang kemudian akan dibandingkan dengan konsep, teori dan penelitian terdahulu untuk melengkapi pembahasan

interpretasi hasil penelitian.

a. Pemahaman partisipan tentang minuman keras

Kedua partisipan mengetahui tentang minuman keras, menurut kedua partisipan minuman keras adalah minuman

yang membuat pusing dan mabuk hingga kehilangan kontrol diri. Hal ini sejalan dengan penelitian Suseno, dkk (2014), bahwa minuman keras bisa menyebabkan seseorang yang mengkonsumsinya kehilangan kesadaran, tidak mampu mengontrol perkataan dan tindakan mereka. Selain itu Soetjiningsih (2004) menjelaskan perilaku minum-minuman keras adalah bentuk tindakan terhadap penyelahgunaan zat berupa alkohol sehingga mengalami ketidaksadaran yang dapat meningkatkan gairah keberanian, reaksi dan tidak mampu mengontrol diri, disertai dengan konsekuensi timbulnya masalah terhadap hukum, sosial, fisik dan psikologi.

(30)

P1 pernah melakukan perkelahian beberapa kali, yang pertama P1 melakukan perkelahian dengan orang yang sedang menegur mereka karena dianggap mengganggu

orang disekitar dengan suara mereka yang begitu keras saat berbicara, perkelahian yaang kedua terjadi karena P1 dan teman-temannya minum sambil berbicara dengan suara yang keras membuat orang lain merasa terganggu hingga menegur

mereka, teguran tersebut membuat P1 dan teman-teman merasa tersinggung hingga menimbulkan perkelahian, kejadian yang ketiga terjadi akibat P1 dan teman-teman sudah begitu mabuk, saat itu mereka melakukan perkelahian hingga korban meninggal dunia. Hal ini sejalan dengan penelitian Suseno, (2014) yang menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi minuman keras akan mengalami gangguan mental organik yang mengganggu fungsi berpikir, merasakan dan berperilaku. Mereka biasanya akan mengalami perubahan perilaku seperti ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya.

(31)

perkelahian. Menurut Nadeak (2003), para pecandu alkohol melakukan tindakan kriminalitas Karena kandungan alkohol yang menekan pusat pengendalian diri seseorang sehingga

yang bersangkutan menjadi lebih berani dan agresif, serta emosi dan kontrol diri yang sangat labil, bisa berubah kapan saja.

Dari hasil observasi yang peneliti dapat bahwa jika

partisipan sedang mengkonsumsi minuman keras bersama dengan teman-temanya, maka minuman keras yang dikonsumsi akan jauh lebih banyak dibandingkan mengkonsumsi minuman keras sendirian saja. Partisipan aktif dalam menghisap rokok, partisipan sering menghisap rokok saat santai dan juga saat dalam mengkonsumsi minuman keras, rokok yang dihabiskan kurang lebih 7-10 batang rokok yang dihabiskan sehari bahkan bisa lebih dari itu, partisipan tidak pernah bisa berhenti menghisap rokok karena telah terbiasa. Kandungan rokok membuat seseorang tidak mudah berhenti merokok karena dua alasan, yaitu faktor ketergantungan atau adiksi pada nikotin dan faktor psikologis yang merasakan adanya kehilangan suatu kegiatan tertentu jika berhenti merokok (Aula, 2010).

(32)

P1 pernah diusir dari kamar kos karena sering membuat orang disekitar merasa terganggu dengan keributan P1 dan teman-teman. Sedangkan P2 tidak pernah diusir dari kamar

kos karena selama ini P2 tidak pernah melakukan keributan di kamar kosnya. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat dari Sudarsono (2008) tentang perilaku menyimpang seperti perkelahian, kriminalitas dll, yang mengganggu ketentraman

dan kenyamanan masyarakat sebagai akibat perilaku penyalahgunaan alkohol karena sulit mengendalikan pikiran dan perilakunya.

(33)

sederhana sampai yang sangat berbahaya seperti liver akan merusak jaringan hati gangguan penyerapan zat makanan dan mengakibatkan kurang gizi, meningkatkan tekanan darah

membuat denyut jantung menjadi tidak normal. Otak bisa mengakibatkan hilangnya pengendalian diri, membuat sempoyongan, mengganggu kemampuan berbicara, menurunkan kemampuan intelektual, mengakibatkan

hilangnya ingatan, menyebabkan amnesia dan merusak jaringan saraf (Mohammad, 2006). Kerusakan urat saraf atau yang disebut polyneuropathy lain juga berhubungan dengan sakit radang kantong perut dan pengerasan pada bagian hati (Dordjososwono, 2007 dalam Ulfah, 2005).

d. Permasalahan yang harus berurusan dengan kepolisian

(34)

miras mengakibatkan seseorang kehilangan kesadaran, sehingga kerap melakukan tindakan kejahatan di luar kesadaran seperti mencuri, memperkosa, bahkan

membunuh. Hal ini sejalan dengan penelitian Krahe (2005). Pengaruh alkohol dengan perilaku agresif pada narapidana menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara minum minuman beralkohol dengan perilaku agresif pada

narapidana.

e. Reaksi orang tua terhadap masalah yang dialami partisipan

(35)

f. Ada rencana partisipan kedepannya untuk mengurangi konsumsi minuman beralkohol

Dari hasil wawancara kedua partisipan memiliki niat untuk

mengurangi minuman keras, karena sudah banyak pengalaman yang buruk seperti perkelahian dan lain-lain akibat minuman keras. Menurut Sulistyowati (2012) pemahaman akan baik buruk, sesuatu yang boleh dan yang

tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan ajaran agar selanjutnya sebuah sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Selain itu Peggyrori (2015) menjelaskan pendidikan yang baik pada seseorang sangat mempengaruhi cara berpikir sehingga ia menjadi tahu mana yang baik mana yang buruk, termasuk mengetahui dampak penyalahgunaan minuman keras akan membawa dampak yang tidak baik buat kesehatan fisik dan psikis seseorang.

(36)

mengkonsumsi minuman keras namun dari hasil observasi yang peneliti lihat partisipan belum berhenti namun hanya mengurangi jumlah minuman yang sering dikonsumsi nya.

Faktor-faktor internal penyebab penyalahgunaan alkohol antara lain adalah karena seseorang itu sendiri ketagihan, yang membuatnya tidak dapat berkata tidak terhadap alkohol (Jauhari, 2004). Pendapat tersebut sejalan dengan (Nadusel,

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian menggunakan analisis regresi dan korelasi yang dilakukan untuk menentukan pola hubungan rasio volume per kapasitas dengan

Dengan keadaan tersebut, maka dimungkinkan masih banyak masyarakat Pekuncen yang menggunakan tumbuhan sebagai bahan tambahan pangan.Masyarakat Pekuncen dalam

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel secara acak terpilih ( purpossive randomsampling ) pada daerah yang telah

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

- Pengadaan Kendaraan Roda Dua Penyedia Barang 1 Unit Donggala 20.000.000 P A D JUNI 2012 30 Hari. - Pengadaan Kendaraan Roda Dua Penyedia Barang 2 Unit Donggala 35.000.000

Mata kuliah Struktur Kayu merupakan mata kuliah teori yang membahas tentang: (1) sifat-sifat kayu (sifat fisik dan mekanis), cacat-cacat pada kayu, (2)

Sumber data dalam penelitian ini berupa dokumen soal-soal UN matematika SMK tahun 2012 untuk tiga kelompok kejuruan, yaitu: (1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen kualifikasi saudar a, per ihal Penawar an Peker jaan Pembangunan Pagar.. kecamatan Sebuku, maka dengan ini kami mengundang